Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIKUM

GEOSTATISTIKA

MODUL KE – 01 DAN 02

STATISTIKA DASAR 1 DAN 2

Oleh:

Shinta Carolina Sitinjak 12116146

Asisten :

1. Yoopy Christian 12115009


2. Dayu Prabowo 12115013
3. Asido Saputra Sigalingging 12115023
4. Edlyn Yoadan Nathania 12115035
5. Nadya Agnesia Sinaga 12115037
6. Muchamad Andara 12115064

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA JURUSAN

TEKNOLOGI PRODUKSI DAN INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA 2019


STATISTIKA DASAR 1 DAN 2

Tujuan

1. Memahami dan dapat menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan analisis


statistik melalui analisa mean, median, modus, variansi, korelasi, histogram, da pdf.
2. Dapat menjelaskan auto-korelasi, cross-korelasi dan regresi serta dapat
menggunakanya untuk menyelesaikan permasalahan kebumian.

Pendahuluan

Pengetahuan dasar-dasar statistik sudah merupakan keharusan untuk dapat memahami


geostatistik yang baik. Pemahaman dasar statistik yang terpenting ialah pemahaman nilai
parameter petrofisik tertentu misalnya porositas, permeabilitas, dan lain-lain yang
merupakan variabel acak dengan nilai dan probabilitas tertentu. Berikut adalah pegertian
statistik univarian dan bivarian:

 Mean (rata-rata)
Mean merupakan jumlah dari semua nilai dibagi dengan banyaknya nilai observasi.
Simbol mean ialah x bar atau 𝜇, Arithmetic mean secara metematis diformulasikan
sebagai berikut:

∑𝑁
𝑖=1 𝑋𝑖
µ= 𝑁
 Variansi (var) dan Standar Deviasi (std)
Standar deviasi ini merupakan ukuran variasi yang paling banyak digunakan, karena
nilainya paling memenuhi kriteria statistika. Standar deviasi adalah akar kuadrat dari
variasi. Variasi dicari dengan menghitung selisih dari setiap elemen data dengan rata-rata.
Variasi dibedakan antara Variasi populasi (σ2) dengan variasi sampel (S2), demikian juga
kita mengenal standar deviasi populasi (σ) dan standar deviasi sampel (S). Rumus Variasi
untuk sampel dan populasi adalah sebagai berikut:
∑𝑛𝑖=1(𝑋𝑖 − 𝜇)
𝜎2 =
𝑛
∑𝑛𝑖=1(𝑋𝑖 − 𝜇)2
𝑠2 =
𝑛−1
Rumus untuk standar deviasi sebagai berikut:

𝑠 = √𝑠 2

 Median
Median marupakan nilai tengahdari nilai-nilai pengamatan setelah disusun secara
teratur.
𝑛 𝑛+1
𝑛+1 +
2 2
𝑀=𝑥 untuk n ganjil 𝑀=𝑥 untuk n genap
2 2

 Nilai maksimum dan minimum


Nilai maxsimum adalah nilai terbesar dalam suatu data. Nilai miimum ialah nilai
terkecil dalam suatu data.

 Modus (mode)
Modus adalah nilai atau kejadan yang muncul dengan frekuensi terbanyak.

 Kovariansi (cov)
Definisi kovariansi mirip dengan variansi. Bedanya kovariansi digunakan untuk
analisa dua sekuens data yang berbeda. Kovariansi tidak terlalu memiliki arti _sis
yang signi_kan, tetapi dari nilai kovariansi dapat dihitung korelasi yang memliki arti
dan pengertian yang sangat signi_kan dalam analisa data sekuens.
∑𝑛𝑖=1(𝑥𝑖 − 𝑥𝑏𝑎𝑟)(𝑦𝑖 − 𝑦𝑏𝑎𝑟)
𝑐𝑜𝑣𝑋𝑌 =
𝑛−1

 Korelasi (coercoef)
Korelasi merupakan salah satu teknik analisis dalam statistik yang digunakan untuk
mencari hubungan antara dua variabel yang bersifat kuantitatif. Hubungan dua
variabel tersebut dapat terjadi karena adanya hubungan sebab akibat atau dapat pula
terjadi karena kebetulan saja. Dua variabel dikatakan berkolerasi apabila perubahan
pada variabel yang satu akan diikuti perubahan pada variabel yang lain secara teratur
dengan arah yang sama (korelasi positif) atau berlawanan (korelasi negatif). Korelasi
secara matematis dihitung dinyatakan sebagai berikut:
𝑐𝑜𝑣𝑋𝑌
Rxy = 𝑆𝑥𝑆𝑦

