Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ASKEP PADA LANSIA DENGAN PERUBAHAN FISIOLOGIS


(PENGKAJIAN STATUS KOGNITIF/AFEKTIF)

DISUSUN OLEH :
KELOMOK 3

GUSDI RISKA SAPITRI (18301051)


M.ALDO DINATA (18301053)
MUKLIS (18301057)
NAJLAH HALIFAH (18301058)
NENENG FRANSISKA (18301059)
NURHIKMAH (18301060)
POPY OKTAVIANI (18301062)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PAYUNG NEGERI
PEKANBARU
2021
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Lansia


Lansia adalah keadaan yang ditanda oleh kegagalan seseorang untuk
mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stress fisiologis. Kegagalan
ini berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup serta
peningkatan kepekaan secara individual (Makhfudli, 2009). Menurut World
Health Organization (WHO), usia lanjut di bagi menjadi empat criteria berikut :
usia pertengahan (middle age) adalah 75- 90 tahun, lanjut usia (elderly) adalah
60-74 tahun, lanjut usia tua (old) adalah 75- 90 tahun, usia sangat tua (very old)
adalah di atas 90 tahun (Makhfudli, 2009). Manusia lanjut usia seseorang yang
karena usianya mengalami perubahan biologis, fisik, kejiwaan, dan sosial.
Perubahan ini akan memberikan pengaruh pada seluruh aspek kehidupan,
termaksud kesehatannya.

