Anda di halaman 1dari 12

PERBANDINGAN SOLUSI NUMERIK INTEGRAL LIPAT DUA PADA FUNGSI

ALJABAR DENGAN METODE ROMBERG DAN SIMULASI MONTE CARLO

Ermawatii , PujiRahayuii, Faihatus Zuhairohiii

i
Dosen Jurusan Matematika FST UIN Alauddin Makassar
ii
Mahasiswa Jurusan Matematika FST UIN Alauddin Makassar
iii
Dosen Jurusan Matematika YPUP
ABSTRAK, Integrasi numerik merupakan metode yang rumit dapat menggunakan metode numerik.
dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan integral Metode numerik merupakan teknik dimana
yang sulit diselesaikan secara analitis. Artikel ini masalah matematika diformulasikan sedemikian
membahas tentang perbandingan tingkat keakuratan antara
metode Romberg dan Simulasi Monte Carlo pada rupa sehingga dapat diselesaikan oleh
penyelesaian integral lipat dua untuk fungsi aljabar baik pengoperasian matematika, dimana penggunaan
fungsi aljabar rasional maupun irrasional. Tingkat metode ini menghasilkan solusi hampiran yang
keakuratan dapat di ketahuin dari perbandingan galat memang tidak persis sama dengan solusi yang
antara kedua metode tersebut. Berdasarkan hasil simulasi sebenarnya (sejati). Akan tetapi tingkat
pada beberapa fungsi aljabar baik rasional maupun
irrasional menunjukkan bahwa nilai galat metode Romberg keakuratannya dapat dilihat dari galat sekecil
lebih kecil dibandingkan metode Simulasi Monte Carlo, mungkin. Operasi hitungan dalam metode
meskipun jumlah iterasi untuk metode Simulasi Monte numerik umumnya dilakukan dengan iterasi
Carlo jauh lebih besar dibandingkan dengan metode sehingga jumlah hitungan yang dilakukan
Romberg. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode banyak dan berulang-ulang. Oleh karena itu
Romberg lebih akurat dibandingan dengan metode
Simulasi Monte Carlo, pada penyelesaian integral lipat dua diperlukan bantuan program aplikasi komputer
dengan fungsi aljabar baik yang rasional maupun untuk melaksakan operasi hitungan tersebut.
irrasional. Metode numerik yang digunakan untuk
memecahkan persoalan integral disebut integrasi
Kata Kunci: Integrasi numerik, Galat, metode Romberg, numerik. Integrasi numerik merupakan suatu
Simulasi Monte Carlo metode yang digunakan untuk mendapatkan
nilai-nilai hampiran dari beberapa integral tentu
1. PENDAHULUAN yang memerlukan penyelesaian numerik sebagai
hampirannya.
Perkembangan teknologi mempengaruhi Penyelesaian integrasi dengan metode numerik
berbagai segi kehidupan manusia yang dapat terdiri dari tiga kelompok berdasarkan proses
membawa perubahan pada bagaimana cara penurunannya yaitu metode pias, metode Gauss
manusia menyelesaikan permasalahan yang dan metode Newton-Cotes. Metode pias seperti
dihadapi. Hadirnya pengaruh komputer metode trapesium, segi empat dan titik tengah.
membawa perkembangan yang terus Metode Gauss seperti Gauss Legendre 2 titik, 3
berkelanjutan dalam melakukan pendekatan titik dampai n titik. Sedangkan metode Newton-
untuk menyelesaikan permasalahan yang Cotes seperti metode trapesium, metode Simpson
dihadapi. dan metode Boole. Metode Romberg merupakan
Banyak permasalahan yang dihadapi dapat gabungan dari rumus trapesium rekursif dan
dimodelkan ke dalam suatu persamaan integral. Boole Rekursif yang didasarkan pada perluasan
Namun persamaan integral ini terkadang ekstrapolasi Richardson sehingga dapat
bentuknya rumit sehingga sulit untuk memperoleh nilai integrasi yang semakin baik.
diselesaikan dengan menggunakan kaidah- Selain itu, terdapat pula sebuah metode yang
kaidah kalkulus secara analitik. Untuk itu menggunakan pembangkit bilangan acak yang
diperlukan bantuan komputer dan metode disebut Simulasi Monte Carlo. Walaupun
pendekatan yang tepat untuk dapat menggunakan bilangan acak, metode Simulasi
menyelesaikan persamaan tersebut secara efisien Monte Carlo mempunyai akurasi yang cukup
dan tepat. Untuk menangani pesamaan yang tinggi karena berdasarkan pada teori probabilitas

46
JURNAL MSA VOL. 5 NO. 1 ED. JAN-JUNI 2017

dan statistik. Masalah yang akan di bahas dalam 𝑏 𝑑


artikel ini berkaitan dengan perbedaan tingkat ∬ 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝐴 = ∫ [∫(𝑥, 𝑦)𝑑𝑦] 𝑑𝑥
keakuratan antara metode Romberg dan metode 𝐴 𝑎 𝑐
Simulasi Monte Carlo pada penyelesaian integral 𝑑 𝑏
lipat dua pada fungsi aljabar, yang dimaksudkan
= ∫ [∫(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥] 𝑑𝑦
untuk menjelaskan perbandingan tingkat
keakuratan penggunaan metode Romberg dan 𝑐 𝑎

Simulasi Monte Carlo dalam menyelesaian IntegrasiNumerik


integral lipat dua pada fungsi aljabar. Integrasi numerik adalah suatu metode yang
digunakan untuk mendapatkan nilai-nilai
hampiran dari beberapa integral tentu yang
2. TINJAUAN PUSTAKA memerlukan penyelesaian numeric sebagai
hampirannya. Terdapat tiga pendekatan dalam
Fungsi menurunkan rumus integral numerik.
Suatu fungsi f merupakan suatu aturan Pendekatan pertama adalah berdasarkan tafsiran
korespondensi yang menghubungkan setiap geometri integral tentu. Daerah integrasi dibagi
objek x dalam suatu himpunan pertama dengan atas sejumlah pias (strip) yang berbentuk
suatu nilai tunggal 𝑓(𝑥) dari suatu himpunan segiempat. Luas daerah integrasi dihampiri
kedua. dengan luas seluruh pias. Integrasi numerik yang
Secara garis besar fungsi dibedakan diturunkan dengan pendekatan ini digolongkan
menjadi dua yaitu fungsi aljabar dan fungsi kedalam metode pias. Kaidah integrasi numerik
transenden. Fungsi aljabar adalah fungsi yang yang dapat diturunkan dengan metode pias
diperoleh dari sejumlah berhingga operasi aljabar adalah kaidah segiempat, kaidah trapezium dan
seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, kaidah titik tengah. Pendekatan kedua adalah
pembagian, perpangkatan dan penarikan akar. berdasarkan interpolasi polinomial. Disini fungsi
Adapun yang termasuk fungsi aljabar adalah integran f(x) dihampiri dengan polinomial
fungsi polynomial, fungsi rasional dan fungsi interpolasi pn(x). Selanjutnya, integrasi
irasional. dilakukan terhadap pn(x) karena polinom lebih
Integral mudah diintegralkan daripada mengintegralkan
Integral merupakan perhitungan kebalikan dari f(x). Rumus integrasi numerik yang diturunkan
diferensial suatu fungsi (suatu fungsi asal yang dengan pendekatan ini digolongkan kedalam
diturunkan dapat kefungsi asalnya dengan cara metode Newton-Cotes, yaitu metode umum
integral). Integral terdiri dari integral taktentu untuk menurunkan rumus integrasi numerik.
(indefinite) dan integral tentu (definite). Adapun beberapa kaidah integrasi numerik yang
Misalkan f suatu fungsi yang didefinisikan pada diturunkan dari metode Newton-Cotes antara lain
1
interval tertutup [a, b]. Jika ada, maka dikatakan kaidah trapesium, kaidah Simpson 3 dan kaidah
f adalah terintegrasikan pada [a, b]. 3
Lebih lanjut Simpson 8. Pendekatan ketiga sama sekali tidak
𝑏 menggunakan titik-titik diskrit sebagaimana
n
∫𝑎 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥,
 
disebut
lim p 0  f xi  xi pada kedua pendekatan di atas. Nilai integral
i 1 diperoleh dengan mengevaluasi nilai fungsi pada
Integral tentu sejumlah titik tertentu di dalam selang [-1,1],
(integral Riemann) f dari a ke b, kemudian mengalikannya dengan suatu konstanta,
diberikan oleh kemudian menjumlahkan keseluruhan
 f ( x) dx  lim p 0  f  xi  xi
b n
perhitungan. Pendekatan ketiga ini dinamakan
a Kuadratur Gauss.
i 1
Metode Romberg
Dalam bidang teknik, integral sering muncul Metode Romberg merupakan metode integrasi
dalam bentuk integral ganda dua (lipat dua) atau yang didasarkan pada perluasan ekstrapolasi
integral ganda tiga (lipat tiga). Integral lipat dua Richardson yang dihasilkan dari aturan
didefinisikan sebagai berikut: trapesium rekursif. Kelemahan dari metode ini

47
JURNAL MSA VOL. 5 NO. 1 ED. JAN-JUNI 2017

adalah harus menggunakan jumlah interval yang Carlo dapat dilihat pada flow chart seperti pada
besar guna mencapai akurasi yang diharapkan. gambar 2 berikut:
Salah satu cara untuk meningkatkan akurasi
adalah dengan membagi dua interval secara terus
menerus sampai nilai integral yang dihitung
dengan 2k dan 2k+1 konvergen pada suatu nilai.
Proses penyelesaian integral dengan
menggunakan metode Romberg dapat dilihat
padaFlowchart
flow chart seperti
Penyelesaian pada
Integral gambar
dengan 1 berikut:
Metode Romberg

start

Input 𝑥1 , 𝑥2 dan n

ℎ = 𝑥2 − 𝑥1


𝑅(1,1) = 𝑇0 = 𝑓(𝑥1 , 𝑦) + 𝑓(𝑥2 , 𝑦)
2

Gambar 2 Flow Chart Penyelesaian Integal dengan Simulasi


2𝑘
𝑇𝑘 ℎ Monte Carlo
𝑅(𝑟, 1) = 𝑇𝑘+1 = + 𝑓2𝑟−1 ;
2 2𝑘+1
𝑟=1

𝑓(𝑖) = 𝑓 𝑥1 + 𝑖 𝑘+1 , 𝑟 ≥ 2 Galat
2
Galat atau biasa disebut error dalam metode
numerik adalah selisih antara yang ditimbulkan
4𝑠−1 𝑅(𝑟, 𝑠 − 1) − 𝑅(𝑟 − 1, 𝑠 − 1)
𝑅(𝑟, 𝑠) =
(4𝑠−1 − 1) antara nilai sebenanrnya dengan nilai yang
dihasilkan dengan metode numerik. Galat
dibedakan menjadi tiga yaitu:
Output I
1. Galat Mutlak
end Kesalahan mutlak dari suatu angka, pengukuran,
Gambar 1 Flowchart Penyelesaian Integral dengan Metode
atau perhitungan adalah perbedaan numerik nilai
Romberg sesungguhnya terhadap nilai pendekatan yang
diberikan, atau yang diperoleh dari hasil
Simulasi Monte Carlo perhitungan atau pengukuran.
Metode simulasi Monte Carlo merupakan salah Kesalahan (Error) = nilai Eksak – Nilai perkiraan
satu metode integrasi numerik dengan cara Jika 𝑎∗ adalah hampiran dari nilai eksak a maka
memasukkan sejumlah N nilai fungsi x secara galat mutlak dari a adalah 𝐸 = | 𝑎 – 𝑎∗ | yang
random dengan x berada dalam interval integral, berarti hampiran = nilai eksak – galat
menurunkan secara acak nilai variabel tidak pasti 2. Galat Relatif
secara berulang-ulang dalam simulasi model.
Rumusan integrasi numerik dengan metode 𝐸 𝑎 − 𝑎∗ 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡
simulasi Monte Carlo adalah sebagai berikut: 𝑒= = =
𝐴 𝑎 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐸𝑘𝑠𝑎𝑘
ba n
b

 f ( x)dx   f ( xi)
n i 1
3. Persentase Galat
a

Persentase galat adalah 100 kali galat relatif


Dengan xi adalah bilangan random yang
dibangkitkan dengan harga 𝑎 ≤ 𝑥𝑖 ≤ 𝑏 dan n 𝜉𝑎 = 𝑒 ∗ 100%
adalah jumlah masukkan (pengulangan) banyak
data yang diinginkan. Proses penyelesaian
integral dengan menggunakan simulasi Monte

48
JURNAL MSA VOL. 5 NO. 1 ED. JAN-JUNI 2017

3. METODOLOGI 4
 ln 2
6
Prosedur Analisis Solusi di atas merupakan solusi eksak. Namun
Adapun prosedur penelitian yang digunakan untuk menyelesaikan perhitungan secara
penulis untuk mencapai tujuan penelitian adalah numerik harus diubah dalam bentuk desimal
sebagai berikut: untuk mendapatkan solusi hampiran. Oleh
1. Memberikan contoh soal integral lipat dua 4
karena itu, nilai 6 ln 2 jika diubah dalam bentuk
dengan fungsi aljabar rasional untuk
desimal menjadi 0,46209812
diselesaikan secara analitik,
Penyelesaian Secara Numerik
2. Menyelesaikan contoh soal menggunakan Dengan menggunakan 8 angka penting, hasil
metode Romberg dan Simulasi Monte Carlo perhitungan numerik metode Romberg dan
secara numeric dengan iterasi n = 2 dan n = 4, Simulasi Monte Carlo adalah sebagai berikut:
3. Menghitung galat dari masing-masing metode
Metode Romberg:
dan membandingkan hasilnya,
1. Fungsi integran yang didefinisikan adalah
4. Mensimulasikan beberapa fungsi aljabar 𝑥2𝑦
rasional dan irrasional pada program Matlab 𝑥 3 +1
dengan menggunakan metode Romberg dan 2. Batas bawah daerah integrasi 𝑥1 = 0, batas
Simulasi Monte Carlo sesuai dengan atas daerah integrasi 𝑥2 = 1
Batas bawah daerah integrasi 𝑦1 = 0, batas
flowchart pada BAB II,
atas daerah integrasi 𝑦2 = 2
5. Membandingkan hasil simulasi untuk n = 2 3. Untuk iterasi n=2:
dan n = 4. Kemudian menganalisis galat
mutlak dari kedua metode untuk mendapatkan
metode yang paling akurat.
Integral pertama yang diselesaikan adalah
integral terhadap x
4. PEMBAHASAN a. Menentukan lebar interval (h) pada batas x :
ℎ = 𝑥2 − 𝑥1
Diberikan contoh soal integral lipat dua sebagai ℎ =1−0
berikut: =1
2 1 b. Menghitung integrasi pada kolom pertama
𝑥2𝑦
∫ ∫ 𝑑𝑥 𝑑𝑦 𝑅(1,1):
3
0 0 𝑥 +1 ℎ
Penyelesaian secara Analitik 𝑅(1,1) = 𝑇0 = 𝑓(𝑥1 , 𝑦) + 𝑓(𝑥2 , 𝑦)
2
Metode Substitusi: 𝑓(𝑥1 , 𝑦) = 𝑓(0, 𝑦) = 𝑓(0) = 0
Misal 𝑢 = 𝑥 3 + 1 1
𝑑𝑢 = 3𝑥 2 𝑑𝑦 𝑓(𝑥2 , 𝑦) = 𝑓(1, 𝑦) = 𝑓(1) = 𝑦
2
1 1 1
𝑑𝑢 = 𝑥 2 𝑑𝑦 𝑅(1,1) = 𝑇0 = 0 + 𝑦
3 2 2
untuk batas 𝑥 = 0 => 𝑢 = 03 + 1 = 1, dan 1
untuk batas 𝑥 = 1 => 𝑢 = 13 + 1 = 2 = 𝑦
4
2 1 2 2
x2 y 1 = 0,25000000 𝑦
0 0 x3  1 dx dy  1 y 1 3u du dy c. Menghitung integrasi pada baris kedua
2
kolom pertama 𝑅(2,1):
1 2𝑘
  ln 2 y dy 𝑇𝑘 ℎ
0
3 𝑅(𝑟, 1) = 𝑇𝑘+1 = + 𝑘+1 𝑓2𝑗−1 , 𝑓𝑖
2 2
1 2 𝑗=1
 ln 2 y 2 0 y 2 ℎ
6 = 𝑓 𝑥1 + 𝑖 ,𝑟 ≥ 2
2𝑘+1

49
JURNAL MSA VOL. 5 NO. 1 ED. JAN-JUNI 2017

𝑇0 ℎ 𝑇0 ℎ
𝑅(2,1) = 𝑇1 = + 𝑓1 𝑅(2,1) = 𝑇1 = + 𝑓1
2 2 2 2
ℎ 1 1 ℎ 2
𝑓1 = 𝑓 𝑥1 + =𝑓 0+ =𝑓 𝑓1 = 𝑓 𝑦1 + =𝑓 0+ = 𝑓(1)
2 2 2 2 2
1 2 = 0,23148148 (1)
(2) 𝑦
= = 0,23148148
3 0,46296296
1
(2) + 1 𝑅(2,1) = 𝑇1 =
2
= 0,2222 𝑦 2
0,25000000 𝑦 + 0,23148148
𝑅(2,1) = 𝑇1 = 2
2 = 0,46296296
1 e. Menghitung integrasi pada baris kedua kolom
+ 0,22222222 𝑦
2 kedua 𝑅(2,2):
= 0,23611111 𝑦 42−1 𝑅(2,2 − 1) − 𝑅(2 − 1,2 − 1)
d. Menghitung integrasi pada baris kedua 𝑅(2,2) =
42−1 − 1
kolom kedua 𝑅(2,2): 4𝑅(2,1) − 𝑅(1,1)
4𝑠−1 𝑅(𝑟, 𝑠 − 1) − 𝑅(𝑟 − 1, 𝑠 − 1) =
𝑅(𝑟, 𝑠) = 4−1
4𝑠−1 − 1 4(0,46296296) − 0,46296296
42−1 𝑅(2,2 − 1) − 𝑅(2 − 1,2 − 1) =
𝑅(2,2) = 3
42−1 − 1 = 0,46296296
4𝑅(2,1) − 𝑅(1,1) a. Untuk iterasi n = 4:
=
3
4(0,23611111 𝑦) − 0,25000000 𝑦
=
3
= 0,23158148 𝑦
Integral kedua yang diselesaikan adalah
integral terhadap y dengan fungsi
0.23158148 𝑦 :
Menyelesaikan integral pertama terhadap
1. Menentukan lebar interval (h) pada batas y:
x
ℎ = 𝑦2 − 𝑦1
1. Menentukan lebar interval (h) pada
=2−0
batas x :
=2
ℎ = 𝑥2 − 𝑥1
2. Menghitung integrasi pada kolom pertama
=1−0
𝑅(1,1):
=1

𝑅(1,1) = 𝑇0 = 𝑓(𝑥, 𝑦1 ) + 𝑓(𝑥, 𝑦2 ) 2. Menghitung integrasi pada kolom
2 pertama 𝑅(1,1):
𝑓(𝑥, 𝑦1 ) = 𝑓(𝑥, 0) = 0,23158158 (0) = 0 ℎ
𝑓(𝑥, 𝑦2 ) = 𝑓(𝑥, 2) = 0,23158158 (2) 𝑅(1,1) = 𝑇0 = 𝑓(𝑥1 , 𝑦)
= 0,46296296 2
2 + 𝑓 (𝑥2 , 𝑦)
𝑅(1,1) = 𝑇0 = (0 + 0,46296296) 𝑓(𝑥1 , 𝑦) = 𝑓(0, 𝑦) = 𝑓(0) = 0
2
= 0,46296296 𝑓(𝑥2 , 𝑦) = 𝑓(1, 𝑦) = 𝑓(1)
3. Menghitung integrasi pada baris kedua = 0,50000000 𝑦
kolom pertama 𝑅(2,1): 1
𝑅(1,1) = 𝑇0 = (0 + 0,50000000𝑦)
2𝑘 2
𝑇𝑘 ℎ 1
𝑅(𝑟, 1) = 𝑇𝑘+1 = + 𝑘+1 𝑓2𝑗−1 , 𝑓𝑖 = 𝑦
2 2 4
𝑗=1 = 0,25000000 𝑦

= 𝑓 𝑦1 + 𝑖 ,𝑟 ≥ 2 3. Menghitung integrasi pada baris kedua
2𝑘+1 kolom pertama 𝑅(2,1):

50
JURNAL MSA VOL. 5 NO. 1 ED. JAN-JUNI 2017

2𝑘 𝑅(𝑟, 1) = 𝑇𝑘+1
𝑇𝑘 ℎ 2𝑘
𝑅(𝑟, 1) = 𝑇𝑘+1 = + 𝑘+1 𝑓2𝑗−1 , 𝑓𝑖 𝑇𝑘 ℎ
2 2
𝑗=1 = + 𝑘+1 𝑓2𝑗−1 , 𝑓𝑖
ℎ 2 2
𝑗=1
= 𝑓 𝑥1 + 𝑖 ,𝑟 ≥ 2 ℎ
2𝑘+1
𝑇0 ℎ = 𝑓 𝑥1 + 𝑖 ,𝑟 ≥ 2
𝑅(2,1) = 𝑇1 = + 𝑓 2𝑘+1
2 2 1 𝑇2
ℎ 1 1 𝑅(4,1) = 𝑇3 =
𝑓1 = 𝑓 𝑥1 + =𝑓 0+ =𝑓 2
2 2 2 ℎ
+ (𝑓1 + 𝑓3 + 𝑓5 + 𝑓7 )
1 2 8
( ) 𝑦
= 23 1 2
ℎ 1 ( ) 𝑦
1
(2) + 1 𝑓1 = 𝑓 𝑥1 + =𝑓 0+ = 83
8 8 1
= 0,22222222 𝑦 (8) + 1
0,25000000 𝑦 = 0,01559454 𝑦
𝑅(2,1) = 𝑇1 = 3ℎ 3 3
2 𝑓3 = 𝑓 𝑥1 + =𝑓 0+ =𝑓
1 8 8 8
+ 0,22222222 𝑦
2 3 2
= 0,23611111 𝑦 ( ) 𝑦
= 83
4. Menghitung integrasi pada baris ketiga kolom 3
pertama 𝑅(3,1): (8) + 1
2𝑘 = 0,13358070 𝑦
𝑇𝑘 ℎ 5ℎ 5 5
𝑅(𝑟, 1) = 𝑇𝑘+1 = + 𝑘+1 𝑓2𝑗−1 , 𝑓𝑖 𝑓5 = 𝑓 𝑥1 + =𝑓 0+ =𝑓
2 2 8 8 8
𝑗=1
ℎ 5 2
= 𝑓 𝑥1 + 𝑖 ,𝑟 ≥ 2 ( ) 𝑦
2𝑘+1 = 83
𝑇1 ℎ 5
𝑅(3,1) = 𝑇2 = + (𝑓 + 𝑓3 ) (8) + 1
2 4 1
ℎ 1 1 = 0,31397174 𝑦
𝑓1 = 𝑓 𝑥1 + =𝑓 0+ =𝑓 7ℎ 7
4 4 4 𝑓7 = 𝑓 𝑥1 + =𝑓 0+
1 2 8 8
( ) 𝑦 7 2
= 43 7 ( ) 𝑦
1 =𝑓 = 83
(4) + 1 8 7
(8) + 1
= 0.06153846 𝑦
3ℎ 3 3 = 0,45847953 𝑦
𝑓3 = 𝑓 𝑥1 + =𝑓 0+ =𝑓 0,2323 𝑦
4 4 4 𝑅(4,1) = 𝑇3 =
3 2 2
( ) 𝑦 1
= 43 + (0,01559454 𝑦
8
3
(4) + 1 + 0,13358070 𝑦 +
= 0,39560439 𝑦 0,31397174 𝑦
0,23611111 𝑦 + 0,45847953)
𝑅(3,1) = 𝑇2 = = 0,23137395 𝑦
2
1 6. Menghitung integrasi pada baris kedua kolom
+ (0,06153846 𝑦 kedua 𝑅(2,2):
4
+ 0,39560439 𝑦) 4𝑠−1 𝑅(𝑟, 𝑠 − 1) − 𝑅(𝑟 − 1, 𝑠 − 1)
𝑅(𝑟, 𝑠) =
= 0,23234127 𝑦 4𝑠−1 − 1
2−1
5. Menghitung integrasi pada baris keempat 4 𝑅(2,2 − 1) − 𝑅(2 − 1,2 − 1)
𝑅(2,2) =
kolom pertama 𝑅(4,1): 42−1 − 1

51
JURNAL MSA VOL. 5 NO. 1 ED. JAN-JUNI 2017

4𝑅(2,1) − 𝑅(1,1) 4𝑅(3,1) − 𝑅(2,1)


= =
3 3
4(0,23611111 𝑦) − 0,25000000 𝑦 4(0,23234127 𝑦) − 0,23611111 𝑦
= 𝑅(3,2) =
3 3
= 0,231488148 𝑦 = 0,23108466 𝑦
7. Menghitung integrasi pada baris ketiga kolom
Dengan cara/formula yang sama, hasil
kedua 𝑅(3,2): perhitungan untuk baris dan kolom yang lain
2−1
4 𝑅(3,2 − 1) − 𝑅(3 − 1,2 − 1) dapat dilihat pada table 1 berikut.
𝑅(3,2) =
42−1 − 1

Tabel 1 Hasil integrasi Romberg terhadap x

R(r,s) 1 2 3 4
1 0.25000000 y
2 0.23611111 y 0.23148148 y
3 0.23234127 y 0.23108466 y 0.23105820 y
4 0.23137395 y 0.23105151 y 0.23104930 y 0.23104916 y

Menyelesaikan integral kedua terhadap y 0,46209831


dengan fungsi 0.23104916 𝑦 : 𝑅(2,1) = 𝑇1 =
2
2
1. Menentukan lebar interval (h) pada batas y: + 0,23104916
2
ℎ = 𝑦2 − 𝑦1 = 0,46209831
=2−0 4. Menghitung integrasi pada baris ketiga
=2 kolom pertama 𝑅(3,1):
2. Menghitung integrasi pada kolom pertama 𝑇1 ℎ
𝑅(1,1): 𝑅(3,1) = 𝑇2 = + 2 (𝑓1 + 𝑓3 )
ℎ 2 2
𝑅(1,1) = 𝑇0 = 𝑓(𝑥, 𝑦1 ) + 𝑓(𝑥, 𝑦2 ) ℎ 2
2 𝑓1 = 𝑓 𝑦1 + 2 = 𝑓 0 +
2 4
𝑓(𝑥, 𝑦1 ) = 𝑓(𝑥, 0) = 0,23104916 (0) = 0 1
𝑓(𝑥, 𝑦2 ) = 𝑓(𝑥, 2) = 0,23104916 (2) = 0,23104916
2
= 0,46209831 = 0,11552458
2 ℎ 2
𝑅(1,1) = 𝑇0 = (0 + 0,46209831) 𝑓3 = 𝑓 𝑦1 + 3 2 = 𝑓 0 + 3
2 2 4
= 0,46209831 3
= 0,23104916
3. Menghitung integrasi pada baris kedua 2
kolom pertama 𝑅(2,1): = 0,34657374
2𝑘 0,46209831
𝑇𝑘 ℎ 𝑅(3,1) = 𝑇2 =
𝑅(𝑟, 1) = 𝑇𝑘+1 = + 𝑘+1 𝑓2𝑗−1 , 𝑓𝑖 2
2 2 2
𝑗=1 + (0,11552458
ℎ 4
= 𝑓 𝑦1 + 𝑖 ,𝑟 ≥ 2 + 0,34657374)
2𝑘+1
𝑇0 ℎ = 0,46209831
𝑅(2,1) = 𝑇1 = + 𝑓 5. Menghitung integrasi pada baris keempat
2 2 1
ℎ 2 kolom pertama 𝑅(4,1):
𝑓1 = 𝑓 𝑦1 + =𝑓 0+ = 𝑓(1) 𝑇2 ℎ
2 2 𝑅(4,1) = 𝑇3 = + 3 (𝑓1 + 𝑓3 + 𝑓5 + 𝑓7 )
= 0,23104916 2 2
= 0,23104916

52
JURNAL MSA VOL. 5 NO. 1 ED. JAN-JUNI 2017

ℎ 2 0,46209831
𝑓1 = 𝑓 𝑦1 + 3
=𝑓 0+ 𝑅(4,1) = 𝑇3 =
2 8 2
1 2
= 0,23104916 + (0,05776229
4 8
𝑓1 = 0,05776229 + 0,17328687 +
ℎ 2 0,28881145 + 0,40433603)
𝑓3 = 𝑓 𝑦1 + 3 3 = 𝑓 0 + 3 = 0,46209831
2 8
3 6. Menghitung integrasi pada baris kedua
= 0,23104916 kolom kedua 𝑅(2,2):
4
= 0,17328687 4𝑠−1 𝑅(𝑟, 𝑠 − 1) − 𝑅(𝑟 − 1, 𝑠 − 1)
ℎ 2 𝑅(𝑟, 𝑠) =
𝑓5 = 𝑓 𝑦1 + 5 3 = 𝑓 0 + 5 4𝑠−1 − 1
2−1
2 8 4 𝑅(2,2 − 1) − 𝑅(2 − 1,2 − 1)
5 𝑅(2,2) =
= 0,23104916 42−1 − 1
4 4𝑅(2,1) − 𝑅(1,1)
= 0,28881145 =
4−1
ℎ 2 4(0,46209831) − 0,46209831
𝑓7 = 𝑓 𝑦1 + 7 3 = 𝑓 0 + 7 =
2 8 3
7 = 0,46209831
= 0,23104916
4 Dengan cara/formula yang sama, hasil
= 0,40433603 perhitungan untuk baris dan kolom yang lain
dapat dilihat pada table 2 berikut:
Tabel 2 Hasil integrasi Romberg terhadap y

R(r,s) 1 2 3 4
1 0,46209831
2 0,46209831 0,46209831
3 0,46209831 0,46209831 0,46209831
4 0,46209831 0,46209831 0,46209831 0,46209831

Metode Simulasi Monte Carlo 3) Menjumlahkan nilai 𝑥𝑖 :


a. Fungsi integran yang didefinisikan adalah 2
𝑥2𝑦 𝑥𝑖 = 0,39153564 𝑦 + 0,14506904 𝑦
𝑥 3 +1
𝑖=0
b. Batas bawah daerah integrasi 𝑥1 = 0 batas = 0,53660468 𝑦
atas daerah integrasi 𝑥2 = 1 4) Menghitung nilai integrasi I :
Batas bawah daerah integrasi 𝑦1 = 0 batas 𝑛
𝑏−𝑎
atas daerah integrasi 𝑦2 = 2 𝐼= 𝑥𝑖
c. Untuk iterasi n = 2 𝑛
𝑖=0
Integral pertama yang diselesaikan adalah 1−0
integral terhadap x: = 𝑥 0,53660468 𝑦
2
1) Membangkitkan 2 buah data (𝑥𝑖 ) dari 0 = 0,26830234 𝑦
sampai 1 pada Matlab Integral kedua yang diselesaikan adalah
Misalkan 𝑥𝑖 = 0,7431 0,3922 integral terhadap y dengan fungsi integran
2) Mensubstitusikan masing-masing nilai 𝑥𝑖 berubah menjadi 0.26830234 𝑦.
pada fungsi integran:
1) Membangkitkan 2 buah data (𝑦𝑖 ) dari 0
0,74312 𝑦
𝑥1 = = 0,39153564 𝑦 sampai 2 pada Matlab
0,74313 + 1 Misalkan 𝑦𝑖 = 1,3110 0,3424
0,39222 𝑦 2) Mensubstitusikan masing-masing nilai 𝑦𝑖
𝑥2 = = 0,14506904 𝑦
0,39223 + 1 pada fungsi integran:

53
JURNAL MSA VOL. 5 NO. 1 ED. JAN-JUNI 2017

𝑦1 = 0,2683 𝑦 = 0,26830234 (1,3110) Integral kedua yang diselesaikan adalah


= 0,34174438 integral terhadap y dengan fungsi integran
𝑦2 = 0,2683 𝑦 = 0,26830234 (0,3424) berubah menjadi 0.22579786 𝑦.
= 0,09186672 1) Membangkitkan 4 buah data (𝑦𝑖 ) dari 0
3) Menjumlahkan nilai 𝑦𝑖 : sampai 2 pada Matlab
2
Misalkan
𝑦𝑖 = 0,34174438 + 0,09186672 𝑦𝑖 = 0,2279 1,2123 1,3451 1,1745
𝑖=0
2) Mensubstitusikan masing-masing nilai 𝑦𝑖
= 0,44361109
pada fungsi integran:
4) Menghitung nilai integrasi I :
𝑛 𝑦1 = 0,22579786 𝑦
𝑑−𝑐 = 0,22579786 (0,2279) = 0,05145933
𝐼= 𝑦𝑖
𝑛 𝑦2 = 0,22579786 𝑦
𝑖=0
2−0 = 0,22579786 (1,2123) = 0,27373474
= 𝑥 0,44361109 𝑦3 = 0,22579786 𝑦
2
= 0,44361109 = 0,22579786 (1,3451) = 0,30372070
Maka diperoleh solusi akhir untuk n = 2 yaitu 𝑦4 = 0,22579786 𝑦
𝟎, 𝟒𝟒𝟑𝟔𝟏𝟏𝟎𝟗 = 0,22579786 (1,1745) = 0,26519958
d. Untuk iterasi n = 4 3) Menjumlahkan nilai 𝑦𝑖 :
4
Integral pertama yang diselesaikan adalah
integral terhadap x 𝑦𝑖 = 0,05145933 + 0,27373474 +
1) Membangkitkan 4 buah data (𝑥𝑖 ) dari 0 𝑖=0
sampai 1 pada Matlab 0,30372070 + 0,26519958
Misalkan = 0,89411436
𝑥𝑖 = 0,1269 0,7131 0,2706 0,8381 4) Menghitung nilai integrasi I :
𝑛
2) Mensubstitusikan masing-masing nilai 𝑥𝑖 𝑑−𝑐
pada fungsi integran: 𝐼= 𝑦𝑖
𝑛
0,12692 𝑦 𝑖=0
𝑥1 = = 0,01607077 𝑦 2−0
0,12693 + 1 = 𝑥 0,89411436
4
0,71312 𝑦 = 0,44705718
𝑥2 = = 0,37318676 𝑦
0,71313 + 1 Maka diperoleh solusi akhir untuk n = 4 yaitu
0,27062 𝑦 𝟎, 𝟒𝟒𝟕𝟎𝟓𝟕𝟏𝟖
𝑥3 = = 0,07180164 𝑦
0,27063 + 1 Perhitungan Galat
0,83812 𝑦
𝑥4 = = 0,44213225 𝑦
Metode Romberg
0,83813 + 1
Galat mutlak dari metode Romberg yaitu sebagai
3) Menjumlahkan nilai 𝑥𝑖 :
4 berikut:
1) untuk n = 2
𝑥𝑖 = 0,01607077𝑦 + 0,37318676𝑦 +
𝜀 = |𝐼 − 𝐼′|
𝑖=0
0,07180164𝑦 + 0,44213225 𝑦 = |0,46209812 – 0,46296296 |
= 0,90319143 𝑦 = 0,00086484
4) Menghitung nilai integrasi I : 2) untuk n = 4
𝑛 𝜀 = |𝐼 − 𝐼′|
𝑏−𝑎 = |0.46209812 – 0,46209831 |
𝐼= 𝑥𝑖
𝑛 = 0,00000019
𝑖=0
1−0
𝐼= 𝑥 0,90319143 𝑦 Metode Simulasi Monte Carlo
4 Galat mutlak dari metode Simulasi Monte Carlo
= 0,22579786 𝑦
yaitu sebagai berikut:
1) untuk n = 2

54
JURNAL MSA VOL. 5 NO. 1 ED. JAN-JUNI 2017

𝜀 = |𝐼 − 𝐼′| Away, Gunaidi Abdia. the Shorcut of Matlab


= |0,46209812 – 0,44361109| Programming. Bandung: Informatika
= 0,01848703 Bandung, 2006.
2) untuk n = 4 Elhasany, Zain. Contoh Daftar Pustaka Makalah
𝜀 = |𝐼 − 𝐼′| Dan Skripsi, Artikel Ilmiah Lengkap,
= |0,46209812 – 0,44705718| diakses dari
= 0,01499812 http://www.scribd.com/doc/92181730/M
Selanjutnya disimulasikan beberapa fungsi ETODE-NUMERIK#scribd, pada
aljabar rasional dan irrasional dalam program tanggal 11 Oktober 2015 pukul 21.11
Matlab. Perbandingan galat dari kedua metode Haryono, Nugroho agus. Perhitungan Integral
tersebut dapat dilihat pada tabel 1 Apendiks. Lipat Menggunakan Metode Monte
Pada tabel 1 apendiks terlihat bahwa untuk iterasi Carlo. Jurnal Informatika vol. 5 no. 2.
dalam jumlah kecil (2 dan 4), metode Simulasi Yogyakarta: Universitas Kristen Duta
Monte Carlo menghasilkan galat yang relatif Wacana. 2009.
lebih besar. Oleh karena itu perlu disimulasikan Hernadi, Julan. Matematika Numerik Dengan
pula untuk iterasi dalam jumlah yang besar (1000 Implementasi MATLAB. Yogyakarta: ANDI.
2012.
dan 10000). Seperti terlihat pada tabel 2
Ilham, Muhammad. Modul 3 Integrasi Numerik.
apendiks.
Bandung: Institut Teknologi Bandung.
2014.
5. KESIMPULAN Kosasih, Buyung. Komputasi Numerik Teori dan
Aplikasinya.Yogyakarta: ANDI. 2006.
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan Munir, Rinaldi. Metode Numerik Revisi Kedua.
dapat disimpulkan bahwa pada penyelesaian Bandung: Informatika Bandung. 2008.
integral lipat dua dengan fungsi aljabar yang Munir, Rinaldi. Metode Numerik sebagai
berbentuk rasional dan irrasional, metode Algoritma
Romberg lebih akurat dibandingkan dengan Komputasi.https://dirgamath29.
metode Simulasi Monte Carlo. Hal ini dibuktikan files.wordpress.com.pdf (12 Mei 2015)
dengan nilai galat mutlak yang dihasilkan Sahid, Pengantar Komputasi Numerik dengan
metode Romberg jauh lebih kecil dibandingkan MATLAB. Yogyakarta: ANDI. 2005.
dengan metode Simulasi Monte Carlo. Dengan Sangadji, Metode Numerik. Yogyakarta: Graha
iterasi n = 4, metode Romberg bisa menghasilkan Ilmu. 2008.
galat sebesar 0.000000003 pada fungsi aljabar Setiawan, Agus. Pengantar Metode Numerik.
rasional dan 0.00000007 pada fungsi aljabar Yogyakarta: ANDI. 2006.
irrasional. Sedangkan pada metode Simulasi Supangat, Andi. Matematika untuk Ekonomi dan
Monte Carlo untuk iterasi n = 10000 sekalipun Bisnis. Jakarta: Prenada Media Grup.
galat yang dihasilkan tidak lebih kecil dari galat 2006.
yang dihasilkan metode Romberg.

6. DAFTAR PUSTAKA

Ammar, Muhammad. Solusi Penyelesaian


Integral Lipat Dua dengan Menggunakan
Metode Romber. Makassar: UIN
Alauddin. 2009.
Ardi, Pujiyanta. Komputasi Numerik dengan
Matlab. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2007
Arhami, Muhammad dkk. Pemrograman
MATLAB. Yogyakarta: ANDI, 2012.

55
Apendiks
Tabel 1. Perbandingan galat metode Romberg dan Simulasi Monte Carlo
Galat Romberg Galat Simulasi Monte Carlo
No Fungsi
n=2 n=4 n=2 n=4

2 1
1 𝑥6𝑦 0,007623849 0,000008903 0,041656832 0,107791395
∫∫ 𝑑𝑥 𝑑𝑦
𝑥7 + 5
0 0

4 2
2 𝑥2𝑦 0,003831037 0,000001352 0,22074213 0,058801476
∫∫ 𝑑𝑥 𝑑𝑦
𝑥3 + 1
3 1

2 1
3 2𝑥 3 𝑦 5
∫∫ 𝑑𝑥 𝑑𝑦 0,023547849 0,00002924 0,184802441 0,00197106
7𝑥 4 + 9
0 0

2 1
4 5𝑥 2 9𝑦 4
∫∫ 𝑑𝑥 𝑑𝑦 1,25674004 0,00071989 16,8500659 9,48896014
2𝑥 3 − 7
0 0

−1 −5
5 𝑥2𝑦
∫ ∫ 𝑑𝑥 𝑑𝑦 0,000168037 0,000000003 0,306925181 0,220759238
𝑥3 + 1
−3 −7

5 2
6 (𝑥 2 − 2)2 0,01064197 0,00000022 0,05906214 0,02725182
∫∫ 𝑑𝑥 𝑑𝑦
𝑦3
3 0

0 −1
3
7 𝑥 −3 0,75158 0,0016 2,52229 4,78764
∫ ∫ 𝑑𝑥 𝑑𝑦
𝑦 −2
−3 −2

1 1
8 0,804166667 0,8 0,567868 0,541924
∫ ∫ 𝑥𝑦 (2 + 𝑥)3 𝑑𝑥 𝑑𝑦
0 0

2 1
9 𝑥 7 𝑦5 0,001959934 0,000001796 0,169797172 0,111395333
∫∫ 𝑑𝑥 𝑑𝑦
4
0 0

5 3
𝑥 5 𝑦3
10 ∫∫ 𝑑𝑥 𝑑𝑦 0,0241317 0,0000004 1,110119762 19,75899259
2
2 1

2 1
5𝑥 7 𝑦 2
11 ∫∫ 𝑑𝑥 𝑑𝑦 0,00167457 0,00000034 0,058711424 0,060424773
9
0 0

2 1
3𝑥 5 9𝑦 4
12 ∫∫ 𝑑𝑥 𝑑𝑦 0,06650799 0,00000305 0,231671198 0,040737921
−17
0 0

3 2
13
∫∫𝑦 𝑥 2 + 4 𝑑𝑦 𝑑𝑥 0,0010985 0,0000017 4,1471339 0,0056796
1 0

4 2
14 𝑦3
∫∫ 𝑑𝑥 𝑑𝑦 0,0001922 0,000001 12,043452 6,8394404
2 𝑥+7
2 0

1 1
6𝑥𝑦
15 ∫∫ 3 𝑑𝑥 𝑑𝑦 0,678661 0,625537 0,394852 0,062759
3𝑥 − 1
0 0

56
JURNAL MSA VOL. 5 NO. 1 ED. JAN-JUNI 2017

tabel 2. Simulasi Monte Carlo untuk n = 1000 dan n = 10000

Simulasi Monte Carlo Galat Simulasi Monte Carlo


No. Fungsi
n = 1000 n = 10000 n = 1000 n = 10000

3 2
1 18,4260326 18,3993512 0,0613354 0,034654
∫∫𝑦 𝑥 2 + 4 𝑑𝑦 𝑑𝑥
1 0

5 2
2 (𝑥 2 − 2)2 0,13517045 0,13459302 0,00242971 0,00185228
∫∫ 𝑑𝑥 𝑑𝑦
𝑦3
3 0

0 −1
3
3 𝑥−3 9,62460 9,59395 0,06165 0,09230
∫ ∫ 𝑑𝑥 𝑑𝑦
𝑦−2
−3 −2

4 2
𝑦3
4 ∫∫ 𝑑𝑥 𝑑𝑦 21,6917663 21,2989075 0,4368449 0,0439861
2 𝑥+7
2 0

57

Anda mungkin juga menyukai