Momen Gaya
Momen Inersia
Hubungan Antara Momentum Gaya dengan
Percepatan Sudut
Energi dan Usaha dalam Gerak rotasi
Momentum Sudut
Persamaan Kinematika Rotasi
Bab 6-2
Momen Gaya
Gaya menyebabkan benda bergerak translasi
Momen Gaya (torsi) menyebabkan benda berputar
Torsi didefenisikan sebagai hasil kali besarnya gaya dengan
panjangnya lengan
τ rF
τ Fd Fr sin
Arah momen gaya
Momen Inersia
Pada gerak linear, ukuran inersia suatu benda
(kecenderungan untuk mempertahankan keadaannya)
ditentukan oleh massa benda
Pada gerak rotasi ukuran inersia suatu benda selain
ditentukan oleh massa benda juga dipengaruhi oleh pola
distribusi massa terhadap sumbu rotasi yang disebut
momen inersia
1. Momen inersia Partikel
2. Momen Inersia Benda tegar
3. Teorema Sumbu Paralel
Momen Inersia Partikel
Momen inersia I dari sebuah partikel
bermassa m terhadap sumbu rotasi
yang terletak sejauah r dari massa
partikel
I mr 2
Jika terdapat sejumlah partikel
dengan massa m1, m2, m3, . . . dan
memiliki jarak r1, r2, r3, . . .
I mi ri m1r1 m2 r2 m3 r3 ...
2 2 2 2
i
Momen Inersia Benda tegar
Benda tegar memiliki pola
distribusi massa yang kontinyu
terdiri dari sejumlah besar elemen
massa dm yang berjarak r terhadap
sumbu rotasi, dengan batas-batas
yang dipilih mencangkup seluruh
elemen
I r 2 dm
R R
1
I mR 2 I mR 2
2
1 2
I m( a 2 b 2 ) b I mR 2
12 a 5
Bab 6-8
Teorema Sumbu Paralel
Kita dapat menghitung
momen inersia benda
terhadap sembarang
sumbu rotasi yang paralel
dengan sumbu pusat
massa
I I pm Md 2
Hubungan Antara Momentum Gaya dengan
Percepatan Sudut
Gaya tangensial
Momen gaya
F mat
rF
Percepatan tangensial
r mat at r
Momem inersia partikel
rmr mr
2
I mr 2
I
Energi dan Usaha dalam Gerak rotasi
EK Rotasi 1 2
EK rot I
2
Gerak menggelinding
1 2 1 2
EK mv I
2 2
Hukum kekekalan energi
L r p m( r v )
Gunakan vi = ri , diperoleh
L m i ri kˆ
2
i
analogi besaran translasi dan rotasi L I
Hubungan Besaran Gerak Linear - Rotasi
Linear Rotasi
x (m) (rad)
v (m/s) (rad/s)
a (m/s2) (rad/s2)
m (kg) I (kg·m2)
F (N) (N·m)
p (N·s) L (N·m·s)
Bab 6-13
Hubungan Besaran
Gerak Linear - Rotasi
linear angular
perpindahan x
kecepatan v dx / dt d / dt
percepatan a dv / dt d / dt
massa m I mi ri 2
gaya F r F
Hk. Newton’s F ma I
energi kinetik K (1 / 2)mv 2 K (1 / 2) I 2
Kerja W Fdx W d
Bab 6-14
1. Sebuah puli berdiameter 40 cm, radius
girasi 15 cm dan massa 0,5 kg dirangkai
dengan beban 6 kg dan 4 kg dengan tali
seperti gambar. Posisi awal beban 6 kg dalam
keadaan diam, lalu dilepaskan. Hitunglah:
•percepatan linier a
•pervepatan sudutα
4KG •momen inersia I
•torsi yang memutar puli T
6KG
Gesekan pada poros puli dan kekakuan tali
diabaikan. Percepatan gravitasi g = 10 m/det2.
2. Sebuah bola pejal menggelinding tanpa slip dengan jari-jari 20 cm
dan massa 2 kg dari puncak bidang miring yang licin (kemiringan
30°) jika jarak antara puncak sampai dengan bawah adalah 20 m,
dan bola dilepas tanpa kecepatan awal. Berapa energi kinetik bola
tersebut saat sampai di dasar bidang miring
LATIHAN SOAL
Tentukan letak pusat massa
Sebuah bola pejal menggelinding tanpa slip dengan jari-jari 20 cm
dan massa 2 kg dari puncak bidang miring yang licin (kemiringan
30°) jika jarak antara puncak sampai dengan bawah adalah 20 m,
dan bola dilepas tanpa kecepatan awal. Berapa energi kinetik bola
tersebut saat sampai di dasar bidang miring
SELESAI