PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Dalam ilmu fisika, gaya lorentz adalah gaya yang ditimbulkan oleh medan
elektromagnetik atau gaya yang didapatkan oleh muatan listrik yang bergerak dalam
medan magnet. Pada muatan yang bergerak ini menghasilkan medan listrik (E) dan
juga menghasilkan medan magnet (B). Pada gaya lorentz arah gaya dan medan
magnet dapat ditentukan dengan menggunakan prinsip kaidah tangan kanan, yaitu
bila arah medan magnet (B) diwakili oleh telunjuk dan arah arus listrik (I)
diwakili oleh ibu jari, serta arah F dapat juga ditentukan dengan kaidah skrup,
yaitu bila i diputar menuju B melalui sudut terkecil, jika ternyata arah itu diputar
ke kanan, maka arah F akan masuk seperti skrup, tetapi jika diputar ke kiri, maka
akan berlaku sebaliknya.
Adapun pokok bahasan yang akan dijabarkan pada makalah ini adalah
sebagai berikut:
Kita tahu bahwa medan listrik 𝐸⃗⃗ memberikan gaya 𝑞𝐸⃗⃗ pada muatan q. Di
⃗⃗, muatan q mengalami gaya tambahan, dari hasil
hadapan dari medan magnet 𝐵
pengamatan di atas dapat diringkas dengan persamaan berikut :
⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗
𝐹𝑚 = 𝑞𝑣⃗ × 𝐵
di mana 𝑣 adalah kecepatan muatan
Tidak ada kekuatan pada muatan saat istirahat.
Gaya diberikan pada muatan hanya jika ada komponen magnetic bidang tegak
lurus terhadap arah kecepatan, yaitu komponen medan magnet yang paralel
dengan 𝑣⃗ tidak berkontribusi pada ⃗⃗⃗⃗⃗
𝐹𝑚 .
𝑣⃗ · ⃗⃗⃗⃗⃗
𝐹𝑚 = 0, yang menunjukkan bahwa gaya magnet tidak bekerja.
Dalam kasus di mana 𝐸⃗⃗ dan 𝐵
⃗⃗ hadir, gaya pada muatan q diberikan oleh
𝐹⃗ = 𝑞 (𝐸
⃗⃗⃗⃗ + 𝑣 ⃗⃗ )
⃗⃗⃗⃗ × 𝐵
Ini disebut Gaya Lorentz setelah H.E. Lorentz yang mendalilkan hubungan. Dapat
dicatat bahwa ekspresi gaya berlaku bahkan ketika 𝐸⃗⃗ dan 𝐵
⃗⃗ adalah bergantung waktu.
(a) (b)
Gambar 1.2
(a) (b)
Gambar 1.3
Gambar (a) Partikel bermuatan q, bergerak dengan kecepatan v mendapat gaya
Fo ⊥ vo. Di b kecepatan vb mendapat gaya Fb ⊥ vb. Akibatnya partikel akan
bergerak dalam lingkaran , seperti pada gambar (b). Arah masuk bidang halaman
dinyatakan dengan x, yaitu arah panah dilihat dari pangakalnya.
𝑚 𝑣²
𝐹 = 𝑞𝑣 𝐵 =
𝑅
𝑚𝑣
𝑅=
𝑞𝐵
Gaya pada partikel bermuatan di hadapan kedua listrik dan medan magnet
diberikan oleh
𝐹⃗ = 𝑞(𝐸⃗⃗ + 𝑣⃗ × 𝐵
⃗⃗ )
Biarkan listrik dan medan magnet berada di sudut kanan satu sama lain, sehingga,
𝐸⃗⃗ ∙ 𝐵
⃗⃗ = 0
Jika partikel awalnya diam ada gaya magnet bertindak pada partikel. Sebagai
medan listrik memberikan gaya pada partikel, itu memperoleh kecepatan dalam
arah 𝐸⃗⃗ . Gaya magnet sekarang bergerak kesamping pada partikel.
Untuk analisis kuantitatif gerak, biarkan 𝐸⃗⃗ diambil sepanjang arah 𝑥 dan 𝐵
⃗⃗
sepanjang arah 𝑧. Karena tidak ada komponen dari gaya sepanjang arah 𝑧,
kecepatan partikel tetap nol dalam arah ini. Oleh karena itu, gerak berlangsung di
bidang 𝑥 − 𝑦. Persamaan gerak yaitu :
𝑑𝑣𝑥
𝑚 𝑑𝑡
= 𝑞(𝐸⃗⃗ + 𝑣⃗ × 𝐵
⃗⃗ )𝑥 = 𝑞𝐸 + 𝑞𝐵𝑣𝑦 (1)
𝑑𝑣𝑦
𝑚 = 𝑞(𝐸⃗⃗ + 𝑣⃗ × 𝐵
⃗⃗ )𝑦 = −𝑞𝐵𝑣𝑥 (2)
𝑑𝑡
𝑣𝑥 = 𝐴 sin 𝜔𝑐 𝑡
𝐸 𝑚 𝑑𝑣𝑥 𝐸 𝑚
𝑣𝑦 = − + =− + 𝐴𝜔𝐶 cos 𝜔𝑐 𝑡
𝐵 𝑞𝐵 𝑑𝑡 𝐵 𝑞𝐵
𝐸
𝑣𝑦 = (cos 𝜔𝑐 𝑡 − 1)
𝐵
𝐸
𝑥= (1 − cos 𝜔𝑐 𝑡)
𝐵𝜔𝑐
𝐸
𝑦= (sin 𝜔𝑐 𝑡 − 𝜔𝑐 𝑡)
𝐵𝜔𝑐
𝐸
𝑅=
𝐵𝜔𝑐
𝐸
𝑣0 =
𝐵
Lintasan menyerupai sebuah titik pada lingkar roda dengan jari-jari R, bergulir
sumbu y tanpa menyelip dengan kecepatan 𝑣0 . Lintasan dikenal sebagai sikloid
(cycloid) .
𝑑𝐹⃗𝐵 = 𝐼 𝑑𝑠⃗ × 𝐵
Bila arus dalam kawat bermuatan dq melalui suatu penampang dalam
𝑑𝑞
waktu dt,maka dalam kawat mengalir arus 𝑖 = . Gaya yang bekerja pada
𝑑𝑡
⃗ adalah:
muatan dq yang mengalir dengan kecepatan 𝑣 dalam medan magnet 𝐵
⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗
𝑑𝐹 = 𝑑𝑞 𝑣 × 𝐵 (4.1)
𝑑𝑞
Bila digunakan persamaan 𝑖 = dan persamaan di atas menjadi:
𝑑𝑡
𝐹⃗𝑚𝑎𝑔 = ∫(𝑣⃗ × 𝐵
⃗⃗ )𝑑𝑞
⃗⃗ )𝜆𝑑𝑙⃗
𝐹⃗𝑚𝑎𝑔 = ∫(𝑣⃗ × 𝐵
⃗⃗ )𝑑𝑙⃗
𝐹⃗𝑚𝑎𝑔 = ∫(𝜆𝑣⃗ × 𝐵
⃗⃗ )𝑑𝑙⃗
𝐹⃗𝑚𝑎𝑔 = ∫(𝐼⃗ × 𝐵
𝐹⃗𝑚𝑎𝑔 = ∫ 𝐼⃗(𝑑𝑙⃗ × 𝐵
⃗⃗ )
Karena besar 𝐼 konstan dalam sepanjang kawat, maka dapat keluar dari
integral, sehingga:
𝐹⃗𝑚𝑎𝑔 = 𝐼 ∫(𝑑𝑙⃗ × 𝐵
⃗⃗ ) (4.2)
⃗
Gambar 1.6. Gaya yang bekerja pada kawat lurus arus I dalam medan magnet B
Persamaan 4.2 di atas menyatakan gaya yang bekerja pada elemen
⃗ , seperti dinyatakan pada
panjang 𝑑 𝑙 yang dialiri arus I dalam medan magnet 𝐵
⃗ tetap dan serba sama,sudut antara 𝑑 𝑙 dan 𝐵
gambar 1.6 . Bila kawat lurus, 𝐵 ⃗ tetap,
besar gaya yang bekerja pada kawat menjadi:
C. Rangkuman
Gaya Lorentz merupakan gaya yang ditimbulkan oleh muatan listrik yang
bergerak, atau oleh arus listrik yang berada dalam suatu medan magnet B. gaya
Lorentz dapat timbul dengan syarat sebagai berikut:
a. ada kawat penghantar yang dialiri arus.
b. kawat penghantar berada di dalam medan magnet
sehingga dapat dituliskan untuk rumus gaya Lorentz :
⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗
𝐹𝑚 = 𝑞𝑣⃗ × 𝐵
Medan magnet untuk gaya Lorentz dapat bergerak pada gerak
cyclotron,cycloid dan pada kawat berarus. Medan magtnet yang bergerak pada gerak
cyclotron merupakan Gerakan pola dasar dari partikel bermuatan dalam medan
magnet melingkar, dengan gaya magnet memberikan percepatan sentripetal. Artinya
percepatan sentripetal kepada partikel ditimbulkan oleh gaya magnet tersebut
menyebabkan partikel membuat lintasan lingkaran. Gerak muatan pada gerak
cyclotron membentuk lintasan berbentuk lingkaran, gaya pada gerak cyclotron sama
dengan gaya sentripetal yang dimana gaya sentripetal itu membuat gerakan muatan
membentuk lingkaran, sehingga dapat dituliskan:
𝑚 𝑣²
𝐹 = 𝑞𝑣 𝐵 =
𝑅
𝐹⃗ = 𝑞(𝐸⃗⃗ + 𝑣⃗ × 𝐵
⃗⃗ )
Yang dimana terdapat medan listrik yang mempengaruhi.
Untuk kawat berarus dimana Seutas kawat mengalirkan arus dalam medan
magnetic. Pada seutas kawat tersebut terdapat gaya yang besarnya sama dengan
penjumlahan gaya magnetic pada partikel bermuatan yang geraknya menghasilkan
arus. Sehingga gaya pada seutas kawat adalah:
𝐹 = 𝐼𝑙 × 𝐵
Untuk gaya pada seutas kawat yang diambil bagian kecilnya, Jika potongan kawat
kecil dl dan gaya pada potongan kawat kecil tersebut sehingga dituliskan:
𝑑𝐹 = 𝐼 𝑑𝑙 × 𝐵
D. Contoh Soal
1. Sebuah cyclotron yang berjari-jari 53 cm beroperasi pada frekuensi 12 MHz.
Medan magnetik yang digunakan adalah 1,6 T. Partikel bermuatan yang
digunakan adalah deuteron yang bermuatan sama dengan proton tapi bermassa
dua kali massa proton. Hitung energi kinetik yang dihasilkan !
Jawab :
m 2(1,67 x10 27 ) 3,34 x10 27 kg q 1,6 x10 19 B 1,6T
mv
R
qB
qRB (q 1,6 x10 19 )(0,53)(1,6)
v 27
3,99 x10 7 m / s
m 3,34 x10
1 1
K mv 2 (,34 x10 27 )(3,99 x10 7 ) 16,6 MeV
2 2
2. Suatu elemen arus dengan panjang 3 m terletak sepanjang sumbu y dengan titik
tengahnya di titik asal. Arus yang mengalir pada elemen bessarnya 4 A dalam arah
ay jika gaya pada elemen tersebut adalah 1,2 (ax + az) N oleh medan B, tentukan
medan B.
Jawab :
𝐹 = 𝐼𝑙 × 𝐵
= 1,2 (ax + az)
𝑎𝑥 𝑎𝑦 𝑎𝑧
Det. = | 0 (4)(3) 0 |
𝐵𝑥 𝐵𝑦 𝐵𝑧
= -0,1
1,2
𝐵𝑧 = −12
= 0,1
Jadi,
𝐵 = (−0,1 𝑎𝑥 + 0,1 𝑎𝑦 ) 𝑇
E. Soal - soal
1. Seorang fisikawan hendak merancang sebuah siloktron yang akan digunakan
untuk mempercepat proton sehingga kecepatannya menjadi 1/10 dari kecepatan
cahaya. Magnet yang digunakan menghasilkan medan magnetic sebesar 1,4 T.
a. Hitung jari-jari siloktron tersebut
b. Hitung frekuensi dari siloktron
2. Gerak cyloid sebuah partikel bergerak dari titik O terhadap bidang x, y dan z
(bergerak medan listrik E arah sumbu z dan medan magnet B bergerak arah
sumbu x). Tunjukkan bahwa gerak partikel tersebut memberi solusi persamaan
𝐸⃗⃗
gerak : 𝑦(𝑡) = 𝐶1 𝑐𝑜𝑠𝜔
̅𝑡 + 𝐶2 𝑠𝑖𝑛𝜔
̅𝑡 + 𝐵 𝑡 + 𝐶3 dan 𝑧(𝑡) = 𝐶2 𝑠𝑖𝑛𝜔
̅ − 𝐶1 𝑠𝑖𝑛𝜔
̅+
𝑞𝐵̅
𝐶4 dengan 𝜔
̅= , q muatan partikel dan m massa partikel.
𝑚