MAKALAH
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Karakteristik Peserta Didik yang dibimbing
oleh Prof. Dr. Fattah Hanurawan, M. Psi
Oleh Kelompok 1:
Risa Listyaningrum (162103801162)
Vinny Permatasari Kosasih (162103801162)
DIKDAS - E
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Oktober2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah perkembangan mengacu pada pandangan tentang pertumbuhan,
menyesuaikan diri, dan perubahan seseorang sepanjang hidupnya, melalui
perkembangan fisik, perkembangan kepribadian, perkembangan sosio-emosional,
perkembangan kognitif (pemikiran), dan perkembangan bahasa. Anak-anak
mempunyai cara berpikir yang berbeda dengan orang dewasa. Menurut Lilian G.
Katz, selama bertahun-tahun, psikolog telah mengembangkan banyak skala
normatif untuk menunjukkan perbandingan bagaimana anak-anak tertentu
mengalami perkembangan pada umumnya. Hal ini bertujuan untuk mengetahui
apakah anak-anak tertentu mengalami perkembangan yang baik dengan anak-anak
lainnya (Danim, 2010: 9).
Beberapa ahli teori percaya bahwa perkembangan manusia berlangsung
secara bertahap. Namun demikian, para ahli berbeda dalam mengkaji permasalahan
tersebut. Beberapa teori-teori perkembangan yang muncul, salah satunya yang
dikemukakan oleh Piaget. Piaget mempunyai nama lengkap Jean Piaget, lahir di
Swiss tepatnya di Neuchatel pada tahun 9 Agustus 1896 dan meninggal 16
September 1980 pada umur 84 tahun. Teori yang dikemukakannya mengenai teori
perkembangan kognitif anakyang memberikan batasan tentang kecerdasan,
pengetahuan dan hubungan anakdengan lingkungannya (Slavin, 2008: 40).
Karya-karya Piaget memberikan banyak sumbangan bagi praktek pendidikan,
khususnya pada pendidikan kognitif masa anak-anak sampai remaja. Piaget
mengungkapkan dalam teorinya bahwa secara umum semua anak berkembang
melalui urutan yang sama, meski jenis dan tingkat pengalamannya berbeda satu
sama lainnya. Perkembangan mental anak terjadi secara bertahap, dari tahap awal
hingga ke tahap yang lebih tinggi. Semua perubahan yang terjadi pada tahapan-
tahapan tertentu merupakan kondisi yang dibutuhkan untuk mengubah atau
meningkatkan tahap perkembangan berikutnya.
Berdasarkan hasil uraian yang telah disebutkan, maka penulisan makalah ini
akan menjelaskanberbagai tahapan-tahapan perkembangan kognitifyang
dikemukakan oleh Jean Piaget dan bagaimana implikasinya terhadap pendidikan,
dengan judul makalah “Teori Perkembangan menurut Jean Piaget”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut, maka rumusan masalah
dalam makalah ini adalah:
1. Apakah hakikat dari perkembangan?
2. Apa saja tahapan-tahapan perkembangan yang dikemukakan oleh Piaget dan
bagaimana implikasinya pada dunia pendidikan?
C. Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah yang akan dikaji tersebut, maka penulisan
makalah ini bertujuan untuk:
1. Memberikan informasi tentang hakikat dari teori perkembangan.
2. Memberikan pemaparan mengenai tahapan-tahapan perkembangan yang
dikemukakan oleh Piaget dan implikasinya pada dunia pendidikan.
BAB II
TEORI PERKEMBANGAN JEAN PIAGET
A. Hakikat Perkembangan
Pengertian perkembangan seseorang yang telah diberikan sangat beragam,
seperti dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), perkembangan adalah
perihal berkembang. Selanjutnya, kata berkembang diartikan mekar, terbuka,
membentang, menjadi besar, luas, banyak dan menjadi bertambah sempurna dalam
hal kepribadian, pikiran, pengetahuan dan lain sebagainya. Hal ini dapat diartikan
bahwa perkembangan merupakan proses untuk berkembang yang tidak hanya
dilihat dari segi abstrak (pikiran dan pengetahuan), tetapi dapat juga bersifat
konkret (perihal fisik).
Sedangkan Romlah (2010: 91) menjelaskan perkembangan menurut istilah
asingnya adalah develompent, merupakan rangkaian perubahan yang bersifat
progresif dan teratur dari fungsi jasmaniah dan rohaniah, sebagai akibat pengaruh
kerjasama antara kematangan (maturation) dan pelajaran (learning). Jadi, dapat
disimpulkan bahwa perkembangan adalah perubahan jasmani dan rohani manusia
menuju ke arah yang lebih maju dan sempurna, yang berkaitan dengan proses
perubahan yang dideskripsikan mengacu pada fungsi organ-organ jasmani. Dengan
demikian, penekanan pada perkembangan terletak pada penyempurnaan fungsi
psikologis yang disandang oleh organ-organ fisik.
Keadaan A: Keadaan B:
Balok Penguji : Balok Penguji :
Balok Anak : Balok Anak :
A. Kesimpulan
Dalam pandangan Piaget, belajar yang sebenarnya bukanlah sesuatu yang
diturunkan oleh guru, melainkan sesuatu yang berasal dari dalam diri anak sendiri.
Belajar merupakan sebuah proses penyelidikan dan penemuan spontan. Berkaitan
dengan belajar, Piaget membangun teorinya berdasarkan pada konsep Skema yaitu,
stuktur mental atau kognitif yang menyebabkan seseorang secara intelektual
beradaptasi dan mengoordinasikan lingkungan sekitarnya. Skema pada prinsipnya
tidak statis melainkan selalu mengalami perkembangan sejalan dengan
perkembangan kognitif manusia.
Piaget membagi 4 tahap perkembangan kognitif anak, diantaranya adalah:
tahap sensorimotor (sejak lahir hingga usia sekitar 2 tahun), tahap praoprasional
(usia sekitar 2-7 tahun), tahap oprasional konkrit (usia 7-11 tahun), tahap
oprasional formal (usia sekitar 11-15 tahun).
Implikasi teori perkembangan kognitif piaget terhadap dunia pendidikan
adalah memberikan ruang untuk anak agar anak dapat membangun pemahamnya
yang ada pada dirinya. Guru hendaknya mengerti lingkungan siswa dan
menjadikannya sebagai proses pembelajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
3.2 Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan dari pemaparan makalah ini
adalah sebagai berikut:
a. Bagi Mahasiswa: Makalah Teori Perkembangan Menurut Jean Piaget ini dapat
dijadikan sumber rujukan yang relevan agar lebih sempurna lagi dalam
pembuatan makalah selanjutnya.
b. Bagi Pembaca: Menjadikan makalah ini sebagai sumber informasi mengenai
tahap-tahap perkembangan pada anak, agar mampu memberikan pendidikan
pada anak yang sesuai dengan tahapan-tahapan perkembangan anak tersebut.
DAFTAR PUSTAKA