DISKRIT
Mathematics Education
Topik
Relasi (4 pertemuan)
Graph (5 pertemuan)
Pohon (2 pertemuan)
Pewarnaan graph (2 pertemuan)
Penilaian
Tugas 25%
Keaktifan 10%
UTS 25%
UAS 40%
Mahasiswa yang tidak tercantum dalam daftar hadir setelah 4 kali tatap
muka berturut-turut tidak diperkenankan mengikuti perkuliahan.
Tugas: Tugas Relasi (8%), Tugas Graph (9%), Tugas Pohon (8%)
Pendahuluan
Discrete:
“having a clear independent shape or form; separate”
(Cambridge Advances Learners Dict)
Example:
The number of people in a city is discrete, because there is no such
thing as a fractional person.
Measurements of time and distance, however, are not discrete,
because they can vary over a continuous range.
(Dictionary of Mathematics Terms: Downing, 2009)
9
Tujuan perkuliahan Matematika Diskrit
Mathematical reasoning
Mampu membaca dan membentuk argumen matematika
Combinatorial analysis
Mampu menghitung atau mengenumerasi objek-objek
Discrete Structure
Mampu bekerja dengan struktur diskrit: Himpunan, barisan, fungsi, graf, pohon,
dan relasi.
Algorithmic Thinking
Mampu memecahkan persoalan dengan menspesifikasikan algoritmanya
Logika (logic)
Algoritma (algorithms)
Kombinatorial (combinatorics)
12
Contoh-contoh Persoalan
1. Relasi
2. Graf
3. Pohon
4. Pewarnaan Graf
Relasi
Relasi Biner
9 Maret 2017 & 16 Maret 2017
Relasi Biner
● Tentukan A x B
Maka R = {(2, 2), (2, 4), (2, 8), (3, 3), (3, 9)}
Representasi Relasi
DIAGRAM PANAH
TABEL
MATRIKS
GRAF BERARAH
Representasi Relasi: DIAGRAM PANAH
Representasi Relasi: TABEL
A B A A
2 2 2 2
2 4 2 4
4 4 2 8
2 8
3 3
4 8
3 3
3 9
3 15
1, (a i , b j ) R
mij
0, (a i , b j ) R
Representasi Relasi: MATRIKS
1 1 1 0 0
0 0 0 1 1
0 1 1 0 0
Misalkan R = {(a, a), (a, b), (b, a), (b, c), (b, d), (c, a), (c, d), (d, b)}
adalah relasi pada himpunan {a, b, c, d}.
b
a
c d
Sifat-sifat Relasi Biner
1. Refleksif (reflexive)
3. Menghantar (Transitive)
Sifat-sifat Relasi Biner: Refleksif
DEFINISI
CONTOH-CONTOH
Tiga buah relasi di bawah ini menyatakan relasi pada himpunan bilangan
bulat positif N.
R : x lebih besar dari y, S : x + y = 5, T : 3x + y = 10
Tidak satupun dari ketiga relasi di atas yang refleksif karena, misalkan (2,
2) bukan anggota R, S, maupun T.
PERTANYAAN
Bagaimana karakteristik representasi dari relasi yang bersifat refleksif?
KARAKTERSTIK RELASI REFLEKSIF
1
1
1
1
DEFINISI SETANGKUP
Relasi R pada himpunan A disebut setangkup jika (a, b) R, maka (b, a)
R untuk a, b A.
DEFINISI TOLAK-SETANGKUP
Relasi R pada himpunan A sedemikian sehingga (a, b) R dan (b, a) R
hanya jika a = b untuk a, b A disebut tolak-setangkup.
CONTOH
Misalkan A = {1, 2, 3, 4}, dan relasi R di bawah ini didefinisikan pada himpunan
A, maka
Relasi R = {(1, 1), (1, 2), (2, 1), (2, 2), (2, 4), (4, 2), (4, 4) } bersifat
setangkup karena jika (a, b) R maka (b, a) juga R. Di sini (1, 2) dan (2,
1) R, begitu juga (2, 4) dan (4, 2) R.
Relasi R = {(1, 1), (2, 3), (2, 4), (4, 2) } tidak setangkup karena (2, 3) R,
tetapi (3, 2) R.
Relasi R = {(1, 1), (2, 2), (3, 3) } tolak-setangkup karena 1 = 1 dan (1, 1)
R, 2 = 2 dan (2, 2) R, dan 3 = 3 dan (3, 3) R. Perhatikan bahwa R juga
setangkup.
Sifat-sifat Relasi Biner: Setangkup & Tolak
CONTOH (LANJUTAN)
Misalkan A = {1, 2, 3, 4}, dan relasi R di bawah ini didefinisikan pada himpunan A,
maka
Relasi R = {(1, 1), (1, 2), (2, 2), (2, 3) } tolak-setangkup karena (1, 1) R dan 1
= 1 dan, (2, 2) R dan 2 = 2 dan. Perhatikan bahwa R tidak setangkup.
Relasi R = {(1, 1), (2, 4), (3, 3), (4, 2) } tidak tolak-setangkup karena 2 4
tetapi (2, 4) dan (4, 2) anggota R. Relasi R pada (a) dan (b) di atas juga tidak
tolak-setangkup.
Relasi R = {(1, 2), (2, 3), (1, 3) } tidak setangkup tetapi tolak-setangkup.
Relasi R = {(1, 1), (2, 2), (2, 3), (3, 2), (4, 2), (4, 4)} tidak setangkup dan tidak
tolak-setangkup. R tidak setangkup karena (4, 2) R tetapi (2, 4) R. R tidak
tolak-setangkup karena (2, 3) R dan (3, 2) R tetap 2 3.
Sifat-sifat Relasi Biner: Setangkup & Tolak
CONTOH
Relasi “habis membagi” pada himpunan bilangan bulat positif tidak setangkup
karena jika a habis membagi b, b tidak habis membagi a, kecuali jika a = b.
Sebagai contoh, 2 habis membagi 4, tetapi 4 tidak habis membagi 2. Karena
itu, (2, 4) R tetapi (4, 2) R. Relasi “habis membagi” tolak-setangkup karena
jika a habis membagi b dan b habis membagi a maka a = b. Sebagai contoh, 4
habis membagi 4. Karena itu, (4, 4) R dan 4 = 4.
Sifat-sifat Relasi Biner: Setangkup & Tolak
CONTOH
Tiga buah relasi di bawah ini menyatakan relasi pada himpunan bilangan bulat
positif N.
R : x lebih besar dari y, S : x + y = 6, T : 3x + y = 10
R bukan relasi setangkup karena, misalkan 5 lebih besar dari 3 tetapi 3
tidak lebih besar dari 5.
S relasi setangkup karena (4, 2) dan (2, 4) adalah anggota S.
T tidak setangkup karena, misalkan (3, 1) adalah anggota T tetapi (1, 3)
bukan anggota T.
S bukan relasi tolak-setangkup karena, misalkan (4, 2) S dan (4, 2) S
tetapi 4 2.
Relasi R dan T keduanya tolak-setangkup (tunjukkan!).
KARAKTERSTIK RELASI SETANGKUP
Relasi yang bersifat setangkup mempunyai matriks yang elemen-
elemen di bawah diagonal utama merupakan pencerminan dari
elemen-elemen di atas diagonal utama, atau mij = mji = 1, untuk i
= 1, 2, …, n :
1
0
1
0
CONTOH
Misalkan A = {1, 2, 3, 4}, dan relasi R di bawah ini didefinisikan pada himpunan
A, maka
R = {(2, 1), (3, 1), (3, 2), (4, 1), (4, 2), (4, 3) } bersifat menghantar. Lihat
tabel berikut:
Pasangan berbentuk
(a, b) (b, c) (a, c)
R = {(1, 1), (2, 3), (2, 4), (4, 2) } tidak manghantar karena (2, 4) dan (4, 2)
R, tetapi (2, 2) R, begitu juga (4, 2) dan (2, 3) R, tetapi (4, 3) R.
Relasi R = {(1, 1), (2, 2), (3, 3), (4, 4) } jelas menghantar
Relasi R = {(1, 2), (3, 4)} menghantar karena tidak ada (a, b) R dan (b, c)
R sedemikian sehingga (a, c) R.
Relasi yang hanya berisi satu elemen seperti R = {(4, 5)} selalu
menghantar.
Sifat-sifat Relasi Biner: Menghantar
CONTOH-CONTOH
Company name
Latihan 1
CONTOH
Misalkan P = {2, 3, 4} dan Q = {2, 4, 8, 9, 15}.
Jika kita definisikan relasi R dari P ke Q dengan (p, q) R jika p habis
membagi q
R = {(2, 2), (2, 4), (4, 4), (2, 8), (4, 8), (3, 9), (3, 15) }
1 1 1 0 0
M = 0 0 0 1 1
0 1 1 0 0
1 0 0
1 0 1
T
N = M = 1 0 1
0 1 0
0 1 0
Mengkombinasikan Relasi
R1 R2 = {(a, a)}
R1 R2 = {(a, a), (b, b), (c, c), (a, b), (a, c), (a, d)}
R1 R2 = {(b, b), (c, c)}
R2 R1 = {(a, b), (a, c), (a, d)}
R1 R2 = {(b, b), (c, c), (a, b), (a, c), (a, d)}
Komposisi Relasi
Misalkan
R = {(1, 2), (1, 6), (2, 4), (3, 4), (3, 6), (3, 8)}
adalah relasi dari himpunan {1, 2, 3} ke himpunan {2, 4, 6, 8} dan S = {(2, u),
(4, s), (4, t), (6, t), (8, u)} adalah relasi dari himpunan {2, 4, 6, 8} ke himpunan
{s, t, u}.
S R = {(1, u), (1, t), (2, s), (2, t), (3, s), (3, t), (3, u) }
Komposisi Relasi
2
1
4 s
2 t
6
3 8 u
Kombinasi Relasi
Diberikan A={1, 2, 3} dan B = {1, 2, 3, 4}.
Relasi R1={(1,1), (2,2), (3,3)} dan
R2={(1,1), (1,2), (1,3), (1,4)} dapat dikombinasikan
Kombinasi Relasi
Diberikan A={1, 2, 3} dan B = {1, 2, 3, 4}.
Relasi R1={(1,1),(2,2),(3,3)} dan
R2={(1,1),(1,2),(1,3),(1,4)} dapat dikombinasikan
Relasi Kesetaraan
Refleksif : aRa, ∀a ϵ S
Tolak Setangkup : jika aRb dan bRa, maka a = b
Menghantar : jika aRb dan bRc, maka aRc
Jadi (S,R) poset jika relasi R pada S reflektif, tolak setangkup dan menghantar.
Contoh
Misalkan A sebuah himpunan bilangan bulat positif dan R sebuah relasi biner
pada A sedemikian rupa sehingga (a, b) ada di dalam R jika a membagi habis
b.
sedemikianArupa
Misalkan sebuah himpunan orang-orang dan R sebuah relasi biner pada A
sehingga (x, y) ada di dalam R, jika x dan y adalah orang-orang
dan x lebih tua dari y. Buktikan bahwa R bukan POSET.
Misalkan B sebuah himpunan bilangan bulat dan R sebuah relasi biner pada B
sedemikian sehingga (a,b) ada di dalam R, jika a dan b adalah bilangan bulat dan a
b. Buktikan bahwa (Z, ) adalah sebuah POSET.
Contoh
sedemikianArupa
Misalkan sebuah himpunan orang-orang dan R sebuah relasi biner pada A
sehingga (x, y) ada di dalam R, jika x dan y adalah orang-orang
dan x lebih tua dari y. Buktikan bahwa R bukan POSET.
Misalkan B sebuah himpunan bilangan bulat dan R sebuah relasi biner pada B
sedemikian sehingga (a,b) ada di dalam R, jika a dan b adalah bilangan bulat dan a
b. Buktikan bahwa (Z, ) adalah sebuah POSET.
Urutan Parsial Ketat
Urutan Parsial ketat / Quasy Order / Strict Partial Order
Definisi:
Suatu relasi biner pada sebuah himpunan disebut urutan parsial ketat jika relasi
tersebut bersifat :
Tidak Refleksif
a R a atau tidak berrelasi dengan , untuk setiap a ∈ S
Menghantar
Jika aRb dan bRc, maka aRc
Contoh:
Definisi:
Suatu urutan parsial ≤ pada himpunan disebut suatu urutan total atau urutan
linier/ total order atau linear order, jika berlaku:
∀ x, y ∈ S|x ≤ y atau y ≤ x, artinya setiap pasangan di S comparable.
Pasangan < S, ≤> seperti diatas disebut himpunan terurut linier/ linearly ordered
set atau sebuah rantai/ CHAIN.
Diagram Hasse
Diagram Hasse
Diagram Hasse dari POSET (S, ≤) digambarkan sebagai suatu graph tak
berarah tanpa loop, dimana node menunjukkan elemen dari S dan edge
menunjukkan relasi.
Contoh:
Misalkan S = { a, b, c, d, e, f, g, h, j} himpunan terurut seperti pada gambar:
Maka :
a adalah predecessor immediate dari b dan
b adalah succcessor immediate dari a
Contoh
Company name
Graph
Matematika Diskrit
9 Maret 2017 & 16 Maret 2017
Königsberg Bridge Problem (1736)
Königsberg Bridge Problem (1736)
Diselesaikan oleh:
Leonhard Euler
15 April 1707 – 18 September 1783
Utilities Problem
Pendahuluan
Temanggung Purwodadi
Salatiga
Wonosobo
Purbalingga
Purwokerto
Sragen
Banjarnegara Boyolali Solo
Kroya Sukoharjo
Cilacap Kebumen Magelang
Klaten
Purworejo
Wonogiri
Aplikasi Teori Graf
Aplikasi Graf pada Fitur Friend Suggestion di Media Sosial
Aplikasi Teori Graf
Perancangan Sistem Transportasi Kota Bandung dengan
Menerapkan Konsep Sirkuit Hamilton dan Graf Berbobot
Definisi
Graf G = (V, E), yang dalam hal ini:
• V = himpunan tidak-kosong dari simpul-simpul (vertices)
= { v1 , v2 , ... , vn }
• E = himpunan sisi (edges) yang menghubungkan sepasang
simpul
= {e1 , e2 , ... , en }
Jenis-jenis Graf
G1 G2 G3
G1 G2 G3
• Pada G3, sisi e8 = (3, 3) dinamakan gelang atau kalang (loop) karena
ia berawal dan berakhir pada simpul yang sama.
Jenis Graf : Orientasi arah pada sisi
1. Graf tak-berarah (undirected graph)
Graf yang sisinya tidak mempunyai orientasi arah disebut graf tak-
berarah.
2 3 2 3
4 4
(a) G4 (b) G5
Sebuah graf yang jumlah simpul dan sisinya tidak terbatas maka disebut
infinite graph.
Terminologi Graf
Simpul
Ketetanggaan Bersisian Graf Terpencil
Terpencil
Siklus atau
Graf kosong Derajat Lintasan
sirkuit
Upagraf dan
Upagraf
Terhubung komplemen Cut set
rentang
upagraf
Graf Berbobot
Ketetanggaan (adjacent/neighbors)
• Dua buah simpul u dan v di dalam sebuah graf tak berarah disebut
bertetangga jika u dan v adalah titik ujung dari sisi e dari graf G.
1 1 1
e 2
2 e 3 5
3 e 1
3 e 5
3
2 e 4
2 4
4
G1 G2 G3
Bersisian (Incidency)
Untuk sembarang sisi e = (vj, vk) dikatakan
e bersisian dengan simpul vj , atau
e bersisian dengan simpul vk
e 2
2 e 5
3 e 1
3
3 e 5
3
2 e 4
2 4
4
G1 G2 G3
Simpul Terpencil (Isolated Vertex)
• Simpul terpencil ialah simpul yang tidak mempunyai sisi yang
bersisian dengannya.
e 2
2 e 5
3 e 1
3
3 e 5
3
2 e 4
2 4
4
G1 G2 G3
Graf Kosong
Graf yang himpunan sisinya merupakan himpunan kosong (Nn).
Graf N5 :
4 2
5
3
Derajat (Degree)
• Derajat suatu simpul dalam sebuah graf tak berarah adalah jumlah sisi
yang bersisian dengan simpul tersebut. Simpul yang memiliki gelang
mempunyai derajat 2.
• Notasi: d(v) atau deg(v)
• Tinjau graf G1 d(1) = d(4) = 2 d(2) = d(3) = 3
• Tinjau graf G3: d(5) = 0 simpul terpencil
d(4) = 1 simpul anting-anting (pendant vertex)
• Tinjau graf G2: d(1) = 3 bersisian dengan sisi ganda
d(2) = 4 bersisian dengan sisi gelang (loop)
1 1 1
e 2
2 e 5
3 e 1
3
3 e 5
3
2 e 4
2 4
4
G1 G2 G3
Derajat
1 1
2 3 2 3
4 4
G4 G5
Tinjau graf G4:
din(1) = 2; dout(1) = 1
din(2) = 2; dout(2) = 3
din(3) = 2; dout(3) = 1
din(4) = 1; dout(3) = 2
Lemma Jabat Tangan (Handshaking Theorem)
Jumlah derajat semua simpul pada suatu graf adalah genap, yaitu dua kali
jumlah sisi pada graf tersebut.
d (v ) 2 E
Dengan kata lain, jika G = (V, E), maka
vV
e 2
2 e 3 5
3 e 1
3 e 5
3
2 e 4
2 4
4
G1 G2 G3
Corrollary (Akibat dari lemma )
Penyelesaian:
c. tidak dapat, karena jumlah derajat semua simpulnya ganjil
(2 + 3 + 1 + 1 + 2 = 9)
b. dapat, karena jumlah derajat semua simpulnya genap
(2 + 3 + 3 + 4 + 4 = 16).
Latihan
Mungkinkah dibuat graf-sederhana 5 simpul dengan derajat masing-
masing simpul adalah:
(a) 5, 2, 3, 2, 4
(b) 4, 4, 3, 2, 3
(c) 3, 3, 2, 3, 2
(d) 4, 4, 1, 3, 2
Jika mungkin, berikan satu contohnya, jika tidak mungkin, berikan
alasan singkat.
Jawaban
Jawaban:
(a) 5, 2, 3, 2, 4: Tidak mungkin, karena ada simpul berderajat 5
(b) 4, 4, 3, 2, 3: Mungkin [contoh banyak]
(c) 3, 3, 2, 3, 2: Tidak mungkin, karena jumlah simpul berderajat ganjil ada 3
buah (alasan lain, karena jumlah derajat ganjil)
(d) 4, 4, 1, 3, 2: Tidak mungkin, karena simpul-1 dan simpul-2 harus
bertetangga dengan simpul sisanya, berarti simpul-3 minimal berderajat
2 (kontradiksi dengan simpul-3 berderajat 1)
Lintasan (Path)
Lintasan yang panjangnya n dari simpul awal v0 ke simpul tujuan vn di dalam
graf G ialah barisan berselang-seling simpul-simpul dan sisi-sisi yang berbentuk
v0, e1, v1, e2, v2,... , vn –1, en, vn sedemikian sehingga e1 = (v0, v1), e2 = (v1, v2), ... , en
= (vn-1, vn) adalah sisi-sisi dari graf G.
Tinjau graf G1: lintasan 1, 2, 4, 3 adalah lintasan dengan barisan sisi (1,2), (2,4),
(4,3).
Panjang lintasan adalah jumlah sisi dalam lintasan tersebut. Lintasan 1, 2, 4, 3
pada G1 memiliki 1panjang 3. 1
1
e 2
2 e 3 5
3 e 1
3 e 5
3
2 e 4
2 4
4
G1 G2 G3
Lintasan (Path)
Siklus (Cycle) atau Sirkuit (Circuit)
Lintasan yang berawal dan berakhir pada simpul yang sama disebut sirkuit
atau siklus.
Tinjau graf G1: 1, 2, 3, 1 adalah sebuah sirkuit.
Panjang sirkuit adalah jumlah sisi dalam sirkuit tersebut. Sirkuit 1, 2, 3, 1
pada G1 memiliki panjang 3.
1 1 1
e 2
2 e 5
3 e 1
3
3 e 5
3
2 e 4
2 4
4
G1 G2 G3
Connectedness in Undirected Graph
2 3
3 4
2 2
1 1 1
3 3
3
6 6
4 5 2 5 5
(a) Graf G1 (b) Sebuah upagraf (c) komplemen dari upagraf (b)
Connected Component
Definisi:
Komponen graf adalah jumlah maksimum upagraf terhubung dalam graf G.
9
12
1 6 7
5
11
13
2 3 4 8 10
Strongly connected component
Definisi:
Pada graf berarah, komponen terhubung kuat adalah jumlah maksimum
upagraf yang terhubung kuat.
Graf di bawah ini mempunyai 2 buah komponen terhubung kuat:
1 4
5
2 3
Upagraf Rentang (Spanning Subgraph)
1 1 1
2 3 2 3 2 3
4 5 4 5
(a) graf G, (b) upagraf rentang dari G, (c) bukan upagraf rentang dari G
Cut-Set
Cut-set dari graf terhubung G adalah himpunan sisi yang bila dibuang dari
G menyebabkan G tidak terhubung. Jadi, cut-set selalu menghasilkan dua
buah komponen.
Cut-Set
Pada graf di bawah, {(1,2), (1,5), (3,5), (3,4)} adalah cut-set. Terdapat
banyak cut-set pada sebuah graf terhubung.
Himpunan {(1,2), (2,5)} juga adalah cut-set, {(1,3), (1,5), (1,2)} adalah
cut-set, {(2,6)} juga cut-set, tetapi {(1,2), (2,5), (4,5)} bukan cut-set sebab
himpunan bagiannya, {(1,2), (2,5)} adalah cut-set.
1 2 1 2
5 6 5 6
3 4 3 4
(a) (b)
Graf Berbobot (Weighted Graph)
Graf berbobot adalah graf yang setiap sisinya diberi sebuah harga
(bobot).
10 12
8
e b
15 9
11
d 14 c
Beberapa Graf Khusus
Beberapa Graf Khusus
Graf Graf
Lengkap Lingkaran
Graf Graf
Teratur Bipartite
Graf Lengkap (Complete Graph)
Definisi: graf sederhana yang setiap simpulnya berderajat dua.
Notasi: Cn, n , n adalah jumlah simpul
Graf Teratur (Regular Graphs)
Definisi: Graf yang setiap simpulnya mempunyai derajat yang sama.
Apabila derajat setiap simpul adalah r, maka graf tersebut disebut sebagai
graf teratur derajat r.
Jumlah sisi (e) pada graf teratur adalah e= (nr)/2 dengan n jumlah simpul.
Latihan
Latihan
Soal
Berapa jumlah maksimum dan jumlah minimum simpul pada graf sederhana
yang mempunyai 16 buah sisi dan tiap simpul berderajat sama dan tiap simpul
berderajat ≥ 4 ?
Jawaban
1 1
1
2 5
3
2 3
3
2 4
4 4
A = [aij]
Contoh
1 1
1
2 5
3
2 3
3
2 4
4 4
1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
1 0 1 1 0 0
1 0 1 1 0 1 0 1 0 0
1 2 1 0 1 0 0
2 0 1 1 2 1
0 1 1
3 1 1 0 1 0
3 1 1 0 1 3 1 0 0 0
4 0 0 1 0 0
4 0 1 1 0 4 0 1 1 0
5 0 0 0 0 0
(a) (b) (c)
Pseudograph
1
1 2 3 4
e e 4
1
e 3
1 0 1 2 0
2
e 2
e 2 1 0 1 1
8
e 6 3 3 2 1 1 2
e 5
e 7 4 0 1 2 0
4
Representasi Matriks Graf Berbobot
10 12
8
e b
15 9
11
d 14 c
a b c d e
a 12 10
b 12 9 11 8
c 9 14
d 11 14 15
e 10 8 15
Representasi Graf: Matriks Bersisian
M = [mij]
Soal
Diketahui matriks ketetanggaan (adjacency matrices) dari sebuah graf tidak
berarah. Gambarkan dua buah graf yang yang bersesuaian dengan matriks
tersebut.
0 1 0 0 1
1 0 1 1 1
0 1 1 1 0
0 1 1 0 1
1 1 0 1 0
Jawaban
2
1 2 3
1
3
5 4
5 4
Dua buah graf yang sama (hanya penggambaran secara geometri berbeda)
Graf Isomorfik
Definisi: Dua buah graf yang sama tetapi secara geometri berbeda.
Misalkan sisi e bersisian dengan simpul u dan v di G1, maka sisi e’ yang
berkoresponden di G2 harus bersisian dengan simpul u’ dan v’ yang di G2.
Dua buah graf yang isomorfik adalah graf yang sama, kecuali penamaan
simpul dan sisinya saja yang berbeda. Ini benar karena sebuah graf dapat
digambarkan dalam banyak cara.
3 d c v w
1 2 a b x y
a v w
e
c
b d
x y
(a) G1 (b) G2
a b c d e x y w v z
a 0 1 1 1 0 x 0 1 1 1 0
b 1 0 1 0 0 y 1 0 1 0 0
AG1 = c 1 1 0 1 0 AG2 = w 1 1 0 1 0
d 1 0 1 0 1 v 1 0 1 0 1
e 0 0 0 1 0 z 0 0 0 1 0
(a) Dua buah graf isomorfik, (b) tiga buah graf isomorfik
Isomorphic
Dari definisi graf isomorfik dapat dikemukakan bahwa dua buah graf
isomorfik memenuhi ketiga syarat berikut:
x
y
v
Latihan
Apakah pasangan graf di bawah ini isomorfik?
a p
e t
d h f b s w u q
g v
c r
Latihan
Apakah pasangan graf di bawah ini isomorfik?
a b p q
e f t
u
d c s r
Latihan
R 2
R 3
R 4
R 6
R 5
R 1
Rumus Euler pada Bidang Planar
Hubungan antara jumlah simpul (n), jumlah sisi (e), dan
jumlah wilayah (f) pada graf bidang:
n – e + f = 2 (Rumus Euler)
Definisi:
Derajat dari wilayah adalah jumlah dari sisi yang membatasi
suatu wilayah
K4 K5 K3,3
Contoh
Pada K4, n = 4, e = 6, memenuhi ketidaksamaan Euler, sebab
6 3(4) – 6. Jadi, K4 adalah graf planar.
K4 K5 K3,3
Contoh
Buat asumsi baru: setiap daerah pada graf planar dibatasi oleh
paling sedikit empat buah sisi,
Dari penurunan rumus diperoleh e 2n - 4
Corollary 3
Buat asumsi baru: setiap daerah pada graf planar dibatasi oleh
paling sedikit empat buah sisi,
Dari penurunan rumus diperoleh e 2n - 4
Contoh
Graf K3,3 pada Gambar di bawah memenuhi ketidaksamaan e 2n – 4, karena
e = 9, n = 6
9 (2)(6) – 4 = 8 (salah)
yang berarti K3,3 bukan graf planar.
H H H H 1 H H
1 2 3 2 3
W G E W G E
Teorema Kuratowski (1)
Teorema Kuratowski (2)
Graf G bersifat non planar jika dan hanya jika ia mengandung upagraf yang
isomorfik dengan salah satu graf Kuratowski atau homeomorfik
(homeomorphic) dengan salah satu dari keduanya.
Homeomorfik
a a a
i b i b
h c h c h c
d d
g f e g f e g e
G G1 K5
a b a b
c c
f e d f e d
G
G 1
Lintasan Sirkuit
2 1 1 2 2 3
(a) (b) (c)
3 5
4 1 4
3 4 5 6 6 7
e c 4 5 c d e
f
Contoh 2
Lintasan Euler pada graf (a) : 3, 1, 2, 3, 4, 1
Lintasan Euler pada graf (b) : 1, 2, 4, 6, 2, 3, 6, 5, 1, 3
Sirkuit Euler pada graf (c) : 1, 2, 3, 4, 7, 3, 5, 7, 6, 5, 2, 6, 1
Sirkuit Euler pada graf (d) : a, c, f, e, c, b, d, e, a, d, f, b, a
Graf (e) dan (f) tidak mempunyai lintasan maupun sirkuit Euler
(a) dan (b) graf semi-Euler
(c) dan (d) graf Euler
(e) dan (f) bukan graf semi-Euler atau graf Euler
Teorema 1
Sirkuit Hamilton ialah sirkuit yang melalui tiap simpul di dalam graf
tepat satu kali, kecuali simpul asal (sekaligus simpul akhir) yang
dilalui dua kali.
1 2 1 2 1 2
4 3 4 3 4 3
• Setiap graf lengkap adalah graf Hamilton dengan n .
1 2 1 2
4 3 4 3
(a) (b)
1 2 3
4
5 6
Aplikasi Graf
Beberapa Aplikasi Graf
Lintasan terpendek (shortest path)
(akan dibahas pada kuliah IF3051)
Persoalan pedagang keliling (travelling salesperson problem)
Persoalan tukang pos Cina (chinese postman problem)
Pewarnaan graf (graph colouring)
Persoalan Pedagang Keliling
Persoalan Pedagang Keliling
(travelling salesperson problem (TSP)
Diberikan sejumlah kota dan diketahui jarak antar kota. Tentukan tur
terpendek yang harus dilalui oleh seorang pedagang bila pedagang itu
berangkat dari sebuah kota asal dan menyinggahi setiap kota tepat satu kali
dan kembali lagi ke kota asal keberangkatan.
5 9
10 8
d 15 c
a 12 b a 12 b a b
5 9 5 9
10 8 10 8
d 15 c d 15 c d c
a 12 b a 12 b a b
5 9 5 9
10 8 10 8
d 15 c d 15 c d c
I1 = (a, b, c, d, a) bobot = 10 + 12 + 8 + 15 = 45
I2 = (a, c, d, b, a) bobot = 12 + 5 + 9 + 15 = 41
I3 = (a, c, b, d, a) bobot = 10 + 5 + 9 + 8 = 32
Sirkuit Hamilton terpendek: I3 = (a, c, b, d, a)
dengan bobot = 10 + 5 + 9 + 8 = 32.
Jika jumlah simpul n = 20 akan terdapat (19!)/2 sirkuit Hamilton atau
sekitar 6 1016 penyelesaian.
Persoalan Tukang Pos Cina
Dikemukakan oleh Mei Gan (berasal dari Cina) pada tahun 1962.
Jika grafnya bukan graf Euler, maka beberapa sisi di dalam graf harus
dilalui lebih dari sekali.
Jadi, pak pos harus menemukan sirkuit yang mengunjungi setiap jalan
paling sedikit sekali dan mempunyai jarak terpendek.
Persoalan tukang pos Cina
Seorang tukang pos akan mengantar surat ke alamat-alamat sepanjang
jalan di suatu daerah. Bagaimana ia merencanakan rute perjalanannya yang
mempunyai jarak terpendek supaya ia melewati setiap jalan paling sedikit
sekali dan kembali lagi ke tempat awal keberangkatan?
Pewarnaan Graf
Ada dua macam: pewarnaan simpul, dan pewarnaan sisi
Hanya dibahas perwarnaan simpul
Pewarnaan simpul: memberi warna pada simpul-simpul graf sedemikian
sehingga dua simpul bertetangga mempunyai warna berbeda.
Aplikasi pewarnaan graf: mewarnai peta.
Mewarnai wilayah pada peta berarti mewarnai simpul pada graf yang
berkoresponden.
3 3 3
4 4
4
8 5 8 5 8 5
7 6 7 6 7 6
(a ) (b ) (c )
1 m e ra h 2 k u n in g 1 m e ra h
2 k u n in g
b iru 3 b ir u 3 m e ra h
ungu jin g g a ungu
4 4
h ija u
8 5 k u n in g
8 5
p u tih k u n in g
7 6 7 6
h ita m m e ra h
Untuk graf-graf yang lain tidak dapat dinyatakan secara umum bilangan
kromatiknya.
Perkembangan teorema pewarnaan graf:
TEOREMA 1. Bilangan kromatik graf planar 6.
TEOREMA 2. Bilangan kromatik graf planar 5.
TEOREMA 3. Bilangan kromatik graf planar 4.
Jawaban dari persoalan ini ditemukan oleh Appel dan Haken yang
menggunakan komputer untuk menganalisis hampir 2000 graf yang
melibatkan jutaan kasus
Cukup 4 warna saja untuk mewarnai sembarang peta
Aplikasi lain pewarnaan graf: penjadwalan
.
Misalkan terdapat delapan orang mahasiswa (1, 2, …, 8) dan lima buah mata kuliah yang dapat dipilihnya
(A, B, C, D, E). Tabel berikut memperlihatkan matriks lima mata kuliah dan delapan orang mahasiswa.
Angka 1 pada elemen (i, j) berarti mahasiswa i memilih mata kuliah j, sedangkan angka 0 menyatakan
mahasiswa i tidak memilih mata kuliah j.
A B C D E
1 0 1 0 0 1
2 0 1 0 1 0
3 0 0 1 1 0
4 1 1 0 0 0
5 0 1 0 1 0
6 0 0 1 1 0
7 1 0 1 0 0
8 0 0 1 1 0
Berapa paling sedikit jumlah hari yang dibutuhkan untuk jadwal ujian tersebut
sedemikian sehingga semua mahasiswa dapat mengikuti ujian mata kuliah
yang diambilnya tanpa bertabrakan waktunya dengan jadwal ujian kuliah lain
yang juga diambilnya?
Penyelesaian:
simpul mata kuliah
sisi ada mahasiswa yang mengambil kedua mata kuliah
(2 simpul)
A m e ra h A
b ir u E
E
B B m e ra h
m e ra h
b ir u
D
D C
(a) (b)