PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang memiliki dua dimensi yaitu
dimensi ruhani dan meterial. Manusia pada sisi materi dituntut agar dapat memepertahankan
keberlangsungan hidup di dunia. Pada sisi lain ia juga dituntut mempertahankan sisi
ruhaninya, agar ada keseimbangan, tidak berlebihan pada sisi materi atau sisi ruhaninya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja dasar-dasar pendidikan Islam?
2. Apa saja sumber-sumber pendidikan Islam?
3. Apa saja tujuan pendidikan Islam?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dasar-dasar pendidikan Islam
2. Untuk mengetahui sumber-sumber pendidikan Islam
3. Untuk megetahui tujuan pendidikan Islam
BAB II
PEMBAHASAN
Yang dimaksud dengan dasar pendidikan adalah pandangan hidup yang melandasi
seluruh aktifitas pendidikan. Karena dasar menyangkut masalah ideal dan fundamental,
maka diperlukan landasan pandangan hidup yang kukuh, serta tidak mudah berubah,
karena diayakini memiliki kebenahan yang teruji oleh sejarah.
1. Dasar Historis
Dasar historis adalah dasar berorientasi pada pengalaman pendidikan
masalalu, baik dalam bentuk undang-undang maupun peraturan-peraturan,
agar kebijakan yang ditempuh masa kini akan lebih baik. Dasar ini juga
dapatdijadikan acuan untuk memprediksi masa depan, karena dasar ini
memberi data input tentang kelebihan dan kekurangan kebijakan serta maju
mundurnya prestasi pendidikan yang telah ditempuh.3
2. Dasar Sosiologis
Dasar sosiologis adalah dasar yang memberikan kerangka sosial budaya yang
mana dengan sosial budaya itu pendidikan dilaksanakan. Dasar ini juga
berfungsi sebagai tolak ukur dalam prestasi belajar. Artinya tinggi rendahnya
suatu pendidikan dapat diukur dari tingkat relevansi outpun pendidikan
dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat.
3. Dasar Ekonomi
Dasar ekonomi adalah yang memberikan perspektif tentang potensi-potensi
finansial, menggali dan mengatur sumber-sumber, serta bertanggung jawab
terhadap rencana dan anggaran pembelanjaannya. Oleh karena pendidikan
dianggap sebagai sesuatu yang luhur, maka sumber-sumber finansial dalam
menghidupkan pendidikan harus bersih, suci dan tidak bercampur dengan
harta benda yang syubhat. Ekonomi yang kotor akan menjadikan
ketidakberkahan hasil pendidikan.4
4. Dasar Politik dan Administratif
Dasar politik dan administrasi adalah dasar yang memberikan bingkai
ideologis, yang digunakan sebagai tempat bertolak untuk mencapai tujuan
yang dicita-citakan dan direncanakan bersama. Dasar politik menjadi penting
untuk pemerataan pendidiakan,baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
Dasar ini juga berguna untuk menentukan kebijakan umum dalam rangka
3
Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2006), hlm. 44.
4
Ibid, hlm. 45.
mencapai kemaslahatan bersama, bukan hanya kemaslahatan untuk golongan
atau kelompok tertentu. Sementara dasar administrasi berguna untuk
memudahkan pelayanan pendidikan agar dapat berjalan dengan lancar tanpa
ada gangguan teknis dalam pelaksanaannya.
5. Dasar Psikologi
Dasar psikologi adalah dasar yang memberikan informasi tentang bakat,
minat, watak, karakter, motivasi dan inovasi peserta didik, pendidik, tenaga
administrasi, serta sumber daya manusia yang lain. Dasar ini berguna untuk
mengetahui tingkat kepuasan dan kesejahteraan batin pelaku pendidikan, agar
mereka mampu meningkatkan prestasi dan kompetisi dengan cara yang baik
dan sehat. Dasar ini pula yang memberikan suasana batin yang damai, tenang,
dan indah dilingkungan pendidikan, meskipun dalam kedamaian dan
ketenangan itu senantiasa terjadi dinamika dan gerak cepat untuk lebih maju
bagi pengembangan lembaga pendidikan.
6. Dasar Filosofis
Dasar filosofis adalah dasar yang memberi kemampuan memilih yang terbaik,
memberi arah suatu sistem,mengontrol dan memberi arah kepada semua
dasar-dasar operasional lainnya. Bagi masyarakat sekuler dasar ini menjadi
acuan terpenting dalam pendidikan, seabab filsafat bagi mereka merupakan
induk dari segala dasar pendidikan.sementara bagi masyarakat religius, seperti
masyarakat muslim, dasar ini sekadar menjadi bagian dari cara berpikir
dibidang pendidikan secara sistemik, radikal,dan universal yang asas-asasnya
diturunkan dari nilai ilahiyah.5
7. Dasar Religius
Dasar religius adalah dasar yang diturunkan dari ajaran agama. Dasar ini
secara detail telah dijelaskan pada sumber pendidikan islam. Dasar ini
menjadi penting dalam pendidikan islam, sebab dengan dasar ini maka semua
kegiatan pendidikan menjadi bermakna. Agama menjadi bingkai bagi semua
dasar pendidikan islam. Aplikasi dasar yang lain merupakan bentuk realisasi
diri yang yang bersumberkan dari agama dan bukan sebaliknya. Apabila
5
Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan..., hlm. 46.
agama islam menjadi bingkai bagi dasar pendidikan islam, maka semua
tindakan kependidikan dianggap sebagai suatu ibadah, sebab ibadah
merupakan aktualisasi diri yang paling ideal dalam pendidikan islam.6
Setiap usaha biasanya mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai. Suatu
usaha yangtidak bertujuan tidak akan memiliki arti apa-apa.dengan kata lain tujuan
merupakan batas cita-cita yang diinginkan dalam suatu usaha.oleh karena itu,sebelum
memulai suatu pebuatan, perlu diawali dengan menetapkan tujuan yang hendak dicapai. 7
Tujuan pendidikan islam tidak lepas dari kaitannya dengan eksistensi hidup
manusia sebagai wakilnya khalifah Allah SWT. di muka bmi. Salah satu fungsi dan tugas
seorang pemimpin adalah kemampuannya dalam memelihara, mengatur,dan
mengembangkan potensi dasar yang beragam. Sebab tujuan pendidikan harus diarahkan
kepada kemampuan hodup peserta didik dalam hal memberdayakan potensi dirinya ia
harus bersikap aktif dalam menentukan perencanaan, perjalanan hidupnya, sehingga pada
gilirannya mampu menangani realitas yang melahirkan fenomena-fenomena baru.8
9
Dayun Riyadi, Ilmu Pendidkan..., hlm. 60.
10
Ibid, hlm. 61
11
Dayun Riyadi, hlm. 62.
Tujuan pendidikan islam dibagi atas beberapa tahap dan tingkatan yaitu,
tujuan umum, tujuan akhir, tujuan sementara dan tujuan operasional. Tujuan
umum ialah tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan, baik
dengan pengajaran atau dengan cara lain. Tujuan ini berbeda pada setiap tingkat,
umur, kecerdasan dan situasi. 12
12
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), hlm. 30.
13
Ibid, hlm. 33.
14
Mohammad Kosim, Ilmu Pendidikan..., hlm. 38.