FASE E
ELEMEN BILANGAN
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/01/003652869/barisan-bilangan-dan-menemukan-
pola-barisan?page=all
https://wiedewih.wordpress.com/2017/12/29/barisan-dan-deret/
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/barisan-deret-aritmetika-dan-geometri-pengertian-rumus-
dan-contoh-soal
https://www.marikuliah.com/2022/12/rangkuman-materi-barisan-dan-deret-mtk.html
LAMPIRAN
RINGKASAN MATERI
ASESMEN DIAGNOSTIK
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (AKTIVITAS 1)
RUBRIK ASESMEN FORMATIF AKTIVITAS 1
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (AKTIVITAS 2)
RUBRIK ASESMEN FORMATIF AKTIVITAS 2
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (AKTIVITAS 3)
RUBRIK ASESMEN FORMATIF AKTIVITAS 3
LATIHAN SOAL FORMATIF
KISI-KISI LATIHAN SOAL
PEDOMAN PENSKORAN LATIHAN SOAL
SOAL ASESMEN SUMATIF
RUBRIK ASESMEN SUMATIF (PERFORMA)
RUBRIK ASESMEN SUMATIF (OBSERVASI)
PEMBELAJARAN REMEDIASI
PEMBELAJARAN PENGAYAAN
RINGKASAN
MATERI
BARISAN DAN DERET
A. Pola Bilangan dan Barisan Bilangan
1. Pola Bilangan
Pola Bilangan digunakan dalam menentukan urutan atau letak suatu bilangan dari
sekumpulan bilangan.
Contoh:
Pola Bilangan Ganjil
Penjumlahan dari suku – suku suatu barisan disebut deret. Bentuk umum deret bilangan
adalah sebagai berikut.
CONTOH
1. Diketahui sebuah barisan aritmetika 15, 19, 23, 27, 31, …Tentukan suku ke 25!
Pembahasan
Penyelesaian
Diketahui:
Banyaknya produksi tahun I, II, III, dan seterusnya membentuk barisan
aritmetika yaitu 400, 425, 450, ....
a = 400 dan b = 25
Ditanyakan: U 5=?
Penyelesaian:
U 5 = a + (5 - 1)b
= 400 + 4 . 25
= 400 + 100
= 500
Jadi banyaknya produksi pada tahun ke-5 adalah 500 stel jas
2. Deret Aritmatika
Bentuk umum deret dinyatakan sebagai U 1 +U 2 +U 3 +…+U n. Deret aritmatika adalah suatu
barisan aritmatika yang suku – sukunya dijumlahkan. Deret aritmatika disebut deret hitung
atau deret tambah.
Secara umum jumlah n suku pertama dari deret aritmatika dapat dinyatakan dengamn
rumus berikut
n
Sn= ( a+U n )
2
Atau
n
Sn= (2 a+ ( n−1 ) b)
2
Dengan:
Sn= jumlah n suku pertama deret aritmatika
n= banyak suku
a = suku pertama
b = beda
Untuk setiap n berlaku persamaan berikut
U n =S n−Sn−1
CONTOH
1. Tentukan jumlah 10 suku pertama dari deret aritmatika 11+16+21+…
Penyelesaian:
n
Sn= ( 2 a+ ( n−1 ) b )
2
a=U 1=11
10
b=16−11=21−16=5 S10 = ( 2(11)+( 10−1 ) 5 )
2
n=10
10
S10 = ( 22+9.5 )
2
S10 =5(22+ 45)
a=2.500 .000
b=50.000
n=1tahun=12 bulan
n
Sn= ( 2 a+ ( n−1 ) b )
2
12
S12 = ( 2(2.500 .000)+ ( 12−1 ) 50.000 )
2
S12 =6 (5.550.000)
Jadi, jumlah gaji karyawan tersebut selama satu tahun pertama adalah Rp 33.300.000,00
U4
r= dan seterusnya
U3
n−1
U n =a . r
Keterangan:
U n = suku ke-n
a = suku pertama
n = nomor suku
r = rasio
CONTOH
1. Suku pertama dari suatu barisan geometri adalah 4 dan suku ke-4 adalah 108.
Tentukan rasio dari barisan tersebut.
Penyelesaian
2. Deret Geometri
Deret geometri adalah jumlah dari barisan bilangan yang suku-sukunya membentuk barisan
geometri.
Rumus deret geometri:
Keterangan:
Sn = jumlah deret sebanyak n suku pertama
a = suku pertama
r = rasio
n = banyaknya suku
CONTOH
U 2 18
r= =
U1 6
r =3
2.
D. Deret Geometri Tak Hingga
Deret geometri tak hingga adalah penjumlahan suku-suku pada baris geometri yang
jumlahnya tak hingga. Ada dua konvergen dan divergen.
Divergen tak memiliki limit.
Konvergen (memusat) memungkinkan masih memiliki limit.
Rumus deret geometri tak hingga:
Deret geometri tak hingga konvergen dengan -1 < r < 1:
Deret geometri tak hingga divergen dengan r < -1 atau r > 1
CONTOH
1. Tentukan batas-batas nilai x agar deret geometri ( x−2 ) + ( x−2 )2 + ( x−2 )3+ … konvergen
Jawaban:
2.
Berdasarkan rumus bunga majemuk tersebut, maka kamu perlu mengetahui besaran modal
awal, persentase bunga yang telah diubah ke bentuk desimal, dan periode dari investasi
bersangkutan. Dapat disimpulkan juga bahwa ketika berinvestasi, akan lebih baik jika nilai
persen bunga lebih besar dan periode waktu lebih lama.
Dengan menggunakan rumus bunga majemuk sebelumnya, maka dapat diperoleh jumlah
uang keseluruhan Budi.
Jadi, keseluruhan uang yang dimiliki Budi pada tahun kelima yaitu Rp 16.100.000 dengan
keuntungan sebanyak Rp 6.100.000.
2. Bunga Tunggal
Tadi dijelaskan bahwa bunga majemuk besarannya mempengaruhi modal dan bunga
sedangkan bunga tunggal adalah bunga yang perhitungannya hanya berdasarkan pada
jumlah modal awal selama periode waktu tertentu dan persen bunganya selalu tetap.
Rumus Menghitung Bunga Tunggal
Berbeda dengan bunga majemuk, bunga tunggal memiliki rumus yang jauh lebih
sederhana. Berikut adalah rumus menghitung bunga tunggal yang bisa kamu gunakan.
Besaran bunga tunggal akan didapatkan ketika kamu mengalikan jumlah modal yang diberikan
atau dipinjam dengan persentase bunga dengan lamanya waktu pembungaan. Rumus bunga
tunggal mirip dengan cara menghitung diskonto. Perbedaan diskonto dan bunga tunggal adalah
bunga tunggal dibayarkan di awal mula ketika transaksi terjadi sementara bunga di akhirnya.
Jadi, keuntungan yang didapatkan Patrick setelah menyimpan uang di deposito bank selama 5
tahun adalah Rp5.000.000. Sementara total uang yang dimiliki Patrick adalah Rp15.000.000.
Perbedaan bunga majemuk dan bunga tunggal ada pada besaran modal di periode berikutnya.
Besaran modal awal jika dikenai bunga majemuk, maka modal awal di periode selanjutnya
akan bertambah. Sedangkan besaran modal awal jika dikenai bunga tunggal, maka modal awal
di periode selanjutnya akan tetap sama seperti modal awal.
Kemudian, dapat dilihat dari contoh yang diberikan bahwa keuntungan yang didapat dari
bunga majemuk lebih tinggi dibandingkan bunga tunggal, padahal besar bunga dan periodenya
sama. Tapi ada kesamaan dari keduanya yaitu semakin lama periode investasi maka
keuntungan yang didapatkan semakin tinggi
Dari perbedaan bunga majemuk dan bunga tunggal tersebut, maka bisa diambil kesimpulan
bahwa bunga majemuk akan lebih menguntungkan ketika kamu berinvestasi.