Anda di halaman 1dari 31

JAWABAN TUGAS TERSTRUKTUR 1 TERMODINAMIKA

1. Pendekatan termodinamika klasik adalah cabang dari ilmu termodinamika yang


memandang transfer energi dan kerja dalam sistem makroskopis, tanpa memperhatikan
interaksi dan gaya antar partikel (mikroskopik).

Pendekatan termodinamika klasik adalah cabang ilmu termodinamika yang melihat


prilaku secara mikroskopik, menjelaskan hubungan energi berdasarkan sifat-sifat
statistik dari sejumlah besar atom/molekul.

2. Diket: m=60 kg
A= 0,04m²
Patm= 0,97Pa
g= 9,81 m/s²
Tanya: P slinder…?
Jawab:
Pabs= Patm + ρgh

𝑚
= Patm + gh
𝑣

𝑚
= Patm + 𝐴ℎ gh

60 𝑘𝑔
= 0,97 Pa + 0,04𝑚² 9,81m/s².
= 0,97 Pa+ 14715Pa
= 14715,97 Pa
= 14,71597 kPa

Jadi tekanan dalam selinder adalah 14,715 kPa.

3. Radiator mobil termasuk system terbuka karena sebagaimana kita ketahui dalam system
terbuka materi dan energi system dapat berpindah ke lingkungannya. Pada radiator ini
terjadi penguapan air yang ada di dalamnya, sehingga di sini tidak hanya terjadi
perpindahan suhunya tetapi juga perpindahan materinya.

4. Diket: h merkuri1= 730mmhg


h merkuri2 = 755mmhg
ρudara= 1,18 kg/m3
ρmerkuri=13600 kg/m3
Tanya: Δh…?
Jawab: P1=P2
𝜌merkuri g 𝛥ℎ𝑚 = ρudara g Δh
13600kg
5.  Isotermal adalah suatu proses termodinamika yang berlangsung pada temperature
tetap. (T=konstan)
 Isobarik adalah proses termodinamika yang berlangsung pada tekanan tetap.
(P=konstan)
 Isokhorik atau isovolum adalah proses termodinamika yang berlangsung pada volume
tetap. (V=konstan)

 Isobarik adalah proses yang terjadi sedemikian rupa sehingga selama proses
berlangsung tidak ada kalor yang masuk atau keluar system. (Q=konstan)
 Isentropik adalah proses yang terjadi pada harga entropi yang tetap. (S=konstan)

6. Tidak, pembacaan hasil pengukuran pada termometer alcohol dan merkuri tidak
memberikan hasil pembacaan yang sama jika diukur pada suatu temperature karena
kecepatan pemuaian setiap materi berbeda-beda. Belum tentu pemuaian alcohol sama
dangan merkuri.

1
7. 120mmhg= 12cmhg× = 0,1578×1atm= 0,1578atm
76𝑐𝑚ℎ𝑔
0,1578atm×1,01×105 = 0,1594×105 Pa = 15,94 kPa
1
80mmhg= 8 cmhg× 76𝑐𝑚ℎ𝑔 = 0,10526×1atm= 0,10526atm
0,1052atm×105= 0.106×105Pa = 10,6 kPa

8. 5 jenis termometer :
 thermometer cairan, propertinya adalah panjang kolom cairan (L)
 thermometer gas pada tekanan konstan,propertinya adalah volume gas (V)
 thermometer gas pada volume konstan, propertinya adalah tekanan gas (P)
 thermometer hambatan platina, propertinya adalah hambatan platina (R)
 thermometer termokopel/pyrometer

9. Cara kerja calorimeter adalah dalam calorimeter tidak ada kerja yang dilakukan di
dalamnya karena di dalam bom calorimeter bahan dibakar dalam kondisi volume konstan.
Oleh karena itu semua energy yang dilepaskan selama pembakaran adalah energy
kalor(internal). Energi ini memanaskan air sekitar bom, suhunya diukur menggunakan
thermometer resolusi tinggi.
JAWABAN TUGAS TERSTRUKTUR 2 TERMODINAMIKA

1. Diket:

Tanya: Gambarkan proses yang sama pada:


a. Bidang P-T?
b. Bidang T-V?
c. Pada permukaan P-v-T?

Jawab:

a. Bidang P-T
𝑉1
P

b 𝑉2
a

d
c

b. Bidang T 𝑃1
b
T

𝑃2

a
c

d
V
c.

b
a

d
c

2. Diket : Seperti gambar 1.


P2= 10×105 N/m2
P1= 4×105 N/m2
v1= 2,5 m3 /kmol
Tanya dan jawab
a. Temperatur…?
a
PV = nRT
𝑃𝑉 𝑃2 𝑣1
T = 𝑛𝑅 → T= 𝑅
𝑁
10×105 2.5 𝑚3 /𝑘𝑚𝑜𝑙
𝑚2
T= 8,314.103 𝐽/𝑘𝑚𝑜𝑙
T = 300,69 °K.

b. Volume spesifik (v2)….?


P2V2 = nRT
𝑉2 𝑅𝑇
=
𝑛 𝑃
𝑅𝑇
v2 = 𝑃
v2 = 8,314.103 J/kmol. 300,69°K
4×105 N/m2
V2 = 6,24 m3/kmol.
c. Suhu pada titik b dan d
P1V1 4×105 𝑁/𝑚2 2,5𝑚3
Td = = = 120,27°K.
𝑅 8,314.103 𝐽/𝑘𝑚𝑜𝑙
𝑃2𝑉2 10×105 𝑁/𝑚2 .6,24𝑚3
Tb= = = 750,54°K.
𝑅 8,314.103 𝐽/𝑘𝑚𝑜𝑙

d. V di titik a jika ada 4kmol gas hydrogen.


