Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH MATEMATIKA WAJIB

DISUSUN OLEH :

ANESA PERI AMARTYA PUTRI


CITRA YULIA WARDANI
DIVA AZHMI KAMILLAH
ELDIS FEBRIYANTI
EVELYN MEGAWATY
FADLI APRILIANTO
NOVRIANTO SAPTA RAMADHAN
RICKO PUTRA AZHARI
TASYA FERLIANA ROSA

KELAS XII MIPA 1


GURU PEMBIMBING : R. DELIANA S.Pd.

MATERI : PELUANG

TP. 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Matematika
Wajib ini mengenai materi Peluang. Makalah ini dibuat sebagai pelengkap
tugas mata pelajaran Matematika Wajib dan bertujuan untuk menambah
wawasan dan pengetahuan bagi pembacanya maupun pihak terkait di
dalamnya.

Penyusun menyadari banyak kekurangan di dalam makalah ini. Oleh


karena itu, penyusun sangat membutuhkan saran serta kritik agar dimasa yang
akan datang dapat menyempurnakan makalah ini menjadi lebih baik dari
sekarang. Dan dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan rasa
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan makalah ini. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada pembaca dan semua yang memberi kritik dan
saran.

Rengat, 01 Februari 2022

Penyusun
PELUANG

A. Pengertian Peluang

Peluang atau keboleh jadian atau dikenal juga sebagai probabilitas adalah cara untuk


mengungkapkan pengetahuan atau kepercayaan bahwa suatu kejadian akan berlaku atau telah
terjadi. Konsep ini telah dirumuskan dengan lebih ketat dalam matematika, dan kemudian
digunakan secara lebih luas dalam tidak hanya dalam matematika atau statistika, tetapi
juga keuangan, sains dan filsafat.

Probabilitas suatu kejadian adalah angka yang menunjukkan kemungkinan terjadinya suatu


kejadian. Nilainya di antara 0 dan 1. Kejadian yang mempunyai nilai probabilitas 1 adalah
kejadian yang pasti terjadi atau sesuatu yang telah terjadi.[1] Misalnya matahari yang masih
terbit di timur sampai sekarang. Sedangkan suatu kejadian yang mempunyai nilai probabilitas
0 adalah kejadian yang mustahil atau tidak mungkin terjadi. Misalnya sepasang kambing
melahirkan seekor sapi.

Probabilitas/Peluang suatu kejadian A terjadi dilambangkan dengan notasi P(A), p(A), atau


Pr(A). Sebaliknya, probabilitas [bukan A] atau komplemen A, atau probabilitas suatu
kejadian A tidak akan terjadi, adalah 1-P(A). Sebagai contoh, peluang untuk tidak munculnya
mata dadu enam bila sebuah dadu bersisi enam digulirkan adalah  1- 1/6 = 5/6

B. Sejarah Teori Peluang

Teori Peluang (probabilitas) merupakan cabang matematika yang banyak penerapannya


dalam kehidupan sehari-hari. Teori Peluang lahir dan berkembang dari dunia hitam (meja
perjudian). Pada awal abad ke 17 seorang penjudi bangsawan Perancis bernama
CHEVALIER de MERE minta pertolongan kepada BLAISE PASCAL, pertolongan yang
diharapkan oleh Chevalier de Mere tidak lain adalah bagaimana caranya agar ia memperoleh
kemenangan dalam meja perjudian. Cara-cara untuk memperoleh kemenangan dalam meja
perjudian itu merupakan dasar – dasar Teori Peluang yang disarankan oleh Blaise Pascal
(1623 – 1662). Dasar – dasar teorema peluang ini selanjutnya dikembangkan oleh PIERRE de
FERMAT (1601 – 1665).
Cerita lahirnya teori peluang dimulai ketika di tahun 1654 seorang penggemar matematika
bernama Chevalier de Mere bertemu dengan Blaise Pascal dalam sebuah perjalanan. De Mere
menanyakan banyak persoalan matematika kepada Pascal hingga sebuah pertanyaan yang
akhirnya dibutuhkan waktu sekitar dua tahun untuk Pascal menjawabnya. Pertanyaannya
yang diajukan Chevalier de Mere adalah:

Dua orang dalam permainan lempar koin memperebutkan 100 Franc dimana pemenangnya
adalah orang yang berhasil memenangkan 7 kali permainan.

Jika karena suatu hal, permainan berhenti ketika pemain pertama telah menang 5 kali, dan
pemain kedua telah menang sebanyak 4 kali, bagaimana cara paling adil dalam membagi
hadiahnya?

Pertanyaan de Mere sendiri sebenarnya adalah pertanyaan yang sudah sering dicoba untuk
dijawab oleh banyak ahli matematika seperti oleh Luca Pacioli pada tahun 1694 dan Nicolo
Tartaglia pada abad ke 16. Namun jawaban kedua orang ahli matematika tersebut dianggap
belum memuaskan.

Untuk menjawab persoalan tersebut, Pascal meminta salah satu rekannya, Pierre de Fermat,
untuk ikut membantu menyelesaikan masalah tersebut.

Fermat menjawab sebagai berikut :

Salam kasih untukmu, Blaise,

Sehubungan dengan masalah bagaimana membagi uang hadiah, aku kira aku telah
menemukan solusi yang adil bagi keduanya. Mari kita melihat kondisi saat permainan
terpaksa berhenti, aku (Fermat) hanya membutuhkan dua poin lagi untuk memenangkan
pertandingan, sedangkan dirimu sendiri (Pascal) membutuhkan tiga poin lagi. Aku rasa kita
dapat menetapkan bahwa permainan akan berakhir dalam 4 putaran (lemparan koin) lagi.
Dalam 4 lemparan koin tersebut, jika kau belum mendapatkan 3 poin untuk membawamu
kepada kemenangan, berarti aku telah mendapatkan 2 poin yang aku butuhkan untuk
membawaku kepada kemenangan. Dan dengan kata lain, dalam 4 lemparan koin tersebut jika
aku belum mendapatkan 2 poin untuk menang, berarti kau telah mendapatkan 3 poin yang
dibutuhkan.

Berikut ini aku tuliskan kemungkinan hasil yang akan keluar dalam sisa empat lemparan
koin, aku tulis M untuk Muka dan B untuk Belakang. Tanda bintang menyatakan kalau aku
yang memenangkan permainan.

MMMM* MMMB* MMBM* MMBB*

MBMM* MBMB* MBBM* MBBB

BMMM* BMMB* BMBM* BMBB

BBMM* BBMB BBBM BBBB

Aku pikir kau pun setuju bahwa itu semua adalah hasil yang mungkin akan keluar dalam 4
lemparan tersisa.
Jadi aku pikir kita harus membagi uang 100 Franc tersebut dengan rasio 11:5
(Fermat:Pascal). Dan oleh karenanya, aku berhak mendapatkan (11/16) x 100 Franc = 68,75
Franc, dan kau berhak mendapatkan (5/16) x 100 Franc = 31,25 Franc.

Teori peluang yang pada saat lahirnya dianggap sebagai ilmu haram, namun dalam
perkembangannya banyak mendapatkan restu dari para ahli matematika. Bahkan saat ini,
teori peluang mampu memberikan nilai tambah dan memegang peran penting dalam
perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Ilmu-ilmu social Modern, misalnya :

1. Lahirnya teori atom, teori Mekanika Kuantum, teori Radioaktif dalam Fisika Modern.

2. Lahirnya teori Fermi – Dirac, teori Boson dalam Fisika Statistik.

3. Lahirnya teori Statistika yang banyak penerapannya dalam bidang antropologi dan
kependudukan, pertanian, geofisika dan meteorology, transportasi, ekonomi, industri dan
lain sebagainya.

C. Konsep Dasar Peluang

Peluang (Probabilitas) merupakan suatu konsep matematika yang digunakan untuk melihat
kemungkinan terjadinya sebuah kejadian. Konsep dasar peluang merupakan penjabaran lebih
rinci tentang besaran-besaran apa yang harus kamu kuasai. Konsep ini diperoleh melalui
percobaan. Adapun konsep dasar peluang meliputi ruang sampel dan titik sampel.

1. Ruang Sampel
Ruang sampel adalah himpunan semua kemungkinan hasil yang didapatkan dari suatu
percobaan. Ruang sampel biasa dinyatakan sebagai S. Contohnya, ruang sampel dari
dadu adalah angka 1, 2, 3, 4, 5, dan 6.
2. Titik Sampel
Titik sampel adalah bagian dari ruang sampel. Contohnya adalah saat melemparkan satu
buah dadu, salah satu kemungkinan angka yang akan keluar adalah 4.
3. Kejadian
Kejadian merupakan himpunan bagian dari ruang sampel.

Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peluang suatu kejadian.


1. Peluang suatu kejadian, jika 𝑛 (𝐴) = banyak kejadian 𝐴, maka peluang kejadian 𝐴 adalah : =

n( A)
(𝑃) = 𝑛 (𝐴) 𝑛 (𝑆) , 𝐴 ⊂ S
n (S)

2. Peluang komplemen dari suatu kejadian adalah peluang dari satu kejadian yang berlawanan
dengan suatu kejadian yang ada. Komplemen dari suatu kejadian A merupakan himpunana dari
seluruh kejadian yang bukan A. complement dari suatu kejadian dapat ditulis dengan A’. Maka
peluang komplemen dituliskan sebagai berikut:

𝑃 (𝐴 ′ ) = 1 − 𝑃 (𝐴)

3. Frekuensi harapan suatu kejadian adalah hasil kali munculnya suatu kejadian dengan banyaknya
percobaan yang dilakukan
𝐹ℎ = 𝑃 (𝐴) × n

Aturan Penjumlahan Peluang


Aturan penjumlahan peluang merupakan metode yang digunakan ketika dua kejadian atau
lebih berlangsung secara beriringan.
1. Kejadian Tidak Saling Lepas
Dua kejadian dikatakan tidak saling lepas jika kedua kejadian tersebut dapat terjadi secara
bersamaan. Rumus untuk kejadian A dan B tidak saling lepas.

2. Kejadian Saling Lepas


Dua kejadian dikatakan saling lepas jika kedua kejadian tersebut tidak dapat terjadi secara
bersamaan. Rumus untuk kejadian A dan B saling lepas.

Aturan Perkalian Peluang


Pada prinsipnya, aturan perkalian hampir sama dengan penjumlahan. Hal yang membedakan
adalah contoh kasusnya.
1. Kejadian Tidak Saling Bebas
Dua kejadian disebut kejadian bersyarat apabila terjadi atau tidak terjadinya kejadian A akan
mempengaruhi terjadi atau tidak terjadinya kejadian B atau sebaliknya. Secara matematis,
kejadian tidak saling bebas kejadian A dan B dirumuskan sebagai berikut.

2. Kejadian Saling Bebas


Kejadian A dan Kejadian B dikatakan kejadian saling bebas jika kejadian A tidak dipengaruhi
oleh kejadian B atau sebaliknya. Secara matematis, kejadian A dan B saling bebas
dirumuskan sebagai berikut.

Peluang Kejadian Bersyarat


Pada keadaan tidak saling bebas, kamu mengenal persamaan berikut.
P(B|A) dibaca peluang kejadian B terjadi setelah A.
CONTOH SOAL

1. Banyaknya titik sampel pada pengambilan dua kelereng sekaligus pada sebuah
kantong yang terdapat 4 kelereng berbeda adalah...

a. 2

b. 4

c. 6

d. 10

e. 12

Jawab:

C2
4

Jawaban yang tepat C.

2. Pada percobaan pelemparan dua dadu secara bersamaan, banyaknya kejadian


munculnya mata dadu berjumlah kurang dari 11 adalah...

a. 33

b. 20

c. 11

d. 3

e. 2

Jawab:
n(S) = 62  = 36

A = kejadian muncul mata dadu berjumlah ≥ 11 = (5, 6), (6, 6), dan (6, 5)

n(a) = 3

Jadi, banyak kejadian muncul mata dadu berjumlah kurang dari 11 adalah:

n(Ac)) = 36 – 3

n(Ac) = 33

Jawaban yang tepat A.

3. Di sebuah kotak terdapat 10 bola yang diberi nomor 1 sampai dengan 10. Jika
diambil sebuah bola secara acak, besar peluang terambilnya bola bernomor ganjil
atau genap adalah...

a. 0

b. 1

c. ½ 

d. 3/5

e. 4/5

Jawab:

n(S) = 10

A = bola bernomor ganjil = (1, 3, 5, 7, dan 9)

N(A) = 5

P(A) = n(A)/n(S)

P(A) = 5/10

P(A) = ½ 

B = bola bernomor genap = (2, 4, 6, 8, 10)


n(B) = 5

P(B) = n(B)/n(S)

P(B) = 5/10 = ½ 

P (A ∩ B) = 0

Maka peluang terambilnya bola bernomor ganjil atau genap adalah:

P (A ∪ B) = P(A) + P(B) - P (A ∩ B)

         = ½ + ½ - 0

         = 1

Jawaban yang tepat B.

