PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, maka dalam makalah ini, kami akan membahas
mengenai beberapa masalah, antara lain :
1) Bagaimana teori belajar menurut Piaget?
2) Bagaimana konsep teoritis utama menurut Piaget?
3) Bagaimana tahap-tahap perkembangan kognitif Piaget?
4) Bagaimana implikasi teori Piaget dalam pembelajaran matematika?
E. Langkah Pembelajaran
(Nata, 2009) Piaget merumuskan tentang empat langkah yang dapat ditempuh dalam
kegiatan belajar, langkah tersebut adalah:
Menemukan topik yang dapat dipelajari oleh peserta didik sendiri,
Hal ini berpedoman pada pertanyaan “pokok bahasan manakah yang cocok untuk
eksperimentasi?” dan “Topik manakah yang cocok untuk memecahkan masalah
dalam situasi kelompok?”.
Memilih atau mengembangkan aktivitas kelas dengan topik tersebut,
Hal ini berpedoman pada pertanyaan “Apakah aktivitas itu memberi kesempatan
untuk melaksanakan metode eksperimen?”, “Dapatkah kegiatan itu menimbulkan
pertanyaan siswa?” dan “Dapatkah siswa membandingkan berbagai cara bernalar
dalam kegiatan di kelas?”.
Mengetahui adanya kesempatan bagi guru untuk mengemukakan pertanyaan yang
menunjang proses pemecahan masalah,
Hal ini berpedoman pada pertanyaan lanjut yang memancing berfikir dan
memperbandingkan materi apakah yang cocok untuk menimbulkan pertanyaan
spontan.
Menilai pelaksanaan tiap kegiatan, memperhatikan keberhasilan, dan melakukan
revisi.
Hal ini berpedoman pada pertanyaan “segi kegiatan apakah yang menghasilkan minat
dan keterlibatan siswa yang besar?” dan “segi kegiatan manakah yang tak menarik,
dan apakah alternatifnya?”.
Ketika guru meminta siswanya untuk menentukan banyaknya jeruk yang ada, maka
diharapkan para siswa akan dengan mudah menentukan jawabannya. Ada beberapa cara
yang dapat digunakan siswa dan dapat diterima guru untuk menentukan hasilnya, yaitu:
(1) dengan membilang dari 1 sampai 6 atau (2) dengan menjumlahkan 2 + 2 + 2 = 6.
Setelah itu guru lalu menginformasikan bahwa notasi lain yang dapat digunakan adalah
3 × 2 = 6. Hal ini menyebabnya siswa paham bahwa penjumlahan berulang ydapat
disebut juga dengan perkalian.
4) Tahap Operasional Formal (Umur 12 Tahun – Dewasa)
Pada tahap ini, anak sudah mampu berpikir abstrak bila dihadapkan kepada suatu
berbentuk kerucut. Seperti halnya ia ingin mengetahui volume dari topi ayahnya yang
berbentuk kerucut. Lalu ia mengukur topi tersebut dan memperoleh tinggi kerucut 30
cm dengan jari – jari 21 cm. Untuk menyelesaikan persoalan tersebut, maka guru sudah
terlebih dahulu memberikan konsep kepada siswa mengenai bangun ruang (volume
kerucut).
Volume kerucut = ⅓(luas alas)(tinggi kerucut)
= ⅓ × л × r² × t²
= ⅓ × 3,14 × 7² cm² × 3 cm
= 154 cm³
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori perkembangan kognitif Piaget adalah salah satu teori yang menjelaskan
bagaimana anak beradaptasi dengan menginterpretasikan obyek dan kejadian-kejadian di
sekitarnya. Piaget mendeskripsikan tahap perkembangan anak dalam empat tahap utama,
yaitu: (1) sensorimotor (0-2 tahun), di mana anak berhadapan langsung dengan lingkungan
dengan menggunakan refleks bawaan mereka; (2) pra-operasional (2-7 tahun), di mana anak
mulai menyusun konsep sederhana; (3) operasi konkret (7-11 tahun), di mana anak
menggunakan tindakan yang telah diinteriorisasikan atau peimikiran untuk memecahkan
masalah dalam pengalaman mereka; dan (4) operasi formal (11 tahun-dewasa), di mana anak
dapat memikirkan situasi hipotesis secara penuh.