Anda di halaman 1dari 14

BAHAN AJAR

PELUANG
Untuk SMP Kelas VIII

Oleh :
Hasfarina Hamruddin
1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................... 2
A. PENDAHULUAN........................................................................................................ 3
B. Capaian Pembelajaran.................................................................................................. 3
C. Pokok-Pokok Materi ................................................................................................... 3
D. Uraian Materi................................................................................................................. 4
1. Ruang Sampel dan Titik Sampel .............................................................................. 4
2. Peluang Teoritik ....................................................................................................... 8
3. Frekuensi Harapan ................................................................................................... 11
4. Peluang Empirik ...................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA

2
A. Pendahuluan

Pada kehidupan sehari-hari kita sering dihadapkan dengan beberapa pilihan yang
harus kita pilih. Misalkan pada saat kita ingin berangkat ketempat kerja, terlihat langit
mendung. Dalam keadaan ini kita dihadapkan antara 2 permasalahan, yaitu kemungkinan
terjadi hujan serta kemungkinan langit hanya mendung saja dan tidak akan turun hujan.
Matematika yang membantu permasalahan dalam hal ini adalah Teori Peluang.

Peluang atau kemungkinan suatu kejadian adalah suatu ukuran tentang kemungkinan
atau derajat ketidakpastian suatu peristiwa (event) yang akan terjadi dimasa mendatang.
Rentangan peluang dari 0 sampai dengan 1. Jika kita mengatakan peluang sebuah peristiwa
adalah 0, maka peristiwa tersebut tidak mungkin terjadi. Dan jika kita mengatakan bahwa
peluang sebuah peristiwa adalah 1 maka peristiwa tersebut pasti terjadi.

B. Capaian Pembelelajaran
Setelah mempelajari materi ini diharapkan peserta didik mampu memahami,
mengidentifikasi, menganalisis, merekonstruksi, memodifikasi secara terstruktur materi teori
peluang secara bermakna dalam penyelesaian permasalahan dari suatu sistem (pemodelan
matematika) dan penyelesaian masalah praktis kehidupan sehari-hari melalui kerja problem
solving, koneksi dan komunikasi matematika, critikal thinking, kreatifitas berpikir matematis
yang selaras dengan tuntutan masa depan era pembelajaran abad 21 (era modern).
Sebelum mempelajari materi ini, peserta didik diminta memperhatika [Video
Pengantar Konsep Peluang], tersedia dalam link https://www.youtube.com/watch?
v=YQ3OjdKNP8A
Agar dapat memahami lebih dalam, peserta didik dapat mempelajari lebih lanjut
materi berikut.

C. Pokok-Pokok Materi
1. Ruang sampel dan titik sampel;
2. Peluang Teoritik;
3. Frekuensi Harapan;
4. Peluang Empirik

3
D. Uraian Materi
Kehidupan kita sehari-hari tidak terlepas dari yang namanya kemungkinan dan berbagai
pilihan yang terkadang membuat kita bingung dalam memilih dan menentukan mana pilihan
yang tepat. Permasalahan seperti ini berkaitan dengan materi peluang yang akan kita bahas
pada bahasan berikut. Peluang adalah suatu cara yang dilakukan untuk mengetahui
kemungkinan terjadinya suatu kejadian. Dalam kehidupan sehari-sehari, kamu pasti sering
mendengar pernyataan-pernyataan berikut.
1. Nanti sore mungkin akan turun hujan.
2. Berdasarkan hasil perolehan suara, Andi berpeluang besar untuk menjadi ketua kelas.
3. Peluang Indonesia untuk mengalahkan Korea dalam pertandingan sepakbola sangat kecil.

Besar peluang ketiga pernyataan di atas dinyatakan dengan mungkin, berpeluang besar, dan
berpeluang kecil. Di dalam Matematika, besar peluang suatu kejadian/pernyataan dapat
ditentukan secara eksak. Untuk lebih jelasnya, amatilah video pada link berikut.
https://www.youtube.com/watch?v=YQ3OjdKNP8A

1. Ruang sampel dan Titik Sampel


Percobaan adalah setiap proses yang menghasilkan suatu kejadian. Misalnya kita
melempar sebuah uang logam sebanyak satu kali, maka hasil yang keluar adalah angka
dan gambar. Untuk memahami konsep percobaan perhatikan masalah berikut :

Masalah 1

Wasit akan melempar sebuah uang logam pada pertandingan sepakbola untuk
mengundi tim mana yang pertama menendang bola. Tim A memilih Gambar dan Tim
B memilih angka. Ternyata hasil pelemparan setelah uang logam tersebut dilempar
sebanyak satu kali, keluar angka, sehingga Tim B yang memulai pertandingan
sepakbola tersebut.

Semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan disebut ruang sampel, biasanya
dinyatakan dengan S, misalkan percobaan pelemparan sebuah dadu adalah angka yang
muncul dibagian atas, maka ruang sampelnya adalah S={1 ,2 , 3 , 4 , 5 , 6 }. Anggota-
anggota setiap hasil dalam ruang sampel disebut titik sampel. Banyaknya anggota
4
dalam S dinyatakan dengan n(S). Misalnya, dari percobaan pelemparan sebuah dadu,
maka S={1 ,2 , 3 , 4 , 5 , 6 } dan n(S)= 6. Untuk memahami ruang sampel dan titik
sampel perhatikan masalah berikut:

Masalah 2.

Alda dan Ina bermain permainan ular tanga dengan menggunakan sebuah dadu bermata
enam untuk pengundian dalam permainan tersebut. Jika dadu tersebut dilempar maka
kemungkinan mata dadu yang keluar adalah 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Dari kemungkinan
tersebut terdapat sebanyak 6 anggota dari sebuah dadu bermata 6.

Pada setiap percobaan, mungkin kita ingin mengetahui kejadian tertentu. Kejadian
tertentu itu mungkin berupa satu atau lebih titik sampel pada ruang sampel, atau
mungkin bukan titik sampel pada ruang sampel. Jika kejadian itu hanya memuat satu
titik sampel pada ruang sampel, maka kejadian itu disebut kejadian majemuk.
Misalkan pada percobaan pelemparan sebuah dadu, kita ingin mengetahui hasil
pelemparan dadu adalah bilangan yang habis dibagi 2. Hal ini berarti yang kita
kehendaki adalah kejadian munculnya bilangan yang habis dibagi 2, yaitu A={2 , 4 , 6 }.
Tiap kejadian berkaitan dengan sekumpulan titik sampel dari suatu ruang sampel
membentuk himpunan bagian dari ruang sampel itu.
Pada contoh diatas, jelas bahwa kejadian, A={2 , 4 , 6 } merupakan himpunan bagian
dari ruang sampel S={1 ,2 , 3 , 4 , 5 , 6 }. Dengan demikian, kejadian dapat didefinisikan
sebagai himpunan bagian dari ruang sampel.
Ruang sampel percobaan yang merupakan kejadian majemuk dapat diperoleh dengan
menggunakan diagram pohon atau tabel, sehingga semua titik sampel pada percobaan
tersebut dapat didaftar dengan mudah dan teratur.
Misalkan pengetosan dua uang logam. Ruang sampel hasil pengetosan dapat diperoleh
dengan menggunakan diagram pohon atau menggunakan tabel seperti ditunjukkan
berikut.

5
Menggunakan Diagram Pohon Menggunakan Tabel

Berdasarkan diagram di atas, jika permukaan angka dinyatakan dengan A, dan


permukaan gambar dinyatakan dengan G, maka pasangan kemungkinan permukaan
uang yang tampak pada pengetosan dua uang logam secara bersamaan dapat dinyatakan
dalam bentuk himpunan pasangan berurutan berikut.
S = {(A, A), (A, G), (G, A), (G, G)}.
Dalam peluang, himpunan S di atas, yang memuat semua pasangan kemungkinan
permukaan uang yang tampak pada pengetosan dua uang logam secara bersamaan
disebut ruang sampel. Dalam percobaan majemuk, jika obyek pertama memiliki m titik
sampel, obyek kedua memiliki n titik sampel, dan kedua obyek tersebut dilakukan dalam
suatu percobaan, maka banyak titik sampel pada percobaan tersebut adalah m × n.
Rumus menentukan ruang sampel
- Sebanyak n koin dilambungkan = 2n
- Sebanyak n dadu digelindingkan = 6n

6
Kegiatan Berlatih 1

1. Rio dan Toni sedang melakukan permainan ular tangga menggunakan sebuah
dadu. Pion Rio berada di belakang pion Toni sejauh 2 langkah. Tentukan
ruang sampel mata dadu yang diharapkan agar pion Rio berada di depan pion
Toni!
2. Nana membeli 15 butir telur. Karena tidak hati-hati ketika meletakkan telur ke
dalam keranjang, terdapat 5 butir telur yang pecah. Ketika sampai di rumah,
Nana meminta adiknya untuk memindahkan telur dari keranjang. Berapa
banyak anggota dari ruang sampel terambilnya telur yang tidak pecah?
3. Sebuah uang logam dan sebuah dadu ditos bersama-sama. Tentukan titik
sampel munculnya:
a. Gambar pada uang logam
b. Bilangan genap pada dadu
4. Dua pebulu tangkis pria, yaitu Kevin dan Markus akan dipilih berpasangan
dengan tiga pebulutangkis wanita, yaitu Liliana, Susi Susanti, dan Grace
sebagai pasangan ganda bulu tangkis campuran. Tentukan ruang sampel dari
permasalahan tersebut dengan cara:
a. Menggunakan tabel
b. Menggunakan diagram pohon

7
2. Peluang Teoritik

Peluang teoritik digunakan untuk memprediksi banyaknya muncul suatu kejadian


tanpa benar-benar melakukan percobaan. Dalam banyak pembahasan peluang teoritik
cukup disebut sebagai peluang saja. Peluang teoritik suatu kejadian adalah perbandingan
antara banyaknya kejadian yang dimaksud dengan banyaknya semua kejadian yang
mungkin. Dengan teori peluang kita bisa menentukan peluang pada masing-masing titik
sampel maupun peluang kejadian tertentu
Pada pelemparan sebuah uang logam, jika kita menginginkan kejadian muncul
permukaan gambar, maka terdapat 1 kejadian yang dimaksud, yaitu muncul
permukaan gambar (G) dari 2 kemungkinan yang akan muncul, yaitu permukaan
angka (A) atau permukaan gambar (G), seperti gambar berikut.
Berdasarkan percobaan tersebut diperoleh peluang teoritik sebagai berikut.

1
Peluang muncul gambar
2
Jika kejadian muncul gambar kita sebut dengan kejadian (K) dan seluruh kejadian yang
mungkin terjadi kita sebut dengan S (ruang sampel), maka:
A={ G } ,maka n ¿
S= { A ,G } , makan n ( S ) =2
n( A) 1
Peluang muncul gambar P ( K )= =
n (S ) 2
Dengan:
n ( A ) merupakan banyak kejadian (hasil) yang dimaksud
n ( S ) merupakan banyak seluruh kejadian yang mungkin

Jika ruang sampel S mempunyai anggota yang berhingga banyaknya dan setiap titik
sampel mempunyai kesempatan untuk muncul yang sama, dan A suatu kejadian
munculnya percobaan tersebut, maka peluang kejadian A dinyatakan dengan:
n( A)
P ( A )=
n(S )
P ( A )=¿ Peluang muncul A
n ( A ) =¿ banyaknya kejadian A
n ( S )=¿ banyaknya kemungkinan kejadian S

8
Contoh 1.
Pada sebuah kelas, guru akan memilih salah satu perwakilan untuk mempresentasikan
karya seni yang telah dibuat. Jika pada kelas terdapat 9 siswa laki-laki dan 18 siswa
perempuan, maka berapakah peluang terpilihnya siswa perempuan?
Penyelesaian:
A adalah kejadian terpilihnya murid perempuan
n ( A ) =18
n ( S )=27
n( A) 18 2
P ( A )= = =
n(S ) 27 3
2
Jadi peluang terpilihnya siswa perempuan adalah
3

Contoh 2.
Setumpuk kartu bridge (remi) akan diambil satu kartu secara random (acak). Tentukan
peluang yang terambil adalah kartu angka genap !
Penyelesaian :
Banyaknya kartu bridge adalah 52, berarti n ( S )=52
n ( angka genap ) ={ 2 , 4 , 6 , 8 ,10 } × 4 bentuk = 20
n( A) 20 5
Jadi, P ( angka genap )= = =
n(S ) 52 13

Setiap nilai peluang tersebut jika disajikan dalam suatu garis bilangan akan terlihat
seperti berikut.

0 5 1 2 1
13 2 3

Dari garis bilangan terlihat bahwa nilai-nilai peluang dari hasil suatu
percobaan terletak diantara 0 sampai dengan 1. P(10) = 0. Berarti jika kita
melempar sebuah dadu maka muncul mata dadu 10 merupakan kejadian yang
mustahil dan peluangnya adalah 0.
Jika suatu kejadian A tidak mungkin (mustahil) terjadi, maka P(A) = 0

P(kurang dari 7) = 1. Artinya jika kita melempar sebuah dadu maka


muncul mata dadu kurang dari 7, yaitu 1, 2, 3, 4, 5, atau 6 merupakan kejadian
yang pasti terjadi, dan peluangnya adalah 1.

Jika suatu kejadian A pasti terjadi, maka P(A) = 1


Dengan demikian, jika peluang sembarang
kejadian A adalah P(A) maka 0 ≤ P(A) ≤ 1

Kejadian mustahil Kejadian pasti

Kegiatan Berlatih 2
1. Sebuah keranjang berisi 12 bola biru dan 9 bola kuning. Sebuah bola diambil
9
secara acak dari kantong tersebut.
a. Berapakah peluang terambil bola biru?
b. Jika yang terambil ternyata bola kuning, jangan dikembalikan. Berapa
peluang terambil bola yang kedua adalah kuning?
2. Pada sebuah kantor disediakan 40 buah falshdisk dengan warna biru sebanyak
16 buah, hijau sebanyak 8 buah, dan sisanya berwarna oren. Kemudian diambil
satu buah falshdisk secara acak, tentukan peluang terambilnya falshdisk
berwarna oren.

10
3. Frekuensi Harapan
Pada pengetosan mata uang logam sebanyak 60 kali, diharapkan akan muncul
angka sebanyak 30 kali dan muncul gambar sebanyak 30 kali. Selanjutnya, banyak
kejadian yang diharapkan dalam suatu percobaan disebut frekuensi harapan. Oleh
1
karena peluang muncul angka, yaitu P ( A )= dan peluang muncul gambar, yaitu
2
1
P ( G )= , maka didapat hubungan antara banyak percobaan, frekuensi harapan, dan
2
peluang adalah sebagai berikut.

Dengan demikian, dapat disimpulkan:


Frekuensi harapan kejadian A=P ( A ) × banyak percobaan

4. Peluang Empirik
Jika kita melakukan percobaan melempar dadu, melempar koin, memutar roda
bernomor, mengundi atau mengambil kartu, maka hasil yang akan nampak atau
muncul belum dapat ditentukan sebelumnya. Kemungkinan muncul mata dadu 1
ketika melempar dadu, atau kemungkinan muncul gambar ketika melempar uang,
kemungkinan terambil kartu As ketika mengambil kartu belum dapat ditentukan.
Kemungkinan-kemungkinan hasil yang muncul dalam percobaan itu dalam
matematika disebut peluang/probabilitas.
Peluang empirik muncul kejadian A adalah perbandingan antara seringnya
muncul kejadian A dengan banyaknya percobaan.
Secara garis besar, untuk mendapatkan peluang empirik suatu percobaan yang
dilakukan berulang-ulang dengan frekuensi yang sangat banyak, kita harus mencari
frekuensi relatif dari suatu percobaan secara bertahap terlebih dahulu.
banyaknya muncul kejadian ( A )
Frekuensi Relatif kejadian A=
banyak percobaan ( S )

n ( A)
P( A)=
n (S )
Frekuensi relatif pada setiap tahapan percobaan akan mendekati suatu nilai tertentu
yang sama. Jika percobaan dilakukan dengan pengulangan yang sangat banyak atau
dengan nilai n yang sangat besar, maka frekuensi relatifnya semakin mendekati nilai

11
tersebut.
Nilai yang didekati oleh frekuensi relatif tersebut yang kemudian disebut dengan
peluang empirik.
Contoh :
Pada percobaan melempar uang logam 30 kali ternyata angka muncul 10 kali.
Tentukan frekuensi relative muncul gambar.
Penyelesaian:
banyaknya muncul kejadian gambar
Frekuensi Relatif ( muncul gambar )=
banyak percobaan
20 2
¿ =
30 3

Hubungan Peluang Empirik dan Peluang Teoritik


a. Peluang empiric merupakan nilai kemungkinan dari suatu kejadian berdasarkan
hasil suatu percobaan, sedangkan peluang teoritik berdasarkan teori atau
perhitungan
b. Berdasarkan teori peluang empiric kitab isa memperkirakan kemunculan suatu
kejadian dalam suatu percobaan
c. Semakin banyak kita melakukan percobaan, maka peluang empiril munculnya
suatu kejadian akan semakin mendekati peluang teoritik kejadian tersebut

12
Kegiatan Evaluasi

1. Tiga pebulu tangkis wanita, yaitu Nisa, Reta, dan Diva akan dipilih untuk berpasangan
dengan empat pebulu tangkis pria, yaitu Dani, Fran, Riki, dan Luki sebagai pasangan
ganda bulu tangkis campuran
Tentukan:
a. ruang sampelnya dengan menggunakan tabel
b. banyak titik sampelnya
2. Empat orang pria akan dipilih sebagai pasangan dari tiga orang wanita dalam lomba
pasangan serasi. Tentukan ruang sampelnya dengan cara berikut.
a. Menggunakan tabel
b. Menggunakan diagram pohon
3. Peluang seorang pemancing mendapat ikan dalam satu kali lemparan kail adalah 0,20.
a. Berapa ekor ikan yang diharapkan dapat diperoleh pemancing dalam 40 kali
lemparan kail?
b. Hitunglah peluang pemancing gagal mendapat ikan dari satu kali lemparan kail.
4. Pada percobaan pengambilan satu kelereng dari dalam kantong yang berisi 4 kelereng
berwarna hitam, putih, kuning, dan biru, didapatkan hasil sebagai berikut:
Kelereng hitam 22 kali, Kelereng putih 26 kali, Kelereng biru 24 kali
Jika percobaan dilakukan sebanyak 100 kali, tentukan:
a. Peluang empirik kejadian terambil kelereng putih,
b. Peluang empirik kejadian terambil kelereng kuning, dan
c. Peluang empirik kejadian terambil kelereng biru
5. Suatu ketika guru matematika mengadakan seleksi siswa untuk mewakili sekolah dalam
ajang olimpiade. Siswa yang dapat diutus hanya siswa kelas VII. Beliau memutuskan
untuk memilih 3 siswa dari tiap kelas VII yang ada di sekolah. Berikut disajikan data
jumlah siswa kelas VII.
Banyak
Kelas Kuota
Siswa
VII-A 32 3
VII-B 35 3
VII-C 36 3
VII-D 30 3
VII-E 34 3
Andaikan Anda sangat ingin lulus seleksi dan bisa memilih ikut seleksi di kelas yang
mana saja. Manakah kelas yang Anda pilih? Mengapa Anda memilih kelas tersebut?

13
DAFTAR PUSTAKA

As’ari, Abdul Rahman, dkk. 2018. Buku Guru Matematika SMP/MTs Kelas 8. (Jakarta:
kementrian pendidikan dan kebudayaan).
As’ari, Abdul Rahman, dkk. 2017. Matematika SMP/MTs Kelas VIII Semester 2 Edisi Revisi
2017. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Ajim, Nanang. 2017. Membandingkan peluang Empirik dan Teoritik:
http://www.mikirbae.com/2017/02/membandingkan-peluang-empirik-dan.html
(diakses tanggal 16 Maret 2022)
Edra, Rabia. 2017. https://blog.ruangguru.com/pengertian-peluang-teoritik (diakses tanggal16
Maret 2022)
Heryansyah, Tedy. 2017. Mengetahui Pengertian Peluang
Empirik:http://blog.ruangguru.com/mengetahui-pengertian-peluang-empirik.html
(diakses tanggal16 Maret 2022)
Salamah, Umi. 2019. Berlogika dengan Matematika 2 untuk Kelas VIII SMP dan MTs. Solo.
PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

14

Anda mungkin juga menyukai