Menurut Piaget (dalam Hergehahn, B.R dan Matthew H. Olson, 2015: 318), setiap
individu mengalami tingkat - tingkat perkembangan intelektual dalam pembelajaran
didasarkan pada umur seorang.
1). Tahap Sensorimotor ( Usia 0-2 tahun)
Seseorang pada usia ini mulai menggunakan panca indra dan gerakannya untuk mulai belajar
mnegendalikan lingkungannya. Pada tahap ini seseorang memiliki dunianya berdasarkan apa
yang diamati dari aktivtas-aktivitas yang dilakukan oleh orang-orang sekitarnya.
2). Tahap Preoprational ( Usia 2-7 tahun)
Pada tahap ini individu sudah mampu berpikir sebelum bertindak, walaupun pemikirannya masih
sederhana belum sampai ketahap logis. Ciri dari seseorang pada tahap ini adalah bersikap
egosntris dan tidak bisa membedakan 2 objek yang sama tapi memiliki perbedaan, misal pada
warna, ukuran atau lain sebagainya.
3). Tahap Concrete ( Usia 7 – 11 tahun)
Umumnya pada tahap ini seorang sudah memiliki kemampuan concept of conservancy dan
mampu memahaminya. Concept of conservancy yaitu meskipun suatu benda berubah
bentuknya, namun masa, jumlah atau volumenya adalah tetap. Pada tahap ini juga seseorang
mulai melakukan observasi, menilai, dan mengevaluasi sesuatu sehingga pada tahap ini
seseorang tidak se-egosentris seperti tahap sebelumnya. Seseorang pada tahap ini hanya mampu
menyelesaikan masalah-masalah yang bersifat konkret karena masih berpikiran dalam bentuk
konkret belum bisa berpikir abstrak.
4). Tahap Formal Operation ( Usia 11 tahun ke atas)
Tahapan Formal Operation merupakan tahap dimana sesorang mampu berfikir secara abstrak,
sehingga mereka mampu mengajukan sebuah jawaban dan membuktikan jawabannya tersebut,
serta menghitung sebuah konsekuensi yang dapat terjadi saat dihadapkan pada suatu masalah.
Pada tahap ini adalah tahap yang tepat untuk menyempurnakan pelajaran-pelajaran yang didapat
dan saat yang tepat untuk mengembangkan potensi diri.
Perkembangan kognitif merupakan sebagai suatu perubahan dari suatu keadaan
seimbang ke dalam keseimbangan baru. Setiap tahap perkembangan kognitif mempunyai
bentuk keseimbangan tertentu sebagai fungsi dari kemampuan memecahkan masalah pada
tahap itu. Penyeimbangan memungkinkan terjadinya transformasi dari bentuk penalaran
sederhana ke bentuk penalaran yang lebih kompleks, sampai mencapai keadaan terakhir yang
diwujudkan dengan kematangan berpikir orang dewasa. Menurut Piaget pertumbuhan mental
mengandung dua macam proses yaitu perkembangan dan belajar
4. Perkembangan Psikososial
Perkembangan ini berkaitan dengan kemampuan individu untuk berinteraksi dengan orang-
orang disekitarnya. Dengan berinteraksi dengan orang-orang disekitar seorang individu dapat
belajar untuk mengendalikan ego, belajar berkomunikasi, belajar bekerjasama, dan belajar untuk
saling menghargai sehingga mampu menciptakan suasana yang harmonis. Menurut
Erikson,masyarakat dan lingkungan memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan
psikososial individu, mulai dari buday setempat hingga pola asuh orang tua. Ada dua hal yang
harus diperhatikan dalam perkembangan psikososial individu, yaitu : walaupun semua individu
melewati setiap tahapan perkembangan sosial yang sama tetapi setiap budaya memiliki caranya
tersendiri untuk mengarahkan dan menguatkan seorang individu di setiap tahap yang dilaluinya,
serta suatu budaya dapat berubah akibatnya adanya perkembangan teknologi & pendidikan,
urbanisasi, maupun yang lainnya sehingga budaya tersebut harus berubah dan beradaptasi sesuai
dengan kebutuhan dan zamannya.
C. Tahap – Tahap Perkembangan Individu.
1. Perkembangan Prenatal.
Perkembangan prenatal merupakan tahap awal dari terbentuknya suatu individu. Diawal
dengan fertilisasi hingga membentuk zigot. Terdapat 3 tahapan dalam perkembangan
prenatal yaitu : tahap germinal, tahap embrionik, dan tahap fetal.
a. Tahap Germinal
Tahap ini terjadi dari sejak pembuahan hingga 2 minggu. Zigot terus membelah diri dan
kemudian menempelpada dinding Rahim. Pada masa ini terjadi diferensiasi menjadi 3 lapisan
yaitu : Ektoderma (lapisan atas ) akan menjadi lapisan luar kulit, kuku, rambut, gigi, panca
indera, system saraf termasuk otak dan tulang belakang, Endoderma (lapisan bawah) akan
membentuk system pencernaan, pernafasan dan organ-organ dalam tubuh, Mesoderma
(lapoisan tengah) akan membentuk lapisan kulit dalam, system ekresi, otot, dan tulang.
b. Tahap Embrionik
Tahap kedua pada perkembangan prenatal yaitu tahap embrionik yang terjadi pada
minggu ke 2 – minggu ke 8. Organ dan system utama tubuh akan berkembang pesat pada
tahap ini. Kerentanan akan terjadinya keguguran atau kecacatan karena embrio sangat rentan
terhadap pengaruh destruktif dari lingkungan prenatal.
c. Tahap Fetal
Tahap fetal merupakan tahap akhir dari perkembangan prenatal, dimuai sejak minngu ke-8
hingga masa kelahiran. Semua organ system tubuh menjadi kompleks dan besar janin
tumbuh pesat sekitar 20 kali dari panjangnya pada tahap ini. Selain itu pada tahap ini janin
juga sudah bisa memberikan respon seperti menendang dan kuku-kuku pada jari tangan dan
kaki mulai tumbuh, serta kelopak mata mulai terbuka.
2. Perkembangan Setelah Lahir
a). Periode Infancy (Usia Baru Lahir – 2 Minggu)
Periode infancy merupakan periode yang paling singkat, terjadi dari bayi baru lahir hingga 2
minggu setelah lahir. Pada periode ini bayi harus menyesuaikan dengan lingkungannya yang
baru, seperti bernafas dengan organ yang dimilikinya sendiri dan makan dengan cara
menghisap.
b). Periode Bayi (Usia 2 minggu – 2 tahun)
Periode ini merupakan periode perkembangan dan pertumbuhan yang sangat cepat yang
dialami oleh individu. Pada periode ini mengalami pertumbuhan dan pengalaman fisik dan
psikologi yang cepat. Hal itu menyebabkan suatu perubahan, tidak hanya meliputi penampilan
tetapi juga kemampuan-kemampuan yang dimilikinya sehingga mulai mengurangi ketergantungan
bayi pada orang lain dan mulai dapat kemampuan untuk mengkomunikasikan kebutuhan atau
keinginannya kepada orang lain dalam bentuk bahasa yang dapat dimengerti orang lain.
Perkembangan motoric kasar juga mulai terjadi pada periode ini.
Biasanya periode anak-anak awal sering disebut dengan periode prasekolah oleh para psikolog
karena pada masa ini individu baru mulai belajar dasardasar tingkah laku sosial sebagai persiapan
untuk penyesuaian dirinya terhadap kehidupan sosial yang lebih tinggi nanti setelah dewasa.
Perkembangan yang utama pada periode ini adalah mampu menguasai dan mengontrol
lingkungannya, mereka selalu ingin mengetahui tentang lingkungannya maupun tentang benda-
benda yang ada dilingkungannya. Periode ini juga disebut sebagai periode Question Age karena
mereka ingin tahu banyak hal sehingga mereka bertanya pada orang-orang disekitarnya mengenai
sesuatu.
Periode anak akhir dimulai ketika anak memasuki Sekolah Dasar dan berakhir ketika mereka
mengalami kematangan seksual. Disebut sebagai periode sekolah dasar karena anak-anak memasuki
sekolah dasar dan mempelajari ilmu-ilmu yang akan berguna untuk merekakedepannya, baik
intrakulikuler maupun ekstrakulikuler.
Menurut Santrock (2003) pubertas merupakan tanda yang paling penting dalamdimulainya masa
remaja yang ditandai dengan perubahan cepat pada kematangan fisik terutama hormonal. Kriteria
mencapai kematangan seksual dibedakan berdasarkan jenis kelaminnya. Jika pada anak laki-laki
mengalami nocturnal emission (mimpi basah) sedangkan anak perempuan mendapatkan menstruasi
pertama (menarche). Bila menstruasi pertama atau noctural emission (mimpi basah) terjadi, organ
seks sekunder mulai matang tetapi belum mencapai kematangan penuh. Mensrtuasi pertama ini
biasanya dialami oleh anak-anak perempuan sekitar usia 12 sampai dengan 16 tahun tetapi umur
tidak bisa dijadikan patokan untuk mengetahui kematangan seksual seseorang.
Masa dewasa awal ialah masa pencarian kemantapan dan masa reproduktif yaitu suatu masa yang
penuh dengan masalah dan ketegangan emosional, periode isolasi sosial, periode komitmen dan
masa ketergantungan, perubahan nilai-nilai, kreativitas dan penyesuaian diri pada suatu hidup yang
baru. Berkisar antara umur 21 sampai 40 tahun.
Masa dewasa madya ini berlansung dari umur 40 sampai 60 tahun. Ciri-ciri yang menyangkut pribadi
dan sosialnya antara lain; masa dewasa madya ialah masa transisi, di mana pria dan wanita
meninggalkan ciri-ciri jasmani dan perilaku masa dewasanya dan memasuki suatu periode dalam
kehidupan dengan cirri-ciri jasmani dan perilaku yang baru. Perhatiannya kepada agama lebih besar
dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan terkadang minat dan perhatiannya kepada agama ini
dilandasi kebutuhan pribadi dan sosial.
Usia lanjut ialah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa ini dimulai dari umur 60
tahun sampai akhir hayat, yang ditandai oleh adanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologis
yang semakin menurun. Adapun ciri-ciri yang berkaitan dengan penyesuaian pribadi dan sosialnya
sebagai berikut : perubahan yang menyangkut kemampuanmotorik, kekuatan fisik, perubahan
dalam fungsi fisiologis, perubahan dalam system saraf, dan penampilan.