PV = nRT
𝑛𝑅𝑇 4.8,314.×103 .300,69
V1= =
𝑃2 10.105
V1 = 9,999 m3= 10 m3.

e. Massa Hidrogen..?
m = n Mr
m = 4kmol× 1gr/mol= 4kg.

3. Diket : V= 0,5m3 O2
P= 1,5×106 N/m2
T= 20°C= 293°K
Asumsikan O2 adalah gas ideal
Tanya dan jawab :
a. Mol O2 dlm tangki..?
PV = nRT
106 𝑁
𝑃𝑉 1,5× .0,5𝑚3
𝑚2
n = 𝑅𝑇 = 8,314.103 𝐽𝑘𝑚𝑜𝑙 −1 °𝐾−1
,293°𝐾

n= 0,307 kmol.

b. Massa= n Mr
= 0,307kmol. 32 gr/mol
= 9,824 kg.

c. Tekanan jika suhu naik menjadi 500°C..?


Karena pada tanki prosesnya adalah Isometrik,maka:
𝑃 𝑛𝑅
PV = nRT→𝑇 = =C
𝑉
𝑃1 𝑃 𝑇2 1,5×106 𝑁/𝑚2 .773°𝐾
= 𝑇2 → P2 = P1.𝑇 =
𝑇1 2 1 293°𝐾
P2 = 3,957×106 N/m2

d. Pada suhu 20°C, berapa kmol dari tanki sebelum tekanan turun menjadi 10%..?
10%×1,5 × 106 𝑁/𝑚2 = 1,5 × 105 𝑁/𝑚2
P2 = 1,35 × 106 N/m2
𝑁
𝑃2𝑉 1,35 ×106 .0,5𝑚3
𝑚2
n= = 8,314.10 𝐽𝑘𝑚𝑜𝑙 °𝐾−1
3 −1
𝑅𝑇 ,293°𝐾

n = 0,277kmol

4. Diket : P0= 2×107 N/m2


V0 = 0,5 m3
T0 = 300°K
Asumsikan udara adalah gas ideal…?
Tanya dan jawab :
a. Volume udara jika udara berekspansi secara isothermal sampai tekanan 1×107
N/m2….?
P0 V0 = P1V1
2×107 N/m2. 0,5 m3 = 1×107 N/m2 .V1
V1 = 1m3.

b. Suhu akhir udara jika piston pd posisi semula dan system didinginkan sampai tekanan
1×107 N/m2….?
𝑃0 𝑃 𝑃 1×107
= 𝑇2 → T2 = 𝑃2 T0 = 2×107 300°K = 150°K.
𝑇0 2 0

c. Suhu dan volume akhir udara jika udara mengembang isothermal dari kondisi awal
sampai tekanan 1,5×107 N/m2 dan didinginkan pd volume konstan sampai tekanan
1×107 N/m2….?
 P0V0 = P3V3
2×107 N/m2. 0,5 = 1,5×107 N/m2.V3
V3 = 2/3 m3
𝑃2 𝑃 𝑃 1×107 𝑁/𝑚2
 = 𝑇1 → T4 = 𝑃1 T0 = 1,5×107 𝑁/𝑚2 .300°K = 200°K
𝑇0 4 2

Jadi, volume akhir V4 = V3 = 2/3 m3 .

d. Suhu akhir dan volume udara jika udara didinginkan secara isokhorik pd tekana
1,5×107 N/m2 dan gas diekspansi isothermal sampai tekanan 1×107 N/m2….?
𝑃0 𝑃 𝑃 1,5×107 𝑁/𝑚2
= 𝑇2 → T5= 𝑃2 T0 = . 300°K= 225°K
𝑇0 5 0 2×107 N/m2

P2V0 = P1V6 → 1,5×107 N/m2 . 0,5 m3 = 1 × 107 𝑁/𝑚2.V6 =


V6 = ¾ m3 .
e. Plot pada diagram T-V..!

T(°C) 0 3 1
5 6
4

V(m3)

5. Diket : T = 137 °C = 410 °K


v = 0,07 m3/kmol
a CO2 = 366×103 Jm3/kmol2
b CO2 = 0,0429 m3/kmol
Tanya dan jawab :
a. Tekanan dr pers. Gas ideal.?
𝑅𝑇
PV = nRT → P = 𝑣
8,314.103 𝐽𝑘𝑚𝑜𝑙 −1 °𝐾−1 .410°𝐾
P = 0,07 m3/kmol
P = 4,869×107 N/m2

b. Tekanan dr pers. Van Der Walls..?


𝑅𝑇 𝑎
P = 𝑣−𝑏 - 𝑣2
8,314.103 𝐽𝑘𝑚𝑜𝑙 −1 °𝐾−1 .410°𝐾 366×103Jm3/kmol2
P= m3 -
0,07 −0,0429 m3/kml 0,07 m3/kmol
kmol
P = 4,869×107 N/m2

c. Bandingkan kedua hasilnya..


