Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH ILMU PENDIDIKAN ISLAM

SUMBER DAN DASAR PENDIDIKAN ISLAM

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Islam

Dosen Pengampu : Dr. H. Ruswan, M.A

Disusun Oleh :

1. M. Syaiful Islam (1908086067)


2. Rizki Dwi Ariyanti (1908086091)
3. Siti Ropiah (1908086094)

PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN WALISONGO SEMARANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul pusat-pusat dan lembaga
pendidikan ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
dosen kami, Dr. H. Ruswan, M.A pada mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang lembaga pendidikan di
Indonesia bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. H. Ruswan, M.A, selaku dosen
mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………i

DAFTAR ISI...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan .................................................................................................. 1
D. Manfaat ................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Dasar Ilmu Pendidikan Islam ............................................. 3
B. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan Islam .................................................... 4
C. Nilai-nilai Normatif Pendidikan Islam ..................................................6
D. Sumber Pendidikan Islam Menurut Al-Qur’an......................................7
E. Sumber Pendidikan Islam Menurut Assunah.........................................8
F. Sumber Pendidikan Islam Menurut Ijtihad .........................................10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 14
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan Islam  merupakan hal yang tidak bisa terlepas dari kehidupan umat
Islam. Pendidikan merupakan unsur terpenting bagi manusia untuk meningkatkan
kadar keimanannya terhadap Allah SWT, karena orang semakin banyak mengerti
tentang dasar-dasar Ilmu Pendidikan Islam maka kemungkinan besar mereka akan
lebih tau dan lebih mengerti akan terciptanya seorang hamba yang beriman. Manusia
hidup dalam dunia ini tanpa mengenal tentang dasar-dasar Ilmu Pendidikan Islam,
maka jelas bagi mereka sulit untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, apa lagi
menjadi hamba yang beriman. Dalam kaitannya pernyataan di atas dapat diberikan
definisi bahwa kita perlu mempelajari suatu hal yang lebih dalam tentang Islam.
Namun banyak orang yang belum mengerti apa saja yang menjadi dasar-dasar Ilmu
Pendidikan Islam.
Oleh sebab itu, dalam makalah ini akan ada pembahasan mengenai dasar-dasar
pendidikan dalam islam, yaitu menurut al-Quran, al-Hadits dan Ijtihad.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Dasar Ilmu Pendidikan Islam ?
2. Bagaimana Dasar-Dasar Pendidikan Islam ?
3. Bagaimana Nilai-nilai Normatif Pendidikan Islam ?
4. Bagaimana Sumber Pendidikan Islam Menurut Al-Qur’an?
5. Bagaimana Sumber Pendidikan Islam Menurut AsSunah ?
6. Bagaimana Sumber Pendidikan Islam Menurut Ijtihad ?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Dasar Ilmu Pendidikan Islam
2. Untuk Mengetahui Dasar-Dasar Pendidikan Islam
3. Untuk Mengetahui Nilai-Nilai Normatif Pendidikan Islam
4. Untuk Mengetahui Sumber Pendidikan Islam Menurut Al-Qur’an
5. Untuk Mengetahui Sumber Pendidikan Islam Menurut Assunah
6. Untuk Mengetahui Sumber Pendidikan Islam Menurut Ijtihad
D. Manfaat
1. Memahami pengertian dasar Ilmu Pendidikan Islam
2. Memahami Dasar-Dasar Pendidikan Islam
3. Memahami Nilai-Nilai Normatif Pendidikan Islam
4. Memahami Sumber-Sumber Pendidikan Islam menurut Al-Quran
5. Memahami Sumber-Sumber Pendidikan Islam menurut As Sunah
6. Memahami Sumber-Sumber Pendidikan Islam menurut Ijtihad
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Dasar Pendidikan Islam


Dasar pendidikan Islam merupakan landasan operasional untuk merealisasikan
dasar ideal/sumber pendidikan Islam. Menurut Hasan Langgulung, dasar operasional
pendidikan Islam ada enam, yaitu historis, sosiologis, ekonomi, poitik dan
administrasi, psikolois, dan filosofis. Keenam dasar itu berpusat pada dasar filosofis.
Penentuan dsar tersebut agaknya sekuler selain tidak memasukkan daftar religious,
juga menjadikan filsafat sebagai induk dari segala dasar. Dalam Islam, dasar
operasional segla sesuatu adalah agama, sebab agama menjadi frame bagi setiap
aktivitas yang bernuansa keislaman. Dengan agama suatu aktivitas kependidikan
menjadi bermakna, mewarnai dasar lain, dan bernilai ubudiyah.1
Landasan adalah dasar atau fondasi tempat berpijak yang baik dalam setiap
usaha, kegiatan dan tindakan yang disengaja untuk mencapai suatu tujuan.
Fungsi dari landasan atau dari pendidikan Islam tersebut adalah seperti
fondasi yang akan mengokohkan berdirinya suatu bangunan. Sehingga dengan
demikian usaha kegiatan tersebut benar-benar mempunyai dasar keteguhan dan
keyakinan dalam mencapai tujuan.2
B. Dasar-Dasar Pendidikan Islam
Dasar pendidikan Islam merupakan landasan operasional untuk merealisasikan
dasar ideal/sumber pendidikan Islam. menurut Hasan langgulung, dasar operasional
pendidikan Islam ada 6 yaitu historis sosiologis, ekonomi politik dan administrasi
psikologis dan filosofis. Ke-6 dasar itu berpusat pada dasar filosofis.dalam Islam,
dasar operasional segala sesuatu adalah agama, sebab agama menjadi frame bagi

1
Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Amzah, 2010, hal.46
2
Munardji, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: PT Bina Ilmu, 2004, hal.48
setiap aktivitas yang bernuansa keislaman.dengan agama, semua aktivitas
kependidikan menjadi bermakna mewarnai dasar lain, dan bernilai ubudiyah. Oleh
karena itu, 6 dasar operasional pendidikan yang telah disebutkan perlu ditambahkan
dasar yang ke-7 yaitu agama.
1. Dasar historis
Dasar historis adalah dasar yang berorientasi pada pengalaman pendidikan
masa lalu baik dalam bentuk undang-undang maupun peraturan-peraturan agar
kebijakan yang ditempuh masa kini akan lebih baik.dasar ini juga dapat dijadikan
acuan untuk memprediksi masa depan, karena dasar ini memberi data input tentang
kelebihan dan kekurangan kebijakan serta maju mundurnya prestasi pendidikan yang
telah ditempuh.misalnya, bangsa Arab memiliki kegemaran untuk di sastra, maka
pendidikan sastra di Arab menjadi penting dalam kurikulum masa kini titik sebab,
sastra selain menjadi identitas dan potensi akademik bagi bangsa Arab juga berfungsi
sebagai sumber perekat bangsa.
2. Dasar sosiologis
Dasar sosiologis adalah dasar yang memberikan kerangka sosial budaya yang
mana dengan Sosio budaya itu pendidikan dilaksanakan titik dasar ini juga berfungsi
sebagai tolak ukur dalam prestasi belajar.artinya tinggi rendahnya suatu pendidikan
dapat diukur dari tingkat relevansi output pendidikan dengan kebutuhan dan
keinginan masyarakat. pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak kehilangan
konteks atau tercerabut dari akar masyarakatnya.prestasi pendidikan hampir tidak
berguna jika prestasi itu merusak tatanan masyarakat titik demikian juga, masyarakat
yang baik akan menyelenggarakan format pendidikan yang baik pula.
3. Dasar Ekonomi
Dasar ekonomi adalah yang memberikan perspektif tentang potensi-potensi
finansial menggali dan mengatur sumber-sumber serta bertanggung jawab terhadap
rencana dan anggaran pembelajarannya. Dikarenakan pendidikan dianggap sebagai
sesuatu yang luhur maka sumber-sumber finansial dalam menghidupkan pendidikan
harus bersih suci dan tidak bercampur dengan harta benda yang syubhat. ekonomi
yang kotor akan menjadikan ketidak berkahan hasil pendidikan titik misalnya, untuk
pengembangan pendidikan baik untuk kepentingan honorarium pendidikan maupun
biaya operasional sekolah suatu lembaga pendidikan mengembangkan sistem rentenir.
Boleh jadi usahanya itu secara material berkembang tetapi secara spiritual tidak akan
berkah titik peningkatan ilmu pengetahuan bagi peserta didik tidak akan memiliki
implikasi yang signifikan terhadap perkembangan moral dan spiritual peserta didik.
4. Dasar politik dan administratif
Dasar politik dan administrasi adalah dasar yang memberikan bingkai
ideologis yang digunakan sebagai tempat bertolak untuk mencapai tujuan yang dicita-
citakan dan direncanakan bersama titik dasar politik menjadi penting untuk
pemerataan pendidikan baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Dasar ini juga
berguna untuk menentukan kebijakan umum dalam rangka mencapai kemaslahatan
bersama bukan hanya untuk golongan atau kelompok tertentu. Sedangkan dasar
administrasi berguna untuk memudahkan pelayanan pendidikan, agar pendidikan
dapat berjalan dengan lancar tanpa ada gangguan teknis dan pelaksanaannya.
5. Dasar psikologis
Dasar psikologis adalah dasar yang memberikan informasi tentang bakat minat
watak karakter motivasi dan inovasi peserta didik pendidik tenaga administrasi serta
sumber daya manusia yang lain titik dasar ini berguna juga untuk mengetahui tingkat
kepuasan dan kesejahteraan batiniah pelaku pendidikan tips agar mereka mampu
meningkatkan prestasi dan kompetisi dengan cara yang baik dan sehat. dasar ini pula
yang memberikan suasana batin yang damai, enam, dan indah di lingkungan
pendidikan meskipun dalam kedamaian dan ketenangan itu senantiasa terjadi
dinamika dan gerak cepat untuk lebih maju bagi pengembangan lembaga pendidikan.
6. Dasar filosofis
Dasar filosofis adalah dasar yang memberi kemampuan memilih yang terbaik,
memberi arah suatu sistem, mengontrol dan memberi arah kepada semua dasar-dasar
operasional lainnya. Bagi masyarakat sekuler dasar ini menjadi acuan terpenting
dalam pendidikan titik sebab, filsafat bagi mereka merupakan induk dari segala dasar
pendidikan titik sementara bagi masyarakat religius seperti masyarakat muslim dasar
ini sekedar menjadi bagian dan cara berpikir dibidang pendidikan secara sistemik,
radikal, dan universal, yang asas-asasnya diturunkan dari nilai ilahiyah.
7. Dasar religius
Dasar religius adalah dasar yang diturunkan dari ajaran agama titik dasar ini
secara detail telah dijelaskan pada sumber pendidikan Islam titik dasar ini menjadi
penting dalam pendidikan Islam titik sebab dengan dasar ini semua kegiatan
pendidikan menjadi bermakna titik konstruksi agama membutuhkan aktualisasi dalam
berbagai dasar pendidikan yang lain seperti historis, sosiologis, politik dan
administratif, ekonomis, psikologis, dan filosofis.agama menjadi frame bagi semua
dasar pendidikan Islam titik aplikasi dasar-dasar yang lain merupakan bentuk realisasi
diri yang bersumber dari agama dan bukan sebaliknya. Apabila agama Islam menjadi
frame bagi dasar pendidikan Islam, maka semua tindakan kependidikan dianggap
sebagai suatu ibadah titik sebab ibadah merupakan aktualisasi diri ( self actualization)
yang paling ideal dalam pendidikan Islam titik dalam masalah agama, aktualisasi di
sini tidak Sama persis dengan apa yang dimaksud dalam teori hierarki kebutuhan
Abraham Maslow aktualisasi di sini memiliki arti realisasi perilaku keagamaan yang
pernah dijadikan di alam arwah antara ruh manusia dan Tuhan. Sedangkan menurut
teori Maslow puncak kebutuhan manusia adalah aktualisasi diri yang mana agama
tidak termasuk didalamnya. Kebutuhan agama tidak dapat dijelaskan dalam kelima
hierarki kebutuhan tersebut sebab agama merupakan perilaku transcendental orang
yang salat misalnya, semata-mata tidak untuk memenuhi kebutuhan biologis, aman,
cinta, harga diri, dan aktualisasi diri, tetapi untuk memenuhi kebutuhan transendensi,
seperti ikhlas karena Allah.3

3
Ibid, hal. 47-50
C. Nilai-nilai normatif pendidikan Islam
Alquran memuat nilai normatif yang menjadi acuan dalam pendidikan Islam titik nilai
yang dimaksud terdiri atas tiga pilar utama yaitu sebagai berikut:
1. I'tiqadiyah, yang berkaitan dengan pendidikan keimanan, seperti percaya kepada
Allah, malaikat, Rasul, kitab, hari akhir, dan takdir, yang bertujuan untuk menata
kepercayaan individu.
2. Khuluqiyah, yang berkaitan dengan pendidikan etika, yang bertujuan untuk
membersihkan diri dari perilaku rendah dan menghiasi diri dengan perilaku terpuji.
3. Amaliyah, yang berkaitan dengan pendidikan tingkah laku sehari-hari, baik yang
berhubungan dengan:
 Pendidikan ibadah, yang memuat hubungan antara manusia dengan Tuhannya,
seperti salat, puasa, zakat, haji, dan yang bertujuan untuk aktualisasi nilai-nilai
ubudiyah.
 Pendidikan muamalah, yang memuat hubungan antara manusia, baik secara
individual maupun institusional. Seperti pendidikan syakhsiyyah,
pendidikan Madaniyyah, pendidikan Jana'iyyah, pendidikan murafa'at,
pendidikan dusturiyyah, pendidikan duwwaliyyah, dan pendidikan
iqtishadiyyah.
Alquran secara normatif juga mengungkapkan lima aspek pendidikan dalam
dimensi dimensi kehidupan manusia yang meliputi:
1. Pendidikan menjaga agama (hifzh ad-din)
2. Pendidikan menjaga jiwa (hifzhan-nafs)
3. Pendidikan menjaga akal pikiran ( hifzh Al 'aqal)
4. Pendidikan menjaga keturunan ( hifzh an-nasb)
5. Pendidikan menjaga harta benda dan kehormatan (hifzh Al mal wa al- 'irdh)4

4
Ibid, hal.37-40
D. Sumber Pendidikan Islam Menurut Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah sumber agama Islam pertama dan utama. Al-Qur’an yang
menjadi sumber nilai dan norma umat Islam itu terbagi dalam 30 juz (bagian), 114
surah (surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (atau lebih
tepat dikatakan 325.345 suku kata kalau dilihat dari sudut pandang bahasa Indonesia).
Tidak diragukan lagi, Al-Qur’an sebagai dasar pertama, di dalamnya berisi
firman-firman Allah SWT yng disampaikan melalui Malaikat Jibril kepada Nabi
Muhammad SAW. Kebenarannya tidak dapat diragukan lagi, terutama sebagai
petunjuk bagi orang yang bertaqwa. Al-Qur’an didalamnya terkandung ajaran pokok
yang prinsip, yaitu menyangkut bidang aqidah yng harus diyakini dan menyangkut
dengan amal yang disebut syari’ah.
Sumber Pendidikan Islam dapat diketahui dari firma Allah dalam Al-Qur’an
Surat An-Nisaa’ ayat :59, sebagai berikut

ِ ‫ ُر ُّدوهُ إِلَى هَّللا‬Sَ‫ ْي ٍء ف‬S‫ا َز ْعتُ ْم فِي َش‬SSَ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا أَ ِطيعُوا هَّللا َ َوأَ ِطيعُوا ال َّرسُو َل َوأُولِي اأْل َ ْم ِر ِم ْن ُك ْم ۖ فَإ ِ ْن تَن‬
‫َوال َّرسُو ِل إِ ْن ُك ْنتُ ْم تُ ْؤ ِمنُونَ بِاهَّلل ِ َو ْاليَوْ ِم اآْل ِخ ِر ۚ ٰ َذلِكَ خَ ْي ٌر َوأَحْ َسنُ تَأْ ِوياًل‬
Artinya :
“ Hai orang-orang yang beriman, taatlah kamu sekalian kepada Allah dan taatlah
kepada Rasul dan para pemimpin kamu sekalian. Dan jika kamu berselisih tentang
sesuatu, maka kembalilah kepada Allah dan rasul-Nya, jika kamu sekalian benar-
benar beriman kepada Allah dan hari akhir”. (QS.An-Nisaa’:59)
Dari ayat Al-Quran tersebut diatas dapat diambil kesimpulan bahwa seluruh
umat Islam wajib berpegang teguh kepada Al-Qur’an. Pendidikan Islam adalah
merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam kehidupan manusia di dunia ii yang
bertujuan mempengaruhi kea rah kebaikan agar dapat hidup baik, mentaati semua
yang diperintahkanAllah dan menjauhkan dan segala larangan-Nya. Kesemuanay ini
harus benar-benar dalam ruang ligkup peraturan Allah. Degan demikian maka dasar
pendidikan Islam ialah Al-Quran dan Sunah Rasul.
Al-Qur’an adalah firman Allah yang mengandung perintah dan larangan, janji
dan ancaman dan lain-lain yang kesemuanay itu harus dilaksanakan manusia untuk
kepentingan manusia sendiri. Orang-orang yang taat mengikuti perintah Nya dan
menjauhi segala yag dilarang-Nya akan dicitai oleh-Nya, karena mereka selalu
mematuhi-Nya selanjutnya mereka akan dipahalai dengan ganjaran yang sangat besar
yaitu surge. Sebaliknya mereka yang tidak patuh terhadap perintah dan larangan-Nya
akan dibenciNya, karena itu mereka akan diberikan balasan sesuai dengan amal
perbuatannya yaitu siksa.
Al-Qur’an secara garis besar berisi dua prinsip besar yaitu yang berhubungan
dengan masalah keimanan yang disebut aqidah dan yang berhubungan dengan amal
yang disebut syariah. Dengan istilah lain syariah itu sendiri mengandung du pokok
yitu berhubungan manusia dengan Allah yang disebut ibadah dan kedu yaitu
perhubungan manusia dengaan selaain Allah yang disebut muamalah. Sedangkan
muamalah ini dibagi dua yaitu yang berobyekkan materi disebut muamalah maddiyah
dan yang berobyekkan non materi seperti menyngkut etika dan budi pekerti dalam
perguln disebut mumlh adabiyah atau akhlak.
Pendidikan ini termasuk salah satu usaha atau tindakan untuk
membentuk/membimbing manusia karena itu termaasuk ke dalam ruang lingkup
muamalah adabiyah. Pendidikan ini mempunyai arti penting karena ikut menentukan
corak dan bentuk amal serta kehidupan manusia, baik sebaagai makhluk individu,
sosial dan makhluk berketuhanan.
Di dalam Al-Qur’an terdapat banyak sekali ayat-ayat yang mengemukakan
prinsip-prinsip pendidikan. Karena itu umat Islam harus pandai-pandai mengambil
ayat tersebut untuk dijadikan landasan pelaksanaan pendidikan bagi anak-anak atau
generasi muda.5

5
Nur Ubhiyati, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan Islam, Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang,
2012, hal.32
E. Sumber Pendidikan Islam Menurut As Sunah
As-sunah ialah perkataan, perbuatan, ataupun ketetapan dari Nabi
Muhammad. Sunah adalah penjelasan al-qur’an, karena al-qur’an umumnya hanya
menjelaskan ketentuan-ketentuan secara garis besar. Sunah adalah petunjuk hidup
manusia dalam segala aspeknya agar tumbuh secara wajar dan takwa kepada Allah.
Menurut Dr. Said Ismail Ali ditetapkannya Al-Qur’an dan Sunah Rasul
sebagai sumber pendidikan Islam karena kedua sumber ajaran Islam itu menyangkut
pendidikan secara langsug yaitu: Al-Qur’an mengandung hal-hal sebagai berikut
 Menghormati akal manusia
 Bimbingan ilmiah
 Tidak menentang manusia
 Memelihara kebutuhan-kebutuhan sosial
Sedangkan Sunah Rasul memberikan isyarat-isyarat antara lain :

