Tak hirau dingin memagut Kala sang penguasa langit tuangkan cawannya Wajah-wajah lugu haus kan ilmu Menari-nari di pelupuk mata menunggu Untaian kata demi kata terucap seribu makna Untaian kata demi kata terucap penyejuk jiwa Ruang persegi menjadi saksi bisu pengabdianmu Menyaksikan tingkah polah sang penerus Canda tawa penghangat suasana Waktu demi waktu dijalani hanya demi mengabdi Berserah diri mengharap kasih Ilahi Ilmu kau beri harap kan berarti Satu persatu sang penerus silih berganti Tumbuh menjadi tunas-tunas negeri Kau tetap di sini setia mengabdi Sampai masa kan berakhir nanti. Janganlah pernah redup pelitaku! Cahaya ilmu selalu ditunggu Bukan untuk satu jiwa Tapi untuk semua umat… Kuhaturkan terima kasih kepadanya… Wahai guruku…jiwaku… Tanpamu aku tak akan bisa terbang hingga ke langit Permata indah, indahkan cinta… Gemerlap dari matamu selalu senyumkan hatiku…