Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

STATISTIK BISNIS DAN APLIKASI SPSS


TENTANG
UJI HIPOTENSIS
Dosen pengampu: Jamaluddin Abduh,M.Pd

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 10


DEDEK MARLINDA
NURAINI HARAHAP
WIDA AFRI FADHIA SIREGAR

UNIVERSITAS LABUHAN BATU


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
2023
KATA PENGHANTAR

Bismillahirahmannirahim.

Dengan mengucapkan Alhamdulillah Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,atas segala Rahmat dan
karunia-nya Sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.Penulisan makalah ini
digunakanuntuk Memenuhi Salah Satu Tugas mata kuliah STATISTIK BISNIS DAN APLIKASI SPSS
yang membahas tentang:UJI HIPOTENSIS

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad
SAW, keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang tetap istiqomah dijalan allah

Dalam penyeselesain makalah ini penyusun ingin mengucapkan terimah kasih kepada berbagai
pihak yang telah membantu dan Bapak Jamaluddin Abduh MPd . Sebagai dosen yang telah
memberikan tugas

Dengan menyadari ketidak sempurnaan makalh ini penyusun sangat berharap atas kritik dan saran
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini bermanfaat bagi kita semua, Amin

Kota pinang Juni 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................................i

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................................. iii

BAB I .............................................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG ......................................................................................................... 1

B. RUMUSAN MASALAH ..................................................................................................... 1

C. TUJUAN DAN MANFAAT MAKALAH ........................................................................................... 2

BAB II ............................................................................................................................................. 3

PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 2

A. PENGERTIAN HIPOTENSIS......................................................................................................... 2

B. KONSEP HIPOTENSIS........................................................................................................... 3

C. KEGUNAAN, CIRI-CIRI DAN CARA MANFAAT HIPOTENSIS........................................................... 3

D. PROSEDUR PENGUJIAN HIPOTENSIS.................................................................................. 4

E. UJI SATU ARAH ATAU DUA ARAH .............................................................................. 6

F. NILAI P DALAM UJI HIPOTENSIS................................................................................................. 7

G. UJI HIPOTESIS DUA MEAN ............................................................................................ 9

H. UJI PROPORSI SATU VARIABEL ................................................................................. 11

I. UJI HIPOTESIS PERBEDAAN PROPORSI DUA POPULASI ...................................... 12

J. KESALAHAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ............................................................ 13

K. UJI HIPOTESIS SAMPEL KECIL ................................................................................... 14

L. UJI RATA-RATA POPULASI.......................................................................................... 15

M. MEMBANDINGKAN DUA MEAN DENGAN UJI T ................................................. 15

BAB III ......................................................................................................................................... 17

PENUTUP..................................................................................................................................... 17

KESIMPULAN ......................................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 18


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai banyak hal yang dapat kita deskripsikan dalam
bentuk data. Informasi data yang diperoleh tentunya harus diolah terlebih dahulu menjadi sebuah
data yang mudah dibaca dan dianalisa. Statistika adalah ilmu yang mempelajari tentang cara-cara
mengelolah data.

Untuk meperoleh data-data tersebut, diperlukan adanya sebuah penelitian. Penelitian ini
didapatkan melalui berbagai cara, dan juga berbagai langka-langkah pengujian dari para pengumpul
data. Sebelum melakukan penelitian, kita akan menduga-duga terlebih dahulu terhadap apa yang
kita ingin teliti. Pernyataan dugaan atau pernyataan sementara kita ini yang disebut hipotesis. Banyak
sekali macam-macam konsep hipotesis ini, salah satunya jenis hipotesis. Terkadang dalam penelitian
pun banyak sekali permasalahanpermasalahan dan juga kesalahan dalam melakukan penelitian.
Seluruh yang akan dibahas dalam melakukan hipotesis penelitian akan dibahas dalam

makalah ini beserta permasalah-permasalahan yang terjadi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari hipotesis?

2. Apakah konsep hipotesis itu?

3. Apa kegunaan, ciri-ciri dan cara manfaat dari hipotesis ?

4. Bagaimana prosedur pengujian hipotesis?

5. Apa sajakah jenis-jenis pengujian hipotesis?


C. Tujuan Dan Manfaat Makalah

1. Tujuan Makalah

a. Menjelaskan tentang pengertian hipotesis

b. Menjelaskan tentang konsep hipotesis

c. Menjelaskan tentang kegunaan, ciri-ciri dan cara manfaat hipotesis

d. Menjelaskan tentang prosedur pengujian hipotesis

e. Menjelaskan tentang jenis-jenis pengujian hipotesis

2. Manfaat Makalah

1. Meningkatkan pemahaman tentang pengertian hipotesis

2. Meningkatkan pemahaman tentang konsep hipotesis

3. Meningkatkan pemahaman tentang kegunaan, ciri-ciri dan cara manfaat hipotesis

4. Meningkatkan pemahaman tentang prosedur pengujian hipotesis

5. Meningkatkan pemahaman tentang jenis-jenis pengujian hipotesis


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hipotesis

Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, Hupo berarti Lemah atau kurang atau di bawah. Thesis
berarti teori, proposisi atau pernyataan yang disajikan sebagai bukti. Hipotesis juga dapat diartikan
sebagai pernyataan keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya menggunakan data/informasi
yang dikumpulkan melalui sampel, dan dapat dirumuskan berdasarkan teori, dugaan, pengalaman
pribadi/orang lain, kesan umum, kesimpulan yang masih sangat sementara. Atas dasar dua definisi
diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang harus
diuji lagi kebenarannya.

Hipotesis statistik adalah pernyataan atau dugaan mengenai keadaan populasi yang sifatnya
masih sementara atau lemah kebenarannya. Hipotesis statistik dapat berbentuk suatu variabel
seperti binomial, poisson, dan normal atau nilai dari suatu parameter, seperti rata-rata, varians,
simpangan baku, dan proporsi. Hipotesis statistic harus di uji, karena itu harus berbentuk kuantitas
untuk dapat di terima atau di tolak. Hipotesis statistic akan di terima jika hasil pengujian
membenarkan pernyataannya dan akan di tolak jika terjadi penyangkalan dari pernyataannya.

Pengujian Hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan dengan tujuan memutuskan apakah
menerima atau menolak hipotesis itu. Dalam pengujian hipotesis, keputusan yang di buat
mengandung ketidakpastian, artinya keputusan bias benar atau salah, sehingga menimbulkan risiko.
Besar kecilnya risiko dinyatakan dalam bentuk probabilitas. Pengujian hipotesis merupakan bagian
terpenting dari statistic inferensi (statistic induktif), karena berdasarkan pengujian tersebut,
pembuatan keputusan atau pemecahan persoalan sebagai dasar penelitian lebih lanjut dapat
terselesaikan.

B. Konsep Hipotesis

Hipotesis penelitian adalah hipotesis kerja (Hipotesis Alternatif Ha atau H1) yaitu hipotesis yang
dirumuskan untuk menjawab permasalahan dengan menggunakan teori-teori yang ada hubungannya
(relevan) dengan masalah penelitian dan belum berdasarkan fakta serta dukungan data yang nyata
dilapangan. Hipotesis alternatif (Ha) dirumuskan dengan kalimat positif. Hipotesis nol adalah
pernyataan tidak adanya hubungan, pengaruh, atau perbedaan antara parameter dengan statistik.
Hipotesis Nol (Ho) dirumuskan dengan kalimat negatif). Nilai Hipotesis Nol (Ho) harus menyatakan
dengan pasti nilai parameter.
C. Kegunaan, Ciri-ciri dan Cara Manfaat Hipotesis

1. Kegunaan hipotesis antara lain:

a. Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala serta memudahkan perluasan


pengetahuan dalam suatu bidang.

b. Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan yang langsung dapat diuji dalam penelitian.

c. Hipotesis memberikan arah kepada penelitian.

d. Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan penyelidikan.

2. Ciri-ciri Hipotesis

Ciri-ciri hipotesis yang baik adalah sebagai berikut:

a. Hipotesis harus mempunyai daya penjelas

b. Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara variabel-variabel-variabel.

c. Hipotesis harus dapat diuji

d. Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada.

e. Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin.


3. Manfaat Hipotesis

Penetapan hipotesis dalam sebuah penelitian memberikan manfaat

sebagai berikut:

 Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian dan kerja penelitian.


 Mengarahkan dan menyiapkan pola pikir peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antar
fakta, yang kadangkala hilang begitu saja dari perhatian peneliti.
 Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang bercerai-berai tanpa koordinasi ke
dalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh.
 Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan antar fakta.

D. Prosedur Pengujian Hipotesis

Prosedur pengujian hipotesis statistic adalah langkah-langkah yang di pergunakan dalam


menyelesaikan pengujian hipotesis tersebut. Berikut ini langkah-langkah pengujian hipotesis statistik
adalah sebagai berikut:

1. Menentukan Formulasi Hipotesis

Formulasi atau perumusan hipotesis statistic dapat di bedakan atas dua jenis, yaitu sebagai berikut;

a. Hipotesis nol / nihil (HO)

Hipotesis nol adalah hipotesis yang dirumuskan sebagai suatu pernyataan yang akan di uji.
Hipotesis nol tidak memiliki perbedaan atau perbedaannya nol dengan hipotesis sebenarnya.

b. Hipotesis alternatif/ tandingan (H1 / Ha)

Hipotesis alternatif adalah hipotesis yang di rumuskan sebagai lawan atau tandingan dari
hipotesis nol. Dalam menyusun hipotesis alternatif, timbul 3 keadaan berikut:

 H1 menyatakan bahwa harga parameter lebih besar dari pada harga yang di hipotesiskan.
Pengujian itu disebut pengujian satu sisi atau satu arah, yaitu pengujian sisi atau arah kanan.
 H1 menyatakan bahwa harga parameter lebih kecil dari pada harga yang di hipotesiskan.
Pengujian itu disebut pengujian satu sisi atau satu arah, yaitu pengujian sisi atau arah kiri.
 H1 menyatakan bahwa harga parameter tidak sama dengan harga yang di hipotesiskan.
Pengujian itu disebut pengujian dua sisi atau dua arah, yaitu pengujian sisi atau arah kanan
dan kiri sekaligus.

Secara umum, formulasi hipotesis dapat di tuliskan :


Apabila hipotesis nol (H0) diterima (benar) maka hipotesis alternatif (Ha) di tolak. Demikian pula
sebaliknya, jika hipotesis alternatif (Ha) di terima (benar) maka hipotesis nol (H0) ditolak.

2. Menentukan Taraf Nyata (α)

Taraf nyata adalah besarnya batas toleransi dalam menerima kesalahan hasil hipotesis terhadap
nilai parameter populasinya. Semakin tinggi taraf nyata yang di gunakan, semakin tinggi pula
penolakan hipotesis nol atau hipotesis yang di uji, padahal hipotesis nol benar.

Besaran yang sering di gunakan untuk menentukan taraf nyata dinyatakan dalam %, yaitu: 1%
(0,01), 5% (0,05), 10% (0,1), sehingga secara umum taraf nyata di tuliskan sebagai α0,01, α0,05, α0,1.
Besarnya nilai α bergantung pada keberanian pembuat keputusan yang dalam hal ini berapa
besarnya kesalahan (yang menyebabkan resiko) yang akan di tolerir. Besarnya kesalahan tersebut di
sebut sebagai daerah kritis.

3. Menentukan Kriteria Pengujian

Kriteria pengujian adalah bentuk pembuatan keputusan dalam menerima atau menolakhipotesis
nol (Ho) dengan cara membandingkan nilai a table distribusinya (nilai kritis) dengannilai uji
statistiknya, sesuai dengan bentuk pengujiannya.

 Penerimaan Ho terjadi jika nilai uji statistiknya lebih kecil atau lebih besar daripada nilai
positif atau negatif dari a tabel. Atau nilai uji statistik berada di luar nilai kritis.
 Penolakan Ho terjadi jika nilai uji statistiknya lebih besar atau lebih kecil daripada nilai positif
atau negatif dari a tabel. Atau nilai uji statistik berada di dalam nilai kritis.

4. Menentukan Nilai Uji Statistik


Uji statistik merupakan rumus-rumus yang berhubungan dengan distribusi tertentu dalam
pengujian hipotesis. Uji statistik merupakan perhitungan untuk menduga parameter data
sampelyang diambil secara random dari sebuah populasi.

5. Membuat Kesimpulan

Pembuatan kesimpulan merupakan penetapan keputusan dalam hal penerimaan atau penolakan
hipotesis nol (Ho), sesuai dengan kriteria pengujiannya. Pembuatan kesimpulandilakukan setelah
membandingkan nilai uji staistik dengan nilai a tabel atau nilai kritis.

 Penerimaan Ho terjadi jika nilai uji statistik berada diluar nilai kritisnya
 Penolakan Ho terjadi jika nilai uji statitik berada di dalam nilai kritisnya

E. UJI SATU ARAH ATAU DUA ARAH

1. Uji Two Tail (dua sisi/dua arah)

Two tail (dua sisi) merupakan hipotesis alternative yang hanya menyatakan perbedaan tanpa melihat
apakah hal yang satu lebih tinggi/rendah dari yang lain.

Pada uji ini menggunakan uji dua arah sehingga untuk mencari nilai Z di tabel kurve normal,nilai-nya
harus dibagi dua arah yaitu ujung kiri dan kanan dari suatu kurva normal, sehingga nilai alpha = ½ .
Sebagai contoh bila ditetapkan nilai x = 0,05 maka nilai alpha = ½ (0,05)=0,025, pada x = 0.025 nilai Z-
nya adalah 1,96.

2.Uji One Tail (satu sisi/satu arah)

One Tail (satu sisi) apabila hipoteis alternatifnya menyatakan adanya perbedaan dan adanya
pertanyaan yang mengatakan hal yang satu lebih tinggi/rendah dari hal yang lain.
Maka uji nya adalah satu arah, nilai alphanya tetap 5 % (tidak usah dibagi dua) sehingga nilai Z=1.65.

Dari kedua nilai tersebut (nilai perhitungan uji statistic dan nilai dari table) maka kita dapat
memutuskan apakah Ho ditolak atau Ho gagal ditolak denagn ketentuan sbb:

 Bila nilai perhitungan uji statistic lebih besar dibandingkan nilai yang berasal dari table (nilai
perhitungan > nilai tabel), maka keputusannya:
Ho ditolak
. Ho ditolak, artinya: ada perbedaan kejadian (mean/proporsi) yang signifikan antara
kelompok data satu dengan kelompok data yang lain.
 Bila nilai perhitungan uji statistic lebih kecil dibandingkan nilai yang berasal dari tabel(nilai
perhitungan < nilai tabel), maka keputusannya:
Ho gagal ditolak
. Ho gagal ditolak,artinya: tidak ada perbedaan kejadian (mean/proporsi) antara kelompok
data satu dengankelompok data yang lain. Perbedaan yang ada hanya akibat dari faktor
kebetulan (bychance).

F. Nilai P dalam Uji Hipotesis

Nilai P merupakan nilai yang menunjukkan besarnya peluang salah menolak Ho dari data
penelitian. Nilai P dapat diartikan pula sebagai nilai besarnya peluang hasil penelitian
(misalnyaadanya perbedaan mean atau proporsi) terjadi karena faktor kebetulan (by chance).
Harapan kitanilai P adalah sekecil mungkin, sebab bila nilai P-nya kecil maka kita yakin bahwa adanya
perbedaan pada hasil penelitian menunjukkan pula adanya perbedaan di populasi. Dengan katalain
kalau nilai P-nya kecil maka perbedaan yang ada pada penelitian terjadi bukan karena
faktorkebetulan (by chance). Nilai P adalah probabilitas sampel observasi mempunyai perbedaan
yang besar dari nilai observasi di mana hipotesis null benar. Nilai P yang sangat kecil menunjukkan
bahwa kecil kemungkinan Ho benar, sebaliknya jika P-value besar maka kecil kemungkinan bahwa Ho
salah.

Untuk mendapatkan nilai P kita mengurangi luas area ½ kurva dengan luas area z dari z hitung.
Pada contoh rata-rata pendapatan uji hipotesis tentang return on investment dengan dua arah
diatas, diperoleh luas area Z hitung = 0,3621. Dengan 0,5 – 0,3621 = 0,1375. Dikali duauntuk uji dua
arah = 0,275. Karena nilai P sebesar 0,275 lebih besar dari pada 0,05 maka kitatidak menolak Ho.
Dalam aplikasi software yang lain mungkin bukan nilai P sebagai indikator penerimaan atau
penolakan hipotesis,tetapi menggunakan nilai Signifikansi. Contoh yang ada adalah pada
aplikasisoftware SPSS, keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis bisa dengan melihat nilai
Sig(Significant).Jika nilai Sig lebih kecil dari alpha maka kita bisa menyimpulkan untukmenolak H0,
sebaliknya jika nilai Sig lebih besar dari alpha maka kesimpulan yang dibuat adalahkita menerima H0.

