Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH AKIDAH AKHLAK

AKHLAK TERPUJI

Di Susun Oleh :
Azfa Mochammad B
Alisa Nursyabani
Dea Barlin
Fathima Cahaya H
Muhammad Ihsan A
Qurota Ayuni

MAN 2 GARUT
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah sama-sama kami panjatkan kehadiran Allah SWT


yang telah memberikan sehat badan dan pikiran, sehingga penulis telah dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul "Akhlak Terpuji” Sholawat dan salam
kami sanjungkan kepangkuan Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kami
dari alam kegelapan ke alam terang-benderang seperti yang kami rasakan saat ini,
dan kepada seluruh sahabat dan keluarga beliau sekalian
Dalam menyusun makalah ini, kami sadari masih banyak terdapat
kekurangan, maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan demi penyempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan juga para pelajar
selaku generasi penerus bangsa yang akan membangun negeri ini.

13 Januari 2024

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam pergaulan sehari – hari antara kita sesama manusia, agar


hubungan ini berjalan dengan baik tentu ada aturan yang harus kita jalankan,
bagi kita umat Islam tata cara bergaul tersebut telah diatur dalam Al-Qur’an
dan sunnah Rasulllah SAW yang sering kita sebut dengan Sifat terpuji atau
akhlak terpuji.
Dalam pembahasan yang akan kami terangkan pada makalah ini, bahwa
kami akan mengemukakan pengertian dari akhlak dan contoh akhlak terpuji
yang sebaiknya patut dilakukan sehari-hari.
Hal ini kami susun dalam bentuk sebuah makalah, disamping untuk
menambah wawasan kami sebagai pemakalah mengenai pembahasan akhlak
terpuji ini, dan juga dengan pembahasan ini agar kami dan segenap pembaca
lainnya mampu menjadikan ilmu ini sebagai salah satu rujukan dalam
melakukan pergaulan dalam kehidupan sehari – hari. Kemudian juga
pembahasan ini kami buat sebagai bentuk tugas dari mata pelajaran akidah
akhlak di MAN 2 Garut dalam tugas kelompok yang disajikan dalam bentuk
makalah.

RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari akhlak terpuji ?


2. Apa saja yang termasuk akhlak terpuji ?
3. Bagaimana penerapannya dalam kehidupan?

TUJUAN PENULISAN

1. Bentuk penyelesaian tugas mata pelajaran Akidah Akhlak


2. Menjelaskan akhlak terpuji dan macam-macam akhlak terpuji
3. Mengetahui penerapan akhlak terpuji dalam kehidupan sehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN

PENGERTIAN AKHLAK

Kata akhlak berasal dari dari bahasa arab khuluq yang jamaknya akhlak
yang artinya perangi atau budi pekerti. Ukuran akhlak itu baik atau buruk
adalah motif yang mendasari perbuatan dan tindakan dan adanya petunjuk
yang mengatakan itu baik berdasarkan firman Allah dan sabda Rasul saw.
Jadi pemahaman akhlak adalah seseorang yang mengerti benar tentang segala
sesuatu tindakannya hanya mengharap ridho Allah swt.
Akhlak juga merupakan masalah yang sangat penting dalam islam.
Seseorang dapat dikatakan berakhlak ketika dia menerapakan nilai-nilai islam
dalam aktifitas hidupnya. Jika aktifitas itu terus dilakukan berulang-ulang
dengan kesadaran hati maka akan menghasilkan kebiasaan hidup yang baik.
Akhlak merupakan perpaduan antara hati, pikiran, perasaan, kebiasaan yang
membentuk satu kesatuan tindakan dalam kehidupan. Sehingga bisa
membedakan mana yang baik dan tidak baik, mana yang jelek dan mana yang
cantik dan hal ini timbul dari futrahnya sebagai manusia.

B. CONTOH AKHLAK TERPUJI


1. Kerja Keras

a) Pengertian Kerja Keras


Kerja keras adalah kegiatan yang dikerjakan secara sungguh-sungguh
tanpa mengenal Ielah atau berhenti sebelum target kerja tercapai dan selalu
mengutamakan kepuasan hasil pada setiap pekerjaan yang dilakukan.Seorang
yang bekerja keras biasanya mempunyai etos kerja yang tinggi.
Dalam Islam kerja keras juga disebut dengan ikhtiar yaitu mencapai suatu
maksud dengan bersungguh-sungguh dalam melakukan sesuatu karena Allah
swt.
Al-Qur'an banyak membicarakan ayat-ayat tentang perintah bekerja
keras,seluruhnya berjumlah 602 kata, di antaranya terdapat dalam Al-Qur'an
surah An-Nahl ayat 97 sebagai berikut:
‫َم ْن َع ِمَل َص اِلًحا ِم ْن َذ َك ٍر َأْو ُأْنَثى َو ُهَو ُم ْؤ ِم ٌن َفَلُنْح ِيَيَّنُه َح ُيوًة َطِّيَبًة َو َلَنْج ِزَيَّنُهم َأْج َر ُهْم ِبَأْح َس ِن َم ا َك اُنوا‬
٩٧ : ‫َيْع َم ُلوَن النحل‬
Artinya: "Barang siapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun
perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan
kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala
yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (Q.S. An-Nahl/16: 97)

b) Pentingya Kerja Keras


Islam menganjurkan umatnya agar mau bekerja keras dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Sebaliknya Islam membenci umatnya yang hanya
berpangku tangan, malas-malasan dan tidak mau bekerja mencari nafkah.
Selain bekerja keras, kita juga harus berdo’a kepada Allah agar apa yang
diinginkan dapat terkabul. Bekerja adalah usaha lahir yang harus dilakukan
manusia (Syari’at), sedang berdo’a adalah ikhtiar batin yang harus dilakukan
manusia (hakikat). Pentingnya bekerja keras dan berdo’a disebabkan antara
lain:
1. Manusia sadar akan kebutuhan hidupnya yang harus dipenuhi, agar hidup
menjadi bahagia, baik di dunia maupun di akhirat.
2. Manusia dituntut untuk bersikap kreatif dan rajin bekerja, sebab tanpa
bekerja seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
3. Manusia menyadari bahwa tidak ada rejeki dan kebahagiaan yang
datangnya dari langit, melainkan harus diraih dengan kerja keras, banting
tulang, dan peras keringat.
4. Manusia menyadari bahwa ada kekutan lain di luar kekutan yang
dimilikinya, sehingga hasil dari kerja kerasnya harus dipasrahkan sepenuhnya
kepada keagungan Allah swt. Oleh karena itu manusia wajib berdo’a atas
semua kerja kerasnya.
5. Manusia semakin kuat keimanannya, karena disamping bekerja kerasnya
juga kepasrahannya kepada kehendak terbaik Allah swt.
6. Manusia tidak memilih salah satunya, bekerja atau berdo’a, melainkan
kedua-duanya sangat penting dilakukan. Bekerja keras terlebih dahulu,
kemudian berdo’a memohon perlindungan dan keberhasilan.

c) Bentuk dan Contoh Sikap Kerja Keras


1. Mengawali setiap pekerjaan dengan membaca basmalah dan bekerja
dengan bersungguh - sungguh
2. Tidak mudah menyerah dan berputus asa
3. Tidak tergesa-gesa dalam bekerja
4. Tidak meremehkan setiap pekerjaan meskipun kecil
5. Mencintai pekerjaan yang sedang dilakukannya

d) Contoh penerapan sikap kerja keras


1. Kerja keras untuk mendapatkan rezeki
Bekerja keras untuk mendapatkan rezeki untuk mencukupi kebutuhan
keluarga, Bekerja keras untuk mencapai hidup yang berkecukupan adalah
perbuatan yang sangat dianjurkan dalam islam.Allah Swt. berfirman dalam
surah Ar-Ra'd ayat 11 sebagai berikut.
‫َأْم ِر ِهَّللا ِإَّن َهَّللا اَل ُيَغِّيُر َم ا ِبَقْو ٍم َح َّتى ُيَغِّيُروا َم ا ِبَأْنُفِس ِهْم‬ ‫َلُه ُمَع ِّقَبٌت ِم ْن َبْيِن َيَد ْيِه َوِم ْن َخ ْلِفِه َيْح َفُظْو َنُه ِم ْن‬
11 : ‫ُدوِنِه ِم ْن َّوال الرعد‬ ‫َو ِإَذ ا َأَر اَد ُهَّللا ِبَقْو ٍم ُسوًء ا َفاَل َم َر َّد َلُه َو َم ا َلُهْم ِّم ْن‬
Artinya: "Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya
bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah
Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum
sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah
menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat
menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia."
(Q.S. Ar-Ra'd/13: 11)
2. Kerja keras dalam menuntut ilmu
Gemar mendatangi majelis ilmu, rajin belajar dan membaca buku,
berdiskusi, tidak malas mengulangi pelajaran, aktif bertanya jika belum
mengerti suatu
3. Kerja keras dalam menjalankan tugas sesuai dengan bidang atas profesi
masing- masing
Berusaha memberikan hasil pekerjaan yang baik sesuai bidang atau
profesinya tanpa melanggar aturan yang berlaku di tempat kerjanya.
Misalnya, seorang polisi hendaknya bekerja dengan sungguh-sungguh dalam
mengayomi, melayani, dan menegakkan keadilan bagi masyarakat, seorang
dokter berusaha keras dalam menyembuhkan pasiennya, seorang guru tidak
kenal lelah dalam mengajar dan membimbing para siswanya, dan lain
sebagainya.
d) Nilai Positif Kerja Keras
a. Menumbuhkan sikap pantang menyerah dalam menjalani hidup.
b. Meningkatkan keimanan sehingga tidak mudah tergoda oleh bisikan dan
rayuan setan, ketika menjalankan suatu pekerjaan.
c. Melatih kesabaran sehingga tidak tergesa-gesa dalam bekerja.
d. Meningkatkan ketekunan dan ketelitian sehingga mendapatkan hasil yang
baik.
e. Mendapatkan pahala jika diniatkan karena Allah Swt.
f. Dapat mengubah nasib atau hidup seseorang menjadi lebih baik.
g. Hidup menjadi lebih sejahtera dan mapan secara finansial (ekonomi)
sehingga tidak bergantung kepada orang lain.
h. Dihargai dan disenangi oleh orang lain.

2. Kolaboratif

a) Pengertian Kolaboratif
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah kolaboratif diartikan
sebagai (perbuatan) kerja sama untuk membuat sesuatu. Dalam hubungannya
dengan akhlak terpuji, kolaboratif disejajarkan dengan istilah tasamuh
(toleran) dan ta'awun (tolong menolong) Allah Swt. berfirman dalam surah
Al-Hujurat ayat 13 sebagai berikut :

‫َيَأُّيَها الَّناُس ِإَّنا َخ َلْقَنُك ْم ِم ْن َذ َك ٍر َو ُأْنَثى َو َجَع ْلَنُك ْم ُش ُعوًبا َو َقَباِئَل ِلَتَع اَر ُفواِإَّن َأْك َر َم ُك ْم ِع ْنَد ِهَّللا َأْتَقُك ْم ِإَّن َهللا َع ِليٌم َخ ِبيٌر‬

١٣ : ‫والحجرات‬

Artinya "Wahai manusial Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari


seorang laki - laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu
berbangsa - bangsa dan bersuku - suku agar kamu saling mengenal.
Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang
yang paling bertakwa, sungguh allah maha mengetahui, mahateliti.
Sikap toleransi tidak memandang suku, bangsa, dan ras. Di hadapan Allah
Swt, semua makhluk sama, yang membedakan adalah ketaqwaannya. Sikap
tolong-menolong antarsesama manusia dalam masalah kebaikan itu harus
durgakkan. Bukanlah dinamakan tolong menolong apabila hal itu dalam hal-
hal yang bertentangan dengan agama Islam.
b) Bentuk dan Contoh Sikap Kolaboratif
a. Bekerja sama dalam hal kebaikan.
b. Mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi.
c. Memiliki sikap terbuka dan saling percaya terhadap sesama anggota tim
atau kelompok
d. Saling membantu satu sama lain apabila ada suatu masalah.
e. Bersama-sama menanggung segala bentuk risiko.
c. Nilai Positif Kolaboratif
a. Memelihara kerukunan hidup di antara anggota masyarakat.
b. Dapat memelihara kerja sama yang baik dalam hidup bermasyarakat.
c. Dapat berfungsi sebagai penertib, pengaman, pendamai, dan pemersatu
dalam komunikasi serta interaksi sosial.
d. Terciptanya kedamaian di masyarakat dan ketenteraman dalam hidup
bermasyarakar karena antara satu anggota masyarakat dengan anggota
masyarakat yang lain sama-sama saling menjaga, saling mengingatkan,
dan lainnya.
e. Terciptanya kerja sama di antara anggota masyarakat sehingga
mempermudah dalam penyelesaian urusan kemasyarakatan secara
bersama- sama.
f. Tercapainya tujuan secara lebih tepat dan cepat dalam mengatasi suatu
permasalahan
g. Terciptanya harmonisasi yang lebih indah dan lebih baik dari sebelumnya.
h. Dapat memperluas kesempatan memperoleh sezeki karena banyak relasi

3. Fastabiqul Khairat

a) Pengertian Fastabiqul Khairät


Fastabiqul khairat berarti berlomba dalam berbuat kebaikan terhadap manusia
yang lain dan alam sekitarnya.Q.S. Al-Baqarah ayat 148 sebagai berikut.

‫َو ِلُك ِّل َو ْج َهٌة ُهَو ُمَو َّلْيَها َفاْسَتِبُقوا اْلَخْيَر اِت َأْيَن َم ا َتُك وُنوا َيْأِت ِبُك ُم ُهَّللا َجِم يًعا ِإَّن َهللا َع َلى ُك ِّل َش ْي ٍء َقِد يٌر‬
﴿١٤٨ : ‫﴾البقرة‬

Artinya: "Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya.
Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada,
pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sesungguhnya Allah
Mahakuasa atas segala sesuatu." (QS. Al-Baqarah/2: 148)
Selain itu, fastabiqul Khoirot juga berarti siapa yang ingat dalam mengerjakan
kebaikan dia lebih baik (dari manusia lainnya) sehingga disukai oleh Allah
swt Sebaliknya, seseorang yang menunda-nunda tidak akan disukai Allah
Swt.
Dalam ayat tersebut Allah SWT memerintahkan fastabiqul khairat atau
berlomba-lombalah dalam berbuat baik. Imam an-nawawi dalam kitabnya
riyadus Shalihin bab khusus dengan judul bab bersegera dalam melakukan
kebaikan dan dorongan bagi orang-orang yang ingin berbuat baik agar segera
melakukannya dengan penuh kesungguhan tanpa lagu sedikitpun.
Beberapa poin menurut imam nawawi dalam memahami Ayat tersebut
pertama melakukan kebaikan adalah hal yang tidak dapat ditunda, kedua
untuk berbuat baik hendaknya selalu mendorong dan saling menolong, ketiga
bahwa kesiapan dalam melakukan kebaikan harus didukung dengan
kesungguhan yang dalam
Imam an-nawawi mengatakan bil jidri min ghairi taradun artinya
menunjukkan bahwa tidak mungkin kebaikan dicapai oleh seseorang yang
setengah hati dalam mengerjakannya. Rasulullah SAW bersabda untuk
mendorong segera beramal sebelum datangnya fitnah di mana ketika fitnah itu
datang seseorang tidak akan pernah bisa berbuat baik.
b) Bentuk dan contoh sikap fastabiqul khairat
a. Melakukan sesuatu kebaikan ikhlas semata-mata karena Allah swt
b. Memiliki semangat yang tinggi dalam menyebarkan kebaikan
c. Memiliki sikap peduli dan peka terhadap lingkungan sekitar.
c) Contoh perbuatan yang termasuk kategori fastabiqul khairat
a. menyingkirkan duri batu kayu atau sesuatu yang membahayakan di jalan
b. menolong sesama dan berbuat baik kepada orang lain
c. bagi pelajar mengerjakan ulangan dengan jujur tidak bergantung kepada
orang lain tidak menyontek hasil pekerjaan teman dan sebagainya.
d) Nilai positif sikap fastabiqul khairat
a. melatih orang untuk berusaha menjadi yang terbaik dengan semangat
kompetisi yang sehat orang akan terbiasa untuk berlomba menjadi yang
terbaik.
b. memberikan pelajaran bahwa menunda-nunda untuk melakukan kebaikan
sama artinya dengan menabung kebodohan semakin seorang menunda-nunda
untuk melakukan kebaikan semakin banyak tabungan kebodohan yang
dimilikinya.
4. Optimis

a) Pengertian Optimis
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa yang dimaksud
optimis adalah orang yang selalu berpengharapan baik dalam menghadapi
segala hal atau persoalan. Dalam Islam, optimis merupakan keyakinan yang
baik dan akhlak terpuji yang sangat dianjurkan. Optimis dapat memberi
ketenangan dalam jiwa, membuka cakrawala hati menjadi luas dan membuka
pintu-pintu kesuksesan serta menjadi motor penggerak kebahagiaan,
kegembiraan, dan produktivitas. Dengan bersyukur, akan melahirkan sikap
optimis.
Sikap optimis hanya akan muncul apabila kita senantiasa bersyukur
kepada Allah Swt. Dengan optimis akan tertanam keyakinan akan datangnya
kesembuhan ketika sakit, datangnya keberhasilan ketika gagal, kemenangan
ketika kalah, kebahagiaan ketika bersedih.
b) Bentuk sikap optimis adalah sebagai berikut.
a. Percaya terhadap kemampuan sendiri.
b. Tidak mudah menyerah.
c. Selalu berbaik sangka kepada Allah Swt. dan sesama makhluk-Nya.
d. setelah mengalami kegagalan (tidak takut gagal).
c) Contoh sikap optimis, yaitu sebagai berikut.
a. Seorang pelajar yang mengikuti ujian, memiliki keyakinan bahwa hasilnya
akan baik karena sebelumnya sudah belajar dan berdoa.
b. Seseorang ingin bekerja di sebuah perusahaan, jika ia berpikir optimis, tentu
dia akan berusaha mengajukan lamaran dan berharap agar lamaran
pekerjaannya diterima serta dapat bekerja di perusahaan tersebut.
c. Orang tua yang mendidik anak-anaknya dengan baik, tentu memiliki
keyakinan besar bahwa mereka akan menjadi manusia yang berhasil dan
bermanfaat untuk orang lain.
d) Nilai Positif Sikap Optimis
Pelajaran yg bisa diambil dari sikap optimis, sebagai berikut:
a. Temukan hal-hal yang baik dan positif di masa lalu, karena tidak semua
masa lalu itu buruk, bahkan tidak sedikit pengalaman masa lalu bisa menjadi
pelajaran berharga untuk bisa dipakai pijakan menatap masa depan yang lebih
baik.
b. Dengan optimis, kita bisa menata lagi target yang akan dicapai di masa yang
akan datang dengan tentu saja menyiapkan strategi yang baik untuk
mencapainya.
c. Memilih dan memilah target besar dan target kecil sehingga kita bisa
menentukan skala prioritasnya.
d. Ubah perspektif atau pandangan kita terhadap kegagalan. Kegagalan
terhadap suatu usaha itu bukan akhir dari segalanya. Boleh jadi hal itu bisa
menjadi pemicu untuk mendorong kita terus bergerak untuk maju dan lebih
baik.
e. Senantiasa bertawakal kepada Allah Swt. dan berikhtiar, serta harus ada
keyakinan bahwa Allah Swt. akan senantiasa memberikan pertolongan dan
jalan keluar terhadap segala kesulitan dan kendala yang mungkin ada.

