Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

HUKUM NUN SUKUN DAN TANWIN (IDHAR HALQI DAN WAJIB, IQHOM
BIGHUNAH DAN BILAQUNAH, IQLAB DAN IKHFA SHAWAFI
(MEMBACA DAN TAHSIN QUR’AN)

Dosen Pengampu : Mualimin, M.pd

Disusun Oleh : Kelompok 3


1. Galuh Octavia Claudia Lianita
2. Nopita Etpianti

YAYASAN NURUL ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM YASNI BUNGO
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAAN ISLAM ANAK USIA DINI
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi allah swt . yang telah memberikan nikmat serta hidayahnya terutama nikmat
kesempatan dan Kesehatan sehingga kami bisa menyelesaikan makalah mata kuliah
“MEMBACA DAN TAHSIN QUR’AN “
Shalawat serta salam kita sampaikan kepada nabi besar kita Muhammad saw . yang telah
memberikan pedoman hidup yakni alquran dan sunah untuk keselamatan umat didunia
Makalah ini merupakan satu di antara tugas mata kuliah iad isd ibd deprogram studi piaud
fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan pada iai yasni bungo
Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Dr. soni
yuda ariyanto.M. selaku dosen pembimbing mata kuliah iad isd ibd dan kepada segenap pihak
yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah
Penulisan menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini maka itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan
makalah ini

Bungo, 26 Oktober 2023

Pemakalah
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………
A. Latar Belakang…………………………………………………………………...
B. Rumusan Masalah………………………………..................................................
C. Tujuan Penelitian…………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………….
A. Hukum Nun Sukun dan Tanwin…………………………………………………..
B. Idhar Halqi dan Wajib..............................................................................................
C. Iqhom Biqhunan dan Bilaqunah…………………………………………………...
D. Iqlab dan Ikhfa Shafawi…………………………………………………………...
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………….
A. Kesimpulan……………………………………………………………………….
B. Saran………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan membaca Al-qur’an merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan dan
merupakan hal yang penting bagi individu, sebagai umat Islam diwajibkan bagimu’min
baik laki-laki maupun perempuan, (fardhu ‘ain) untuk mempelajarinya dan diakhirat
nanti dipertanyakan Allah. Karena Al-qur’an merupakan kitab suci yang diwahyukan
kepada Nabi Muhammad SAW, yang mengandung petunjuk bagi manusia, Al-qur’an
diturunkan untuk menjadi pegangan hidup bagi mereka yang ingin mencapai kebahagiaan
dunia dan
akhirat, ajaran-ajarannya begitu luas serta ditujukan kepada umat dalam kehidupan yang
bagaimanapun. Al-qur’an sangatlah penting diajarkan pada setiap anak, karena Alqur’an
merupakan kunci dan menjadi petunjuk untuk berbuat kebaikan.

Al-qur’an merupakan pedoman yang utama bagi umat Islam dan barang siapa yang
mengamalkan ajarannya niscaya akan mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat,
sebaliknya jika manusia itu ingkar terhadap ajaran-ajaran Al-qur’an maka siksaan Allah
SWT amat dahsyat akan menimpa mereka. Kalau melihat kenyataan yang ada,
pendidikan agama yang diberikan pada sekolah-sekolah umum pada khususnya sangatlah
kurang. Dengan pendidikan agama yang kurang diberikan pada sekolah, khususnya
dalam membaca A-qur’an ini mengakibatkan banyak anak yang tidak dapat membaca Al-
qur’an sesuai dengan kaidah tajwid, serta mempengaruhi minatnya untuk rajin membaca
Al-qur’an, dan juga mempengaruhi sikap diri anak dalam pergaulannya baik di sekolah
atau di masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Hukum Bacaan Nun Mati (sukun) dan Tanwin (idhar halqi dan wajib,
2. Bagaimana hukum bacaan iqhom bighunah dan bilagunnah, iqlab dan ikjfa shafawi)
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Hukum Bacaan Nun Mati (sukun) dan Tanwin (idhar halqi dan
wajib,
2. Untuk mengetahui hukum bacaan iqhom bighunah dan bilagunnah, iqlab dan ikjfa
shafawi)
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Nun Mati dan Tanwin

Nun mati (sukun) adalah huruf nun ( ‫ ) ن‬yang ditandai atau berharakat sukun ( ْ‫) ن‬, nun mati
dalam rangkaian ْ‫ﻦْ ﻨ ْ ﻦى‬. sedangkan,Tanwin adalah suara nun sukun ( bukan suara nun sukun
tetapi bunyi suara nun sukun ) yang terdapat diakhir kata benda ( ‫) مسا‬. Tanwin merupakan
tanda harakat rangkap umpamanya :

 Suara An ditandai dengan Fathahtain


 Suara In ditandai dengan Kasrahtain
 Suara Un ditandai dengan Dhommahtain Hukum nun mati dan tanwin dalam ilmu tajwid
ada 4, yaitu:
1) Izhar
2) Idgham
3) Iqlab
4) Ikhfa
 Izhar ( ْ‫) رَاْه ِظ ا‬Izhar menurut bahasa artinya adalah jelas, terang, atau tampak. Sedangkan
menurut istilah izhar artinya adalah mengeluarkan bunyi lafal atau huruf tanpa dengung.
Dalam ilmu tajwid pembagian hukum izhar ada 4, namun dalam hukum nun mati atau sukun
ada 2, yaitu
1) Izhar Halqi ( ‫) ِيْق َلح ْرَاْه ِظ ا‬
2) Izhar Wajib ( ْ‫)ِبجَاو ْرَاْه ِظ ا‬

 Izhar Halqi ( ‫)ِيْق َلح ْرَاْه ِظ ا‬


Izhar dalam bahasa artinya adalah jelas atau terang, sedangkan halqi menurut bahasa artinya
adalah tenggorokan. Menurut istilah izhar halqi artinya adalah membaca lafal atau huruf
dengan bunyi atau suara yang jelas tanpa didengungkan. Hukum izhar halqi adalah apabila
nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf halqi. Adapun huruf huruf halqi
sebanyak 6 huruf yaitu Hamzah ( ‫) ء‬, Haa’ ( ‫) ه‬, ‘Ain ( ‫) ع‬, Ghain ( ‫ غ‬Khaa’ ( ‫) ح‬, Khoo’ ( ‫خ‬
). Huruf huruf ini disebut halqi karena Makhorijul ( tempat keluarnya suara huruf ) tersebut
adalah di kerongkongan.
Cara membaca Nun Sukun atau Tanwin yang sedemikian itu harus terang, jelas dan pendek,
bunyi suaranya tetap jelas, tidak samar dan tidak mendengung. Sebagai misal Nun Sukun ( ْ
‫ ) ن‬bertemu Hamzah ( ‫ َاَن أ ْ ِن ا‬: ‫ ) ء‬harus dibaca IN ANA,tidak boleh dibaca INN
( mendengung ) ANA.
Misal Fathahtain ( ‫ ) ــ‬bertemu Hamzah ( ‫ْ َد َح ااـُو ُفك‬: ‫ ) ء‬harus dibaca KUFUWAN AHAD
tidak boleh dibaca KUFUWANN ( mendengung ) AHAD. Contoh – contoh bacaan izhar
halqi yang lain:
 Nun Mati ( ْ‫ ) ن‬bertemu huruf Halqi1
1. 1.Nun Mati ( ْ‫ ) ن‬bertemu Hamzah : ‫ىَ ْطَع أ ْ َﻦ م‬
2. Nun Mati ( ْ‫ ) ن‬bertemu Haa’ : ‫َىْهَﻨي‬
3. Nun Mati ( ْ‫ ) ن‬bertemu ‘Ain : ِ ‫َقَلع ْ ِﻦ‬
4. Nun Mati ( ْ‫ ) ن‬bertemu Ghain : ّ‫ِلغ ْ ِﻦ م‬
5. Nun Mati ( ْ‫ ) ن‬bertemu Khaa’ : َ‫ْنُوِتْح َﻨي‬
6. Nun Mati ( ْ‫ ) ن‬bertemu Khoo’ : ٍ‫ْفَو خ ْ ِﻦ م‬
 Tanwin ( ‫ ) ــ‬bertemu huruf Halqi
1. Kasrahtain ( ‫ ) ٍـ‬bertemu Hamzah : ‫َاِذ اٍ ِد سَاح‬
2. Dhommahtain ( ‫ ) ــ‬bertemu Haa’ : َ‫ِيه ـَم َلس‬
3. Fathahtain ( ‫ ) ــ‬bertemu ‘Ain : ِ‫َة ِيَالع ٍّةَﻨج‬
4. Dhommahtain ( ‫ ) ــ‬bertemu Ghain : ٍ‫ْنُو ﻨَم م ُْر َيغ ـْر َج ا‬
5. Fathahtain ( ‫ ) ــ‬bertemu Khaa’ : ‫اـبَاِس ح ـءآ ََطع‬
6. Kasrahtain ( ‫ ) ٍـ‬bertemu Khoo’ : ‫اـْر َيخٍ ةّ َرد‬

Huruf huruf izhar enam diatas terhimpun dipermulaan kata pada syair

:‫سَاخ – ُْر َيغ – َُه زَاح – اـْم ِلع – َكَاه – ِىَخ أ‬

 Izhar Wajib ( ْ‫) ِبجَاو ْرَاْه ِظ ا‬


Hukum izhar wajib adalah apabila Nun Mati atau Tanwin bertemu dengan salah satu huruf
hijaiyah yaitu Yaa’ ( ‫ ) ي‬dan Wawu ( ‫ ) و‬dalam satu lafal atau kalimah, maka membacanya
adalah tidak disuarakan dengan mendungung, tetapi wajib dibaca dengan jelas atau terang.
Bandingkan dua contoh dibawah ini untuk lebih jelasnya

 Masing – masing terdapat Nun Mati ( ْ‫ ) ن‬bertemu Wau ( ‫) و‬


1. ْ ‫ َتَبَح و ْ ِنا‬terdiri dari dua kalimah, harus dibaca IUWWAHABAT, tidak boleh dibaca IN-
WAHABAT, sebab Nun diighamkan pada Wawu.
2. ‫ ـنَاْو ِﻨق‬terdiri dari satu kalimah, harus dibaca QIN-WANUN dengan terang dan jelas, tidak
boleh dibaca QIUWWANUN, sebab Nun Wajib diizharkan, karena Nun Mati ( ْ‫ ) ن‬dan Wau
( ‫ ) و‬terdapat dalam satu kalimah.
 Contoh hukum bacaan izhar wajibBerikut adalah contoh hukum bacaan izhar wajib yang
terdapat dalam Al Quran yaitu:
‫ ـنَاْي ُﻨب‬, ‫ َاْيُنَدا‬, ‫ـنَاْو ِﻨق‬, dan ‫ـنَاْو ﻨِ ص‬
 Idgham ( ْ ‫مَاِْغ‬倯ِ‫) أ‬
Idgham menurut bahasa artinya adalah memasukkan atau mentasydidkan. Sedangkan
menurut istilah idgham artinya adalah mengeluarkan bunyi atau suara dengan cara
memasukkan atau mentasydidkan lafal atau bacaan. Dalam ilmu tajwid pembagian hukum
idgham ada 2, yaitu:
1. Idgham Bighunnah ( ‫) ّةُﻨِغ بْ مَاْغ ِد أ‬
2. Idgham Bilaghunnah ( ْ‫) ّةُﻨَغ ِلبْ مَاْغ ِد أ‬
 Idgham Bighunnah ( ‫َةُنِغ بْ مَاِْغ‬倯ِ‫) أ‬
Idgham Bighunnah menurut istilah adalah memasukkan atau mentasydidkan bacaan dengan
mendengung. Dalam bahasa arti bighunnah adalah dengan mendengung.
Hukum idgham bighunnah adalah apabila Nun Mati atau Tanwin bertemu salah satu huruf
empat yaitu Yaa’ ( ‫) ي‬, Nun ( ‫) ن‬, Mim ( ‫) م‬, dan Wawu ( ‫ ) و‬dalam dua kata atau lafal.
Misal pada bacaan Nun Mati
Nun mati atau tanwin itu dimasukkan menjadi satu dengan huruf sesudahnya atau
ditasydidkannya dan dengan mendengung. Sebagai misal huruf Nun Mati ( ْ‫ ) ن‬bertemu Yaa’
(‫)ي‬
.َ‫ ْلُو َقي ْ َﻦ ل‬ini terdiri dari dua kata, yaitu ْ‫ َﻦ ل‬dan َ‫ ْلُو َقي‬membacanya harus LAYYAQUULA,
tidak boleh dibaca LAN YAQUULA, sebab nun mati sudah dimasukkan menjadi satu
dengan huruf Yaa’ sesudahnya

Misal pada bacaan Tanwin

Misal pada bacaan Fathahtain ( ‫ ) ــ‬bertemu huruf Yaa’ : ُ‫ هَاْقَلي اـبَاِتك‬ini pun terdiri dari dua kata
atau lafal yaitu ‫ اـبَاِتك‬dan ُ ‫َاْقَلي‬F ‫ ه‬, membacanya harus KITAABAYYALQOOHU, tidak boleh
dibaca KITAABAN YALQOOHU.

Satu lagi contoh ٍ‫ َالم ْ ِﻦ م‬, tidak boleh dibaca MIN MAALIN , tetapi wajib dibaca MIMMAALIN,
sebab Nun mati bertemu Mim dan sudah diidghamkan pada huruf Mim,dan seterusnya. Contoh
Bacaan Idgham Bighunnah dalam Al Quran, antara lain:

Nun Mati Bertemu Huruf Idgham Bighunnah

Nun Mati Bertemu Huruf Idgham

Contoh Bacaanْ

‫ ن‬bertemu ‫ي ْ َلْمَع ي ْ َﻦ ْم‬

‫ ن‬bertemu ‫ن ٍ َةْمِع ن ْ ِﻦ ْم‬

‫ ن‬bertemu ‫م ٍ َد َس م ْ ِﻦ ْم‬

‫ ن‬bertemu ‫و ْ ِم ِه ئآَر و ْ ِﻦ م‬

Tanwin Bertemu Huruf Idgham Bighunnah

Tanwin Bertemu Huruf Idgham

Contoh Bacaan

‫ ٍـ‬bertemu ‫ٍ ي ُ ُر ْد َص ي‬倰ِ ‫َئْم َو‬

‫ يــ‬bertemu ‫ـَةب`ِ صَان ـَةِلمَاع‬ ‫ن‬

‫ ٍـ‬bertemu ‫ٍ ْلّيِج س ْ ِﻦ مٍ َةرَاِج ِح ب‬ ‫م‬

‫ ــ‬bertemu ‫ْ َهّد َد ّع و ـَالم‬ ‫و‬


 Idgham Bilaghunnah ( ْ ‫َةُنَغ ِلبْ مَاِْغ‬倯ِ‫) أ‬Idgham Bilaghunnah menurut istilah adalah memasukkan
atau mentasydidkan bacaan tanpa mendengung. Menurut bahasa bilaghunnah artinya adalah
dengan tidak mendengung.
Hukum Idgham Bilaghunnah adalah apabila Nun Mati atau Tanwin bertemu Lam ( ‫ ) ل‬dan
Roo’ ( ‫) ر‬. Cara membaca mengidghamkan Nun Mati dan Tanwin pada Lam dan Ro’, tetapi
tanpa mendengung.
Contoh Nun Mati ( ْ ‫ ) ن‬bertemu Lam ( ‫ َلْع َفتْ َم ل ْ ِناْ) ل‬dibaca ILLAM TAF’AL, tidak boleh
dibaca IN-LAM TAF’AL, bunyi Nun Mati menjadi satu dengan Lam dalam lafal ْ ‫َم ل‬
‫ِنا‬.ْ Contoh Nun Mati ( ْ‫ ) ن‬bertemu Roo’ ( ‫) ر‬9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Proses pengenalan atau mempelajari ilmu tajwid dapat dilakukan dengan mempelajari
dari buku, namun akan tetapi jauh lebih baik lagi jika mempelajarinya melalui atau
didampingi seorang yang memiliki pengetahuan ilmu tajwid. Perkembangan teknologi
yang sangat cepat juga berdampak pada perubahan dibidang pendidikan. Pendidikan
sekarang telah memasuki era pendidikan 4 yang merupakan dampak dari revolusi industri
4 yang mempunyai ciri lebih memanfaatkan teknologi digital dalam proses pembelajaran.

B. SARAN
Alhamdulillah, penulis telah menyelesaikan makalah ini. Harapannya makalah ini akan
dapat bermanfaat untuk pembaca. Tentu dalalm penulisan makalah ini masih banyak
kesalahan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan. Tajwid adalah ilmu yang sangat mulia. Hal ini karena keterkaitannya secara
langsung dengan Alquran. Bahkan dalam dunia ilmu hadits, seorang alim tidak akan
mengajarkan hadits kepada muridnya sehingga ia sudah menguasai ilmu Alquran. Tujuan
mempelajari ilmu tajwid adalah untuk menjaga lidah agar terhindar dari kesalahan dalam
membaca Alquran
DAFTAR PUSTAKA

1. kumparan/berita-hari-ini/hukum-nun-mati-dan-
2. tanwin-sebagai-ilmu-tajwid-yang-perlu-dipelajari-1xCEf67vtv
3. mediaindonesia/humaniora/440490/mengenal-
4. lebih-dalam-hukum-nun-mati-bertemu-tanwin
5. ocspersonnel/nun-mati-tanwin/

Anda mungkin juga menyukai