Sekalipun Rasulullah saw, itu buta huruf, tetapi sadar pentingnya


pengajaran untuk mengangkat derajat masyarakat dan pentingnya ahli-ahli
ilmu menempati kedudukan yang besar, sebab mereka itu menjadi teladan.

 Oleh karena penuntut-penuntut ilmu tidak sama semua tingkat ilmunya, ada
diantaranya yang mengajarkan dan memberi manfaat bagi manusia, ada lagi
menghalang manfaat itu, ada lagi yang menutup telinga dan fakta-fakyanya,
maka Rasulullah saw. Menunjukkan jenis-jenis ini
 Karena pengaajaran itu tugas utama, maka pentinglah guru memelihara segi-
segi yang dapat mengakibatkan kebosanan dan kemuakan dikalangan pelajar-
pelajar, supaya apa yang diajarkannya itu ada nilai dan hasilnya.
 Diantara syarat-syarat proses “belajar”, adalah bahwa pelajar tidak lain kepada
hal-hal yang diraguinya. Dan hal demikian ini disukai oleh Rasulullah saw
 Kalau pendidikan memiliki keutamaan dan nilai, maka tentulah orang yang
pertama sekali harus memilikinya adalah anggota keluarga seseorang terutama
wanita.6
F. Sumber Pendidikan Islam Menurut Ijtihad
Ijtihad menurut bahasa ialah bekerja dengan sungguh-sungguh dalam sesuatu
perbuatan. Lafadz ijtihad tidak digunakan kecuali terhadap perbuatan yang harus
dilakukan dengan susah payah. Menurut istilah ijtihad ialah menggunakan segala
kesungguhan untuk menetapkan hukum-hukum syara’. Tentu saja ijtihad ini
digunakan untuk menetapkan/menentukan sesuatu hokum syariat Islam yang ternyata
belum ditegaskan di dalam Al-Qur’an dan Sunah. Disampig itu ijtihad juga digunakan
untuk seluruh aspek kehidupan umaaat manusia termasuk aspek pendidikan.
Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwa Al-Qur’an dan Sunah umumnya
memberikan tuntunan kehidupan manusia itu hanya secara garis besar, karena itu
umat Islam harus berusaha memeras tenaga untuk dapat menginterpretasikan dan
mengimplementasikan pedoman umum itu dalam bentuk perincian atau kadang-
kadang umat Islam harus menetapkan sesuatu langkah atau keputusan yang belum
ditetapkan di dalam Al-Qur’an atau pun Sunah. Dengan usaha seperti tersebut di atas,
umat Islam dapat melaksanakan ajaran Islam secara dinamis karena dapat mengikuti
alur pemikiran atau perubahan masyarakat yang berlaku selama alur pemikiran dan
perubahan masyarakat itu tidak menyimpang dan poko dasar Al-Qur’an daan Hadits
Rasul. Ijtihad di bidang pendidikan dirasakan semakin urgen dan mempunyai masa
depan semakin cerah karena ia tidak hanya mengungkap dan memperkembangkan
materi atau isi pendidikan, tetapi juga membahas system ataupun metode dalam arti
luas.
Dengan ijtihad ini pula diharapkan dapat menginterpretasikan dan menemukan
pola dan system pendidikan baru yang dapat menanggapi perkembangan zaman dan
kemajuan teknologi serta dapat memenuhi keinginan dan idea atau falsafah hidup
6
Lilis Fauziyah dan Andi Setyawan, Kebenaran Al-Qur’an dan Hadis, Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri,
2009, hal.26
yang dianut oleh masyarakat setempat salkan tidak bertentangan dengan prinsip dasar
Al-Qur’an dan Sunah. Karena itu ijtihad mempunyai wilayah jangkauan yang luas dan
perlu dikembangkan selagi umat Islam beraambisi maju dan berkembang untuk
memenuhi tuntutan dan kebutuhan hidupnya.7
Menurut Dr. Said Ismil Ali, bahwa sumber-sumber pendidikan itu ada 6
(enam) macam yaitu :
1. Kitab Allah (Al-Qur’an)
2. Sunah
3. Kata-kata Sahabat
4. Kemaslahatan
5. Nilai-nilai dan kebiasaan-kebiasaan sosial.
6. Pemikir-pemikir Islam

