Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PROBABILITAS

Dosen Pengampu : Pinta Medina, M.Pd

Kelompok 4 :

1) ALHADID PUTRA JENZI 20101152610555


2) AULIA FISCKA ABRAR 20101152610138
3) MUHAMMAD FADHLAN 18101152610598
4) NOVRIZA 20101152610466

SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK PADANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
terutama nikmat sehat dan kesempatan sehingga mampu menyelesaikan tugas makalah mata
kuliah statistik tentang Ukuran Statistika ini, sholawat serta salam semoga tercurah kepada
junjungan kita Nabi besar Baginda Muhammad Saw yang telah menjadikan suri tauladan bagi
umat diseluruh alam.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah statistika di program studi Sistem
Informasi pada Universitas Putra Indonesia. Selanjutnya penulis mengucapkan terimah kasih yang
sebanyak-banyaknya kepada Ibu Pinta Medina,M,pd selaku dosen sekaligus pembimbing mata
kuliah statistik.
Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini,
untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk pembuatan makalah yang
akan datang.

Padang, April 2022

Penulis.

I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR -

DAFTAR ISI -

BAB 1 PENDAHULUAN -

1.LATAR BELAKANG

2. RUMUSAN MASALAH

3. TUJUAN

BAB 1 PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN PROBABILITAS

2. CONTOH KEJADIAN DENGAN NILAI PROBABILITAS 0,1 DAN


ANTARA 0 DAN 1 -

3. MENGHITUNG DALIL PENJUMLAHAN,PELUANG BERSYARAT DAN


DALIL PERKALIAN

BAB III PENUTUP

1.KESIMPULAN -

DAFTAR PUSTAKA -

I
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sampai saat ini statistika merupakan alat dan juga metode analisis yang dipakai untuk mengevaluasi data
yang pada akhirnya akan diperoleh suatu kesimpulan berdasarkan sampel yang ada. Dari semua alat analisa,
konsep probailitas merupakan salah satu alat analisis yang mempunyai peran sangat penting untuk memecahkan
masalah dalam kehidupan sehari-hari mulai dari bidang ilmiah sampai pada masalah-masalah kecil, seperti masuk
kantor atau tidak, kareana awan tebal kemungkinan akan hujan deras dan banjir, dan sebagainya. Meskipun
kejadian-kejadian tersebut tidak pasti, tetapi kita bisa melihat fakta-fakta yang ada untuk menuju derajat kepastian
atau derajat keyakinan bahwa sesuatu akan terjadi. Derajat atau tingkat kepastian atau keyakinan dari munculnya
hasil percobaan statistik disebut Probabilitas (Peluang), yang dinyatakan dengan P. Probabilitas sering
diterjemahkan sebagai peluang atau kebolehkejadian, yaitu peristiwa yang didefinisikan sebagai peluang proses
terjadinya sesuatu, baik disengaja (eksperimentasi) atau tidak.

Pada praktikum ini, akan dipelajari mengenai probabilitas yang menyatakan suatu nilai kejadian yang
dapat terjadi lagi. Konsep probabilitas ialah suatu bagian ilmu dari statistika yang dapat meramalkan kejadian
yang dapat terjadi lagi di masa mendatang , peluang ini hanya memuat nilai antara 0 sampai dengan 1.Dalam
pembuatan modul konsep probabilitas ini akan dijelaskan beberapa hal tentang peluang dan bagaimana mencari
nilai peluang, diantaranya peluang irisan dua kejadian, peluang paduan dua kejadian, peluang bersyarat dan
menerapkan konsep kaidah bayes serta menganalisa sampai dengan menarik kesimpulan dari hasil nilai peluang
yang telah didapat.

B. RUMUSAN MASALAH

• Mampu menjelaskan pengertian probabilitas


• Mampu memberi contoh kejadian dengan nilai probabilitas 0, 1 dan antara 0 dan 1
• Mampu menghitung dalil penjumlahan, peluang bersyarat dan dalil perkalian

C.TUJUAN PENULISAN

• Mengetahui pengertian dari probabilitas


• Dapat membarikan contoh kejadian dengan nilai probabilitas 0, 1 dan antara 0 dan 1
• Dapat menghitung dalil penjumlahan, peluang bersyarat dan dalil perkalian

I
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PROBABILITAS

Menurut David Hume apabila mempergunakan argument yang disusun atasdasar pengalaman kita
dimasa lampau sebagai dasar pertimbangan untuk membuatramalan dimasa mendatang maka argument ini
hanya merupakan kemungkinan(Probabilitas). Jadi probabilitas merupakan pernyataan yang berisi ramalan
tentangtingkatan keyakinan tentang terjadinya sesuatu dimasa yang akan datang.

Tingkatan keyakinan ini bisa dinyatakan dengan angka atau tanpa denganangka. Seperti contoh untuk
mengukur kemungkinan keluarnya sisi mata uangketika diputar, karena sisi mata uang ada dua maka
kemungkinan keluarnya sebuahsisi mata uang bisa ditulis dengan angka yaitu ½, yang artinya terdapat
1kemungkinan dari 2 kemungkinan.

Analisis mengenai probabilitas berkembang pada abad ke-17 di kalanganpara ahli Matematika di
Eropa. Sejak saat itu dan sampai sekarang, probabilitasmenjadi dasar bagai teori-teori penaksiran dan
pengujian hipotesis dalam ilmustatistik murni dan beberapa ilmu terapan. Dalam kenyataan sehari-hari kita
seringmendengar istilah ‘probabilitas’ atau kemungkinan. Kata probabilitas seringdipertukarkan dengan istilah
lain seperti peluang dan kemungkinan. Secara umumprobabilitas merupakan peluang bahwa sesuatu akan
terjadi.

Jadi, Probabilitas adalah suatu ukuran tentang kemungkinan suatu (event)akan terjadi di masa
mendatang. Probabilitas dinyatakan antara 0 sampai 1 ataudalam persentase. Kejadian atau kemungkianan
(event) adalah hasil tak tentu darisuatu eksperimen atau observasi.

Dalam mempelajari probabilitas, ada tiga kata kunci yang harus diketahui:

1. Eksperimen,
2. Hasil (outcome)
3. Kejadian atau peristiwa (event)

Contoh :

Dari eksperimen pelemparan sebuah koin. Hasil (outcome) dari pelemparan sebuah koin tersebut
adalah “MUKA” atau “BELAKANG”.Kumpulan dari beberapa hasil tersebut dikenal sebagai kejadian
(event).Probabilitas biasanya dinyatakan dengan bilangan desimal (seperti 0,50 ; 0,25 atau 0,70) atau
bilangan pecahan (seperti ).Nilai dari probabilitas berkisar antara 0 dan 1. Semakin dekat nilaiprobabilitas
ke nilai 0, semakin kecil kemungkinan suatu kejadian akan terjadi.Sebaliknya semakin dekat nilai
probabilitas ke nilai 1 semakin besar peluang suatu kejadian akan terjadi.

I
B. CONTOH KEJADIAN DENGAN NILAI PROBABILITAS 0,1 DAN ANTARA 0 DAN 1

Probabilitas biasanya dinyatakan dalam satuan nilai di antara 0 hingga 1.

• Suatu kejadian dengan Nilai Probabilitas 0 (Nol)


Suatu kejadian dinyatakan memiliki Nilai Probabilitas 0 (Nol), jika suatu peristiwa atau kejadian tidak
memiliki peluang sama sekali untuk terjadi (tidak akan terjadi).

• Suatu kejadian dengan Nilai Probabilitas 1 (Satu)


Sebaliknya, suatu kejadian dinyatakan memiliki Nilai Probabilitas 1 (Satu), jika suatu peristiwa atau
kejadian tersebut pasti terjadi dan tidak ada kemungkinan lain selain itu.

• Suatu kejadian dengan Nilai Probabilitas di antara 0 (No) dan 1 (Satu)


Selain suatu kejadian dinyatakan memiliki Nilai Probabilitas 0 (Nol) atau memiliki Nilai Probabilitas 1
(Satu), berbagai kejadian lainnya juga dapat dinyatakan memiliki Nilai Probabilitas di antara 0 sampai 1.

