Anda di halaman 1dari 31

PEMERINTAH PROVINSI BALI

DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 3 SINGARAJA
Jalan Gempol, Banyuning, Singaraja, Bali 81151Tlp./Fax. (0362) 24544
Web site :www.smkn3singaraja.sch.id, E-Mail: smk3singaraja@yahoo.co.id

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 3 Singaraja


Kompetensi Keahlian : Semua Kompetensi Keahlian
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : XI /Genap
Materi Pokok : Menggeneralisasi pola bilangan dan jumlah pada
barisan Aritmetika dan Geometri
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit ( 4 x Pertemuan )

A. Kompetensi Inti
Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya”.
Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-
aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia”.

KI 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya.
KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar/KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi/IPK


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.6 Menggeneralisasi pola bilangan dan 3.6.1 Peserta didik dapat menentukan rumus
jumlah pada barisan Aritmatika dari pola bilangan genap
dan Geometri 3.6.2 Peserta didik dapat menentukan rumus
dari pola bilangan ganjil
3.6.3 Peserta didik dapat menentukan rumus
dari pola bilangan segitiga
3.6.4 Peserta didik dapat menentukan rumus
suku ke-n dari barisan aritmatika
3.6.5 Peserta didik dapat menentukan rumus
suku ke-n dari barisan geometri
3.6.6 Peserta didik dapat menentukan jumlah
suku dari barisan aritmatika
3.6.7 Peserta didik dapat menentukan jumlah
suku dari barisan geometri

4.6 Menggunakan pola barisan 4.6.1 Peserta didik dapat menggunakan pola
aritmatika atau geometri untuk barisan aritmatika untuk menyajikan dan
menyajikan dan menyelesaikan menyelesaian masalah yang berhubungan
masalah kontekstual (termasuk dengan bunga tunggal
pertumbuhan, peluruhan, bunga 4.6.2 Peserta didik dapat menggunakan pola
majemuk, dan anuitas) barisan geometri untuk menyajikan dan
menyelesaian masalah yang berhubungan
dengan bunga majemuk
4.6.3 Peserta didik dapat menggunakan pola
barisan geometri untuk menyajikan dan
menyelesaian masalah yang berhubungan
dengan pertumbuhan
4.6.4 Peserta didik dapat menggunakan pola
barisan geometri untuk menyajikan dan
menyelesaian masalah yang berhubungan
dengan peluruhan

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran discovery learning, siswa dapat menggeneralisasi pola
bilangan dan jumlah pada barisan aritmatika dan geometri serta menggunakan pola
barisan aritmatika atau geometri untuk menyajikan dan menyelesaikan masalah
berkaitan dengan masalah kontekstual serta memiliki sikap disiplin dan kerjasama.

D. Materi Pembelajaran

1. Pola Bilangan Genap

pola bilangan genap yaitu pola bilangan yang terbentuk dari bilangan – bilangan
genap . Bilangan genap yaitu bilangan asli yaitu bilangan asli yang habis dibagi dua
atau kelipatannya .

 Pola bilangan genap adalah : 2 , 4 , 6 , 8 , . . .


 Gambar pola bilangan genap :
 Rumus Pola bilangan genap

2 , 4 , 6 , 8 , . . . . , n maka rumus pola bilangan genap ke n adalah : Un = 2n

Contoh :

2 , 4 , 6 , 8 , . . . ke 10 .berapakah pola bilangan genap ke 10 ?

jawab :

Un = 2n

U10 = 2 x 10

= 20

2. Pola Bilangan Ganjil

Pola bilangan ganjil yaitu pola bilangan yang terbentuk dari bilangan – bilangan ganjil
. Sedangkan pengertian dari bilangan ganjil sendiri memiliki arti suatu bilangan asli
yang tidak habis dibagi dua ataupun kelipatannya .

 pola bilangan ganjil adalah : 1 , 3 , 5 , 7 , 9 , . . . .


 Gambar Pola bilangan ganjil :

 Rumus Pola Bilangan ganjil

1 , 3 , 5 , 7 , . . . , n , maka rumus pola bilangan ganjil ke n adalah : Un = 2n – 1

Contoh :

1 , 3 , 5 , 7 , . . . , ke 10

Berapakah pola bilangan ganjil ke 10 ?

Jawab :
Un = 2n – 1

U10 = 2 . 10 – 1

= 20 – 1 = 19

3. Pola Bilangan Segitiga

Pola bilangan segitiga yaitu suatu barisan bilangan yang membentuk sebuah pola
bilangan segitiga .

 Pola bilangan segitiga adalah : 1 , 3 , 6 , 10 , 15 , . . .


 Gambar Pola bilangan segitiga :

 Rumus Pola Bilangan Segitiga :

1 , 3 , 6 , 10 , 15 , 21 , 28 , 36 , . . . , ke n .

Maka rumus pola bilangan segitiga ke n adalah : Un = 1 / 2 n ( n + 1 )

Contoh Soal :

Dari suatu barisan bilangan 1 , 3 , 6 , 10 , 15 , 21 , 28 , 36 , . . . , ke 10 . Berapakah


pola bilangan segitiga ke 10 ?

Jawab :

Un = 1/2 n ( n + 1 )

U 10 = 1/2 .10 ( 10 + 1 )

= 5 ( 11 ) = 55

4. Barisan Aritmetika

Suatu barisan bilangan 𝑈1,, , 𝑈2 , 𝑈3 , … , 𝑈𝑛 disebut barisan aritmetika jika di antara dua
suku yang berurutan mempunyai selisih ( beda ) yang konstan.
a. Rumus beda pada barisan aritmetika :

b = 𝑈𝑛 − 𝑈𝑛−1
b. Rumus suku Umum ke-n

𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏

Keterangan : a = suku pertama


b = selisih dua suku

c. Rumus Suku Tengah Barisan Aritmetika Jika n Ganjil

1
𝑈𝑡 = (𝑎 + 𝑈𝑛 )
2

d. Sisipan pada Barisan Aritmetika


𝑏
𝑏′ =
𝑘+1

keterangan:
b = beda pada barisan aritmetikasebelum disisip
k = banyaknya bilangan yang

5. Barisan Geometri
1 1 1
Perhatikan susunan bilangan 1, , , ,…
2 4 8
Nilai perbandingan dua suku-suku yang berurutan adalah :
u 2 u3 u 1
  ...  n 
u1 u 2 u n1 2
Jika perbandingan dua suku berurutan dimisalkan r dan nilai suku pertama adalah a,
1 1 1 1 1
maka susunan bilangan tersebut dapat dinyatakan dengan 1, 1   ,   ,   ,
2 2 2 4 2
1 1
  , ....
8 2
Sehingga :
u1  a  1
1 1
u 2  u1 .  1.  u2  u1 .r  a.r
2 2
2
1 1 1 1
u3  u 2 .  1. . = 1.   u 3  u 2 .r  a.r.r  a.r 2
2 2 2 2
2 3
1 1 1 1
u 4  u 3 .  1.  .  1.   u 4  u 3 .r  a.r 2 .r  a.r 3
2 2 2 2
Dari pola di atas dapat dipahami bahwa Un = a.rn – 1
Definisi :
Barisan geometri adalah barisan bilangan yang nilai pembanding (rasio) antara dua
suku yang berurutan adalah tetap.
Rasio, dinotasikan dengan r merupakan nilai perbandingan dua suku berurutan.
u 2 u3 u 4 u
Nilai r dinyatakan dengan r =    n
u1 u 2 u3 u n1
Contoh :
1, 3, 9, 27, … rasio  3 : 1  9 : 3  27 : 9  3
16, 8, 4, 2, … rasio 8 : 16  4 : 8 2 : 4 1/2

Suku ke-n barisan geometri


Jika u1 , u 2 , u3 ,...u n merupakan barisan geometri dengan u1  a dan r adalah rasio, maka
suku ke n dinyatakan dengan :
Un = arn-1, n adalah bilangan asli

6. Deret Aritmatika
Pengertian deret aritmatika
Jika n suku pertama barisan aritmatika dijumlahkan dan dinyatakan dengan Sn
maka:
Sn = a+ (a+b) + ( a+2b)+(a+3b) + …. + (Un– 2b) +(Un– b)+ Un
Sn = Un + (Un– b) + (Un– 2b) + (Un– 3b) +.....+ ( a + 2b ) + ( a + b) +...+

2Sn = (a + Un ) + ( a + Un) +,,,,,,,, + (a + Un) ; sebanyak n suku


2Sn = n (a +Un)
n n
Sn = (a + Un ) atau Sn= ( a + Un )
2 2
n
Karena Un = a + (n-1) b maka Sn = ( a + a+ (n-1)b)
2
n
atau Sn = ( 2a + (n-1)b)
2
Contoh
Hitunglah jumlah deret aritmatika berikut ini:
1) 3 + 5 + 7 + 9 +.... sampai 20 suku
2) 2 + 7 + 12 + .... + 302
3) Jumlah bilangan asli terdiri dari 2 angka dan habis dibagi 5!
Jawab:
1) a=1,b = 2,n = 20
n
Sn = ( 2a + ( n-1) b)
2
20
S20 = ( 2.3 + ( 20 – 1 ) 2)
2
S20 = 10 ( 6 + 19.2 )
S20 = 10( 6 + 38)
S20 = 10 (44)=440

2) a= 2,b = 5,Un = 302


Un = a + (n-1)b
302 = 2 + (n-1)5
302 = 2 + 5n -5
305 = 5n
n = 61
n
Sn = ( a + Un )
2
61
Sn = ( 2 + 302 ) = 9272
2

3) 10+ 15 +20 + ... + 95


a =10,b= 5, Un = 95
Un = a + (n-1)b
95 = 10 + (n-1)5
95 = 10 + 5n -5
95-5 = 5n
n = 18
n
Sn = ( a + Un)
2
18
Sn = ( 10 + 95 )
2
Sn = 9 (105 )
Sn = 945

7. Deret Geometri
Jumlah n suku pertama deret geometri

Jika𝑼𝟏 +𝑼𝟐 +𝑼𝟑 + 𝑈4 + . . . +𝑼𝒏 adalah deret geometri. Jika jumlah n suku
pertama deret geometri dilambangkan dengan𝑆𝑛 , maka 𝑆𝑛 dapat ditentukan
dengan rumus :

𝑎(𝑟 𝑛 −1)
𝑆𝑛 = , untuk r > 1
𝑟−1

atau

𝑎(1−𝑟 𝑛 )
𝑆𝑛 = , untuk r < 1
1−𝑟
Dengan : n = banyaksuku, n bilangan asli
a =suku pertama
r =rasio atau perbandingan
𝑆𝑛 = Jumlah n suku pertama deret geometri

8. Pertumbuhan

Pertumbuhan merupakan kenaikan atau pertambahan nilai suatu besaran terhadap


besaran sebelumnya. Peristiwa yang termasuk dalam pertumbuhan adalah
pertambahan penduduk dan perhitungan bunga majemuk di bank. Terdapat dua jenis
pertumbuhan, yaitu pertumbuhan eksponensial dan pertumbuhan linier.

Pertumbuhan Linear : 𝑃𝑛 = (1 + 𝑛𝑏 )𝑃𝑜

Pertumbuhan Eksponensial : 𝑃𝑛 = (1 + 𝑏)𝑛 𝑃𝑜

𝑃𝑛 = nilai besaran setelah n periode


𝑃𝑜 = nilai besaran di awal periode
𝑛 = banyaknya periode pertumbuhan
𝑏 = tingkat pertumbuhan

Contoh:

Banyak penduduk kota A setiap tahun meningkat 2% secara eksponensial dari tahun
sebelumnya. Tahun 2013 penduduk di kota A sebanyak 150.000 orang. Hitung banyak
penduduk pada tahun 2014 dan 2023!

Jawab:

Banyak penduduk pada tahun 2014 (artinya 1 tahun setelah 2013, maka n = 1):

Banyak penduduk pada tahun 2023 (n=2023-2014=9):


9. Peluruhan

Peluruhan merupakan penurunan atau pengurangan nilai suatu besaran terhadap nilai
besaran sebelumnya. Peristiwa yang termasuk dalam peluruhan (penyusutan) di
antaranya adalah peluruhan zat radioaktif dan penurunan harga barang.

