MATEMATIKA
VEKTOR
SMK KELAS X
DAFTAR ISI
o DAFTAR ISI
o PETA KONSEP
o CAPAIAN PEMBELAJARAN
o ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
o PENDAHULUAN
I. Informasi Umum
A. Identitas Modul
B. Kompetensi Awal
C. Profil Pelajar Pancasila
D. Sarana dan Prasarana
E. Target Peserta Didik
F. Metode Pembelajaran
G. Model Pembelajaran
II. Kompetensi Inti
A. Tujuan Pembelajaran
B. Pemahaman Bermakna
C. Pertanyaan Pemantik
D. Kegiatan Pembelajaran
E. Asesmen
F. Pengayaan dan Remedial
G. Refleksi Peserta Didik dan Guru
LAMPIRAN
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
GLOSARIUM
DAFTAR PUSTAKA
ALOKASI WAKTU CAPAIAN PEMBELAJARAN PER SEMESTER
Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E, peserta didik dapat menggunakan bilangan eksponen baik pangkat bulat maupun
rasional, menentukan barisan dan deret bilangan, baik barisan dan deret aritmatika maupun barisan
dan deret geometris. Peserta didik dapat membentuk dan menyelesaikan persamaan dan
pertidaksamaan linear tiga variabel, kuadrat dan eksponensial baik secara grafik maupun aljabar.
Mereka memodelkan fenomena hubungan antara dua besaran dengan menggunakan fungsi linear,
kuadrat dan eksponensial, dan mengevaluasi kesesuaian model, serta menyelesaikan sistem persamaan
linear tiga variabel. Peserta didik memahami kekongruenan dan penerapannya dalam konteks
transformasi geometri, menentukan perbandingan trigonometri dan memecahkan masalah yang
melibatkan segitiga siku-siku. Mereka menggunakan rumus volume dan luas permukaan untuk
memecahkan masalah. Peserta didik dapat memilih tampilan data yang sesuai dan menginterpretasi
data menurut bentuk distribusi data menggunakan nilai tengah (median, mean) dan sebaran (jangkauan
interkuartil, standar deviasi).
ASPEK MATEMATIKA Deskripsi ALOKAS WAKTU
Bilangan Di akhir fase E, peserta didik dapat 30 JP
menggeneralisasi sifat-sifat operasi
bilangan berpangkat (eksponen) dan
logaritma, serta menggunakan barisan
dan deret (aritmetika dan geometri).
Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E, peserta didik dapat menggunakan bilangan eksponen baik pangkat bulat maupun
rasional, menentukan barisan dan deret bilangan, baik barisan dan deret aritmatika maupun barisan
dan deret geometris. Peserta didik dapat membentuk dan menyelesaikan persamaan dan
pertidaksamaan linear tiga variabel, kuadrat dan eksponensial baik secara grafik maupun aljabar.
Mereka memodelkan fenomena hubungan antara dua besaran dengan menggunakan fungsi linear,
kuadrat dan eksponensial, dan mengevaluasi kesesuaian model, serta menyelesaikan sistem persamaan
linear tiga variabel. Peserta didik memahami kekongruenan dan penerapannya dalam konteks
transformasi geometri, menentukan perbandingan trigonometri dan memecahkan masalah yang
melibatkan segitiga siku-siku. Mereka menggunakan rumus volume dan luas permukaan untuk
memecahkan masalah. Peserta didik dapat memilih tampilan data yang sesuai dan menginterpretasi
data menurut bentuk distribusi data menggunakan nilai tengah (median, mean) dan sebaran (jangkauan
interkuartil, standar deviasi).
DOMAIN : Bilangan
CAPAIAN PEMBELAJARAN : Peserta didik dapat menggeneralisasi sifat-sifat operasi bilangan
berpangkat (eksponen) dan logaritma, serta menggunakan barisan dan deret (aritmetika dan geometri).
KODE Bilangan MODUL JP
B.1 Mendefinisikan perkalian bilangan bulat berulang sebagai bilangan 1 1
berpangkat (eksponen)
B.2 Menerapkan sifat eksponen untuk menyederhanakan bentuk 1 2
B.3 Mengidentifikasi bentuk ekuivalen menggunakan sifat eksponen 1 2
B.4 Mengidentifikasi bentuk pangkat rasional sebagai bentuk akar serta 1 2
menyederhanakan dan merasionalkan bentuk akar.