Apabila dalam uji hipotesis x tidak diketahui, maka kita menggunakan deviasi standarsampel
sebagai penggantinya, sehingga Z hitung adalah

G. UJI HIPOTESIS DUA MEAN

Perumusan hipotesanya sebagai berikutHo : U1 – U2 = 0 atau U1 = U2 (tak ada perbedaan


berarti sama)

1)Ha : U1 – U2 > 0 (ada perbedaan U1 > U2)

2) Ha : U1 – U2 < 0 (ada perbedaan U1 < U2)

3) Ha : U1 –U2 ≠ 0 (U1 berbeda dengan U2)

a) n > 30 (sampel besar)

b) n < 30 (sampel kecil)


H. UJI PROPORSI SATU VARIABEL

Proporsi adalah suatu pecahan, rasio atau persentase yang menunjukkan suatu bagian populasi
atau sampel yang mempunyai sifat luas. Sebagai contoh adalah suatu survei tentangtingkat
pendidikan konsumen dengan mengambil sampel 70 orang, 30 orang dinyatakan berpendidikan
SMU. Jadi sampel proporsi yang berpendidikan SMU adalah 30/70 = 42,86 %.Jadi seumpama P
merupakan proporsi untuk sampel, proporsi sampel (P)adalah :

Dalam menguji proporsi sampel populasi ada beberapa asumsi yang perlu dipenuhi yaitu:

1.Data sampel yang diperoleh dengan perhitungan

2.Hasil dari percobaan diklasifikasikan dalam 2 kategori yang mutually exclusif yaitu sukses atau
gagal

3.Probabilitas untuk sukses pada tiap perlakuan adalah sama;

4.Tiap-tiap perlakuan adalah independen.

Selain asumsi di atas, uji hipotesis tentang proporsi bisa dilakukan jika n. dan .n (1-µ) kedua-duanya
paling sedikit berjumlah 5. Rumus untuk uji hipotesis proporsi satu variabel adalahsebagai berikut:

I. UJI HIPOTESIS PERBEDAAN PROPORSI DUA POPULASI


Tujuan adalah untuk mengetahui/menguji perbedaan proporsi populasi dengan proporsi
datasampel penelitian.

Hipotesis:

Ho: p=P Ho: p = P

Ha: p≠P Ho: p > P atau Ho: p < P

two tail one tail

Rumus :

J. KESALAHAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Dalam pengujian hipotesis kita selalu dihadapkan antara sutau kesalahan pengambilan
keputusan,

a. Kesalahan tipe 1(α)

Merupakan kesalahan menolak Ho padahal sesungguhnya Ho benar.


Artinya:Menyimpulkanadanya perbedaan padahal sesungguhnya tidak ada perbedaan.peluang
kesalahan tipe satu (I) adalah α atau sering disebut tingkat signifikasi (significance Level). Sebaliknya
peluang untuktidak memuat kesalahan tipe I adalah sebesar 1-α yang disebut dengan tingkat
kepercayaan (confidence level).

b. kesalahan Tipe II(β)

Merupakan kesalahan tidak menolak Ho padahal sesungguhnya Ho salah.Artinya:Menyimpulkan


tidak ada perbedaan padahal sesungguhnya ada perbedaan peluang untuk memuat kesalahan tipe II
ini adalah sebesar β. Peluang untuk tidak memuat kesalahn tipe IIadalah sebesar 1-β, dan dikenal
dengan tingkat kekuatan uji (power of the best).
Power of test (kekuatan Uji).

Merupakan peluang untuk menolak hipotesis Nol (Ho) Ketika Ho memang salah.ataudengan kata
lain,kemampuan untuk mendeteksi adanya perbedaan bermakna antara kelompok-kelompok yang
diteliti ketika perbedaan- perbedaan itu memang ada.Power=1-β.Dalam pengujian hipotesis
dikehendaki nilai α dan β kecil atau(1-β) besar.Namun hal ini sulit dicapai karena bila α makin nilai β
akan semakin besar.Berhubung harus dubuat keputusan menolak Ho maka harus diputuskan untuk
memilih salah satu saja yang harus diperhatikan.pada umumnyauntuk amannya dipilih nilai α.

K. UJI HIPOTESIS SAMPEL KECIL

Dalam menggunakan uji Z ada syarat yang harus kita penuhi; yaitu deviasi standar populasi
dikatakan atau mempunyai sampel yang besar (730) dalam kondisi umum. Pengetahuan tentang
deviasi standar populasi adalah uji student’s t atau distibusi t. dalam mengunakan uji t kita
tetapmenggunakan asumsi bahan populasi konstruksi secara normal.

Karakteristik uji t

Uji t dibangun oleh William S. Goossett dari Irlandia yang dipublikasikan pada tahun
1982.Distribusi ini berasal dari kekhawatirannya terhadap penggunaan s sebagai penduga O akan
menimbulkan ketidak cocokan ketika dihitung dengan sampel yang sangat kecil. Sebagaimana
distribusi Z yang didasarkan ada asumsi bahwa populasi terdistribusi secara normal, distribusi t juga
didasarkan pada asumsi bahwa populasi terdistribusi secara normal, dimana distribusi t mempunyai
karakteristik sebagai berikut:

1. Merupakan distribusi kontinyu dan berbentuk lonceng simetris

2. Tidak ada satu distribusi t tetapi merupakan keluarga distribusi t, dan semua distribusi t
mempunyai rata-rata null , akan tetapi deviasi standar akan berbeda sesuai dengan ukuransampel.

3. Distribusi t lebih menyebar dan lebih mendatar daripada distribusi normal standar.Semakin besar
ukuran sampel, distribusi t akan semakin mendekati distribusi normal.

L . UJI RATA-RATA POPULASI


Rumus uji rata-rata populasi adalah :

M. MEMBANDINGKAN DUA MEAN DENGAN UJI T

Dalam membandingkan dua mean keadaan yang bisa terjadi adalah bahwa kedua sampel
tersebut saling tergantung (dependen) atau saling bebas (independent). Suatu pasangan sampel
disebut independen jika tidak ada sebab yang menghubungkan kedua sampel tersebut kecuali hanya
karena kebetulan. Sebagai contoh adalah jika kita ingin menguji tentang bedatinggi antara pria dan
wanita di suatu sekolah. Suatu pasangan sampel disebut saling tergantung jika ada suatu alasan yang
menghubungkan kedua sampel. Sebagai contoh adalah jika kita ingin membandingkan rata-rata dari
rasio keuangan perusahaan yang menggunakan metodekonvensional dengan rasio laporan keuangan
yang menggunakan metode indeks harga. Keduarasio laporan keuangan ini adalah saling tergantung
karena rasio laporan keuangan berdasarkan indeks harga dipengaruhi oleh rasio laporan keuangan
konvensional dan saling berpasangan.

1) Membandingkan dua mean populasi independent Dalam membandingkan dua mean populasi
independen, asumsi-asumsi yang disyaratkan adalah:

• Populasi sampel terdistribusi secara normal atau mendekati normal

• Dua populasi tersebut independen

• Deviasi standar sebagian dari populasi sejajar


BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Uji hipotesa adalah prosedur yang memungkinkan untuk menentukan apakah menerima atau
menolak hipotesa. Apabila kita menolak sebuah hipotesa, padahal seharusnya kita menerima
hipotesa tersebut,maka dikatakan telah terjadi kesalahan jenis I, dan jika menerima sebuah hipotesa
padahal seharusnya ditolak, dikatakan bahwa telah terjadi kesalahan jenis II. Ada punmanfaat dari uji
hipotesis yaitu untuk membantu pengambil keputusan dalam mengambil keputusan sehingga
menghasilkan ketelitian dan ketepatan dalam keputusanya.

Didalam menyusun suatu laporan karya ilmiah terutama penelitian kualitatif di dalamnya tidak
akan terlepas dari yang namanya merumuskan hipotesis, tujuan, dan kegunnaan penelitian.Hipotesis
ilmiah mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang kan diteliti.Hipotesis
menjadi teruji apabila semua gejala yang timbul tidak bertentangan dengan hipotesis tersebut.
Dalam upaya pembuktian hipotesis, peneliti dapat saja dengan sengaja menimbulkan/menciptakan
suatu gejala. Kesengajaan ini disebut percobaan atau eksperimen.Hipotesis yang telah teruji
kebenarannya disebut teori. Hipotesis juga berarti sebuah pernyataan atau proposisi yang
mengatakan bahwa diantara sejumlah fakta ada hubungan tertentu Proposisi inilah yang akan
membentuk proses terbentuknya sebuah hipotensis di dalam penelitian.
DAFTAR PUSTAKA

http://keslingtk1.blogspot.com/2012/06/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html

http://ziazannititah-pawana.blogspot.com/2012/06/makalah-statistika-uji-hipotesis.html

http://yaammi-azti.blogspot.com/2013/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html

http://mtk10ayufarida.blogspot.com/2012/05/uji-hipotesis.html

http://dinulislamjamilah.wordpress.com/2010/03/17/hipotesis/

Anda mungkin juga menyukai