Anda di halaman 1dari 23

Tugas 1.2 Praktik Bahan Ajar – SRIPATMI, MSi – SRI AYULI – No.

Peserta : 19230218010293

FUNGSI

1. Identitas
a. Nama Mata Pelajaran : SMA Islam Shohiburrahman
Beleka
b. Semester : Ganjil
c. MateriPokok : Fungsi
d. Alokasi Waktu : 10 x 45 menit (5 x pertemuan)
e. Kompetensi Dasar :
3.5 Menjelaskan dan menentukan fungsi (terutama fungsi linear, fungsi
kuadrat, dan fungsi rasional) secara formal yang meliputi notasi,
daerah asal, daerah hasil, dan ekspresi simbolik, serta sketsa
grafiknya
4.5 Menganalisa karakteristik masing – masing grafik (titik potong
dengan sumbu, titik puncak, asimtot) dan perubahan grafik fungsinya
akibat transformasi f2(x), 1/f(x), |f(x)| dsb
f. Tujuan Pembelajaran

Melalui proses mencari informasi, menanya, dan berdiskusi siswa dapat


memahami pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural tentang cara
menggunakan aturan, sifat-sifat, menggunakan konsep Fungsi Linear,
Fungsi Kuadrat, dan Fungsi Rasional, dan perubahan grafik fungsinya
akibat
dalam transformasi f2(x), 1/f(x), |f(x)|
kehidupan sehari-hari sertadsb
mampu membangun sikap ilmiah
dan keterampilan prosedural melalui proses mencoba/eksperimen,
mengasosiasi dan mengomunikasikannya dalam presentasi dan laporan
tertulis.

g. Materi Pembelajaran/Sumber pembelajaran


Buku kurikulum 2013 kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia 2017 Matematika kelas X hal. 74-77 , Erlangga hal
54-76 karangan Sukino, dan Resume Matematika IPS (ringkasan
matematika untuk SMA IPS) hal 148-157.
Peta konsep
Petunjuk Umum

1. Pastikan dan fokuskan apa yang akan anda pelajari


hari ini.
2. Baca dan pahami Pendahuluan (Apersepsi) untuk
membantu anda memfokuskan permasalahan yang
akan dipelajari.
3. Cari referensi/buku-buku teks yang terkait dengan
topik/permasalahan yang anda hadapi.
4. Jangan lupa browsing internet untuk menda-patkan
pengetahuan yang up to date.
5. Selalu diskusikan setiap persoalan yang ada dengan
teman-teman dan atau guru.
6. Presentasikan hasil pemahaman anda agar
bermanfaat bagi orang lain.

RINGKASAN
MATERI FUNGSI

Yukkk…lanjut ke KegiatanBelajar
1!!!
A.Pengertian Produk Cartesius
Jika A dan B adalah dua himpunan yang tidak kosong, maka produk
Cartesius himpunan A dan himpunan B adalah himpunan semua
pasangan terurut (x,y) dengan x  A dan y  B dan ditulis AxB = {(x,y) | x
A dan y  B}.
Contoh :
Misal A : {a, b, c} dan B : {1, 2}, tentukan :
a. A x B c. A x A
b. B x A d. B x B
Jawab:
A x B = {(a,1), (b,1), (c,1), (a,2), (b,2), (c,2)}
B x A = {(1,a), (1,b), (1,c), (2,a), (2,b), (2,c)}
A x A = {(a,a), (a,b), (a,c), (b,a), (b,b), (b,c), (c,a), (c,b), (c,c)}
B x B = {(1,1), (1,2), (2,1), (2,2)}
B.Relasi
Relasi adalah hubungan antara suatu himpunan dengan anggota
himpunan yang lain. Relasi daro himpunan A ke himpunan B adalah
menghubungkan anggota - anggota himpunan A dengan anggota -
anggota himpunan B.
Misal :
A x B adalah produk Cartesius himpunan A dan B, maka relasi atau
hubungan R dari A ke B adalah sembarang himpunan bagian dari produk
Cartesius A x B.
Pada relasi R = {(x,y)| x  A dan x  B} dapat disebutkan bahwa :
a. Himpunan A, disebut daerah asal (domain)
b. Himpunan B, disebut daerah kawan (kodomain).
c. Himpunan bagian dari B yang bersifat Ry dengan y  B disebut daerah
hasil (range) relasi R.
Suatu relasi R = {(x,y) | x  A dan x  B} dapat ditulis dengan
menggunakan :
a. pasangan terurut (Himpunan ordinat pertama dari pasangan
terurut (x,y) disebut daerah asal (domain).
b.Diagram panah
c. Grafik pada bidang Cartesius
d.Notasi pembentukan himpunan

Contoh :
1. Nyatakan Relasi dari himpunan A : {1,2,3,4} ke himpunan B : {0,1,2,3,4},
yang ditentukan oleh Notasi pembentukan himpunan R : {(x,y) | y = x-1,
x  A, y  B} dalam bentuk:
a. pasangan terurut
b.Diagram panah
c. Grafik pada bidang Cartesius

Penyelesaian :
a. Pasangan terurut f : {(1,0), (2,1), (3,2), (4,3)}
b. Diagram panah
c. Diagram Cartesius

2. Dari himpunan A= {1,3,5 } dan B={ a , i ,u , e , o } ditentukan dengan relasi


R dari A ke B adalah R= { ( 1,a ) , ( 3, a ) , ( 3,i ) , ( 5,u ) , ( 5, e ) } . Ebutkanlah:
a. Daerah asal
b. Daerah lawan
c. Daerah hasil
Penyelesaian:
a. Daerah asal = DR = {1, 3, 5}
b. Daerah lawan = KR = {a, i, u, e, o}
c. Daerah hasil = Range = {a, i, u, e}
3. Dalam rangka memperingati HUT RI ke-72 di Kabupaten Praya Timur, di
SMA Islam Shohiburrahman Beleka akan mengirimkan siswanya untuk
mengikuti pertandingan antar siswa SMA pada pertandingan tenis
lapangan, bola voli, bola kaki, badminton, tenis meja, dan catur. Terdapat
6 siswa ( Canggih, Sarjan, Yesa, Wiwin, Lalang, dan Riski) yang akan
mengikuti pertandinagn tersebut. Sekolah membuat dua alternative
pilihan dalam menentukan pertandingan yang akan diikuti oleh keenam
siswa tersebut.
a. Canggih ikut pertandingan tenis lapangan dan bola voli, Sarjan ikut
pertandingan badminton, Yesa ikut pertandingan catur, Wiwin ikut
pertandingan bola voli, Lalang ikut pertandinagn tenis meja, dan Riski
ikut perlombaan tenis meja.
b. Yesa dan Wiwin mengikuti perlombaan bola voli, Canggih dan Sarjan
mengikuti bola kaki, Lalang mengikuti pertandingan tenis meja dan
Riski mengikuti pertandingan catur.
Jika pilihan sekolah adalah point (a), pasangkanlah siswa dengan jenis
pertandingan yang akan diikuti menggunakan diagram panah, pasangan
terurut, dan diagram cartesius.
Penyelesaian:
a. Dengan menggunakan pilihan point (a), pasangan siswa dengan jenis
pertandingan yang diikuti sebagai berikut.
1) Diagram panah
2) Diagram cartesius

4. Dapatkah Anda menggunakan ide yang sama untuk menentukan letak


sebuah bangku di kelas, jika bangku-bangku tersebut diatur menurut
baris (row) dan kolom (column)?
Di awal suatu tahun ajaran baru, biasanya para guru menyiapkan pengaturan
tempat duduk para siswa di kelas seperti gambar di di samping. Hal ini untuk
memudahkan guru mengetahui tempat duduk siswanya.
Tempat guru di kelas bagian
depan (front of
the class).

Untuk mengidentifikasi setiap


siswa dengan cepat dan mudah,
guru dapat mengelompokkan
setiap siswa dengan baris dan
kolom dimana seorang siswa
duduk. Gambar di atas
menunjukkan siswa A duduk di kolom 2 baris 4, sementara itu siswa B
duduk di kolom 4 baris 6. Guru dapat menulis sebuah pasangan terurut
dengan nama siswa di kelas sebagai berikut: A(2, 4) dan B(4, 6). Cobalah
Anda menulis pasangan terurut yang sesuai dengan siswa lain. Dari
pasangan bilangan (2, 4), Anda tahu bahwa A di kolom 2 dan baris 4.
Pasangan bilangan (4, 6) memberitahukan bahwa siswa B di kolom 4 dan
baris 6. Cobalah Anda mengidentifikasi tempat duduk siswa yang lain
dengan pasangan bilang dan jelaskan makna dari pasangan bilangan
tersebut.
Gambar berikut menyajikan rancangan kelas yang sama pada kertas
grafik dengan garis mendatar (horizontal) dan garis tegak (vertical) yang
digambar melalui kotak yang menunjukkan
posisi siswa. Garis mendatar dan garis
tegak bernomor. Jadi bilangan pertama
pada setiap pasangan terurut
digunakan untuk menyatakan
tempat siswa yang mengacu pada skala
garis mendatar dan bilangan kedua untuk
menyatakan tempat siswa yang mengacu
pada skala garis tegak. Untuk
menyederhanakan hal ini, Anda dapat
mengganti kotak yang menyatakan tempat siswa dengan titik potong
kedua garis. Hal ini memberi ide pada Anda untuk menentukan letak titik
pada bidang koordinat. Secara umum, jika titik A sesuai dengan pasangan
terurut bilangan (x, y), maka pasangan terurut bilangan (x, y) disebut
koordinat titik A dan disajikan sebagai A(x, y). x disebut absis titik A dan y
disebut ordinat titik A. Marilah kita kembali pada R: C → D dengan C = { 1,
2, 3, 4, 5, }, D = { 2, 4, 6 }, dan R ‘faktor dari.’ Anda telah mengetahui
bahwa himpunan pasangan terurut dari R adalah R = {(1, 2), (1, 4), (1,
6), (2, 2), (2, 4), (2, 6), (3, 6), (4, 4)}. Bila R disajikan dengan diagram
Cartesius diperoleh diagram Cartesius berikut.
Jadi suatu relasi dapat digambar pada bidang Cartesius, yang merupakan
daerah yang memuat dua garis x dan y yang saling berpotongan tegak
lurus. Garis x digambar mendatar menggambarkan himpunan C dan garis
y menggambarkan himpunan D. Anggotaanggota himpunan C dan D yang
dinyatakan sebagai titik pada setiap garis. Pasangan urut anggota R
merupakan titik pada diagram Cartesius tersebut. Diagram Cartesius
suatu relasi disebut grafik dari relasi tersebut.

Diagram panah.
Untuk membuat diagram panah suatu relasi dibuat anak panah dari
daerah asal ke daerah pasangan. Daerah asal dan daerah pasangan
digambar sebagai kurva tertutup sederhana. Anggota daerah asal dan
daerah pasangan digambar dengan titik dalam kurva tertutup sederhana
tersebut. Kurva tertutup sederhana adalah lengkungan yang tertutup dan
tidak memotong diri sendiri. Lingkaran, ellips, persegi, dan persegi
panjang merupakan contoh-contoh dari kurva tertutup sederhana. Berikut
adalah diagram panah relasi R di atas.
R: C  D dengan C = { 1, 2, 3, 4, 5, }, D = { 2, 4, 6 }, dan R ‘faktor dari.’
R dapat disajikan dengan diagram panah berikut.
C. Fungsi (pemetaan)

Suatu relasi dari A ke B dikatakan fungsi jika dan


hanya jika tiap unsur dalam himpunan A berpasangan
tepat hanya dengan sebuah unsur dalam himpunan B.

f adalah suatu fungsi dari himpunan A ke himpunan B, maka fungsi f


dilambangkan dengan
f : A→B

Jika x  A dan y  B, sehingga (x,y)  f, maka y


disebut peta atau bayangan dari x oleh
fungsi f dinyatakan dengan lambang y : f (x)
(ditunjukkan dalam gambar disamping).
y = f (x) : rumus untuk fungsi f
x disebut variabel bebas
y disebut variabel tak bebas