P1 = P2
4,869×107 N/m2 = 4,869×107 N/m2
4,87 = 5,1

6. Tentukan tekanan kritis, volume kritis, temperature kritis dg pers. Van Der Walls..

Dari persamaan Van Der Walls :

𝑎
( P+𝑣2 ) ( v-b ) = RT
Disubsitusikan persamaan di bawah ini ke dalamnya :

𝜕𝑃 𝜕2 𝑃
( ) = 0 dan ( 𝜕𝑣2 ) 𝑇
𝜕𝑣 𝑇

Didapatkan bahwa :

 volume kritis = 3b
8𝑎
 temperature kritis = TC = 27𝑅𝑏

𝑅𝑇𝑐 𝑎
 tekanan kritis = Pc = P = 𝑣 -𝑣 2
𝑐 −𝑏 𝑐

JAWABAN TUGAS TERSTRUKTUR 3 TERMODINAMIKA

1. Perbedaan diferensial biasa dan diferensial bebas


 Diferensial biasa
-Mendiferensialkan total dari sebuah fungsi
-Lambangnya d
-Mendiferensialkan suatu variable terikat
 Diferensial bebas
-Mendiferensialkan komponen dari sebuah fungsi
-Lambangnya 𝜕
-Mendiferensialkan komponen-komponen dari variable terikat (variable bebas.

2. Gunakan persamaan siklis simetris dan tentukan


𝜕𝑉
a. (𝜕𝑃)
𝑇

𝜕𝑃 𝜕𝑇 𝜕𝑉
( ) - ( ) ( ) = −1
𝜕𝑇 𝑉 𝜕𝑉 𝑃 𝜕𝑃 𝑇

𝜕𝑇
𝜕𝑉 −1 ( )
𝜕𝑃 𝑉
(𝜕𝑃) = 𝜕𝑃 𝜕𝑇 =- 𝜕𝑇
𝑇 ( ) ( ) ( )
𝜕𝑇 𝑉 𝜕𝑉 𝑃 𝜕𝑉 𝑃
𝜕𝑇
b. (𝜕𝑉)
𝑃
𝜕𝑃
𝜕𝑇 −1 ( )
𝜕𝑉 𝑇
(𝜕𝑉) = 𝜕𝑃 𝜕𝑉 =- 𝜕𝑃
𝑃 ( ) ( ) ( )
𝜕𝑇 𝑉 𝜕𝑃 𝑇 𝜕𝑇 𝑉

3. Membuktikan untuk persamaan gas ideal :


𝜕𝑇 𝑉
a. (𝜕𝑃) = 𝑅
𝑉

𝑃𝑉 = 𝑛𝑅𝑇

𝑃𝑉
𝑇=
𝑛𝑅

𝜕𝑇 𝜕 𝑃𝑉
= ( )
𝜕𝑃 𝜕𝑃 𝑛𝑅

𝜕𝑇 𝑉
= 𝑛𝑅 = 𝑣/𝑅……………(TERBUKTI)
𝜕𝑉

b.
𝜕𝑉 𝑅
(𝜕𝑇 ) =
𝑝 𝑃

Pv=RT
v=RT/P

𝜕𝑉 𝜕 𝑅𝑇
( 𝜕𝑇) = (𝑃)
𝜕𝑇

𝑅
=𝑃…………………..(TERBUKTI)
4. Persamaan gas ideal dinyatakan dengan PV=Nrt, dimana n dan R adalah konstanta, yang
lain adalah variable system.

a. Hitung dp dan dv
dP=
𝜕𝑃 𝜕𝑃
(𝜕𝑉)T dV+(𝜕𝑇)VdT
𝑛𝑅𝑇 𝑛𝑅𝑇
𝜕 𝜕
𝑉 𝑉
=( )TdV+ ( )VdT
𝜕𝑉 𝜕𝑇
−𝑛𝑅𝑇 𝑑𝑉 𝑛𝑅 𝑑𝑇
= 𝑉2
+ 𝑉
dV=
𝜕𝑉 𝜕𝑉
(𝜕𝑇 )P dT+(𝜕𝑃)T dP
𝑛𝑅𝑇 𝑛𝑅𝑇
𝜕 𝜕
𝑃 𝑃
=( )P dT+( )TdP
𝜕𝑇 𝜕𝑃
−𝑛𝑅 𝑑𝑇 −𝑛𝑅𝑇 𝑑𝑃
= +
𝑃 𝑃2

b. Carilah keenam diferensial parsialnya

𝜕𝑃 −𝑛𝑅𝑇 −𝑃𝑉
( )T = = = -P/V
𝜕𝑉 𝑉2 𝑉2
𝜕𝑃 𝑛𝑅 −𝑃𝑉
(𝜕𝑇)V= = = -P/T
𝑉 𝑇𝑉
𝜕𝑉 −𝑛𝑅 −𝑃𝑉
(𝜕𝑇 )P = = =-V/T
𝑃 𝑇𝑃
𝜕𝑉 −𝑛𝑅𝑇 −𝑃𝑉
(𝜕𝑃)T = = =-V/P
𝑃2 𝑃2
𝜕𝑇 𝑉 𝑇𝑉
(𝜕𝑃)V = 𝑛𝑅 = 𝑃𝑉 = T/P
𝜕𝑇 𝑃 𝑇𝑃
(𝜕𝑉)P =𝑛𝑅 = 𝑃𝑉 =T/V

c. Apakah diferensial tekanan eksak atau non eksak


𝜕 𝜕𝑃 𝜕 𝜕𝑃
[ ( )V ] = [ ( )T]
𝜕𝑉 𝜕𝑇 𝜕𝑇 𝜕𝑉
𝜕 𝑛𝑅 𝜕 −𝑛𝑅𝑇
[𝜕𝑉( ) ] = [𝜕𝑇( )]
𝑉 𝑉2
−𝑛𝑅 −𝑛𝑅
=
𝑉2 𝑉2

−𝑅 𝑅
= - 𝑉2
𝑉2

𝑏𝑒𝑟𝑎𝑟𝑡𝑖 𝑑𝑖𝑓𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛𝑠𝑖𝑎𝑙 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑒𝑘𝑠𝑎𝑘