B.5 Menyelesaikan masalah konstektual yang berkaitan dengan 1 2
eksponen
B.6 Menjelaskandefinisilogaritmasertakaitannyadenganbentukeksponen 2 1
B.7 Menggasosiasikansifat-sifateksponensialdengansifatLogaritma 2 2
B.8 Menggunakansifatlogaritma di menyederhanakanbentuklogaritma 2 3
dan penyelesaianpersamaaneksponen
B.9 Menyelesaikanmasalahkontekstual yang 2 2
berkaitandenganlogaritma .
B.10 Mengidentifikasibentukkarakteristikdaribarisanaritmetika dan 3 2
barisangeometri dan polabilangan
B.11 Menentukan dan menurunkanbentukrumus pada 3 1
berbagaibentukbarisan yang membentukbarisanaritmetika dan
Geometri
B.12 Memodelkansituasidenganbarisan dan deretaritmetika dan 3 2
Geometri
B.13 Membedakankarakteristikdarideretaritmetika dan deretgeometri 3 3
B.14 Menganilisisbentukderetgeometritakhingga dan 3 3
menyelesaikankontekstual (termasuk panjanglintasan bola)
denganmenggunakankonsepgeometritakhingga
B.15 Menyelesaikanmasalahkontekstual yang 3 2
berhubungandenganderetaritmetika dan deretgeometri
JUMLAH 30 JP
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN 2
DOMAIN : Geometri
CAPAIAN PEMBELAJARAN : Peserta didik dapat menentukan perbandingan trigonometri
dan memecahkan masalah yang melibatkan segitiga siku-siku.
KODE Geometri MODUL JP
G.1 Menjelaskan Konversi Sudut, Radian dan Putaran 7 2
G.2 Menjelaskan definisi perbandingan trigonometri pada 7 2
segitiga siku-siku dengan dihubungkan dengan konsep
phytagoras
G.3 Mengidentifikasi Trigonometri pada kuadran dan 7 3
menghubungkan pada konsep sudut berelasi dan sudut
Istimewa pada Trigonometri
G.4 Menyelesaikan masalah Kontekstual berkaitan dengan 7 4
perbandingan Trigonometri pada Segitiga siku-siku
JUMLAH 11 JP
3. Kegiatan Penutup
Peserta didik dapat menanyakan hal – hal yang belum dipahami
Peserta didik mengkomunikasikan kendala yang dihadapi selama
melakukan kegiatan percobaan atau simulasi
Guru memberiapresepsi dan motifasi kepada peserta didik
Setelahselesaimelakukanaktivitas-1.Siswadiminta melakukanaktivitas-2
Siswa diminta membandingkan kedua aktivitas
tersebut.Hubunganapayangdiperoleh?
Siswadimintamenemukanrumussukuke-nbarisan geometri
Siswa diminta menyiapkan laporan hasil diskusi kelompok
(Guru berkeliling mencermati siswa bekerja menyusun
laporan hasil diskusi, dan memberibantuan,biladiperlukan)
Siswa diminta menentukan perwakilan kelompok secara
musyawarahuntuk menyajikan
(mempresentasikan)laporandidepankelas.
Siswa yanglaindidoronguntuk responsif dengan
memberikantanggapansecara kritis
Siswa dilibatkan untuk mengevaluasi laporan
kelompokpenyaji serta masukan dari siswayang lain dan
membuatkesepakatan,bilajawaban yang
disampaikansiswasudahbenar
Siswadari kelompoklainyangmempunyai jawaban berbeda
dari kelompokpenyaji diberi kesempatan untuk
mengkomunikasikanhasil diskusi kelompoknya secara
runtut, dansopan.Apabila adalebihdarisatu
kelompok,makasiswadimintabermusyawarahuntuk
menentukan urutan penyajian
Siswadimintamembuatkesimpulantentang pengertian
barisanbilangan danrumus sukuke-n barisangeometri
Siswadimintamengerjakanlatihansoal
Komponen vektor dapat ditulis untuk menyatakan vektor secara aljabar yaitu:
atau
Jenis-jenis Vektor
Ada beberapa jenis vektor khusus yaitu:
VektoPosisi
Suatu vektor yang posisi titik awalnya di titik 0 (0,0) dan titik ujungnya di A
VektorNol
Suatu vektor yang panjangnya nol dan dinotasikan . Vektor nol tidak memiliki arah vektor
yang jelas.
Vektor satuan
Vektor basis
Vektor basis merupakan vektor satuan yang saling tegak lurus. Dalam vektor
ruang dua dimensi memiliki dua vektor basis yaitu dan .
Sedangkan dalam tiga dimensi memiliki tiga vektor basis yaitu
, , dan .
Pada gambar anak panah di atas, pangkal anah panah menunjukkan titik tangkap (titik awal)
sebuah vektor, panjang anak panah mewakili besar atau nilai vektor (semakin panjang anak
panah maka semakin besar nilai atau harga vektor dan sebaliknya), sedangkan arah anak panah
menunjukkan arah vektor.
Untuk lebih jelas mengenai cara menggambarkan vektor, perhatikan contoh gambar vektor di
bawah ini.
Gambar (a) menunjukkan vektor gaya F sebesar 5 N ke arah kanan
Gambar (b) menunjukkan vektor gaya F sebesar 10 N ke arah kiri.
Cara Menuliskan Notasi Vektor
Penulisan simbol atau lambang vektor dapat dilakukan dengan 2 cara sebagai berikut:
1. Vektor disimbolkan dengan dua huruf besar atau satu huruf yang di atasnya diberi tanda
anak panah.
Jika kalian menggunakan dua huruf, maka huruf pertama (A) merupakan titik asal vektor, atau
juga disebut pangkal vektor. Sementara huruf di belakang (B) merupakan arah vektor atau titik
terminal atau ujung vektor.
Macam-Macam Vektor
Di dalam fisika, jenis-jenis vektor ada dua macam, yaitu vektor sejajar dan vektor berlawanan.
Untuk lebih jelas mengenai kedua macam vektor ini, perhatikan gambar berikut:
1. Vektor Sejajar
Vektor sejajar adalah dua vektor atau lebih yang mempunyai arah dan besar yang sama. Pada
gambar di atas, contoh vektor sejajar adalah vektor b dan c.
2. Vektor Berlawanan
Vektor berlawanan adalah dua atau lebih vektor yang mempunyai besar yang sama tetapi
arahnya berlawanan. Pada gambar di atas, contoh vektor berlawanan adalah vektor c dan d.
Besar Vektor
Dari keterangan sebelumnya, kita tahu bahwa selain memiliki arah, vektor juga memiliki besar
yang dinyatakan sebagai besar vektor. Besar vektor menyatakan nilai dari suatu vektor. Besar
vektor dinyatakan dengan simbol huruf yang ditulis miring tanpa ditebalkan dan tanpa tanda
anak panah (→) di atasnya, atau dituliskan sebagai harga mutlak (| |) vektor tersebut.
Berdasarkan definisinya, besar vektor merupakan besaran skalar dan nilainya selalu positif (+).
B. KOMPONEN-KOMPONEN VEKTOR
Pengertian Komponen Vektor
Jadi, komponen vektor merupakan sebuah proyeksi terhadap sumbu – sumbu kartesius
yaitu sumbu x, y ataupun sumbu z yang ada didekatnya. Atau bayangan dari vektor di suatu
sumbu kartesius. Setiap vektor yang membentuk sudut, selalu bisa menjadi dua
buah vektor yang tegak lurus.
E. Asesmen
1) Asesmen Diagnostik NonKognitif
1. Pengayaan
BagiSiswayangsudahmencapainilaiketuntasandiberikanpembelajaranpengayaan
sebagai berikut:
a. Siswa yang mempunyai nilai n (ketuntasan) < n < n (maksimum) diberikan
materi yang masuk dalam cakupan materi pembelajaran dengan pendalaman
sebagai pengetahuan tambahan
b. Siswa yang mencapai nilai n = n (maksimum) diberikan materi melebihi cakupan
materi pembelajaran dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
2.Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukanbagipesertadidik
yangcapaianpembelajarannyabelum tuntas
b. Tahapanpembelajaranremedialdilaksanakan melaluiremidialteaching(klasikal),
ataututorsebaya,atau tugasdan diakhiridengan tes/nontes.
TUJUAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
DAFTAR PUSTAKA