Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Qiratul Qur’an Wa Tahfid (QQWT)

“Hukum Mim Sukun”


Dosen Pengampu : Anisa Fitriyani, M.E.

Disusun Oleh:

Kelompok 7

Pipin (201420053)

Dedeh Sunarsih (201420054)

Amalia Hanipah (201420056)

Fathi Reza (201420057)

Kelas PBS B

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UIN SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Assalamuallaikum wr.wb

Bismillahirahmanirrahim..

Puji syukur kehadirat Allah SWT,tuhan semesta alam. Atas izin dan karunianya,kami dapat
menyelesaikan makalah dengan tepat waktu tanpa tanpa kurang satu apapun. Tak lupa pula kami
haturkan sholawat serta salam kepada jujungan Rasulullah Muhammad SAW semoga syafaatnya
mengalir pada kita dihari akhir kelak.

Penulisan makalah yang berjudul “HUKUM MIM MATI” yang bertujuan untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Qiratul Qur’an Wa Tahfid (QQWT) yang diampu oleh Ibu Anisa
Fitriyani,M.E. Pada makalah ini diuraikan tantang hukum mim mati, yang diharapkan dapat
menambah wawasan baik bagi pembaca ataupun bagi penulis sendiri. Tak lupa kami ucapkan
terima kasih kepada Ibu Anisa Fitriyani, M.E yang telah memberikan tugas makalah ini.

Akhirul kalam, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Besar
harapan kami agar pembaca berkenan memberikan umpan balik berupa kritik dan saran. Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat baik bagi pembaca ataupun bagi penulis sendiri.

Wassalamuallaikum wr.wb

Selasa, Oktober 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................................................. iii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Mim Mati ........................................................................................................... 2


B. Pembagian Hukum Mim Mati ............................................................................................. 2
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 5

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai dampak positif
terhadapa berbagai bidang, tak terkecuali Al-Quran. Dengan sarana prasarana yang
canggih berkembang pesat membantu para kalangan untuk mempelajarinya. Selain itu,
Al-Qur’an merupakan kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
melalui malaikat Jibril secara mutawatir serta membacanya dalah ibadah.
Mengingat itu Al-Qur’an betapa berpengaruhnya dalam kehidupan manusia, dengan
belajar membaca,memahami,menghayati dan mengamalkan isi kandungan dalam Al-
Qur’an kedalam kehidupan sehari-hari adalah sebuah kewajiban bagi seorang muslim.
Seperti yang tertera dalam Al-Qur’an surah Al-Muzamil ayat 4 “Dan bacalah Al-Qur’an
dengan tartil”.
Ilmu tajwid ialah pengetahuan tentang kaidah serta cara membaca Al-Quran dengan
baik dan benar. Tujuan mempelajari ilmu tajwid untuk memelihara bacaan Al-Qur’an
dari kesalahan dan perubahan, serta memelihara lisan dari kesalahan pembaca. Hukum
mempelajari ilmu tajwid sendiri adalah fardu kifayah, sedangkan membacanya ialah
fardu ‘ain.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Idzahar syafawi dan bagaimana syarat, huruf serta cara
membacanya?
2. Apa pengertian Ikhfa syafawi dan bagaimana syarat, huruf serta cara
membacanya?
3. Apa pengertian Idgham syafawi dan bagaimana syarat, huruf serta cara
membacanya?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Mim Mati

Mim mati adalah huruf mim yang tidak berharokat, memiliki tanda baca yaitu sukun. Hukum
mim mati adalah cara membaca mim ketika bertemu dengan huruf hijaiyyah baik washol maupun
waqof. Mim mati apabila bertemu dengan huruf Hijaiyyah cara bacanya sama dengan hukum nun
mati atau tanwin, ada yang dibaca dengung, jelas, dan ada pula yang samar.
Yang membedakan keduanya adalah terletak pada bibir. Kalau nun mati atau tanwin tidak melaui
dua bibir, sementara mim mati melalui dua bibir, mim yang sakin tidak dapat jatuh sebelum huruf
mad karena akan terjadi pertemuan dua huruf yang sakin dan hal ini mustahil terjadi dalam bahasa
arab, karena tidak dapat dibaca dan diucapkan .

B. Pembagian Hukum Mim Mati

1. Idzhar syafawi

Izhar artinya jelas atau terang. Sedangkan, syafawi artinya sebangsa bibir. Jika mim mati
(‫ )م‬bertemu dengan huruf-huruf hijayyah, kecuali mim (‫ )م‬dan ba (‫)ب‬. Cara membacanya
hendaknya jelas dengan bibir tertutup tanpa ada suara dengung.

Contohnya :

١. ‫لم يلد ولم يولد‬ Q.S. Al-ikhlas (3)

٢. ‫ فسبح بحمد ربك واستغفره‬Q.S. Annashr (3)

٣. ‫وال أنتم عابدون ما أعبد‬ Q.S. Al-Kafirun (3)

٤. ‫لكم دينكم ولي دين‬ Q.S. Al-Kafirun (6)

٥. ‫الذينهم يراءون‬ Q.S. Al-Ma'un (6)

2
2. Ikhfa syafawi

Ikhfa artinya menyamarkan atau menyembunyikan, sedangkan syafawi artinya sebangsa bibir.
Syarat bacaan ikhfa syafawi, yaitu apabila mim mati bertemu dengan huruf (‫)ب‬. Dinamakan
syafawi karena makhraj mim dari syafah/bibir, ketika bertemu dengan huruf (‫)ب‬. Mim sukun
dilafalkan samar menjadi gunnah dan ditahan 2 harakat. Cara membacanya samar-samar, artinya
pada saat membaca mim sukun disamarkan dan terdengar seperti didengungkan (gunnah).

Contohnya :

١. ‫والدين هم بآيات‬ Q.S. Al- Mukminun (58)


٢. ‫الم يعلم بأن هللا يرى‬ Q.S. Al-Alaq (14)
٣. ‫ ترميهم بحجارة من سجيل‬Q.S. Al-Fiil (4)
٤. ‫إن ربهم بهم يومئذ لخبير‬ Q.S. Al-Adiyat (11)
٥. ‫لست عليهم بمصيطير‬ Q.S. Al-Ghasyiyah (22

3. Idgham Mimi (Idgham Mislain)

Idgham artinya melebur atau memasukkan, sedangkan mimi artinya sebangsa huruf mim.
Idgham Mislain apabila mim mati bertemu dengan huruf mim (‫)م‬. yang berharakat. Cara
pengucapannya harus disertai dengan gunnah (dengung) dengan memasukkan huruf mim mati
kedalam huruf mim sesudahnya. Cara membaca mim ditahan 2 harokat. .

Contohnya :

١. ‫ الذي أطعمهم من جوع وآمنهم‬Q.S. Quraisy (4)

٢. ‫إنها عليهم مؤصدة‬ Q.S. Al-Humazah(8)

٣. ‫فيها بإذن ربهم من كل أمر‬ Q.S. Al-Qadr (4)

٤. ‫ألئك أنهم مبعوثون‬ Q.S. Al-Muthaffifin (4)

٥. ‫وهللا من ورائهم محيط‬ Q.S. Al-Buruj (20)

3
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari yang telah diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa pembagian mim mati ada tiga yaitu
idgham mislain, ikhfa syafawi, idzhar syafawi. Idgham mislain adalah apabila mim mati bertemu
dengan huruf mim yang berharakat. Cara pengucapannya harus disertai dengan gunnah
(dengung), Ikhfa Syafawi apabila mim mati bertemu dengan huruf ba (‫)ب‬, harus dibaca ikhfa,
yakni menyamarkan mim mati karena dengungan (gunnah). Idzhar Syafawi Jika mim mati
bertemu dengan huruf-huruf hijaiyyah selain huruf mim (‫ )م‬dan ba (‫ )ب‬membacanya tidak boleh
dengung dan huruf mim sukun harus dibaca jelas dan baik.

4
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Muzammil, Panduan Tahsin Tilawah, (Ciputat Tangerang: Ma’had Alqur’an Nurul
Hikmah, 2015).

http://ukhtyanissa.blogspot.co.id/2013/10/makalah-hukum-bacaan-mim-mati.html

Anda mungkin juga menyukai