5. Pertimbangkan udara pada 400 K dan 0.90 m3/kg menggunakan persamaan siklik
simetris menentukan perubahan tekanan sesuai dengan peningkatan

T=400 K

V=0.9 m3/kg

a. 1 % pada suhu tertentu pada volume konstan.


dTa= 1%
dT=0.01
δP δP
dP =(δV) 𝑃dV+(δT)v dT
d RT
=0 + dT ( V ) V
R
= V dT
=8.31/0.9 X 0.01 = 0.092 Pa
b. dV=0.01, T=C
𝛿𝑃
dP=(𝛿𝑉)𝑇𝑑𝑉
−𝑅𝑇
= 𝑉2 𝑑𝑉
= -8.31.400 X 0.01
(0.9)2
=-41.037
𝑑𝑃 𝑑𝑃
c. dP=(𝑑𝑉)TdV+(𝑑𝑇 )𝑉𝑑𝑇
𝑅𝑇
= − 𝑉2(TdV+VdT)
8.31
=− (400.0.01 + 0.9.0.01)
(0.9)2
8 .31
=− (0.9)2 (4 + 9.10-3)
−8.31
=(0.9)2(4.009)
=-41.129 Pa

6. Dengan menggunakan persamaan keadaan P(v-a) =RT, buktikan


a. Hubungan siklik
𝜕𝑃 𝜕 𝑅𝑇
(𝜕𝑇 ) = 𝜕𝑇 (𝑣−𝑎)
𝑉 𝑉

𝑅
= 𝑣−𝑎

𝜕𝑇 𝜕 𝑃(𝑣−𝑎)
(𝜕𝑉) = 𝜕𝑉 ( )
𝑃 𝑅 𝑃

𝜕 𝑃𝑣−𝑃𝑎)
= 𝜕𝑉 ( )
𝑅 𝑃
𝑃
=𝑅

𝜕𝑉 𝜕 𝑅𝑇
(𝜕𝑃) = 𝜕𝑃 ( 𝑃 + 𝑎)
𝑇 𝑇
𝑅𝑇
= − 𝑃2
𝜕𝑃 𝜕𝑇 𝜕𝑉
( ) - ( ) ( ) = −1
𝜕𝑇 𝑉 𝜕𝑉 𝑃 𝜕𝑃 𝑇

𝑅 𝑃 𝑅𝑇
= (𝑣−𝑎) ( 𝑅) (− 𝑃2 )= -1
−𝑅𝑇
= -(𝑃(𝑣−𝑎)) = -1
−𝑅𝑇
= (𝑃(𝑣−𝑎)) = 1

b. Hubungan Timbal Balik v=c

𝜕𝑃 1 𝜕𝑇 𝜕 𝑃(𝑣−𝑎)
(𝜕𝑇 ) = 𝜕𝑇 (𝜕𝑃) = ( )
𝑉 ( ) 𝑉 𝜕𝑃 𝑅 𝑉
𝜕𝑃 𝑉

𝑅 1 𝜕 𝑃(𝑣−𝑎) 𝑣−𝑎
= 𝑣−𝑎 ( ) =
𝑣−𝑎 𝜕𝑃 𝑅 𝑉 𝑅
𝑅

𝑅 𝑅 𝑣−𝑎 𝑣−𝑎
= =
𝑣−𝑎 𝑣−𝑎 𝑅 𝑅

3.7. a. Persamaan gaya Van Der Walls

𝑅𝑇 𝑎 𝑉1
W= - 𝑉1 ln .
𝑉1−𝑏 𝑉2 𝑉2

b. n=2kmol 𝑉1 = 30 m3 𝑉2 = 60 m3 (expand)

T= 100°C = 373 K R = 0, 2960 kPa m3 / kg K

P1 =……?
𝑎
(P+ ) ( V-b ) = RT a = 580 J m3 kmol-2 b = 0,0319 m3kmol-1
𝑉2

580
(P+ ) (30m3 - 0,0319 m3kmol-1) = 0, 2960 kPa m3 / kg K/. 373 K
302

P = 3,04 kPa
𝑉2 60 m3
Isotermis W= P1 V1 ln = 3,04 kPa. 30 m3 ln
𝑉1 30 m3

W = 63,2 J
c. P1V1 = P2V2 T=C

P1V1 = n R T

P1 30 m3 = 2000mol. 8,3149 Jmol-1K-1.373 K

P1 = 206,714 kPa

P1V1 = P2V2 P1V1

206,714 kPa. 30 m3 = P2. 60 m3

P2 = 103,357 kPa
V2 60 m3
W= P1V1 ln = 206,71 4kPa. 30 m3 ln
V1 30 m3

W = 4,298 .106 J

P PV dimulai dari P0V0 → adiabatic 2 V0 →isotermal 2 V0 →isobarik 2V0


3.15. Pada grafik

a. P0 ekspansi isobarik

adiabatik ekspansi isothermal

V0 2V0 V
Kerja yang paling sedikit dikerjakan adalah kerja pada proses adiabatic

b. Jika system dikompres himgga Vo / 2, kerja yang paling sedikit dikerjakan juga pada

adiabatic.

c. Plot pada bIdang P-T

P
isotemal

adiabatik
isobarik

T
3.16. Diket: Pada gas ideal, pada tekanan awal P1, volume V1, meningkat pada volume konstan

Sampai tekananya dabel (P2=2P1). Gas berekspansi isothermal sampai ke tekanan

semula, di mana ia berkompresi pada tekanan konstan sampai ke volume semula.

