Judul Keberadaan Dan Kendala Pembelajaran Antropologi Di
SMA Jurnal Jurnal Komunitas UNNES Download http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/komunitas Volume dan Halaman Volume 2 No. 2 Tahun 2010 Halaman 156-163 Tahun 2010 Penulis Totok Rochana Reviewer Rizki Nurhayati Ar Tanggal 18 April 2017
Tabel Hasil Review Jurnal
Tujuan Penelitian membahas bagaimana keberadaan mata pelajaran Antropologi di SMA dalam kurikulum yang berbeda dari waktu ke waktu dan terkait kendala-kendala yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran Antropologi di SMA. Subjek Penelitian Para guru pengampu mata pelajaran Antropologi Assesment Data Dilakukan dengan teknik triangulasi (observasi, wawancara dan dokumentasi) Metode penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif Langkah Penelitian Mengumpulkan data dari subjek penelitian dan informan pendukung yaitu dari siswa, Kepala Sekolah, Wakasek Kurikulum dan ahli pendidikan kemudian membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara (yaitu instrumen yang berbentuk pertanyaan) dan membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang terkait Hasil Penelitian Dalam tahun terakhir yang sibuk dengan penyempurnaan kurikulum, mata pelajaran Antropologi justru semakin termarjinalisasi. Antropologi hanya menjadi sub-bahasan saja dalam mata pelajaran lain. Antropologi juga semakin dianggap kurang penting, padahal antropologi sangat penting dalam konteks masyarakat multikultural seperti Indonesia. Hal tersebut menyebabkan terjadinya kendala-kendala dalam proses pembelajaran di antaranya adalah: pertama adalah kendala struktural dimana secara filosofi keilmuan, ada perbedaan yang jelas antara Sosiologi dan Antropologi yang terletak pada fokus kajian dan metode penelitian ilmiahnya sehingga sudah seharusnya mata pelajaran Antropologi dipisah dengan mata pelajaran Sosiologi atau dengan mata pelajaran lainnya. Kedua adalah kendala cultural dimana pengampu mata pelajaran Antropologi harus dapat menyajikan materi yang lebih menarik, memberi motivasi kepada para peserta didik akan pentingnya mata pelajaran Antropologi untuk menghadapi kehidupan di masyarakat sehingga mata pelajaran tersebut harus diampu oleh seorang guru yang sesuai dengan kualifikasi pendidikannya. Ketiga adalah kendala terbatasnya tenaga pengajar dimana belum tersedianya tenaga guru yang berkualifikasi pendidikan Antropologi. Kekuatan Penelitian Memiliki International Standard Serial Number (ISSN). Menggunakan bahasa Indonesia yang benar, memiliki volume. Kelemahan Penelitian Belum Memiliki mitra bestari paling sedikit 4 (empat) orang. Jurnal ini juga masih sama dengan penelitian jurnal yang lain nya yang berhubungan dengan permasalahan yang sama. Kesimpulan Keberadaan mata pelajaran Antropologi di SMA dari waktu ke waktu belum mengalami perubahan yang berarti, meskipun telah terjadi pergantian kurikulum.