TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan
1. Pengertian
Pengetahuan (Knowledge) adalah hasil “tahu” dan ini terjadi
setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.
Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia yakni indra pengelihatan,
pendengaran, penciuman perasaan dan perabaan. Sebagian besar
pengetahuan manusia diperolah melalui mata dan telinga
(Notoatmodjo, 2008).
Sementara menurut Skinner dalam kutipan Notoatmodjo (2008)
bila seseorang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai suatu
bidang tertentu dengan lancar baik liasan atau tulisan maka dapat
dikatakan bidang itu merupakan sekumpulan jawaban verbal orang
tersebut yang dinamakan pengetahuan (knowledge). Pengetahuan adalah
informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang.
Dalam pengertian lain pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui
dan diperoleh manusia melalui pengamatan indrawi.
(Wikipedia, 2008).
6
7
sebabnya maka cara ini disebut metode trial (coba) and error (gagal
atau salah).
b. Cara Kekuasaan atau Otoritas
Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali
kebiasaan-kebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh orang,
tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau
tidak. Kebiasaan-kebiasaan ini biasanya diwariskan turun temurun
dari generasi ke generasi berikutnya. Dengan kata lain, pengetahuan
tersebut diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan, baik
tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli-
ahli ilmu pengetahuan.
Prinsip ini adalah orang lain menerima pendapat yang
dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas, tanpa terlebih
dulu menguji atau membuktikan kebenarannya, baik berdasarkan
fakta empiris ataupun berdasarkan penalaran sendiri. Hal ini
disebabkan karena orang yang menerima pendapat tersebut
menganggap bahwa yang dikemukakannya adalah benar.
c. Berdasarkan Pengalaman Pribadi
Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi
pepatah, pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu
merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan
suatu cara untuk memperoleh pengetahuan.
d. Melalui Jalan Pikiran
Sejalan dengan perkembangan umat manusia, cara berpikir
manusia pun ikut berkembang. Dari sini manusia telah mampu
menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya.
Dengan kata lain, dalam memperoleh kebenaran pengetahuan
manusia telah menggunakan jalan pikirannya, baik melalui induksi
maupun deduksi.
8
e. Sintesis (Syntesis)
Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun kembali
bagian-bagian atau unsur-unsur tadi menjadi suatu keseluruhan yang
mengandung arti tertentu.
f. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk membandingkan
hal yang bersangkutan dengan hal-hal serupa atau setara lainnya,
sehingga diperoleh kesan yang lengkap dan menyeluruh tentang hal
yang sedang dinilainya.
4. Pengukuran Pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara
atau kuesioner yang menyatakan tentang isi yang diukur dari subjek
penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita
ketahui, kita ukur dan dapat disesuaikan(Notoadmodjo, 2007).
Menurut Arikunto (1999), pengukuran pengetahuan ini dapat
diperoleh dari skor setiap responden yang dipresentasikan sesuai hasil
dengan jumlah skor yang diharapkan.
Berdasarkan prestasi tersebut, ditetapkan penelitian sebagai berikut :
a. Tinggi, apabila prestasinya 76% - 100 %
b. Sedang apabila prestasinya 60%-75%
c. Rendah, apabila prestasinya 55%
B. Remaja
1. Pengertian
Remaja adalah masa transisi antara masa anak dan dewasa,
dimana terjadi pacu tumbuh, timbul ciri-ciri seks sekunder, tercapainya
fertilitas dan terjadi perubahan-perubahan psikologik serta kognitif.
Remaja merupakan masaperalihan antara masak anak-kanak dan masa
dewasa, yang dimulai pada saat terjadiny akematangan seksual yaitu
antara usia 11 atau 12 tahun sampai dengan 20 tahun yaitu menjelang
10
masa dewasa muda. Remaja tidak mempunyai tempat yang jelas, yaitu
bahwa mereka tidak termasuk golongan anak-anak tetapi tidak juga
termasuk golongan orang dewasa. (Soetjiningsih, 2008). Remaja adalah
masatransisi atau peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa
dewasa yang ditandai dengan adanya perubahan aspek fisik, psikis dan
psikososial. (Depkes RI, 2008).
2. Pembagian Remaja
Menurut ciri perkembangannya, masa remaja dibagi menjadi tiga
kelompok (Depkes RI, 2008) :
a. Masa remaja awal (10-12 ) dengan ciri khas antara lain:
1) Lebih dekat dengan teman sebaya
2) Ingin bebas
3) Lebih banyak memperhatikan bentuk tubuhnya dan mulai
berfikir abstrak.
b. Masa remaja tengah (13-15 tahun), dengan ciri khas antara lain:
1) Mencari identitas diri.
2) Timbulnya keinginan untuk berkencan.
3) Mempunyai rasa cinta yang mendalam.
4) Mengembangkan kemampuan berfikir abstrak.
5) Berkhayal tentang aktifitas seks.
c. Masa remaja akhir (16-19 tahun), dengan ciri khas antara lain:
1) Pengungkapan kebebasan diri.
2) Lebih selektif dalam mencari teman sebaya.
3) Mempunyai citra jasmani dalam dirinya.
4) Dapat mewujudkan rasa cinta.
5) Mampu berfikir abstrak.
11
b) Remaja Perempuan
1. Pinggul menjadi bertambah lebar dan bulat sebagai akibat
membesarnya tulang pinggul dan berkembangnya lemak
bawah perut.
2. Segera setelah pinggul mulai membesar, payudara juga
berkembang. Puting susu membesar dan menonjol, dan
berkembangnya kelenjar susu, payudara menjadi lebih besar
dan lebih bulat.
3. Rambut kemaluan timbul setelah pinggul dan payudara mulai
berkembang. Bulu ketiak dan bulu pada kulit wajah mulai
tampak setelah haid. Semua rambut kecuali rambut wajah
mula-mula lurus dan terang warnanya, kemudian menjadi
lebih subur, lebih kasar, lebih gelap, dan agak keriting.
4. Kulit menjadi lebih kasar, lebih tebal, agak pucat, dan lubang
pori-pori bertambah besar.
5. Kelenjar lemak dan kelenjar keringat menjadi lebih aktif,
sumbatan kelenjar lemak dapat menyebabkan jerawat.
Kelenjar keringat di ketiak mengeluarkan banyak keringat
dan baunya menusuk sebelum dan selama masa haid.
6. Otot semakin besar dan semakin kuat, terutama pada
pertengahan dan menjelang akhir masa puber, sehingga
memberikan bentuk pada bahu, lengan, dan tungkai.
7. Suara menjadi lebih penuh dan semakin merdu. Suara serak
dan suara yang pecah terjadi pada anak perempuan.
a. KelenjarPituitari.
Kelenjar pituitari yang terletak di dasar otak mengeluarkan
dua macam hormon yang erat hubungannya dengan perubahan
masa remaja. Kedua hormone tersebut adalah hormone
pertumbuhan yang menyebabkan terjadinya perubahan ukuran
tubuh dan hormon yang merangsang gonad agar mulai aktif
bekerja. Dalam keadan demikian perubahan-perubahan pada masa
pubertas telah terjadi. Kelenjar ini diaktifkan oleh rangsangan yang
dilakukan kelenjar hypothalamus, yaitu kelenjar yang dikenal
sebagai kelenjar untuk merangsang pertumbuhan pada saat remaja
dan terletak di otak.
3. Ciri-ciri pubertas
Wikipedia Indonesia (2007) mengemukakan bahwa seorang anak
perempuan akan menunjukkan tanda-tanda awal dari pubertas yaitu,
tumbuhnya rambut-rambut pada ketiak, membesarnya buah dada dan
mencuatnya putting susu, munculnya jerawat, keringat yang berlebihan,
suara bertambah nyaring serta pinggul yang lebih lebar dari pada lebar
bahu. Tanda-tanda itu biasanya muncul pada usia 10 tahun keatas.
16
2) Proporsi tubuh.
Ciri tubuh yang kurang proporsional pada masa remaja ini
tidak sama dengan seluruh tubuh. Adapula bagian tubuh yang
semakin proporsional. Proporsi yang tidak seimbang ini akan
berlangsung terus sampai seluruh masa puber dilalui sepenuhnya,
sehingga proporsi tubuhnya mulai tampak seimbang menjadi
proporsi orang dewasa. Perubahan ini terjadi, baik di dalam
maupun bagian luar tubuh anak.
b. Perubahan Psikis
Pada masa pubertas, anak remaja akan memperlihatkan gejala-gejala
sebagai berikut :
1) Keinginan untuk menyendiri
Hal ini terjadi pada umur lebih kurang 12 atau 13 tahun, anak tidak
ada perhatian lagi pada teman-temannya, dia mengasingkan diri
dari kelompoknya dan lebih senang duduk sendiri di kamar dengan
pintu ditutup.
2) Keseganan untuk bekerja Anak pada masa kanak-kanak selalu
sibuk dan nampaknya tidak pernah merasa capai bekerja atau
bermain-main, tapi sekarang nampak selalu capai. Sebenarnya
untuk bekerja hari ini bukanlah disebabkan karena kemalasan atau
karena adanya perubahan dalam tingkatan inteleknya tapi akibat
dari perkembangan jasmaniah yang berjalan dengan cepat.
Biasanya anak sering tidak menjalankan kewajibannya, dan dia
dikatakan malas, hal ini menimbulkan rasa tidak senang dalam diri
anak dan rasa segan untuk menjalankan kewajibannya.
18
3) Kurang percaya diri pada diri sendiri Pada masa ini anak akan
kehilangan kepercayaan terhadap diri sendiri, dia selalu merasa
tidak pasti mengenai apakah dia mampu mengerjakan suatu hal.
Kadang-kadang untuk menutupi rasa kurang percaya pada diri
sendiri, anak mengerjakan hal-hal yang dia ketahui adalah kurang
baik sehingga menjadi anak yang nakal.
4) Rasa malu yang berlebihan Anak perempuan pada masa ini sangat
malu terutama apabila terpaksa memperlihatkan badannya, dia
menjadi marah sekali jika seorang anggota keluarganya masuk ke
kamar saat dia sedang ganti pakaian.
5) Senang melamunAnak puber senang sekali duduk melamun. Pada
umumnya dalam lamunannya dia mula-mula melihat dirinya
sebagai orang yang menderita karena tidak dimengerti dan tidak
diperlukan dengan selayaknya.
6) Emosionalitas
Anak dalam masa pubertas sering kali marah-marah dan merasa
sedih dan ingin menangis karena sebab-sebab yang kecil saja. Hal
ini adalah keadaan-keadaan emosional yang khas bagi anak
pubertas.
7) Bersikap tidak tenang
Pada anak masa pubertas, sebab dari tidak senang adalah
pertumbuhannya yang cepat dan menyebabkan adanya ketegangan
yang mengakibatkan ketidak tenangan pada anak.
8) Merasa bosanDia akan selalu merasa bosan dengan permainan
yang dulu disenanginya. Dia tidak segan-segan menunjukkan rasa
bosannya dengna jalan menolak untuk menjalankan keaktifan-
keaktifan yang dulu dikerjakannya dengan senang hati.
9) Antagonisme sosialAnak puber mempunyai kebiasaan untuk
menunjukkan sikap menentang kehendak orang lain, dia senang
bertengkar dengan teman-temannya, mengolok-olok. Mereka
19
2. Umur Menarche
Umur gadis pada waktu pertama kali mendapat haid
bervariasi antara 10-16 tahun, tetapi rata-rata 12 tahun. Pada abad
ini secara umum ada pergeseran permulaan pubertas kearah umur
yang lebih muda, yang diterangkan oleh meningkatnya kesehatan
dan gizi (Wiknjosastro, 2008)
Menurut Ayunda pada saat datangnya menstruasi pertama
kali akan muncul anggapan yang keliru bahwa sesuatu yang keluar
dari tubuh itu adalah kotor yang menimbulkan perasaan malu.
Semakin muda usia gadis mendapatkan menstruasi, semakin ia
belum siap menerima peristiwa haid maka akan timbul macam-
macam problem psikis, gangguan psikis dan gangguan genital.
Oleh karena itu, remaja akan mencari tahu tentang informasi
mengenai menstruasi (Ayunda, 2011 dalam Ajeng 2012).
6. Sumber Informasi
Banyak sekali informasi melalui media masa yang
cenderung mempengaruhi perilaku. Konsultasi yang diberikan
melalui media masa yang disebut pendidikan seks dapat
menyebabkan salah paham yang kurang tepat terhadap kesehatan
22
Faktor-faktor internal
1. a.
Umur
Umur
Menarche
Menarche
2. b.
JenisJenis
Kelamin
kelamin
3. c.
Pengetahuan
Pengetahuan
4. d.
Sikap
sikap
Pengetahuan
Faktor-faktor eksternal
4. Sumber Informasi
5. Lingkungan