Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Konsep Probabilitas

Mata Kuliah Teori Pengambilan Keputusan


Dosen: Alfin Nurrahmansyah, SE. M.Si

Di susun oleh :
Safrijal
Doan Samuel Sigalingging
Dina Mariana

MANAJEMEN BISNIS
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
INTERNATIONAL BUSSINES MANAGEMENT INDONESIA
MEDAN (SUMATRA UTARA)
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt. Shalawat serta salam semoga tetap
dilimpahkan kepada Nabi Muhammad saw. Kepada keluarga, beserta para
sahabatnya, dan umatnya yang setia berpegang teguh kepada ajaran yang telah
disampaikan oleh Beliau.
Alhamdulillah penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
walaupun dalam penyusunan makalah ini penyusun menghadapi berbagai kendala,
baik itu yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal.
Makalah yang berjudul “Konsep Probabilitas” ini disusun dengan menggunakan
kata-kata yang bersifat komunikatif agar pembaca dapat dengan mudah memahami
isi makalah ini dan tidak terjadi disconception dan misscomunication.
Tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai sarana nilai tambah
pengetahuan bagi pembaca khususnya, yang nantinya akan menjadi seorang
pendidik (guru).
Semoga dengan disusunnya makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan umumnya bagi para pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah
ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis meminta kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR ISI

ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB IPENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1 Latar belakang ............................................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah ....................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3

2.1 Pengertian Probabilitas .................................................................................. 3

2.2 Jenis- Jenis Pendekatan probabilitas ............................................................. 4

2.3 Beberapa Aturan Dasar Probabilitas ............................................................. 5

2.4 Manfaat Probabilitas Dalam Penelitian ......................................................... 8

2.5 Menghitung Probabilitas atau Peluang Suatu Kejadian ................................ 9

2.6 Harapan Matematis ...................................................................................... 11

2.7 Distribusi Teoritis ........................................................................................ 11

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 13

3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 13

3.2 Saran ............................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering dihadapkan dengan beberapa
pilihan yang harus kita tentukan memilih yang mana. Biasanya kita dihadapkan
dengan kemungkinan-kemungkinan suatu kejadian yang mungkin terjadi dan kita
harus pintar-pintar mengambil sikap jika menemukan keadaan seperti ini, misalkan
saja pada saat kita ingin bepergian, kita melihat langit terlihat mendung. Dalam
keadaaan ini kita dihadapkan antara 2 permasalahan, yaitu kemungkinan terjadinya
hujan serta kemungkinan langit hanya mendung saja dan tidak akan turunnya hujan.
Statistic yang membantu permasalahan dalam hal ini adalah probabilitas.

Probabilitas didifinisikan sebagai peluang atau kemungkinan suatu


kejadian, suatu ukuran tentang kemungkinan atau derajat ketidakpastian suatu
peristiwa (event) yang akan terjadi di masa mendatang. Rentangan probabilitas
antara 0 sampai dengan 1. Jika kita mengatakan probabilitas sebuah peristiwa
adalah 0, maka peristiwa tersebut tidak mungkin terjadi. Dan jika kita mengatakan
bahwa probabilitas sebuah peristiwa adalah 1 maka peristiwa tersebut pasti terjadi.
Serta jumlah antara peluang suatu kejadian yang mungkin terjadi dan peluang suatu
kejadian yang mungkin tidak terjadi adalah satu, jika kejadian tersebut hanya
memiliki 2 kemungkinan kejadian yang mungkin akan terjadi.

Probabilitas adalah kemungkinan yang dapat terjadi dalam suatu peristiwa.


Dalam kehidupan sehari-hari sulit untuk mengetahui dengan “pasti” apa yang akan
terjadi pada waktu yang akan datang, baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang. Sebuah contoh sederhana adalah jika sebuah koin dilempar, maka akan
sulit untuk memastikan bahwa muka gambar atau muka angka yang berada di atas.
Jika terkait dengan suatu perusahaan, maka akan sulit untuk memprediksikan
apakah tahun depan akan mengalami keuntungan atau kerugian. Jika terkait dengan
suatu ujian, juga akan sulit untuk memastikan apakah lulus atau gagal dan lain
sebagainya. Semua peristiwa tersebut berada dalam “ketidakpastian” atau
Uncertainty. Dengan demikian, probabilitas atau peluang merupakan “derajat

1
kepastian” untuk terjadinya suatu peristiwa yang diukur dengan angka pecahan
antara nol sampai dengan satu, dimana peristiwa tersebut terjadi secara acak atau
random.

1.2 Perumusan Masalah


Dari uraian latar belakang maka perumusan masalah adalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud probabilitas?

2. Manfaat apa saja yang didapat dari probabilitas?

3. Mengapa probabilitas sangat berhubungan dengan teori keputusan?

1.3 Tujuan Penulisan


Dari uraian latar belakang dan perumusan masalah, maka tujuan penelitian
sebagai berikut:

1. Mengetahui apa itu probabilitas

2. Mengetahui manfaat dari probabilitas

3. Untuk mengetahui hubungan antara teori keputusan dengan probabilitas

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Probabilitas


Probabilitas adalah kemungkinan yang dapat terjadi dalam suatu peristiwa.
Dalam kehidupan sehari-hari sulit untuk mengetahui dengan “pasti” apa yang akan
terjadi pada waktu yang akan datang, baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang. Sebuah contoh sederhana adalah jika sebuah koin dilempar, maka akan
sulit untuk memastikan bahwa muka gambar atau muka angka yang berada di atas.
Jika terkait dengan suatu perusahaan, maka akan sulit untuk memprediksikan
apakah tahun depan akan mengalami keuntungan atau kerugian. Jika terkait dengan
suatu ujian, juga akan sulit untuk memastikan apakah lulus atau gagal dan lain
sebagainya. Semua peristiwa tersebut berada dalam “ketidakpastian” atau
Uncertainty. Dengan demikian, probabilitas atau peluang merupakan “derajat
kepastian” untuk terjadinya suatu peristiwa yang diukur dengan angka pecahan
antara nol sampai dengan satu, dimana peristiwa tersebut terjadi secara acak atau
random. Dengan konsep probabilitas tersebut, maka akan dapat diusahakan untuk
menarik kesimpulan tentang karakteristik dari populasi dengan menggunakan data
sampel. Proses penarikan kesimpulan populasi atas dasar data sampel sering disebut
dengan “induktif”.
Dengan menggunakan konsep probalilitas, maka dapat diusahakan untuk
menjawab peristiwa-peristiwa yang belum dapat dipastikan. Misalnya terkait
dengan teori permintaan, jika harga suatu barang dinaikkan sebesar Rp. 500,- maka
permintaan terhadap barang tersebut dapat turun sebesar 20 unit, atau 25 unit, atau
30 unit dan lainnya. Jika sebuah dadu dilempar satu kali, maka muka yang tampak
dapat mata 1, mata 2, mata 3, mata 4, mata 5 atau mata 6. Untuk menjawab peristiwa
tersebut hanya dapat dilakukan dengan derajat kepastian, yaitu mulai sebesar nol
sampai dengan satu (0 <= probabilitas <= 1).
Probabilitas adalah suatu nilai untuk mengukur tingkat kemungkinan

terjadinya suatu kejadian yang tidak pasti. (Johannes Supranto,2005). PA 0,99

3
artinya probabilitas bahwa kejadian akan terjadi sebesar 99%, probabilitas A tidak

akan terjadi100 99% 1% .

Secara umum probabilitas merupakan peluang bahwa sesuatu akan terjadi.


Secara lengkap probabilitas didefinisikan sebagai berikut :
“Probabilitas” ialah suatu nilai yang digunakan untuk mengukur tingkat
terjadinya suatu kejadian acak.”
Dalam mempelajari probabilitas, ada tiga kata kunci yang harus diketahui:
1. Eksperimen,
2. Hasil (outcome)
3. Kejadian atau peristiwa (event)
Contoh :
Dari eksperimen pelemparan sebuah koin. Hasil (outcome) dari pelemparan sebuah
koin tersebut adalah “MUKA” atau “BELAKANG”. Kumpulan dari beberapa hasil
tersebut dikenal sebagai kejadian (event). Probabilitas biasanya dinyatakan dengan
bilangan desimal (seperti 0,50 ; 0,25 atau 0,70) atau bilangan pecahan (seperti ).
Nilai dari probabilitas berkisar antara 0 dan 1. Semakin dekat nilai
probabilitas ke nilai 0, semakin kecil kemungkinan suatu kejadian akan terjadi.
Sebaliknya semakin dekat nilai probabilitas ke nilai 1 semakin besar peluang suatu
kejadian akan terjadi.

2.2 Jenis- Jenis Pendekatan probabilitas


Pengertian mengenai probabilitas dapat dilihat dari tiga macam pendekatan.
Pendekatan Klasik; diartikan sebagai hasil bagi banyaknya peristiwa yang
dimaksud dengan seluruh peristiwa yang mungkin. Rumus : P (A) = x / n. Misalnya
sebuah dadu dilempar sekali kemudian ditentukan probabilitas munculnya angka
lima. Pendekatan Frekuensi Relatif; probabilitas adalah proporsi waktu terjadinya
suatu peristiwa dalam jangka panjang jika kondisi stabil atau frekuensi relatif dari
seluruh peristiwa dalam sejumlah besar percobaan. Misalnya dari 100 mahasiswa
yang mengambil mata kuliah tertentu terdapat sebaran beberapa kemungkinan nilai,
lalu diminta menentukan probabilitas seseorang untuk mendapat nilai tertentu.

4
Pendekatan Subjektif; tingkat kepercayaan individu atau kelompok yang
didasarkan pada fakta-fakta / peristiwa masa lalu yang ada atau berupa terkaan saja.
Misalnya perasaan atau feeling seorang direktur dalam memilih 3 calon
sekretarisnya.
Contoh manfaat teori peluang dalam perkara yang cukup sederhana. Misalnya
peluang seorang pelamar kerja lolos dari 100 calon lain dengan asumsi semuanya
dapat mengerjakan soal ujian dengan cukup baik rata-rata dan hanya sekali tes;
maka peluangnya adalah 1/100 = 0.01. Ya, memang cukup kecil untuk lolos ujian
karena yang diambil dari 100 orang calon tersebut hanya satu orang. Berbeda
kasusnya jika seseorang tersebut merasa tidak bisa cukup baik dapat mengerjakan
soal ujian, feeling bisa mengerjakan semua soal hanya 60 % atau 0.6. Maka peluang
lolos ujian kerja menjadi 0.6 x 0.01 = 0.006. Ya, bertambah kecil untuk lolos. Itu
dengan catatan sesuai dengan jangkauan akal manusia. Oleh karena itu perlu
ditambah dengan doa.

2.3 Beberapa Aturan Dasar Probabilitas


Aturan Penjumlahan :

Untuk menerapkan aturan penjumlahan ini, harus dilihat jenis kejadiannya apakah
bersifat saling meniadakan atau tidak saling meniadakan.

1. Kejadian Saling Meniadakan :

Dua peristiwa atau lebih disebut saling meniadakan jika kedua atau lebih peristiwa
itu tidak dapat terjadi pada saat yang bersamaan. Jika peristiwa A dan B saling
meniadakan, probabilitas terjadinya peristiwa tersebut adalah

P(A atau B) = P(A) + P(B) atau

P(A  B) = P(A) + P(B)

5
Contoh :

Sebuah dadu dilemparkan ke atas, peritiwanya adalah

A = peristiwa mata dadu 4 muncul.

B = peristiwa mata dadu lebih kecil dari 3 muncul.

Tentukan probabilitas dari kejadian berikut !

- Mata dadu 4 atau lebih kecil dari 3 muncul!

Penyelesaian :

P(A) = 1/6

P(B) = 2/6

P(A atau B) = P(A) + P(B)

= 1/6 + 2/6
= 0,5
2. Kejadian Tidak Saling Meniadakan :

Dua peristiwa atau lebih disebut peristiwa tidak saling meniadakan apabila kedua
peristiwa atau lebih tersebut dapat terjadi pada saat yang bersamaan. Jika dua
peristiwa A dan B tidak saling meniadakan, probabilitas terjadinya peristiwa
tersebut adalah

P(A atau B) = P(A) + P(B) – P(A dan B)

P(A  B) = P(A) + P(B) – P(A  B)

Jika 3 peristiwa A, B, dan C tidak saling meniadakan, probabilitas terjadinya


peristiwa tersebut adalah

P(A  B  C) = P(A) + P(B) + P(C) – P(A  B) – P(A  C) – P(B  C) + P(A 


B  C)

6
Aturan Perkalian :

Dalam konsep probabilitas, aturan perkalian diterapkan secara berbeda menurut


jenis kejadiannya. Ada dua jenis kejadian dalam hal ini, yaitu kejadian tak bebas
dan kejadian bebas.

1. Kejadian Tak Bebas :

Dua peristiwa atau lebih disebut kejadian tidak bebas apabila peristiwa yang satu
dipengaruhi atau tergantung pada peritiwa lainnya. Probabilitas peristiwa tidak
saling bebas dapat pula dibedakan atas tiga macam, yaitu yaitu probabilitas
bersyarat, gabungan, dan marjinal.

a. Probabilitas Bersyarat :

Probabilitas bersyarat peristiwa tidak saling bebas adalah probabilitas


terjadinya suatu peristiwa dengan syarat peristiwa lain harus terjadi dan
peristiwa-peristiwa tersebut saling mempengaruhi. Jika peristiwa B bersyarat
terhadap A, probabilitas terjadinya periwtiwa tersebut adalah P(B/A) dibaca
probabilitas terjadinya B dengan syarat peristiwa A terjadi.

b. Probabilitas Gabungan :

Probabilitas gabungan peritiwa tidak saling bebas adalah probabilitas


terjadinya dua atau lebih peristiwa secara berurutan (bersamaan) dan peristiwa-
peristiwa itu saling mempengaruhi.

Jika dua peristiwa A dan B gubungan, probabilitas terjadinya peristiwa tersebut


adalah

P(A dan B) = P(A  B) = P(A) x P(B/A)

Jika tiga buah peristiwa A, B, dan C gabungan, probabilitas terjadinya


peristiwa tersebut adalah P(A  B  C) = P(A) x P(B/A) x P(C/A  B)

c. Probabilitas Marjinal :

7
Probabilitas marjinal peristiwa tidak saling bebas adalah probabilitas
terjadinya suatu peristiwa yang tidak memiliki hubungan dengan terjadinya
peristiwa lain dan peristiwa tersebut saling mempengaruhi. Jika dua peristiwa
A adalah marjinal, probabilitas terjadinya peristiwa A tersebut adalah

P(A) = P(B  A)
= P(Ai) x P(B/Ai), i = 1, 2, 3, …..
2. Kejadian Bebas :

Dua kejadian atau lebih dikatakan merupakan kejadian bebas apabila terjadinya
kejadian tersebut tidak saling mempengaruhi. Dua kejadian A dan B dikatakan
bebas, kalau kejadian A tidak mempengaruhi B atau sebaliknya. Jika A dan B
merupakan kejadian bebas, maka P(A/B) = P(A) dan P(B/A) = P(B)

P(A  B) = P(A) P(B) = P(B) P(A)

2.4 Manfaat Probabilitas Dalam Penelitian


Manfaat probabilitas dalam kehidupan sehari-hari adalah membantu kita
dalam mengambil suatu keputusan, serta meramalkan kejadian yang mungkin
terjadi. Jika kita tinjau pada saat kita melakukan penelitian, probabilitas memiliki
beberapa fungsi antara lain;
1. Membantu peneliti dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat. Pengambilan
keputusan yang lebih tepat dimagsudkan tidak ada keputusan yang sudah pasti
karena kehidupan mendatang tidak ada yang pasti kita ketahui dari sekarang,
karena informasi yang didapat tidaklah sempurna.
2. Dengan teori probabilitas kita dapat menarik kesimpulan secara tepat atas
hipotesis yang terkait tentang karakteristik populasi. Menarik kesimpulan secara
tepat atas hipotesis (perkiraan sementara yang belum teruji kebenarannya) yang
terkait tentang karakteristik populasi pada situssi ini kita hanya mengambil atau
menarik kesimpulan dari hipotesis bukan berarti kejadian yang akan dating kita
sudah ketehaui apa yang akan tertjadi.

8
3. Mengukur derajat ketidakpastian dari analisis sampel hasil penelitian dari suatu
populasi.

Contoh:
Ketika diadakannya sensus penduduk 2000, pemerintah mendapatkan data
perbandingan antara jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki berbanding
jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan adalah memiliki perbandingan
5:6, sedangkan hasil sensus pada tahun 2010 menunjukan hasil perbandingan
jumlah penduduk berjenis kelamin pria berbanding jumlah penduduk berjenis
kelamin wanita adalah 5:7. Maka pemerintah dapat mengambil keputusan bahwa
setiap tahunnya dari tahun 2000 hingga 2010 jumlah wanita berkembang lebih
pesat daripada jumlah penduduk pria.

2.5 Menghitung Probabilitas atau Peluang Suatu Kejadian


Jika tadi kita hanya memperhatikan peluang suatu kejadian secara kualitatip,
hanya memperhatikan apakkah kejadian tersebut memiliki peluang besar akan
terjadi atau tidak. Disini kita akan membahas nilai dari probabilitas suatu kejadian
secara kuantitatip. Kita bias melihat apakah suatu kejadian berpotensi terjadi
ataukah tidak.
Misalkan kita memiliki sebuah dadu yang memiliki muka gambar dan
angka,jika koin tersebut kita lemparkan keatas secara sembarang, maka kita
memiliki 2 pilihan yang sama besar dan kuat yaitu peluang munculnya angka dan
peluang munculnya gambar. Jika kita perhatikan secara seksaama, pada satu koin
hanya terddiri dari satu muka gambar dan satu muka angka, maka peluang
munculnya angka dan gambar adalah sama kuat yaitu ½. 1 menyatakan hanya satu
dari muka pada koin yang mungkin muncul, entah itu gambar maupun angka
sedangkan 2 menyatakan banyaknya kejadian yang mungkin terjadi pada
pelemparan koin, yaitu munculnya gambar + munculnya angka.
Jika kita berbicara tidak lagi 2 kejadian yaitu menyangkut banyak kejadian
yang mungkin terjadi, mengingat dan dari hasil pengumpulan dan penelitian data

9
diperoleh suatu rumus sebagai berikut. Jika terdapat N peristiwa, dan nA dari N
peristiwa tersebut membentuk kejadian A, maka probabilitas A adalah :
P(A) = nA/N

Dimana : nA= banyaknya kejadian


N= kejadian seluruhnya/peristiwa yang mungkin terjadi
Contoh.1
Suatu mata uang logam yang masing-masing sisinya berisi gambar dan angka
dilemparkan secara bebas sebanyak 1 kali.
Berapakah probabilitas munculnya gambar atau angka?
Jawab :
n=1, N=2
P (gambar atau angka)=
P (gambar atau angka)=1/2 atau 50%
Dapat disimpulkan peluang munculnya gambar atau angka adalah sama besar.

Contoh 2.
Berapa peluang munculnya dadu mata satu pada satu kali pelemparan?
Jika kita tinjau pada sebuah dadu hanya memiliki 1 buah mata dadu bermata 1,
sedangkan pada dadu terdapat 6 mata yaitu mata 1 sampai mata 6.
Maka
P(A) = nA/N
= 1/6
Berikut merupakan aturan dalam probabilitas
 Jika n = 0 makka peluang terjadinya suatu kejadian pada keadaan ini adalah
sebesar P(A) = 0 atau tidak mungkin terjadi.
 Jika n merupakan semua anggota N maka probabilitasnya adalah satu, atau
kejadian tersebut pasti akan terjadi
 Probabilitas suatu kejadian memiliki rentangan nilai
 Jika E menyatakan bukan peristiwa E maka berlaku

10
2.6 Harapan Matematis
Harapan matematis atau nilai harapan adalah jumlah semua hasil perkalian
antara nilai variabel acak dengan probabilitas yang bersesuaian dengan nilai
tersebut.
Nilai Harapan atau nilai rata-rata bukan nilai individu dari variabel akan
tetapi merupakan nilai ringkasan untuk mewakili suatu kelompok nilai. Di dalam
teori pengambilan keputusan, nilai harapan pay off (expected pay off) merupakan
salah satu kriteria untuk dasar pengambilan keputusan. Untuk hal-hal yang
menguntungkan (laba, kemenangan, penjualan, ekspor) biasanya memilih suatu
alternatif dengan nilai harapan terbesar (maximum expected pay off) sebaliknya
untuk hal-hal yang tidak menguntungkan (rugi, pengeluaran, utang, biaya) biasanya
dipilih alternatif dengan nilai harapan terkecil (minimum expected pay off). Nilai
harapan pay off merupakan kriteria keputusan dalam keadaan ada resiko yang
sangat penting.
Jika X = variabel acak (random variabel), maka nilai yang diambil oleh X
sukar diramalkan sebab nilai tersebut tidak pasti. Maka dapat dirumuskan

2.7 Distribusi Teoritis


Kunci aplikasi probabilitas dalam statistik adalah memperkirakan terjadinya peluang /
probabilitas yang dihubungkan dengan terjadinya peristiwa
tersebut dalam beberapa keadaan. Jika kita mengetahui keseluruhan probabilitas
dari kemungkinan outcome yang terjadi, seluruh probabilitas kejadian tersebut akan
membentuk suatu distribusi probabilitas.

Macam Distribusi Probabilitas :

1. Distribusi Binomial (Bernaulli).

Penemu Distribusi Binomial adalah James Bernaullisehingga dikenal sebagai Distribusi Be


rnaulli. Menggambarkan fenomena dengan
dua hasil atau outcome. Contoh: peluang sukses dan gagal, sehat dan sakit. Syarat
Distribusi Binomial:

11
· jumlah trial merupakan bilangan bulat. Contoh melambungkan coin 2 kali, tidak
mungkin 2 ½kali.

· Setiap eksperimen mempunyaiduaoutcome(hasil).Contoh: sukses/gagal,laki/perem


puan, sehat/sakit,setuju/tidak setuju.

· Peluang sukses sama setiap eksperimen.Contoh: Jika pada lambungan pertama


peluang keluar mata H/sukses adalah ½, pada lambungan seterusnya juga ½. Jika sebuah
dadu, yang diharapkan adalah keluar mata
lima, maka dikatakanpeluang sukses adalah1/6, sedangkan peluang gagal adalah 5/6.Unt
uk itupeluang sukses dilambangkan p, sedangkan peluang gagal adalah (1-p) atau
biasa juga dilambangkan q, di mana q = 1-p.

2. Distribusi Normal.

Dalam mempelajari distribusi Binomial kita dihadapkan pada probabilitas variabel


random diskrit (bilangan bulat) yang jumlah trial nya kecil (daftar binomial), sedangkan
jika dihadapkan pada suatu kejadian dengan p <<< dan menyangkut kejadian yang luas n
>>> maka digunakan distribusi Poisson. distribusi Poisson dipakai untuk menentukan
peluang suatu kejadian yang jarang terjadi, tetapi mengenai populasi yang luas
atau areayang luas dan juga berhubungan dengan waktu.

3.Distribusi Poisson (Gauss).


Pada kasus di mana n cukup besar dan p tidak terlalu kecil(tidak mendekati 0,….,1 dilaku
kan pendekatan memakai distribusi Normal (Gauss).
Ditemukan pertama kali oleh matematikawan asal Prancis, Abraham D (1733),diaplikasik
an lebih baik lagi oleh astronom asal Jerman,Friedrich Gauss.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Probabilitas didefinisikan sebagai peluang atau kemungkinan suatu kejadian,
suatu ukuran tentang kemungkinan atau derajat ketidakpastian suatu peristiwa
(event) yang akan terjadi di masa mendatang. Sebuah contoh sederhana adalah jika
sebuah koin dilempar, maka akan sulit untuk memastikan bahwa muka gambar atau
muka angka yang berada di atas, jadi dalam kehidupan kita sehari-hari kita tidak
lepas dari probabilitas.

Probabilitas mempunyai manfaat sebagai berikut

1. Membantu peneliti dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat


2. dapat menarik kesimpulan secara tepat atas hipotesis yang terkait tentang
karakteristik populasi
3. Mengukur derajat ketidakpastian dari analisis sampel hasil penelitian dari suatu
populasi.

3.2 Saran
Kami berharap seluruh mahasiswa teknik industri universitas pamulang,
khususnya bagi kami agar semakin berkembang wawasan tentang Konsep
Probabilitas dalam teori pengambilan keputusan. dan berharap saran yang
membangun. Terima kasih.

13
14

Anda mungkin juga menyukai