PROBABILITAS
OLEH:
KELOMPOK 8
Umikalsum (18301074)
PEKANBARU
2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Swt. Yang maha pengasih, penulis panjatkan puji
syukur kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga dapat mneyelesaikan makalah ini. Makalah ini telah penulis sususn
dengan semaksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga
dapat mempelancar pembuatannya. Makalah ini belum sempurna, penulis
menerima kritik dan saran dari berbagai pihak untuk perbaikan di masa
mendatang.
Pekanbaru,4oktober 2021
Penulis
DAFTAR ISI
1. Latar Belakang
Analisis mengenai probabilitas berkembang pada abad ke-17 di
kalangan para ahli Matematika di Eropa. Sejak saat itu dan sampai
sekarang, probabilitas menjadi dasar bagai teori-teori penaksiran dan
pengujian hipotesis dalam ilmu statistik murni dan beberapa ilmu terapan.
Dalam kenyataan sehari-hari kita sering mendengar istilah ‘probabilitas’
atau kemungkinan. Kata probabilitas sering dipertukarkan dengan istilah
lain seperti peluang dan kemungkinan. Secara umum probabilitas
merupakan peluang bahwa sesuatu akan terjadi.
Jadi, Probabilitas adalah suatu ukuran tentang kemungkinan suatu (event)
akan terjadi di masa mendatang. Probabilitas dinyatakan antara 0 sampai 1
atau dalam persentase. Kejadian atau kemungkianan (event) adalah hasil
tak tentu dari suatu eksperimen atau observasi.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis dapat menarik rumusan masalah
yaitu“ Apa itu probabilitas dan distribusi probabilitas?”.
3. Tujuan
A. Tujuan Umum
Untuk menjelaskan mengenai pengertian probabilitas dan
penjabarannya.
B. Tujuan Khusus
1. Untuk menjelaskan tentang pengertian probabilitas, jenis-jenis probabilitas,
hokum-hukum probabilitas,dan penjabaran distribusi probabilitas
2. Untuk menjelaskan tentang fokus pengertian probabilitas dan jenis-
jenisnya serta penjabaran dari distribusi probabilitas.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Probabilitas
Menurut David Hume apabila mempergunakan argument yang
disusun atas dasar pengalaman kita dimasa lampau sebagai dasar
pertimbangan untuk membuat ramalan dimasa mendatang maka argument ini
hanya merupakan kemungkinan (Probabilitas). Jadi probabilitas merupakan
pernyataan yang berisi ramalan tentang tingkatan keyakinan tentang
terjadinya sesuatu dimasa yang akan datang.
Tingkatan keyakinan ini bisa dinyatakan dengan angka atau tanpa
dengan angka. Seperti contoh untuk mengukur kemungkinan keluarnya sisi
mata uang ketika diputar, karena sisi mata uang ada dua maka kemungkinan
keluarnya sebuah sisi mata uang bisa ditulis dengan angka yaitu ½, yang
artinya terdapat 1 kemungkinan dari 2 kemungkinan.
Analisis mengenai probabilitas berkembang pada abad ke-17 di
kalangan para ahli Matematika di Eropa. Sejak saat itu dan sampai sekarang,
probabilitas menjadi dasar bagai teori-teori penaksiran dan pengujian
hipotesis dalam ilmu statistik murni dan beberapa ilmu terapan. Dalam
kenyataan sehari-hari kita sering mendengar istilah ‘probabilitas’ atau
kemungkinan. Kata probabilitas sering dipertukarkan dengan istilah lain
seperti peluang dan kemungkinan. Secara umum probabilitas merupakan
peluang bahwa sesuatu akan terjadi.
Jadi, Probabilitas adalah suatu ukuran tentang kemungkinan suatu
(event) akan terjadi di masa mendatang. Probabilitas dinyatakan antara 0
sampai 1 atau dalam persentase. Kejadian atau kemungkianan (event) adalah
hasil tak tentu dari suatu eksperimen atau observasi.
B. Jenis-jenis Probabilitas
1. Probabbilitas a priori
yaitu probabilitas yang disusun berdasarkan perhitungan akal, bukan atas
dasar pengalaman. Untuk menentukan beberapa kemungkinan mata dadu
yang bakal keluar, maka mempunyai kemungkinan 1/6, karena sebuah mata
dadu mempunnyai enam muka. Bila dua mata uang dilemparkan, maka
kemmungkinan jatuh dengan dua kali sisi depanya adalah 1/2 x 1/2 =1/4.
2. Probabilitas relatif frekuensi
yaitu probabilaitas yang disusun berdasarkan statistik atas fakta-fakta empiris,
seperti probabilitas tentang gagalnya tembakan pistol adalah 5. Maksudnya
bahwa setiap 100 kali ditembakan maka paling tidak 5 kali diantaranya
macet.
3. Ilmu dan Probabilitas
Berdasarkan kenyataan bahwa teori, generlisasi dan klausaliatas bersifat
probabilistik, maka ilmu-ilmu tidak pernah memberi keterangan yang pasti
tentang peristiwa-peristiwa. Teori dan keterangan yang diberikanya bersifat
kemungkinan. Ini perlu disadari bahwa ilmu itu tidak pernah berprestasi
untuk mendapatkan pengetahuan yang bersifat ‘Minumlah ini, anda pasti
sembuh’. Ilmu paling-paling akan menyatakan; ‘Minumlah obat ini
kemungkinan besar anda akan sembuh’. Meskipun penjelasan yang diberikan
oleh ilmu adalah penjelasan probabilistik, namun probabilistik yang dapat
dipetanggung jawabkan, karena ia disusun berdasarkan pengalaman. Teori
ilmu memberikan kepada kita penegetahuan sebagai dasar kita mengambil
keputusan. Keputusan yang kita ambil bebrdasarkan keterangan keilmuan itu,
dengan memandang resiko yang bakal kita hadapi. Meskipun ramalan cuaca
memberikan kemungkinan 0,8 tidak akan hujan (tidak memberikan 1,00 pasti
hujan), toh dari keterangan ini kita bisa mengambil keputusan. Ramalan 0,8
tidak akan turun hujan barati ada peluang 0,2 untuk turun hujan. Bila kita
hendak piknik meskipun kita tahu ada peluang 0,2 turun hujan, toh kita tidak
akan mengurungkan niat kita, karena sudah cukup bagi kita jaminan 0,8 tidak
turun hujan. Jika kita mempunyai penyakit yang bila kena air hujan akan
kambuh sedemikian hebatnya, maka kita akan ragu-ragu untuk memutuskan
pergi. Kalaupun kia memutuskan pergi kita akan memakai jaket, payung dan
alat penutup lainnya yang lebih rapat. Jadi tindakan yang akan kita ambil
berdasarkan resiko yang mungkin timbul dari pilihan kita berkaitan dengan
probabilitas yang ada. Demikian nilai proabilitas ilmu bagi kehidupan kita.
C. Hukum-hukum Probabilitas
Dalam mempelajari hukum dasar probabilitas berturut-turut akan dibahas
hukum penjumlahan dan hukum perkalian.
1. Hukum Penjumlahan
2. Hukum Perkalian
Kejadian Bebas (Independent)
Hukum perkalian menghendaki setiap peristiwa adalah independen, yaitu
suatu peristiwa terjadi tanpa harus menghalangi peristiwa lain terjadi.
Peristiwa A dan B independen, apabila peristiwa A terjadi tidak menghalangi
terjadinya peristiwa B.
Contoh soal 2:
Sebuah dadu dan koin dilambungkan bersama-sama, peluang keluarnya hasil
lambungan berupa sisi H pada koin dan sisi 3 pada dadu adalah:
P (H) = ½, P (3) = 1/6
P (H ∩ 3) = ½ x 1/6 = 1/1
Kejadian Bersyarat (Tidak Bebas) / (Conditional Probability)
Probabilitas bersyarat adalah probabilitas suatu peristiwa akan terjadi dengan
ketentuan peristiwa yang lain telah terjadi. Peristiwa B terjadi dengan syarat
peristiwa A telah terjadi.
