Anda di halaman 1dari 18

Makalah Bahasa Pemrograman

“Menghitung Nilai Matriks”

Dosen Pengampu : Ferra Fahriani, M.T.

Disusun Oleh :

Mashfufah Irodati (1041511034)

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG


2016

Kata Pengantar

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas hidayah
dan rahmat-Nya sehingga makalah yang berjudul “Menghitung Nilai Matriks”
dapat terselesaikan. Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas individu yang
di amanahkan oleh Ibu Ferra Fahriani,M.T. selaku dosen pengampuh mata kuliah
Bahasa Pemrograman.

Dalam penulisan makalah ini, penulis sadar bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan, baik itu tersirat maupun tersurat sehingga membutuhkan saran
yang membangun demi terciptanya kebenaran yang seutuhnya. Semoga makalah
ini bermanfaat.

Terima kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Balunijuk, 01 Mei 2016

Penulis

2
Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar belakang


Perlu kita ketahui bahwa, dalam kehidupan kita sehari-hari begitu banyak
berhubungan dengan ilmu Matematika. Baik dalam pembelajaran di sekolah
ataupun di perguruan tinggi, perdagangan, sampai ke bidang teknik. Baik itu
teknik mesin, ilmu informatika, ilmu pertambangan, ilmu tentang dunia
penerbangan, sampai pada ilmu sipil dan aspek-aspek pendukung lainnya yang
sangat penting dan berguna dalam pengaplikasiannya untuk masyarakat sipil.
Dalam pengaplikasiaanya ilmu Matematika sangatlah berguna dan penting
bagi kehidupan manusia, sejak zaman dimana awal manusia hidup di muka
bumi hingga di era modern ini
Ilmu Matematika erat kaitannya dengan teknologi. Lebih lagi di era
modern seperti sekarang, dimana manusia diseluruh dunia dan tiap negara,
berlomba menciptakan teknologi yang lebih sempurna.

1.2 Rumusan masalah

Apa tujuan pembuatan program dalam perhitungan Matematika?

1.3 Tujuan Pembuatan Program

Guna mempermudah dalam perhitungan Matriks dalam Matematika

1.4 Manfaat Penulisan

Tulisan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis dan sarjana teknik
sipil lainnya dalam menambah wawasan mengenai pengaplikasian
perhitungan Matriks dalam dunia teknik sipil

1.5 Metode Pengumpulan Data

3
Dalam pembuatan makalah ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data
dengan cara kepustakaan pencarian melalui buku pelajaran Matematika dan
internet.

Bab II

Tinjauan Pustaka

2.1 Materi tentang aplikasi pembuat program

2.1.1 Pengenalan tentangVisual Basic.Net

Hampir sebagian besar pengguna komputer didunia sudah mengenal


produk-produk Microsoft, salah satunya adalah Microsoft Visual Basic.Net.
VB.Net merupakan pengembangan dari Microsoft Visual Basic versi
sebelumnya. Setelah rilis dengan .Net Platform, bahasa Visual Basic banyak
mengalami perubahan dan pergantian dari Visual Basic 6, misalnya:

a. Bahasa Visual Basic.NET sekarang sudah menggunakan konsep OOP


(object Oriented Program)
b. Aplikasi dan Komponen di tulis di Visual Basic.Net seluruhnya
menggunakan .NET Framework, sebuah ektesion class library digunakan
dalam membangun suatu sistem

4
c. Semua aplikasi yang dibangun dengan Visual Basic.NET dapat berjalan
tanpa Runtime Environment the.NET.

Untuk membangun suatu program aplikasi dengan VB.Net lebih mudah


dan menyenangkan, karena selain dilengkapi fitur-fitur baru juga tersedia
bermacam-macam toolbars, komponen, class, object dan sebagainya. Jika anda
sudah terbiasa dengan Visual Basic kemungkinan besar untuk migrasi ke
VB.Net tidak akan mengalami kesulitan, karena hampir semua komponen di
Visual Basic versi sebelumnya masih bisa digunakan. Sebagai contoh untuk
membuat suatu project dan akan keluar kotak dialog. Setelah itu pilih Windows
Application, kemudian beri nama Project tersebut.

VB.Net adalah salah satu bahasa pemrograman tingkat tinggi. Bahasa


Pemrograman adalah perintah-perintah yang dimengerti oleh komputer untuk
melakukan tugas-tugas tertentu. Bahasa pemrograman VB.NET dikembangkan
oleh Microsoft yang merupakan salah satu bahasa Pemrograman Object
Oriented (OOP) atau pemrograman yang berorientasi pada object.

Kata “Visual” menunjukkan cara yang digunakan untuk membuat


Graphical User Interface (GUI). Dengan cara ini, kita tidak lagi perlu
menuliskan instruksi pemrograman dalm kode-kode baris hanya untuk
membuat sebuah Design Form/Aplikasi. Tetapi dengan sangat mudah yakni
kita cukup melakukan drag and drop object-object yang akan kita gunakan.
VB.Net dapat kita jadikan alat bantu untuk membuat berbagai macam program
komputer. Aplikasi VB.NET hanya dapat dijalankan pada sistem Operasi
Windows.

2.1.2 Microsoft Visual Basic.NET

Visual Basic.NET adalah generasi selanjutnya dari visual basic. Visual


Basic.NET memungkinkan kita membangun suatu aplikasi yang besar dan
sederhana. Penggunaan Visual Basic.NET sebagai program pengembang
sistem ini adalah karena merupakan salah satu program aplikasi yang beradda
dibawah platform .Net Framework.

2.1.3 Pemanfaatan Aplikasi VB.Net

5
Aplikasi yang dapat dihasilkan dengan bahasa pemrograman VB.NET antara
lain:

o Sistem Aplikasi Bisnis


o Software Aplikasi SMS
o Software Aplikasi Chatting
o Permainan (Game)
o Dan lain-lain
o

2.2 Teori yang berhubungan dengan pembuatan program

Matriks dalam matematika merupakan kumpulan bilangan, simbol atau


ekspresi berbentuk persegi panjang yang disusun menurut baris dan kolom.
Bilangan-bilangan yang terdapat pada suatu matriks disebut dengan elemen
atau disebut juga anggota dari suatu matriks. Bentuk umum dari matriks adalah
sebagai berikut dengan ordo 2x2

A= a b
[ ]
c d

Dimana a, b dan c, d sebagai baris, dan a, c serta b, d sebagai kolom.


Matriks banyak dimanfaatkan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan
matematika misalnya dalam menemukan solusi masalah persamaan linear,
transformasi linear yakni bentuk umum dari fungsi linear contohnya rotasi
dalam 3 dimensi. Matriks juga seperti variabel biasa, sehingga matrikspun
dapat dimanipulasi misalnya dikalikan, dijumlah, dikurangkan, serta
didekomposisikan. Menggunakan representasi matriks, perhitungan dapat
dilakukan dengan lebih terstruktur.

Ordo matriks adalah banyak baris dikali banyak kolom. Dua matriks
dikatakan sejenis apabila mempunyai ordo yang sama. Sedangkan, dua matriks
dikatakan sama jika mempunyai ordo yang sama dan elemen-elemen yang
seletak juga sama.

6
Dua matriks dapat di jumlah atau di kurang jika mempunyai ordo yang
sama. Perkalian matriks dengan skalar sama dengan mengalikan matriks
dengan bilangan konstanta. Dua matriks dapat dikalikan jika banyaknya kolom
pada matriks I sama dengan banyaknya baris pada matriks II.

Operasi Dasar Matriks :

1. Penjumlahan dan Pengurangan Matriks

Penjumlahan serta pengurangan dalam matriks hanya dapat dilakukan


apabila kedua matriks mempunyai ukuran atau tipe yang sama. Elemen-
elemen dalam suatu matriks yang dijumlahkan atau dikurangan yaitu
elemen yang memilki posisi/letak  yang sama.

Untuk Penjumlahan bentuknya seperti dibawah ini

| A|= a b + e f
[c d ] [ g h ]
Untuk Penjumlahan bentuknya seperti dibawah ini

| A|= a b − e f
[c d ] [ g h]
2. Perkalian Skalar

Perkalian matriks dilakukan dengan cara tiap baris dikalikan dengan tiap
kolom, selanjutnya dijumlahkan pada kolom yang sama

 dan 

maka   

7
3. Matriks Identitas

Matriks Identitas adalah matriks yang anggota pada diagonal utamanya


selalu 1

1 0 0

[ ]
I = 0 1 0 =¿ 1 0
0 0 1
0 1 [ ]
4. Matriks Transpose (At)

Matriks transpose merupakan matriks yang mengalami pertukaran elemen


dari kolom menjadi baris atau sebaliknya. Transfose matriks sama dengan
merubah baris menjadi kolom matriks.

[ ac bd ][ ab cd ]
5. Determinan Suatu Matriks
Untuk menentukan determinan dari suatu matriks dapat digunakan
beberapa cara :

1. Misalnya terdapat matriks  yang berordo 2×2 dalam


menentukan determinan dari matrikas A yang biasa ditulis |A| adalah
Determinan A=| A|=ad−bc
2. Metode Sarrus
a b c

[ ]
Misalnya terdapat | A|= d e f maka untuk menentukan nilai
g h i
determinan dari matriks A tersebut adalah sebagai berikut

a b ca b
( | )
| A|= d e f d e
g h i g h

Ubah matriks dalam bentuk seperti diatas selanjutnya perhitungannya dengan


cara menambahkan elemen dari kiri atas kekanan bawah (mulai dari a → e → i,

8
b → f → g, dan c → d → h) kemudian dikurangi dengan elemen dari kanan atas
kekiri bawah (mulai dari c → e → g, a → f → h, dan b → d → i) maka akan
menjadi

| A|=( a . e . i+b . f . g+ c . d . h )−(g . e . c+h . f . a+i . d . b)

6. Invers Matriks

A invers

1 d −b
A−1= [
| A| −c a ]
1
−1
A =
|ad−bc| −c [d −b
a ]

9
Bab III

Pembahasan

3.1 Flowchart

10
Pertama, dalam membuat flowchart yang harus kita lakukan adalah
menggambar lambang flowchart untuk “mulai/start” yang dikenal sebagai
terminator. Selanjutnya adalah melanjutkan proses pembuatan program dengan
membuat garis yang memiliki panah di ujungnya yang berfungsi sebagai penunjuk
aliran data. Kemudian, buat lambang jajargenjang yang berfungsi sebagai inputan.

11
Dalam flowchart diatas inputannya adalah A=a,b,c,d dan B=e,f,g,h sebagai
variabel untuk menulis pada matriks. Selanjutnya, aliran data akan memberikan
percabangan sehingga terdapat beberapa pilihan yang dapat dipilih. Dengan
lambang belah ketupat sebagai percabangan/pilihan. Jika pilihan kita adalah “Ya”,
yaitu penjumlahan matriks, maka aliran data akan melanjutkan ke proses dengan
memasukkan rumus dan menggunakan lambang persegipanjang. Selanjutnya
aliran data akan meneruskan proses yang akan menghasilkan output berupa hasil
penjumlahan matriks yang dilambangkan dengan bentuk jajargenjang juga sebagai
output-nya.
Tetapi, apabila pilihan yang diinginkan adalah pengurangan matriks maka
aliran data akan menuju ke proses lain atau pilihan “Tidak”, sehingga selanjunya
akan menghitung pengurangan matriks sehingga akan menghasilkan output
berupa hasil pengurangan matriks tersebut, tentunya setelah memasukkan rumus
sebagai prosesnya sesuai dengan lambang yang telah ditentukan. Untuk tahapan
selanjutnya, yang berupa perkalian matriks, determinan matriks dan invers
matriks akan berlanjut dengan cara yang sama, hingga berakhir di matriks
transfose. Dan apabila memilih ke pilihan lain yang tidak disediakan, maka akan
timbul kesalahan atau dalam program ini akan muncul “Unfined” yang artinya
tidak ditemukan. Sehingga pilihan yang dapat dipilih terbatas hanya pada pilihan
yang memang sudah disediakan. Setelah setiap proses menghasilkan output
masing-masing, maka semua proses akan membentuk kembali aliran data dengan
bentuk garis yang memiliki panah di ujungnya dan program akan terselesaikan
sehingga dalam flowchart di buat kata “selesai/end” untuk mengakhiri program
dengan menggunakan lambang yang sama dengan awal memulai program tadi,
yaitu lambang terminator.

3.2 Script dalam pembuatan program


% ---------------------%
% Mashfufah Irodati
% NIM : 1041511034
% ---------------------%

clear all;
clc;

12
disp('------------------------');
disp('Menghitung Nilai Matriks');
disp('------------------------');

disp('Pilihan Rumus Perhitungan');


disp('1. A+B');
disp('2. A-B');
disp('3. A*B');
disp('4. Determinan A');
disp('5. A invers');
disp('6. B Transfose');
disp(' ');
pilih=input('Pilihan (1-5)==>');

switch pilih
case 1
disp('Hitung Nilai A+B --AtambahB--');
disp('-----------------------------');
disp('Masukkan Nilai A');
a=input('a = ');
b=input('b = ');
c=input('c = ');
d=input('d = ');
disp('Masukkan Nilai B');
e=input('e = ');
f=input('f = ');
g=input('g = ');
h=input('h = ');
AtambahB=[(a+e) (b+f);(c+g) (d+h)]
case 2
disp('Hitung Nilai A-B --AkurangB--');
disp('-----------------------------');
disp('Masukkan Nilai A');
a=input('a = ');
b=input('b = ');
c=input('c = ');
d=input('d = ');
disp('Masukkan Nilai B');
e=input('e = ');
f=input('f = ');
g=input('g = ');
h=input('h = ');
AkurangB=[a-e b-f; c-g d-h]
case 3
disp('Hitung Nilai A*B --AkaliB--');
disp('---------------------------');
disp('Masukkan Nilai A');
a=input('a = ');
b=input('b = ');
c=input('c = ');
d=input('d = ');
disp('Masukkan Nilai B');
e=input('e = ');
f=input('f = ');
g=input('g = ');
h=input('h = ');
AkaliB=[(a*e)+(b*g) (a*f)+(b*h); (c*e)+(d*g) (c*f)+(d*h)]

13
case 4
disp('Hitung Nilai Determinan A');
disp('-------------------------');
disp('Masukkan Nilai A');
a=input('a = ');
b=input('b = ');
c=input('c = ');
d=input('d = ');
DeterminanA=(a*d)-(b*c);
disp(['Determinan A = ' num2str(DeterminanA)]);
case 5
disp('Hitung Nilai A invers');
disp('---------------------');
disp('Masukkan Nilai A');
a=input('a = ');
b=input('b = ');
c=input('c = ');
d=input('d = ');
Ainvers=1/[(a*d)-(b*c)]*[(d) (-b); (-c) (a)]
disp(['A invers = ' num2str(Ainvers)]);
case 6
disp('Hitung Nilai B Transfose');
disp('------------------------');
disp('Masukkan Nilai B');
e=input('e = ');
f=input('f = ');
g=input('g = ');
h=input('h = ');
Btransfose=[(e) (g); (f) (h)]
disp(['B Transfose = ' num2str(Btransfose)]);
otherwise
disp('Undefined');
end;

Bab IV

Contoh Kasus

4.1 Uraian Kasus

14
Saat presentasi matematika, terdapat 2 kelompok yang tersisa. Kelompok pertama
memiliki 2 baris anggota. Di baris pertama ada 4 laki-laki dan 3 perempuan.  Di
baris kedua ada 5 laki-laki dan 2 perempuan. Kelompok kedua juga memiliki 2
baris anggota. Di baris pertama ada 2 laki-laki dan 2 perempuan. Di baris kedua
ada 3 laki-laki dan 1 perempuan. Berapakah selisih antara kelompok pertama dan
kelompok kedua ?

4.2 Contoh aplikasi pada program

4.3 Perbandingan hasil dengan hitungan manual

4.3.1 Perhitungan Pada Program

4.3.2 Perhitungan Manual

Diketahui: A= [ 45 32] B= [ 23 21]

15
Ditanya: A – B =....?

Penyelesaian:

A–B = [ 45 32] - [ 23 21]


= [ 22 11]
Jadi, hasil kedua cara perhitungan adalah sama. Baik perhitungan dengan program
maupun perhitungan yang dilakukan secara manual.

Bab V

Penutup

Kessimpulan

16
Daftar pustaka

Wikipedia. 2015, dalam https://id.wikipedia.org/wiki/Matriks_%28matematika


%29, diambil 30 April 2016

Tanpa Nama Pengarang.2015, dalam


http://www.rumusmatematikadasar.com/2015/01/materi-pengertian-dan-jenis-
jenis-matriks-matematika-lengkap.html, diambil 30 April 2016

17
Tanpa Nama Pengarang.2013, dalam http://rumus-matematika.com/materi-
matriks-lengkap-dan-contohnya/,diambil 30 April 2016

Mayasari Melati Suci, dkk, “Diktat Bahasa Pemrograman”, Atma Luhur, 2016

Ed Robinson, Michael Bond, Robert Lan Oliver, ”Upgrading Microsoft Visual


Basic 6 To Visual Basic.Net”, Elex Media Komputindo, 2003

Wahana Komputer, “Pembuatan aplikasi Profesional Dengan Visual Basic.Net”,


Salemba Infotek, 2008

Yuswanto dan Subari, “Pemrograman Database Visual Basic.Net”, Prestasi


Pustaka, 2007

18

Anda mungkin juga menyukai