 Auto-korelasi
Peristiwa atau observasi pada suatu interval tertentu, kadang terulang pada interval
yang sama di tempat lain. Pengulangan ini bisa memberikan taksiran bahwa pola
observasi mengikuti suatu siklus atau periodik tertentu. Pengulangan dalam suatu
sekuen data dapat dihitung dari pengukuran kesamaan dengan dirinya sendiri pada
sekuen tersebut (autocorrelation). Salah satu aplikasi autocorreation ini misalnya pada
analisa data log. Formasi batuan tertentu memiliki respons log (gammaray,resistivity,
density, dan lain-lain). Jika logging dilakukan pada keadaan geologi yang tersusun
atas perulangan antara shale dengan sandstone, maka respons log-nya pun akan
terulang pula. Dalam kasus seperti ini, nilai korelasi yang tinggi pada suatu lag
tertentu, akan berkorespondensi dengan munculnya kembali formasi batuan tertentu.
Nilai autocorrelation pada suatu leg L adalah sebagai berikut:
𝑐𝑜𝑣𝑌𝑖𝑌𝑖 + 𝐿
𝑟𝐿 =
𝑠2𝑙
 Cross-korelasi
Untuk melihat keterkaitan antara 2 kelompok data pada level waktu yang sama kita
bisa membandingkan antara 2 data ini, dimana letak titik yang memiliki ekivalensi
maksimum, kemudian kita juga bisa menghitung strength of relationship-nya
menggunakan cross-correlation. Nilai cross-correlation pada suatu leg L adalah
sebagai berikut:
𝑐𝑜𝑣𝑌𝑖𝑍𝑖 + 𝐿
𝑟𝐿 =
𝑠𝑌𝑠𝑍

Langkah Kerja

Berikut adalah lengkah kerja pada excel dengan menggunakan perhitungan manual dan
perhitungan dengan menggunkana rumus. Hasil dari keduanya sama namun caranya berbeda:
 Mean
- Manual
1. Pada kolom manual tuliskan = kemudian masukan rumus SUM dan drag
kolom yang ingin dirata ratakan
2. Kemudian dibagi(/) dengan banyaknya data yaitu masukan rumus COUNT
dan drag kolom yang sama dengan SUM tadi

3. Klik enter maka akan keluar hasilnya


- Rumus
1. Pada kolom auto tuliskan = kemudian langsung masukan rumus AVARAGE
2. Drag kolom data yang ingin dirata-ratakan

3. Klik enter maka akan keluar hasilnya


 Median
- Manual
1. Data yang ignin dicari mediannya diurutkan dari kecil kebesar terlebih dahulu
dengan mengklik ‘Short&Filter’
2. Kemudian hitung jumlah data dan tentukan data keberapa yang merupakan tengah
dari jumlah data seluruhnya
3. Masukan pada kolom median manual
- Auto
1. Pada kolom auto tuliskan = kemudian langsung masukan rumus MEDIAN
2. Drag kolom data yang ingin dicari nilai tengahnya

3. Klik enter maka akan keluar hasilnya

 Modus
- Manual
1. Lihat kolom data yang ingin dicari modusnya
2. Cari data yang sering muncul
3. Jika ada masukan kedalam kolom modus manual, jika tidak ada beri tanda -
- Auto
1. Pada kolom auto tuliskan = kemudian langsung masukan rumus MODE
2. Drag kolom data yang ingin dicari modusnya

3. Klik enter maka akan keluar hasilnya, jika tidak ada modusnya ganti dengan -

 Variansi
- Manual
1. Misalnya terdapat kolom data permeabilitas dimsalkan dengan x
2. Cari terlebih dahulu atau buat kolom data x dikurangkan dengan x rata-rata
dan dikuadratkan dengan cara memasukan rumus misal =(B9-$K$8)^2 (kolom
B adalah data x dan K yang dikunci adalah nilai rata-ratanya

4. Masukan rumus
5. Klik enter maka akan keluar hasilnya
- Auto
1. Pada kolom auto tuliskan = kemudian langsung masukan rumus VAR
2. Drag kolom yang ingin dicari variansinya
3. Klik enter maka akan keluar hasilnya

 Standar deviasi
- Manual
1. Masukan rumus akar pangkat dua yaitu SQRT kemudian klik nilai variansi
yang telah didapatkan sebelumnya

2. Klik enter maka akan keluar hasilnya


- Auto
1. Pada kolom auto tuliskan = kemudian langsung masukan rumus STDEV
2. Drag kolom data yang ingin dicari standar deviasinya

3. Klik enter maka akan keluar hasilnya

 N Max
- Manual
1. Lihat kolom data yang ingin dicari nilai maksimumnya
2. Cari nilai pada data yang memiliki nilai paling besar
3. Masukan kedalam kolom Nmax manual
- Auto
1. Pada kolom auto tuliskan = kemudian langsung masukan rumus MAX
2. Drag kolom data yang ingin dicari nilai terbesarnya

3. Klik enter maka akan keluar hasilnya

 N Min
- Manual
1. Lihat kolom data yang ingin dicari nilai minimumnya
2. Cari nilai pada data yang memiliki nilai paling kecil
3. Masukan kedalam kolom Nmin manual
- Auto
1. Pada kolom auto tuliskan = kemudian langsung masukan rumus MIN
2. Drag kolom data yang ingin dicari nilai terkecilnya

3. Klik enter maka akan keluar hasilnya

 Kovariansi
- Manual
1. Untuk mencari kovarian, dibutuhkan kolom perkalian antara (x-xrata2)^2 dan
(y-yrata2)^2. Sehingga dibutuhkan2 data misal permeabilitas dan porositas.
Misalkan nama kolom yang telah dioperasikan adalah R

2. Masukan rumus
3. Klik enter maka akan keluar hasilnya
- Auto
1. Pada kolom auto tuliskan = kemudian langsung masukan rumus
COVARIANCE.S
2. Drag kolom data pertama ; data kolom kedua

3. Klik enter maka akan keluar hasilnya

 Korelasi
- Manual
1. Dalam bemcari korelasi manual, tingga membagi antara kovarian yang tlah
dicari dengan perkalian antara kedua standar deviasi tiap data misal

2. Klik enter maka akan keluar hasilnya


- Auto
1. Pada kolom auto tuliskan = kemudian langsung masukan rumus CORREL
2. Drag kolom data pertama ; kolom data kedua

3. Klik enter maka akan keluar hasilnya


 Auto Korelasi
1. Buat tabel perhitungan dimana terdapat kolom data x dan data y sama seperti
porositas(x) dan potositas(y) atau permeabilitas(x) dan permeabilitas(y), kolom
A=X-Xbar, kolom B=Y-Ybar, kolom A^2, kolom B^2, dan kolom A*B
2. Lengkapi tabel tersebut dengan memasukan rumus dan didrag kebawah
3. Pada kolom bagian bawah terdapat mean, sum, standar deviasi, kovariansi, dan
auto korelasi
4. Pada bagian sebelah kiri menggunakan fungsi otomatis pada excel sedangkan
sebelah kanan menggunakan rumus manual
5. Untuk mencari auto korelasi otomasis hanya tinggal memasukan rumus
=CORREL(data x;data y)

6. Untuk mencari auto korelasi manual dengan rumus ((covarian)/(standar deviasi


data x * standar deviasi data y))
7. Lakukan hal yang sama hingga leg 5. Yang membedakan data tiap leg adalah
ketika leg 1 maka data y paling atas dihapus dan data yang dibawa data tersebut
naik keatas kemudian data paling bawah yang kosong dibuat nol. Begitu
seterusnya hingga leg 5 data y dibawah terdepat lima angka 0

 Cross Korelasi
Pengerjaan cross korelasi sama dengan auto korelasi yang membedakannya adalah
pada datanya. Cross korelasi data x dan data y adalah data yang berbeda seperti data
permebilitas(x) dan porositas(y). Lakukan hal yang sama hingga leg 5. Data yang
diubah ketika leg berubah adalah data yang menjadi data y.
Berikut ialah rumus cross-korelasi otomatis:

Rumus cross corelasi manual:

Cross korelasi manual didapatkan dari = convolusi : (std A*std B)


Hasil dan Pembahasan

Tabel 1. Perhitungan statistika dasar dengan cara auto dan manual

Tabel 2. Auto-korelasi poro vs poro


Tabel 3. Auto korelasi perm vs perm
Tabel 3. Auto korelasi log perm vs log perm
Tabel 4. Cross korelasi permeabilitas vs porositas
Tabel 5. Cross korelasi porositas vs log permeabilitas
Tabel 6. Cross korelasi log permeabilitas vs permeabilitas
Pembahasan

Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai