Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
Kata Pengantar
Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas hidayah
dan rahmat-Nya sehingga makalah yang berjudul “Menghitung Nilai Matriks”
dapat terselesaikan. Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas individu yang
di amanahkan oleh Ibu Ferra Fahriani,M.T. selaku dosen pengampuh mata kuliah
Bahasa Pemrograman.
Dalam penulisan makalah ini, penulis sadar bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan, baik itu tersirat maupun tersurat sehingga membutuhkan saran
yang membangun demi terciptanya kebenaran yang seutuhnya. Semoga makalah
ini bermanfaat.
Terima kasih.
Penulis
2
Bab I
Pendahuluan
Tulisan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis dan sarjana teknik
sipil lainnya dalam menambah wawasan mengenai pengaplikasian
perhitungan Matriks dalam dunia teknik sipil
3
Dalam pembuatan makalah ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data
dengan cara kepustakaan pencarian melalui buku pelajaran Matematika dan
internet.
Bab II
Tinjauan Pustaka
4
c. Semua aplikasi yang dibangun dengan Visual Basic.NET dapat berjalan
tanpa Runtime Environment the.NET.
5
Aplikasi yang dapat dihasilkan dengan bahasa pemrograman VB.NET antara
lain:
A= a b
[ ]
c d
Ordo matriks adalah banyak baris dikali banyak kolom. Dua matriks
dikatakan sejenis apabila mempunyai ordo yang sama. Sedangkan, dua matriks
dikatakan sama jika mempunyai ordo yang sama dan elemen-elemen yang
seletak juga sama.
6
Dua matriks dapat di jumlah atau di kurang jika mempunyai ordo yang
sama. Perkalian matriks dengan skalar sama dengan mengalikan matriks
dengan bilangan konstanta. Dua matriks dapat dikalikan jika banyaknya kolom
pada matriks I sama dengan banyaknya baris pada matriks II.
| A|= a b + e f
[c d ] [ g h ]
Untuk Penjumlahan bentuknya seperti dibawah ini
| A|= a b − e f
[c d ] [ g h]
2. Perkalian Skalar
Perkalian matriks dilakukan dengan cara tiap baris dikalikan dengan tiap
kolom, selanjutnya dijumlahkan pada kolom yang sama
dan
maka
7
3. Matriks Identitas
1 0 0
[ ]
I = 0 1 0 =¿ 1 0
0 0 1
0 1 [ ]
4. Matriks Transpose (At)
[ ac bd ][ ab cd ]
5. Determinan Suatu Matriks
Untuk menentukan determinan dari suatu matriks dapat digunakan
beberapa cara :
[ ]
Misalnya terdapat | A|= d e f maka untuk menentukan nilai
g h i
determinan dari matriks A tersebut adalah sebagai berikut
a b ca b
( | )
| A|= d e f d e
g h i g h
8
b → f → g, dan c → d → h) kemudian dikurangi dengan elemen dari kanan atas
kekiri bawah (mulai dari c → e → g, a → f → h, dan b → d → i) maka akan
menjadi
6. Invers Matriks
A invers
1 d −b
A−1= [
| A| −c a ]
1
−1
A =
|ad−bc| −c [d −b
a ]
9
Bab III
Pembahasan
3.1 Flowchart
10
Pertama, dalam membuat flowchart yang harus kita lakukan adalah
menggambar lambang flowchart untuk “mulai/start” yang dikenal sebagai
terminator. Selanjutnya adalah melanjutkan proses pembuatan program dengan
membuat garis yang memiliki panah di ujungnya yang berfungsi sebagai penunjuk
aliran data. Kemudian, buat lambang jajargenjang yang berfungsi sebagai inputan.
11
Dalam flowchart diatas inputannya adalah A=a,b,c,d dan B=e,f,g,h sebagai
variabel untuk menulis pada matriks. Selanjutnya, aliran data akan memberikan
percabangan sehingga terdapat beberapa pilihan yang dapat dipilih. Dengan
lambang belah ketupat sebagai percabangan/pilihan. Jika pilihan kita adalah “Ya”,
yaitu penjumlahan matriks, maka aliran data akan melanjutkan ke proses dengan
memasukkan rumus dan menggunakan lambang persegipanjang. Selanjutnya
aliran data akan meneruskan proses yang akan menghasilkan output berupa hasil
penjumlahan matriks yang dilambangkan dengan bentuk jajargenjang juga sebagai
output-nya.
Tetapi, apabila pilihan yang diinginkan adalah pengurangan matriks maka
aliran data akan menuju ke proses lain atau pilihan “Tidak”, sehingga selanjunya
akan menghitung pengurangan matriks sehingga akan menghasilkan output
berupa hasil pengurangan matriks tersebut, tentunya setelah memasukkan rumus
sebagai prosesnya sesuai dengan lambang yang telah ditentukan. Untuk tahapan
selanjutnya, yang berupa perkalian matriks, determinan matriks dan invers
matriks akan berlanjut dengan cara yang sama, hingga berakhir di matriks
transfose. Dan apabila memilih ke pilihan lain yang tidak disediakan, maka akan
timbul kesalahan atau dalam program ini akan muncul “Unfined” yang artinya
tidak ditemukan. Sehingga pilihan yang dapat dipilih terbatas hanya pada pilihan
yang memang sudah disediakan. Setelah setiap proses menghasilkan output
masing-masing, maka semua proses akan membentuk kembali aliran data dengan
bentuk garis yang memiliki panah di ujungnya dan program akan terselesaikan
sehingga dalam flowchart di buat kata “selesai/end” untuk mengakhiri program
dengan menggunakan lambang yang sama dengan awal memulai program tadi,
yaitu lambang terminator.
clear all;
clc;
12
disp('------------------------');
disp('Menghitung Nilai Matriks');
disp('------------------------');
switch pilih
case 1
disp('Hitung Nilai A+B --AtambahB--');
disp('-----------------------------');
disp('Masukkan Nilai A');
a=input('a = ');
b=input('b = ');
c=input('c = ');
d=input('d = ');
disp('Masukkan Nilai B');
e=input('e = ');
f=input('f = ');
g=input('g = ');
h=input('h = ');
AtambahB=[(a+e) (b+f);(c+g) (d+h)]
case 2
disp('Hitung Nilai A-B --AkurangB--');
disp('-----------------------------');
disp('Masukkan Nilai A');
a=input('a = ');
b=input('b = ');
c=input('c = ');
d=input('d = ');
disp('Masukkan Nilai B');
e=input('e = ');
f=input('f = ');
g=input('g = ');
h=input('h = ');
AkurangB=[a-e b-f; c-g d-h]
case 3
disp('Hitung Nilai A*B --AkaliB--');
disp('---------------------------');
disp('Masukkan Nilai A');
a=input('a = ');
b=input('b = ');
c=input('c = ');
d=input('d = ');
disp('Masukkan Nilai B');
e=input('e = ');
f=input('f = ');
g=input('g = ');
h=input('h = ');
AkaliB=[(a*e)+(b*g) (a*f)+(b*h); (c*e)+(d*g) (c*f)+(d*h)]
13
case 4
disp('Hitung Nilai Determinan A');
disp('-------------------------');
disp('Masukkan Nilai A');
a=input('a = ');
b=input('b = ');
c=input('c = ');
d=input('d = ');
DeterminanA=(a*d)-(b*c);
disp(['Determinan A = ' num2str(DeterminanA)]);
case 5
disp('Hitung Nilai A invers');
disp('---------------------');
disp('Masukkan Nilai A');
a=input('a = ');
b=input('b = ');
c=input('c = ');
d=input('d = ');
Ainvers=1/[(a*d)-(b*c)]*[(d) (-b); (-c) (a)]
disp(['A invers = ' num2str(Ainvers)]);
case 6
disp('Hitung Nilai B Transfose');
disp('------------------------');
disp('Masukkan Nilai B');
e=input('e = ');
f=input('f = ');
g=input('g = ');
h=input('h = ');
Btransfose=[(e) (g); (f) (h)]
disp(['B Transfose = ' num2str(Btransfose)]);
otherwise
disp('Undefined');
end;
Bab IV
Contoh Kasus
14
Saat presentasi matematika, terdapat 2 kelompok yang tersisa. Kelompok pertama
memiliki 2 baris anggota. Di baris pertama ada 4 laki-laki dan 3 perempuan. Di
baris kedua ada 5 laki-laki dan 2 perempuan. Kelompok kedua juga memiliki 2
baris anggota. Di baris pertama ada 2 laki-laki dan 2 perempuan. Di baris kedua
ada 3 laki-laki dan 1 perempuan. Berapakah selisih antara kelompok pertama dan
kelompok kedua ?
15
Ditanya: A – B =....?
Penyelesaian:
Bab V
Penutup
Kessimpulan
16
Daftar pustaka
17
Tanpa Nama Pengarang.2013, dalam http://rumus-matematika.com/materi-
matriks-lengkap-dan-contohnya/,diambil 30 April 2016
Mayasari Melati Suci, dkk, “Diktat Bahasa Pemrograman”, Atma Luhur, 2016
18