Menentukan Nilai Probabilitas


Rumusnya: P (E) = X/NP

• P: Probabilitas atau Peluang


• E (Event): suatu kejadian atau peristiwa yang diinginkan
• X: seberapa banyak kesempatan terjadinya suatu kejadian
• N: jumlah seluruh kemungkinan yang akan atau bisa terjadi

Contoh Probabilitas 0 (Nol)


Soal:

Sebuah mangkuk berisikan kelereng sebanyak 50 buah, yang terdiri dari kelereng berwarna merah
sebanyak 29 buah dan kelereng berwarna biru sebanyak 21 buah. Lalu diambil satu buah kelereng secara acak.
Berapa Probabilitas atau peluang kelereng yang terambil tersebut adalah kelereng yang berwarna kuning?

Jawaban:

• P: Probabilitas atau Peluang


• E (Event): terambilnya satu buah kelereng berwarna kuning
• X: kelereng berwarna kuning tidak ada atau 0 (no)
• N: jumlah seluruh kelereng yang ada di dalam mangkuk (50 buah)

Maka:

• P (E) = X/NP
• P (E) = 0/50
• P (E) = 0 (Nol)

Karena kelereng yang ada di dalam mangkuk tersebut tidak ada yang berwarna kuning, maka probabilitas
atau kemungkinan terambilnya kelereng berwarna kuning adalah 0 (Nol), dengan kata lain tidak mungkin terjadi.
I
Contoh Probabilitas 1 (Satu)
Soal:

Sebuah mangkuk berisikan kelereng berwarna merah sebanyak 50 buah, kemudian diambil satu buah
kelereng secara acak. Berapa probabilitas atau peluang kelereng yang terambil tersebut adalah kelereng berwarna
merah?

Jawaban:

• P: Probabilitas atau Peluang


• E (Event): terambilnya satu buah kelereng berwarna merah
• X: kelereng berwarna merah sebanyak 50 buah
• N: jumlah seluruh kelereng yang ada di dalam mangkuk (50 buah)

Maka:

• P (E) = X/NP
• P (E) = 50/50
• P (E) = 1 (Satu)

Karena kelereng yang ada di dalam mangkuk tersebut seluruhnya berwarna merah, maka probabilitas atau
kemungkinan terambilnya kelereng berwarna merah adalah 1 (Satu), dengan kata lain pasti kelereng yang
terambil adalah kelereng berwarna merah.

Contoh Probabilitas di antara 0 (Nol) 1 (Satu)


Soal:

Sebuah mangkuk berisikan kelereng sebanyak 50 buah, yang terdiri dari kelereng berwarna merah
sebanyak 29 buah dan kelereng berwarna biru sebanyak 21 buah. Lalu diambil satu buah kelereng secara acak.

1. Berapa nilai probabilitas atau peluang kelereng yang terambil tersebut adalah kelereng berwarna merah?
2. Berapa nilai probabilitas atau peluang kelereng yang terambil tersebut adalah kelereng berwarna biru?

Jawaban A:

• P: Probabilitas atau Peluang


• E (Event): terambilnya satu buah kelereng berwarna merah
• X: kelereng berwarna merah sebanyak 29 buah
• N: jumlah seluruh kelereng yang ada di dalam mangkuk (50 buah)

I
Maka:

• P (E) = X/NP
• P (E) = 29/50
• P (E) = 0,58

Probabilitas atau kemungkinan terambilnya kelereng berwarna merah adalah 0,58. Dengan kata lain jika
dipersentasekan, berarti kelereng merah memiliki peluang terambil sebesar 58%.

Jawaban B:

• P: Probabilitas atau Peluang


• E (Event): terambilnya satu buah kelereng berwarna biru
• X: kelereng berwarna merah sebanyak 21 buah
• N: jumlah seluruh kelereng yang ada di dalam mangkuk (50 buah)

Maka:

• P (E) = X/NP
• P (E) = 21/50
• P (E) = 0,42

Probabilitas atau kemungkinan terambilnya kelereng berwarna merah adalah 0,42. Dengan kata lain jika
dipersentasekan, berarti kelereng merah memiliki peluang terambil sebesar 42%.

Menentukan probabilitas atau kemungkinan terjadinya suatu kejadian sebetulnya sangat banyak kita temui
dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, dalam sebuah perlombaan, biasanya akan ada prediksi mengenai seberapa
besar peluang menang atau kalah dalam perlombaan tersebut. Atau saat pemilihan ketua kelas, kamu dapat
menghitung seberapa besar peluang seorang siswa untuk terpilih menjadi ketua kelas.

I
C.MENGHITUNG DALIL PENJUMLAHAN,PELUANG BERSYARAT DAN DALIL PERKALIAN

• DALIL PENJUMLAHAN

Di bawah ini diberikan suatu aturan penjumlahan yang sering dapat menyederhanakan perhitungan
probabilitas..

Teorema 1:

Bila A dan B suatu kejadian sembarang, maka


P(A ∩ B) = P(A) + P(B) -P(A ∩ B)

Akibatnya:

1. Jika A dan B kejadian yang terpisah maka P(A ∩ B) = P(A) + P(B)


2. Jika A1, A2 ,...., An merupakan suatu sekatan dari ruang sampel S, dan saling terpisah, maka
P(A1 ∩ A2 ∩....∩ An) = P(A1) + P(A2 ) + .... + P(An) = P(S) = 1

Teorema 2:

Untuk tiga kejadian A, B dan C, maka


P(A ∩ B ∩ C) = P(A) + P(B) + P(C) -P(A ∩ B) -P(A ∩ C) -P(B ∩ C)
+ P(A ∩ B ∩ C)

Contoh 1 :

Bila probabilitas seseorang membeli mobil warna hijau 0.09, putih 0.15, merah 0.21 dan biru 0.23. Berapa
probabilitas seseorang pembeli akan membeli mobil baru seperti salah satu dari warna tersebut?

Jawab :

Misalnya H= hijau, T=putih, M=merah dan B=biru


P(H ∩ T ∩ M ∩ B) = P(H) +P(T) + P(M) + P(B)
= 0.09 + 0.15 + 0.21+ 0.23
= 0.68

Contoh 2 :

Probabilitas seseorang mahasiswa lulus matakuliah Statistika 2/3 dan probabilitas lulus matakuliah
matematika 4/9. Jika p robabilitas lulus kedua matakuliah 1/4, maka tentukan probabilitas mahasiswa akan lulus
paling sedikit satu mata kuliah?

Jawab: misalkan;

A = himpunan mahasiswa yang lulus matakuliah statistika, → P(A) = 2 / 3


B = himpunan mahasiswa yang lulus matakuliah matematika, → P(B) = 4 / 9
A ∩ B = himpunan mahasiswa yang lulus kedua matakuliah → P(A ∩ B) = 1/ 4
I
Maka peluang mahasiswa akan lulus paling sedikit satu mata kuliah adalah
P(A ∩ B) = P(A) + P(B) - P(A ∩ B)
= P(A) + P(B) - P(A ∩ B)
= 2 + 4 - 1 = 31
3 9 4 36

Teorema 3 :

Jika A dan Ac dua kejadian yang beromplementer, maka


P(A) + P(Ac ) = 1

Contoh 1 :

Probabilitas seorang montir mobil akan memperbaiki mobil setiap hari kerja adalah 3, 4, 5, 6, 7, atau 8
lebih dengan probabilitas 0,12; 0,19; 0,28; 0,24; 0,10; dan 0,07. Berapa probabilitas bahwa seorang
montir mobil akan memperbaiki paling sedikit 5 mobil pada hari kerja berikutnya?

Jawab:

Misal E = kejadian bahwa paling sedikit ada 5 mobil yang diperbaiki


Ec = kejadian kurang dari 5 mobil yang diperbaiki
Sehingga P(E) = 1-P(Ec ) ; dimana P(Ec ) = 0,12 + 0,19 = 0,31
Jadi P(E) = 1 - P(Ec ) = 1 - 0,31 = 0,69

• DALIL PELUANG BERSYARAT

Definisi 1 :

Probabilitas bersyarat kejadian B, jika kejadian A diketahui ditulis


P(B ∩ A) didefinisikan sebagai: P(B ∩ A) = P(A ∩ B) / P(A) > 0

Definisi 2 :

Dua kejadian A dan kejadian B dikatakan bebas jika dan hanya P(B ∩ A) ¹ P(B) dan P(A ∩ B) ¹ P(A).
Jika tidak demikian, A dan B tidak bebas

Contoh:

Suatu percobaban yang menyangkut pengambilan 2 kartu yang diambil berturutan dari satu pack kartu
remi dengan pengembalian. Jika A menyatakan kartu pertama yang terambil as, dan B menyatakan kartu
kedua skop(spade)
Karena kartu pertama dikembalikan, maka ruang sampelnya tetap, yang terdiri atas 52 kartu, berisi 4As
dan 13skop.

Jadi P(B ∩ A) = 13 = 1 dan P(B) = 13 = 1 diperoleh P(B ∩ A) = P(B) Jadi dikatakan A dan B
bebas
I
52 4 52 4
• DALIL PERKALIAN

Teorema 1 :
Jika kejadian A dan B dapat terjadi secara serentak pada suatu percobaan, maka berlaku P(A ∩ B) =
P(A)P(B ∩ A) dan juga berlaku
P(A ∩ B) = P(B)P(A ∩ B)

Contoh 1 :

Sebuah kotak berisi 20 sekering, 5 diantaranya cacat. Bila 2 sekeringdikeluarkan dari kotak satu demi satu
secara acak (tanpa dikembalikan) berapa probabilitas kedua sekering itu rusak?

Jawab:

Misalkan A = menyatakan sekering pertama cacat B = menyatakan sekering kedua cacat


A ∩ B = menyatakan bahwa kejadian A terjadi dan kemudian B terjadi setelah A terjadiProbabilitas
mengeluarkan sekering cacat yang pertama =1/4 Probabilitas mengeluarkan sekering cacat yang ke-dua =
4/19 Jadi P(A B) (1/ 4)(4 / 9) 1/19

Contoh 2 :

Sebuah kantong berisi 4 bola merah dan 3 ola hitam, kanong kedua berisi 3 bola merah dan 5 bola hitam.
Satu bola diambil dari kantong pertama, dan dimasukan ke kantong kedua tanpa melihat hasilnya. Berapa
probabilitasnya jika kita mengambil bola hitam dari kantong kedua?.

Jawab:

Misalkan: H1,H2, dan M1 masing-masing menyatakan pengamila 1 bola hitam dari kantong 1, 1 bola
hitam dari kantong 2, dan 1 bola merah dari kantong 1. Kita ingin mengetahui gabungan dari kejadian
terpisah
H1 ∩ H2 dan M1 ∩ H2 .
P[(H1 ∩ H2 )atau (M1 ∩ H2 )] = P(H1 ∩ H2 ) + P(M1 ∩ H2 )
= P(H1)P(H2 ∩ H1) + P(M1)P(H2 ∩ M1)
= ( 3)(6) + ( 4)(5)
7 9 7 9
= 38
63
Teorema 2 :

Dua kejadian A dan B dikatakan bebas jika dan hanya jika


P(A ∩ B) = P(A)P(B)

Teorema 3:

Jika A1, A2 ,...., An kejadian-kejadian yang bebas, maka


P(A1 ∩ A2 ∩.... ∩ An) = P(A1)P(A2 )....P(An)
I
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Probabilitas merupakan suatu nilai yang digunakan untuk mengukur tingkat terjadinya suatu kejadian yang
acak. Kata probabilitas itu sendiri sering disebut dengan peluang atau kemungkinan. Probabilitas secara umum
merupakan peluang bahwa sesuatu akan terjadi.

Konsep probabilitas memiliki peranan yang penting dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari bidang
ilmiah, bidang pemerintahan, bidang usaha atau industri, sampai pada masalah-masalah kecil seperti masuk kantor
atau tidak karena awan tebal yang kemungkinan akan hujan deras dan banjir.

Probabilitas biasanya dinyatakan dengan bilangan desimal (seperti 0,50, 0,20 atau 0,89) atau bilangan
pecahan seperti 5/100, 20/100, 75/100. Nilai dari probabilitas berkisar antara 0 sampai dengan 1. Jika semakin
dekat nilai probabilitas ke nilai 0, maka semakin kecil juga kemungkinan suatu kejadian akan terjadi. Jika
semakin dekat nilai probabilitas ke nilai 1, maka semakin besar peluang suatu kejadian akan terjadi.

I
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?q=pengertian+probabilitas&oq=pengertian+probabilitas&aqs=chrome.0.6
9i59j69i57.12183j0j4&sourceid=chrome&ie=UTF-8

https://www.kumpulanpengertian.com/2015/05/pengertian-probabilitas-dalam-statistik.html

https://docplayer.info/47545783-Nilai-probabilitas-berkisar-antara-0-dan-1.html

https://docplayer.info/32186533-Dalil-dalil-probabilitas.html

https://slideplayer.info/slide/2725115/

Anda mungkin juga menyukai