Anda di halaman 1dari 1

Apa Saja Tahap Perkembangan Kognitif Anak Menurut Teori Piaget?

Masa anak-anak sering kali dikatakan sebagai periode emas untuk menanamkan pelajaran terhadap anak.
Namun, tak jarang orang tua salah kaprah dalam melihat perkembangan anak sehingga cenderung
mengkhawatirkan atau memaksa anak untuk menguasai kemampuan tertentu. Karena itu, pengetahuan
terhadap proses perkembangan kognitif anak penting untuk dimiliki para orang tua. Hal itu bisa
menunjang kualitas cara orang tua atau guru dalam mendidik anak-anak. Ada beberapa teori mengenai
perkembangan kognitif anak. Salah satunya adalah teori Piaget. Teori ini dicetuskan oleh Jean Piaget. Dia
merupakan ilmuwan yang telah berkontribusi terhadap berbagai bidang, seperti psikologi, sosiologi,
pendidikan, epistemologi, hingga ekonomi. Lahir di Swiss, Piaget remaja memulai ketertarikannya
terhadap biologi, khususnya mollusca, akibat pengaruh dari bapak pelindungnnya, Samuel Cornut.
Namun, ketika Piaget menjalani studinya di University of Zurich, ia tertarik terhadap bidang
psikoanalisis. Ia kemudian berfokus terhadap perkembangan intelegensi anak dengan mengamati cara
anak belajar, berpikir, bernalar dan membentuk pertimbangan moral. Menurut teori Piaget, kemampuan
kognitif anak berkembang secara bertahap pada rentang umur yang berbeda, termasuk dalam mengamati
ilmu pengetahuan. Pemaksaan terhadap kemampuan anak pada masa perkembangan yang tak tepat,
menurut Piaget, akan mengganggu periode emas si kecil. Baca juga: Mengenal Peer Pressure, Jenis, dan
Dampak Psikologisnya Alasan Psikologis di Balik Cinta Bisa Memudar Teori Piaget disebut juga dengan
genetic epistemology, sebab menjelaskan perkembangan kemampuan intelektual dalam masa
pertumbuhan. Karena teori Piaget menjelaskan perkembangan pengetahuan anak yang dipengaruhi oleh
interaksi dengan lingkungannya, ia kemudian digunakan pula dalam bidang psikologi pendidikan.

4 Tahap Perkembangan Kognitif Menurut piaget Mengutip artikel Fatimah Ibda berjudul "Perkembangan
Kognitif: Teori Jean Piaget" dalam Jurnal Intelektualita (Vol. 3, No. 1, 2015), studi Piaget yang berfokus
pada struktur kognitif manusia dilakukan dalam rentang waktu yang panjang.

Dia melakukan penelitian dan menulis subjek perkembangan kognitif pada kurun 1927-1980. Piaget
kemudian merumuskan kesimpulan yang merevisi pandangan sejumlah ahli psikologi. Ia menemukan
bukti bahwa cara berpikir anak berbeda secara kualitatif dengan orang dewasa. Hasil penelitian Piaget
menunjukkan ada sejumlah tahap perkembangan kemampuan intelektual individu. Tahapan itu
memperlihatkan bahwa perkembangan usia menentukan kemampuan manusia dalam menyerap
pengetahuan. Piaget pun memberi penjelasan tentang struktur kognitif yang melandasi cara anak-anak
mengembangkan konsep pemahaman tentang dunia di sekitar mereka. Piaget membagi masa
perkembangan kognitif anak ke dalam empat tahap periode. Penjelasan mengenai 4 tahap perkembangan
kognitif itu adalah sebagai berikut. 1. Tahap pertama Saat masih berusia balita (0-2) tahun, anak memiliki
kemampuan sensor motorik untuk menangkap objek-objek di sekitarnya. Pada periode ini, anak
mengeksplorasi lingkungannya untuk mendapatkan pengetahuan dasarnya menggunakan skema,
asimilasi, dan modifikasi dengan proses meniru. Perkembangan intelektual anak pada usia balita
merupakan respons refleks dan kemampuan skemata.

2. Tahap kedua Pada tahap pra-operasional (2-7) tahun, aktivitas kognitif anak dimulai dengan memahami
realitas dengan simbol. Meskipun begitu, sistem berpikirnya belum terorganisir serta tidak logis,
sistematis, dan konsisten. Pada tahap ini, anak juga bersifat egosentrisme, yang berarti anak melihat dunia
dengan kehendaknya sendiri dan belum mampu berpikir dengan perspektif lain.

3. Tahap ketiga Pada tahap operasional konkret, yang terjadi di usia 7-11 tahun, anak telah dapat
melakukan aktivitas pemikiran logis dalam menghadapi objek fisik. Namun, di rentang usia 7-11 tahun,
anak belum dapat menarik kesimpulan secara konkret, meski telah berhasil mengidentifikasi dan
menghubungkan beberapa dimensi dalam satu waktu.

4. Tahap keempat Pada tahap operasional formal (11-16), anak telah mampu berpikir secara abstrak dan
mengembangkan hipotesis dengan logis. Anak mampu memecahkan masalah dan membentuk argumen
karena kompetensi operasionalnya berkembang menjadi lebih kompleks. Menurut Teori Piaget, tingkatan
perkembangan intelektual manusia turut dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kedewasaan, penalaran
moral, pengalaman logika-matematika, transmisi sosial, dan pengaturan sendiri. Meskipun Teori Piaget
digunakan sebagai salah satu acuan yang berpengaruh di bidang psikologi pendidikan, teori ini juga
mendapatkan banyak kritik. Teori Piaget dianggap meremehkan kemampuan anak-anak yang memiliki
kemampuan lebih dari penjelasannya di tahap-tahap tersebut. Meskipun demikian, Teori Piaget tidak
dapat ditinggalkan untuk menentukan internalisasi dan kebutuhan anak akan pelajaran yang sesuai dengan
usianya. Teori Piaget memberi informasi tentang tahapan yang dibutuhkan anak-anak sehingga proses
pembelajaran tidak berdampak buruk kepada kondisi psikologi dan perkembangan mereka.

Anda mungkin juga menyukai