B. Klasifikasi Lansia
Klasifikasi berikut ini adalah lima klasifikasi pada lansia :
a. Pralansia (prasenilis) : Seseorang yang berusia antara 45-59
tahun.
b. Lansia : Seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih
c. Lansia resiko tinggi : Seseorang yang berusia 70 tahun atau
lebih/seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih dengan masalah
kesehatan (Depkes RI, 2003)
d. Lansia potensial : Lansia yang masih mampu melakukan
pekerjaan dan/ atau kegiatan yang dapat menghasilkan
barang/jasa (Depkes RI, 2003)
e. Lansia tidak potensial : Lansia yang tidak berdaya mencari
nafkah, sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain
(Depkes RI, 2003) dalam (Maryam, 2008).
C. Aspek kognitif
1. Definisi kognitif
Kognitif merupakan suatu proses pikir yang membuat seseorang menjadi
waspada terhadap objek pikiran atau persepsi, mencakup semua aspek
pengamatan, pemikiran dan ingatan (Dorland, 2002). Kognitif adalah suatu
konsep yang kompleks yang melibatkan sekurang-kurangnya aspek memori,
perhatian, fungsi eksekutif, persepsi, bahasa dan fungsi psikomotor (Nehlig,
2010). Kognitif adalah fakultas mental yang berhubungan dengan pengetahuan,
mencakup persepsi, menalar, mengenali, memahami, menilai, dan
membayangkan (Kamus Kedokteran Stedman, 2002) dalam (Rizkhy, 2013).
Fungsi kognitif pada lansia adalah untuk menunjukkan keadaan adanya korelasi
yang kuat antara tingkat kinerja intelektual dengan tingkat survival lansia, fungsi
kognitif menunjukkan sedikit atau tidak ada penurunan sampai usia sangat lanjut,
penyakit dan proses penuaan patologis mengurangi fungsi kognitif, dan dengan
bertambahnya usia didapatkan penurunan berlanjut dalam kecepatan belajar,
memproses informasi baru dan bereaksi terhadap stimulus sederhana atau
kompleks (Stanley Mickey, 2007).
D. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif
Kognitif Setiap manusia memiliki karakteristik yang berbeda-beda,
perkembangan kognitif tidak sama pada setiap individu. Perbedaan
perkembangan ini tidak lepas dari beberapa faktor. Terdapat empat faktor yang
mempengaruhi perkembangan kognitif.
a. Perkembangan organik dan kematangan sistem syaraf
Hal ini erat kaitannya dengan pertumbuhan fisik dan perkembangan organ
tubuh. Seseorang yang memiliki kelainan fisik belum tentu mengalami
perkembangan kognitif yang lambat. Begitu juga sebaliknya, seseorang
yang pertumbuhan fisiknya sempurna bukan merupakan jaminan pula
perkembangan kognitifnya cepat. Sistem syaraf turut mempengaruhi
proses perkembangan kognitif.
b. Latihan dan pengalaman
Hal ini berkaitan dengan pengembangan diri melalui serangkaian
latihanlatihan dan pengalaman. Perkembangan kognitif seseorang sangat
di pengaruhi oleh latihan-latihan dan pengalaman.
c. Interaksi sosial
Perkembangan kognitif juga dipengaruhi oleh hubungan dengan
lingkungan sekitar, terutama situasi sosial, baik itu interaksi antara teman
sebaya maupun orang-orang terdekat.
d. Ekuilibrasi
Ekuilibrasi merupakan proses terjadinya keseimbangan yang mengacu
pada keempat tahap perkembangan kognitif menurut Jean Piaget.
Keseimbangan tahapan yang dilalui tentu menjadi faktor penentu bagi
perkembangan kognitif (Djaali, 2011) dalam (Rizkhy, 2013).
E. Apek-aspek kognitif
Fungsi kognitif seseorang meliputi berbagai fungsi berikut, antara lain :
a. Orientasi
Orientasi di nilai dengan pengacuan pada personal, tempat dan
waktu. Orientasi terhadap personal (kemampuan menyebutkan namanya
sendiri ketika di tanya) menunjukkan informasi yang “overlearned”.
Kegagalan dalam menyebutkan namanya sendiri sering merefleksikan
negatifism, distraksi, gangguan pendengaran atau gangguan penerimaan
bahasa.
Orientasi tempat dinilai dengan menanyakan negara, provinsi,
kota, gedung dan lokasi dalam gedung.sedangkan orientasi waktu dinilai
dengan menanyakan tahun, musim, bulan dan tanggal.karena perubahan
waktu lebih sering dari pada tempat maka waktu dijadikan indeks yang
lebih sensitifuntuk disorientasi.
b. Bahasa
Fungsi bahasa merupakan kemampuan yang meliputi 4 parameter,
yaitu kelancaran, pemahaman, pengulangan dan naming
1. Kelancaran
Kelancaran merujuk pada kemampuan untuk menghasilkan
kalimat dengan panjang, ritme dan melodi yang normal. Suatu
metode yang dapat membantu menilai kelancaran adalah dengan
meminta pasien menulis atau berbicara secara spontan.
2. Pemahaman
Pemahaman merujuk pada kemampuan untuk memahami suatu
perkataan atau perintah, dibuktikan dengan mampunya
seseorang untuk melakukan perintah tersebut.
3. Pengulangan
Kemampuan seseorang untuk mengulangi suatu pernyataan atau
kalimat yang di ucapkan seseorang.
4. Naming
Naming merujuk pada kemampuan seseorang untuk menamai
suatu objek beserta bagian-bagiannya.
c. Atensi
Atensi merujuk pada kemampuan seseorang untuk merespon
stimulus spesifik dengan mengabaikan stimulus yang lain di luar
lingkungannya.
1. Mengingat segera
Aspek ini merujuk pada kemampuan seseorang untuk mengingat
sejumlah kecil informasi selama < 30 detik dan mampu untuk
mengeluarkan kembali
2. Konsentrasi
Aspek ini merujuk pada sejauh mana kemampuan seseorang
untuk memusatkan perhatiannya pada satu hal. Fungsi ini dapat
dinilai dengan meminta orang tersebut untuk mengurangkan 7
secara berturut-turut dimulai dari angka 100 atau dengan
memintanya mengeja kata secara terbalik.
d. Memori
Memori verbal, yaitu kemampuan seseorang untuk mengingat
kembali informasi yang diperolehnya.
1. Memori baru
Kemampuan seseorang untuk mengingat kembali informasi
yang di perolehnya pada beberapa menit atau hari yang lalu.
2. Memori lama
Kemampuan untuk mengingat informasi yang diperolehnya
pada beberapa minggu atau bertahun-tahun lalu.
3. Memori visual
Kemampuan seseorang untuk mengingat kembali informasi
berupa gambar.
e. Fungsi konstruksi mengacu pada kemampuan seseorang untuk
membangun dengan sempurna. Fungsi ini dapat dinilai dengan meminta
orang tersebut untuk menyalin gambar, memanipulsi balok atau
membangun kembali suatu bangunan balok yang telah di rusak
sebelumnya.
f. Kalkulasi, yaitu kemampuan seseorang untuk menghitung angka.
g. Penalaran, yaitu kemampuan seseorang untuk membedakan baik
buruknya suatu hal, serta berpikir abstrak (Goldman, 2000) dalam
(Rizkhy, 2013).
F. Perubahan Kognitif Pada Lansia
Pada umunya setelah orang memasuki lansia maka ia mengalami
penurunan fungsi kognitif . Fungsi kognitif meliputi proses belajar, persepsi,
pemahaman, pengertian, perhatian dan lain-lain sehingga menyebabkan reaksi
dan perilaku lansia menjadi makin lambat.
Perubahan kognitif yang terjadi pada lansia, meliputi berkurangnya
kemampuan meningkatkan fungsi intelektual berkurangnya efisiensi transmisi
saraf di otak (menyebabkan proses informasi melambat dan banyak informasi
hilang selama transmisi), berkurangnya kemampuan mengakumulasi informasi
baru dan mengambil informasi dari memori, serta kemampuan mengingat
kejadian masa lalu lebih baik dibandingkan kemampuan mengingat kejadian
yang baru saja terjadi (Setiati, 2006).
Asuhan Keperawatan Perubahan Fisiologis pada Lansia
(Pengkajian Afektif/Kognitif)

1. Short Portable Mental Status Questionnaire ( SPMSQ )


Untuk mendeteksi adanya tingkat kerusakan intelektual, Terdiri dari 10
pertanyaan tentang : orientasi, riwayat pribadi, memori dlm hubungannya dengan
kemampuan perawatan diri, memori jauh dan kemampuan matematis. Dengan
nilai Rusak/salah nilai 1 dan Tidak rusak/benar nilai 0.
FORMAT PENGKAJIAN (SPMSQ)
No Item Pertanyaan Benar Salah
1 Jam berapa sekarang ?
2 Tahun berapa sekarang ?
3 Kapan Bapak / Ibu lahir ?
4 Berapa umur Bapak / Ibu sekarang ?
5 Dimana alamat Bapak / ibu sekarang ?
6 Berapa jumlah anggota keluarga yang tinggal bersama
Bapak / Ibu ?
7 Siapa nama anggota keluarga yang tinggal bersama
Bapak / ibu ?
8 Tahun berapa hari Kemerdekaan Indonesia ?
9 Siapa nama Presiden Republik Indonesia sekarang ?
10 Coba hitung terbalik dari angka 20 ke 1
Jumlah
Analisis Hasil
Salah 0-3 : Fungsi intelektual utuh
Salah 4-5 : Fungsi intelektual ringan
Salah 6-8 : Fungsi intelektual sedang
Salah 9-10 : Fungsi intelektual berat
2. Mini-Mental State Exam ( MMSE )
Menguji aspek kognitif dari fungsi mental : orientasi, registrasi,
perhatian, kalkulasi, mengingat kembali dan bahasa. Pemeriksaan bertujuan
untuk melengkapi dan nilai, tetapi tidak dapat digunakan untuk tujuan diagnostik
dan Berguna untuk mengkaji kemajuan klien.

FORMAT PENGKAJIAN MMSE


NO ITEM PENILAIAN BENAR SALAH
(1) (0)
1 ORIENTASI
1. Tahun berapa sekarang?
2. Musim apa sekarang ?
3. Tanggal berapa sekarang ?
4. Hari apa sekarang ?
5. Bulan apa sekarang ?
6. Dinegara mana anda tinggal ?
7. Di Provinsi mana anda tinggal ?
8. Di kabupaten mana anda tinggal ?
9. Di kecamatan mana anda tinggal ?
10. Di desa mana anda tinggal ?
2 REGISTRASI
Minta klien menyebutkan tiga obyek
11. …………………………………………..
12. ……………………………………….
13. ……………………………………….
3 PERHATIAN DAN KALKULASI
Minta klien mengeja 5 kata dari
belakang, misal” BAPAK “
14. K
15. A
16. P
17. A
18. B
4 MENGINGAT
Minta klien untuk mengulang 3 obyek
diatas

19.
……………………………………………..
20.
………………………………………………
21.
……………………………………………..
5 BAHASA
a. Penamaan
Tunjukkan 2 benda minta klien
menyebutkan :
22. Jam tangan
23. Pensil
b. Pengulangan
Minta klien mengulangi tiga kalimat
berikut
24. “Tak ada jika, dan, atau tetapi “
c. Perintah tiga langkah
25. Ambil kertas !
26. Lipat dua !
27. Taruh dilantai !
d. Turuti hal berikut
28. Tutup mata
29. Tulis satu kalimat
30. Salin gambar
JUMLAH

Analisis hasil :
Benar Nilai 24 -30 : Normal
Benar Nilai 17-23 : Probable gangguan kognitif
Benar Nilai 0-16 : Definitif gangguan kognitif

3. Inventaris Depresi Beck ( IDB )


Alat pengukur status efektif digunakan untuk membedakan jenis depresi
yg mempengaruhi suasana hati. Berisikan 21 karakteristik : alam perasaan,
pesimisme, rasa kegagalan, kepuasan, rasa bersalah, rasa terhukum, kekecewaan
terhdp seseorang, kekerasan trhdp diri sendiri, keinginan utk menghukum diri
sendiri, keinginan utk menangis, mudah tersinggung, menarik diri,
ketidakmampuan membuat keputusan, gambaran tubuh, gangguan tidur,
kelelahan, gangguan selera makan, kehilangan berat badan. Berisikan 13 hal
tentang gejala dan sikap yg berhubungan dg depresi.

FORMAT PENGKAJIAN
Skor Uraian
A.  Kesedihan
3 Saya sangat sedih/tidak bahagia dimana saya tak dapat
menghadapinya
2 Saya galau/sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat keluar
darinya
1 Saya merasa sedih atau galau
0 Saya tidak merasa sedih
B.  Pesimisme
3 Saya merasa bahwa masa depan adalah sia – sia dan sesuatu tidak
dapat membaik
2 Saya merasa tidak mempunyai apa – apa untuk memandang ke
depan
1 Saya merasa berkecil hati mengenai masa depan
0 Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang masa depan
C. Rasa kegagalan
3 Saya benar – benar gagal sebagai orang tua (suami/istri)
2 Bila melihat kehidupan ke belakang semua yang dapat saya lihat
hanya kegagalan
1 Saya merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya
0 Saya tidak merasa gagal
D. Ketidakpuasan
3 Saya tidak puas dengan segalanya
2 Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun
1 Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan
0 Saya tidak merasa tidak puas
E. Rasa bersalah
3 Saya merasa seolah – olah sangat buruk atau tidak berharga
2 Saya merasa sangat bersalah
1 Saya merasa buruk/tak berharga sebagai bagian dari waktu yang
baik
0 Saya tidak merasa benar – benar bersalah
F. TIdak menyukai diri sendiri
3 Saya benci diri saya sendiri
2 Saya muak dengan diri saya sendiri
1 Saya tidak suka dengan diri saya sendiri
0 Saya tidak merasa kecewa dengan diri sendiri
G. Membahayakan diri sendiri
3 Saya akan membunuh diri saya sendiri jika saya mempunyai
kesempatan
2 Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh diri
1 Saya merasa lebih baik mati
0 Saya tidak mempunyai pikiran – pikiran mengenai membahayakan
diri sendiri
H. Menarik diri dari social
3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan tidak
perduli pada mereka
2 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan
mempunyai sedikit perasaan  pada mereka
1 Saya kurang berminat pada orang lain dari pada sebelumnya
0 Saya tidak kehilangan minat pada orang lain
I. Keragu – raguan
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan
1 Saya berusaha mengambl keputusan
0 Saya membuat keputusan yang baik
J. Perubahan gambaran diri
3 Saya merasa bahwa saya jelek atau tampak menjijikan
2 Saya merasa bahwa ada perubahan permanent dalam penampilan
saya dan in membuat saya tidak tertarik
1 Saya kuatir bahwa saya tampak tua atau tidak menarik
0 Saya merasa bahwa saya tampak lebih buruk dari pada sebelumnya
K. Kesulian kerja
3 Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali
2 Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk
melakukan sesuatu
1 Saya memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan
sesuatu
0 Saya dapat bekerja kira – kira sebaik sebelumnya
L. Keletihan
3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
2 Saya merasa lelah untuk melakukan sesuatu
1 Saya merasa lelah dari yang biasanya
0 Saya tida merasa lebih lelah dari biasanya.
M. Anoreksia
3 Saya tidak mempunyai napsu makan sama sekali
2 Napsu makan saya sangat memburuk sekarang
1 Napsu makan saya tidak sebaik sebellumnya
0 Napsu makan saya tidak buruk dari yang biasanya.

