(RPP)
1. Melalui Discovery Learning tentang aturan pencacahan, Siswa dapat mengidentifikasi konsep aturan
penjumlahan dan perkalian dalam kaidah pencacahan dengan benar dan disiplin
2. Dengan Discovery Learning mengenai aturan pencacahan, Siswa dapat mengidentifikasi fakta pada
aturan pencacahan (aturan penjumlahan, aturan perkalian, permutasi, dan kombinasi) melalui masalah
kontekstual dengan tepat dan disiplin;
3. Melalui Discovery Learning tentang peluang, Siswa dapat menganalisis aturan pencacahan (aturan
penjumlahan, aturan perkalian, permutasi, dan kombinasi) melalui masalah kontekstual dengan benar
dan kerjasama;
C. Materi Pembelajaran
1. Materi Reguler
a. Fakta
Masalah kontekstual yang berkaitan dengan permutasi dan kombinasi.
b. Konsep
1) Notasi faktorial
2) Rumus permutasi r unsur dari n unsur yang berbeda
3) Rumus permutasi yang memuat unsur yang sama
4) Rumus Kombinasi
c. Prinsip
n! merupakan perkalian dari n bilangan asli yang terurut.
n! = n x (n-1) x (n-2) x (n-3) x .... x 3 x 2 x 1
d. Prosedur
Langkah-langkah menyelesaikan masalah kontestual yang berkaitan dengan kaidah pencacahan
e. Metakognitif
Menganalisis penyelesaian masalah konstektual dengan konsep kaidah pencacahan
2. Materi Remidial
Menyelesaikan masalah konstektual dengan menggunakan aturan kombinasi.
3. Materi Pengayaan
Pemecahan soal-soal olimpiade tentang kaidah pencacahan
F. Sumber Belajar
Alamsyah, M.K dan Erna Sunarti. (2008). Memahami Matematika SMK/MAK untuk Kelas XII Semester
1 dan 2 Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa, TIK, Kesehatan Serta Agribisnis dan Agroteknologi.
Bandung : Armico. [hlm.1-5]
Kasmina, dkk. (2008). Matematika Program Keahlian Teknologi, Kesehatan dan Pertanian untuk SMK
dan MAK Kelas XII. Jakarta : Erlangga. [hlm. 2-8].
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Nilai-nilai
Karakter
Pendahuluan 1. Pengkondisian kelas dan berdoa sebelum Religius
(2 menit) dimulainya pembelajaran disiplin
2. Mengecek kehadiran dan mengelompokan siswa.
3. Memotivasi kepada siswa dengan menjelaskan
manfaat yang didapat dengan mempelajari materi
kaidah pencacahan,
4. Melakukan pembelajaran dengan bertanya terlebih
dahulu mengenai materi sebelumnya mengenai
kaidah pencacahan
5. Siswa menyimak Tujuan Pembelajaran.
6. Menyampaikan tahapan-tahapan yang akan
dilakukan dalam pembelajaran (pemberian acuan)
Teknik
No Aspek yang dinilai Waktu Penilaian
Penilaian
1. Sikap Pengamatan Selama pembelajaran dan
a. Terlibat aktif dalam saat diskusi
pembelajaran konsep Kaidah
Pencacahan
b. Bekerjasama dalam kegiatan
kelompok.
c. Toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang
berbeda dan kreatif.
2. Pengetahuan
a. Menerapkan konsep permutasi tes tertulis Penyelesaian tugas
yang memuat unsur yang sama individu dan kelompok
dalam penyelesaian masalah
b.Menyelesaikan Permasalahan
yang berkaitan dengan kaidah
pencacahan.
3. Keterampilan
a. Terampil menerapkan Pengamatan Penyelesaian tugas (baik
konsep/prinsip dan strategi individu maupun
pemecahan masalah yang kelompok) dan saat diskusi
relevan yang berkaitan dengan
menemukan konsep Kaidah
Pencacahan
\
BAHAN AJAR
KOMPETENSI DASAR (KD)
KD 3.3 Menganalisis kaidah pencacahan, permutasi dan kombinasi pada masalah kontekstual
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui diskusi dan menggali informasi tentang aturan pencacahan, Siswa dapat mengidentifikasi
konsep aturan penjumlahan dan perkalian dalam kaidah pencacahan dengan benar dan mandiri
2. Dengan pendekatan saintifik dan diskusi mengenai aturan pencacahan, Siswa dapat
mengidentifikasi fakta pada aturan pencacahan (aturan penjumlahan, aturan perkalian,
permutasi, dan kombinasi) melalui masalah kontekstual dengan tepat dan percaya diri;
3. Melalui diskusi kelompok tentang peluang, Siswa dapat menganalisis aturan pencacahan (aturan
penjumlahan, aturan perkalian, permutasi, dan kombinasi) melalui masalah kontekstual dengan
benar dan kerjasama;
4. Dengan diskusi kelompok, tanya jawab dan menganalisa contoh cara penyusunan kata yang
disusun, Siswa dapat menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan kaidah
pencacahan (aturan penjumlahan, aturan perkalian, permutasi, dan kombinasi) dengan tepat dan
teliti;
5. Melalui diskusi, tanya jawab presentasi dan pemberian contoh cara pemilihan dalam menyeleksi
komite atau karyawan, Siswa dapat menyajikan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan
kaidah pencacahan (aturan penjumlahan, aturan perkalian, permutasi, dan kombinasi) dengan
benar dan percaya diri.
1.
BAHAN AJAR
BAB 3 PELUANG
Kalian pernah tidak ketika ingin belajar kelompok ke rumah teman, ternyata
langit mendung, tampak gelap, bahkan angin bertiup lebih kencang dari
biasanya? Kemudian kalian berpikir kemungkinan besar sebentar lagi turun
hujan. Nah, tanpa kalian sadari, sebenarnya kalian telah menerapkan teori
peluang lho dalam kehidupan sehari hari. Sekarang kita pelajari yuk aturan
perkalian dan faktorial dalam teori peluang.
Hal mendasar yang harus dipahami dalam mempelajari kaidah pencacahan yaitu aturan
penjumlahan, aturan perkalian, faktorial, dan permutasi.
Aturan
Penjumlahan
Jika ada A dan B yang merupakan himpunan saling lepas dengan banyak anggota himpunannya
adalah x dan y, maka banyaknya cara mengambil satu anggota dari gabungan keduanya akan sama
dengan x + y, dinotasikan:
Atau secara sederhana digunakan saat ada sejumlah kejadian yang tidak saling berhubungan
(saling lepas). Dalam kondisi ini kejadian-kejadian tersebut dijumlahkan untuk mendapatkan
total kejadian yang mungkin terjadi.
Contoh
Dari kota A ke kota B ada beberapa jenis angkutan yang dapat digunakan. Ada 4 travel, 2 kapal
laut, dan 1 pesawat terbang yang dapat dipilih. Ada berapa total cara berbeda untuk berangkat
dari kota A menuju kota B?
Alternatif Penyelesaian
Aturan
Jika suatu kejadian dapat terjadi dalam m cara dan kejadian kedua dapat terjadi dalam n
cara, maka pasangan kejadian dapat terjadi:
Prinsip ini dapat digenerelasasikan untuk memasukan banyak kejadian yang dapat terjadi dalam
n1,n2,n3,…nk cara. Banyaknya k kejadian dapat terjadi dalam n1.n2.n3.…nk cara.
Contoh
Kiki mempunyai 3 celana berwarna hitam, biru dan merah serta mempunyai 4 kaos berwarna biru,
merah, kuning, dan merah muda. Berapa banyak pasang cara Kiki memilih celana dan baju?
n1 = Kejadian 1 (celana) = 3
n1 × n2 = 3 × 4 = 12 cara.
Contoh
Untuk menentukan pengurus kelas, terdapat 3 siswa calon ketua kelas, 2 siswa calon sekretaris
dan 4 siswa calon bendahara, dan tidak ada siswa yang dapat dicalonkan untuk dua posisi
berbeda. Ada berapa cara untuk memilih susunan pengurus kelas yang terdiri dari satu orang
ketua kelas, sekretaris dan bendahara yang bisa dibentuk?
Untuk memilih ketua kelas ada 3 cara, karena ada 3 calon. Alternatif
Untuk memilih sekretaris ada 2 cara, karena ada 2 calon. Penyelesaian
Untuk memilih ketua kelas ada 4 cara, karena ada 4 calon.
Maka, hal ini menggunakan prinsip perkalian sehingga susunan
pengurus kelas dapat dibentuk dengan (3 x 2 x 4) cara = 24 cara.
Contoh
Dari angka 0,1,2,3,4,5 akan disusun bilangan ratusan. Berapa banyak bilangan yang terbentuk
dari angka tersebut jika tidak ada nagka yang berulang?
Faktoria
l
Dalam matematika, faktorial dari bilangan asli n adalah hasil perkalian antara bilangan bulat
positif yang kurang dari atau sama dengan n. Faktorial ditulis sebagai n! dan disebut n faktorial.
Bentuk dari faktorial, yaitu:
Contoh
1. 5 ! . 3 ! = .......
7!
2. 4!𝑥 3 !
= ........
3. 4 ! – 3 ! = ........
4. 10 ! + 2 ! = .....
𝑎!
5. (𝑎−2)! = .....
sama penyajian
permutasi penyelesaian
penyelesaian
masalah
masalah
permutasi siklik
permutasi berulang
kombinasi
SEJARAH FAKTORIAL
1. Rapat dihadiri oleh 10 orang, akan dipilih 3 orang untuk berbicara. Berpa banyak cara untuk
memilih ketiga orang tersebut?
2. Berapa banyak cara membentuk anggota tim bola basket yang akan dipilih dari 11 pemain?
3. Dari 5 angka 1, 2, 3, 4, dan 5 hendak disusun suatu bilangan yang terdiri atas 4 angka. Berapa
banyak bilangan yang dapat disusun, jika;
a. angka – angka itu boleh berulang
b. angka – angka itu tidak boleh berulang
DAFTAR PUSTAKA
Kasmina, dkk. (2008). Matematika Program Keahlian Teknologi, Kesehatan dan Pertanian untuk
SMK dan MAK Kelas XII. Jakarta : Erlangga.
Alamsyah, M.K dan Erna Sunarti. (2008). Memahami Matematika SMK/MAK untuk Kelas XII
Semester 1 dan 2 Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa, TIK, Kesehatan Serta Agribisnis
dan Agroteknologi. Bandung : Armico.
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS)
KOMPETENSI DASAR (KD)
KD 3.3 Menganalisis kaidah pencacahan, permutasi dan kombinasi pada masalah kontekstual
Kelompok : ...........................................
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI (IPK)
Anggota : 1. .......................................
2. ........................................
3.25.1 Menerapkan konsep faktorial dalam penyelesaian masalah
3.25.2 Mengidentifikasi fakta pada aturan pencacahan (aturan3. ........................................
penjumlahan, aturan
perkalian, permutasi, dan kombinasi) melalui masalah kontekstual
4. ........................................
3.25.3 Menganalisis aturan pencacahan (aturan penjumlahan, aturan perkalian,
permutasi, dan kombinasi) melalui masalah kontekstual 5. .........................................
Petunjuk
TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui diskusi dan menggali informasi tentang aturan pencacahan, peserta didik dapat
menentukan konsep aturan penjumlahan dan perkalian dalam kaidah pencacahan dengan
Aturan Penjumlahan
ada (…… × ……) cara yaitu …… cara, sedangkan dari P ke R melalui S ada (…… × ……) cara,
sehingga rute perjalanan dari P ke R ada (…… + ……) cara yang berbeda. Kaidah ini
Misalkan Andi akan berangkat sekolah bersama dengan teman sekelasnya, Amir.
Rumah Andi terletak pada titik P dan rumah Amir terletak pada titik Q (lihat gambar).
Sehingga, dalam perjalanan ke sekolah Andi akan menuju rumah Amir terlebih dahulu,
kemudian bersama-sama dengan Amir ia akan berangkat ke sekolah. Ada berapa cara
yang dapat ditempuh Andi untuk berangkat ke sekolah apabila ia harus melalui rumah
titi Q ada 6 cara yang dapat ditulis dalam bentuk himpunan pasangan berurutan
{(…… , ……), {(…… , ……), {(…… , ……) , {(…… , ……) , {(…… , ……) , {(…… , ……)}.
Dari uraian di atas, didapatkan bahwa jika ada …… cara yang berbeda dari P ke Q dan
ada …… cara yang berbeda dari Q ke R maka akan diperoleh (…… × ……) cara yang
Dari kedua contoh di atas dapat kita simpulkan tentang kaidah perkalian dan aturan
penjumlahan sebagai berikut.
Jika suatu peristiwa terjadi dengan m cara yang berbeda dan ada peristiwa lain
terjadi dengan n cara yang berbeda maka kedua peristiwa itu dapat terjadi dengan:
Faktorial
Faktorial adalah perkalian antara bilangan bulat positif (bilangan asli) yang kurang
dari atau sama dengan n. Faktorial ditulis sebagai n! dan disebut n faktorial. Secara
umum dapat dituliskan sebagai:
0! = 1 dan 1! = 1
Contoh :
1. 3! = 3 . (3 – 1) . (3 – 2) = 3 . 2. 1 = 6
2. 5! = 5 . (… – …) . (… – …) . (… – …) . (… – …) = … x … x … x … x…= ……
3. 3!× 4! = … x … x … x … x … x … x … = …
8! …x…x…x…x…x… …
4. = =
2!3! …x…x… …
𝑛!
5. = 56
(𝑛−2)!
𝑛.(… −⋯ )(…−⋯ )
=⋯
(…−⋯ )
𝑛. (… − 1) = ⋯
…2 − … = ⋯
…2 − … − … = 0
(𝑛 − ⋯ )(𝑛 + ⋯ ) = 0
𝑛 = ⋯ 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑛 = ⋯
Jadi, nilai n yang memenuhi adalah ……
Tugas Individu
Untuk lebih memahami mengenai aturan perkalian dan aturan penjumlahan, kerjakan
soal berikut!
1. Dalam sebuah pantia, wakil dari sebuah jurusan dapat dipilih dari dosen, atau mahasiswa.
Jika pada jurusan tersebut memiliki 37 dosen dan 83 mahasiswa, Berapa banyak cara
memilih wakil dari jurusan tersebut?
2. Untuk membentuk pengurus suatu organisasi, tersedia 2 orang calon ketua, 3 orang calon
sekretaris, dan 2 orang calon bendahara dan tidak ada seorang pun yang dicalonkan pada
dua atau lebih kedudukan yang berbeda. Dalam berapa cara susunan pengurus yang terdiri
dari seorang ketua, seorang sekretaris, dan seorang bendahara dapat dibentuk?
3. Tentukan nilai dari (𝑛+1)! = 30
𝑛
Tugas Kelompok
1. Seorang pelajar dapat memilih sebuah proyek komputer dari salah satu diantara tiga aftar
yang tersedia. ketiga daftar tersebut terdiri atas 23, 15, dan 19 kemungkinan proyek. Proyek
- proyek komputer yang ada pada ketiga daftar tersebut semuanya berbeda. Berapa
banyakkemungkinan siswa tersebut memilih proyek komputer?
2. Arsyad ingin membuat plat nomor yang terdiri dari 4 angka yang dipilih dari angka-angka 1,
2, 3, 4, 5 dan dalam plat nomor tidak boleh ada angka yang sama. Berapa banyak plat nomor
yng dapat dibuat?
3. Berapa banyak susunan huruf yang dapat dibentuk oleh huruf-huruf pada kata “GARDU”
tanpa ada pengulangan kata :
a. Huruf pertama adalah huruf hidup
b. Huruf pertama huruf mati dan huruf ketiga huruf hidup
(𝑛+1)!
4. Tentukan nilai n dari persamaan berikut : (𝑛+2)! =
(𝑛−1)! (𝑛−3)!
5. Buktikan 7!
+
7!
=
8!
2!5!
3!4! 3!5!
Kunci jawaban
Tugas individu
1. Ada 37 cara untuk memilih wakil dari sebuah jurusan yang berasal dari kalangan dosen dan
ada 83 cara memilih wakil dari sebuah jurusan yang berasal dari kalangan mahasiswa. Karena
pada jurusan tersebut tidak ada dosen yang berstatus mahasiswa ataupun mahasiswa yang
berstatus dosen, maka berdasarkan aturan penjumlahan, ada37+83=120 cara untuk memilih
wakil dari sebuah jurusan.
2. Untuk ketua ada 2 cara memilih, karena ada 2 calon. Demikian juga untuk sekretaris ada 3
cara dan untuk bendahara ada 2 cara, karena ada 2 calon. Oleh karena itu, menurut prinsip
perkalian, susunan pengurus dapat dibentuk dengan (2 × 3 × 2) cara, yaitu 12 cara. Untuk
mendapatkan gambaran yang jelas dari penyelesaian di atas, banyaknya susunan pengurus
dapat ditunjukkan dengan diagram pohon sebagai berikut.
(𝑛+1)!
3. = 30
𝑛
𝑛.(𝑛+1)
= 30
𝑛
𝑛 − 1 = 30
𝑛 = 30 − 1 = 29
Jadi nilai n adala 29
Tugas kelompok
1. karena dari ketiga daftar tersebut semua proyek berbeda, dimana pada daftar pertama ada
23 proyek, daftar kedua ada 15 proyek , dan daftar ketiga ada 19 proyek Maka berdasarkan
aturan penjumlahan ada 23+15+19 = 57 kemungkinan siswa tersebut memilih proyek
komputer.
2. Tabel kemungkinan plat nomor
A B C D
5 4 3 2
Jadi banyaknya plat nomor yang dapat dibuat adalah 120 plat nomor
3. GARDU = 5 huruf
a. Huruf pertama adalah huruf hidup Maka,
huruf vocal 2, huruf konsonan 3
Huruf ke 1(vocal) 2 3 4 5
2 4 3 2 1
2 x 4 x 3 x 2 x 1 = 48
3 x 3 x 2 x 2 x 1 = 36
(𝑛+2).(𝑛+1).𝑛(𝑛−1)! (𝑛+1).𝑛(𝑛−1)(𝑛−2)(𝑛−3)!
=
(𝑛−1)! (𝑛−3)!
7! 8 3 7! 8 8 8!
. . + . . =
2!5! 3 8 3!4! 5 5 3!5!
8! 3 8! 5 8!
. + . =
3!5! 8 3!5! 8 3!5!
8! 3 5 8!
.( + )=
3!5! 8 8 3!5!
8! 8!
.1=
3!5! 3!5!
8!
8! =
3!5!
3!5!
Pada langkah pertama agar menemukan 8! maka 7! kita kalikan 8 dan pada pembilang
kita butuh 3! sehingga bagian 2! kita kalikan 3. Artinya kita
mengalikan 8
seharusnya, agar tak merubah nilai maka kita kalikan dengan
3