Anda di halaman 1dari 4

Kajian Tokoh

Perkembangan Kognitif, Jean Piaget

Oleh: Yana Suryana

Lembaga Kajian Kutub Yogyakarta (LKKY)

Komunitas Kutub Yogyakarta

Yayasan Kutub Hasyim Asy’ari

Periode 2022-2024 M.
Biografi Jean Piaget

Jean Piaget adalah seorang ilmuwan biologi sekaligus ahli psikologi yang lahir pada tanggal
1989 di Neuhatel, Swiss. Ayahnya seorang profesor dengan spesialis sejarah, sementara ibunya
adalah seorang yang dinamis,intelejen,dan religi. Piaget muda sangat tertarik dengan alam. Itulah
sebabnya ia sangat suka dengan pelajaran biologi disekolahnya. Terbukti pada umur 10 tahun ia
mampu menerbitkan karangannya yang pertama yaitu tentang burung pipit albino dalam majalah
ilmu pengetahuan alam.(Ibda, 2015)

Tidak puas dengan pemusatan pikiran pada ilmu biologi yang hanya akan menyempitkan
pemikirannya. Piaget diarahkan oleh Samuel Cornut Sebagai bapak pelindungnya untuk mengenal
dan mempelajari filsafat, hal ini membuat Piaget tertarik pada bidang epistimologi, yaitu cabang
dalam filsafat yang mempelajari soal pengetahuan, apa itu pegetahuan, dan bagaimana cara
memperolehnya. Piaget terfokus pada dua bidang itu: biologi dan filsafat pengetahuan. Filsafat
menggunakan metode spekulatif sedangkan biologi menggunakan metode ilmiah. Biologi lebih
berkaitan dengan kehidupan sedangkan filsafat lebih pada pengetahuan. Hingga pada tahun 1916
Piaget menyelesaikan pendidikan sarjana di universitas Neuchatel. Dua tahun kemudian ia
menyelesaikan disertasi tentang moluska dan memperoleh gelar doktor filsafat pada usia 21 Tahun.

Setelah merasa cukup dengan ilmu biologinya, Piaget kemudian mengalihkan fokusnya ke
perkembangan intelektual dan mulai pengaruh besar pada konsep kognitif dalam perkembangan
kepribadian. Piaget, ahli biologi yang memperoleh gelar sebagai psikolog anak karena mempelajari
perkembangan intelejensi, menghabiskan waktu berjam jam hanya untuk mengamati anak anaknya
yang sedang bermain dan bertanya bagaimana perasaan mereka. Piaget memiliki tiga orang putri
yang dimana pada setiap orangnya tercipta satu buku tentang perkembangan kognitif anak. Ia tidak
mengembangkan teori sosialisasi yang komprehensif, tetapi memusatkan perhatian pada bagaimana
anak belajar, berbicara, berfikir bernalar dan akhirnya membentuk pertimbangan moral.

Semasa hidupnya Piaget telah menulis 60 buku dan ratusan artikel. Sampai akhirnya pada
tanggal 16 September 1980 ia meninggal dunia di Genewa. Dia adalah seorang psikolog penting pada
abad ke-20.

Asumsi Kognitif Piaget

Piaget adalah seorang psikolog yang berpengaruh dalam studi perkembangan kognitif.
Menurut Piaget, kognitif adalah cara anak beradaptasi dan mendefinisikan objek-objek di
lingkungannya. Piaget mengakui bahwa anak-anak tidak menerima begitu saja pengetahuan jika
mereka memainkan peran yang baik dalam membentuk pengetahuan realita (Istiqomah &
Maemonah, 2021). Piaget berasumsi bahwa anak-anak membangun aktif logikanya sendiri, diolah
versi mereka sendiri dan dicerna melalui dunia kognitifnya, tidak hanya dituangkan kedalam pikiran
mereka seperti halnya menuangkan air kedalam gelas kosong, ataupun mengisi uang kedalam
celengan. Dengan kata lain seorang anak tidak menelan mentah mentah apa yang dia terima
melainkan menceranya terlebih dahulu dengan bentuk struktur kognitif yang telah tertata dan
tersusun. Kenapa demikian karena isi kepala kita memiliki proses kognitif yang berkembang pelan-
pelan sejak bayi, anak-anak, remaja, pemuda hingga dewasa.

Proses kognitif menurut Piaget terdiri lima konsep yaitu organisasi, skema, adaptasi :
asimilasi, adaptasi:akomodasi, dan equilibrium. Teori Piaget, organisasi adalah pengklasifikasian
konsep ke dalam kelompok-kelompok yang terpisah dalam sistem kognitif yang tertib. Kumpulan
konsep tadi digabungkan dan digunakan ketika berinteraksi dengan lingkungan disebut skema.
Dengan kata lain skema itu lebih kompleks dan jelas.
Dalam teorinya Piaget, adaptasi (asimilasi) adalah perpaduan antara serapan pengalaman
baru kedalam skema atau pengalaman lama. Sementara adaptasi (akomodasi) adalah perubahan
skema lama menjadi skema baru dari hasil penggabungan tadi. Adanya yang baru melanjutkan yang
lama itu menyebabkan ketidakseimbangan dimana disitulah kita butuh keseimbangan (equilibrium),
dengan kata lain equilibrium adalah penstabilan asimilasi dan akomodasi dalam proses struktur
kognitif.

Tahap Perkembangan Kognitif Piaget

Perkrmbangan kognitif merupakan pertumbuhan berfikir logis dari masa bayi hingga dewasa, Piaget
mengemukakan bahwa tahapan tersebut disesuaikan pada usianya dan dibagi menjadi empat
tahapan. Adapun tahapan-tahapan perkembangan menurut Piaget:

Pertama tahapan sensorimotorik yaitu pada usia 0-2 tahun, anak mulai mempelajari dirinya
sendiri dengan kemampuan indra dan motorik, mempelajari cara kerja anggota tubuhnya juga
fungsi-fungsi motorik untuk mengetahui sekitarnya. Aktivitas kognitif si anak terfokus pada alat indra
dan alat gerak, artinya dalam tahap ini, anak hanya menggunakan naluriah dan insting untuk
menangkap pengetahuan dengan panca indranya. Mulai nangis berharap ada yang faham dengan
bahasa atau keinginannya.

Kedua tahapan pra-operasional yaitu pada usia 2-7 tahun, otak mulai sudah berkembang
dan berfikir tidak hanya mengandalkan naluri dan insting saja. Pada tahap ini karakteristik yang
pertama kali muncul adalah egosentris, pada tahap ini anak juga belajar dengan memakai lambang
atau simbol yang ada disekitarnya. Anak pada tahapan ini egosentrisnya tinggi dan sedikit susah di
atur apalagi cara berpikirnya yang belum sistematis, konsisten, dan logis. Namun anak pada tahapan
ini kemampuannya bisa dimulai dengan baik serta dijadikan sebagai faktor yang bisa memberikan
dorongan agar anak kreatif, mengolah bahasa, dan belajar penalaran serta menirukan. Tidak
mengherankan ketika tahapan ini adalah tahapan yang pas untuk mengarahkan kemana prilaku anak
tersebut, karena mereka akan menirukan dan menjadikan apa yang kita lakukan itu sebagai contoh
yang akan di ikuti tabiatnya.

Ketiga tahapan operasional konkret pada usia 7-12 tahun, akal sudah sempurna dan
egosentris sudah menurun sehingga sedikit mudah untuk diatur ketimbang pada masa pra-
oprasional. Kalau dalam agama sendiri ini sudah disebut dengan fase baligh atau mumayiz
(membedakan baik buruk), sudah bisa ngobrol dan bernalar, bahkan jika melihat fenomena sekarang
yang luar biasa canggihnya kemungkinan anak pada tahapan ini sudah sangat mahir bermain
gadget,sudah punya akun media sosial bahkan pemain game profesional.

Keempat tahapan Operasional Formal pada usia 12 tahun- dewasa, pada tahap ini sudah
mampu berfikir abstrak, logis,dan mampu self-reflection,mampu menyadari dan memperhatikan
kepentingan masyarakat. Dengan kata lain pada tahapan ini anak-anak sudah bisa diberi pelajaran
filsafat dan logika dasar,supaya nanti cara berpikirnya jernih.

Piaget menekankan bahwa perkembangan kognitif seseorang berkembang sesuai dengan


usia, sehingga dia sangat menganjurkan agar pembelajaran disesuaikan dengan tahap kognitif diatas.
Tetapi ketika ditinjau dari sudut pandang seorang pendidik di indonesia pengimplementasian apa
yang Piaget inginkan dengan keadaan dan kondisi pendidikan di indonesia yang pragmatis , teori
piaget ini sedikit kurang relevan karena tidak mungkin seorang pendidik memahami struktur kognitif
anak satu persatu,detail dan menyeluruh.
Daftar Pustaka

Ibda, F. (2015). Perkembangan Kognitif: Teori Jean Piaget. Intelektualita, 3(1), 242904.
Istiqomah, N., & Maemonah, M. (2021). Konsep Dasar Teori Perkembangan Kognitif Pada Anak Usia
Dini Menurut Jean Piaget. Khazanah Pendidikan, 15(2), 151.
https://doi.org/10.30595/jkp.v15i2.10974
Faiz, Fahruddin, “Jean Piaget” dalam https://youtu.be/cYlukfJ1ltA diakses 11 Juli 2023

Anda mungkin juga menyukai