Anda di halaman 1dari 16

LANDASAN PENDIDIKAN

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Landasan Pendidikan

Dosen Pengampu:

Dr. Ridwan M.Pd.I

Disusun Oleh:

Azka Nurjamilah

202202004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PERSATUAN ISLAM GARUT

1444 M/ 2022 H
DAFTAR ISI

hal
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah......................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................... 3
A. Pengertian Landasan Pendidikan........................................... 3
B. Pengertian Landasan Religius................................................ 4
C. Pengertian Landasan Filosofis............................................... 4
D. Pengertian Landasan Ilmiah................................................... 6
E. Pengertian Landasan Sosiologis............................................. 6
F. Pengertian Landasan Kultur................................................... 8
G. Pengertian Landasan Psikologis............................................. 9
H. Pengertian Landasan Hukum................................................. 10
I. Pengertian Landasan Histori atau Sejarah............................. 11
BAB III PENUTUP......................................................................................... 12
A. Kesimpulan........ ................................................................. 12
B. Daftar Pustaka........................................................................ 13
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan bagian penting dalam kehidupan. Pendidikan adalah


hidup. Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung sepanjang
hidup, yang mempengaruhi pertumbuhan individu.1 Segala sesuatu terkait
pembelajaran, itulah yang di sebut pendidikan. Karena pendidikan tidak hanya
dilakukan secara formal saja, tetapi juga sebuah pembelajaran yang dilakukan di
masjid atau di sebuah rumah, itupun di sebut suatu pendidikan yang di kenal
dengan pendidikan informal.

Pendidikan erat kaitannya dengan perubahan, baik itu perubahan pada tigkah
laku atau pun sikap. Karena dengan kita belajar, dapat merubah dari yang tidak
bisa menjadi bisa, dari yang tidak tahu menjadi tahu dan dari yang kurang paham
atau tidakpahammenjadi paham. Maka dari itu penting sekali kita menuntut ilmu.
Supaya kitapun bisa menyikapi segala sesuatu dengan pegangan ilmu dan tidak
tersesat dengan pemikiran-pemikiran yang lain.

Pendidikan mempunyai beberapa fungsi. Menurut Undang-Undang Sistem


Pendidikan Nasional 2003, pendidikan nasional berfungsi untuk mngembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehatberilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.2

Pendidikan pun perlu di landasi dengan fondasi yang kuat. Yang bisa
mengokohkan pendidikan, yang di sebut dengan landasan atau dasar pijakan. Kita
harus punya sumber atau fondasi untuk suatu pendidikan. Maka di sebutlah
landasan pendidikan.

1
Binti Maunah, Landasan Pendidikan, (Yogyakarta: Teras, 2009), hlm. 1.
2
Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003, Pasal 3.
Ada beberapa landasan pendidikan, yaitu religius, filosofis, ilmiah, sosiologis,
kultur, psikologis, hukum dan histori. Masing-masing dari beberapa unsur tersebut
mempunyai pengertiannya tersendiri yang harus kita pelajari. Kita telah
mengetahui pentingnya mempelajari landasan pendidikan sebagai pijakan utama
yang kokoh. Maka, atas dasar pemikiran di atas, saya merasa terdorong untuk
membuat makalah yang bekenaan dengan landasan pendidikan.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa pertanyaan sebagai


berikut:

1. Apa pengertian Landasan Pendidikan?


2. Apa pengertian Landasan Religius?
3. Apa pengertian Landasan Filosofis?
4. Apa pengertian Landasan Ilmiah?
5. Apa pengertian Landasan Sosiologis?
6. Apa pengertian Landasan Kultur?
7. Apa pengertian Landasan Psikologis?
8. Apa pengertian Landasan Hukum?
9. Apa pengertian Landasan Histori atau Sejarah?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Landasan Pendidikan

Landasan pendidikan berasal dari 2 kata, landasan dan pendidikan. Landasan


adalah dasar tempat berpijak atau menjadi dasar dimulainya suatu perbuatan atau
kegiatan. Dalam bahasa inggris, landasan adalah Foundation,yang berarti fondasi.
Fondasi adalah bagian penting dari sebuah bangunan, untuk mengawali satu
usaha. Inti nya landasan adalah dasar tempat berpijak, fondasi, alas, sumber,dan
pedoman untuk melakukan kegiatan. Sedangkan arti pendidikan sangatlah luas
dan beragam, karena setiap ahli memberikan pengetiannya masing-masing.
Pengertian pendidikan menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.
20 Tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan pross pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya
dan masyarakat.3

Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah tuntunan di dalam hidup


tumbuhnya anak-anak. Maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan
kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai
anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya.4 Sedangkan menurut Kamus Besar Basaha Indonesia (KBBI)
berasal dari kata “didik” (mendidik), yaitu memelihara dan memberi latihan
(ajaran pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran5. Dan masih banyak
lagi pengertian pendidikan menurut para ahli yang lainnya.