Tanya: a. Gambar dalam grafik PV dan PT!

b. Hitung kerja tiap proses dan kerja total jika n=2 kmol, P1=2atm, V1=4m3!

Jawab:

a. Grafik PV
b
P
P
b

c
a

a c

V T

b.  𝑊𝑎𝑏 = 0
𝑉2
 𝑊𝑏𝑐 = n RT ln
𝑉1

𝑃2 𝑉1 = 𝑃1 𝑉2 𝑃2 𝑉1 = n RT

2𝑃1 .4m3 = 𝑃1 𝑉2 4,04. 105 Pa. 4 m3 = 2000mol. 8,3149 Jmol-1K-1.T

𝑉2 = 8m3 T = 97,17 K
𝑉2
𝑊𝑏𝑐 = n RT ln
𝑉1
𝑊𝑏𝑐 = 2000mol. 8,3149 Jmol-1K-1. 97,17 K

𝑊𝑏𝑐 = 1,12.106 J

 𝑊𝑐𝑎 = P (ΔV)

= 𝑃1 (𝑉1- 𝑉2)

= 2,02. 105 Pa (4m3-8m3)

= - 8,08. 105 J

Wtotal = 𝑊𝑎𝑏 + 𝑊𝑏𝑐 + 𝑊𝑐𝑎

Wtotal = 0 + 1,12.106 J +( - 8,08. 105 J)

Wtotal = 3,12. 105 J

3.17. P
P2 2 3

P1 1 4

V1 V2

n = 1kmol

P1 = 1.105 Nm-2
P2 = 3.105 Nm-2
V1 = 1 m3
V2 = 4 m3

a. Kerja pada masing2 proses


Proses 1. W= PΔV
W= 0

Pros. 2 W = P2 ΔV
W = 3.105 Nm-2. (4 m3- 1 m3 )
W = 9. 105 J

Pros.3 . W= PΔV
W= 0

Pros.4 . W= PΔV
W = 1.105 Nm-2 (1 m3- 4 m3 )
W = - 3.105 J

3.26 P
C b

A d

Qacb= +80 J

Wacb= +30 J

a. Qadb jika Wadb = 10 J Qacb = Uacb + Wacb

Qadb = Uadb+ Wadb +80J = Uacb + 30 J

= 50J + 10J Uacb = 50 J = Uab =-Uba= -50J

= 60J

b. W= -20J, Qba….???
Qba = Uba + Wba
= -50J + (-20J)
Qba = -70 J

c. Ua=10, Ud=40J
Qad= Uad + Wad Qadb=Qad + Qdb
= +40J + 10J +60J= +50J + Qdb
Qad = +50 J Qdb = +10 J

3.27. V

A b

Wac= +1000J

Wbc= 1500J

Qbc= -600J

Tanya: W, Q, ΔU masing2 proses…???


Jawab:

a. Wac= -Wca= -1000J


Qca= 0
Uac = Qac + Wac
= 0 +(-1000J)
Uac = -1000J

b. Wbc = 1500J
Qbc=-600J
Ubc = Qbc-Wbc
= -600J-1500J
Ubc = -2100J

c. Wab = PΔV=0 ΔUtotal = Uab+Ubc+Uca


Qab= Wab+Uab 0= Uab+(-2100J)+(-1000J)
=0+3100J
Uab = +3100J
Plot gambar pada bidang P-V

P c

3.6 Diket = V=0,5 m3


3.6 diket: V = 0,5 m3
T= 300K
P = 105Pa = 1 atm
Isothermal= tekanan meningkat menjadi 5 atm
a.

B c

Wt=c a-b = Pa.Va In Va/Vb = 1 atm . 0,5 m3 In (0,5/0,1)

= 0,8 J

Wp=c a-c = P(V2-V1) = 0

PV= nRT
Vb??

Pa.Va = Pb.Vb

1 atm.0.5 m3 = 5 atm. Vb

Vb= 0.5/5 = 0,1 m3

System berekspansi, gas melakukan usaha luar (-W).

System kompreesi, gas dilakukan usaha luar(+W).

Karena prose isothermal(a-b) gas mengalami kompresi, berarti lingkungan melakukan usaha
terhadap gas sehingga W bernilai positif sedangka proses isokhorik(a-c) volume gas tetap
sehingga W=0.

b. W isothermal
c. W kompresi

JAWABAN TUGAS TERSTRUKTUR 5 TERMODINAMIKA

4-1. a.

b. u=CvT-a/v+Constant

𝑅𝑇 𝑎
𝑃= − 2
𝑣−𝑏 𝑣
𝜕𝑢 𝜕𝑉
𝐶𝑝 − 𝐶𝑣 = {(𝜕𝑣 ) + 𝑃} {𝜕𝑇 }
𝑇 𝑃

𝑎 𝑅𝑇 𝑎 𝜕𝑉
𝐶𝑝 − 𝐶𝑣 = 2
+( − 2) { }
𝑣 𝑣−𝑏 𝑣 𝜕𝑇 𝑃

𝜕𝑃 𝑅 𝑅 𝑅
{𝜕𝑇 } −
𝜕𝑉 𝑣 𝑣 − 𝑏 𝑣 − 𝑏 𝑣 − 𝑏
{ } = = = = 3
𝜕𝑇 𝑃 𝜕𝑃 𝑅𝑇 2𝑎 𝑅𝑇 2𝑎 𝑅𝑇𝑣 − 2𝑎(𝑣 − 𝑏)2
{𝜕𝑉 } − 2 + 𝑣3 2 − 𝑣3 −
𝑇 (𝑣 − 𝑏) (𝑣 − 𝑏) 𝑣 (𝑣 − 𝑏)2
3