Nilai :
0-4 : Tidak depresi
5-7 : Ringan
8-15 : Sedang
>16 : Berat

4. Skala Depresi Geritrik Yesavage (GDS)


Instrumen yg disusun secara khusus untuk memeriksa depresi. Terdiri
atas 30 pertanyaan dengan jawaban YA atau TIDAK dan Beberapa nomor
jawaban YA dicetak tebal, dan beberapa nomor yang lain jawaban TIDAK
dicetak tebal, Yang dicetak tebal nilai 1 bila dipilih, Skor 0-10 : not depressed
Skor 11-20 : Mild depression Skor 21-30 : Severe depression.

LEMBAR PENGKAJIAN
NO Apakah Bapak / Ibu dalam satu minggu terakhir Ya Tidak
1 Merasa puas dengan kehidupan yang dijalani ? Ya
2 Banyak meninggalkan kesenagan / minat dan aktivitas anda ? tidak
3 Merasa bahwa kehidupan anda hampa ? tidak
4 Sering merasa bosan ? tidak
5 Penuh pengharapan akan masa depan ? Ya
6 Mempunyai semangat yang baik setiap waktu ? Ya
7 Diganggu oleh pikiran – pikiran yang tidak dapat Ya
diungkapan?
8 Merasa bahagia disebahagian besar waktu ? Ya
9 Merasa takut sesuatu akan terjadi pada anda ? TidAk
10 Sering kali merasa tidak berdaya ? Tidak
11 Sering merasa gelisah dan gugup ? Tidak
12 Memilih tinggal dirumah dari pada pergi melakukan sesuatu Ya
yang bermanfaat ?
13 Sering kali merasakuatir akan masa depan ? Tidak
14 Merasa mempunyai lebih banyak masalah dengan daya ingat Tidak
dibandingkan orang lain ?
15 Berpikir bahwa hidup ini sangat menyenangkan sekarang ? Ya
16 Sering kali merasa merana ? tidak
17 Merasa kurang bahagia ? Ya tidak
18 Sangat khawatir terhadap masalalu ? tidak
19 Merasakan hidup ini sangat mengairahkan ? Ya
20 Merasa berat untuk memulai sesuatu hal yang baru ? tidak
21 Merasa dalam keadaan penuh semangat ? Ya
22 Berpikir bahwa keadaan anda tidak ada harapan ? tidak
23 Berpikir bahwa banyak orang lain yang lebih baik dari pada tidak
anda ?
24 Sering kali merasa kesal dengan hal yang sepele ? tidak
25 Sering kali merasa ingin menangis ? tidak
26 Merasa sulit untuk berkosentrasi ? Ya
27 Menikmati tidur ? Ya
28 Memilih menghindar dari perkumpulan sosial ? tidak
29 Mudah mengambil keputusan ? Ya
30 Mempunyai pikiran yang jernih ? Ya
JUMLAH ITEM YANG TERGANGGU

Analisisi Hasil :
Terganggu Nilai 1

Normal Nilai 0

Nilai : 6 – 15 : Depresi ringan sampai sedang


Nilai : 16 – 3 : Depresi berat
Nilai : 0 – 5 : Nomal
DAFTAR PUSTAKA

Wayan Suardana, Dkk. 2014. Status Kognitif Dan Kualitas Hidup Lansia. Denpasar.
Politeknik Kesehatan Denpasar

Kusharyadi. 2010. Asuhan keperawatan pada klien lanjut usia. Jakarta : Salemba
Medika

Kementerian Kesehatan RI, 2014. Situasi dan Analisis Lanjut Usia. Jakarta

Kushariyadi. (2010). Asuhan Keperawatan pada Klien Lanjut Usia. Jakarta: Selemba
Medika

Stanley, Mickey. 2007. Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Jakarta : EGD

Anda mungkin juga menyukai