P(A dan B) = P(A x P(B|A) atau P(B dan A) = P(B) x P(A|B)
Contoh :
Dua kartu ditarik dari satu set kartu bridge, peluang untuk yang tertarik
keduanya kartu as adalah sebagai berikut: Peluang as I adalah 4/52 -> P (as I)
= 4/52
Peluang as II dengan syarat as I sudah tertarik adalah 3/51
P (as II │as I) = 3/51
P (as I ∩ as II) = P (as I) x P (as II│ as I) = 4/52 x 3/51 = 12/2652 =1/221
E. Macam-macam Distribusi
1. Distribusi Probabilitas Kumulatif
Distribusi probabilitas kumulatif juga dikenal sebagai distribusi
probabilitas kontinu. Dalam distribusi ini, sekumpulan kemungkinan hasil
dapat mengambil nilai pada rentang yang berkelanjutan. Misalnya,
sekumpulan bilangan real adalah distribusi kontinu atau normal, karena
memberikan semua hasil yang mungkin dari bilangan real.
2. Distribusi Probabilitas Diskrit
Suatu distribusi disebut distribusi probabilitas diskrit apabila himpunan
hasilnya bersifat diskrit.Misalnya, jika dadu dilempar, semua kemungkinan
hasilnya akan berlainan dan memberikan hasil yang banyak. Ini juga
dikenal sebagai fungsi massa probabilitas. Jadi, hasil dari distribusi
binomial terdiri dari n percobaan berulang dan hasilnya mungkin terjadi
atau tidak.
F. Distribusi binominal
Distribusi probabilitas Binomial adalah distribusi probabilitas diskret
yang sering terjadi. Salah satu ciri distribusi binomial adalah hanya memiliki
dua hasil yang mungkin terjadi dalam sebuah percobaan dari satu eksperimen.
Sebagai contoh, pernyataan dari pertanyaan benar/salah hanya dapat berupa
“benar” atau “salah”. Hasil-hasilnya tidak terikat satu sama lain, yang artinya
jawaban untuk sebuah pernyataan benar/salah tidak mungkin sekaligus
“benar” dan “salah”.
probabilitas sukses pada setiap percobaan. Probabilitas distribusi Binomial
dihitung dengan rumus:
P (x) = n C x π x (1-π) n-x (2.1)
C = suatu kombinasi n = jumlah percobaan x = variabel acak yang
menyatakan jumlah sukses π = probabilitas sukses untuk setiap percobaan
G. Distribusi Poisson
Distribusi Poisson adalah percobaan yang menghasilkan nilai numerik
pada suatu variabel acak x, jumlah keluaran yang terjadi selama suatu selang
waktu yang diketahui atau di dalam suatu daerah (ruang) yang ditentukan
disebut sebagai percobaan Poisson, sehingga sebuah percobaan Poisson dapat
memunculkan pengamatan untuk peubah acak x.
Ciri-ciri distribusi Poisson yaitu:
1. Hasil percobaan pada suatu selang waktu dan tempat tidak tergantung dari
hasil percobaan diselang waktu dan tempat yang lain yang terpisah.
2. Peluang terjadinya suatu hasil percobaan sebanding dengan panjang selang
waktu dan luas tempat percobaan terjadi. Hal ini berlaku hanya untuk selang
waktu yang singkat dan luas daerah yang sempit.
3. Peluang lebih dari satu hasil percobaan akan terjadi pada satu selang waktu
yang singkat dan luasan tempat yang sama diabaikan.
Segala bentuk kurva dengan mean dan deviasi yang berbeda selalu dapat
dikonversikan ke dalam bentuk kurva standar dengan mengubah skala x
menjadi z dengan rumus:
Contoh:
Contoh: Suatu distribusi normal dengan rata-rata = 50 dan deviasi
standar = 25. Hal
ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Berdasarkan gambar di atas, maka konversi skala x menjadi skala z
adalah sebagai
berikut:
1. Simpulan
Berdasarkan pembahasan uraian diatas, maka penulis dapat mengambil
kesimpulan dari susunan makalah ini diantaranya: