Anda di halaman 1dari 30

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Guru : Dian Pramodyowati, S. Pd.


Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Kertajati
Surel : dianpramodyowati83@gmail.com
Jenjang/Kelas : SMK / XI (Sebelas)
Topik/Tema Pembelajaran : Kaidah pencacahan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Kertajati


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : XI / Ganjil
Program : TKJ, RPL, TKRO
Materi Pokok : Kaidah pencacahan
Alokasi Waktu : 10 menit

A. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator Pencapaian Kompetensi

KI PENGETAHUAN (KI 3) KI KETERAMPILAN (KI 4)


KI 3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
pengetahuan faktual, konseptual, ranah konkret dan ranah abstrak terkait
prosedural, dan metakognitif berdasarkan dengan pengembangan dari yang
rasa ingin tahunya tentang ilmu dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan bertindak secara efektif dan kreatif, serta
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, mampu menggunakan metode sesuai
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban kaidah keilmuan
terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KOMPETENSI DASAR DARI KI 3 KOMPETENSI DASAR DARI KI 4
3.25.Menganalisis kaidah pencacahan, 4.25.Menyelesaikan penyelesaian masalah
permutasi dan kombinasi pada masalah kontekstual berkaitan dengan kaidah
kontekstual pencacahan, permutasi dan kombinasi.
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI (IPK)
3.25.1 Menjelaskan konsep faktorial untuk 4.25.1Memecahkan masalah kontekstual yang
penyelesaian masalah berkaitan dengan kaidah pencacahan (aturan
penjumlahan, aturan perkalian, permutasi,
3.25.2 Menerapkan konsep faktorial dalam
dan kombinasi)
penyelesaian masalah

3.25.3 Menganalisis aturan pencacahan (aturan


penjumlahan, aturan perkalian,
permutasi, dan kombinasi) melalui
masalah
kontekstual
B. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui Discovery Learning tentang aturan pencacahan, Siswa dapat mengidentifikasi konsep aturan
penjumlahan dan perkalian dalam kaidah pencacahan dengan benar dan disiplin
2. Dengan Discovery Learning mengenai aturan pencacahan, Siswa dapat mengidentifikasi fakta pada
aturan pencacahan (aturan penjumlahan, aturan perkalian, permutasi, dan kombinasi) melalui
masalah kontekstual dengan tepat dan disiplin;
3. Melalui Discovery Learning tentang peluang, Siswa dapat menganalisis aturan pencacahan (aturan
penjumlahan, aturan perkalian, permutasi, dan kombinasi) melalui masalah kontekstual dengan benar
dan kerjasama;

C. Materi Pembelajaran

1. Materi Reguler
a. Fakta
Masalah kontekstual yang berkaitan dengan permutasi dan kombinasi.
b. Konsep
1) Notasi faktorial
2) Rumus permutasi r unsur dari n unsur yang berbeda
3) Rumus permutasi yang memuat unsur yang sama
4) Rumus Kombinasi
c. Prinsip
n! merupakan perkalian dari n bilangan asli yang terurut.
n! = n x (n-1) x (n-2) x (n-3) x........3 x 2 x 1

d. Prosedur
Langkah-langkah menyelesaikan masalah kontestual yang berkaitan dengan kaidah pencacahan

e. Metakognitif
Menganalisis penyelesaian masalah konstektual dengan konsep kaidah pencacahan

2. Materi Remidial
Menyelesaikan masalah konstektual dengan menggunakan aturan kombinasi.

Contoh soal yang sering dijawab kurang tepat :


Dari 5 pria dan 7 wanita dibentuk komite yang terdiri dari 2 pria dan 3 wanita. Ada berapa
macam cara yang berbeda dapat dibentuk apabila:
a. setiap pria dan wanita itu dapat dipilih;

b. salah seorang pria harus terpilih;

3. Materi Pengayaan
Pemecahan soal-soal olimpiade tentang kaidah pencacahan

D. Model, Pendekatan dan Metode


Pembelajaran Model pembelajaran :
Discovery Learning Pendekatan : Saintifik
(Scientific)
Metode : Diskusi kelompok, Tanya jawab, Ceramah.

E. Media dan alat Pembelajaran


1. Media pembelajaran : Lembar kerja siswa, Bahan ajar, ppt tentang konsep pencacahan
2. Alat : whiteboard, spidol, Proyektor

F. Sumber Belajar

Alamsyah, M.K dan Erna Sunarti. (2008). Memahami Matematika SMK/MAK untuk Kelas XII Semester
1 dan 2 Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa, TIK, Kesehatan Serta Agribisnis dan Agroteknologi.
Bandung : Armico. [hlm.1-5]

Kasmina, dkk. (2008). Matematika Program Keahlian Teknologi, Kesehatan dan Pertanian untuk SMK
dan MAK Kelas XII. Jakarta : Erlangga. [hlm. 2-8].
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Nilai-nilai
Karakter
Pendahuluan 1. Pengkondisian kelas dan berdoa sebelum Religius
(2 menit) dimulainya pembelajaran disiplin
2. Mengecek kehadiran dan mengelompokan siswa.
3. Memotivasi kepada siswa dengan menjelaskan
manfaat yang didapat dengan mempelajari materi
kaidah pencacahan,
4. Melakukan pembelajaran dengan bertanya terlebih
dahulu mengenai materi sebelumnya mengenai
kaidah pencacahan
5. Siswa menyimak Tujuan Pembelajaran.
6. Menyampaikan tahapan-tahapan yang akan
dilakukan dalam pembelajaran (pemberian acuan)

Inti Fase 1 : Pemberian stimulus (10 menit) Disiplin,


(6 menit) sintak fase : Kerjasama,
1. Siswa diminta untuk memperhatikan tayangan Percaya Diri
powerpoint yang diberikan oleh guru tentang
kaidah pencacahan (mengamati, analisis, critical
thinking) untuk menumbuhkan rasa ingin tahu
2. Siswa diminta untuk memberikan
tanggapan terhadap tayangan powerpoint
(mengkomunikasikan/ communication)

Fase 2 : Mengidentifikasi masalah ( 10 menit )


Sintak fase :
1. Siswa mengidentifikasi masalah dari contoh
permasalahan yang didemonstrasikan atau
ditayangan mengenai kaidah pencacahan
2. Siswa mendapatkan bahan ajar dan LKS dari guru
3. Siswa mempelajari LKS secara berkelompok
(mengumpulkan informasi, collaborative) untuk
menumbuhkan kerjasama dalam kelompok

Fase 3 : Pengumpulkan data (15)


Sintak Fase :
1. Siswa mencari dan membaca sumber yang
berkaitan dengan Kaidah pencacahan dari berbagai
sumber seperti buku pegangan siswa, bahan ajar
dan internet (mengumpulkan informasi, kreasi/
creativity)
2. Siswa mendapat bimbingan untuk mengumpulkan
data yang berkaitan dengan kaidah pencacahan.
Fase 4 : Pengolahan Data dan Verifikasi (25 menit)
Uraian Fase :
1. Siswa diminta mendiskusikan LKS yang
diberikan dengan cermat dan teliti (mengasosiasi)
2. Siswa membuat laporan terhadap hasil
diskusi dalam kelompok masing-masing
(evaluasi)
3. Salah satu kelompok belajar memprestasikan
LKS hasil diskusi dengan percaya diri
(mengkomunikasikan)
4. Siswa di kelompok yang lain diminta untuk
memberikan tanggapan
(mengkomunikasikan)
5. Siswa yang mempresentasikan bahan ajar
menerima tanggapan (mengkomunikasikan /
communication)
6. Siswa lain diminta untuk bertanya
Fase 5 : Penarikan Kesimpulan (10 menit)
Uraian Fase :
1. Siswa membuat kesimpulan mengenai menerapkan
definisi Faktorial, Permutasi dan kombinasi
(mengkomunikasikan /communication evaluasi)
Penutup 1. Siswa merefleksikan semua kegiatan yang telah Percaya
(2 menit) dilakukan Diri, religius
2. Siswa mengerjakan tes tulis uraian yang diberikan
oleh guru
3. Siswa menerima informasi tentang pembelajaran
pada pertemuan selanjutnya.
4. Menutup pembelajaran dan memberikan salam

H. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


1. Teknik Penilaian: pengamatan dan tes tertulis
2. Prosedur Penilaian:

Teknik
No Aspek yang dinilai Waktu Penilaian
Penilaian
1. Sikap Pengamatan Selama pembelajaran dan
a. Terlibat aktif dalam saat diskusi
pembelajaran konsep Kaidah
Pencacahan
b. Bekerjasama dalam kegiatan
kelompok.
c. Toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang
berbeda dan kreatif.

2. Pengetahuan
a. Menerapkan konsep permutasi tes tertulis Penyelesaian tugas
yang memuat unsur yang sama individu dan kelompok
dalam penyelesaian masalah
b. Menyelesaikan Permasalahan
yang berkaitan dengan kaidah
pencacahan.
3. Keterampilan
a. Terampil menerapkan Pengamatan Penyelesaian tugas (baik
konsep/prinsip dan strategi individu maupun
pemecahan masalah yang kelompok) dan saat diskusi
relevan yang berkaitan dengan
menemukan konsep Kaidah
Pencacahan

I. Rencana Tindak Lanjut Hasil Penilaian


1. Program Remedial
1) Pembelajaran remedial dilakukan bagi siswa yang capaian KD nya belum tuntas
2) Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial teaching atau tutor sebaya atau
tugas dan diakhiri dengan tes
3) Tes remedial dilakukan sebanyak dua kali dan apabila setelah dua kali tes remedial belum
mencapai ketuntasan maka remedial dilakukan dalam tugas tanpa tes tertulis kembali.
Kegiatan Pembelajaran Jika Peserta
IPK < 20% 20 – 50%  50%
Menerapkan konsep Tugas Tugas latihan Diberikan soal-soal setara
faktorial dalam mencari soal secara dengan ulangan harian
penyelesaian masalah contoh kelompok
penyelesaian
Menerapkan konsep Tugas Tugas latihan Diberikan soal-soal setara
permutasi r unsur dari n mencari soal secara dengan ulangan harian
unsur yang berbeda dalam contoh kelompok
penyelesaian
penyelesaian masalah

Menerapkan konsep Tugas Tugas latihan Diberikan soal-soal setara


permutasi yang memuat mencari soal secara dengan ulangan harian.
unsur yang sama dalam contoh kelompok
penyelesaian masalah penyelesaian

Program Remidial dan Pengayaan

Nama Sekolah : Semester :


Kelas : Tahun :

Kompetensi Nama Rencana Program Tanggal Hasil


No. Ket
Dasar Siswa Remidial Pengayaan pelaksanaan Sebelum Sesudah
1.
2.
3
4
5
6
dst
2. Program Pengayaan
Bagi siswa yang mencapai nilai lebih dari sama dengan KKM diberikan pengayaan materi melebihi
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan atau diberikan latihan soal-soal
dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi.

Mengetahui, Kadipaten, Juli 2022


Kepala SMK Negeri Kadipaten Guru Mata Pelajaran

Nana Surjana, S. Pd. Dian Pramodyowati, S. Pd.


NIP. 19640513 198803 1 009 NIP. 19309232009012002
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas / Semester : XI / Ganjil
Program : TKJ, RPL, TKRO
Materi Pokok : Kaidah pencacahan, permutasi dan
kombinasi Jenis Media : Visual

KOMPETENSI DASAR DARI KI 3 KOMPETENSI DASAR DARI KI 4


3.25.Menganalisis kaidah pencacahan, permutasi 4.25.Menyelesaikan penyelesaian masalah
dan kombinasi pada masalah kontekstual kontekstual berkaitan dengan kaidah
pencacahan, permutasi dan kombinasi.
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI (IPK)
3.25.1 Menjelaskan konsep faktorial untuk 4.25.1Memecahkan masalah kontekstual yang
penyelesaian masalah berkaitan dengan kaidah pencacahan (aturan
3.25.2 Menerapkan konsep faktorial dalam penjumlahan, aturan perkalian, permutasi,
penyelesaian masalah
dan kombinasi)
3.25.3.Mengidentifikasi fakta pada aturan
pencacahan (aturan penjumlahan, aturan
perkalian, permutasi, dan kombinasi)
melalui masalah kontekstual
3.25.4Menganalisis aturan pencacahan (aturan
penjumlahan, aturan perkalian, permutasi,
dan kombinasi) melalui masalah kontekstual
Rancangan Media
Media yang digunakan berupa slide presentasi powerpoint yang berisi tentang kompetensi dasar, tujuan
pembelajaran, teknik penilaian dan model pembelajaran. Selanjutnya media pembelajaran berisi masalah
konstektual berkaitan dengan materi yang disampaikan sebagai pemberian stimulus kepada siswa.
Alat Dan Bahan Yang diperlukan
Laptop, Buku Sumber, Proyektor

Langkah-langkah penggunaan media


1. Media ditampilkan/ diproyeksikan pada layar
2. slide media tampilkan satu persatu sesuai langkah-langkah pembelajaran.

Implementasi Penggunaan Media


Media digunakan melalui kegiatan pendahuluan sampai dengan kegiatan penutup. Pada kegiatan pendahuluan
media berfungsi menampilkan kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, teknik penilaian masalah konstektual
sebagai pemberian stimulus
KAIDAH PENCACAHAN

Oleh : Dian Pramodyowati, S.Pd.


BAHAN AJAR
KOMPETENSI DASAR (KD)
Menganalisis kaidah pencacahan, permutasi dan kombinasi pada masalah kontekstual

KD 3.3
KD 4.3
Menyelesaikan penyelesaian masalah kontekstual berkaitan dengan kaidah
pencacahan, permutasi dan kombinasi.

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI (IPK)

3.25.1 Menerapkan konsep faktorial dalam penyelesaian masalah


3.25.2 Mengidentifikasi fakta pada aturan pencacahan (aturan penjumlahan, aturan
perkalian, permutasi, dan kombinasi) melalui masalah kontekstual
3.25.3 Menganalisis aturan pencacahan (aturan penjumlahan, aturan perkalian,
permutasi, dan kombinasi) melalui masalah kontekstual
4.3251Memecahkan masalah kontekstual yang berkaitan dengan kaidah pencacahan
(aturan penjumlahan, aturan perkalian, permutasi, dan kombinasi)

TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui diskusi dan menggali informasi tentang aturan pencacahan, Siswa dapat
mengidentifikasi konsep aturan penjumlahan dan perkalian dalam kaidah pencacahan dengan
benar dan mandiri
2. Dengan pendekatan saintifik dan diskusi mengenai aturan pencacahan, Siswa dapat
mengidentifikasi fakta pada aturan pencacahan (aturan penjumlahan, aturan perkalian,
permutasi, dan kombinasi) melalui masalah kontekstual dengan tepat dan percaya diri;
3. Melalui diskusi kelompok tentang peluang, Siswa dapat menganalisis aturan pencacahan (aturan
penjumlahan, aturan perkalian, permutasi, dan kombinasi) melalui masalah kontekstual dengan
benar dan kerjasama;
4. Dengan diskusi kelompok, tanya jawab dan menganalisa contoh cara penyusunan kata yang
disusun, Siswa dapat menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan kaidah
pencacahan (aturan penjumlahan, aturan perkalian, permutasi, dan kombinasi) dengan tepat
dan teliti;
5. Melalui diskusi, tanya jawab presentasi dan pemberian contoh cara pemilihan dalam menyeleksi
komite atau karyawan, Siswa dapat menyajikan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan
kaidah pencacahan (aturan penjumlahan, aturan perkalian, permutasi, dan kombinasi) dengan
benar dan percaya diri.
1.
BAHAN AJAR
BAB 3 PELUANG

MATERI : KAIDAH PENCACAHAN

Kalian pernah tidak ketika ingin belajar kelompok ke rumah teman, ternyata
langit mendung, tampak gelap, bahkan angin bertiup lebih kencang dari
biasanya? Kemudian kalian berpikir kemungkinan besar sebentar lagi turun
hujan. Nah, tanpa kalian sadari, sebenarnya kalian telah menerapkan teori
peluang lho dalam kehidupan sehari hari. Sekarang kita pelajari yuk aturan
perkalian dan faktorial dalam teori peluang.

Dalam mempelajari teori peluang, kita harus mengetahui


mengenai kaidah pencacahan

kaidah pencacahan adalah suatu ilmu yang berkaitan dengan


. menentukan banyaknya cara suatu percobaan dapat terjadi.

Hal mendasar yang harus dipahami dalam mempelajari kaidah pencacahan yaitu aturan
penjumlahan, aturan perkalian, faktorial, dan permutasi.

Aturan

Jika ada A dan B yang merupakan himpunan saling lepas dengan banyak anggota himpunannya
adalah x dan y, maka banyaknya cara mengambil satu anggota dari gabungan keduanya akan
sama dengan x + y, dinotasikan:

Atau secara sederhana digunakan saat ada sejumlah kejadian yang tidak saling berhubungan
(saling lepas). Dalam kondisi ini kejadian-kejadian tersebut dijumlahkan untuk mendapatkan
total kejadian yang mungkin terjadi.

Contoh

Dari kota A ke kota B ada beberapa jenis angkutan yang dapat digunakan. Ada 4 travel, 2
kapal laut, dan 1 pesawat terbang yang dapat dipilih. Ada berapa total cara berbeda untuk
berangkat dari kota A menuju kota B?
Alternatif Penyelesaian

Dalam soal di atas ketika kita memilih travel, kapal laut, maupun pesa
7 cara berbeda untuk berangkat dari kota A menuju kota B.

Aturan

Jika suatu kejadian dapat terjadi dalam m cara dan kejadian kedua dapat terjadi dalam n
cara, maka pasangan kejadian dapat terjadi:

Prinsip ini dapat digenerelasasikan untuk memasukan banyak kejadian yang dapat terjadi dalam
n1,n2,n3,…nk cara. Banyaknya k kejadian dapat terjadi dalam n1.n2.n3.…nk cara.

Contoh

Kiki mempunyai 3 celana berwarna hitam, biru dan merah serta mempunyai 4 kaos berwarna biru,
merah, kuning, dan merah muda. Berapa banyak pasang cara Kiki memilih celana dan baju?

n1 = Kejadian 1 (celana) = 3

Alternatif n2 = Kejadian 2 (kaos) = 4


Penyelesaian
Banyak pasang cara Kiki memilih celana dan baju:

n1 × n2 = 3 × 4 = 12 cara.
Contoh

Untuk menentukan pengurus kelas, terdapat 3 siswa calon ketua kelas, 2 siswa calon
sekretaris dan 4 siswa calon bendahara, dan tidak ada siswa yang dapat dicalonkan untuk dua
posisi berbeda. Ada berapa cara untuk memilih susunan pengurus kelas yang terdiri dari satu
orang ketua kelas, sekretaris dan bendahara yang bisa dibentuk?

Untuk memilih ketua kelas ada 3 cara, karena ada 3


Alternatif
calon. Untuk memilih sekretaris ada 2 cara, karena ada 2
Penyelesaian
calon. Untuk memilih ketua kelas ada 4 cara, karena ada
4 calon.
Maka, hal ini menggunakan prinsip perkalian sehingga susunan
pengurus kelas dapat dibentuk dengan (3 x 2 x 4) cara = 24 cara.

Sehingga ada 24 susunan pengurus kelas yang dapat dibentuk.

Contoh

Dari angka 0,1,2,3,4,5 akan disusun bilangan ratusan. Berapa banyak bilangan yang terbentuk
dari angka tersebut jika tidak ada nagka yang berulang?

Ada 6 angka yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5 akan dibentuk angka ratusan tidak berulang.


Untuk mengisi posisi ratusan dapat dipilih dari 5 angka, angka 0 (nol) tidak termas

Untuk mengisi posisi puluhan dapat dipilih dari 5 angka, selain angka yang telah dim

Alternatif Penyelesaian Untuk mengisi posisi satuan dapat dipilih dari 4 puluhan. Tentunya pilihan angka it

Tabel 1. Banyaknya bilangan yang dapat dibentu tanpa berulang

Ratusan Puluhan Satuan


5 5 4
Jadi banyaknya bilangan yang dapat dibentuk adalah : 5 x 5 x 4 =

Faktoria
Dalam matematika, faktorial dari bilangan asli n adalah hasil perkalian antara bilangan bulat
positif yang kurang dari atau sama dengan n. Faktorial ditulis sebagai n! dan disebut n
faktorial. Bentuk dari faktorial, yaitu:
di mana, untuk 0! = 1! = 1, sehingga:
2! = 2.1 = 2
3! = 3.2.1 = 6
4! = 4.3.2.1 = 24
5! = 5.4.3.2.1 = 120 dst..

Jika n adalah bilangan bulat positif, maka perkalian bilangan bulat positif dari 1 sampai n disebut n fak
n! = n x (n-1) x (n-2) x ... x 3 x 2 x 1
0! = 1
1! = 1

𝒏!
maka diperoleh: 𝒏 = (𝒏−𝟏)

Contoh

Tentukan nilai dari :


Coba sekarang Kerjakan !!

1. 5 ! . 3 ! = .......
7!
2. 4!𝑥 3 ! = ........

3. 4 ! – 3 ! = ........

4. 10 ! + 2 ! = .....
𝑎!
5. (𝑎−2)! = .....

Jawab di sini gaees... !!!!


PETA KONSEP
permutasi r unsur dari n unsur yang berbeda
permutasi yang memuat unsur yang sama

permutasi siklik
ppeennyyaajjiiaann ppeennyyeelleessaaiaiann mmaassaallaahh
analisis masalah kontekstual

permutasi

permutasi berulang

kombinasi

SEJARAH FAKTORIAL

James Stirling adalah matematikawan Skotlandia. Nomor Stirling,


Permutasi Stirling, dan Aproksimasi Stirling dinamai menurut namanya. Dia juga
membuktikan kebenaran Isaac Newton tentang kubik
Dalam matematika , pendekatanStirling (atau rumusStirling)adalah
perkiraan untuk factorials . Ini adalah pendekatan berkualitas baik, yang menghasilkan hasil yang akurat bahkan untuk nila
JamesStirling,meskipun pertamakalidinyatakan olehAbraham de

Moivre. Rumusnya diberikan

Ahli matematika Skotlandia James Stirling menerbitkan rumusannya

di Methodus Differentialis sive Tractatus de Summatione et Interpolatione Serierum Infinitarum (1730; "Metode Diferensi
yang tak terbatas .
Ow.. ow..

Siapa Dia
??
Latihan !!

1. Rapat dihadiri oleh 10 orang, akan dipilih 3 orang untuk berbicara. Berpa banyak cara untuk
memilih ketiga orang tersebut?
2. Berapa banyak cara membentuk anggota tim bola basket yang akan dipilih dari 11 pemain?
3. Dari 5 angka 1, 2, 3, 4, dan 5 hendak disusun suatu bilangan yang terdiri atas 4 angka. Berapa
banyak bilangan yang dapat disusun, jika;
a. angka – angka itu boleh berulang
b. angka – angka itu tidak boleh berulang
DAFTAR PUSTAKA

Kasmina, dkk. (2008). Matematika Program Keahlian Teknologi, Kesehatan dan Pertanian untuk
SMK dan MAK Kelas XII. Jakarta : Erlangga.
Alamsyah, M.K dan Erna Sunarti. (2008). Memahami Matematika SMK/MAK untuk Kelas XII
Semester 1 dan 2 Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa, TIK, Kesehatan Serta Agribisnis
dan Agroteknologi. Bandung : Armico.
LEMBAR KERJA
SISWA

KOMPETENSI DASAR (KD)

KD 3.3 Menganalisis kaidah pencacahan, permutasi dan kombinasi pada masalah kontekstual

KD 4.3 Menyelesaikan penyelesaian masalah kontekstual berkaitan dengan kaidah

Ke lo m po k :
INDIKATOR PENCAPAIAN KO M P E T ENSI
.. . ... ... ..................................
( IP K )
Anggota : 1. .......................................

2. ........................................
3.25.1 Menerapkan konsep faktorial dalam penyelesaian masalah
3.25.2 Mengidentifikasi fakta pada aturan pencacahan (aturan3.
..p..e...n..j.u...m...l.a...h..a..n...,....a..t.u...r..a. n perkalian, permutasi, dan kombinasi)
melalui masalah kontekstual
4 .
3.25.3 Menganalisis aturan pencacahan (aturan penjumlaha n
. ..... ... . .. .. .. ....... .. ... .. .. .. .. . .. .
, a tu r a n p e r k a l ia n ,
permutasi, dan kombinasi) melalui masalah kontekstual 5. .........................................

4.3251Memecahkan masalah kontekstual yang berkaitan dengan kaidah pencacahan


(aturan penjumlahan, aturan perkalian, permutasi, dan kombinasi)

Petunjuk
Bacalah Setiap masalah yang diberikan
Pahami dan jawablah setiap masalah Kelompok :
tersebut secara mandiri di
kelompokmu. Kelas :
Diskusikan jawaban setiap masalah Anggota :
tersebut bersama
anggotakelompokmu.
Mintalah bantuan guru jika kamu
mendapat masalah ketika
menyelesaian permasalahan yang
diberikan.
Tulislah jawaban kelompokmu yang
paling tepat pada LKPD yang
diberikan dengan menggunakan
pensil untuk diajukan pada diskusi
kelas.
Berdasarkan proses pemecahan
masalah yang kamu lakukan,
perhatikanlah rangkuman yang
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK 1
MATERI POKOK PELUANG
(KAIDAH PENCACAHAN)
ATURAN PENJUMLAHAN DAN PERKALIAN

TUJUAN
PEMBELAJARAN
Aturan Penjumlahan
Melalui diskusi dan menggali informasi tentang aturan pencacahan, peserta didik
Perhatikan
dapat rute perjalanan
menentukan padapenjumlahan
konsep aturan gambar berikut
dan ini.
perkalian dalam kaidah pencacahan

dengan benar dan mandiri;

Rute perjalanan dari P ke R dapat ditempuh melalui Q atau S. Dari P ke R melalui Q

ada (…… × ……) cara yaitu …… cara, sedangkan dari P ke R melalui S ada (…… × ……)

cara, sehingga rute perjalanan dari P ke R ada ( …… + ……) cara yang berbeda. Kaidah

ini merupakan aturan penjumlahan.


Aturan Perkalian

Misalkan Andi akan berangkat sekolah bersama dengan teman sekelasnya, Amir.

Rumah Andi terletak pada titik P dan rumah Amir terletak pada titik Q (lihat

gambar). Sehingga, dalam perjalanan ke sekolah Andi akan menuju rumah Amir

terlebih dahulu, kemudian bersama-sama dengan Amir ia akan berangkat ke sekolah.

Ada berapa cara yang dapat ditempuh Andi untuk berangkat ke sekolah apabila ia

harus melalui rumah Amir terlebih dahulu?

Banyaknya cara perjalanan dari titik P ke titik Q dilanjutkan ke titik R dapat

digambarkan dengan diagram pohon seperti pada gambar berikut.


Dari diagram pohon tersebut terlihat rute perjalanan dari titik P ke titik R melalui

titi Q ada 6 cara yang dapat ditulis dalam bentuk himpunan pasangan berurutan

{(…… , ……), {(…… , ……), {(…… , ……) , {(…… , ……) , {(…… , ……) , {(…… , ……)}.

Dari uraian di atas, didapatkan bahwa jika ada …… cara yang berbeda dari P ke Q

dan ada …… cara yang berbeda dari Q ke R maka akan diperoleh (…… × ……) cara yang

berbeda dari P ke R. Kaidah ini merupakan aturan perkalian.

Dari kedua contoh di atas dapat kita simpulkan tentang kaidah perkalian dan aturan
penjumlahan sebagai berikut.

Jika suatu peristiwa terjadi dengan m cara yang berbeda dan ada peristiwa lain
terjadi dengan n cara yang berbeda maka kedua peristiwa itu dapat terjadi dengan:

 (m × n) cara yang berbeda (prinsip perkalian);


 (m + n) cara yang berbeda (prinsip penjumlahan).

Faktorial

Faktorial adalah perkalian antara bilangan bulat positif (bilangan asli) yang kurang
dari atau sama dengan n. Faktorial ditulis sebagai n! dan disebut n faktorial. Secara
umum dapat dituliskan sebagai:

n! = n(n – 1) . (n – 2) . (n – 3) 3.2.1

0! = 1 dan 1! = 1

Contoh :

Tentukan nilai dari :

1. 3! = 3 . (3 – 1) . (3 – 2) = 3 . 2. 1 = 6

2. 5! = 5 . (… – …) . (… – …) . (… – …) . (… – …) = … x … x … x … x…= ……

3. 3!× 4! = … x … x … x … x … x … x … = …
8! …x…x…x…x…x… …
4. = =
2!3! …x…x… …
𝑛! = 56
5. (𝑛−2)!

𝑛.(… −⋯ )(…−⋯ )
=⋯
(…−⋯ )

𝑛. (… − 1) = ⋯
…2 − … = ⋯
…2 − … − … = 0
(𝑛 − ⋯ )(𝑛 + ⋯ ) = 0
𝑛 = ⋯ 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑛 = ⋯
Jadi, nilai n yang memenuhi adalah ……
Tugas Individu

Untuk lebih memahami mengenai aturan perkalian dan aturan penjumlahan, kerjakan

soal berikut!

1. Dalam sebuah pantia, wakil dari sebuah jurusan dapat dipilih dari dosen, atau mahasiswa.
Jika pada jurusan tersebut memiliki 37 dosen dan 83 mahasiswa, Berapa banyak cara
memilih wakil dari jurusan tersebut?
2. Untuk membentuk pengurus suatu organisasi, tersedia 2 orang calon ketua, 3 orang calon
sekretaris, dan 2 orang calon bendahara dan tidak ada seorang pun yang dicalonkan pada
dua atau lebih kedudukan yang berbeda. Dalam berapa cara susunan pengurus yang terdiri
dari seorang ketua, seorang sekretaris, dan seorang bendahara dapat dibentuk?
3. Tentukan nilai dari (𝑛+1)! = 30
𝑛
Tugas Kelompok

Bersama kelompokmu kerjakan soal berikut kemudian dikumpulkan pada gurumu!

1. Seorang pelajar dapat memilih sebuah proyek komputer dari salah satu diantara tiga aftar
yang tersedia. ketiga daftar tersebut terdiri atas 23, 15, dan 19 kemungkinan proyek.
Proyek
- proyek komputer yang ada pada ketiga daftar tersebut semuanya berbeda. Berapa
banyakkemungkinan siswa tersebut memilih proyek komputer?
2. Arsyad ingin membuat plat nomor yang terdiri dari 4 angka yang dipilih dari angka-angka 1,
2, 3, 4, 5 dan dalam plat nomor tidak boleh ada angka yang sama. Berapa banyak plat
nomor yng dapat dibuat?
3. Berapa banyak susunan huruf yang dapat dibentuk oleh huruf-huruf pada kata “GARDU”
tanpa ada pengulangan kata :
a. Huruf pertama adalah huruf hidup
b. Huruf pertama huruf mati dan huruf ketiga huruf hidup

(𝑛+1)!
4. Tentukan nilai n dari persamaan berikut : (𝑛+2)! =
(𝑛−1)! (𝑛−3)!

5. Buktikan 7! + 7! = 8!
2!5!
3!4! 3!5!
Kunci jawaban

Tugas individu

1. Ada 37 cara untuk memilih wakil dari sebuah jurusan yang berasal dari kalangan dosen dan
ada 83 cara memilih wakil dari sebuah jurusan yang berasal dari kalangan mahasiswa.
Karena pada jurusan tersebut tidak ada dosen yang berstatus mahasiswa ataupun
mahasiswa yang berstatus dosen, maka berdasarkan aturan penjumlahan, ada37+83=120
cara untuk memilih wakil dari sebuah jurusan.
2. Untuk ketua ada 2 cara memilih, karena ada 2 calon. Demikian juga untuk sekretaris ada 3
cara dan untuk bendahara ada 2 cara, karena ada 2 calon. Oleh karena itu, menurut prinsip
perkalian, susunan pengurus dapat dibentuk dengan (2 × 3 × 2) cara, yaitu 12 cara. Untuk
mendapatkan gambaran yang jelas dari penyelesaian di atas, banyaknya susunan pengurus
dapat ditunjukkan dengan diagram pohon sebagai berikut.

(𝑛+1)!
3. = 30
𝑛

𝑛.(𝑛+1)
= 30
𝑛

𝑛 − 1 = 30

𝑛 = 30 − 1 = 29
Jadi nilai n adala 29

Tugas kelompok
1. karena dari ketiga daftar tersebut semua proyek berbeda, dimana pada daftar pertama ada
23 proyek, daftar kedua ada 15 proyek , dan daftar ketiga ada 19 proyek Maka berdasarkan
aturan penjumlahan ada 23+15+19 = 57 kemungkinan siswa tersebut memilih proyek
komputer.
2. Tabel kemungkinan plat nomor

A B C D

5 4 3 2

Banyaknya plat nomor yang dapat dibuat tanpa pengulangan adalah 5 x 4 x 3 x 2

= 120 plat nomor

Jadi banyaknya plat nomor yang dapat dibuat adalah 120 plat nomor
3. GARDU = 5 huruf
a. Huruf pertama adalah huruf hidup
Maka, huruf vocal 2, huruf konsonan 3

Huruf ke 1(vocal) 2 3 4 5

2 4 3 2 1

2 x 4 x 3 x 2 x 1 = 48

Jadi, banyaknya huruf yang dapat disusun adalah 48 susunan

b. Huruf pertama huruf mati dan huruf ketiga huruf hidup

Huruf ke- 1 2 3 (vocal) 4 5


(konsonan)
3 3 2 2 1

3 x 3 x 2 x 2 x 1 = 36

Jadi, banyaknya huruf yang dapat disusun adalah 36 susunan


(𝑛+2)! (𝑛+1)!
4. =
(𝑛−1)! (𝑛−3)!

(𝑛+2).(𝑛+1).𝑛(𝑛−1)! (𝑛+1).𝑛(𝑛−1)(𝑛−2)(𝑛−3)!
=
(𝑛−1)! (𝑛−3)!

(𝑛 + 2). (𝑛 + 1). 𝑛 = (𝑛 + 1). 𝑛(𝑛 − 1)(𝑛 − 2)


(𝑛 + 2) = (𝑛 − 1)(𝑛 − 2)
(𝑛 + 2) = 𝑛2 − 3𝑛 + 2
𝑛2 − 4𝑛 = 0
𝑛 ( 𝑛 − 4) = 0
𝑛 = 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑛 = 4
Jadi, nilai n yang memenuhi dari persamaan tersebut adalah n = 0, n = 4
7! 7! 8!
5. + =
2!5! 3!4! 3!5!

7! 8 3 7! 8 8 8!
. . + . . =
2!5! 3 8 3!4! 5 5 3!5!

8! 3 8! 5 8!
. + . =
3!5! 8 3!5! 8 3!5!

8! 3 5 8!
.( + )=
3!5! 8 8 3!5!

8! 8!
.1=
3!5! 3!5!

8!
=
8!
3!5!
3!5!

 Pada langkah pertama agar menemukan 8! maka 7! kita kalikan 8 dan pada
pembilang kita butuh 3! sehingga bagian 2! kita kalikan 3. Artinya kita
mengalikan 8
seharusnya, agar tak merubah nilai maka kita kalikan
dengan
3

inversnya yakni 3. Hal yang sama dilakukan pada bagian kedua.


8
 Pada langkah kedua bagian faktorial di kiri di faktorkan sehingga terdapa
penjumlahan 3 dan 5. Dari sini kita akan dapatkan 1.
8 8
28

Anda mungkin juga menyukai