Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA


MENURUT PIAGET

Disusun oleh :
Kelompok 3

1. Lediana Yupita Ningsih 191134074


2. Theresa Jemmima Alexandria N S 191134105
3. Margareth Febi Patrizki Dami 191134144
4. Novia Widya Rahayu 191134152
5. Yosia Adi Rahayu 191134245

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam istilah pendidikan, kognitif di definisikan sebagai satu teori di antara teori-
teori belajar yang memahami bahwa belajar merupakan pengorganisasian aspek-aspek
kognitif dan persepsi untuk memperoleh pemahaman. Dalam teori kognitif, tingkah laku
seseorang ditentukan oleh persepsi dan pemahamannya tentang situasi yang berhubungan
dengan tujuan. Perubahan tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh proses belajar
dan berfikir internal yang terjadi selama proses belajar. Teori belajar kognitif merupakan
suatu teori belajar yang lebih mementingkan proses belajar daripada hasil belajar, Teori
kognitif pada awalnya dikemukakan oleh Dewwy, dilanjutkan oleh Jean Piaget, Kohlberg,
Damon, Mosher, Perry dan lain-lain, yang membicarakan tentang perkembangan kognitif
dalam kaitannya dengan belajar. Kemudian dilanjutkan oleh Jerome Bruner, David Asubel,
Chr. Von Ehrenfels Koffka, Kohler, Wertheimer dan sebagainya. Bagi penganut aliran ini,
belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antar stimulus dan respons. Namun lebih dari
itu, belajar melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks. Belajar melibatkan prinsip-
prinsip dasar psikologi, yaitu belajar aktif, belajar lewat interaksi sosial dan lewat
pengalaman sendiri

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana biografi Jean Piaget?
2. Apa pengertian kognitif dan Bahasa?
3. Bagaimana teori perkembangan kognitif dan bahasa menurut Jean Piaget?
4. Bagaimana implikasi teori kognitif menurut Piaget dalam pembelajaran?

C. Tujuan
1. Mengetahui biografi dari Jean Piaget.
2. Mengetahui pengertian kognitif dan Bahasa.
3. Mengetahui teori perkembangan kognitif dan Bahasa menurut Jean Piaget.
4. Mengetahui implikasi teori kognitif menurut Piaget dalam pembelajaran.
BAB II

TEORI KOGNITIF DAN BAHASA JEAN PIAGET

A. Biografi Jean Piaget

Jean Piaget lahir pada tanggal 1989 di Neuhatel, Swiss, Ayahnya adalah seorang
profesor dengan spesialis ahli Sejarah abad pertengahan, ibunya adalah seorang yang dinamis,
inteligen dan takwa. Waktu mudanya Piaget sangat tertarik pada alam, ia suka mengamati
burung-burung, ikan dan binatang-binatang di alam bebas. Itulah sebabnya ia sangat tertarik
pada pelajaran biologi di sekolah. Pada waktu umur 10 tahun, ia sudah menerbitkan
karangannya yang pertama tentang burung pipit albino dalam majalah ilmu pengetahuan alam.
Piaget juga mulai belajar tentang moluska dan menerbitkan seri karangannya tentang moluska,
karena karangan yang bagus, pada umur 15 tahun ia ditawari suatu kedudukan sebagai kurator
moluska di Museum Ilmu Pengetahuan Alam di Geneva.

Pada tahun 1916 Piaget menyelesaikan pendidikan sarjana dalam bidang biologi di
Universitas Neuchatel. Dua tahun kemudian, pada umur 21 tahun Piaget menyelesaikan
disertasi tentang moluska dan memperoleh doktor filsafat. (Paul Suparno, 2006:12). Setelah
mempelajari dan tertarik dengan ilmu Biologi, lalu kemudian ia mengalihkan fokusnya ke
perkembangan intelektual (termasuk tahap perkembangan anaknya sendiri) dan mulai
pengaruh besar pada konsep kognitif dalam perkembangan kepribadian. Piaget, ahli Biologi
yang memperoleh nama sebagai psikolog anak karena mempelajari perkembangan inteligensi,
menghabiskan ribuan jam mengamati anak yang sedang bermain dan menanyakan mereka
tentang perilaku dan perasaannya. Ia tidak mengembangkan teori sosialisasi yang
komprehensif, tetapi memusatkan perhatian pada bagaimana anak belajar, berbicara, berfikir,
bernalar dan akhirnya membentuk pertimbangan moral. Bersama dengan istrinya yang
bernama Valentine Catenay yang menikah pada tahun 1923, ia awal mulanya meneliti anaknya
sendiri yang lahir pada tahun 1925, 1927 dan 1931 dan hasil pengamatan tersebut di
publikasikan dalam the origins of inteligence in children dan the construction of reality in the
child pada bab yang membahas tahap sensorimotor. (Loward S. Friedman & Miriam W.
Schhuctarc, 2006:259).
B. Pengertian Kognitif dan Bahasa