Peluruhan linear : 𝑃𝑛 = 𝑃0 (1 − 𝑛𝑏 )
Peluruhan Eksponensial : 𝑃𝑛 = 𝑃0 (1 − 𝑏)𝑛

𝑃𝑛 = nilai besaran setelah n periode


𝑃𝑜 = nilai besaran di awal periode
𝑛 = banyaknya periode peluruhan
𝑏 = tingkat peluruhan

Contoh:

Suatu bahan radioaktif yang semula berukuran 125 gram mengalami reaksi kimia
sehingga menyusut 12% dari ukuran sebelumnya setiap 12 jam secara eksponensial.
Tentukan ukuran bahan radioaktif tersebut setelah 3 hari!

Jawab:

Peluruhan terjadi setiap 12 jam, sehari peluruhan terjadi 2 kali, 3 hari = 72 jam terjadi
6 kali peluruhan.
10. Bunga Majemuk

Bunga majemuk adalah bunga yang timbul pada setiap akhir jangka waktu tertentu
(bulan/tahun) yang memengaruhi besarnya modal dan bunga pada setiap jangka
waktunya. Modal dan bunga semakin bertambah pada setiap jangka waktunya.

Bunga Majemuk

𝑁𝑎 = 𝑁𝑡 (1 + 𝑖)𝑛

Besaran bunga komulatif yang didapat

I𝑛 = 𝑁𝑎 − 𝑁𝑡

𝐼𝑛 = 𝑁𝑡 (1 + 𝑖)𝑛 − 𝑁𝑡 = 𝑁𝑡 ((1 + 𝑖)𝑛 − 1)

Besaran bunga yang disapat per bulan

I𝑛 = 𝑁𝑎 − 𝑁𝑡

𝐼𝑛 = 𝑁𝑡 (1 + 𝑖)𝑛 − 𝑁𝑡 = 𝑁𝑡 ((1 + 𝑖)𝑛 − 1)

𝑁𝑎 = nilai akhir
𝑁𝑡 = nilai tunai (modal)
𝑖 = % suku bunga
𝑛 = jangka waktu
Contoh

Suatu modal sebesar Rp 100.000.00 dibungakan selama 3,5 tahun atas dasar bunga
majemuk 4,5% tiap triwulan. Tentukanlah nilai akhir modal tersebut.

Jawab:

1 triwulan = 3 bulan
1 tahun = 4 triwulan

3,5 tahun = 3,5 x 4 = 14 triwulan, n = 14


Nilai akhir modal :

E. Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran
Model : Discovery Learning
Metode : Diskusi kelompok, tanya jawab, dan penugasan
Pendekatan Umum : Scientifik learning

F. Media/Alat dan Bahan Pembelajaran


Alat : Papan tulis dan Spidol
Media : Lembar Kerja Siswa (LKS)

G. Sumber Belajar
Buku Paket Matematika Wajib kelas XI, dan Buku Pelajaran Matematika lain yang
relevan.

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan I

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam kepada siswa dan mengecek 10
kehadiran siswa. menit
2. Guru memfasilitasi siswa untuk berada pada suasana belajar
yang nyaman dengan mengajak siswa untuk mengingat
kembali mengenai pola bilangan.
3. Siswa diajak untuk mencermati tujuan pembelajaran dan
selanjutnya menempatkan diri menjadi beberapa kelompok(4
orang).
Inti Fase 1. Stimulation (simulasi/pemberian rangsangan) 70
1. Siswa mengamati permasalahan yang terdapat pada LKS, dan menit
guru memotivasi siswa untuk terlibat aktif pada aktivitas
pemecahan masalah.
Fase2.Problem statement (pernyataan/identifikasi
masalah)
2. Guru membimbing siswa untuk mengajukan pertanyaan-
pertanyaan tentang masalah yang dihadapi.
3. Siswa mengeksplorasi pengetahuan dan informasi yang
diperlukan untuk memecahkan masalah
4. Siswa merencanakan strategi yang akan dipilih untuk
menyelesaikan masalah.
5. Guru mengarahkan siswa yang mengalami kesulitan
6. Siswamenalar informasi dan pengetahuan yang diperlukan
untuk memecahkan masalah.
Fase 3. Data collection (Pengumpulan data)
7. Siswa berdiskusi dengan teman kelompoknya dan mencoba
memilih strategi yang tepat untuk memecahkan permasalahan
dengan mengaitkan pengetahuan-pengetahuan yang relevan
dalam pemecahan masalah yang diberikan.

Fase 4. Data processing (pengolahan data)


8. Siswa melaksanakan strategi yang dipilih untuk
menyelesaikan permasalahan. Siswa dapat melaksanakan
strategi tersebut dengan komputasi, aljabar, dan sebagainya
dalam menyelesaikan permasalahan.

Fase 5. Verification (Pembuktian)


9. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dan
memperhatikan tanggapan dari kelompok lain atau alternatif
penyelesaian dari kelompok lain.
10. Guru memotivasi siswa untuk ikut terlibat aktif dalam
pembelajaran dengan memberikan penguatan positif.

Fase 6. Generalization (menarik kesimpulan/ generalisasi)


11. Guru mengarahkan siswa melakukan generalisasi terhadap
pemecahan masalah berdasarkan hasil diskusi untuk
menyelesaikan masalah yang diberikan.
Penutup 1. Guru mengarahkan siswa menarik kesimpulan terhadap 10
kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung. menit
2. Guru memberikan motivasi untuk mengembangkan
pemahaman dan pemecahan masalah dengan cara
memberikan soal kuis.
3. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan menyampaikan
materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya dan
memberikan pesan untuk tetap belajar.
Pertemuan 2

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam kepada siswa dan mengecek kehadiran 10
siswa. menit
2. Guru memfasilitasi siswa untuk berada pada suasana belajar yang
nyaman dengan mengajak siswa untuk mengingat kembali
mengenai barisan aritmatika dan barisan geometri
3. Siswa diajak untuk mencermati tujuan pembelajaran dan
selanjutnya menempatkan diri menjadi beberapa kelompok(4
orang).
Inti Fase 1. Stimulation (simulasi/pemberian rangsangan) 70
1. Siswa mengamati permasalahan yang terdapat pada LKS , dan guru menit
memotivasi siswa untuk terlibat aktif pada aktivitas pemecahan
masalah.
Fase2.Problem statement (pernyataan/identifikasi
masalah)
2. Guru membimbing siswa untuk mengajukan pertanyaan-
pertanyaan tentang masalah yang dihadapi.
3. Siswa mengeksplorasi pengetahuan dan informasi yang diperlukan
untuk memecahkan masalah
4. Siswa merencanakan strategi yang akan dipilih untuk
menyelesaikan masalah.
5. Guru mengarahkan siswa yang mengalami kesulitan
6. Siswamenalar informasi dan pengetahuan yang diperlukan untuk
memecahkan masalah.
Fase 3. Data collection (Pengumpulan data)
7. Siswa berdiskusi dengan teman kelompoknya dan mencoba
memilih strategi yang tepat untuk memecahkan permasalahan
dengan mengaitkan pengetahuan-pengetahuan yang relevan dalam
pemecahan masalah yang diberikan.

Fase 4. Data processing (pengolahan data)


8. Siswa melaksanakan strategi yang dipilih untuk menyelesaikan
permasalahan. Siswa dapat melaksanakan strategi tersebut dengan
komputasi, aljabar, dan sebagainya dalam menyelesaikan
permasalahan.

Fase 5. Verification (Pembuktian)


9. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dan
memperhatikan tanggapan dari kelompok lain atau alternatif
penyelesaian dari kelompok lain.
10. Guru memotivasi siswa untuk ikut terlibat aktif dalam
pembelajaran dengan memberikan penguatan positif.

Fase 6. Generalization (menarik kesimpulan/ generalisasi)


11. Guru mengarahkan siswa melakukan generalisasi terhadap
pemecahan masalah berdasarkan hasil diskusi untuk menyelesaikan
masalah yang diberikan.
Penutup 1. Guru mengarahkan siswa menarik kesimpulan terhadap kegiatan 10
pembelajaran yang telah berlangsung. menit
2. Guru memberikan motivasi untuk mengembangkan pemahaman
dan pemecahan masalah dengan cara memberikan soal kuis.
3. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan menyampaikan materi
yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya dan memberikan
pesan untuk tetap belajar.

Pertemuan 3

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam kepada siswa dan mengecek kehadiran 10
siswa. menit
2. Guru memfasilitasi siswa untuk berada pada suasana belajar yang
nyaman dengan mengajak siswa untuk mengingat kembali
mengenai jumlah suku dari barisan aritmatika dan jumlah suku dari
barisan geometri.
3. Siswa diajak untuk mencermati tujuan pembelajaran dan
selanjutnya menempatkan diri menjadi beberapa kelompok(4
orang).
Inti Fase 1. Stimulation (simulasi/pemberian rangsangan) 70
1. Siswa mengamati permasalahan yang terdapat pada LKS , dan guru menit
memotivasi siswa untuk terlibat aktif pada aktivitas pemecahan
masalah.
Fase2.Problem statement (pernyataan/identifikasi
masalah)
2. Guru membimbing siswa untuk mengajukan pertanyaan-
pertanyaan tentang masalah yang dihadapi.
3. Siswa mengeksplorasi pengetahuan dan informasi yang
diperlukan untuk memecahkan masalah
4. Siswa merencanakan strategi yang akan dipilih untuk
menyelesaikan masalah.
5. Guru mengarahkan siswa yang mengalami kesulitan
6. Siswamenalar informasi dan pengetahuan yang diperlukan
untuk memecahkan masalah.
Fase 3. Data collection (Pengumpulan data)
7. Siswa berdiskusi dengan teman kelompoknya dan mencoba
memilih strategi yang tepat untuk memecahkan permasalahan
dengan mengaitkan pengetahuan-pengetahuan yang relevan
dalam pemecahan masalah yang diberikan.

Fase 4. Data processing (pengolahan data)


8. Siswa melaksanakan strategi yang dipilih untuk
menyelesaikan permasalahan. Siswa dapat melaksanakan
strategi tersebut dengan komputasi, aljabar, dan sebagainya
dalam menyelesaikan permasalahan.

Fase 5. Verification (Pembuktian)


9. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dan
memperhatikan tanggapan dari kelompok lain atau alternatif
penyelesaian dari kelompok lain.
10. Guru memotivasi siswa untuk ikut terlibat aktif dalam
pembelajaran dengan memberikan penguatan positif.

Fase 6. Generalization (menarik kesimpulan/ generalisasi)


11. Guru mengarahkan siswa melakukan generalisasi terhadap
pemecahan masalah berdasarkan hasil diskusi untuk
menyelesaikan masalah yang diberikan.
Penutup 1. Guru mengarahkan siswa menarik kesimpulan terhadap kegiatan 10
pembelajaran yang telah berlangsung. menit
2. Guru memberikan motivasi untuk mengembangkan pemahaman
dan pemecahan masalah dengan cara memberikan soal kuis.
3. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan menyampaikan
materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya dan
memberikan pesan untuk tetap belajar.

Pertemuan 4

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam kepada siswa dan mengecek kehadiran 10
siswa. menit
2. Guru memfasilitasi siswa untuk berada pada suasana belajar yang
nyaman dengan mengajak siswa untuk mengingat kembali
mengenai pertumbuhan, peluruhan, bunga majemuk.
3. Siswa diajak untuk mencermati tujuan pembelajaran dan
selanjutnya menempatkan diri menjadi beberapa kelompok(4
orang).
Inti Fase 1. Stimulation (simulasi/pemberian rangsangan) 70
1. Siswa mengamati permasalahan yang terdapat pada LKS , dan guru menit
memotivasi siswa untuk terlibat aktif pada aktivitas pemecahan
masalah.
Fase2.Problem statement (pernyataan/identifikasi
masalah)
2. Guru membimbing siswa untuk mengajukan pertanyaan-
pertanyaan tentang masalah yang dihadapi.
3. Siswa mengeksplorasi pengetahuan dan informasi yang
diperlukan untuk memecahkan masalah
4. Siswa merencanakan strategi yang akan dipilih untuk
menyelesaikan masalah.
5. Guru mengarahkan siswa yang mengalami kesulitan
6. Siswamenalar informasi dan pengetahuan yang diperlukan
untuk memecahkan masalah.
Fase 3. Data collection (Pengumpulan data)
7. Siswa berdiskusi dengan teman kelompoknya dan mencoba
memilih strategi yang tepat untuk memecahkan permasalahan
dengan mengaitkan pengetahuan-pengetahuan yang relevan
dalam pemecahan masalah yang diberikan.

Fase 4. Data processing (pengolahan data)


8. Siswa melaksanakan strategi yang dipilih untuk
menyelesaikan permasalahan. Siswa dapat melaksanakan
strategi tersebut dengan komputasi, aljabar, dan sebagainya
dalam menyelesaikan permasalahan.

Fase 5. Verification (Pembuktian)


9. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dan
memperhatikan tanggapan dari kelompok lain atau alternatif
penyelesaian dari kelompok lain.
10. Guru memotivasi siswa untuk ikut terlibat aktif dalam
pembelajaran dengan memberikan penguatan positif.

Fase 6. Generalization (menarik kesimpulan/ generalisasi)


11. Guru mengarahkan siswa melakukan generalisasi terhadap
pemecahan masalah berdasarkan hasil diskusi untuk
menyelesaikan masalah yang diberikan.
Penutup 1. Guru mengarahkan siswa menarik kesimpulan terhadap kegiatan 10
pembelajaran yang telah berlangsung. menit
2. Guru memberikan motivasi untuk mengembangkan
pemahaman dan pemecahan masalah dengan cara
memberikan soal kuis.
3. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan menyampaikan
materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya dan
memberikan pesan untuk tetap belajar.

I. Penilaian hasil pembelajaran


Teknik dan Instrumen Penilaian :
a. Instrumen Penilaian Hasil Belajar (terlampir)
 Tes Tertulis
 Lembar pengamatan penilaian keterampilan
b. Teknik Penilaian
 Pengamatan dan tes tertulis
 Prosedur Penilaian :

Teknik Waktu
No Aspek yang dinilai
Penilaian Penilaian
1. Pengetahuan
1. Peserta didik dapat menentukan rumus dari Pengamatan Selama
pola bilangan genap dan tes pembelajaran
2. Peserta didik dapat menentukan rumus dari
pola bilangan ganjil
3. Peserta didik dapat menentukan rumus dari
pola bilangan segitiga
4. Peserta didik dapat menentukan rumus suku
ke-n dari barisan aritmatika
Teknik Waktu
No Aspek yang dinilai
Penilaian Penilaian
5. Peserta didik dapat menentukan rumus suku
ke-n dari barisan geometri
6. Peserta didik dapat menentukan jumlah suku
dari barisan aritmatika
7. Peserta didik dapat menentukan jumlah suku
dari barisan geometri

2. Keterampilan
1. Terampil Menggunakan pola barisan Pengamatan Penyelesaian
aritmatika atau geometri untuk menyajikan tugas dan saat
dan menyelesaikan masalah kontekstual diskusi
(termasuk pertumbuhan, peluruhan, bunga
majemuk, dan anuitas)

1. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Pembelajaran Remidial
Pembelajaran remedial dilakukan bagi siswa yang capaian KD nya belum tuntas
Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching
(klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.

b. Pembelajaran Pengayaan
Bagi siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan yang mencapai nilai melebihi cakupan KD dengan pendalaman
sebagai pengetahuan tambahan

Mengetahui, Singaraja, 17 Juli 2017


Kepala SMK Negeri 3 Singaraja Guru Mata Pelajaran Matematika

Drs. I Nyoman Suastika, M. Pd Gede Astita, S.Pd


Pembina Tk.I NIP. 19711227 199903 1 009
NIP. 19620306 198703 1 015
Instrumen Penilaian Hasil belajar

Mata pelajaran : Matematika


Materi pokok : Menggeneralisasi pola bilangan dan jumlah pada
barisan aritmatika dan geometri
Kelas/Semester : XI/Genap
Waktu : 60 menit

Tes tertulis
1. 3 + 5 + 7 + 9 +.... sampai 20 suku
2. Suku kelima dan suku kedelapan suatu barisan geometri berturut-turut adalah 48
dan 384. Suku keempat barisan tersebut adalah…
3. Ketika awal bekerja, seorang karyawan sebuah perusahaan digaji Rp 700.000,00
per bulan. Setahun berikutnya, gaji per bulannya akan naik sebesar Rp
125.000,00. Demikian seterusnya untuk tahun-tahun berikutnya. Berapa gaji
karyawan itu per bulan untuk masa kerjanya sampai pada tahun ke-9?
4. Ramli meminjam uang di suatu bank sebesar Rp2.000.000,00. Bank tersebut
memberikan bunga atas dasar bunga majemuk 20% per tahun dengan periode
pembungaan setiap catur wulan. Jika Ramli meminjam uang dalam jangka waktu
3 tahun, tentukan jumlah uang yang harus dikembalikan pada akhir tahun ke-3.
Kunci jawaban dan Pedoman Penskoran ( rubrik penilaian) pengetahuan:
No Alternatif Jawaban Skor
a=1,b = 2,n = 20
n
Sn = ( 2a + ( n-1) b)
2
1. 20
S20 = ( 2.3 + ( 20 – 1 ) 2) 15
2
S20 = 10 ( 6 + 19.2 )
S20 = 10( 6 + 38)
S20 = 10 (44)=440
𝑈5 = 𝑎𝑟 4 =48
𝑈8 = 𝑎𝑟 7 = 384
𝑈8 𝑎𝑟 7 384
𝑈5
= 𝑎𝑟4 = 48
𝑟3 = 8
2. 15
3
𝑟 = √8 = 2

𝑈5 𝑈5 48
𝑟= <=> 𝑈4 = = = 24
𝑈4 𝑟 2
Jadi suku keempat barisan tersebut adalah 24.
3. Suku awal a = 700.000
Beda b = 125.000
n=9
Jadi suku ke-9, dapat ditentukan sebagai berikut.
Un = a + (n – 1)b 25
U9 = 700.000 + (9 – 1) 125.000
= 700.000 + 1.000.000
= 1.700.000
Jadi, gaji per bulan karyawan itu pada tahun ke-9 adalah Rp 1.700.000,00.

4. Diketahui M0 = Rp2.000.000,00 dan i = 20% = 0,2. 25


Pembungaan dilakukan setiap catur wulan (4 bulan).
Jadi, banyak periode pembungaannya dalam setahun ada 12/4 = 3 kali. Jadi,
jika lama peminjaman 3 tahun, banyak periode pembungaannya 3 × 3 = 9
kali. Dengan demikian, jumlah modal (uang) yang harus dikembalikan
Ramli pada akhir tahun ke-3 adalah :

Mt= M0(1 + i)t


9
M9 = Rp2.000.000,00(1 + 0,2)
= Rp2.000.000,00(5,159780)
= Rp10.319.560,00

Jumlah Skor Maksimum 80

skor yang diperoleh siswa


Nilai pengetahuan siswa = × 100
skor total
LEMBAR KERJA SISWA 1
( LKS )

Mata pelajaran : Matematika


Materi pokok : Menggeneralisasi pola bilangan dan jumlah pada barisan
aritmatika dan geometri
Kelas/Semester : XI/Genap

Petunjuk Kerja
1. Baca dan pahami LKS yang dibagikan.
2. Kerjakan dan lengkapi LKS dengan tertib dan tenang.
3. Apabila ada yang belum jelas, silahkan tanyakan pada guru.

NamaKelompok :

1. ……………………………………………..

2. ……………………………………………..

3. ……………………………………………..

4. …………………………………………….

Kompetensi Dasar :
Menggeneralisasi pola bilangan dan jumlah pada barisan aritmatika dan geometri

IndikatorPencapaianKompetensi :
3.6.1 Peserta didik dapat menentukan rumus dari pola bilangan genap
3.6.2 Peserta didik dapat menentukan rumus dari pola bilangan ganjil
3.6.3 Peserta didik dapat menentukan rumus dari pola bilangan segitiga

RINGKASAN MATERI :
Pola Bilangan Genap
pola bilangan genap yaitu pola bilangan yang terbentuk dari bilangan – bilangan
genap . Bilangan genap yaitu bilangan asli yaitu bilangan asli yang habis dibagi dua
atau kelipatannya .
 Pola bilangan genap adalah : 2 , 4 , 6 , 8 , . . .
 Gambar pola bilangan genap :
 Rumus Pola bilangan genap
2 , 4 , 6 , 8 , . . . . , n maka rumus pola bilangan genap ke n adalah : Un = 2n
Contoh :
2 , 4 , 6 , 8 , . . . ke 10 .berapakah pola bilangan genap ke 10 ?
jawab :
Un = 2n
U10 = 2 x 10
= 20
Pola Bilangan Ganjil
Pola bilangan ganjil yaitu pola bilangan yang terbentuk dari bilangan – bilangan ganjil
. Sedangkan pengertian dari bilangan ganjil sendiri memiliki arti suatu bilangan asli
yang tidak habis dibagi dua ataupun kelipatannya .
 pola bilangan ganjil adalah : 1 , 3 , 5 , 7 , 9 , . . . .
 Gambar Pola bilangan ganjil :

 Rumus Pola Bilangan ganjil


1 , 3 , 5 , 7 , . . . , n , maka rumus pola bilangan ganjil ke n adalah : Un = 2n – 1
Contoh :
1 , 3 , 5 , 7 , . . . , ke 10
Berapakah pola bilangan ganjil ke 10 ?
Jawab :
Un = 2n – 1
U10 = 2 . 10 – 1
= 20 – 1 = 19
Pola Bilangan Segitiga
Pola bilangan segitiga yaitu suatu barisan bilangan yang membentuk sebuah pola
bilangan segitiga .
 Pola bilangan segitiga adalah : 1 , 3 , 6 , 10 , 15 , . . .
 Gambar Pola bilangan segitiga :

 Rumus Pola Bilangan Segitiga :


1 , 3 , 6 , 10 , 15 , 21 , 28 , 36 , . . . , ke n .
Maka rumus pola bilangan segitiga ke n adalah : Un = 1 / 2 n ( n + 1 )
Contoh Soal :
Dari suatu barisan bilangan 1 , 3 , 6 , 10 , 15 , 21 , 28 , 36 , . . . , ke 10 . Berapakah
pola bilangan segitiga ke 10 ?
Jawab :
Un = 1/2 n ( n + 1 )
U 10 = 1/2 .10 ( 10 + 1 )
= 5 ( 11 ) = 55
Latihan :
1. Pada pola bilangan segitiga, banyak titik pada pola ke-18 adalah….
2. 2, 4, 6, 8, 10, . . . . ke 8
Berapakah pola bilangan genap ke 8?

3. Berapakah pola bilangan genap ke 35?

4. 1 , 3 , 5 , 7 , . . . , ke 8

Berapakah pola bilangan ganjil ke 8?

5. Berapakah pola bilangan ganjil ke 20?


LEMBAR KERJA SISWA 2
( LKS )

Mata pelajaran : Matematika


Materi pokok : Menggeneralisasi pola bilangan dan jumlah pada barisan
aritmatika dan geometri
Kelas/Semester : XI/Genap

Petunjuk Kerja
1. Baca dan pahami LKS yang dibagikan.
2. Kerjakan dan lengkapi LKS dengan tertib dan tenang.
3. Apabila ada yang belum jelas, silahkan tanyakan pada guru.

NamaKelompok :

1……………………………………………..

2……………………………………………..

3……………………………………………..

4…………………………………………….

Kompetensi Dasar :
Menggeneralisasi pola bilangan dan jumlah pada barisan aritmatika dan geometri

IndikatorPencapaianKompetensi :
3.6.4 Peserta didik dapat menentukan rumus suku ke-n dari barisan aritmatika
3.6.5 Peserta didik dapat menentukan rumus suku ke-n dari barisan geometri

RINGKASAN MATERI :
Barisan Aritmetika

Suatu barisan bilangan 𝑈1,, , 𝑈2 , 𝑈3 , … , 𝑈𝑛 disebut barisan aritmetika jika di antara dua
suku yang berurutan mempunyai selisih ( beda ) yang konstan.
e. Rumus beda pada barisan aritmetika :

b = 𝑈𝑛 − 𝑈𝑛−1

f. Rumus suku Umum ke-n

𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
Keterangan : a = suku pertama
b = selisih dua suku

g. Rumus Suku Tengah Barisan Aritmetika Jika n Ganjil

1
𝑈𝑡 = (𝑎 + 𝑈𝑛 )
2

h. Sisipan pada Barisan Aritmetika


𝑏
𝑏′ =
𝑘+1

keterangan:
b = beda pada barisan aritmetikasebelum disisip
k = banyaknya bilangan yang

Barisan Geometri
1 1 1
Perhatikan susunan bilangan 1, , , ,…
2 4 8
Nilai perbandingan dua suku-suku yang berurutan adalah :
u 2 u3 u 1
  ...  n 
u1 u 2 u n1 2
Jika perbandingan dua suku berurutan dimisalkan r dan nilai suku pertama adalah a,
1 1 1 1 1
maka susunan bilangan tersebut dapat dinyatakan dengan 1, 1   ,   ,   ,
2 2 2 4 2
1 1
  , ....
8 2
Sehingga :
u1  a  1
1 1
u 2  u1 .  1.  u2  u1 .r  a.r
2 2
2
1 1 1 1
u 3  u 2 .  1. . = 1.   u 3  u 2 .r  a.r.r  a.r 2
2 2 2 2
2 3
1 1 1 1
u 4  u 3 .  1.  .  1.   u 4  u 3 .r  a.r 2 .r  a.r 3
2 2 2 2
Dari pola di atas dapat dipahami bahwa Un = a.rn – 1
Definisi :
Barisan geometri adalah barisan bilangan yang nilai pembanding (rasio) antara dua
suku yang berurutan adalah tetap.
Rasio, dinotasikan dengan r merupakan nilai perbandingan dua suku berurutan.
u 2 u3 u 4 u
Nilai r dinyatakan dengan r =    n
u1 u 2 u3 u n1
Contoh :
1, 3, 9, 27, … rasio  3 : 1  9 : 3  27 : 9  3
16, 8, 4, 2, … rasio 8 : 16  4 : 8 2 : 4 1/2

Suku ke-n barisan geometri


Jika u1 , u 2 , u3 ,...u n merupakan barisan geometri dengan u1  a dan r adalah rasio, maka
suku ke n dinyatakan dengan :
Un = arn-1, n adalah bilangan asli

Latihan :
1. Suku ke-6 barisan aritmatika adalah 24.000 dan suku ke-10 adalah 18.000 supaya
suku ke-n sama dengan 0,maka nilai n adalah….
2. Sebuah barisan aritmatika 5,8,11,…,125,128,131.suku tengahnya adalah….
3. Jika k+1, k-1, k-5 membentuk barisan geometri,maka harga yang dapat diberikan
pada k adalah….
4. Suatu tali dibagi menjadi enam bagian dengan panjang yang membentuk barisan
geometri. Jika yang paling pendek adalah 3 cm dan yang paling panjang 96 cm,
maka panjang tali semula sama dengan….
LEMBAR KERJA SISWA 3
( LKS )

Mata pelajaran : Matematika


Materi pokok : Menggeneralisasi pola bilangan dan jumlah pada barisan
aritmatika dan geometri
Kelas/Semester : XI/Genap

Petunjuk Kerja
1. Baca dan pahami LKS yang dibagikan.
2. Kerjakan dan lengkapi LKS dengan tertib dan tenang.
3. Apabila ada yang belum jelas, silahkan tanyakan pada guru.

NamaKelompok :

1……………………………………………..

2……………………………………………..

3……………………………………………..

4……………………………………….

Kompetensi Dasar :
Menggeneralisasi pola bilangan dan jumlah pada barisan aritmatika dan geometri

Indikator Pencapaian Kompetensi :


3.6.6 Peserta didik dapat menentukan jumlah suku dari barisan aritmatika
3.6.7 Peserta didik dapat menentukan jumlah suku dari barisan geometri

RINGKASAN MATERI :
Deret Aritmatika
Pengertian deret aritmatika
Jika n suku pertama barisan aritmatika dijumlahkan dan dinyatakan dengan Sn
maka:
Sn = a+ (a+b) + ( a+2b)+(a+3b) + …. + (Un– 2b) +(Un– b)+ Un
Sn = Un + (Un– b) + (Un– 2b) + (Un– 3b) +.....+ ( a + 2b ) + ( a + b) +...+

2Sn = (a + Un ) + ( a + Un) +,,,,,,,, + (a + Un) ; sebanyak n suku


2Sn = n (a +Un)
n n
Sn = (a + Un ) atau Sn= ( a + Un )
2 2
n
Karena Un = a + (n-1) b maka Sn = ( a + a+ (n-1)b)
2
n
atau Sn = ( 2a + (n-1)b)
2

Deret Geometri
Jumlah n suku pertama deret geometri

Jika𝑼𝟏 +𝑼𝟐 +𝑼𝟑 + 𝑈4 + . . . +𝑼𝒏 adalah deret geometri. Jika jumlah n suku
pertama deret geometri dilambangkan dengan𝑆𝑛 , maka 𝑆𝑛 dapat ditentukan
dengan rumus :

𝑎(𝑟 𝑛 −1)
𝑆𝑛 = , untuk r > 1
𝑟−1

atau

𝑎(1−𝑟 𝑛 )
𝑆𝑛 = , untuk r < 1
1−𝑟

Dengan : n = banyaksuku, n bilangan asli


a =suku pertama
r =rasio atau perbandingan
𝑆𝑛 = Jumlah n suku pertama deret geometri

Latihan
1. Jumlah n buah suku pertama suatu deret aritmatika dinyatakan oleh 𝑆𝑛 =
𝑛
(5𝑛 − 19). Beda deret tersebut sama dengan….
2
2. Jumlah semua bilangan-bilangan bulat diantara 100 dan 300 yang habis dibagi
oleh 5 ialah….
3. Diketahui barisan geometri 1,2,4,8….bila jumlah n suku pertama deret geometri
adalah 2.047, maka suku tengah dari deret itu adalah….
LEMBAR KERJA SISWA 4
( LKS )

Mata pelajaran : Matematika


Materi pokok : Menggeneralisasi pola bilangan dan jumlah pada barisan
aritmatika dan geometri
Kelas/Semester : XI/Genap

Petunjuk Kerja
1. Baca dan pahami LKS yang dibagikan.
2. Kerjakan dan lengkapi LKS dengan tertib dan tenang.
3. Apabila ada yang belum jelas, silahkan tanyakan pada guru.

NamaKelompok :

1.……………………………………………..

2……………………………………………..

3……………………………………………..

4…………………………………………….

Kompetensi Dasar :
Menggeneralisasi pola bilangan dan jumlah pada barisan aritmatika dan geometri

IndikatorPencapaianKompetensi :
4.6.1 Peserta didik dapat menggunakan pola barisan aritmatika untuk menyajikan dan
menyelesaian masalah yang berhubungan dengan bunga tunggal
4.6.2 Peserta didik dapat menggunakan pola barisan geometri untuk menyajikan dan
menyelesaian masalah yang berhubungan dengan bunga majemuk
4.6.3 Peserta didik dapat menggunakan pola barisan geometri untuk menyajikan dan
menyelesaian masalah yang berhubungan dengan pertumbuhan
4.6.4 Peserta didik dapat menggunakan pola barisan geometri untuk menyajikan dan
menyelesaian masalah yang berhubungan dengan peluruhan

RINGKASAN MATERI :
Pertumbuhan

Pertumbuhan merupakan kenaikan atau pertambahan nilai suatu besaran terhadap


besaran sebelumnya. Peristiwa yang termasuk dalam pertumbuhan adalah
pertambahan penduduk dan perhitungan bunga majemuk di bank. Terdapat dua jenis
pertumbuhan, yaitu pertumbuhan eksponensial dan pertumbuhan linier.

Pertumbuhan Linear : 𝑃𝑛 = (1 + 𝑛𝑏 )𝑃𝑜

Pertumbuhan Eksponensial : 𝑃𝑛 = (1 + 𝑏)𝑛 𝑃𝑜

𝑃𝑛 = nilai besaran setelah n periode


𝑃𝑜 = nilai besaran di awal periode
𝑛 = banyaknya periode pertumbuhan
𝑏 = tingkat pertumbuhan

Peluruhan

Peluruhan merupakan penurunan atau pengurangan nilai suatu besaran terhadap nilai
besaran sebelumnya. Peristiwa yang termasuk dalam peluruhan (penyusutan) di
antaranya adalah peluruhan zat radioaktif dan penurunan harga barang.

Peluruhan linear : 𝑃𝑛 = 𝑃0 (1 − 𝑛𝑏 )
Peluruhan Eksponensial : 𝑃𝑛 = 𝑃0 (1 − 𝑏)𝑛

𝑃𝑛 = nilai besaran setelah n periode


𝑃𝑜 = nilai besaran di awal periode
𝑛 = banyaknya periode peluruhan
𝑏 = tingkat peluruhan

Bunga Majemuk

Bunga majemuk adalah bunga yang timbul pada setiap akhir jangka waktu tertentu
(bulan/tahun) yang memengaruhi besarnya modal dan bunga pada setiap jangka
waktunya. Modal dan bunga semakin bertambah pada setiap jangka waktunya.

Bunga Majemuk

𝑁𝑎 = 𝑁𝑡 (1 + 𝑖)𝑛

Besaran bunga komulatif yang didapat

I𝑛 = 𝑁𝑎 − 𝑁𝑡

𝐼𝑛 = 𝑁𝑡 (1 + 𝑖)𝑛 − 𝑁𝑡 = 𝑁𝑡 ((1 + 𝑖)𝑛 − 1)

Besaran bunga yang disapat per bulan

I𝑛 = 𝑁𝑎 − 𝑁𝑡

𝐼𝑛 = 𝑁𝑡 (1 + 𝑖)𝑛 − 𝑁𝑡 = 𝑁𝑡 ((1 + 𝑖)𝑛 − 1)


𝑁𝑎 = nilai akhir
𝑁𝑡 = nilai tunai (modal)
𝑖 = % suku bunga
𝑛 = jangka waktu

Latihan :
1. Sebuah industri rumah tangga yang baru beroperasi tahun 2012 membeli mesin
produksi seharga Rp100.000.000. Dengan berjalannya proses produksi, maka harga
mesin menurun 1% setiap tahun. Tentukan
a. Harga mesin pada tahun ke-2014.
b. Harga mesin pada tahun ke-2020.

2. Ketika sedang memeriksa seorang bayi yang menderita infeksi telinga, dokter
mendiagnosis bahwa mungkin terdapat 1.000.000 bakteri yang menginfeksi.
Selanjutnya pemberian penisilin yang diresepkan dokter dapat membunuh 5%
bakteri setiap 4 jam. Tentukan banyak bakteri setelah 12 jam!

3. Sebuah bank memberi pinjaman kepada nasabahnya atas dasar bunga majemuk 3%
per tahun. Jika seorang nasabah meminjam modal sebesar Rp5.000.000,00 dan
bank membungakan majemuk per bulan, berapakah modal yang harus
dikembalikan setelah 1 tahun?
4. Suatu modal sebesar Rp5.000.000,00 dibungakan dengan aturan sistem bunga
majemuk. Setelah 10 tahun, modal itu menjadi Rp7.500.000,00. Tentukan tingkat
bunga per tahun dalam bentuk persen.
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : X/1
Tahun Pelajaran : 2017 / 2018
Waktu Pengamatan:

Indikator terampil menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah


yang relevan yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel.
1. Kurang terampil jika sama sekali tidak dapat menerapkan konsep/prinsip dan
strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan pola bilangan dan
jumlah pada barisan aritmatika dan geometri.
2. Terampil jika menunjukkan sudah ada usaha untuk menerapkan konsep/prinsip dan
strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan pola bilangan dan
jumlah pada barisan aritmatika dan geometri
3. Sangat terampil jika menunjukkan adanya usaha untuk menerapkan konsep/prinsip
dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan pola bilangan
dan jumlah pada barisan aritmatika dan geometri

Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.

Keterampilan
Menerapkan konsep/prinsip
No Nama Siswa dan strategi pemecahan
masalah
KT T ST
1 …
2 …
… …
… …
… …

Keterangan:
KT : Kurang terampil
T : Terampil
ST : Sangat terampil

Anda mungkin juga menyukai