Anda di halaman 1dari 9

Sikap Toleran, Rukun,dan Menghindari Diri

dari Tindakan Kekerasan

Kelas : XI IPS 2

= Kelompok 5

M. Gilang Prabowo
Nazwa Bintang Fahreza
Raihan Irawan
Rangga Putra Setiawan
Reffany Juliane
Shavira Ramadhani Putri

UPT SMA NEGERI 7 TANGERANG


JL.PERINTIS KEMERDEKAAN 2 BABAKAN,CIKOKOL TANGERANG BANTEN
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunianya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun sebagai bahan pembelajaran kami, dalam mengenal lebih jauh
tentang agama islam khususnya tentang sikap toleran, rukun, dan menghindari diri
dari tindak kekerasan.

Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terimakasih kepada guru PAI
yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini, dan kepada
seluruh pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini, yang
tak bisa kami sebutkan satu persatu tetapi tidak mengurangi rasa hormat kami.

Akhirnya, sesuai dengan kata pepatah “tiada gading yang tak retak”, atau
“sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga”, kami mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................. i
Daftar Isi........................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan............................................................................................ 1
1.1 Latar Belaka.......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 1
1.3 Tujuan................................................................................................... 2
Bab 2 Isi............................................................................................................ 2
2.1 Toleransi............................................................................................... 2
2.1.1 Pengertian............................................................................................ 2
2.1.2 Ayat Tentang Toleransi.......................................................................... 2
2.2 Isi Kandungan surat Yunus 40-41......................................................... 3
2.2.1 Makna Ayat Pada Surat Yunus 40-41...................................................... 3
2.3 Isi Kandungan Surat Al Maidah ayat 32 dan cara menelaahnya............ 3
2.3.1 Surat Al-Maidah Ayat 32....................................................................... 3
Bab 3 Penutup.................................................................................................. 5
3.1 Kesimpulan.......................................................................................... 5
Daftar Pustaka.................................................................................................. 6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Keberagaman suku bangsa, budaya, adat istiadat, tradisi, agama, dan


kepercayaan tidak membuat bangsa kita, Indonesia, lemah dan terpecah belah.
Bangsa Indonesia tetap kuat dan bersatu dalam keberagaman. Masyarakat bisa
melakukan berbagai aktivitas, baik aktivitas agama, pendidikan, maupun ekonomi
dengan damai dan tenteram.
Hal ini tentu tidak dapat terwujud begitu saja jika masyarakat tidak
menjunjung tinggi toleransi. Sikap toleran yang tertanam pada setiap masyarakat
membuat bangsa Indonesia kuat dan bersatu walaupun terpisah lautan ribuan
kilometer yang terdiri dari ribuan pulau.
Dalam Al-Quran juga dibahas tentang toleransi, oleh karena itu kita sebagai
umat muslim sudah sepatutnya menjunjung tinggi sikap saling toleransi antarumat
beragama dan saling menghormati antar hak dan kewajiban yang ada diantara kita
demi keutuhan Negara.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa makna toleransi?
2. Apa isi kandungan surat Yunus ayat 40-41?
3.Apa isi kandungan surat Al Maidah ayat 32?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui makna dari toleransi
2. Mengetahui kandungan surat Yunus ayat 40-41
3. Mengetahui isi kandungan surat Al-Maidah ayat 32
BAB 2
ISI

2.1 Toleransi
2.1.1 Pengertian
Dalam bahasa arab toleransi diistilahkan dengan “tasammuh” yang berarti
sesuatu atau membolehkan, mengizinkan dan saling memudahkan. Toleransi
pada dasarnya merupakan sikap lapang dada terhadap prinsip yang dipegang
atau dianut orang lain, tanpa mengorbankan prinsip sendiri.
Toleransi sangat penting dalam kehidupan manusia, baik dalam kata2
maupun dalam tingkah laku. Dalam hal ini toleransi berarti menghormati dan
belajar dengan orang lain, menghargai perbedaan, menjembatani kesenjangan
diantara kita sehingga tercapai kesamaan sikap. Toleransi juga merupakan awal
dari sikap menerima bahwa perbedaan bukanlah suat8u hal yang salah, justru
perbedaa harus dimengerti sebagai kekayaan. Misalnya, perbedaan ras, suku,
agama, dan adat istiadat, cara pandang, perilaku, pendapat. Dengan perbedaan
tersebut, diharapkan manusia bisa mempunyai sikap toleransi terhadap segala
perbedaan yang ada, hidup rukun, individu dan individu atau kelompok
masyarakat lainnya.

2.1.2 Ayat Tentang Tolerasi


Terkait dengan toleransi, Allah SWT. Menegaskan dalam firmannya sebagai
berikut:
َ‫ُّك أَ ْعلَ ُم بِ ْال ُم ْف ِس ِدين‬
Jَ ‫َو ِم ْنهُ ْم َم ْن ي ُْؤ ِمنُ بِ ِه َو ِم ْنهُ ْم َم ْن اَل ي ُْؤ ِمنُ بِ ِه ۚ َو َرب‬
Artinya: Dan di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepadanya(Al-
Quran). Dan diantaranya adapula orang-orang yang tidak beriman
kepadanya, sedangkan Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang
berbuat kesukaran (QS.Yunus/10: 40)

َ‫ك فَقُلْ لِي َع َملِي َولَ ُك ْم َع َملُ ُك ْم ۖ أَ ْنتُ ْم بَ ِريئُونَ ِم َّما أَ ْع َم ُل َوأَنَا بَ ِري ٌء ِم َّما تَ ْع َملُون‬
َ ‫َوإِ ْن َك َّذبُو‬
Artinya: Dan jika mereka tetap mendustakan (Muhammad), maka katakanlah
bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu tidak bertanggung jawab
terhadap apa yang kamu kerjakan dan akupun tidak bertanggung jawab
terhadap apa yang kamu kerjakan (QS. Yunus/10: 41)
2.2 Isi Kandungan Surat Yunus ayat 40-41
2.2.1 Makna Ayat Pada Surat Yunus 40-41
Pada Q.S. Yunus ayat 40 Allah SWT menjelaskan bahwa setelah nabi
Muhammad SAW berdakwah ada orang yang beriman kepada Al-Quran dan
mengikutinya serta memperoleh manfaat dari rislahnya yang disampaikan, tapi
ada juga yang tidak beriman dan mereka nanti dalam kekhafiran.
Pada Q.S. Yunus ayat 41 Allah SWT memberikan penegasan kepada rasul-
Nya, bahwa jika mereka mendustakanmu, katakanlah bahwa bagiku
pekerjaanku, dan lagi kalian pekerjaan kalian, kalian berlepas dari apa yang
aku kerjakan dan aku berlepas dari apa yang aku kerjakan dan aku berlepas dari
apa yang kalian kerjkan. Maha adil dan tidakpernah dzalim, bahkan dia
memberikan kepada setiap manusia sesuai dengan apa yang diterimanya
Dari penjelasan ayat tersebut dapat disimpulkan :
a. Umat manusia yang hidup setelah diutusnya nabi Muhammad SAW, terbagi
menjadi dua golongan, ada umat yang beriman terhadap kebenaran
kerasulan dan kitab suci yang disampaikan dan ada pula golongan yang
mendustakan kerasulan nabi Muhammad SAW, dan tidak terima kepada Al-
Quran.
b. Allah swt. Maha Mengetahui sikap dan perilaku orang-orang beriman yang
selama hidup di dunia senantiasa bertaqwa kepadanya, begitu juga orang
kafir yang tidak beriman kepada-Nya.
c. Orang beriman harus tegas dan berpendirian teguh atas keyakinannya ia
tegar meskipun hidup di tengah-tengah orang yang berbeda keyakinan
dengan dirinya.

2.3 Makna Kandungan Ayat pada Surat Al Maidah Ayat 32

2.3.1 Surat Al-Maidah Ayat 32

‫اس َج ِم ۡيعًا ؕ َو َم ۡن اَ ۡحيَاهَا فَ َكاَنَّ َم ۤا‬


َ َّ‫ض فَ َكاَنَّ َما قَتَ َل الن‬ ‫اۡل‬ ٍ ‫ك ۛؔ ۚ َكت َۡبنَا ع َٰلى بَنِ ۡۤى اِ ۡس َرٓا ِء ۡي َل اَنَّهٗ َم ۡن قَتَ َل ن َۡف ۢ ًسا بِغ َۡي ِر ن َۡف‬
ِ ‫س اَ ۡو فَ َسا ٍد فِى ا َ ۡر‬ ‌َ ِ‫ِم ۡن اَ ۡج ِل ٰذ ل‬
﴾۳۲﴿ َ‫ض لَ ُم ۡس ِرفُ ۡون‬ ‫اۡل‬
ِ ‫ك فِى ا َ ۡر‬ ِ ‫اس َج ِم ۡيعًا‌ؕ َولَـقَ ۡد َجٓا َء ۡتهُمۡ ُر ُسلُنَا بِ ۡالبَيِّ ٰن‬
َ ‫ت ثُ َّم اِ َّن َكثِ ۡيرًا ِّم ۡنهُمۡ بَ ۡع َد ٰذ ِل‬ َ َّ‫اَ ۡحيَا الن‬

Artinya: Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil,
bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang
itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka
bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan
barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah
dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah
datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-
keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu
sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi.

Allah SWT menjelaskan dalam ayat ini, bahwa setelah peristiwa


pembunuhan Qabil terhadap Habil, Allah SWT menetapkan suatu hukum
bahwa membunuh seorang manusia, sama dengan membunuh seluruh manuisa.
Begitu juga menyelamatkan kehidupan seorang manusia, sama dengan
menyelamatkan seluruh manusia. Ayat ini menyinggung sebuah prinsip sosial
dimana masyarakat bagaikan sebuah tubuh, sedangkan individu-individu
masyarakat merupakan anggota tubuh tersebut. Apabila sebuah anggota tubuh
sakit, maka anggota anggota tubuh yang lainnya pun ikut merasakan sakit.
Begitu juga apabila seseorang berani tangannya dengan darah orang yang
tidak berdosa, maka pada hakikatnya dia telah membunuh manusia-manusia
yang tidak berdosa. Dari segi sistem penciptaan manusia, terbunuhya Habil
telah menyebabkan hancurnya generasi besar suatu masyarakat, yang bakal
tampil dan lahir didunia ini.
Al-Qur’an memberikan perhatian penuh terhadap perlindungan jiwa manusia
dan menganggap membunuh seorang manusia, sama dengan membunuh semua
masyarakat.
Dalam surat Al-Maidah ayat 32 terdapat 3 pelajaran yang dapat kita petik,
yaitu:
1. Nasib kehidupan manusia sepanjang sejarah memiliki kaitan dengan
orang lain. Sejarah kemanusiaan merupakan mata rantai yang saling
berhubungan. Karena itu, terputusnya sebuah mata rantai akan
mengakibatkan musnahnya sejumlah besar umat manusia.
2. Nilai suatu pekerjaan berkaitan dengan tujuan mereka. Pembunuhan
seorang manusia dengan maksud jahat, merupakan pemusnahan sebuah
masyarakat, teatapi eksekusi terhadap seorang pembunuh dalam rangka
qishash merupakan sumber kehidupan masyarakat.
3. Mereka yang memiliki pekerjaan berhubungan dengan penyelamatan
jiwa manusia, seperti para dokter dan perawat, harus mengerti nilai
pekerjaan mereka. Menyembuhkan dan menyelamatkan orang yang sakit
dari kematian, bagaikan menyelamatkan sebuah masyarakat dari
kehancuran.
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan:
1. Dalam bahasa arab toleransi diistilahkan dengan “tasammuh” yang
berarti suatu atau membolehkan, mengizinkan, dan saling
memudahkan. Toleransi pada dasarnya merupakan sikap lapang dada
terhadap prinsip yang dipegang atau dianut orang lain, tanpa
mengorbankan prinsip sendiri. Dalil mengenai toleransi terdapat
pada surat Yunus ayat 40-41.
2. Menghindari diri dari tindakan kekerasan merupakan sebagian dari
masalah toleransi, dengan kita toleransi maka sebenarnya kita sudah
menghindari diri dari kekerasan, selain itu tindakan menghindari diri
dari kekerasan juga akan membuat kehidupan bermasyarakat menjadi
tentram dan harmonis. Dalil mengenai perintah menjauhi diri dari
tindakan kekerasan terdapat dapa surat Al Maidah ayat 32.
DAFTAR PUSTAKA
madlahthifatulaziz.blogspot.com
http://haryayaya.wordpress.com/2011/10/30/toleransi-dalam-beragama/
http://revelationskhairurrizal.blogspot.com/2013/08/ayat-ayat-tentang-anjuran-
bertoleransi.html
Kementrian Agama, Alquran Hadis Madrasah Tsanawiyah, (Jakarta:Kementrian
Agama, 2014)
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekert, (Jakarta: Pusat Kurikulum Perbukuan, Balitbang, kemendikbud, 2014)

Anda mungkin juga menyukai