Secara bahasa kognitif berasal dari bahasa latin ”Cogitare” artinya berfikir. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, kognitif berarti segala sesuatu yang berhubungan atau
melibatkan kognisi, atau berdasarkan pengetahuan faktual yang empiris. Dalam perkembangan
selanjutnya, istilah kognitif ini menjadi populer sebagai salah satu wilayah psikologi, baik
psikologi perkembangan maupun psikologi pendidikan. Dalam psikologi, kognitif mencakup
semua bentuk pengenalan yang meliputi setiap perilaku mental manusia yang berhubungan
dengan masalah pengertian, pemahaman, perhatian, menyangka, mempertimbangkan,
pengolahan informasi dan sebagainya.

Jean Piaget (1954) menyatakan bahwa bahasa itu bukanlah suatu ciri alamiah yang
terpisah, melainkah salah satu di antara beberapa kemampuan yang berasal dari kematangan
kognitif. Bahasa distrukturi oleh nalar, maka perkembangan bahasa harus berlandas pada
perubahan yang lebih mendasar dan lebih umum di dalam kognisi. Jadi, urut-urutan
perkembangan kognitif menentukan urutan perkembangan bahasa

C. Teori perkembangan Kognitif dan Bahasa menurut Jean Piaget


1) Teori perkembangan kognitif dan Bahasa menurut Jean Piaget

Piaget mengemukakan bahwa, perkembangan kognitif memiliki peran yang sangat


penting dalam proses belajar. Perkembangan kognitif pada dasarnya merupakan proses
mental. Proses mental tersebut pada hakekatnya merupakan perkembangan kemampuan
penalaran logis (development of ability to respon logically). Bagi Piaget, berfikir dalam
proses mental tersebut jauh lebih penting dari sekedar mengerti. Semakin bertambah umur
seseorang, maka semakin kompleks susunan sel syarafnya dan semakin meningkat pula
kemampuan kognitifnya. Proses perkembangan mental bersifat universal dalam tahapan
yang umumnya sama, namun dengan berbagai cara ditemukan adanya perbedaan
penampilan kognitif pada tiap kelompok manusia. Sistem persekolahan dan keadaan sosial
ekonomi dapat mempengaruhi terjadinya perbedaan penampilan dan perkembangan
kognitif pada individu, demikian pula dengan budaya, sisitem nilai dan harapan
masyarakat masing-masing.
Perkembangan kognitif menurut Piaget (1977) dipengaruhi oleh tiga proses dasar:
asimilasi, akomodasi, dan ekuilibrasi. Secara singkat, asi-milasi ialah pemaduan data atau
informasi baru dengan struktur kognitif yang ada, akomodasi ialah penyesuaian struktur
terhadap situasi baru, dan ekuilibrasi ialah penyesuaian kembali yang terus-menerus
dilakukan antara asimilasi dan akomodasi (Gredler, 1991:311).

2) Tahap-tahap perkembangan kognitif menurut Jean Piaget

Ada empat tahap perkembangan kognitif menurut Piaget, yaitu:

a. Tahap Sensorimotor (usia 0-2 tahun).

Individu memahami sesuatu atau tentang dunia dengan mengkoordinasikan


pengalaman-pengalaman sensoris, (seperti melihat, dan mendengar) dan dengan
tindakan-tindakan motorik fisik. Dengan kata lain, pada usia ini individu dalam
memahami sesuatu yang berada di luar dirinya melalui gerakan, suara atau tindakan
yang dapat diamati atau dirasakan oleh alat inderanya. Selanjutnya sedikit demi
sedikit individu mengembangkan kemampuannya untuk membedakan dirinya dengan
benda-benda lain.

b. Tahap Pra-operasional (usia 2-7 tahun).