4. Pada percobaan melempar tiga keping uang logam 120 kali, frekuensi harapan
kejadian muncul dua gambar adalah...

a. 90

b. 60

c. 45

d. 40

e. 30

Jawab:

n(S) = 23 = 8

N = 120 kali

A = kejadian muncul 2 gambar = (GGA, GAG, AGG)

n(A) = 3

P(A) = n(A)/n(S)

P(A) = 3/8

Maka frekuensi harapannya adalah:


F(H) = 3/8 x N

F(H) = 3/8 x 120 kali

F(H) = 45 kali

Jawaban yang tepat C.

5. Dari penelitian yang dilakukan perusahaan asuransi kepada 200 anak-anak dan
800 orang dewasa. Diketahui bahwa peluang seseorang meninggal karena
kecelakaan adalah 0,05. Banyak orang meninggal bukan karena kecelakaan pada
penelitian tersebut adalah...

a. 50 orang

b. 95 orang

c. 100 orang

d. 950 orang

e. 1.095 orang

Jawab:

N = 200 + 800 = 1.000

P(A) = peluang meninggal karena kecelakaan = 0,05

P(Ac) = peluang meninggal bukan karena kecelakaan = 1 – 0,05 = 0,95

F(H) = P(Ac)  x N

= 0,95 x 1.000

= 950

Jawaban yang tepat D.

6. Pada percobaan melempar 3 buah mata uang logam diperoleh ketiganya gambar
sebanyak 8 kali. Percobaan ini dilakukan sebanyak...

a. 8 kali
b. 16 kali

c. 32 kali

d. 40 kali

e. 64 kali

Jawab:

n(S) = 23 = 8

A = kejadian muncul ketiganya gambar = (GGG). Maka n(A) = 1

P(A) = n(A)/n(S)

 = 1/8

F(H) = 8 kali

F(H) = P(A) x N

8 kali = 1/8 x N

N = 8 : 1/8

N = 8 x 8/1

N = 64 kali

Jawaban yang tepat E.

7. Dua buah dadu dilemparkan bersama-sama, maka peluang jumlah angka kedua
dadu tidak sama dengan 10 adalah...

a. 11/12

b. 7/18

c. 3/8

d. ½ 

e. 1/12

Jawab:
n(S) = 62 = 36

A = kejadian jumlah kedua dadu sama dengan 10 = (4, 6), (5, 5), dan (6, 4). Sehingga
n(A) = 3

P(A) = n(A)/n(S)

P(A) = 3/36 = 1/12

Maka, peluang jumlah angka kedua dadu tidak sama dengan 10 adalah:

P(Ac) = 1 – 1/12 

   = 11/12

Jawaban yang tepat A.

8. Dua buah dadu dilempar undi bersama-sama. Peluang munculnya jumlah mata
dadu 9 atau 10 adalah...

a. 5/36

b. 7/36

c. 8/36

d. 9/36

e. 11/36

Jawab:

n(S) = 62 = 36

A = kejadian muncul jumlah mata dadu 9 = (3, 6), (4, 5), (5, 4), (6, 3). Maka n(A) = 4

P(A) = n(A)/n(S) 

 = 4/36 = 1/9

B = kejadian muncul jumlah mata dadu 10 = (4, 6), (5, 5), dan (6, 4). Maka n(B) = 3

P(B) = n(B)/n(S)

= 3/36 = 1/12
P(A ∩ B) = 0

Maka peluang munculnya jumlah mata dadu 9 atau 10 adalah:

P(A ∪ B) = P(A) + P(B) – P(A ∩ B)

= 1/9 + 1/12

= 4/36 + 3/36

= 7/36

Jawaban yang tepat B.

9. Dua orang siswa A dan B mengikuti sebuah tes. Jika peluang siswa A lulus 0,85
dan siswa B lulus 0,6, maka peluang siswa A lulus dan siswa B tidak lulus adalah...

a. 0,9

b. 0,24

c. 0,34

d. 0,35

e. 0,25

Jawab:

Bc = peluang siswa B tidak lulus = 1 – 0,6 = 0,4

Maka, peluang siswa A lulus dan siswa B tidak lulus adalah:

P(A ∩ Bc) = P(A) x P(Bc)

         = 0,85 x 0,4

         = 0,34

Jawaban yang tepat C.

10. Sebuah kartu diambil secara acak dari satu set lengkap kartu bridge. Peluang
bahwa yang terambil adalah kartu merah atau kartu As adalah...

a. 2/52
b. 26/52

c. 28/52

d. 30/52

e. 32/52

Jawab:

n(s) = 52

n(A) = kejadian terambil kartu merah = 26 

P(A) = n(A)/n(S)

 = 26/52 = ½ 

n(B) = kejadian terambil kartu As = 4

P(B) = n(B)/n(S)

 = 4/52 = 1/13

P(A ∩ B) = 2/52 = 1/26

Maka, Peluang bahwa yang terambil adalah kartu merah atau kartu As adalah:

P(A ∪ B) = P(A) + P(B) – P(A ∩ B)

        = ½ + 1/13 – 1/26

        = 13/26 + 2/26 – 1/26

        = 14/26

        = 28/52

Jawaban yang tepat C.

11. Jika sebuah dadu dan sekeping mata uang dilempar satu kali secara bersamaan,
peluang untuk memperoleh gambar pada mata uang dan bilangan ganjil pada dadu
adalah...

a. 1/12
b. 1/6

c. ¼

d. 1/3

e. ½ 

Jawab:

P(A) = peluang muncul gambar = ½ 

B = kejadian mata dadu bilangan ganjil = 1, 3, 5. Maka n(B) = 3

P(B) = n(B)/n(S) = 3/6 = ½ 

P(A ∩ B) = P(A) x P(B)

        = ½ x ½ 

        = ¼ 

Jawaban yang tepat C.

12. Dua buah dadu dilempar secara bersamaan. Peluang munculnya jumlah kedua
mata dadu merupakan bilangan prima adalah...

a. 7/18

b. 6/15

c. 5/12

d. 4/18

e. 3/16

Jawab:

n(S) = 62 = 36

A = kejadian jumlah kedua dadu bilangan prima = (1, 1), (1, 2), (1, 4), (1, 6), (2, 1), (2,
3), (2, 5), (3, 2), (3, 4), (4, 1), (4, 3), (5, 2), (5, 6), (6, 1), (6, 5). Maka n(A) = 15

P(A) = n(A)/n(S)
= 15/36

= 5/12

Jawaban yang tepat C.

13. Jika A dan B kejadian dengan P(A ∪ B) = 3/4 , P(Ac)  = 2/3, dan P(A∩B) = ¼, P(B)
sama dengan...

a. 1/5

b. 1/3

c. ½

d. 2/3

e. 4/5

Jawab:

P(A) = 1 – P(Ac)

= 1 – 2/3 

= 1/3 

P(A ∪ B) = P(A) + P(B) – P(A∩B)

¾ = 1/3 + P(B) – ¼ 

¾ = 4/12 – 3/12 + P(B)

¾ = 1/12 + P(B)

P(B) = ¾ - 1/12

P(B) = 9/12 – 1/12

P(B) = 8/12

P(B) = 2/3

Jawaban yang tepat D.


14. Dalam kotak A terdapat 2 bola merah dan 6 bola putih, sedangkan dalam kotak
B terdapat 5 bola merah dan 3 bola putih. Dari masing-masing kotak diambil satu
bola secara acak. Peluang terambilnya bola merah dari kotak A dan bola putih dari
kotak B adalah...

a. 3/32

b. 3/64

c. 1/64

d. 2/8

e. 3/8

Jawab:

 Kotak A

n(S) = 8C1 = 

n(A) = 2C1 = 

P(A) = n(A)/n(S)

= 2/8

= 1/4  

 Kotak B

n(S) = 8C1  = 

n(B) = 3C1 = 

P(B) = n(B)/n(S)

 = 3/8

P(A∩B) = P(A) x P(B) = ¼ x 3/8 = 3/32

Jawaban yang tepat A.


15. Tiga uang logam dilempar bersamaan. Jika C kejadian muncul dua angka, maka
P(C) adalah...

a. ¾

b. 1/8

c. 5/8

d. 3/8

e. 2/8

Jawab:

n(S) = 23 = 8

C = (AAG, AGA, GAA). Maka n(C) = 3

P(C) = n(C)/n(S)

 = 3/8

Jawaban yang tepat D.

16. Dalam sebuah kotak terdapat 4 bola merah dan 3 bola kuning. Jika sebuah bola
diambil dari dalam kotak berturut-turut sebanyak dua kali tanpa pengembalian,
peluang yang terambil keduanya bola merah adalah...

a. 1/7

b. 2/7

c. 3/7

d. 4/7

e. 5/7

Jawab:

Bola merah = 4

Bola kuning = 3

n(S) = 4 + 3 = 7
Pengambilan pertama/ P(A) = 4/7

Pengambilan kedua/ P(B) = 3/6

Maka, peluang yang terambil keduanya bola merah adalah:

P (A ∩ B) = P(A) x P(B)

        = 4/7 x 3/6

        = 12/42

        = 2/7

Jawaban yang tepat B.

17. Dari pelemparan 4 mata uang logam secara bersamaan, peluang kejadian
munculnya satu angka adalah...

a. ½

b. ¼

c. 1/5

d. 1/6

e. 1/8

Jawab:

n(S) = 24  = 16

A = kejadian muncul 1 angka = (AGGG, GAGG, GGAG, GGGA). Maka n(A) = 4

P(A) = n(A)/n(S)

= 4/16

Jawaban yang tepat B.

18. Peluang siswa A dan B lulus SBMPTN berturut-turut adalah 0,98 dan 0,95.
Peluang siswa A lulus SBMPTN dan B tidak lulus adalah...
a. 0,019

b. 0,049

c. 0,074

d. 0,935

e. 0,978

Jawab:

P(Bc) = peluang siswa B tidak lulus = 1 – 0,95 = 0,05

Maka peluang siswa A lulus SBMPTN dan B tidak lulus adalah:

P(A ∩ Bc) = P(A) x P(Bc)

         = 0,98 x 0,05

         = 0,049

Jawaban yang tepat B.

19. Pada pelemparan 4 koin uang logam bersama-sama, peluang munculnya


minimal 2 gambar adalah...

a. 13/16

b. 12/16

c. 11/16

d. 7/16

e. 6/16

Jawab:

n(S) = 24 = 16

A = kejadian muncul 1 gambar = (GAAA), (AGAA), (AAGA), (AAAG). Maka n(A) = 4

P(A) = n(A)/n(S)

 = 4/16
P(Ac) = kejadian muncul minimal 2 gambar

 = 1 – P(A)

 = 1 – 4/16

 = 12/16

Jawaban yang tepat B.

20. Diketahui pelemparan 1 koin uang logam dan 1 buah dadu secara bersama-
sama. Peluang muncul gambar pada uang logam dan bilangan ganjil pada dadu
adalah..

a. 1/12

b. 1/6

c. ¼

d. 1/3

e ½

Jawab:

A = kejadian muncul gambar = 1. Maka P(A) = ½ 

B = kejadian mata dadu bilangan ganjil = 3. Maka P(B) = 3/6 = ½ 

Maka, peluang muncul gambar pada uang logam dan bilangan ganjil pada dadu
adalah:

P (A ∩ B) = P(A) x P(B)

         = ½ x ½ 

         = ¼ 

Jawaban yang tepat C.


DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Peluang_(matematika)

https://pakdosen.co.id/peluang-adalah/

https://primaindisoft.com/blog/sejarah-teori-peluang/#.Yf-G9Le7qSX

https://www.ajarhitung.com/2021/06/latihan-soal-dan-pembahasan-peluang.html?m=1

https://bfl-definisi.blogspot.com/2018/01/contoh-soal-peluang-beserta-kunci.html?m=1

https://www.usd.ac.id/fakultas/pendidikan/f1l3/PLPG2017/Download/materi/matematika/
BAB-1-PELUANG.pdf

https://www.quipper.com/id/blog/mapel/matematika/peluang-matematika-kelas-12

https://www.ruangguru.com/blog/mengetahui-percobaan-ruang-sampel-dan-menghitung-
peluang-kejadian

Anda mungkin juga menyukai