𝜕𝑉 𝑅𝑣 3 (𝑣 − 𝑏)
{ } =
𝜕𝑇 𝑃 𝑅𝑇𝑣 3 − 2𝑎(𝑣 − 𝑏)2

𝑎 𝑅𝑇 𝑎 𝑅𝑣 3 (𝑣 − 𝑏)
𝐶𝑝 − 𝐶𝑣 = 2 + ( − )
𝑣 𝑣 − 𝑏 𝑣 2 𝑅𝑇𝑣 3 − 2𝑎(𝑣 − 𝑏)2
𝑅𝑇 𝑅𝑣 3 (𝑣 − 𝑏)
𝐶𝑝 − 𝐶𝑣 = ( )
𝑣 − 𝑏 𝑅𝑇𝑣 3 − 2𝑎(𝑣 − 𝑏)2

𝑅𝑣 3
𝐶𝑝 − 𝐶𝑣 = (𝑅𝑇)
𝑅𝑇𝑣 3 − 2𝑎(𝑣 − 𝑏)2

𝑅𝑇𝑅𝑣 3
𝐶𝑝 − 𝐶𝑣 = 𝑅𝑇𝑣 3
𝑅𝑇𝑣 3 2𝑎(𝑣 − 𝑏)2
3 −
𝑅𝑇𝑣 𝑅𝑇𝑣 3
1
𝐶𝑝 − 𝐶𝑣 = 𝑅
2𝑎(𝑣 − 𝑏)2
1−
𝑅𝑇𝑣 3
𝜕ℎ 𝜕𝑇
4.5 Bukikan bahwa (
𝜕𝑃 𝑇
) = 𝑐𝑝 (𝜕𝑃)

Jawab:
𝜕ℎ 𝜕𝑃 𝜕𝑇
( ) ( ) ( ) = -1
𝜕𝑃 𝑇 𝜕𝑇 ℎ 𝜕ℎ 𝑃
𝜕ℎ 1 𝜕ℎ 𝜕𝑇
( ) = 𝜕𝑃 𝜕𝑇 = -( ) ( )
𝜕𝑃 𝑇 ( ) ( ) 𝜕𝑇 𝑃 𝜕𝑃 ℎ
𝜕𝑇 ℎ 𝜕ℎ 𝑃
𝜕𝑇
= -𝑐𝑝 ( )
𝜕𝑃 ℎ

𝜕𝑈
4.6 Tunjukkan bahwa ( ) = 𝑐𝑝 - P𝛽𝑉
𝜕𝑇 𝑃
Jawab:
𝜕𝑄 𝜕𝑄 𝑃𝑑𝑉
=
𝜕𝑇 𝜕𝑇
+ 𝜕𝑇
Pada saat isobaric P=C
𝜕𝑄 𝜕𝑈 𝜕𝑉
𝑐𝑝 = ( ) =( ) + P[(𝜕𝑇 ) ]
𝜕𝑇 𝑃 𝜕𝑇 𝑃 𝑃
𝜕𝑈 𝜕𝑉
( ) = 𝑐𝑝 - P ( )
𝜕𝑇 𝑃 𝜕𝑇 𝑃
1 𝜕𝑉
= 𝑐𝑝 - P [ ( ) ]V
𝑉 𝜕𝑇 𝑃

𝜕𝑈
( ) = 𝑐𝑝 - P𝛽𝑉
𝜕𝑇 𝑃

4.32 .
𝑇𝐻 − 𝑇𝐿
𝑛=
𝑇𝐻

𝑇𝐿
𝑐=
𝑇𝐻 − 𝑇𝐿

𝑇𝐻 − 𝑇𝐿 𝑇𝐿
𝑛𝑐 =
𝑇𝐻 𝑇𝐻 − 𝑇𝐿

𝑇𝐿
𝑛𝑐 =
𝑇𝐻

Ya, mesin karnot yang punya efisiensi sangat tinggi cocok dengan kulkas. Konsepnya sama seperti
mesin karnot jadi mesin karnot dan kulkas sama saja, Cuma arah siklus saja yang berbeda.

4.30 T1=400K

T2= 300K Q 1200 kal pada 400K kal yang ditolak oleh T=300K

Q=Q2-Q1=w

a.

𝑄1 𝑇1
=
𝑄2 𝑇2

1200 400
=
𝑄2 300

𝑄2 = 900 𝐾𝑎𝑙

b.

𝑄1 𝑇2
=
𝑄2 − 𝑄1 𝑇2 − 𝑇1

1200 300
=
𝑄2 − 1200 400 − 300

1200 300
=
𝑄2 − 1200 400 − 300

1200 300
=
𝑄2 − 1200 400

3𝑄2 = (1200 + 3600 )𝑘𝑎𝑙

𝑄2 = 1600 𝑘𝑎𝑙
c.

𝑤 = 𝑄2 − 𝑄1 = (900 − 1200)𝑘𝑎𝑙 = −300𝐾𝑎𝑙

d.