Individu mulai melukiskan dunia melalui tingkah laku dan kata-kata. Tetapi
belum mampu untuk melakukan operasi, yaitu melakukan tindakan mental yang
diinternalisasikan atau melakukan tindakan mental terhadap apa yang dilakukan
sebelumnya secara fisik. Pada usia ini individu mulai memiliki kecakapan motorik
untuk melakukan sesuatu dari apa yang dilihat dan didengar, tetapi belum mampu
memahami secara mental (makna atau hakekat) terhadap apa yang telah
dilakukannya.

c. Tahap Operasional Konkret (usia 7-11 tahun).

Individu mulai berpikir secara logis tentang kejadian-kejadian yang bersifat


konkret, individu sudah dapat membedakan benda yang sama dalam kondisi yang
berbeda.

d. Tahap Operasional Formal (11 tahun ke atas).


Pada operasional formal terjadi pada usia 11 sampai dewasa awal. Pada masa
ini individu mulai memasuki dunia “kemungkinan” dari dunia yang sebenarnya atau
individu mengalami perkembangan penalaran abstrak. Individu dapat berpikir secara
abstrak, lebih logis dan idealis.

D. Implikasi teori kognitif menurut Piaget dalam pembelajaran

Ada beberapa hal penting yang diambil terkait teori kognitif sebagaimana dikemukakan
oleh Piaget, diantaranya adalah:
a. Individu dapat mengembangkan pengetahuannya sendiri
Yang menjadi titik pusat dari teori belajar kognitif Piaget ialah individu mampu
mengalami kemajuan tingkat perkembangan kognitif atau pengetahuan ke tingkat yang
lebih tinggi. Maksudnya adalah pengetahuan yang dimiliki oleh setiap individu dapat
dibentuk dan dikembangkan oleh individu sendiri melalui interaksi dengan lingkungan
yang terus-menerus dan selalu berubah. Dalam berinteraksi dengan lingkungan tersebut,
individu mampu beradaptasi dan mengorganisasikan lingkungannya, sehingga terjadi
perubahan dalam struktur kognitifnya, pengetahuan, wawasan dan pemahamannya
semakin berkembang. Atau dengan kata lain, individu dapat pintar dengan belajar sendiri
dari lingkungannya.
b. Individualisasi dalam pembelajaran
Dalam proses pembelajaran, perlakuan terhadap individu harus didasarkan pada
perkembangan kognitifnya. Atau dengan kata lain, dalam proses pembelajaran harus
disesuaikan dengan tingkat perkembangan individu. Belajar akan lebih berhasil apabila
disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Hal ini disebabkan karena
setiap tahap perkembangan kognitif memiliki karakteristik berbeda-beda. Susunan saraf
seorang akan semakin kompleks seiring dengan bertambahnya umur. Hal ini
memungkinkan kemampuannya semakin meningkat. Oleh karena itu, dalam proses belajar
seseorang akan mengikuti pola dan tahap perkembangan tertentu sesuai dengan umurnya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Teori Piaget merupakana proses belajar terjadi apabila ada aktivitas individu berinteraksi
dengan lingkungan sosial lingkungan fisik, Kemudian dalam teori ini pengetahuan dibentuk
oleh individu melalui interaksi secara terus menerus dengan lingkungan. Tahap-tahap
perkembangan kognitif menurut Jean Piaget terdapat Tahap sensorimotor (usia 0-2 tahun) ,
Tahap pra-operasional (usia 2-7 tahun) , Tahap pra-operasional (usia 2-7 tahun) , Tahap
operasional formal (11 tahun ke atas). Dalam tahap tahap tersebut kecepatan perkambangan
secara individu melalui urutan dan setiap tahap tersebut berbeda . hal tersebut berarti bahwa
semakin bertambah umur seseorang , maka semakin kompleks susunan sel syarafnya dan
semakin meningkat kemampuan kognitifnya. Proses yang mendasari perkembangan individu
yakni asimilasi , akomodasi dan ekuilibrasi dimana proses tersebut sudah berlangsung sejak
kehidupan pada masa bayi.

B. Referensi
Sutarto. (2017). Teori kognitif dan implikasinya dalam pembelajaran. Islamic
Counseling, 1(2).
Helmy Abdullah (2011) Teori Belajar Kognitif dan Aplikasinya dalam Pembelajaran
Bahasa. Politeknik Negeri Malang
.

Anda mungkin juga menyukai