Selanjutnya kalau pendapat Said Ismail Ali tersebut kita kaji, ternyata tidak terlalu
banyak menyimpang dengan penjelasan terdahulu, sebab mengenai kemaslahatan
sosial, nilai-nilai dan kebiasaan-kebiasaan sosial kedua hal tersebu merupakan dalil-
dali ijtihadi yaiu: Maslahah mursalah, urf dan syar’uman qoblana.

Akhirnya secara ringkas dapatlah dikatakan bahwa sumber pendidikan Islam


ada 4 macam yaitu :

1. Al-Qur’an
2. As Sunah
3. Perilaku dan pendapat Para Pemimpin atau Ulama di bidang pendidikan Islam
4. Ijtihad

7
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, hal.20
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Dasar pendidikan Islam merupakan landasan operasional untuk merealisasikan
dasar ideal/sumber pendidikan Islam.
2. Dasar-Dasar Pendidikan Islam:
 Dasar Historis
 Dasar Sosiologis
 Dasar Ekonomi
 Dasar Politik dan Administratif
 Dasar Psikologis
 Dasar Filosofis
 Dasar Religius
3. Nilai-nilai normatif pendidikan Islam
 I'tiqadiyah, yang berkaitan dengan pendidikan keimanan, seperti percaya
kepada Allah, malaikat, Rasul, kitab, hari akhir, dan takdir, yang bertujuan
untuk menata kepercayaan individu.
 Khuluqiyah, yang berkaitan dengan pendidikan etika, yang bertujuan untuk
membersihkan diri dari perilaku rendah dan menghiasi diri dengan perilaku
terpuji.
 Amaliyah, yang berkaitan dengan pendidikan tingkah laku sehari-hari,
4. Sumber Pendidikan Islam Menurut Al-Qur’an
Pendidikan ini termasuk salah satu usaha atau tindakan untuk
membentuk/membimbing manusia karena itu termaasuk ke dalam ruang lingkup
muamalah adabiyah
Di dalam Al-Qur’an terdapat banyak sekali ayat-ayat yang mengemukakan
prinsip-prinsip pendidikan. Karena itu umat Islam harus pandai-pandai mengambil
ayat tersebut untuk dijadikan landasan pelaksanaan pendidikan bagi anak-anak
atau generasi muda.
5. Sumber Pendidikan Islam Menurut As Sunah
As-sunah ialah perkataan, perbuatan, ataupun ketetapan dari Nabi
Muhammad. Sunah adalah penjelasan al-qur’an, karena al-qur’an umumnya hanya
menjelaskan ketentuan-ketentuan secara garis besar.
6. Sumber Pendidikan Islam Menurut Ijtihad
Ijtihad menurut bahasa ialah bekerja dengan sungguh-sungguh dalam sesuatu
perbuatan. Lafadz ijtihad tidak digunakan kecuali terhadap perbuatan yang harus
dilakukan dengan susah payah. Menurut istilah ijtihad ialah menggunakan segala
kesungguhan untuk menetapkan hukum-hukum syara’.
DAFTAR PUSTAKA

Bukhari, Umar. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Amzah

Lilis, Andi. 2009.Kebenaran Al-Qur’an dan Hadis. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

Munardji. 2004. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT Bina Ilmu

Nor, Ubhiyati. 2012. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan Islam.Semarang: Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo Semarang

Zakiah, Daradjat. 2008. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai