Dengan menucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat serta
hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.
Adapun judul dari makalah ini adalah “Cara Menyelesaikan Metode Biseksi dan metode newton
dengan menggunakan Program C++”. Disusun sebagai salah satu tugas yang harus di selesaikan.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Dengan demikian penyusun mengucapkan terima kasih.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Lahirnya bahasa C. Bahasa ini memungkinkan orang bekerja dengan sejumlah kata dan kalimat
tertentu. Kompiler bekerja dengan menerjemahkan program menjadi suatu bentuk intermediasi dan
disebut compiling serta menghasilkan file object. Kemudian kompiler akan membangkitkan linker
yang mana akan mengubah file object menjadi suatu program yang executable (dapat dijalankan
langsung).
C merupakan bahasa pemograman tingkat menengah dan merupakan bahasa pemograman
terstruktur yang membagi program kedalam sejumlah blok. Tujuannya adalah untuk memudahkan
dalam pembuatan dalam pengembangan program. Program yang ditulis dengan C mudah sekali
dipindahkan dari satu jenis mesin ke mesin yang lain. Hal ini karena adanya standarisasi C yang
menjadi acuan pada pembuat campiler C.
Seiring berkembangnya teknologi, menuntut penggunaan metode numerik dan menjadikan
metode numerik salah satu instrument yang harus dipelajari. Pembelajaran metode numerik tentu
saja tidak terlepas dari Bahasa C. Penggunaan Bahasa C dalam pembelajaran metode numerik
mempermudah mahasiswa dan umum dalam menghitung program linear misalnya.
1.2. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana pengaplikasian Program C++ atau Bahasa C pada metode
numerik
2. Sebagai salah satu tugas yang harus diselesaikan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sejarah
Bahasa komputer telah melali evolosi yang dramatis sejak komputer yang pertama kali
di buat untuk bantuan dalam kalkulasi sejak perang dunia ke-2. Awalnya programer bekerja
dengan intruksi komputer yang sangat primitif yaitu machine language (bahasa mesin). Pada
bahasa mesin intruksi-intruksi terdiri dari suatu kalimat panjang yang berupa tulisan 1 (satu)
dan 0 (nol). Selanjutnya Assembler digunakan untuk memetakan intruksi mesin ke momenises
yang dapat dibaca oleh manusia seperti ADD dan MOV.
Bahasa C++ dan C merupakan bahasa pendahuluan. C++ disiptakan oleh Bjarne dari
laboraturium Bell, AT dan T pada tahun 1985. Adapun tanda ++ berasal dari operator increment
pada bahasa C. Tujuan utama C++ adalah untuk meningkatkan produktivitas pemograman dalam
membuat aplikasi.
2.2. Pengertian
2.2.a. Pengertian Bahasa C
Bahasa C adalah bahasa pemrograman terstruktur. Karenanya mahasiswa yang
mengikuti kuliah akan diajak untuk menggunakan jenis pemrograman yang terstruktur dan
sederhana. Tujuannya adalah agar mahasiswa dapat dengan mudah mengikuti dan mencoba
sendiri program-program yang digunakan dan dengan mudah mengerti makna dari setiap
kode program. Jika diperlukan atau dikehendaki maka mahasiswa dapat ”naik tingkat”
kedalam bahasa pemrograman yang bersifat objek oriented C++ yang merupakan ”varian”
dari C. Keuntungannya sintak yang digunakan dalam C++ sangatlah mirip dengan C.
Menguasai sintak C berarti menguasai sintak C++. Dengan landasan penguasaan sintaksis
maka mahasiswa tinggal menambah wawasan dan konsep bahasa pemrograman
polymorphism, classes, inheritance jika ingin beralih ke C++.
2.2.b. Pengertian Metode Numerik
Metode numerik adalah teknik-teknik yang digunakan untuk mempormulasikan
masalah matematis agar dapat dipecahkan dengan operasi perhitungan. Metode numerik
secara umum merupakan salah satu mata kuliah yang diajarkan di jurusan pendidikan
matematika. Dan dianggap penting karena mengajarkan mahasiswa memecahkan suatu
kasus dengan berbagai cara dan permodelan. Dalam mata kuliah ini juga mengharuskan
mahasiswanya untuk cekatan dan aktif dalam memaksimalkan teknologi.
Dalam pembahasan program tentang masalah pada mata kuliah numerik dan masalah
itu harus diselesaikan dengan menggunakan program C++.
Masalah yang harus diselesaikan adalah memecahkan persamaan linear untuk
menemukan temperatur Fluida minimum yang diperlukan untuk mendinginkan turnion dan
mendapatkan kontradiksi yang diinginkan.
1. Pertama membagi interval menjadi dua (Bisect) yaitu [a, b] dan [b, c] dimana b = (a +
c)/2.
2. Mencari interval yang masih mengandung akar fungsi dengan cara melakukan perkalian
antara f(a)f(b) dan f(b)f(c). Jika f(a)f(b) ≤ 0 maka interval [a, b] mengandung akar
fungsi. (lihat gambar)
3. Interval [a, b] dibagi menjadi dua lagi ”di-Bisect” dan prosedur pencarian interval yang
mengandung akar fungsi dilakukan secara berulang.
4. Pada setiap langkah titik tengah interval akan digunakan sebagai nilai pendekatan bagi
akar fungsi yang dimaksud/dicari. Setelah n langkah perulangan maka akan diperoleh
c–a
—— (6.1)
2n
Nilai ini dapat digunakan untuk menentukan batas toleransi bagi program
untuk melakukan iterasi sampai mencapai interval terkecil. Jika diberikan
toleransi ∈maka berlaku
c–a
—— (6.2)
2n
atau dapat dituliskan sebagai
n ≥ ln c – a
—— (6.3)
∈
Sebagai contoh jika interval awal adalah [0, 1] dan ∈ = 0.0001 maka n = 14.
ex − 2 = 0 (6.4)
Berikut ini adalah kode program yang berdasarkan pada metode Bisection untuk
menyelesaikan permasalahan persamaan di atas.
#include <stdio.h>
#include <math.h>
int main(void){
double leftpt, rightpt, midpt, epsilon = 0.0000001;
double midvalue, rtvalue, root;
Dimana h = x−a dan f’, f”, adalah beturut-turut turunan pertama, kedua dan seterusnya dari
fungsi f. Untuk suatu nilai tebakan X0 dan pendekatan dua suku pertama maka berlaku
#include <stdio.h>
#include <math.h>
float fung(float x);
float dfung(float x);
i = 0;
do
{
i = i + 1;
x1 = x0 - fung(x0)/dfung(x0);
delta = x1 - x0;
if (delta < 0)
delta = -delta;
x0 = x1;
} while ((delta > tol) && (i < imak));
Perlu diketahui bahwa nilai tersebut merupakan nilai eksak bagi fungsi tersebut.
BAB III
KESIMPULAN
Penyusun: