Anda di halaman 1dari 18

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMP Negeri 24 Malang


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/Genap
Materi Pokok : Peluang
Alokasi Waktu : 10 × 25 menit

A. Kompetensi Inti

KI- 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.


KI- 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI- 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
KI- 4 : Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang
teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

NO KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


3.11 Menjelaskan peluang Pertemuan 1 ( 2 x 25 menit)
empirik dan teoritik 3.11.1 Menjelaskan ruang sampel dari suatu
suatu kejadian dari suatu percobaan
percobaan 3.11.2 Menjelaskan titik sampel dari suatu
percobaan
3.11.3 Menjelaskan peluang teoritik suatu kejadian
dari suatu percobaan
Pertemuan 2 (3 x 25 menit)
3.11.4 Menjelaskan frekuensi harapan suatu
kejadian dari suatu percobaan
3.11.5 Menjelaskan peluang empirik suatu kejadian
dari suatu percobaan
Pertemuan 3 (2 x 25 menit)
3.11.6 Menjelaskan hubungan antara peluang
empirik dan peluang teoritik dari suatu
percobaan
4.11 Menyelesaikan masalah Pertemuan 1 (2 x 25 Menit)
yang berkaitan dengan 4.11.1 Menyelesaikan masalah kontekstual yang
peluang empirik dan teoritik berkaitan dengan peluang teoritik suatu
suatu kejadian dari suatu kejadian dari suatu percobaan
percobaan Pertemuan 2 (3 x 25 Menit)
4.11.2 Menyelesaikan masalah kontekstual yang
berkaitan dengan frekuensi harapan suatu
kejadian dari suatu percobaan
4.11.3 Menyelesaikan masalah kontekstual yang
berkaitan dengan peluang empirik suatu
kejadian dari suatu percobaan

C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1 (3 x 25 Menit)
3.11.1.1 Melalui diskusi kelompok dalam menyelesaian masalah pada LKPD, peserta didik
dapat menjelaskan ruang sampel dari suatu percobaan dengan menuliskan anggota
ruang sampel dari percobaan tersebut
3.11.2.1 Melalui diskusi kelompok dalam menyelesaian masalah pada LKPD, peserta didik
dapat menjelaskan titik sampel dari suatu percobaan dengan menuliskan titik
sampel dari percobaan tersebut
3.11.3.1 Melalui diskusi kelompok dalam menyelesaian masalah pada LKPD, peserta didik
dapat menjelaskan peluang teoritik suatu kejadian dari suatu percobaan dengan
menuliskan peluang dari percobaan tersebut
4.11.1.1 Melalui diskusi kelompok dalam menyelesaian masalah pada LKPD, peserta didik
dapat Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan peluang teoritik
suatu kejadian dari suatu percobaan
Pertemuan 2 (2 x 25 Menit)
3.11.4.1 Melalui diskusi kelompok dalam menyelesaian masalah pada LKPD, peserta didik
dapat menjelaskan frekuensi harapan suatu kejadian dari suatu percobaan dengan
menyebutkan rumus dari frekuensi harapan.
3.11.5.1 Melalui diskusi kelompok dalam menyelesaian masalah pada LKPD, peserta didik
dapat menjelaskan Peluang empirik dari suatu percobaan dengan menyebutkan
pengertian dari peluang empirik
4.11.2.1 Melalui diskusi kelompok dalam menyelesaikan masalah pada LKPD, peserta
didik dapat menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan frekuensi
harapan suatu kejadain dari suatu percobaan dengan benar
4.11.3.1 Melalui diskusi kelompok dalam menyelesaian masalah pada LKPD, peserta didik
dapat menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan peluang empirik
suatu kejadian dari suatu percobaan dengan benar

Pertemuan 3 (𝟑 × 𝟐𝟓 𝐦𝐞𝐧𝐢𝐭)
3.11.6.1 Melalui diskusi kelompok dalam menyelesaikan masalah pada LKPD, peserta
didik dapat menjelaskan hubungan antara peluang empirik dan peluang teoritik
dari suatu percobaan dengan menyebutkan bahwa semakin banyak percobaan
yang dilakukan maka nilai peluang empirik semakin mendekati peluang teoritik.

D. Materi Pembelajaran

HIRARKI KONSEP MATERI PELUANG

Materi Prasyarat Materi Inti Manfaat Materi

Himpunan
1. Ruang sampel Menyelesaikan
2. Titik sampel masalah dalam
Menyederhanak 3. Peluang empiric kehidupan
an Pecahan 4. Frekuensi Harapan sehari-hari
5. Peluang teoritik yang berkaitan
Operasi pada 6. Hubungan antara dengan konsep
Bilangan peluang empirik peluang
Pecahan dengan peluang
teoritik

E. Pendekatan, Model dan Metode

1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Diskusi, tanya jawab, presentasi
3. Model : Pertemuan 1 : Problem Based Learning
Pertemuan 2 : Discovery Learning
Pertemuan 3 : Problem Based Learning
F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
Pendahuluan 1. Guru melakukan pembukaan dengan salam dan berdoa 10 menit
untuk memulai proses pembelajaran
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik dengan
menyebut nama dan meminta peserta didik untuk
mempersiapkan perlengkapan dan peralatan yang
diperlukan
3. Guru melakukan apersepsi dengan mengajak peserta
didik untuk mengingat kembali materi prasyarat
(Himpunan).
Misalnya:
Buatlah contoh himpunan beserta anggotanya?
Misalkan S adalah himpunan bilangan asli kurang
dari 10. Tentukan anggota himpunan S dan
banyaknya anggota himpunan S.
Misalkan terdapat sebuah gambar dadu dan koin,
Tentukan anggota himpunan dari dadu dan koin
tersebut.
4. Guru menyampaikan inti materi pokok yang akan
dipelajari serta tujuan pembelajaran pada pertemuan
ini.
5. Guru menampilkan video motivasi mengenai manfaat
dari mempelajari materi peluang dalam kehidupan
sehari-hari.
(https://www.youtube.com/watch?v=ZysF_0b4N0g)
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
Inti Fase 1 : Observasi Untuk Menemukan Masalah 30 menit
1. Guru menampilkan materi yang terkaitan dengan
peluang pada PPT dan peserta didik mengamati
dengan seksama (mengamati)
2. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk memberikan tanggapan atau pertanyaan tentang
masalah yang diberikan (menanya)
Fase 2 : Mengorganisasi peserta didik untuk belajar
1. Guru membagi peserta didik dalam beberapa
kelompok secara heterogen yang terdiri dari 4 atau 5
peserta didik
2. Guru meminta peserta didik untuk berkumpul pada
masing-masing kelompok yang sudah ditentukan.
3. Guru membagikan LKPD kepada setiap kelompok
4. Guru meminta peserta didik untuk mengamati
permasalahan yang terdapat di LKPD
5. Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk
bertanya mengenai hal-hal yang belum dimengerti
terkait LKPD (menanya)
6. Guru mengorganisasi peserta didik untuk berdiskusi
dan mengerjakan LKPD (mengolah informasi)
Fase 3 : Membimbing Penyelidikan
1. Guru mengawasi dan mengarahkan peserta didik
dalam mendiskusikan masalah dengan berkeliling ke
meja masing-masing kelompok, serta memberikan
kesempatan kepada setiap kelompok untuk bertanya
hal-hal yang belum dipahami. (mengolah informasi)
2. Guru memberikan bantuan jika ada kesulitan baik
individu maupun kelompok ((mengolah informasi))
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
1. Guru meminta peserta didik untuk menyiapkan hasil
diskusi kelompok LKPD dengan baik
2. Guru meminta setiap kelompok untuk menentukan
perwakilan untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompok
3. Guru meminta perwakilan dari kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
(mengkomunikasikan)
Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah
1. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
dari kelompok lain untuk bertanya atau memberikan
tanggapan
2. Dengan tanya jawab, guru mengarahkan peserta didik
untuk memahami penyelesaian LKPD yang tepat.
Penutup 1. Guru menanyakan materi yang belum dipahami oleh 10 menit
peserta didik
2. Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan
dari yang telah dipelajari pada pertemuan pada saat
itu
3. Guru memberikan kuis yang dikerjakan peserta
didik secara individu pada lembar kertas yang sudah
disediakan.
4. Guru memberikan tugas mandiri untuk dikerjakan
dirumah dan dikumpulkan pada pertemuan
selanjutnya
5. Guru meminta peserta didik untuk mempelajari
materi pertemuan selanjutnya
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
6. Guru menutup pelajaran dengan salam

Pertemuan 2
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
Pendahuluan 1. Guru melakukan pembukaan dengan salam dan berdoa 10 menit
untuk memulai proses pembelajaran
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik dengan
menyebut nama dan meminta peserta didik untuk
mempersiapkan perlengkapan dan peralatan yang
diperlukan
3. Guru melakukan apersepsi dengan mengajak peserta
didik untuk mengingat kembali materi prasyarat
(Himpunan).
Misalnya:
Apa yang dimaksud dengan ruang sampel?
Apa yang dimaksud dengan titik sampel?
4. Guru menyampaikan inti materi pokok yang akan
dipelajari serta tujuan pembelajaran pada pertemuan
ini.
5. Guru menyampaikan manfaat dari mempelajari materi
peluang dalam kehidupan sehari-hari.
Manfaat dari belajar materi frekuensi harapan antara
lain :
• Membantu dalam pengambilan keputusan
• Memperkirakan hal yang akan terjadi
• Meminimalisir kerugian
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
Inti Fase 1 : Stimulation 50 menit
1. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa
kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 atau 5
peserta didik
2. Guru meminta peserta didik untuk berkumpul pada
masing-masing kelompok yang sudah ditentukan.
3. Guru membagikan LKPD kepada setiap kelompok
4. Siswa mendiskusikan beberapa permasalahan yang ada
pada LKPD
Fase 2 : Problem Statement (Identifikasi Masalah)
5. Guru meminta peserta didik untuk mengamati
permasalahan yang terdapat di LKPD
6. Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk
bertanya mengenai hal-hal yang belum dimengerti
terkait LKPD (menanya)
7. Guru mengorganisasi peserta didik untuk berdiskusi
dan mengerjakan LKPD (mengolah informasi)

Fase 3 : Data Collection


8. Siswa mengamati dan mendiskusikan permasalahan
yang ada pada LKPD dengan teman sekelompoknya
9. Siswa mengumpulkan data yang ada pada masalah 1
yang terdapat pada LKPD
10.Guru membimbing dan mengarahkan siswa dalam
kelompok kerja berdasarkan informasi yang
diperolehnya

Fase 4 : Verification
11.Siswa melakukan secara cermat dalam menganalisis
dan menyimpulkan permasalahan yang ada pada
LKPD
12.Guru menunjuk beberapa kelompok mempresentasikan
hasil diskusinya
13.Siswa yang lain memberikan respon seperti bertanya,
memberikan pendapat, atau menanggapi hasil diskusi
yang dipresentasikan

Fase 5 : Generalization
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
14.Dengan tanya jawab, guru mengarahkan peserta didik
untuk memahami penyelesaian LKPD yang tepat.
Penutup 1. Guru menanyakan materi yang belum dipahami oleh 15 menit
peserta didik
2. Membimbing peserta didik untuk membuat
kesimpulan dari apa yang telah dipelajari secara
bersama-sama
3. Guru memberikan kuis yang dikerjakan peserta didik
secara individu
4. Guru memberikan tugas mandiri untuk dikerjakan di
rumah dan dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya
5. Meminta peserta didik untuk mempelajari materi
pertemuan selanjutnya
6. Menutup pelajaran dengan salam

Pertemuan 3
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
Pendahuluan 1. Guru melakukan pembukaan dengan salam dan berdoa 10 menit
untuk memulai proses pembelajaran
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik dengan
menyebut nama dan meminta peserta didik untuk
mempersiapkan perlengkapan dan peralatan yang
diperlukan
3. Guru melakukan apersepsi dengan mengajak peserta
didik untuk mengingat kembali materi prasyarat
(Himpunan).
Misalnya:
Apa yang dimaksud dengan ruang sampel?
Apa yang dimaksud dengan titik sampel sampel?
Apa yang dimaksud dengan peluang teoritik?
Apa yang dimaksud dengan peluang empirik?
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
4. Guru menyampaikan inti materi pokok yang akan
dipelajari serta tujuan pembelajaran pada pertemuan
ini.
5. Guru menampilkan video motivasi mengenai manfaat
dari mempelajari materi peluang dalam kehidupan
sehari-hari.
(https://www.youtube.com/watch?v=ZysF_0b4N0g)
Inti Fase 1 : Observasi Untuk Menemukan Masalah 30 menit
1. Guru menampilkan materi yang terkaitan dengan
peluang teoritik dan peluang empiric pada PPT dan
peserta didik mengamati dengan seksama
(mengamati)
2. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
memberikan tanggapan atau pertanyaan tentang
masalah yang diberikan (menanya)
Fase 2 : Mengorganisasi peserta didik untuk belajar
3. Guru membagi peserta didik dalam beberapa
kelompok secara heterogen yang terdiri dari 4 atau 5
peserta didik
4. Guru meminta peserta didik untuk berkumpul pada
masing-masing kelompok yang sudah ditentukan.
5. Guru membagikan LKPD kepada setiap kelompok
6. Guru meminta peserta didik untuk mengamati
permasalahan yang terdapat di LKPD
7. Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk
bertanya mengenai hal-hal yang belum dimengerti
terkait LKPD (menanya)
8. Guru mengorganisasi peserta didik untuk berdiskusi
dan mengerjakan LKPD (mengolah informasi)
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
Fase 3 : Membimbing Penyelidikan
9. Guru mengawasi dan mengarahkan peserta didik
dalam mendiskusikan masalah dengan berkeliling ke
meja masing-masing kelompok, serta memberikan
kesempatan kepada setiap kelompok untuk bertanya
hal-hal yang belum dipahami. (mengolah informasi)
10.Guru memberikan bantuan jika ada kesulitan baik
individu maupun kelompok ((mengolah informasi))
Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
11.Meminta peserta didik untuk menyiapkan hasil diskusi
kelompok LKPD dengan baik
12.Meminta setiap kelompok untuk menentukan
perwakilan untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompok
13.Meminta perwakilan dari kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
(mengkomunikasikan)
Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah
14.Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
dari kelompok lain untuk bertanya atau memberikan
tanggapan
15.Dengan tanya jawab, guru mengarahkan peserta didik
untuk memahami penyelesaian LKPD yang tepat.
Penutup 1. Menanyakan materi yang belum dipahami oleh peserta 10 menit
didik
2. Membimbing peserta didik untuk membuat
kesimpulan dari apa yang telah dipelajari secara
bersama-sama
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
3. Guru memberikan kuis yang dikerjakan peserta didik
secara individu pada lembar kertas yang sudah
disediakan.
4. Guru memberikan tugas mandiri untuk dikerjakan
dirumah dan dikumpulkan pada pertemuan
selanjutnya
5. Meminta peserta didik untuk mempelajari materi
pertemuan selanjutnya
6. Menutup pelajaran dengan salam

G. Penilaian Pembelajaran
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian sikap
• Penilaian sikap observasi
• Penilaian sikap individu
• Penilaian sikap antar teman
b. Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis
c. Penilaian Keterampilan: Unjuk kerja kelompok
2. Instrumen penilaian (Terlampir)

H. Media dan Sumber Belajar


1. Media/alat
a. Powerpoint
b. Laptop
c. Video motivasi yang dapat di akses melalui link
(https://www.youtube.com/watch?v=ZysF_0b4N0g )

2. Sumber Belajar
• As’ari, Abdul Rahman, dkk. 2018. Buku Guru Matematika SMP/MTs Kelas 8. (Jakarta:
kementrian pendidikan dan kebudayaan).
• As’ari, Abdul Rahman, dkk. 2017. Matematika SMP/MTs Kelas VIII Semester 2 Edisi
Revisi 2017. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
• Salamah, Umi. 2019. Berlogika dengan Matematika 2 untuk Kelas VIII SMP dan MTs.
Solo. PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
• LKPD yang dapat diakses melalui link (https://bit.ly/LKPD_Peluang_1)
• Bahan Ajar yang dapat di akses melalui link (https://bit.ly/MateriAjar_Peluang)

Mengetahui Malang, Maret 2022


Guru Pamong Guru Mata Pelajaran

Arjo Setyo Adi Winarno, S.Pd Leoni Saraswati


NIP. NIM. 213125702785

Kepala Sekolah

Drs. Teguh Edy Purwanta


NIP.
Lampiran 1
1. Ruang dan Titik Sampel
Ruang sampel adalah himpunan semua kejadian yang mungkin terjadi.
Titik sampel adalah anggota dari ruang sampel atau kejadian yang mungkin
A. Koin
• Untuk satu buah koin, ruang sampelnya adalah 𝑆 = {𝐴, 𝐺}
Sehingga jumlah ruang sampelnya adalah 𝑛(𝑆) = 2
• Untuk dua buah koin, ruang sampelnya adalah
𝑆 = {(𝐴, 𝐴), (𝐴, 𝐺), (𝐺, 𝐴), (𝐺, 𝐺)}
Sehingga jumlah ruang sampelnya adalah 𝑛(𝑆) = 4
• Untuk tiga buah koin, ruang sampelnya adalah 𝑆 = {(𝐴, 𝐴, 𝐴),
(𝐴, 𝐺, 𝐴), (𝐴, 𝐴, 𝐺), (𝐺, 𝐴, 𝐴), (𝐴, 𝐺, 𝐺), (𝐺, 𝐴, 𝐺), (𝐺, 𝐺, 𝐴), (𝐺, 𝐺, 𝐺)}
Sehingga jumlah ruang sampelnya adalah 𝑛(𝑆) = 8
• Untuk 𝑛 buah koin, maka jumlah ruang sampelnya adalah 𝑛(𝑆) = 2𝑛

B. Dadu
• Untuk satu buah dadu, ruang sampelnya adalah 𝑆 = {1,2,3,4,5,6}
Diperoleh 𝑛(𝑆) = 6
• Untuk dua buah dadu, ruang sampelnya dapat dilihat pada tabel berikut
1 2 3 4 5 6
1 (1,1) (1,2) (1,3) (1,4) (1,5) (1,6)
2 (2,1) (2,2) (2,3) (2,4) (2,5) (2,6)
3 (3,1) (3,2) (3,3) (3,4) (3,5) (3,6)
4 (4,1) (4,2) (4,3) (4,4) (4,5) (4,6)
5 (5,1) (5,2) (5,3) (5,4) (5,5) (5,6)
6 (6,1) (6,2) (6,3) (6,4) (6,5) (6,6)
Diperoleh 𝑛(𝑆) = 36
• Untuk 𝑛 buah dadu, maka jumlah ruang sampelnya adalah 𝑛(𝑆) = 6𝑛
Contoh Soal

1. Tentukan titik sampel munculnya satu angka dan dua gambar pada pengetosan
tiga buah koin!
Jawab :
{(𝐴, 𝐺, 𝐺), (𝐺, 𝐴, 𝐺), (𝐺, 𝐺, 𝐴)}
2. Tentukan titik sampel munculnya mata dadu berjumlah 5 pada pengetosan dua
buah mata dadu!
Jawab
{(1,4), (2,3), (3,2), (4,1)}

2. Peluang Teoritik
Peluang teoritik digunakan untuk memprediksi banykanya muncul suatu kejadian
tanpa benar – benar melakukan percobaan. Dalam banyak pembahasan peluang teoritik
cukup disebut sebagai peluang saja. Peluang teoritik suatu kejadian adalah perbandingan
antara banyaknya kejadian yang dimaksud dengan banyaknya semua kejadian yang
mungkin.
banyaknya kejadian yang dimaksud
Peluang muncul suatu kejadian =
banyaknya semua kejadian yang mungkin
Jika disimbolkan, dapat dituliskan
𝑛(𝐴)
𝑃(𝐴) =
𝑛(𝑆)
Catatan
𝑃(𝐴) : peluang munculnya kejadian A
𝑛(𝐴) : banyaknya kejadian A
𝑛(𝑆) : banyaknya kemungkinan semua kejadian dalam suatu percobaan

Pada pelemparan sebuah logam, jika kita menginginkan kejadian muncul


permukaan gambar, maka terdapat 1 kejadian yang dimaksud dari dua kejadian yang
mungkin akan muncul. Berdasarkan percobaan tersebut diperoleh peluang teoritik
sebagai berikut

1
Peluang muncul gambar yaitu 2.
Jika peluang kejadian kita sebut dengan kejadian 𝐴 dan semua kejadian yang
mungkin terjai kita sebut dengan 𝑆, maka :
𝐴 = {𝐺}, maka 𝑛(𝐴) = 1
𝑆 = {𝐴, 𝐺}, maka 𝑛(𝑆) = 2
𝑛(𝐴) 1
Peluang muncul gambar 𝑃(𝐴) = =2
𝑛(𝑆)

Catatan nilai peluang


1. 0 ≤ 𝑃(𝐴) ≤ 1
2. 𝑃(𝐴) = 0, artinya peluang suatu kejadian yang tidak mungkin terjadi (kejadian
yang mustahil)
3. 𝑃(𝐴) = 1, artinya peluang suatu kejadian yang pasti terjadi

Contoh Soal :
3. Tentukan peluang munculnya satu angka dan satu gambar pada pengetosan 2
buah uang logam!
Jawab
𝑆 = {(𝐴, 𝐴), (𝐴, 𝐺), (𝐺, 𝐴), (𝐺, 𝐺)}
𝑛(𝑆) = 4
𝐴 = {(𝐴, 𝐺), (𝐺, 𝐴)}
𝑛(𝐴) = 2
𝑛(𝐴)
𝑃(𝐴) =
𝑛(𝑆)
2 1
= =
4 2

4. Hitunglah peluang munculnya mata dadu kurang dari 5!


Jawab
𝑆 = {1,2,3,4,5,6}
𝑛(𝑆) = 6
𝐴 = {1,2,3,4}
𝑛(𝐴) = 4
𝑛(𝐴)
𝑃(𝐴) =
𝑛(𝑆)
4 2
= =
6 3

3. Frekuensi Harapan
Andaikan kita mengikuti undian berhadiah, tentu saja kita berharap untuk menjadi
pemenang. Masalahnya, bagaimana caranya memperbesar peluang agar harapan kita
menjadi kenyataan?
Caranya adalah dengan memperbanyak jawaban yang akan kita kirim, sehingga peluang
kita memenangkan hadiah akan semakin besar. Dalam matematika kata harapan sering
disebut dengan frekuensi harapah. (𝐹ℎ ).
Frekuensi harapan adalah banyaknya kejadian yang dapat terjadi dari banyak percobaan
yang mungkin dilakukan.
𝐹ℎ = 𝑃(𝐴) × 𝑛
Catatan :
𝐹ℎ : Frekuensi Harapan
𝑃(𝐴) : Peluang dari suatu Kejadian
𝑛 : Banyak Percobaan

Contoh Soal
5. Dua uang logam dilempar sekaligus ke atas sebanyak 150 kali. Berapa frekuensi
harapan keduanya muncul satu angka dan satu gambar?
Jawab :
𝑛 = 150
𝑛(𝐴) = 2
𝑛(𝑆) = 4
𝐹𝐻 = 𝑛 × 𝑃(𝐴)
2
𝐹𝐻 = 150 × 4
𝐹𝐻 = 75 kali

6. Dari 720 kali percobaan melempar dua dadu secara bersama – sama, frekuensi
harapan muncul mata dadu berjumlah 10 adalah …
Jawab :
𝑛 = 720
𝐴 = {(4,6), (6,4), (5,5)}
𝑛(𝐴) = 3
𝑛(𝑆) = 36
𝐹𝐻 = 𝑛 × 𝑃(𝐴)
3
𝐹𝐻 = 720 × 36
𝐹𝐻 = 60 kali

4. Peluang Empirik
Jika kita melakukan percobaan melempar dadu, melempar koin, memutar roda
bernomor, mengundi atau mengambil kartu, maka hasil yang akan nampak atau muncul
belum dapat ditentukan sebelumnya. Kemungkinan muncul mata dadu 1 ketika melempar
dadu, atau kemungkinan muncul gambar ketika melempar uang, kemungkinan terambil
kartu As ketika mengambil kartu belum dapat ditentukan. Kemungkinan-kemungkinan
hasil yang muncul dalam percobaan itu dalam matematika disebut peluang/probabilitas.
Peluang empirik muncul kejadian A adalah perbandingan antara seringnya muncul
kejadian A dengan banyaknya percobaan.
Secara garis besar, untuk mendapatkan peluang empirik suatu percobaan yang
dilakukan berulang-ulang dengan frekuensi yang sangat banyak, kita harus mencari
frekuensi relatif dari suatu percobaan secara bertahap terlebih dahulu.
𝒃𝒂𝒏𝒚𝒂𝒌𝒏𝒚𝒂 𝒎𝒖𝒏𝒄𝒖𝒍 𝒌𝒆𝒋𝒂𝒅𝒊𝒂𝒏 (𝑨)
𝑭𝒓𝒆𝒌𝒖𝒆𝒏𝒔𝒊 𝑹𝒆𝒍𝒂𝒕𝒊𝒇 𝒌𝒆𝒋𝒂𝒅𝒊𝒂𝒏 𝑨 =
𝒃𝒂𝒏𝒚𝒂𝒌 𝒑𝒆𝒓𝒄𝒐𝒃𝒂𝒂𝒏 (𝑺)

𝒏(𝑨)
𝑷(𝑨) =
𝒏(𝑺)

Frekuensi relatif pada setiap tahapan percobaan akan mendekati suatu nilai tertentu yang
sama. Jika percobaan dilakukan dengan pengulangan yang sangat banyak atau dengan nilai
n yang sangat besar, maka frekuensi relatifnya semakin mendekati nilai tersebut.
Nilai yang didekati oleh frekuensi relatif tersebut yang kemudian disebut dengan peluang
empirik.
Contoh :
Pada percobaan melempar uang logam 30 kali ternyata angka muncul 10 kali. Tentukan
frekuensi relative muncul gambar.
Penyelesaian:
𝑭𝒓𝒆𝒌𝒖𝒆𝒏𝒔𝒊 𝑹𝒆𝒍𝒂𝒕𝒊𝒇 (𝒎𝒖𝒏𝒄𝒖𝒍 𝒈𝒂𝒎𝒃𝒂𝒓)
𝒃𝒂𝒏𝒚𝒂𝒌𝒏𝒚𝒂 𝒎𝒖𝒏𝒄𝒖𝒍 𝒌𝒆𝒋𝒂𝒅𝒊𝒂𝒏 𝒈𝒂𝒎𝒃𝒂𝒓
=
𝒃𝒂𝒏𝒚𝒂𝒌 𝒑𝒆𝒓𝒄𝒐𝒃𝒂𝒂𝒏
𝟐𝟎 𝟐
= =
𝟑𝟎 𝟑

Hubungan Peluang Empirik dan Peluang Teoritik

a. Peluang empiric merupakan nilai kemungkinan dari suatu kejadian berdasarkan hasil
suatu percobaan, sedangkan peluang teoritik berdasarkan teori atau perhitungan
b. Berdasarkan teori peluang empiric kitab isa memperkirakan kemunculan suatu
kejadian dalam suatu percobaan
c. Semakin banyak kita melakukan percobaan, maka peluang empiril munculnya suatu
kejadian akan semakin mendekati peluang teoritik kejadian tersebut

Anda mungkin juga menyukai