Anda di halaman 1dari 42

Numerical Integration

Uswatun Hasanah, S.Kom., M.Eng.


Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Jurusan Teknik Elektro – FT UNNES
Core topics

 Rectangle and midpoints method


 Trapezoidal method
 Simpson’s method
 Gauss quadrature
 Evaluation of multiple integrals
Complementary topics

 Estimation of error
 Richardson’s extrapolation
 Romberg integration
Background

 Salah satu contoh sederhana aplikasi integral adalah menghitung panjang


kurva (L).
 Kurva pada bidang x-y diberikan dengan persamaan y=f(x), dan panjang L dari
kurva di antara titik x=a dan x=b didefinisikan sebagai:
The need for numerical integration

 Integral dapat berupa fungsi analitik atau suatu himpunan titik diskrit (data
tabular)
 Ketika integral berupa ekpresi matematika untuk antiturunan dapat
ditemukan dengan mudah, nilai integral tertentu dapat ditentukan secara
analitik.
 Integrasi numerik dibutuhkan ketika integrasi analitik sulit atau tidak
memungkinkan, dan ketika integral diberikan sebagai suatu himpunan titik
diskrit.
Overview of approaches in numerical
integration
 Evaluasi numerik dari suatu integral tunggal dilakukan dengan mengestimasi
angka I(f) yang merupakan integral dari suatu fungsi f(x) dari suatu interbal a
ke b.
 Jika integral f(x) adalah fungsi analitik, integrasi numerik dilakukan dengan
titik-titik angka terbatas dimana integral dievaluasi (Fig. 9-5)
 Salah satu strateginya adalah menggunakan satu end-points dari interval
(a,f(a)) dan (b,f(b)). Meskipun cara ini tidak memberikan akurasi yg cukup,
terutama jika interbal lebar dan/atau integral bervariasi secara signifikan di
antara interval.
 Akurasi yg lebih tinggi dapat dicapai dengan metode komposit (gabungan)
dimana interval [a,b] dibagi menjadi sub-interval yang lebih kecil.
Overview of approaches in numerical
integration
 Integral setiap sub-interval dihitung, dan hasilnya ditambahkan bersama-sama
untuk menghasilkan nilai dari keseluruhan integral.
 Jika integral f(x) diberikan sebagai suatu himpunan titik diskrit (data tabular),
integrasi numerik dilakukan pada titik-titik tersebut.
 Bermacam metode dikembangkan untuk integrasi numerik. Pada setiap
metode, suatu formula diturunkan untuk menghitung nilai hampiran integral
dari nilai diskrit.
 Metode dapat dibagi menjadi dua, yaitu metode terbuka (open methods)
dan metode tertutup (close methods).
Close and Open Methods
 Dalam metode integrasi tertutup, endpoints dari interval digunakan pada
rumus untuk mengestimasi nilai integral.
 Pada metode integrasi terbuka, interval dari integrasi diperluas di luar
jangkauan endpoints yg secara actual digunakan untuk menghitung integral
(Fig. 9-6).
 Metode trapezoidal dan Simpson adalah metode tertutup, sedangkan metode
midpoint dan Gauss quadrature adalah metode terbuka.
 Ada bermacam metode untuk menghitung nilai integral dari himpunan titik
diskrit. Biasanya, metode yg digunakan adalah Neton-Cotes.
Newton-Cotes integration formulas
 Nilai integran asli adalah fungsi analitik, rumus Newton-Cotes mengubahnya
menjadi fungsi yang lebih sederhana.
 Integran asli berbentuk titik-titik data, sedangkan Newton-Cotes
menginterpolasinya menjadi integran di antara titik-titik yang diberikan.
 Pada Fig. 9-7, f(x)≈F(x), di mana F(x) adalah fungsi polynomial atau fungsi
sederhana di mana antiderivative dapat ditemukan dengan mudah.
Selanjutnya, integral berikut dievaluasi menggunakan metode analitik
langsung dari kalkulus.

 Prosedur ini membutuhkan metode numerik untuk mnentukan F(x), tetapi


mungkin tidak membutuhkan metode numerik untuk mengevalyasi jika F(x)
adalah fungsi yang dapat diintegralkan.
RECTANGLE METHOD
 Hampiran paling sederhana untuk adalah mengambil f(x) pada
interval sebagai suatu konstanta yang setara dengan nilai f(x) pada
salah satu nilai dari endpoints (Fig. 9-8)
RECTANGLE METHOD
 Integral dapat dihitung menggunakan dua cara:

 atau

 Pada Fig. 9-8 integral dihampiri sebagai suatu area persegi. Nilai error dapat
menjadi sangat besar.
 Ketika integran adalah fungsi analitik, kesalahan dapat dikurangi secara
signifikan dengan menggunakan metode persegi panjang komposit.
Composite Rectangle Method

 Pada metode prsegi panjang komposit, dmain [a,b] dibagi menjadi N sub-
interval. Integrap setiap sub-interval dihitung menggunakan metode persegi
panjang, dan nilai keseluruhan integral diperoleh dengan menambahkan nilai
integral ke dalam sub-interval.
 Hal ini ditunjukkan pada Fig. 9-9 dimana interval [a.b] dibagi menjadi N sub-
interval dengan mendefinisikan titik x1,x2,…,xN+1
 Titik pertama x1 = a dan titik terakhir adalah xN+1 = b. Fig. 9-9 menunjukkan
sub-interval dengan lebar yang sama, namun secara umum lebarnya dapat
bebas.
 Interval yang lebih kecil dapat digunakan pada wilayah dimana nilai integran
berubah dengan cepat dan interval yang lebih besar digunakan ketika nilai
integran berubah secara bertahap.
Composite Rectangle Method
 Gunakan persamaan berikut untuk setiap sub-interval, integral seluruh
domain dapat dirumuskan sebagai jumlah dari seluruh integral pada sub-
interval:

 Ketika sub-interval memiliki lebar yang sama, yaitu h, maka persamaan di


atas dapat disederhanakan menjadi:
Midpoint method
 Merupakan pengembangan dari rectangle method.
 Nilai integran pada tengah interval digunakan, yaitu
 Rumus:

 Metode dapat dilihat pada Fig. 9-10, nilai integral masih dihampiri
pada suatu persegi panjang, tetapi memiliki persegi panjang yang
ekuivalen.
 Midpoint method lebih akurat daripada rectangle method, namun
tidak berlaku untuk keseluruhan kasus, sehingga metode ini
mungkin belum memiliki akurasi yang cukup baik.
Composite midpoint method
 Pada composite midpoint method, domain [a,b] dibagi menjadi N Sub-interval. Integral
pada setiap sub-interval dihitung menggunakan Midpoint method, dan nilai keseluruhan
integral diperoleh dengan menambahkan nilai integral apda sub-interval.
 Hal ini ditunjukkan pada Fig. 9-11 dimana interval [a.b] dibagi menjadi N sub-interval
dengan mendefinisikan titik x1,x2,…,xN+1
 Titik pertama x1 = a dan titik terakhir adalah xN+1 = b. Fig. 9-11 menunjukkan sub-
interval dengan lebar yang sama, namun secara umum lebarnya dapat bebas.
Composite midpoint method
 Untuk setiap sub-interval, integral keseluruhan domain dapat dituliskan sebagai
jumlah integral pada sub-interval:

 Ketika sub-interval memiliki lebar yang sama, maka persamaan di atas dapat
disederhanakan menjadi:
Trapezoidal method
 Penyempurnaan atas metode persegi panjang dan titik tengah sederhana
adalah dengan menggunakan fungsi linier untuk mendekati integran selama
interval integrasi (Fig. 9-12). Interpolasi polynomial Newton dengan dua titik
x = a dan x = b, menghasilkan:

 Integrasi analitik menghasilkan:

 Yang disederhanakan menjadi trapezoidal rule atau trapezoidal method:


Composite trapezoidal method
 Integral pada interval [a,b] dapat dievaluasi secara lebih akurat dengan
membagi interval ke sub-interval, mengevaluasi integral masing-masing sub-
interval (menggunakan trapezoidal method) dan menjumlahkan hasilnya.
 Hal ini ditunjukkan pada Fig. 9-13 dimana interval [a.b] dibagi menjadi N sub-
interval dengan mendefinisikan titik x1,x2,…,xN+1
 Titik pertama x1 = a dan titik terakhir adalah xN+1 = b.
 Integral keseluruhan interval dapat ditulis sebagai jumlah integral pada sub-
interval:
Composite trapezoidal method
 Aplikaskan trapezoidal method padab tiap sub-interval ,:

 Sehingga rumus umum trapezoidal method (untuk case lebar interval sama):

 Rumus umum untuk trapezoidal method (untuk case lebar interval tidak
sama):
Simpson’s method
 Trapezoidal method menghampiri integran menggunakan garis lurus.
Hampiran yang lebih baik mungkin dapat diperoleh dengan menghampiri
integran menggunakan fungsi nonlinear.
 Satu kelas dari metode tersebut adalah Simpson’s rules atau Simpson’s
method, menggunakan polinomial kuadratik (Simpson’s 1/3 method) dan
polynomial kubik (Simpson’s 3/8 method).
Simpson’s 1/3 method
 Pada metode ini, suatu polynomial kuadratik (orde 2) digunakan untuk
menghampiri integran (Fig. 9-14). Koefisien polynomial kuadratik ditentukan
dari tiga titik.
 Untuk integral domain [a,b], tiga titik digunakan adalah dua endpoint x1 = a,
x3 = b, dan midpoint x2 = (a+b)/2. Polinomial dapat dituliskan sbb:

 Integral p(x) pada interval [a,b] memberikan:


Composite Simpson’s 1/3 method
 Pada composite Simpson’s 1/3 method (Fig. 9-15) keseluruhan interval [a,b] dibagi
menjadi N sub-interval. Secara umum, lebar interval dapat sama. Penurunan terbatas
pada kasus di mana sub-interval memiliki lebar (h) yang sama, di mana h = (b - a)/N.
 Karena polynomial kuadratik membutuhkan tiga titik, maka Simpson’s 1/3 method
diaplikasikan pada sub-interval yang berdekatan pad satu waktu.
 Sehingga, keseluruhan interval harus dibagi menjadi angka genap dari sub-interval.
 Integral keseluruhan interval dapat dituliskan sebagai jumlah integral dari pasangan sub-
interval yang berdekatan:
Composite Simpson’s 1/3 method
Composite Simpson’s 1/3 method
 Rumus umum untuk Composite Simpson’s 1/3 method:

 Di mana h = (a – b)/N
 Rumus di atas dapat digunakan jika dua kondisi terpenuhi:
1. Sub-interval harus memiliki ruang yang sama
2. Jumlah sub-interval dalam [a,b] harus berupa bilangan genap.
Composite Simpson’s 1/3 method

 Ilustrasi pada Fig. 9-16 untuk domain [a,b] dibagi


menjadi 12 sub-interval. Sehingga:
Simpson’s 3/8 method
 Metode ini menggunakan polynomial kubik (order 3) untuk menghampiri
integran (Fig. 9-17). Polinomial order 3 dapat ditentukan dari empat titik.
 Untuk integral pada domain [a,b],empat titik yang digunakan adalah dua
endpoint x1 = a, x4 = b, dan dua titik x2 dan x3 yang membagi interval dalam 3
bagian yang sama.
 Polinomial dituliskan sebagai:

 Di mana c3, c2, dan c0, adalah konstanta yang dievaluasi dari kondisi dimana
polynomial melewati titik titik, p(x1)=f(x1), p(x2)=f(x2), p(x3)=f(x3), dan
p(x4)=f(x4). Ketika konstanda ditentukan, polynomial diintegrasikan menjadi:
Composite Simpson’s 3/8 method
 Integral seluruh domain diperoleh dengan menjumlahkan
integral dari kelompok sub-interval sbb:

 Rumus untuk kasus umum di mana domain [a,b] dibagi


menjadi N sub-interval (di mana N minimal 6 dan bisa dibagi
3):
Composite Simpson’s 3/8 method
 Simpson’s 3/8 method digunakan jika dua kondisi berikut terpenuhi:
1. Subinterval memiliki ruang yang sama.
2. Jumlah subinterval pada [a,b] harus bisa dibagi 3.
 Simpson’s 1/3 method berlaku jika jumlah sub-interval genap dan Simpson’s
3/8 method berlaku jika jumlah sub-interval bisa dibagi 3.
 Jika jumlah interval ganjil maka dapat menggunakan kombinasi kedua
metode, dengan cara gunakan Simpson’s 3/8 untuk tiga sub-interval pertama
([a,x2], [x2,x3]), dan [x3,x4]) atau untuk tiga sub-interval terakhir (xN-2, xN-1],
[xN-1,xN], dan [xN,xb]), dan gunakan Simpson’s 1/3 method untuk sisa dari
jumlah sub-interval ganjil.
Richardson’s extrapolation
 Rumus ektrapolasi umum dapat diturunkan untuk kasus dimana dua estimasi
nilai integral memiliki estimasi error yang sama untuk orde hP dan diperoleh
jika salah satu sub-interval adalah dua kali jumlah sub-interval lainnya.
 Jika In adalah estimasi nilai integral yang diperoleh menggunakan n sub-
interval dan I2n adalah estimasi nilai integral yang diperoleh menggunakan 2n
sub-interval, dimana keduanya memiliki estimasi eror orde hP, maka estimasi
baru untuk nilai integral dirumuskan sbb:
Richardson’s extrapolation
 Secara umum, estimasi baru untuk integral memuliki estimasi error orde
h(P+1). Error adalalah order h(P+2) ketika truncation error daapt dituliskan pada
pangkat genap h.
 Persamaan ektrapolasi menggunakan dua estimasi dengan error O(h6) untuk
memperoleh estimasi baru dengan error O(h8) :
Romberg Integration

 Romberg integration adalah suatu skema untuk meningkatkan akurasi dari


estimasi nilai integral dengan mengaplikasikan rumus Richardson’s
extrapolation.
 Skema menggunakan deret estimasi integral yang dihitung menggunakan
metode trapezoidal dengan menggunakan jumlah sub-interval yang berbeda.
Skema Romberg Integration
Romberg Integration
Romberg Integration
Romberg Integration
Romberg Integration
Example 9-3
Example 9-3 (code matlab)
Example 9-3 (code matlab)
Example 9-3 (code matlab)
Latihan
Latihan

Anda mungkin juga menyukai