Anda di halaman 1dari 4

3) Lembu (sapi)

Permulaan nisab lembu adalah 30 ekor

Keterangan

Nisab Besar zakatnya Keterangan


30-39 1 ekor tabii’ Tabii’ = sapi betina atau jantan
40-59 1 ekor musinnah yang sudah genap berusia satu
60-69 2 ekor tabii’ tahun dan masuk tahun kedua
70-79 1 ekor tabii dan 1 ekor musinnah
80-89 2 ekor musinnah Musinnah = sapi betina yang
90-99 3 tabii genap berusia 2 tahun dan
100-109 1 ekor musinnah dan 2 tabii masuk
110-119 2 ekor musinnah dan 2 ekor tabii
120-….. 3 ekor musinnah atau 4 ekor
tabii

b. Emas dan perak

Zakat emas atau perak adalah kewajiban yang harus dibayarkan seorang muslim ketika
jumlahnya sudah mencapai nisab dan memenuhi syarat haul. Nisab emas sebesar 20 dinar emas
(setara 85 gram), sedangkan Nisab perak adalah 200 dirham (setara 595 gram). Adapun aturan
waktunya jika sudah mencapai Haul 1 tahun. Maksudnya, emas/perak tersebut harus sudah
melewati masa kepemilikan selama 1 tahun tanpa dijual atau digadaikan. Ini artinya, seseorang
baru dikenai kewajiban membayar ketika jumlahnya sudah mencapai 85 gram selama minimal 1
tahun dengan wajib membayar zakat sebesar 2,5% dari jumlah emasnya tersebut minimal 1/2
Dinar, dan kadar 2,5% atau sekurang kurangnya 5 Dirham untuk zakat perak Tanaman dan buah-
buahan C.

Nishabnya tanaman dan buah-buahan adalah 5 wasaq. Adapun nishab hasil pertanian adalah 5
wasq atau setara 750 kg (sebagian lain menyebut 653 kg) untuk bahan makanan pokok seperti
beras, jagung, gandum, kurma, dan lain sebagainya. Hal ini sesuai dengan firman allah swt
sebagi berikut:

‫معرونه و وهو الذي أنش جت تموشنت غير معرش والخل والرع مخلها أه والروب والبنات متشيها وغير مشب ؛ و من ثمر إذا أثمروا‬
‫ يحب م س‬، ) ‫وأحقه يوم حصادی و شرفوا إنه ال يجي المترقبرب‬

Artinya: “Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung,
pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa
(bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-
macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan
disedekahkan kepada fakir miskin).” (QS. AL An'am: 141)

Kadar zakat untuk hasil pertanian, apabila diairi dengan air hujan, atau sungai/mata air, maka
10%, apabila diairi dengan cara disiram / irigasi (ada biaya tambahan) maka zakatnya 5%. Zakat
ini dikeluarkan setiap kali panen dan telah sampai nisab, tanpa menunggu haul.

d. Harta dagangan

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menyebutkan bahwa zakat yang diperdagangkan ini
dikenakan dengan cara dihitung dari aset lancar usaha dikurangi utang jangka pendek, dengan
ketentuan utang tersebut jatuh temponya hanya setahun. Andai selisihnya memenuhi syarat
nisab, maka sudah wajib dikeluarkan zakat. Nisab zakat perdagangan ini sebesar 85 gram emas.
Seandainya harga emas adalah Rp 600.000, maka jumlah nisab untuk zakat perdagangan yakni
jika mencapai senilai Rp 51.000.000. Berikutnya, nilai tersebut dikalikan 2,5 persen sesuai
dengan tarif zakat. Untuk lebih memudahkan, dapat menggunakan formula sebagai berikut: 2,5%
x (aset lancar - utang jangka pendek)

4. Orang-orang yang berhak menerima zakat

Orang yang berkecukupan harus membayar zakat agar terjadi pemerataan ekonomi antara yang
kaya dan yang miskin. Apabila zakat telah terkumpul, maka amil zakat akan mendistribusikan
zakat tersebut kepada para mustahiq zakat (penerima zakat). Terkait dengan hal ini, Imam Syafi'i
(dalam Nail, 2004) berkata bahwa zakat dibagikan kepada orang-orang yang berhak menerima
zakat (8 golongan).

Orang-orang boleh menerima zakat terbagi atas delapan golongan, sebagai mana yang telah
diterangkan dalam Al-Qur'an Surat At.Taubah/9: 58-59 sebagai berikut:

‫ومنهم من يلي في الدقين فإن أعطوا منها رضوا وإن لم يعطوا منها إذا هم يتطور و ولو أهم وأما تاهم هللا ورسوله وقالوا حسبنا هللا سویا‬
‫هللا من فضله ورسوله إنا إلى هللا عبور‬

Artinya:" Dan di antara mereka ada orang yang mencelamu tentang (distribusi) zakat; jika
mereka diberi sebahagian dari padanya, mereka bersenang hati , dan jika mereka tidak diberi
sebahagian dari padanya, dengan serta merta mereka menjadi marah. Jikalau mereka sungguh-
sungguh ridha dengan apa yang diberikan Allah dan RasulNya kepada mereka, dan berkata:
"Cukuplah Allah bagi Kami, Allah akan memberikan sebagian dari karunia- Nya dan demikian
(pula) Rasul-Nya, Sesungguhnya Kami adalah orang-orang yang berharap kepada Allah,"
(tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka). (Qs. At-taubah:58-59)

Dan Firman Allah dalam Q.S. At-Taubah/9: 60

‫و إما الصدق للفقراء والمساكين والعملين عليها والثؤلفة قلوبهم وفي القاب والغرمين وفي سبيل هللا وابن السبيل فريضة تمر اله وهللا عليكي‬

Artinya : “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang, orang miskin,
pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak,
orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam
perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi
Maha Bijaksana."(Qs. At-Taubah:60)

Adapun pengertian masing -masing dari orang yang berhak menerima zakat adalah sebagai
berikut :
a. Fakir, adalah mereka yang tidak berharta dan tidak mempunyai pekerjaan atau usaha tetap
guna mencukupi kebutuhan hidupnya (nafkah), sedangkan orang yang menjamin atau
menanggung tidak

b. Miskin, adalah mereka yang tidak mencukupi kebutuhan hidupnya, meskipun ia mempunyai
pekerjaan atau usaha tetap, tetapi hasil usaha itu belum dapat mencukupi kebutuhannya, dan
orang menanggungnya atau menjamin pun tidak ada.

C. Amil, mereka yang ditugaskan atau ditunjuk oleh orang berkuasa (dalam hal ini pemerintah
atau imam) untuk mengurus pelaksanaan zakat, baik mengumpulkan maupun membaginya.

d. Muallaf, adalah mereka yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk
menyesuaikan diri dengan keadaan barunya atau mereka yang ingin dimantapkan hatinya di
dalam Islam, juga mereka yang diharap akan membela orang Islam. Mereka diberi bahagian,
agar mereka yakin bahwa agama yang mereka anut adalah agama yang tidak melupakan nasib
mereka, atau dengan kata lain bukan agama yang menjanjikan kebahagiaan di hari kemudian
saja, tetapi juga menaruh perhatian penuh pada nasib dan kehidupan mereka.

e. Hamba Sahaya, yang ingin memerdekakan dirinya. Mereka yang mempunyai perjanjian
dengan majikannya akan dimerdekakan menebus dengan uang. Dari golongan kelima ini, kita
dapat kesimpulan yang jelas bahwa agama ini menganjurkan pembebasan budak dan hamba.

f. Gharim, yaitu mereka yang telilit hutang dan belum bisa memenuhi kebutuhan pokoknya.
Termasuk ke dalamnya, mereka yang berhutang untuk kemaslahatan sendiri, mereka yang
berhutang karena kemaslahatan umum, dan kemaslahatan bersama yang lain, seperti
mendamaikan persengketaan, menjamu tamu, memakmurkan masjid, membuat jembatan dan
lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai