Anda di halaman 1dari 6

PENATALAKSANAAN EKLAMPSIA

No. Dokumen : /PKM/SOP/UKP


/ I/2019
No. Revisi : 0/0
SOP
Tanggal Terbit : 24/0I/2019
Halaman : 1/3

UPT dr.SITI
PUSKESMAS MULHAIDAH
NYOMPOK NIP.1978031
KECAMATAN 02010012
KOPO 010

Penatalaksanaan Eklampsia adalah kasus pada


1. Pengertian
penderita Pre-eklampsia, yang disertai dengan kejang
menyeluruh dan atau koma.
Sebagai penerapan langkah-langkah petugas dalam
2. Tujuan
penatalaksana eklampsia.
Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Nyompok
3. Kebijakan
Kecamatan Kopo Nomor 800/044.a/PKM/I/2018
tentang Pedoman Pelayanan Klinis di UPT Puskesmas
Nyompok Kecamatan Kopo.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
4. Referensi
Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
1. Alat – Alat
5. Alat dan
a. Tensi meter
Bahan
b. Stetoskop
c. Sudip lidah ( Tongue spatel )
d. Oksigen
e. Infus set
f. Refleks hammer
g. Kateter
h. Urine bag
i. Status ibu
j. Formulir inform consent
k. Formulir Labolatorium
2. Bahan
a. MgSO4
b. Aquades
c. Ca Glukonas 10%
d. Cairan RL
e. Sarung tangan
1. Petugas menanyakan keluhan pasien.
6. Langkah-
a. Nyeri kepala hebat
langkah
b. Gangguan penglihatan (keleyengan)
c. Muntah-muntah
d. Nyeri uluhati
e. Kenaikan tekanan darah (over load)
f. Kejang
2. Petugas menanyakan faktor resiko
a. Diabetes Melitus ( kencing manis )
b. Hipertensi Kronik ( Riwayat darah tinggi )
c. Gangguan pembuluh darah dan jaringan ikat
d. Nefropati ( konsumsi obat-obatan )
e. Perokok
f. Konsumsi alkohol

1. Petugas melakukan pemeriksaan fisik


a. Periksa keadaan umum pasien
b. Periksa kesadaran pasien
c. Menentukan jenis kejang
 Kejang tonik-klonik ( kejang yang
mengakibatkan kehilangan kesadaran )

2/3
 Kejang petit-mal ( kejang yang terjadi
pada anak-anak yang ditandai dengan
memandang dengan tatapan kosong atau
melakukan gerakan tubuh halus, seperti
mata berkedip atau mengecap bibir,
kejang ini menimbulkan kehilangan
kedasaran yang singkat )
 Kejang atonik ( kejang ini membuat
seluruh otot tubuh mengendur atau
kehilangan kendali, sehingga tubuh biasa
jatuh )
 Kejang mioklonik ( kontraksi yang tiba-
tiba dari otot lengan, tungkai atau
seluruh tubuh )
 Kejang klonik ( kejang ini muncul sebagai
gerakan otot berkedut yang berulang
atau berirama ( kelojotan ) ).
d. Petugas melakukan pemeriksaan tanda vital :
adanya peningkatan tekanan darah diastolik >
110 mmHg.
e. Petugas melihat tanda-tanda sianosis ( kebiru-
biruan pada kulit ).
f. Petugas dapat menemukan adanya tanda-tanda
edema ( pembengkakan ) paru atau gagal
jantung.
g. Petugas melakukan pemeriksaan abdomen
dapat ditemukan nyeri uluhati atau nyeri perut
pada kuadran kanan atas.
2. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang :
melakukan pemeriksaan protein urine (proteinuria
2+)
3. Dokter menegakkan diagnosa berdasarkan hasil
anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan

3/3
penunjang.
4. Petugas melakukan penatalaksanaan eklampsia
a. Perawatan pada saat kejang
 Masukkan sudip lidah ( tongue spatel ) ke
dalam mulut penderita
 Baringkan pasien pada sisi kiri, posisi
trendelenbrug ( posisi tidur pasien kaki lebih
tinggi dari dada/kepala ) untuk mengurangi
resiko aspirasi
 Beri O2 4 liter permenit
b. Lakukan protap MgSO4

Rujuk pasien sambil terus dilakukan stabilisasi

4/3
7. Bagan Alir
Petugas melakukan Anamnesa

Petugas melakukan pemeriksaan fisik,


pemeriksaan tanda-tanda vital

Petugas melakukan pemeriksaan penunjang

Dokter menegakan Diagnosa

Petugas melakukan penatalaksanaan Eklampsia

Petugas mempersiapkan pasien untuk dirujuk

5/3
Menjaga agar lidah pasien tidak tergigit menggunakan
8. Hal-hal
Tounge Spatel
yang perlu
diperhatik
an
1. Buku KIA
9. Dokumen
terkait
1. Pendaftaran
10. Unit
2. Ruang KIA
Terkait
3. Ruang Bersalin
4. Labolatorium

11. Rekaman
No Yang Isi Tanggal mulai
Historis
dirubah Perubahan diberlakukan
perubahan

6/3

Anda mungkin juga menyukai