Anda di halaman 1dari 15

PPG PRAJABATAN BERSUBSIDI FORM 11

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


Program Studi Pendidikan Matematika

BAHAN AJAR I
Materi : Peluang
Submateri : Ruang sampel, titik sampel dan kejadian
Kelas : VIII SMP Semester 2
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit (3 JP)

KOMPETENSI DASAR
3.11 Menjelaskan peluang empirik dan teoretik suatu kejadian dari suatu percobaan
4.11 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peluang empirik dan teoretik suatu kejadian dari suatu
percobaan

INDIKATOR
3.11.1 Menentukan titik sampel, ruang sampel
4.11.1 Menyelesaikan soal sehari hari yang berkaitan dengan titik sampel, ruang sampel

TUJUAN PEMBELAJARAN
 Siswa dapat menentukan titik sampel, ruang sampel
 Siswa dapat menyelesaikan soal sehari hari yang berkaitan dengan titik sampel, ruang sampel

A. SEJARAH
Girolamo Cardano adalah Seorang ahli matematika dan fisika kelahiran Italia,
24 September 1501. Beliau lah yang menggembangkan teori peluang dan
menggunakannya untuk memenangkan perjudian karena Semasa itu Cardano
merupakan seorang penjudi. Pada tahun 1565 Cardano menerbitkan sebuah buku
berjudul Liber de Ludo Aleae (Book on Games of Changes) . Pada Bukunya, Cardano
memberikan rinci tentang konsep dasar dari peluang berdasarkan sebuah masalah
dalam perjudian.
Perkembangan selanjutnya, tahun 1654 seorang penjudi lain dengan nama
Chevalier de Mere menemukan bagaimana berjalannya suatu sistem perjudian. Suatu
saat de Mere kalah dalam suatu permainan judi, Akhirnya dia minta pertolongan
Blaise Pascal untuk menganalisa sistem permainan tersebut. Dengan
perhitungan Pascal menemukan bahwa kemungkinan de Mere kalah dalam perjudian
tersebut 51%. Dari sanalah berawal ketertarikan Pascal mengembangkan teori ini.
Akhirnya bersama ahli matematika lain Pierre de Fermat, Blaise Pascal
mendiskusikan pemecahan masalah ini

B. DEFENISI
Peluang adalah suatu cara yang dilakukan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya suatu kejadian.
Dalam kehidupan sehari-sehari, kamu pasti sering mendengar pernyataan-pernyataan berikut.

1. Nanti sore mungkin akan turun hujan.


2. Berdasarkan hasil perolehan suara, Joni berpeluang besar untuk menjadi ketua kelas.
3. Peluang Indonesia untuk mengalahkan Brazil dalam pertandingan sepakbola sangat kecil.

Besar peluang ketiga pernyataan di atas dinyatakan dengan mungkin, berpeluang besar , dan berpeluang kecil. Di dalam
Matematika, besar peluang suatu kejadian/pernyataan dapat ditentukan secara eksak. Untuk lebih jelasnya, pelajari
uraian berikut.
1. Ruang Sampel

Ruang sampel adalah himpunan semua hasil yang mungkin terjadi dari suatu percobaan. Ruang sampel dilambangkan
dengan (S). Untuk menentukan banyaknya ruang sampel suatu percobaan dapat dilakukan dengan membuat tabel,
diagram pohon, atau menggunakan rumus.

Note, Ruang sampel untuk sebuah percobaan:

- Sebuah koin = Gambar dan angka


- Sebuah dadu = angka 1, angka 2, angka 3, angka 4, angka 5, angka 6
- Kartu Bridge = 52 kartu yaitu,
 Heart (hati) : Angka 2 – 10, 1 king, 1 queen, 1 As, 1 Jack
 Diamond (wajik) : Angka 2 – 10, 1 king, 1 queen, 1 As, 1 Jack
 Sekop (spade) : Angka 2 – 10, 1 king, 1 queen, 1 As, 1 Jack
 Keriting (clover) : Angka 2 – 10, 1 king, 1 queen, 1 As, 1 Jack

Untuk memahaminya, mari kita perhatihan contoh dibawah ini.

CONTOH
Ada dua mata uang dilambungkan bersama sama. Banyak anggota ruang sampel adalah ...

Pembahasan
Cara 1: Menentukan banyaknya ruang sampel dengan tabel.

KEPING 1
G
A (Angka)
(Gambar)
KEPING 2

G G, G G, A

A A, G A, A
 
Cara 2: Menentukan banyaknya ruang sampel dengan diagram pohon.

Hasil ruang sampel ( A, A A, G G, A G, G )


 
Kesimpulan:
Jadi, banyak anggota ruang sampel tiga mata uang yang dilambungkan adalah 4

Rumus menentukan ruang sampel


- Sebanyak n koin dilambungkan = 2n
- Sebanyak n dadu digelindingkan = 6n

2. Titik Sampel
Titik sampel adalah beberapa anggota dari ruang sampel yang mungkin muncul. Titik sampel dilambangkan dengan
(A).

CONTOH
a. Pada pelemparan sebuah koin, maka titik sampelnya : Gambar dan angka
b. Pada pelemparan sebuah dadu, maka titik sampelnya : (1), (2), (3), (4), (5), dan (6)
c. Pada pelemparan sebuah dadu, maka kemungkinan munculnya angka genap
titik sampelnya : (2), (4), dan (6)
d. Pada pelemparan sebuah dadu, maka kemungkinan munculnya bilangan prima
titik sampelnya : (2), (3), dan (5)
e. Lina menggelindingkan 2 dadu di lantai. Tentukanlah banyak kejadian yang mungkin terjadi jika dia
mengharapkan muncul mata dadu berjumlah 3.
Pembahasan

Dadu 1 0 1 2 3
Dadu 2 3 2 1 0
Jumlah 3 3 3 3
Tidak Berlaku karena angka 0
tidak ada pada dadu

Banyak kejadian n (A): (1,2), (2,1)

RANGKUMAN
Peluang adalah suatu cara yang dilakukan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya suatu kejadian.
Ruang sampel adalah himpunan semua hasil yang mungkin terjadi dari suatu percobaan. Ruang sampel dilambangkan
dengan (S). Untuk menentukan banyaknya ruang sampel suatu percobaan dapat dilakukan dengan membuat tabel,
diagram pohon, atau menggunakan rumus.

Rumus menentukan ruang sampel


- Sebanyak n koin dilambungkan = 2n
- Sebanyak n dadu digelindingkan = 6n
Titik sampel adalah beberapa anggota dari ruang sampel yang mungkin muncul. Titik sampel dilambangkan dengan
(A).

UJI KOMPETENSI 1
1. Tentukanlah dan Jabarkanlah banyaknya ruang sampel dari 4 koin yang dilambungkan bersama sama
menggunakan metode tabel, diagram pohon dan rumus.
2. Tentukanlah dan Jabarkanlah banyaknya titik sampel dari penggelindingan 2 dadu di lantai jika dia
mengharapkan muncul jumlah mata dadu genap.
BAHAN AJAR II
Materi : Peluang
Submateri : Peluang Teoritik
Kelas : VII SMP Semester 2
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (2 JP)

KOMPETENSI DASAR
3.11 Menjelaskan peluang empirik dan teoretik suatu kejadian dari suatu percobaan
4.11 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peluang empirik dan teoretik suatu kejadian dari suatu

INDIKATOR
3.11.2 Menentukan peluang teoritik dari suatu percobaan
4.11.1 Menyelesaikan soal sehari hari yang berkaitan dengan peluang teoritik

TUJUAN PEMBELAJARAN
 Siswa dapat menentukan peluang teoritik dari suatu percobaan
 Siswa dapat Menyelesaikan soal sehari hari yang berkaitan dengan peluang empirik dan teoritik

A.PELUANG TEORITIK

Peluang teoritik adalah perbandingan antara frekuensi kejadian yang diharapkan terhadap frekuensi kejadian yang
mungkin (ruang sampel).  Biasanya peluang teoritik digunakan saat percobaan yang dilakukan hanya satu kali.

n( A)
P ( A )=
n(S )

Keterangan:
P(A) : Peluang kejadian yang diharapkan
n(A) : Frekuensi kejadian yang diharapkan titik sampel kejadian
n(S) : Frekuensi seluruh percobaan ruang sampel

Supaya kamu mengerti hubungan antara ruang sampel, titik sampel dengan peluang teoritik, perhatikan beberapa contoh
soal berikut.

CONTOH
1. Pada Sebuah  kantong terdapat 40 kelereng dengan warna merah 16 buah, hijau 8 buah dan sisanya berwarna biru,
kemudian diambil satu buah kelereng secara acak.  Tentukan peluang jika yang terambil adalah kelereng biru?

Pembahasan
Banyaknya seluruh kelereng (n(S)) = 40
Jumlah kelereng merah = 16
Jumlah kelereng hijau =8
Jumlah kelereng biru (n (A)) = 40-16-8 = 16

Peluang terambil kelereng biru:


n( A)
P ( A )=
n(S )
16
P ( A )=
40
2
P ( A )=
5
2. Andi dan Hasan sedang main sut gajah seperti tampak pada gambar.  Jari telunjuk melambangkan manusia, jari
kelingking melambangkan semut, dan ibu jari melambangkan gajah.  Jika manusia melawan gajah maka yang
menang adalah gajah, jika semut melawan manusia maka yang menang adalah manusia, dan jika gajah   melawan
semut maka yang menang adalah semut. Tentukan peluang mereka akan seri pada sut gajah tersebut!

Pembahasan

Coba kamu perhatikan tabel sut gajah berikut!


Pada tabel tampak mereka akan seri sebanyak 3 kali sehingga n(A) = 3,
sedangkan ruang sampelnya n(S) = 9, maka peluang mereka akan seri
adalah :
Banyaknya seluruh percobaan (n(S)) =9
Banyaknya kemungkinan seri (n (A)) =3
n( A)
P ( A )=
n(S )
3
P ( A )=
9
1
P ( A )=
3
1
Maka peluang mereka akan seri pada sut gajah tersebut adalah
3

UJI KOMPETENSI 2
1. Jumlah siswa kelas VIII A di SMP N 3 Medan adalah 40 orang. Wali kelas ingin memilih ketua kelas, Jika siswa
Laki laki berjumlah 16 orang, maka Tentukanlah peluang siswa perempuan menjadi ketua kelas.

2. Pada sebuah rak buku terdapat 5 buah buku fisika, 6 buah buku biologi dan 7 buah buku kimia yang ditata secara
acak. Budi mengambil dari rak sebanyak dua kali masing-masing satu buah buku. Pada pengambilan pertama
diperoleh buku kimia. Jika buku yang telah diambil tidak dikembalikan, tentukan peluang terambil buku kimia pada
pengambilan yang kedua!

3. Dua buah dadu yang homogen dilempar bersama-sama. Tentukanlah Peluang munculnya dadu pertama bermata 3.
BAHAN AJAR III
Materi : Peluang
Submateri : Peluang Empirik
Kelas : VIII SMP Semester 2
Alokasi Waktu : 5 x 40 menit (2 PERTEMUAN)

KOMPETENSI DASAR
4.12 Menjelaskan peluang empirik dan teoretik suatu kejadian dari suatu percobaan
5.11 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peluang empirik dan teoretik suatu kejadian dari suatu
percobaan

INDIKATOR
3.11.3 Menentukan peluang empirik dari suatu percobaan
3.11.4 Menentukan Frekuensi harapan terjadinya suatu kejadian
3.11.5 Hubungan antara peluang teoritik dan empirik
4.11.3 Menyelesaikan soal sehari hari yang berkaitan dengan peluang empirik dan teoritik
4.11.4 Menyelesaikan soal sehari hari yang berkaitan dengan frekuensi harapan terjadinya suatu kejadian

TUJUAN PEMBELAJARAN
 Siswa dapat menentukan peluang empirik dari suatu percobaan
 Siswa dapat menentukan Frekuensi harapan terjadinya suatu kejadian
 Siswa dapat menentukan hubungan antara peluang teoritik dan empirik

Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar


Untuk keefektifan penggunaan bahan ajar ini, diharapkan siswa mempedomani hal-hal berikut ini:
1. Bahan Ajar ini dikemas secara ringkas dan sederhana, untuk itu sebelum mempelajarinya diharapkan untuk
membacanya terlebih dahulu di rumah.
2. Kerjakan secara mandiri latihan yang disajikan dalam bahan ajar ini dengan mempedomani materi ajar yang
disajikan dalam bahan ajar ini atau bahan bacaan yang berkaitan.
3. Untuk mempermudah pemahaman anda, pelajari secara seksama rangkuman yang disajikan pada bagian akhir
bahan ajar ini.
4. Ukurlah kemampuan anda dengan mengerjakan tes formatif yang disediakan, untuk itu dalam bahan ajar ini
disediakan kunci jawaban tes formatif yang ditugaskan.

A. Uraian Materi Bahan Ajar

1. Peta konsep
2. Pertemuan Pertama
a. Definisi Peluang Empirik

Mari Menggali Informasi

Pernahkah kalian mendengarkan komentator dan ahli sepak bola memprediksi suatu pertandingan sepak bola?
Misalnya kita dapat memprediksi kemenangan tim sepak bola indonesia melawan malaysia dengan cara mencari
peluang kemenangannya. Coba lihat rekor pertandingan berrikut :

Tahun Babak Skor Menang Kalah Seri

1977 Penyisihan Grup 2-1 

1979 Penyisihan Grup 0-0 

1981 Final 0-1 

1985 Perebutan Perunggu 0-1 


1987 Final 1-0 

1989 Penyisihan Grup 0-2 

1991 Penyisihan Grup 2-0 

1995 Penyisihan Grup 3-0 

1997 Penyisihan Grup 4-0 

1999 Penyisihan Grup 6-0 

2001 Penyisihan Grup 1-2 

2005 Perebutan Perunggu 0-1 

2011 Penyisihan Grup 0-1 

2011 Final 3-4 

2013 Semifinal 3-4 

Jumlah 6 8 1

*Sumber : liputan6.co.id
Dari data tabel diatas, didapatkan data dari 15 pertandingan indonesia mendapat 6 kemenangan, sehingga

6 8
peluang kemenangan dapat kita tuliskan . Begitu juga dengan peluang kekalahan dan seri masing-masing
15 15

1 6
dan . Jadi, jika indonesia melakukan pertandingan sekali lagi, maka peluang kemengan indonesia hanya .
15 15

Mari Menalar
Nah, cara mencari peluang kemenangan tim indonesia inilah yang disebut peluang empirik. Peluang empirik
atau disebut juga dengan frekuensi relatif, dapat dirumuskan sebagai berikut:
n( A)
P(A) =
n (S)
P(A)= Peluang Empirik
n(A)= banyak kemunculan kejadian
n(S)= banyak percobaan

b. Frekuensi harapan suatu kejadian


Frekuensi harapan adalah banyaknya kemungkinan yang diharapkan dalam suatu percobaan. Jika 𝐴 adalah
suatu kejadian pada ruang sampel 𝑆 dengan peluang 𝑃(𝐴), maka frekuensi harapan kejadian 𝐴dari 𝑛 kali percobaan
adalah
FREKUENSI HARAPAN =P ( A ) × n

Adapun macam-macam konteks yang terkait disajikan dalam beberapa contoh kasus berikut :

1. Kasus uang logam.


1
Sebuah uang logam dilemparkan, maka peluang munculnya angka adalah . Dengan demikian, jika dadu
2
tersebut dilempar sebanyak 12 kali, kemungkinan banyaknya mata dadu yang diharapkan muncul dalam 12 kali

1
pelemparan itulah yang disebut frekuensi harapan. Jadi, frekuensi harapannya adalah ×12=6 kali.
2
2. Kasus penyakit campak.
Disebuah negara, peluang seorang anak menderita penyakit campak adalah 0,11. Jika terdapat 1.200 anak di
negara tersebut, maka anak yang kemungkinan menderita penyakit campak adalah1.200×0,11=132 anak.
3. Kasus kartu bridge.
Seperangkat kartu bridge dikocok dan satu kartu diambil secara acak, kemudian dikembalikan. Percobaan akan
diteruskan sampai 104 kali. Banyaknya kemungkinan munculnya kartu King atau frekuensi harapan kartu King dapat
diperoleh dengan mengalikan peluang munculnya kartu King dan banyaknya percobaan. Banyaknya percobaan di atas
(n) adalah 104 kali. Kartu bridge berjumlah 52 buah dengan 4 kartu King. Dari 4 kartu king tersebut akan diambil 1

1
buah kartu King, maka peluang munculnya kartu King adalah . Dengan demikian, banyaknya kemungkinan
52

1
munculnya kartu King atau frekuensi harapan kartu King adalah ×104=2 kali.
52

Soal Evaluasi

1.

2.

3.
Penyelesaian soal evaluasi :

No. Jawaban Skor

1 a. 2+4+6+7+5+3=27 1

6
b. peluang mata dadu 3 adalah
27
7
peluang mata dadu 4 adalah
27 3
6 7
karena < , maka peluang mata dadu 3 lebih kecil dari mata dadu 4.
27 27

6
c. dari percobaan sebelumnya peluang mata dadu 3 adalah , dilakukan percobaan
27
6 36 3
berikutnya sebanyak 6 kali. Kemunginan mata dadu 3 adalah × 6= =1,33 ≈ 1.
27 27
Jadi, dari 6 kali percobaan berikutnya mata dadu 3 yang muncul adalah 1 kali.

6
d. dari percobaan sebelumnya peluang mata dadu 3 adalah , dilakukan percobaan
27
6 3
berikutnya sebanyak 18 kali. Kemunginan mata dadu 3 adalah × 18=4. Jadi, dari 18
27
kali percobaan berikutnya mata dadu 3 yang muncul adalah 4 kali.

2 45
a. peluang empirik sisi angka adalah 2
100
b. jika sisi angka muncul 45 kali dari 100 percobaan, maka banyak kemunculan sisi
55 3
gambar adalah 100-45= 55 kali. Jadi, peluang empirik sisi gambar adalah
100
3 1
a. frekuensi harapan kelereng merah dari 30 pengambilan adalah ×30=10 2
3
1
b. frekuensi harapan kelereng merah dari 45 pengambilan adalah × 45=15 2
3
Jumlah 19

Perhitungan nilai akhir dalam skala 0–100 , sebagai berikut :


Perolehan Skor
Nilai Akhir= ×100
Total Skor Maksimal

2. Pertemuan kedua
a. Hubungan Peluang Empirik dan Peluang Teoritik

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering dihadapkan dengan beberapa pilihan yang harus kita tentukan memilih
yang mana. Biasanya kita dihadapkan dengan kemungkinan-kemungkinan suatu kejadian yang mungkin terjadi dan kita
harus pintar-pintar mengambil sikap. Peluang adalah perbandingan antara kejadian yang sudah terjadi dengan semua
kejadian yang mungkin terjadi; nilainya sama dengan atau lebih dari 0 dan kurang dari atau sama dengan 1.
Peluang teoretik adalah perbandingan hasil terhadap ruang sampel pada suatu eksperimen. Sedangkan peluang
empirik adalah perbandingan banyak kali muncul kejadian tertentu terhadap n kali Perbandingan suatu bilangan yang
digunakan untuk membandingkan dua besaran.
Sebagai contoh adalah percobaan yang dilakukan oleh Ameliya, Budi, Citra, Dana, Erik, dan Fitri berikut ini.
Suatu ketika Ameliya, Budi, Citra, Dana, Erik, dan Fitri mendapat tugas kelompok
dari gurunya untuk menemukan peluang empirik suatu percobaan. Mereka melakukan percobaan dengan
menggelindingkan satu dadu sebanyak 120 kali. Mereka membagi tugas untuk mencatat kemuncul dadu hasil
penggelindingan.

1. Ameliya betugas mencatat setiap mata dadu “1” yang muncul.


2. Budi betugas mencatat setiap mata dadu “2” yang muncul.
3. Citra betugas mencatat setiap mata dadu “3” yang muncul.
4. Dana betugas mencatat setiap mata dadu “4” yang muncul.
5. Erik betugas mencatat setiap mata dadu “5” yang muncul.
6. Fitri betugas mencatat setiap mata dadu “6” yang muncul.

Yang melakukan Mata dadu yang (A) Banyak kali muncul mata (B) Banyak (B) Banyak
percobaan diamati dadu yang diamati (kali) percobaan (kali) percobaan (kali)
Ameliya 1 19 120 19/120
Budi 2 20 120 20/120
Citra 3 21 120 21/120
Dana 4 20 120 20/120
Erik 5 22 120 22/120
Fitri 6 18 120 18/120
Jumlah 120 1
Pada kolom ke-lima tabel di atas, nilai Rasio (A) terhadap (B) disebut dengan frekuensi relatif atau peluang empirik.
Secara umum, jika n (A) merepresentasikan banyak kali muncul kejadia A dalam M kali percobaan,
n( A)
f ( A )=
M
Merepresentasikan peluang empirik terjadinya kejadian A pada M percobaan.
Dari data Tabel di atas kita dapat membuat diagram yang menyajikan peluang empirik kejadian A
sebagai berikut.
Mari Menggali Informasi

Setelah kalian mengamati pengertian dari peluang empirik pada kegiatan Ayo Kita Amati,
perkirakan peluang empirik dari percobaan berikut.

1. Munculnya sisi angka pada percobaan melantunkan satu koin sebanyak 50 kali.
2. Munculnya mata dadu 5 pada percobaan melantunkan 1 dadu sebanyak 120 kali?
3. Terambilnya kelereng kuning pada percobaan memengambil 1 kelereng dari 3 kelereng (warna kuning, putih,
hitam) pada suatu kantong sebanyak 90 kali?

Percobaan pengetosan koin 50 kali


* sisi Angka sisi Angka
Banyaknya kali muncul (kali) 27 23
Peluang empirik 27/50 23/50

Percobaan penggelindingan dadu 120 kali


* 1 2 3 4 5 6
Banyaknya kali muncul (kali) 25 23 20 19 22 11
Peluang empirik 25/120 23/120 20/120 19/120 22/120 11/120

Percobaan pengambilan kelereng 90 kali


* Kelereng kuning Kelereng putih Kelereng hitam
Banyaknya kali muncul (kali) 35 40 15
Peluang empirik 35/90 40/90 15/90

Mari Menalar

1. Bagaimanakah menentukan hubungan peluang empirik dengan peluang teoretik. Pada kegiatan 1 kalian telah
mempelajari tentang peluang teoretik kejadian tertentu dalam suatu eksperimen. Untuk mengingat kembali pemahaman
kalian tentang peluang teoretik, tentukan peluang teoretik dari kejadian berikut:
a. Hasil sisi Angka pada eksperimen satu koin. 27/50
b. Hasil mata dadu 5 pada eksperimen satu dadu. 22/120
c. Hasil kelereng kuning pada eksperimen pengambilan tiga kelereng dengan warna berbeda (kining, hitam, putih).
35/90