Contoh :
Diketahi f : A  B dan dinyatakan oleh rumus f (x) = 2x – 1.
Jika daerah asal A ditetapkan A : {x | 0  x  4. x  R}
a. Tentukan f (0), f (1), f (2), f (3) dan f (4).
b. Gambarkan grafik fungsi y : f (x) = 2x – 1 dalam bidang kartesius.
c. Tentukan daerah hasil dari fungsi f.
Jawab :
a. f (x) = 2x – 1, maka :
f (0) = -1
f (1) = 1
f (2) = 3
f (3) = 5
f (4) = 7
b. Grafik fungsi y : f (x) = 2x – 1

c. Daerah hasil fungsi f  Rf = {y | -1  y  7, y  R}

INGAT:
Jika daerah asal dari suatu fungsi f tidak atau belum
ditentukan, maka dapat diambil daerah asalnya
himpunan dari semua bilangan real yang mungkin,
sehingga daerah hasilnya merupakan bilangan real.
Daerah asal yang ditentukan dengan cara seperti
itu disebut daerah asal alami (natural domain).
Contoh :
Tentukan daerah asal dari fungsi berikut :
4
1. f (x) = x+1
Jawab :
4
f (x) = x+1 , supaya f (x) bernilai real maka x + 1  0 atau x  -1
Jadi Df : {x | x  R, dan x  -1}

2. g (x) = √ 4−x 2
Jawab :

g (x) = √ 4−x 2 , supaya g (x) bernilai real maka :


4 – x2  0
x2 – 4  0
(x-2) (x+2)  0  -2  x  2
Jadi Dg = {x | -2  x  2, x  R}
1. Macam macam fungsi
a) Fungsi linier

Fungsi linier adalah fungsi yang variabelnya


berpangkat satu atau suatu fungsi yang grafiknya
merupakan garis lurus. Oleh karena itu persamaan
linier sering disebut persamaan garis lurus.

Dengan bentuk umumnya sebagai berikut:

f : x → mx+ c atau f ( x )=mx +c atau y=mx +c

o Langkah – langkah melukis grafik fungsi linier


a. Menentukan titik potong dengan sumbu x, y = 0, diperoleh titik
koordinat A(x1,0)
b. Menentukan titik potong dengan sumbu y, x = 0, diperoleh titik
koordinat B(0,y1)
c. Hubungkan dua titik A dan B sehingga terbentuk garis lurus
Contoh:
1. Lukislah grafik dari y=2 x−6
Jawab:
Titik potong dengan sumbu x , y=0 , maka
0=2 x−6
6=2 x
6
x=
2
x=3
x 1=3 → ( 3,0 )
Titik potong dengan sumbu y , x=0 , maka
y=2 ∙ 0−6
y=0−6
y=−6
y 1=−6 → ( 0,−6 )
Sehingga diperoleh grafik

b) Fungsi kuadrat
Bentuk umum fungsi kuadrat adalah f ( x )=a x 2 +bx +c dimana
a , b , c ∈ R dan a ≠ 0 . Grafik fungsi kuadrat berbentuk parabola
2
dengan persamaan y=a x +bx +c . Beberapa langkah yang
ditempuh untuk menggambar grafik fungsi kuadrat sebagai
berikut:
a. Titik potong grafik dengan sumbu x , dengan mengambil
y=0
b. Titik potong grafik dengan sumbu y , dengan mengambil
x=0
b
x=−
c. Sumbu simetri grafik 2a
b
x=−
d. Koordinat titik balik atau titik puncak ( x, y ) , dimana 2a
D
y=− 2
dan 4a
dengan D=b 4 ac
e. Grafik terbuka ke bawah jika a< 0 dan terbuka ke atas jika
a> 0
Contoh:
Jika domain dari fungsi g ( x ) =4 x−x 2
adalah
D f = { x|0≤x≤2, x ∈R } ,
tentukan range fungsi tersebut.
Jawab:

Domain dan range fungsi g ( x ) =4 x−x 2 yaitu pada saat

x=0 ⇒ g ( 0 ) =4⋅0−02 =0
2
x=2⇒ g ( 2 )=4⋅2−2 =8−4=4
Sehingga range berada pada interval 0 sampai 4, sehingga
Rg = { y|0≤ y≤4, y∈R } .

Yang perlu diperhatikan untuk mencari range adalah


selain nilai pada ujung-ujung interval yang diperiksa
tetapi juga nilai maksimum dan nilai minimum fungsi.
Range/daerah hasil diperoleh di antara nilai terkecil dan
terbesar dari ketiga nilai tersebut.
c) Fungsi rasional
 Pengertian fungsi rasional
Ekspresi rasional adalah ekspresi yang dapat dinyatakan dalam
a
, b≠0
bentuk pecahan b sehingga dapat disimpulkan bahwa fungsi
rasional kadang-kadang disebut dengan fungsi pecah.
Fungsi rasional adalah fungsi yang memetakan suatu bilangan
g(x)
real x ke bilangan rasional h(x) .dengan g ( x ) dan h ( x ) adalah
polinom-polinom dan h ( x ) tidak sama dengan nol.
g ( x)
f ( x )=
Fungsi rasional memiliki bentuk : h(x)

 Menentukan domain dan range fungsi rasinal


Domain dari fungsi polynomial ini adalah semua nilai x bilangan
real kecuali nilai x yang mengakibatkan .

Contoh:
x
f ( x )= 2
Tentukan domain fungsi x −4
Pembahasan:
Pertama, menentukan pembuat nol penyebut f
2
x −4=0 (pembuat nol penyebut f)
( x−2 ) ( x+2 ) =0 (faktorkan)
x−2=0 atau x+ 2=0 (sifat hasil kali nol)
x=2 atau x=−2 (selesaikan)
Karena penyebut fungsi rasional tidak boleh nol, maka domain
fungsi f adalah Df ={ x| x ≠−2dan x ≠ 2, ≠ x ∈ R }
Domain dari fungsi di atas adalah seluruh nilai x bilangan real
kecuali nili x yang menjadikan penyebutnya 0.

 Menentukan asimtot pada fungsi rasional

Apa itu
Asimtot ?

Asimtot adalah suatu garis yang terus didekati oleh suatu kurva
(garis lengkung) sampai jauh takhingga.
Contoh menentukan asimtot dengan cara mudah

Tampak pada grafik ketika x = 5 tidak ada nilai y kecuali menuju


tak hingga dan minus tak hingga. Maka garis x = 5 itulah
dinamakan asimtot tegak.
Tampak juga bahwa grafik menuju y = 0 untuk x menuju tak
hingga dan x menuju minus tak hingga. Maka garis y = 0 itulah
dinamakan asimtot horisontal.
Tampak pada grafik ketika x = 3 tidak ada nilai y kecuali menuju
tak hingga dan minus tak hingga. Maka garis x = 3 itulah
dinamakan asimtot tegak.
Tampak juga bahwa grafik menuju y = 6 untuk x menuju tak
hingga dan x menuju minus tak hingga. Maka garis y = 6 itulah
dinamakan asimtot horisontal.
Perhatikan beberapa contoh berikut ini.
 Menggambar grafik fungsi rasional
Bentuk-bentuk umum fungsi rasional yang akan kita pelajari adalah
:
1. f(x) = ax + b/ cx + d
2. f(x) = ax + b / px2 + qx + r
3. f(x) = ax2 + bx + c / px2 + qx + r
4. f(x) = ax2 + bx + c / px + q
Menggambar grafik fungsi rasional perlu memperhatikan hal-
hal berikut :
1. Menentukan koordinat titik potong dengan sumbu koordinat
( sumbu x dan sumbu y)
2. Menentukan asimtot ( datar, tegak atau miring )
3. Menentukan titik stasioner
4. Menyelidiki daerah fungsi
5. Menentukan titik belok dan kecekungan
6. Menentukan beberapa titik bantu jika diperlukan
Fungsi Rasional berbentuk f(x) = ax + b / cx + d , dimana cx + d ≠ 0
Untuk menggambar grafik bentuk ini, kita cari terlebih dahulu hal-hal
sebagai berikut
1. Menentukan koordinat titik potong dengan sumbu x, y = 0
y = ax + b / cx + d
ax + b = 0, maka x = -b/a
Jadi ( -b/a,0)
2. Menentukan koordinat titik potong dengan sumbu y, x = 0
y = b/d, jadi ( 0,b/d)
3. Menentukan asimtot, ada 2 yaitu asimtot datar dan tegak
– Asimtot datar diperoleh apabila x → ~, maka y = a/c
– Asimtot tegak diperoleh apabila y → ~, maka x = -d/c
4. Menentukan daerah grafik fungsi adalah dengan mancari nilai
positif dan negative dari
fungsi dengan batas-batas harga nol pembilang atau penyebut
5. Menentukan beberapa titik bantu
Contoh soal :
2 x−4
y=f ( x ) =
1. Gambarlah grafik fungsi x−1
Jawab ;
2 x−4
y=f ( x ) =
x−1
# Titik potong dengan sumbu x dicapai untuk y = 0
2 x−4
0=
x −1
2x – 4 = 0 , maka x = 2
Jadi koordinat titik potong dengan sumbu x yaitu ( 2,0)
# Titik potong dengan sumbu y, untuk x = 0
2⋅0−4
y=
0−1
y=0
Jadi koordinat titik potong dengan sumbu y yaitu ( 0,4)
# – Asimtot datar, y = a/c = 2
– Asimtot tegak, x = -d/c = 1
# Daerah grafik fungsi :
2x -4 = 0 , maka x = 2 dan x – 1 = 0, maka x = 1
# Beberapa titik Bantu
x -3 -1 0 1 2 3 4
y 1 3 4 0 1 4
2
2 3
Gambar grafik

Fungsi rasional yang paling sederhana adalah fungsi y = 1/x dan


fungsi y = 1/x², yang keduanya memiliki pembilang konstanta dan
penyebut polinomial dengan satu suku, serta kedua fungsi tersebut
memiliki domain semua bilangan real kecuali x ≠ 0.
o Fungsi y = 1/x
Fungsi ini disebut juga sebagai fungsi kebalikan karena setiap
kita mengambil sembarang x (kecuali nol) maka akan
menghasilkan kebalikannya sebagai nilai dari fungsi tersebut. Hal
ini berarti x yang besar akan menghasilkan nilai fungsi yang kecil,
demikian pula sebaliknya. Tabel dan grafik dari fungsi tersebut
dapat dilihat seperti di bawah ini.
Tabel dan grafik di atas memunculkan beberapa hal yang
menarik. Pertama, grafik tersebut lolos uji garis vertikal, artinya,
setiap garis vertikal pada bidang koordinat Cartesius memotong
grafik pada maksimal satu titik. Sehingga, y = 1/x merupakan
suatu fungsi. Kedua, karena pembagian tidak terdefinisi ketika
pembaginya nol, maka nol tidak memiliki pasangan, yang
menghasilkan jeda pada x = 0. Hal ini sesuai dengan domain dari
fungsi tersebut, yaitu semua xanggota bilangan real kecuali 0.
Ketiga, fungsi tersebut merupakan fungsi ganjil, dengan salah
satu cabangnya berada di kuadran I sedangkan yang lainnya
berada di kuadran III. Dan yang terakhir, pada kuadran I,
ketika xmenuju tak hingga, nilai y menuju dan mendekati nilai
nol. Secara simbolis dapat ditulis sebagaix → ∞, y → 0. Secara
grafis, kurva dari grafik fungsi tersebut akan mendekati sumbu-
xketika x mendekati tak hingga.
Selain itu kita juga dapat mengamati bahwa ketika x mendekati
nol dari kanan maka nilaiy akan mendekati bilangan real positif
yang sangat besar (positif tak hingga): x → 0+, y → ∞. Sebagai
catatan, tanda + atau – yang terletak di atas
mengindikasikan arah dari pendekatan, yaitu dari sisi positif (+)
atau dari sisi negatif (–).
Contoh 1: Mendeskripsikan Sifat dari Ujung Grafik Fungsi
Rasional
Untuk y = 1/x dalam kuadran III,
1. Deskripsikan sifat dari ujung grafik fungsi tersebut.
2. Deskripsikan apa yang terjadi ketika x mendekati nol.
Pembahasan
Serupa dengan sifat grafiknya pada kuadran I, kita mendapatkan
1. Ketika x mendekati negatif tak hingga, nilai y akan mendekati
nol. Apabila disimbolkan x → –∞, y → 0.
2. Ketika x mendekati nol dari kiri, nilai y akan mendekati negatif
tak hingga. Pernyataan tersebut juga dapat dituliskan dengan x →
0–, y → –∞.
o Fungsi y = 1/x²

Dari pembahasan sebelumnya, kita dapat menduga bahwa grafik


dari fungsi ini akan jeda ketika x = 0. Akan tetapi karena kuadrat
dari sembarang bilangan negatif adalah bilangan positif, cabang-
cabang dari grafik fungsi ini akan berada di atas sumbu-x.
Perhatikan bahwa fungsi y = 1/x² merupakan fungsi genap.