Dalam menjalankan proses kependidikan baik formal maupun nonformal


harus dilandasi oleh suatu pedoman dasar agar proses pendidikan tersebut tidak
salah arah. Pedoman pendidikan itu dinamakan dengan landasan pendidikan.6

Maka dari pengertian dua kata diatas, dapat kita simpulkan bahwa pengertian
landasan pendidikan adalah dasar pijakan atau praktik pendidikan, untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
mengembangkan potensi dirinya sendiri.7

3
Amos Neolaka, Grace Amialia A. Neolaka, Landasan Pendidikan Dasar Pengenalan Diri
Sendiri Menuju Peubahan Hidup, (Depok: Kencana, 2017), hlm. 2.
4
Abdul Aziz Hasbi, Landasan Pendidikan, (Ciputat: Haja Mandiri), hlm. 5
5
Moh. Nawatil, Cornerstone Of Education, (Yogyakarta: CV. Absolute Media), hlm. 1.
6
Ahmad Suriansyah, Landasan Pendidikan, (Banjarmasin: Comdes, 2011), hlm. 7.
7
Amos Neolaka, Grace Amialia A Neolaka, Landasan Pendidikan Dasar Pengenalan Diri
Sendiri Menuju Peubahan Hidup, (Depok: Kencana, 2017), hlm. 3
Bagi pendidik, landasan berfungsi sebagai titik tolak atau acuan dalam rangka
melaksanakan tugas profesionalnya, yaitu merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi pendidikan.8 Landasan pendidikan menjadi titik tolak untuk
melaksanakan pendidikan, karena landasan menjadi pedoman pendidikan.

B. Pengertian Landasan Religius

Landasan religius merupakan landasan yang paling mendasar dari landasan-


landasan pendidikan, sebab landasan ini bersumber dari agama. Agama adalah
landasan yang di ciptakan oleh Allah Swt. Bahkan setiap pendidikan nasional
mengharuskan seluruh peserta didik belajar agama. Karena sistem pendidikan
agama diharapkan sebagai penyeru pikiran-pikiran produktif dan berkolaborasi
dengan kebutuhan zaman yang semakin modern.9 Landasan religius adalah
asumsi-asumsi yang bersumber dari religi atau agama yang menjadi titik tolak
dalam rangka praktek pendidikan dan studi pembelajaran.10

Landasan religius pendidikan menurut Hasan Langgulung yaitu, Alquran, As-


Sunnah, ucapan para sahabat, kemaslahatan umat, tradisi atau adat yang sudah di
praktek dalam kehidupan masyarakat dan hasil ijtihad para ahli.11

Agama menjadi dasar operasional segala sesuatu, sebab agama menjadi frame
bagi setiap aktivitas yang dijalani agar lebih berwarna, bervariasi, mempunyai
tujuan jelas, bermakna dan bersifat ubudiyah. Maka dari itu perlinya
menambahkan dasar agama dalam macam-macam landasan pendidikan.12

Mengembangkan pengetahuan yang memperkokoh keagamaan, keyakinan


atau keyakinan peserta didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yaitu
membentuk orang-orang beriman. Pendidikan sangat bergantung pada keyakinan
masing-masing siswa, dan sesuatu yang harus didasarkan pada keinginan bukan
paksaan.13

C. Pengertian Landasan Filosofis

Landasan filosifis merupakan landasan yang berkaitan dengan makna atau


hakikat pendidikan, dan berusaha menelaah masalah-masalah pokok dalam
pendidikan. Landasan filosofis adalah landasan yang bersifat filsafat. Sesuai
8
Amos Neolaka, Grace Amialia A Neolaka, Landasan Pendidikan Dasar Pengenalan Diri
Sendiri Menuju Peubahan Hidup, (Depok: Kencana, 2017), hlm. 6.
9
Savira Nurmalta, Hakikat Pendidikan Dan Landasan Pendidikan, https://osf.io/y9xb3,
(diakses pada 19 Desember 2019), hlm. 7.
10
Dameria Sinaga, Pembelajaran Landasan Pendidikan, (Jakarta Timur: UKI Press, 2018),
hlm. 7.
11
Dani Nur Saputra, dkk., Landasan Pendidikan, (Bandung: Media Sains Indonesia, 2021),
hlm. 22.
12
Daryono, dkk., Konsep Dan Aplikasi Landasan Pendidikan Dalam Sekolah Penggerak
(Pasuruan: Lembaga Academic dan Research Institute, 2021), hlm. 148.
13
Daryono, dkk., Konsep Dan Aplikasi Landasan Pendidikan Dalam Sekolah Penggerak, (
dengan namanya, maka landasan filsafat membahas sesuatu secara radikal,
menyeluruh dan konseptual yang menghasilkan konsep-konsep mengenai
kehidupan dan dunia.14 Konsepsi-konsepsi filosofis tentang kehidupan manusia
dan dunianya pada umumnya bersumber dari dua faktor, yaitu:

1. Religi dan etika yang bertumpu pada keyakinan.


2. Ilmu pengetahuan yang mengandalkan penalaran..

Filsafat berada diantara kawasan religi, namun lebih dekat dengan ilmu
pengetahuan karena filsafat timbul dari keraguan dan mengandalkan akal
manusia. Penggunaan filsafat terdapat dalam dua pendekatan, yaitu filsafat
sebagai kelanjutan ilmiah, yang dapat dilakukan oleh setiap orang serta sangat
bermanfaat dalam memberi makna kepada ilmu pengtahuan. Dan filsafat sebagai
kajian formal yang mencakup logika, epistemology, etika, estetika, metafisika,
serta sosial dan politik.15

Filsafat merupakan sesuatu yang logis atau rasional dan tidak empiris.
Rasional adalah bisa dipahami oleh logika, sedangkan empiris adalah bisa
dibuktikan oleh pancaindera. Landasan filosofis bersumber dari pandangan-
pandangan dalam filsafat pendidikan.

Filsafat adalah hasil pemikiran dan perenungan secara mendalam tentang


sesuatu sampai ke akar-akarnya. Sesuatu disini bisa terbatas dan bisa tidak
terbatas. Bila terbatas, artinya filsafat membatasi diri akan hal tertentu saja,
misalnya filsafat ilmu, filsafat pendidikan, dan filsafat seni. Bila tak terbatas,
artinya filsafat membahas segala sesuatu yang ada di alam ini, sering disebut
filsafat umum. Filsafat membahas tentang pengetahuan dan kebenaran. Sumber-
sumber pengetahuan, yaitu penalaran, pengamatan, intuisi, dan wahyu.16

Filsafat pendidikan hanya membahas tiga pertanyaan pokok, yaitu: (1) Apakah
pendidikan itu?, (2) Apa yang hendak dicapai?, (3) Bagaimana cara terbaik untuk
mencapainya (tujuan-tujuan)?, Selanjutnya akan muncul pertanyaan berikutnya,
dari tiga pertanyaan diatas. Yang penting adalah pembahasan tentang landasan
pendidikan dari segi filsafat, yang mencakup filsafat pada umumnya.17

D. Pengertian Landasan Ilmiah

Landasan ilmiah adalah teori yang digunakan untuk mengkaji dan


mempelajari ilmu yang berhubungan dengan segala bidang yang menyelimutinya.
14
Hani Subakti, dkk., Landasan Pendidikan, (Yayasan Kita Menulis, 2022), hlm. 2.
15
Abdul Rasid, Implikasi Landasan-Landasan Pendidikan The Implication Of Educational
Foundations, Jurnal Al-Fikrah Vol. 1 No. 1, Juni 2018, hlm. 3.
16
Amos Neeolaka, Grace Amialia A. Neolaka, Landasan Pendidikan Dasar Pengenalan Diri
Sendiri Menju Perubahan Hidup, (Depok: Kencana, 2017), hlm. 271.
17
Amos Neeolaka, Grace Amialia A. Neolaka, Landasan Pendidikan Dasar Pengenalan Diri
Sendiri Menju Perubahan Hidup, (Depok: Kencana, 2017), hlm. 272.
Landasan ilmiah pendidikan adalah asumsi-asumsi yang bersumber dari disiplin
ilmu tertentu yang dijadikan sebagai tolak ukur pendidikan. Pendidikan IPTEK
dalam dunia pendidikan merupakan kancah yang harus ditempuh untuk mencapai
kehidupan yang lebih baik dengan dibutuhkannya penelitian-penelitian serta
penerapan yang dilakukan. Sangat penting bagi lembaga pendidikan untuk bisa
merangkul pedidik dan peserta didik untuk mngkoordinir dan mengatisipasi
kemajuaan iptek, dalam pendidikan sikap ilmiahnya harus diterapkan sedini
mungkin pada diri peserta didik. Dengan adanya teknologi di dunia pendidikan,
disitu juga dasar ilmu yang didapat dalam di era modern. Di kemajuan iptek yang
didapat dalam perkembangan diera modern dengan kemampuan iptek yang sedag
maju, sehingga dalam ilmiahnya manusia di tuntut untuk mengembangkan dirinya
mengutikuti zaman untuk bisa mengoperasikan teknologi, dan komunikasi yang
sedang berkembang.18

Landasan ilmiah adalah asumsi-asumsi yang bersumber dari disiplin ilmu


tertentu yang dijadikan sebagai tolak ukur pendidikan. Dalam hal ini, landasan
ilmiah menunjang perkembangan teknologi pendidikan. Maka landasan ilmiah
dan teknologi saling berhubungan. Pendidikan sangat berperan penting dalam
perkembangan IPTEK. Setiap perkembangan IPTEK harus difasilitasi oleh
pendidikan yakni dengan segera mengimplementasikan hasil perkembangan iptek
kedalam bahan ajar. Sebagaimana yang kita ketahui, iptek menjadi bagian utama
dalam pengajaran, dengan kata lain, pendidikan sangat berperan penting dalam
perkembangan iptek. Perkembangan iptek sebagai landasan ilmiah. Iptek
merupakan salah satu hasil dari usaha manusia untuk mencapai kehidupan yang
lebih baik.19

E. Pengertian Landasan Sosiologis

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia dalam


kelompok dan struktur sosialnya. Jadi, sosiologi itu mempelajari bagaimana
manusia itu berhubungan dengan satu dan lainnya dalam kelompoknya dan
bagaimana susunan unit-unit masyarakat atau sosial di wilayah berkaitan satu
dengan lainnya.20 Landasan sosiologis menyatakan bahwa manusia tidak bisa
hidup sendiri. Maka dari itu pendidikan membutuhkan landasan sosial
masyarakat. Ruang lingkup sosial masyarakat, yaitu:

1. Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat.


2. Hubungan kemanusiaan.
3. Adanya pengaruh pendidikan atau sekolah terhadap perilaku seseorang.
18
Dayono, dkk., Konsep Dan Aplikasi Landasan Pendidikan Dalam Sekolah Penggerak,
(Pasuruan: Lembaga Academic dan Research Institute, 2021), hlm 100.
19
Dayono, dkk., Konsep Dan Aplikasi Landasan Pendidikan Dalam Sekolah Penggerak,
(Pasuruan: Lembaga Academic dan Research institute, 2021), hlm. 95.
20
Amos Neeolaka, Grace Amialia A. Neolaka, Landasan Pendidikan Dasar Pengenalan Diri
Sendiri Menju Perubahan Hidup, (Depok: Kencana, 2017 dfregege hlm. 2742
4. Sekolah merupakan sebuah komunitas yang mempersiapkan pola interaksi
antara satu orang dengan orang lain, atau satu kelompok dengan kelompok
lain dalam komunitas.

Sosiologi dan pendidikan merupakan rumpun keilmuan yang saling berkaitan


dan mempengaruhi satu sama lain. Pendidikan mempunyai peran terhadap
sosiologi, begitu pula sosiologi memiliki peran untuk berkontribusi dalam dunia
pendidikan dalam wujud sosiologi pendidikan. Manfaat sosiologi dalam
pendidikan yaitu dapat menjadikan seseorang atau sekelompok orang yang masih
rendah tigkat sosialnya menjadi meningkat sosialisasinya. 21

landasan sosiologi adalah suatu interaksi antar dua individu bahkan dua
generasi dan memungkinkan generasi muda untuk menggembangkan diri.
Cabang-cabang sosiologi antara lain sosial pendidikan dan ruang lingkup yang di
pelajarinya, di antaranya:

1. Hubungan pendidikan dengan aspek masyarakat lain.


2. Masyarakat indonesia sebagai landasan sosiologi sistem pendidikan
nasional (sisdiknas), masyarakat sebagai kesatuan hidup memiliki ciri
utama, yaitu adanya interaksi antar warga negaranya, pola tingkah laku
yang diatur adat istiadat, hukum dan norma yang berlaku, dan adanya
identitas yang mengikat pada warga.22

Sosiologi memiliki ciri-ciri, antara lain:

1. Empiris, merupakan ciri utama sosiologi sebagai ilmu.


2. Teoretis, merupakan peningkatan fase penciptaan yang menjadi salah satu
bentuk budaya yang bisa disimpan dalam waktu lama dan dapat
diwariskan kepada generasi muda.
3. Kumulatif, merupakan akibat dari penciptaan terus-menerus sebagai
konsekuensi daari terjadinya perubahan di masyarakat, dan akan secara
kumulatif membuat atau membentuk teori-teori yang ada akan
berkomulasi mengarah kepada teori yang akan menjadi lebih baik.
4. Riil, artinya menceritakan apa adanya tentang masyarakat beserta
individu-individu di dalamnya, tidak menilai apakah hal itu baik atau
tidak.23
F. Pengertian Landasan Kultur

21
Dani Nur Saputra, dkk., Landasan Pendidikan, (Bandung: Media Sains Indonesia, 2021),
hlm. 7.
22
Abdul Rasid, Implikasi Landasan-Landasan Pendidikan The Implication Of Educational
Foundations, Jurnal Al-Fikrah Vol. 1 No. 1, Juni 2018, hlm. 7.
23
Amos Neeolaka, Grace Amialia A. Neolaka, Landasan Pendidikan Dasar Pengenalan Diri
Sendiri Menuju Perubahan Hidup, (Depok: Kencana, 2017), hlm. 278.
Dalam sebuah peristiwa pendidikan terdapat bagian penting yang tak
terpisahkan, yaitu peristiwa budaya. Karena pendidikan dan kebudayaan
mempunyai hubungan timbal balik. Kebudayaan dapat dikembangkan dengan
mewarisi kepada generasi kegenerasi melalui pendidikan, baik pendidikan formal,
maupun nonformal.24

Pengertian landasan kultural merupakan sebuah kebudayaan sebagai gagasan


dan karya manusia beserta hasil karya itu akan berkaitan dengan pendidikan.
Seperti yang di kemukakan oleh sisdiknas, yaitu pendidikan yang berakar pada
kebudayaan bangsa indonesia, dimana kehidupan masyarakat indonesia yang
majemuk dan kekayaan kebudayaannya akan kukuh. Oleh karena itu, kebudayaan
nasional haruslah dipandang dalam latar perkembangan yang dinamis, seiring
dengan persatuan dan kesatuan bangsa indonesia sesuai dengan asas Bhineka
Tunggal Ika.25

Pendidikan selalu berkaitan dengan manusia, sedangkan manusia selalu


menjadi anggota masyarakat dan pendukung kebudayaan tertentu. Dalam Undang-
Undang RI no 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 2 di tegaskan bahwa, pendidikan
nasional adalah pendidikan yang berdasar pancasila dan Undang-Undang Dasar
RI tahun 1945, yang berakat pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional
indonesia dan tanggap terhadap perubahan zaman. Kebudayaan dan pendidikan
mempunyai timbal balik, kebudayaan dapat diwariskan dengan jala meneruskan
kepada generasi penerus melalui pendidikan sebaliknya, proses pendidikan
ditentukan oleh kebudayaan masyarakat saat proses pendidikan berlangsung.26

Kebudayaan menurut Taylor adalah totalitas yang kompleks yang mencakup


pengetahuan, kepercayaan, seni, hukum, adat, moral, dan kemampuan serta
kebiasaan yang diperoleh orang sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan juga
bisa berarti cara hidup yang telah dikembangkan oleh anggota masyarakat. 27

G. Pengertian Landasan Psikologis

Landasan psikologis merupakan salah satu landasan yang penting dalam


bidang pendidikan, karena pendidikan selalu melibatkan aspek kejiwaan manusia.
Pengertian landasan psikologis merupakan pemahaman peserta didik utamanya
yang berkaitan dengan aspek kejiwaan merupakan faktor keberhasilan untuk
pendidikan. Maksudnya, psikologi menyediakan sejumlah informasi atau

24
Hani Subakti, dkk., Landasan Pendidikan, (Yayasan Kita Menulis, 2022), hlm. 3.
25
Abdul Rasid, Implikasi Landasan-Landasan Pendidikan The Implication Of Educational
Foundations, Jurnal Al-Fikrah Vol. 1 No. 1, Juni 2018, hlm. 7.
26
Hamzah Junaid, Sumber Azas dan Landasan Pendidikan, Jurnal Sulesana Vol. 7 No. 2,
2012, hlm. 93.
27
Amos Neeolaka, Grace Amialia A. Neolaka, Landasan Pendidikan Dasar Pengenalan Diri
Sendiri Menuju Perubahan Hidup, (Depok: Kencana, 2017), hlm. 278.
kebutuhan tentang kebutuhan pribadi manusia pada umumnya, serta gejala-gejala
yang berkaitan dengan aspek pribadi.

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari jiwa manusia. Jiwa itu sendiri adalah
roh dalam keadaan mengendalikan jasmani, yang dapat dipengaruhi oleh alam
sekitar. Jadi jiwa dapat dikatakan inti dan kendali kehidupan manusia, yang
berada dan melekat pada manusia itu sendiri. Dalam perkembangan jiwa dan
jasmani inilah anak-anak hendaknya belajar, sebab dalam masa ini mereka peka
untuk belajar, punya waktu banyak, belum bekerja, belum berumah tangga, dan
belum bertaggung jawab terhadap kehidupan keluarga. Masa belajar itu
bertingkat-tingkat sesuai fase-fase perkembangan mereka. Oleh karena itu,
layanan pendidikan terhadap mereka harus dibuat bertingkat-tingkat agar
pelajaran dapat dipahami anak-anak.28

Belajar adalah perubahan perilaku yang relatif permanen sebagaii hasil


pengalaman, bisa melaksanakan pada pengetahuan lain, dan mampu
mengominikasikan pada orang lain. Belajar adalah usaha untuk mengubah tingkah
laku, yaitu tingkah laku dalam berfikir, bersikap, dan berbuat. Sedangkan
mengajar adalah usaha untuk menciptakansistem lingkungan yang memungkinkan
terjadinya proses belajar itu secara optimal.29

Materi terdahulu lebih banyak membahas tentang indivudu yang memiliki


taraf kemampuan yang normal. Padahal pada kenyataanya terdapat individu secaa
signifikan menyimpang dari kriteria normal secara fisik, sensorik,
intelektual,emosi, dan sosial, sehingga akibat penyimpangan itu, membutuhan
layanan pendidikan khusus.30 Implikasi perbedaan individu dalam pendidikan:

1. Guru dapat memberikan instruksi pengajaran yang bervariasi.


2. Menyeleksi materi pengajaran sesuai keadaan siswa.
3. Guru dapat mengatur pengelompokkan siswa dalam menyelesaikan tugas-
tugas tertentu
4. Pengaturan pengajaran yang bervariasi sesuai dengan bakat, kepribadian,
dan motivasi belajar siswa.
5. Peserta didik menentukan sendiri apa yang dipelajari dan difasilitasi
guru.31
H. Pengertian Landasan Hukum

28
Amos Neeolaka, Grace Amialia A. Neolaka, Landasan Pendidikan Dasar Pengenalan Diri
Sendiri Menuju Perubahan Hidup, (Depok: Kencana, 2017), hlm. 280.
29
Amos Neeolaka, Grace Amialia A. Neolaka, Landasan Pendidikan Dasar Pengenalan Diri
Sendiri Menuju Perubahan Hidup, (Depok: Kencana, 2017), hlm. 286..
30
Amos Neeolaka, Grace Amialia A. Neolaka, Landasan Pendidikan Dasar Pengenalan Diri
Sendiri Menuju Perubahan Hidup, (Depok: Kencana, 2017), hlm. 296.
31
Amos Neeolaka, Grace Amialia A. Neolaka, Landasan Pendidikan Dasar Pengenalan Diri
Sendiri Menuju Perubahan Hidup, (Depok: Kencana, 2017), hlm. 300.
Kata landasan dalam hukum berarti melandasi, mendasari atau titik tolak.
Seorang guru boleh mengajar, landasan hukumnya surat keputusan pengangkatan
sebagai guru beserta hak-haknya. Begitu pula anak-anak sekarang di wajibkan
belajar minimal 9 tahun, di landasi oleh peraturan pemerintah tentang pendidikan
dasar dan ketentuan tentang wajib belajar. Perlu kita ketahui bahwa hukum tidak
selalu berbentuk tulisan saja, tapi seringkali berbentuk lisan secara turun-temurun,
dan diakui juga ditaati oleh masyarakat. Hukum seperti ini juga dapat di sebut
landasan pendidikan.32

Hukum atau disebut yuridis merupakan hukum yang buat oleh negara. Yang
boleh mendirikan pendidikan dan harus memakai yuridis, yaitu pendidikan milik
negara, pendidikan milik yayasan atau keluarga, dan pendi dikan milik organisasi.

Undang-Undang Dasar 1945 merupakan hukum tertinggi di indonesia. Pasal-


pasal yang berkaitan dengan pendidikan yaitu pasal 31. Pasal 31 ayat 1 yang
berbunyi “Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran”. Sedangkan
pasal 31 ayat 2 yang berbunyi “Pemerintah mengusahakan dan meyelenggarakan
satu sistem pengajaran nasional, yang diatur oleh undang-undang”. Dari sini kita
dapat mengetahui bahwa pemerintah harus menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional yang diatur oleh Undang-Undang.33

Tugas kependidikan secara berturut-turut dalam pasal 31 tentang kewajiban


tenaga pendidikan adalah sebagai berikut:

1. Membina loyalitas pribadi dan peserta didik terhadap ideologi negara


pancasila dan UUD 1945
2. Menjungjung tinggi kebudayaan bangsa.
3. Menjaga nama baik sesuai dengan kepercayaan yang diberikan
masyarakat, bangsa, dan negara.34

Kebijakan, penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan perlu disalurkan


pada titik tumpu hukum yang jelas dan sah. Dengan berlandaskan hukum dapat
terhindar dari berbagai benturan kebutuhan. Setidaknya dengan landasan hukum
segala hak dan kewajiban pendidik dapat terpelihara dengan sebaik-baiknya tanpa
merugikan orang lain.35

I. Pengertian Landasan Historis atau Sejarah

Landasan historis atau sejarah yaitu keadaan masa lampau dengan segala
macam kejadiannya. Sejarah penuh dengan informasi yang mengandung kejadian,
model, konsep, teori, praktik, moral, cita-cita, dan sebagainya. Informasi lampau

32
Binti Maunah, Landasan Pendidikan, (Yogyakarta: Teras, 2009), hlm. 18.
33
Binti Maunah, Landasan Pendidikan, (Yogyakarta: Teras, 2009), hlm. 19.
34
Binti Maunah, Landasan Pendidikan, (Yogyakarta: Teras, 2009), hlm. 25.
35
Hani Subakti, dkk., Landasan Pendidikan, (Yayasan Kita Menulis, 2022), hlm. 3.
yang terutama bersifat kebudayaan, pada umumnya berisi konsep, praktik, dan
hasil yang diperoleh. Informasi masa lampau tersebut merupakan warisan untuk
generasi muda dari generasi sebelumnya. Bukan belajar hanya menerima dan
bertahan dalam kebudayaan itu, tapi kebudayaan itu dijadikan landasan dan bahan
perbandingan untuk maju.36

Pendidikan itu telah ada sejak zaman kuno, kemudin diteruskan dengan zaman
Hindu-Budha, agama kristen, agama iislam, pendidikan zaman penjajah, hingga
pendidikn zaman kemerdekaan. Pada waktu indonesia berjuang merintis
kemerdekaannya, ada tiga tokoh pejuang kemerdekaan, yang berjuang melalui
pendidikan. Diantaranya yaitu Mohammad Syafei, Ki Hajar Dewantara, dan Kyai
Ahmad Dahlan. Mereka membina anak-anak dan remaja melalui lembaga
pendidikannya, dengan tujuan untuk mengembalikan dan meningkatkan harga diri
dan mertabat yang hilang akibat penjajahan belanda.37

Sejak dulu sudah ada sekolah di Indonesia tapi bersifat informal, oleh rakyat.
Adapun penjajah membuat sekolah hanya untuk kalangan tertuntu, diantaranya:

1. Untuk penduduk belanda.


2. Untuk pejabat yang mengabdi pada belanda.
3. Untuk orang kaya.

Pendidikan memerlukan landasan pendidikan, untuk melihat kemana arah


pendidikan.

36
Amos Neeolaka, Grace Amialia A. Neolaka, Landasan Pendidikan Dasar Pengenalan Diri
Sendiri Menju Perubahan Hidup, (Depok: Kencana, 2017), hlm. 307.
37
Amos Neeolaka, Grace Amialia A. Neolaka, Landasan Pendidikan Dasar Pengenalan Diri
Sendiri Menju Perubahan Hidup, (Depok: Kencana, 2017), hlm. 309
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Landasan pendidikan adalah dasar pijakan atau praktik pendidikan, untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
mengembangkan potensi dirinya sendiri.
2. Landasan religius adalah landasan yang paling mendasar dari landasan-
landasan pendidikan, sebab landasan bersumber dari agama. Agama
adalah landasan yang di ciptakan oleh Allah Swt. Bahkan setiap
pendidikan nasional mengharuskan seluruh peserta didik belajar agama.
3. Landasan filosifis merupakan landasan yang berkaitan dengan makna atau
hakikat pendidikan, dan berusaha menelaah masalah-masalah pokok dalam
pendidikan. Landasan filosofis adalah landasan yang bersifat filsafat.
4. Landasan ilmiah adalah teori yang digunakan untuk mengkaji dan
mempelajari ilmu yang berhubungan dengan segala bidang yang
menyelimutinya. Landasan ilmiah pendidikan adalah asumsi-asumsi yang
bersumber dari disiplin ilmu tertentu yang dijadikan sebagai tolak ukur
pendidikan.
5. Landasan sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar manusi
dalam kelompok dan struktur sosialnya.
6. landasan kultural merupakan sebuah kebudayaan sebagai gagasan dan
karya manusia beserta hasil karya itu akan berkaitan dengan pendidikan.
Seperti yang di kemukakan oleh sisdiknas, yaitu pendidikan yang berakar
pada kebudayaan bangsa indonesia, dimana kehidupan masyarakat
indonesia yang majemuk dan kekayaan kebudayaannya akan kukuh.
7. Landasan psikologis merupakan salah satu landasan yang penting dalam
bidang pendidikan, karena pendidikan selalu melibatkan aspek kejiwaan
manusia. Pengertian landasan psikologis merupakan pemahaman peserta
didik utamanya yang berkaitan dengan aspek kejiwaan merupakan faktor
keberhasilan untuk pendidikan.
8. Landasan dalam hukum berarti melandasi, mendasari atau titik tolak. Dan
aturan yang dibuat oleh negara.
9. Landasan historis atau sejarah yaitu keadaan masa lampau dengan segala
macam kejadiannya.
B. DAFTAR PUSTAKA

Aziz Abdul Hasbi. 2018. Landasan Pendidikan. Ciputat: Haja Mandiri.

Daryono, dkk. 2012. Landasan Pendidikan Teori Dan Aplikasi Dalam Aspek
Humas Pendidikan Indonesia. Pasuruan: Lembaga Academic dan Nawatil
Mohammad. Cornerstone Of Education. Yogyakarta: CV. Absolute
Media.Research Institute.

Junaid Hamzah. 2021. Sumber Azas Dan Landasan Pendidikan. Jurnal Sulesana
Vol. 7 No. 2 Tahun 2017.

Maunah Binti. 2009. Landasan Pendidikan. Yogyakarta: Teras.

Nawatil Mohammad. Cornerstone Of Education. Yogyakarta: CV. Absolute


Media.

Nur Dani Saputra, dkk. 2021. Landasan Pendidikan. Bandung: Media Sains
Indonesia.

Neolaka Amos, Grance Amialia A.Neolaka. 2017. Landasan Pendidikan Dasar


Pengenalan Diri Sendiri Menuju Perubahan Hidup. Depok: Kencana.

Rasid Abdul. 2018. Implikasi Landasan Pendidikan The Implication Of


Educational Foundations, Jurnal Al-Fikrah Vol. 1 No. 1 Tahun 2018.

Sinaga Dameria. 2018. Pembelajaran Landasan Pendidikan. Jakarta Timur: UKI


Press.

Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Pendidikan.


Subakti Hani, dkk. 2022. Landasan Pendidikan. Yayasan Kita Menulis.

Suriansyah Ahmad. 2011. Landasan Pendidikan. Banjarmasin: Comdes.

Anda mungkin juga menyukai