𝑄1 𝑄1
𝑐= =
𝑤 𝑄2 − 𝑄1

1200 1200
=
𝑤 400

𝑤 = 400

4.17 Tunjukkan bahwa h-ℎ0 = 𝑐𝑝 (𝑇 − 𝑇0 )

Dari persamaan:

𝜕𝑈 𝜕𝑇
( ) = 𝑐𝑣 ( ) karena 𝑐𝑣 terbatas, jadi untuk gas ideal
𝜕𝑉 𝑇 𝜕𝑉 𝑈

𝜕𝑈
( ) = 0 → ini adalah energy dalam dari gas ideal
𝜕𝑉 𝑇

𝜕𝑈
Jadi untuk fungsi gas ideal, turunan parsial ( ) adalah turunan total dan
𝜕𝑉 𝑇

𝑑𝑈
𝐶𝑉 = , dU = 𝐶𝑉 dT
𝑑𝑇
𝑈 𝑇
∫𝑈 𝑑𝑈 = 𝑈 -𝑈0 = ∫𝑇 𝐶𝑉 dT
0 0

𝑈 -𝑈0 = 𝑐𝑣 (𝑇 − 𝑇0 )
Analog dengan persamaan di atas, dapat persamaan entalpi gas ideal:

h = ℎ0 + 𝑐𝑝 (𝑇 − 𝑇0 )
h - ℎ0 = 𝑐𝑝 (𝑇 − 𝑇0 )

4.24 Diket: suatu gas ideal

𝐶𝑉 = 3/2 R

𝑉1 =4m3

𝑃1 = 8atm 𝑃2 = 1atm

` 𝑇1 =400K

Tanya dan jawab:

Harga 𝑇2 , 𝑉2, W,Q, ΔU…..???


a. Reversibel ekspansi isothermal

𝑃1 𝑉1 = 𝑃2 𝑉2 𝑇2 = 𝑇1 =400K

8 N/m2 4m3 = 1atm 𝑉2

𝑉2 = 32 m3

𝑉2
W = n R T ln 𝑃1 𝑉1= n R T
𝑉1
𝑃1 𝑉1
n=
𝑅𝑇
8,08 105 𝑁/𝑚2 4𝑚3
n= 𝐽 = 971,85 mol
8,314 ⁄𝑚𝑜𝑙 𝐾 400𝐾

32 𝑚3
W = 971,85 mol 8,314 𝐽⁄𝑚𝑜𝑙 𝐾 400K ln
4m3

W = 6,719 106 J

ΔU=0

Q = W = 6,719 106 J

b. Reversibel ekspansi adiabatic


1−𝛾 1−𝛾
𝑇1 𝑃1 𝛾 = 𝑇2 𝑃2 𝛾 𝑃1 𝑉1 𝛾 = 𝑃2 𝑉2 𝛾
−2 5
𝛾
400. 8 5 = 𝑇2 1 8atm. 43 = 1 atm. 𝑉2
𝑇2 = 174,11 K 𝑉2 = 13,92 m3
W = n R (𝑇2 - 𝑇1 )
= 971,85 mol 8,314 𝐽⁄𝑚𝑜𝑙 𝐾 (174,11 K - 400𝐾 )
W = 2,7337 106 J

Q=0
Δ U = -W= - 2,7337 106

C. Ekspansi dalam ruang vakum udara


𝑃𝑉
=C
𝑇
𝑇2 = 𝑇1 = 400K
𝑉2 = 32 m3
Q=0
W=0
ΔU=0

4.34 Kalkulasikan efisiensi dan koefisien performance dari soal 3.26 dan 3.27

Jawaban dari tugas sebelumnya 3.26:

a.siklus a-c-b, w= 30 J dan Q=80 J

𝑄 = ∆𝑈 − 𝑊

80𝐽 = ∆𝑈 + 30𝐽

∆𝑈 = 50 𝐽

jk kerja w=10 J, maka


𝑄 = ∆𝑈 − 𝑊

𝑄 = 50 𝐽 + 10𝐽 = 60 𝐽

b.W=20 J

∆𝑈 = 50

𝑄 = ∆𝑈 − 𝑊

𝑄 = −50𝐽 − 20𝐽 = −70 𝐽

c. Ua=0, Ud=40
a-d
𝑄𝑎𝑑 = ∆𝑈 − 𝑊

𝑄𝑎𝑑 = 40𝐽 + 10𝐽

𝑄𝑎𝑏𝑑 = 𝑄𝑎𝑑 + 𝑄𝑑𝑏

60𝐽 = 50 𝐽 − 𝑄𝑑𝑏

𝑄𝑑𝑏 = 10 𝐽

Efisiensi mesin kalor adalah

20𝐽
𝑛= = 0,25
80𝐽

80𝐽
𝜔= =4
20𝐽

Jawaban dari soal sebelumnya 3.27

a.Wad=1000J Wbc=1500J Q=-600

𝑄 = ∆𝑈 − 𝑊

Siklus ab ∆𝑈 = 𝑊= 1000J

Siklus bc
𝑄 = ∆𝑈 − 𝑊

∆𝑈 = 𝑄 + 𝑈 = −600 + 1500 = 900𝐽

siklus ba W=0 (Isovolume)


𝑄 = ∆𝑈

b.

P2 b

P1 c a

V1 V2 T

c. W=1000J siklus a-c


Wac=Wcb+Wab = 1000+0 = 1000. Bisa

Efisiensi mesin kalor adalah

600𝐽
𝑛= = 0,24
2500𝐽

2500𝐽
𝜔= = 4,2
600𝐽

4.31

a. Mesin karnot yang beroperasi pada reservoir yang memiliki perbedaan


temperatur yang tinggi akan memiliki nilai efisiensi yang lebih tinggi juga
dibandingkan dengan mesin karnot yang beroperasi pada reservoir dengan
perbedaan temperature yang sedikit/rendah.