5. Dinamis

a) Pengertian Dinamis
Kata dinamis berasal dari bahasa Belanda dynamisch yang berarti giat
bekerja, tidak tinggal diam, selalu bergerak, dan terus tumbuh. Dia akan terus
berusaha secara sungguh-sungguh untuk meningkatkan kualitas dirinya ke arah
yang lebih baik dan lebih maju. Sementara itu, menurut Kamus Bahasa
Indonesia dinamis berarti penuh semangat dan tenaga sehingga cepat bergerak
dan mudah menyesuaikan diri dengan keadaan dan sebagainya; mengandung
dinamika. Dinamis juga mengandung arti selalu bergerak mengikuti
perkembangan zaman.
‫َف ِإَذ ا َف َر ْغ َت َفٱنَص ْب َو ِإَلٰى َر ِّب َك َف ٱْر َغب‬
Artinya : Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah
dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. dan hanya kepada Tuhanmulah
hendaknya kamu berharap. (QS. Al Insyirah (94):7-8)
b) Bentuk sikap dinamis adalah sebagai berikut.
a. Selalu ingin menjadi lebih baik dan lebih maju.
b. Memiliki sifat kerja keras.
c. Pantang menyerah terhadap keadaan.
c) Contoh sikap dinamis yaitu, sebagai berikut
a. Seorang petani akan berusaha agar hasil pertaniannya meningkat.
b. Seorang pedagang beras akan berusaha agar dagangannya bisa berkembang
c. Seorang pelajar yang belajar dengan keras dan tidak kenal putus asa untuk
mendapatkan hasil baik.
d. Seorang pegawai kantor yang bekerja penuh semangat untuk bekerja dengan
baik.
d) Nilai Positif Dinamis
a. Seorang yang dinamis memiliki kepercayaan diri yang Tidak mudah
bergantung kepada orang lain.
b. Seorang yang berjiwa dinamis biasanya menyukai tantangan baru. Di dalam
dirinya memiliki energi untuk mencapai tujuan-tujuan mereka dengan aktif dan
penuh semangat.
c. Seorang yang berjiwa dinamis cenderung pantang menyerah dan tidak
mudah putus asa. Ketika jatuh atau terpuruk dia akan segera bangkit. Di dalam
dadanya sudah tertanam bahwa jatuh bangun dalam perjuangan menghadapi
hidup menjadi sesuatu yang lumrah.

6. Kreatif

a) Pengertian Kreatif
Menurut kamus besar bahasa Indonesia kreatif mempunyai arti memiliki
daya cipta memiliki kemampuan untuk menciptakan sifat mengundang daya
cipta artinya kreatif adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan sesuatu
yang bermanfaat. Kata kreatif berasal dari bahasa Arab bisa dihubungkan
dengan kata halaqah shawwara berarti menciptakan sesuatu yang tidak ada
pangkal, asal dan contoh terlebih dahulu dan membentuk sebaik-baiknya.
kreatif ialah kemampuan menggunakan apa yang dimilikinya dalam
menghasilkan sesuatu yang terbaik dan bermanfaat bagi kehidupan sebagai
wujud pengabdian yang tulus kehadiran-Nya dan rasa syukur atas nikmat-Nya.
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
‫ِهَّلِل اَّلِذي َخ َلَق الَّسماوات واألرض وجعل الظلمات والنوَر ُثَّم اَّلِذيَن َكَف ُروا ِبَر ِّب ِه ْم َي ْع ِد ُلوَن‬

Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dan
mengadakan gelap dan terang, Namun orang-orang yang kafir
mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka. (Q.s. Al-An'am(6):1)

b) Bentuk dan Contoh Sikap Kreatif

a. Tidak malu dalam berkarya dan menampilkan karyanya.

b. Suka terhadap hal-hal yang baru.

c. Cerdas dan memiliki ide yang cemerlang.

d. Disiplin terhadap waktu.

c) Contoh sikap kreatif, yaitu sebagai berikut:


a. Sikap selalu ingin tahu, suka mencari dan menggali informasi yang
bermanfaat, serta mencintai ilmu pengetahuan.
b. Sikap yang selalu menjaga kejernihan hati dan menjaga ketajaman pikiran.
c. Selalu mencari hal-hal baru yang lebih baik, terbuka terhadap pemikiran
orang lain yang lebih berguna, dan memiliki kemampuan menyaring nilai-nilai
baik dari yang buruk.
Agar kehilangan energi kreativitas, hentikan beberapa hal berikut:
1. Merasa sudah mengetahui segalanya. Hal tersebut menutup kemungkinan
untuk alternatif lain. Penampilan serba tahu dapat menyingkirkan kita dari
proses belajar.
2. Mudah menyerah. Menjadikan kegagalan sebagai akhir segalanya, tanpa
mau berjuang "kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda".
3. Menjadikan setiap tugas sebagai beban. Ketika kesenangan dan gairah hilang
tugas menjadi berat. Nikmati setiap tugas sebagai suatu kesempatan atau
bahkan kebutuhan untuk mengembangkan diri.
c) Nilai Positif Kreatif
Dari uraian tersebut bisa disimpulkan bahwa bersikap kreatif bisa
memberikan dampak positif, antara lain:
a. Tidak mudah menyerah.
b. Berani dengan segala risiko yang dihadapi
c. Memiliki visi dan pandangan jauh ke depan.

7. Inovatif
a) Pengertian Inovatif
Untuk memahami arti inovatif harus dipahami dulu arti kata inovasi.
Inovasi adalah pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru menginovasikan
berarti menampilkan sesuatu yang baru. Sementara itu, inovatif berarti bersifat
memperkenalkan sesuatu yang baru.
Dengan bersikap kreatif dan inovatif, kita sudah termasuk orang-orang
yang mensyukuri nikmat yang Allah berikan melalui ciptaannya.
b) Bentuk dan Contoh Sikap Inovatif
a. Tertarik dan suka mencoba hal-hal baru.
b. Senantiasa berorientasi untuk masa depan.
c. Memiliki ide yang cemerlang.
d. Mengisi waktunya dengan hal-hal yang positif dan bermanfaat
Sikap inovatif bisa muncul dalam berbagai bentuk. Bisa berupa barang dan
jasa, dan bisa dalam proses seperti ide, metode, dan cara.
a. Menciptakan mobil dengan menggunakan sumber energi matahari sehingga
bisa mengurangi ketergantungan kepada penggunaan premium atau solar.
b. Seorang pengusaha kecil yang mampu mengembangkan usaha kecil
rumahan, tetapi bisa menghasilkan pemasukan yang lumayan.
c) Nilai Positif Inovatif
Banyak sekali nilai positif dan manfaat yang bisa diambil jika mau bersikap
inovatif antara lain:
a. Menumbuhkan semangat untuk menemukan hal-hal baru yang lebih baik dan
lebih bermanfaat.
b. Memunculkan semangat untuk mencari peluang usaha sehingga membuka
ruang untuk memperoleh sesuatu yang bermanfaat, baik bagi diri sendiri
maupun bagi orang lain.
c. Menumbuhkan gairah untuk berkompetisi secara positif.

Anda mungkin juga menyukai