Sekarang, coba bandingkan perhitungan peluang teoretik dengan peluang empirik hasil percobaan kalian.
* Peluang Empirik Peluang Teoretik Hubungan
Sisi angka (koin) 27/50 1/2 27/30 mendekati 1/2
Mata dadu 5 22/120 = 11/60 1/6 11/60 mendekati 1/6
Kelereng kuning 35/90 = 7/18 1/3 7/18 mendekati 1/3

Kesimpulan :
Nilai peluang empirik ketiga percobaan mendekati nilai peluang teoretiknya masing-masing”

2. Menurut kalian, apakah hasil percobaan peluang empirik mendekati peluang teoretik? Iya (ketika percobaan benar)

 3. Apakah ketika kalian menambah banyak percobaan, banyaknya kemunculan hasil yang kalian amati juga
bertambah? Iya (ketika percobaan benar)

4. Jika percobaan tersebut kalian lakukan terus menerus hingga banyak kali percobaan, bagaimanakah peluang empirik?
Semakin mendekati sama atau berbeda dengan peluang teoretiknya? Jelaskan jawabanmu. Semakin sama. Semakin
banyak percobaan yang dilakukan maka kejadian yang diamati semakin mendekati peluang teoretiknya.
 Soal Evaluasi

1. Pada percobaan penggelindingan dadu sebanyak 100 kali, mata dadu “3” muncul sebanyak 30 kali. Berapakah
peluang empiriknya?
2. Berapakah perkiraanmu akan muncul mata dadu “3”, saat dilakukan percobaan penggelindingan sebuah dadu
sebanyak 100 kali?
3. Pada percobaan pengetosan dua koin uang logam sebanyak 100 kali, muncul pasangan mata koin sama sebanyak
45 kali. Berapakah peluang empirik muncul selain itu?
4. Suatu percobaan mengguanakan spin yang terbagi tiga sama berdasarkan juringnya. Masing-masing juirng
berwana merah, kuning, dan hijau. Percobaan dilakukan sebanyak 35 kali, dan bagian yang berwarna kuning
tertunjuk oleh jam sebanyak sebanyak 10 kali. Tentukan peluang empirik panah menunjuk ke bagian yang
berwarna merah.
5. Suatu percobaan menggunakan fidget spiner . Percobaan dilakukan sebanyak 200 kali memutar. Jarum spiner
menunjuk ke warna hijau, biru, orange, dan merah muda secara berturut-turut sebanyak 35, 43, 40, dan 39.
Tentukan peluang empirik jarum spiner menunjuk ke warna kuning.
6. Pada percobaan pengambilan kelereng sebanyak n kali dari dalam kantong yang berisi 3 kelereng yang berwarna
merah, kuning, dan hijau. Peluang empirik terambil kelereng merah adalah 19/60, sedangkan kelereng hijau
11/30 . Tentukan :
a. Tentukan nilai n terkecil yang mungkin.
b. Tentukan peluang empirik terambil kelereng hijau (berdasarkan n yang kalian tentukan).

Penyelesaian soal evaluasi :

No. Soal + Jawaban Skor

1 Pada percobaan penggelindingan dadu sebanyak 100 kali, mata dadu “3” muncul sebanyak
5
30 kali. Berapakah peluang empiriknya?
p(A) = 30 / 100 = 3/10
2 2. Berapakah perkiraanmu akan muncul mata dadu “3”, saat dilakukan percobaan
penggelindingan sebuah dadu sebanyak 100 kali?
10
Peluang muncul mata dadu 3 P(A) = 1/6
Maka frekuensi harapan = n x P(A) = 100 x 1/6 = 50/3 kali

3 Pada percobaan pengetosan dua koin uang logam sebanyak 100 kali, muncul pasangan
mata koin sama sebanyak 45 kali. Berapakah peluang empirik muncul selain itu?
f = 100 - 45 = 55, dan n = 100
P(K) = f/n 10
= 55/100
= 11/20
Jadi peluang emperik muncul selain mata koin yang sama adalah 11/20.

4 Suatu percobaan mengguanakan spin yang terbagi tiga sama berdasarkan juringnya.
Masing-masing juirng berwana merah, kuning, dan hijau. Percobaan dilakukan sebanyak
35 kali, dan bagian yang berwarna kuning tertunjuk oleh jam sebanyak sebanyak 10 kali.
Tentukan peluang empirik panah menunjuk ke bagian yang berwarna merah. 15
Merah +Hijau = 35-10 = 25
Merah = 25/2
P(merah) = 25/2 x 1/35 = 5/14

5 Suatu percobaan menggunakan spiner seperti gambar di samping. Percobaan dilakukan 10


sebanyak 200 kali memutar. Jarum spiner menunjuk ke warna hijau, biru, orange, dan
merah muda secara berturut-turut sebanyak 35, 43, 40, dan 39. Tentukan peluang empirik
jarum spiner menunjuk ke warna kuning.
P (K) = f/n
= 200 - (35+43+40+39)/200
= 43/200

6 Pada percobaan pengambilan kelereng sebanyak n kali dari dalam kantong yang berisi 3
kelereng yang berwarna merah, kuning, dan hijau. Peluang empirik terambil kelereng
merah adalah 19/60, sedangkan kelereng hijau 11/30 . Tentukan :
a. Tentukan nilai n terkecil yang mungkin
10
n terkecil = 1/3 x 60 = 20.
b. Tentukan peluang empirik terambil kelereng hijau (berdasarkan n yang kalian
tentukan).
P(H) = f/n = 11/30

Jumlah 60

Perhitungan nilai akhir dalam skala 0–100 , sebagai berikut :


Perolehan Skor
Nilai Akhir= ×100
Total Skor Maksimal

B. Rangkuman
1. Peluang empirik adalah perbandingan antara frekuensi kejadian n(A) terhadap percobaan yang dilakukan n(S)
2. Peluang empirik atau disebut juga dengan frekuensi relatif, dapat dirumuskan sebagai berikut:
n( A)
P(A) =
n (S)
P(A)= Peluang Empirik
n(A)= banyak kemunculan kejadian
n(S)= banyak percobaan
3. Frekuensi harapan adalah banyaknya kemungkinan yang diharapkan dalam suatu percobaan.
4. Frekuensi harapan kejadian 𝐴dari 𝑛 kali percobaan adalah
FREKUENSI HARAPAN =P ( A ) × n
5. Nilai peluang empirik beberapa percobaan mendekati nilai peluang teoretiknya masing-masing.
Daftar Pustaka
As’ari, Abdur Rahman. 2017. Buku Guru Matematika Kelas VIII SMP/MTs Kemedikbud Revisi 2017. Jakarta :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kemendikbud. 2017. Matematika Kurikulum 2013 (Revisi 2017): Buku Guru Kelas VIII. Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Kemendikbud. 2017. Matematika Kurikulum 2013 (Revisi 2017): Buku Siswa Kelas VIIISemester 2. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Ajim, Nanang. 2017. Membandingkan peluang Empirik dan Teoritik:
http://www.mikirbae.com/2017/02/membandingkan-peluang-empirik-dan.html (diakses tanggal 12 maret 2018)
Edra, Rabia. 2017. https://blog.ruangguru.com/pengertian-peluang-teoritik (diakses tanggal 13/03/18)
Heryansyah, Tedy. 2017. Mengetahui Pengertian Peluang Empirik:http://blog.ruangguru.com/mengetahui-pengertian-
peluang-empirik.html (diakses tanggal 12 maret 2018)
Yuliana, Fitri Merry. 2016. https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Peluang-Empirik-dan-
Peluang-Teoritik-2016-/menu4.html (diakses tanggal 13/03/18)
Yunanda, Martha.2015. http://www.marthamatika.com/2015/04/sejarah-peluang.html (diakses tanggal 12/03/18)

Anda mungkin juga menyukai