Hal ini terjadi karena harga efisiensi sebanding dengan perbedaan temperature,
𝑇𝐻−𝑇𝐿
η=
𝑇𝐻
η≈ ΔT

b. Untuk menaikkan harga efisiensi lebih efektif dengan menurunkan harga


temperatur yang rendah dibandingkan dengan menaikkan temperatur yang tinggi.
c. Pada mesin pendingin harga koofisien performance yang tinggi diperoleh pada mesin
yang memiliki perbedaan temperature yang rendah.
Hal ini terjadi karena harga koofisien performance berbanding terbalik dengan
perbedaan temperature,
𝑄𝐿 𝑄𝐿
𝜔= =
𝑊𝑖𝑛 𝑄𝐻 −𝑄𝐿
1
𝜔≈
ΔT

Untuk menaikkan harga koofisien performance lebih efektif dengan menaikkan


harga temperatur yang rendah dibandingkan dengan menurunkan temperatur yang
tinggi.

4.25
N=1 mol

Pawal=1 atm=105Pa

Pakhir=0.5 atm

Cv= 3/2R

a. Diagram PV

1 atm b

0.5 atm a c

0,022 0,044 V(m3)

Pv=nRT

𝑃𝑉1 = 𝑛𝑅𝑇

𝐽
105 𝑉1 = 1 𝑚𝑜𝑙 8,314 273 𝐾
𝑚𝑜𝑙𝐾

𝑉1 = 0.022 𝑚3

b. Isotermal ∆𝑡 = 0
P1V1=P2V2

𝑃1𝑉1 1𝑎𝑡𝑚. 0,022 𝑚3


𝑉2 = =
𝑃2 0.5 𝑎𝑡𝑚

𝑉2 = 0.044 𝑚3

𝑇1 = 𝑇2

𝑇2 = 273

𝑉2
𝑊 = 𝑃1𝑉1 𝑙𝑛
𝑉1
0,044
𝑊 = 105 𝑃𝑎 0,02 𝑚3 𝑙𝑛
0,022

𝑊 = 1386,3 𝐽

Isobarik

𝑉1 𝑉2
=
𝑇1 𝑇2
𝑉1𝑇2
𝑉2 =
𝑇1

0,044 𝑚3 546𝐾
𝑉2 =
273𝐾

𝑉2 = 0,022𝑚3

𝑊 = 𝑃∆𝑉 = 105 (0,022 − 0,044)

𝑊 = −2200 𝐽

𝑄 = ∆𝑈 + 𝑊

∆𝑈 = 𝑛 𝐶𝑝 ∆𝑇

5 8,314𝐽
∆𝑈 = 1 𝑚𝑜𝑙 (546𝐾 − 273𝐾)
2 𝑚𝑜𝑙 𝐾

𝑄 = 5674,3𝐽 − 2200𝐽

𝑄 = 3474,3 𝐽

Isovolum

W=0

V1=V2

V1=0,022 m3

𝑃1 𝑃2
=
𝑇1 𝑇2
1 0.5 𝑎𝑡𝑚
=
273 𝐾 𝑇2

𝑇2 = 136,5 𝐾

𝑄 = ∆𝑈 + 𝑊, 𝑑𝑔𝑛 𝑊 = 0
𝑄 = ∆𝑈

𝑄 = 𝑛 𝐶𝑣∆𝑇

3 𝐽
𝑄 = 1𝑚𝑜𝑙 8,314 (136,5𝐾 − 273𝐾)
2 𝑚𝑜𝑙𝐾

𝑄 = −1702,3

4.33

Cv=3/2R

Isotermal V2=2V1

Isobarik: V2/V1= 5,7

W total= 9x 103J

Isotermal

𝑉2
𝑊 = 𝑛𝑅𝑇𝑙𝑛
𝑉1

𝐽 2𝑉1
𝑊 = 1 𝑚𝑜𝑙 8,314𝑇𝐻 𝑙𝑛
𝑚𝑜𝑙𝐾 𝑉1

𝐽
𝑊𝑖𝑠𝑜𝑡𝑒𝑟𝑚𝑎𝑙 = 5,63805𝑇𝐻
𝐾

Adiabatik

𝑇2 − 𝑇1
𝑊 = 𝑛𝑅
1−𝛾

8,314𝐽 𝑇2 − 𝑇1
𝑊 = 1 𝑚𝑜𝑙
𝑚𝑜𝑙𝐾 1 − 5
3
3
𝑊 = 𝑅(𝑇𝐿 − 𝑇𝐻 )
2

Diketahui di soal
𝑇2 𝑉2
=
𝑇1 𝑉1

𝑇2
= 5,72/3
𝑇1

𝑇2
= 3,191
𝑇1

𝑇2 = 3,191𝑇1

3 𝐽
𝑊𝑎𝑑 = 8,314 (3,191 𝑇1 − 𝑇1 )
2 𝑚𝑜𝑙𝐾
3 𝐽 𝐽
𝑊𝑎𝑑 = 8.314 2,191𝑇1 = 27,324 𝑇1
2 𝑚𝑜𝑙𝐾 𝐾

𝑊𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑊𝑖𝑠𝑜𝑡𝑒𝑟𝑚𝑎𝑙 + 𝑊𝑎𝑑𝑖𝑎𝑏𝑎𝑡𝑖𝑘

𝐽 𝐽
9 𝑥 103 𝐽 = 5,63805 𝑇1 + 27,324 𝑇1
𝐾 𝐾

𝑇𝐻 = 𝑇1 = 272 𝐾

𝑇𝐻 = 3,191𝑇𝐿

272𝐾
𝑇𝐿 = 𝑇2 = = 85.24𝐾
3,191

Anda mungkin juga menyukai