Anda di halaman 1dari 48

PENGANTAR MATEMATIKA DISKRI

Dewi Soyusiawaty
DAN HIMPUNAN Teknik Informatika
PERTEMUAN I 1
PENILAIAN
1. UTS 20%
2. UAS 20%
3. Praktikum 20%
4. Tugas 20%
5. Uji Kompetensi 1 10%
6. Uji Kompetensi 2 10%

2
TUJUAN

• Memahami pengertian matematika diskrit


• Mengenal ruang lingkup kajian matematika diskrit dan
penerapannya
• Mengenal berbagai refensi pustaka yang dapat diacu

3
DISKRET?

DISKRET
tidak saling
berhubungan
Himpunan bilangan
bulat (integer)

KONTINU
saling berhubungan
Himpunan bilangan riil
(real)

4
MATEMATIKA DISKRIT?
• Cabang matematika yang
What? mempelajari objek diskrit.

Fungsi • Sekumpulan titik-titik

diskrit
Fungsi
• Kurva
kontiny
u
5
KENAPA PENTING BELAJAR
MATEMATIKA DISKRIT ?

Komputer digital bekerja secara


Matematika diskrit merupakan
diskrit. Informasi yang disimpan
ilmu fondasinya dalam
dan dimanipulasi oleh komputer
pendidikan informatika.
adalah dalam bentuk diskrit.

Matematika diskrit memberikan


fondasi matematis untuk kuliah-
kuliah lanjut di Informatika.

6
MATA KULIAH YANG
MEMBUTUHKAN
Struktur
Algoritma Basis Data
Data

Teori Bahasa
Jaringan Sistem
dan
Komputer Operasi
Automata

dll

7
MORAL CERITA INI
Mahasiswa Informatika diharapkan mempunyai
pemahaman yang kuat dalam Matematika Diskrit, agar
tidak mendapat kesulitan dalam memahami kuliah-
kuliah lanjutannya di Informatika.
 

8
MATERI
Logika (logic)
Teori Himpunan (set) 
Matriks (matrice) 
Relasi dan Fungsi (relation and function) 
Induksi Matematik (mathematical induction) 
Algoritma (algorithms)
Teori Bilangan Bulat (integers) 
Barisan dan Deret (sequences and series)
Teori Grup dan Ring (group and ring)
Aljabar Boolean (Boolean algebra)
Kombinatorial (combinatorics) 
Teori Peluang Diskrit (discrete probability)
Fungsi Pembangkit dan Analisis Rekurens
Teori Graf (graph – included tree) 
Kompleksitas Algoritma (algorithm complexity)
Otomata & Teori Bahasa Formal (automata and formal language theory)

9
ONTOH PERSOALAN
Berapa banyak account mail yahoo yang dapat dibuat?
Bagaimana menentukan jarak terpendek dari dua kota?
Buktikan bahwa perangko senilai n (n  8) rupiah dapat
menggunakan hanya perangko 3 rupiah dan 5 rupiah saja
Dapatkah kita melalui semua jalan di sebuah kompleks
perumahan tepat hanya sekali dan kembali lagi ke tempat
semula?
“Makanan murah tidak enak”, “makanan enak tidak murah”.
Apakah kedua pernyataan tersebut menyatakan hal yang
sama?
10
POKOK BAHASAN

Pengantar matematika diskrit


Konsep dasar himpunan

11
LETS BEGIN
Teori Himpunan

12
TUJUAN

Memahami konsep himpunan


Memahami operasi himpunan
Memahami sifat operasi himpunan

13
PENGANTAR
Set atau Himpunan adalah bentuk dasar matematika yang paling
banyak digunakan di Teknik Informatika
Salah satu topik yang diturunkan dari Himpunan adalah Class
atau collection
Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda.
Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.
HMTIF adalah contoh sebuah himpunan, di dalamnya berisi
anggota berupa mahasiswa. Tiap mahasiswa berbeda satu sama
lain.

14
NOTASI HIMPUNAN

Himpunan dinyatakan dengan huruf capital

misal : A, B, G

Sedangkan elemennya dg huruf kecil a, b, c..,1,2,..

15
PENULISAN HIMPUNAN
Enumerasi
Menyebutkan semua anggota dari himpunan tersebut.
Himpunan tiga bilangan ganjil pertama :
A = {1,3,5}.
Keanggotaan Himpuan
x  A : x merupakan anggota himpunan A
x  A : x bukan merupakan anggota himpunan A.
   A = {1,3,5,8} maka 1  A, {}  A
R = { a, b, {a, b, c}, {a, c} } maka {a, b, c}  R sedangkan c  R
K = {{}} maka {}  K

16
MBOL BAKU HIMPUNAN
N = himpunan bilangan alami (asli) = { 0,1, 2, 3,... }
Z = himpunan bilangan bulat = { ..., -2, -1, 0, 1, 2, ... }
Q = himpunan bilangan rasional
R = himpunan bilangan riil
C = himpunan bilangan kompleks
U menyatakan himpunan semesta.
U = {a, b, c, d, e}
A adalah himpunan bagian dari U, dengan A = {a, d, e}.

17
OTASI PERSYARATAN
A = {x | persyaratan x}

A = {x | x bilangan bulat dengan x2 -1 =0}


B = {x | x merupakan huruf vokal}

18
DIAGRAM VENN
Menyatakan relasi antar himpunan
U = {1, 2, …, 7, 8}
A = {1, 2, 3, 5} dan B = {2, 5, 6, 8}.

U A B
7

1 2 8
5 4
3 6

19
HIMPUNAN BERHINGGA
(FINITE SET)
Himpunan yang mempunyai anggota berhingga disebut himpunan
berhingga (finite set)
Sembarang himpunann yang anggotanya tak berhingga disebut
himpunan tak berhingga(infinite set)
contoh A={a,b,c,d,e,f} adalah finite set, sedangkan Z adalah infinite
set.

20
KARDINALITAS
menyatakan banyaknya anggota dari himpunan
Notasi: n(A) atau A 
contoh :
  (i) B = { x | x merupakan bilangan prima lebih kecil dari 10},
atau B = {2, 3, 5, 7} maka B = 4
(iii) A = {t, {t}, {{t}},{{{t}}} }, maka A = 4

21
HIMPUNAN KOSONG
(NULL SET)
Himpunan yang tidak mempunyai anggota atau kardinalitasnya = 0
contoh A ={x|x bilangan bulat x2 + 1 = 0} maka n(A)= 0
notasi himpunan kosong {} atau Ø

22
HIMPUNAN BAGIAN
(SUBSET)
 Himpunan A disebut himpunan bagian (subset) dari
himpunan B jika dan hanya jika setiap anggota A
merupakan anggota dari B.
 Dalam hal ini, B dikatakan superset dari A.
 Notasi: A  B
 Diagram Venn:
U

B
A

23
Catatan :
   A dan A  A, maka  dan A disebut himpunan
bagian tak sebenarnya (improper subset) dari himpunan
A.
Contoh: A = {a,b,c}, maka {a,b,c} dan  adalah
improper subset dari A.

24
Contoh.
(i) { a, b, c}  {a, b, c, d, e}
(ii) { a, b, c}  {a, b, c }
(iii) N  Z  R  C
(iv) Jika A = { (x, y) | x + y < 4, x 0, y  0 } dan
B = { (x, y) | x + y < 2, x  0 dan y  0 }, maka B  A.

TEOREMA 1. Untuk sembarang himpunan A berlaku hal-hal


sebagai berikut:
(a) A adalah himpunan bagian dirinya sendiri (yaitu, A  A).
(b) Himpunan kosong merupakan himpunan bagian dari setiap
himpunan (dalam hal ini A (   A)).
(c) Jika A  B dan B  C, maka A  C

25
Catatan :
A  B tidak sama dengan A  B
Pada :
A  B : A adalah himpunan bagian dari B tetapi A  B.
A adalah himpunan bagian sebenarnya (proper subset) dari B.
Contoh: {a} dan {b,c} adalah proper subset dari {a,b,c}
sedangkan :
A  B : digunakan untuk menyatakan bahwa A adalah himpunan
bagian (subset) dari B yang memungkinkan A = B.

26
HIMPUNAN YANG
EKIVALEN
 Himpunan A disebut ekivalen dengan himpunan B jika
dan hanya jika kardinal dari kedua himpunan tersebut
sama.

 Notasi : A ~ B  A = B

A = { 1,2,3,4} dan B = { ali, budi, joko,tuti }, maka


A ~ B sebab A = B = 4

27

HIMPUNAN YANG SAMA
A = B jika dan hanya jika setiap anggota A merupakan
anggota B dan sebaliknya setiap anggota B merupakan
anggota A.. Jika tidak demikian, maka A  B.

 Notasi : A = B  A  B dan B  A

28
HIMPUNAN KUASA
 Himpunan kuasa (power set) dari himpunan A adalah suatu himpunan
yang anggotanya merupakan semua himpunan bagian dari A,
termasuk himpunan kosong dan himpunan A sendiri.

 Notasi : P(A) atau 2A

 Jika A = m, maka P(A) = 2m.

Contoh 12.
Jika A = { 1, 2 }, maka P(A) = { , { 1 }, { 2 }, { 1, 2 }}

Contoh 13.
Himpunan kuasa dari himpunan kosong adalah P() = {}, dan
himpunan kuasa dari himpunan {} adalah P({}) = {, {}}.
29
HIMPUNAN SALING
LEPAS
 Dua himpunan A dan B dikatakan saling lepas (disjoint) jika keduanya
tidak memiliki anggota yang sama.

 Notasi : A // B

 Diagram Venn:
U

A B

Contoh 11.
Jika A = { x | x  P, x < 8 } dan B = { 10, 20, 30, ... }, maka A // B.
30
OPERASI TERHADAP
HIMPUNAN
1. Irisan (intersection)

 Notasi : A  B = { x  x  A dan x  B }

Contoh
(i) Jika A = {a,b,c,d,e} dan B = {c,e,f,g}, maka A  B = {c,e}
(ii) Jika A = { 1,2,3} dan B = { 4,5}, maka A  B = . Artinya: A // B

31
2. Gabungan (union)

 Notasi : A  B = { x  x  A atau x  B }

Contoh:
(i) Jika A = { a, b, c} dan B = { b,c,d,e }, maka A  B = {
a,b,c,d,e }
(ii) A   = A
32
5. Beda Setangkup (Symmetric Difference)

 Notasi: A  B = (A  B) – (A  B) = (A – B)  (B – A)

Contoh 19.
Jika A = { 2, 4, 6 } dan B = { 2, 3, 5 }, maka A  B = { 3, 4, 5, 6 }

33
3. Komplemen (complement)

 Notasi : A = { x  x  U, x  A }

Contoh
Misalkan U = { 1, 2, 3, ..., 7 },
(i) jika A = {1, 3, 4, 6}, maka A = {2, 5, 7}
(ii) jika A = { x | x/2  P, x < 7 }, maka A = { 1, 3, 5, 7, } 34
4. Selisih (difference)

 Notasi : A – B = { x  x  A dan x  B } = A  B

Contoh.
(i) Jika A = { a, b, c,d,e,f} dan B = { c,d,f}, maka A – B = { a,b,e}
dan B – A = 
(ii) {1, 3, 5} – {1, 2, 3} = {5}, tetapi {1, 2, 3} – {1, 3, 5} = {2}

35
TEOREMA 2. Beda setangkup memenuhi sifat-sifat berikut:
(a) A  B = B  A (hukum komutatif)
(b) (A  B )  C = A  (B  C ) (hukum asosiatif)

36
STUDI KASUS
U = himpunan mahasiswa
P = himpunan mahasiswa yang nilai UTS di atas 80
Q = himpunan mahasiswa yang nilai UAS di atas 80
Seorang mahasiswa mendapat :
nilai A jika nilai UTS dan nilai UAS keduanya di atas 80
nilai B jika salah satu ujian di atas 80
nilai C jika kedua ujian di bawah 80

37
PENYELESAIAN
“Semua mahasiswa yang mendapat nilai A”
PQ
“Semua mahasiswa yang mendapat nilai B”
PQ
“Semua mahasiswa yang mendapat nilai C”
U – (P c Q)

38
6. Perkalian Kartesian (cartesian product)

 Notasi: A  B = {(a, b)  a  A dan b  B }

Contoh.
(i) Misalkan C = { 1, 2, 3 }, dan D = { a, b }, maka
C  D = { (1, a), (1, b), (2, a), (2, b), (3, a), (3, b) }
(ii) Misalkan A = B = himpunan semua bilangan riil, maka
A  B = himpunan semua titik di bidang datar

39
Catatan:
1. Jika A dan B merupakan himpunan berhingga, maka:
A  B = A . B.
2. (a, b)  (b, a).
3. A  B  B  A dengan syarat A atau B tidak kosong.

Pada Contoh 20(i) di atas, C = { 1, 2, 3 }, dan D = { a, b },


D  C = {(a, 1), (a, 2), (a, 3), (b, 1), (b, 2), (b, 3) }
C  D = { (1, a), (1, b), (2, a), (2, b), (3, a), (3, b) }
D  C  C  D.

4. Jika A =  atau B = , maka A  B = B  A = 

40
41
KASUS
A = himpunan makanan = { s = soto, b = bakso, n = nasi
goreng, m = mie ayam}
B = himpunan minuman = { c = coca-cola, t = teh, d = es
jeruk}
Berapa banyak kombinasi makanan dan minuman yang
dapat disusun dari kedua himpunan di atas?
A  B = AB = 4  3 = 12
Kombinasi makanan dan minuman :
{(s, c), (s, t), (s, d), (b, c), (b, t), (b, d), (n, c), (n, t), (n, d),
(m, c), (m, t), (m, d)}.
42
Contoh. Daftarkan semua anggota himpunan berikut:
(a) P() (b)   P() (c) {} P() (d) P(P({3}))

Penyelesaian:
(a) P() = {}
(b)   P() =  (ket: jika A =  atau B =  maka A  B = )
(c) {} P() = {} {} = {(,))
(d) P(P({3})) = P({ , {3} }) = {, {}, {{3}}, {, {3}} }

43
Latihan

Misalkan A adalah himpunan. Periksalah apakah setiap


pernyataan di bawah ini benar atau salah dan jika salah,
bagaimana seharusnya:

(a) A  P ( A)  P ( A)
(b) { A}  P ( A)  P ( A)
(c) A  P ( A)  A
(d) { A}  P ( A)
(e) A  P ( A)

44
(a) salah, seharusnya A  P( A)  
(b) benar
(c) benar
(d) salah, seharusnya { A}  P( A)
(e) salah, seharusnya A P( A)

45
TUGAS – OPERASI
HIMPUNAN (INDIVIDU)
1. Himpunan Universal U = {1,2,3,4,5 .....8,9}
A = {1,2,5,6}B = {2,5,7} C = {1,3,5,7,9}
Tentukan dan gambarkan Diagram Venn
a. A  B dan A  C
b. A  B dan B  C
c. A – B, B – A dan B – C, U - C
d. Ac dan Cc
e. A  B dan A  C
2. Gambar diagram Venn A  (B  Cc) dan (A  B)c  C
46
TUGAS - KELAS
HIMPUNAN (INDIVIDU)
1. Tentukan himpunan pangkat P(A) dari A = {a,b,c}
2. Misalkan X = {1,2} dan Y = {a,b,c}. Daftarkan anggota
himpunan:
Y x X dan X x X
2. Diketahui A = [{a,b}, {c}, {d,e,f}]
(a)Tulis daftar semua elemen dari A
(b)Tentukan n(A)
(c)Tentukan himpunan pangkat dari A

47
TUGAS
Cari artikel penerapan matematika diskret dalam kehidupan sehari-
hari

48

Anda mungkin juga menyukai