Serupa dengan y = 1/x, nilai x yang mendekati positif tak hingga,


menghasilkan y yang mendekati nol: x → ∞, y → 0. Hal ini
merupakan salah satu indikasi dari sifat asimtot dalam arah
horizontal, dan kita mengatakan y = 0 merupakan asimtot
horizontal dari fungsi y = 1/x dan y = 1/x². Secara umum,

1
2
2. Perubahan Grafik Fungsi Akibat Transformasi f (x ) , f (x) ,
|f ( x )| dsb.

a. Perubahan Grafik Fungsi Akibat Transformasi f 2 (x )


Seperti diketahui, bentuk umum dari fungsi kuadrat adalah f(x)
= ax2 + bx + c. Pada pembahasan ini akan ditunjukkan cara
melukis grafik fungsi kuadrat yang memiliki nilai a = 1 (f(x)
= x2 + bx + c). Dalam melukis grafik fungsi kuadrat dengan a = 1
dapat digunakan proses transformasi grafik fungsi f(x) = x2. Berikut
ini beberapa jenis grafik fungsi kuadrat yang merupakan hasil
transformasi dari grafik fungsi f(x) = x2.
 Grafik Fungsi f(x) = (x – p) 2

Grafik fungsi f(x) = (x – p) , p bilangan real positif, merupakan hasil


2

pergeseran/translasi grafik f(x) = x ke kanan sejauh a. Apabila


2

fungsi f(x) = x memiliki sumbu simetri pada sumbu-y, maka


2

fungsi f(x) = (x – a) memiliki sumbu simetri pada garis x = a.


2

Misalkan untuk fungsi f(x) = (x – 2) = x – 4x + 4. Grafik ini


2 2

merupakan hasil translasi grafik f(x) = x ke kanan sejauh 2 satuan


2

sehingga sumbu simetrinya adalah x = 2. Perhatikan gambar


berikut:
b.Perubahan Grafik Fungsi Akibat Transformasi |f ( x )|
1) Lukislah setiap fungsi modulus dengan domain f , Df = { x|x∈R } .
Jawab:
2
f ( x )=|x −1| dengan domain f , Df = { x|x∈R }
2
Mula-mula dilukis y=x −1, lalu pada bagian y negative dibuat
menjadi positif, seperti terlihat pada grafik di bawah ini

Menjadi
1
c. Perubahan Grafik Fungsi Akibat Transformasi f (x)
Contoh:

1 1
f ( x )= f (x )=
Gambar grafik transformasi x 2 menjadi ( x−2)2

Menjadi
3. Sifat – sifat fungsi
a) Fungsi Into
Fungsi f : A → B disebut Into jika ada anggota B tidak mempunyai
pasangan dengan anggota A.

b) Fungsi Onto ( Surjektif )


Fungsi f : A → B disebut onto jika setiap anggota B mempunyai
pasangan anggota A. Sehingga berlaku f(a) = b. Dengan kata lain,
suatu kodomain fungsi surjektif sama dengan kisarannya (range).

c) Fungsi Satu-Satu ( Injektif )


Misalkan fungsi f menyatakan A ke B maka fungsi f disebut suatu
fungsi satu-satu (injektif), apabila setiap dua elemen yang berlainan
di A akan dipetakan pada dua elemen yang berbeda di B.
Selanjutnya secara singkat dapat dikatakan bahwa f : A→B adalah
fungsi injektif . ( Untuk anggota B yang mempunyai pasangan
dengan Anggota A, pasangan tersebut hanya satu ).

d) Fungsi Korespondensi Satu-satu ( Bijektif )


Fungsi f : A → B disebut korespondensi satu-satu jika fungsi
tersebut injektif dan sekaligus surjektif.

Anda mungkin juga menyukai