Anda di halaman 1dari 18

Dikembangkan oleh:

Pusat Kurikulum dan Perbukuan


Badan Penelitian dan Pengembangan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
PANDUAN PENYELENGGARAAN MUATAN KETERAMPILAN PENDIDIKAN KESETARAAN i
KATA PENGANTAR
Direktur Jenderal PAUD dan Dikmas

ii PANDUAN PENYELENGGARAAN MUATAN KETERAMPILAN PENDIDIKAN KESETARAAN iii


DAFTAR ISI PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUATAN KHUSUS KETERAMPILAN
Kata Pengantar .................................................................................................. ii
PENDIDIKAN KESETARAAN
Daftar Isi ........................................................................................................... iv
Panduan Penyelenggaraan Muatan Khusus Keterampilan
Pendidikan Kesetaraan ....................................................................................... 1
A. Mengapa Keterampilan? .............................................................................. 2
1. Rasional ..................................................................................................... 2

P
endidikan kesetaraan merupakan layanan pendidikan bagi warga yang tidak
2. Landasan Hukum ....................................................................................... 3 berkesempatan mengenyam pendidikan formal dengan berbagai alasan diantaranya
3. Tujuan ........................................................................................................ 4 anak usia sekolah yang putus sekolah karena kendala biaya atau keterbatasan waktu,
B. Pengertian Keterampilan ............................................................................. 4 anak usia sekolah yang ingin mendapat pembelajaran khusus seperti home scholing,
C. Muatan Keterampilan pada Pendidikan Kesetaraan? ................................... 6 orang dewasa yang sudah bekerja, dan berbagai latar belakang yang lain. Pembelajaran
1. Keterampilan wajib .................................................................................... 7 dalam pendidikan kesetaraan mempunyai karakteristik yang khas tidak bisa disamakan
2. Keterampilan pilihan .................................................................................. 7 dengan sistem pembelajaran di sekolah formal. Pada pendidikan kesetaraan, sistem
D. Penyelenggaraan Pendidikan Muatan Keterampilan ................................... 8 pembelajaran cenderung luwes sesuai dengan kesepakatan penyelenggara pendidikan
E. Strategi Penyelenggaraan Pendidikan Muatan Keterampilan ...................... 15 kesetaraan dengan warga belajar. Hal ini dikarenakan warga belajar tidak mungkin
1. Keterampilan Pilihan Sertifikasi .................................................................. 15 mengikuti pembelajaran di pagi hari, mereka harus bekerja atau memiliki kesibukan lain.
2. Keterampilan Pilihan Non Sertifikasi .......................................................... 15
3. Strategi dan Prosedur Implementasi ............................................................ 16 Dalam kerangka kurikulum 2013 yang diberlakukan pada pendidikan kesetaraan,
4. Pemilihan, pengelolaan dan jenis keterampilan keahlian yang ditetapkan terdapat mata pelajaran kelompok umum dan kelompok khusus. Kelompok umum
oleh satuan pendidikan atau penyelenggara ................................................ 16 adalah mata pelajaran terkait dengan mata pelajaran akademik yang berfungsi untuk
5. Menyusun perencanaan pendidikan keterampilan dasar dan menyetarakan kemampuan akademikdengan lulusan pendidikan formal. Kelompok
keterampilan keahlian ................................................................................ 16 khusus adalah muatan yang merupakan ciri khas pendidikan kesetaraan yang memberikan
6. Pelaksanaan proses dan evaluasi pembelajaran/penyelenggaraan bekal pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk menghadapi kehidupan sehari-hari
program pendidikan ................................................................................... 16 dan dunia kerja. Kelompok khusus terdiri dari dua yaitu kelompok mata pelajaran
F. Strategi dan Prosedur Penilaian ................................................................... 17 pemberdayaan dan kelompok mata pelajaran keterampilan. Mata pelajaran keterampilan
G. Sumber Daya ............................................................................................... 18 diharapkan mampu memberikan bekal keterampilan baik bersifat tersertifikasi maupun
1. Pendidik dan tenaga kependidikan ............................................................. 18 tidak tersertifikasi agar peserta didik dapat masuk dalam dunia kerja atau bekerja mandiri.
2. Sarana, prasarana, alat, media dan berbagai sumber belajar lainnya ............. 19 Diharapkan dengan adanya pendidikan bermuatan keterampilan ini lulusan pendidikan
H. Penyelenggaraan Keterampilan Pilihan Tersertifikasi ....................................... kesetaraan mampu mandiri, menciptakan lapangan usaha bagi diri mereka sendiri atau
19 bekerja pada institusi industri. Adapun pendidikan muatan keterampilan yang diberikan
1. Jenis Keterampilan Pilihan Tersertifikasi ..................................................... 21 tergantung pada karakteristik tempat penyelenggara pendidikan kesetaraan tersebut.
2. Strategi dan Prosedur Implementasi ............................................................ 21 Untuk memberikan pedoman kepada penyelenggara pendidikan kesetaraan dalam
3. Strategi dan Prosedur Penilaian ................................................................... 23 menyelenggarakan mata pelajaran keterampilan maka disusunlah panduan ini.Panduan
4. Sumber Daya .............................................................................................. 24 ini dijelaskan mengenai ruang lingkup penyelenggaraan muatan keterampilan wajib
5. Evaluasi dan Tindak Lanjut ........................................................................ 27 dan peminatan baik yang sertifikasi dan nonsertifikasi serta strategi dan prosedur
I. Penutup ....................................................................................................... 28 penyelenggaraannya.

iv PANDUAN PENYELENGGARAAN MUATAN KETERAMPILAN PENDIDIKAN KESETARAAN 1


A. Mengapa Keterampilan? untuk mendapatkan ijazah dalam waktu relatif singkat.Pada kenyataannya
kurikulum pendidikan kesetaraan yang diimplementasikan belum secara optimal
1. Rasional
dilaksanakan dan belum mengakomodasi muatan keterampilan. Permasalahan
Untuk membahas jawaban mengapa keterampilan diperlukan dalam pendidikan implementasi di lapangan disebabkan oleh beberapa hal di antaranya sumber
kesetaraan? Kita perlu melihat kedepan bagaimana generasi muda Indonesia sarana prasarana yang belum memenuhi, sumber daya pendidik pada satuan
menghadapi tantangan dimasa depan. Perkembangan abad masa yang akan pendidikan nonformalyang terbatas dan waktu pelaksanaan pendidikan
datang adalah abad perubahan. Perubahan yang terjadi berupa perkembangan keterampilanyang terbatas serta jejaring uji kompetensiyang belum terbentuk.
ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal tersebut menuntut kemampuan sumber
Untuk mengatasi kesenjangan tersebut perlu adanya perbaikan dalam
daya manusia di masa akan datang merupakan sumber daya manusia yang dapat
penyelenggaraan muatan keterampilan pada pendidikan kesetaraan. Strategi yang
beradaptasi terhadap perubahanyang terjadi. Permasalahan tersebut merupakan
perlu dikembangkan adalah mengoptimalisasi implementasi kurikulum berupa
tantangan bagi sektor pendidikan untuk menyiapkan sumber daya yang dapat
sistem dan prosedur penyelenggaraan muatan keterampilan. Penyelenggaraan
beradaptasi dengan perubahan.
muatan keterampilan pada pendidikan kesetaraan dikembangkan melalui
Dalam menghadapi kondisi di masa yang akan datang, perlu dipersiapkan sumber keterampilan wajib dan keterampilan peminatan.
daya yang mempunyai kemampuan keterampilan umum (genericskills) dan
Keterampilan wajib terdiri dari Pendidikan Jasmani dan Rekreasi, Seni Budaya,
vokasional. Keterampilan umum (genericskills) adalah keterampilan diri dalam
dan Prakarya. Tujuan keterampilan ini terutama mengembangkan keterampilan
melaksanakan profesinya yang terdiri dari kemampuan komunikasi, percaya diri,
umum (genericskills) dan ditambahkan keterampilan vokasional untuk mengatasi
negosiasi, pemecaham masalah, kerja tim, kepemimpinan, organisasi, ketekunan,
permasalahan kehidupan sehari-hari. Selain keterampilan wajib,ada keterampilan
motivasi dan manejemen diri. Keterampilan vokasional adalah keterampilan yang
peminatan yang bertujuan mengembangkan keterampilan vokasional dan umum
bersifat keahlian yang diperuntukan untuk melakukan pekeraan secara profesional.
(genericskills) untuk modal dasar memasuki dunia usaha dunia industri.
Tantangan lain pendidikan dihadapkan pada fakta masih rendahnya angka
Keterampilan pilihandikembangkan berdasarkan minat dan bakat peserta
partisipasi kasar dan tingginya angka putus sekolah dan yang tidak dapat
didik serta potensi satuan pendidikan nonformaldan lokal di daerah masing-
mengakses pendidikan formal karena berbagai hal. Data Pusat Data dan
masing. Sehingga sebelum menyelenggarakan muatan keterampilan peminatan
Sekolah Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2017 menunjukkan bahwa angka
perlu adanya analisis potensi kemampuan untuk penyelenggaraan kemampuan
partisipasi kasar (APK) SMA dan sederajat secara nasional masih 81,95. APK
tersebut. Selain itu perlu dikaji kemungkinan untuk uji kompetensi bekerjasama
SD sederajat dan APK SMP Sederajat memang sudah baik, namun jumlah
dengan dunia industri dan dunia usaha dan lembaga sertifikasi kompetensi atau
siswaputus SD sederajat masih sejumlah 39.213 siswa, jumlah siswa putus SMP
lembaga sertifikasi profesi.
sederajat sejumlah 38.702 siswa, jumlah siswa putus SMA sederajat sejumlah
36.419 siswa, dan jumlah siswa putus SMK sejumlah 72.744 siswa.Walaupun 2. Landasan Hukum
melanjutkan SMP ke SMA secara nasional sudah bagus, namun angka
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
melanjutkan SD ke SMP secara nasional masih 78,08.Artinya masih banyak
Sistem Pendidikan Nasional;
lulusan SD yang tidak melanjutkan ke SMP.
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Permasalahan tersebut dapat diatasi melalui layanan pendidikan kesetaraan. Pemerintahan Daerah;
Pemerintah menyediakan kesempatan meningkatkan kualitas hidup melalui
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang
pendidikan kesetaraan. Pendidikan kesetaraan pada prinsipnya adalah layanan
Perubahan kedua dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
pendidikan yang diberikan kepada warga negara Republik Indonesia yang tidak
Standar Nasional Pendidikan;
dan belum sempat menempuh pendidikan formal.
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2010 tentang
Konsep kesetaraan dalam konteks pendidikan kesetaraan adalah penyamaan kualitas Penyelenggaraan Pendidikan;
pendidikan setara dengan pendidikan formal di sekolah; kurikulum pembelajaran
e. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
setara namun dilaksanakan di luar jalur persekolahan. Oleh karenanya, struktur
Nasional Indonesia;
kurikulum pendidikan kesetaraan pada mata pelajaran pokok relatif sama.
f. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 44 Tahun 2009 tentang Standar
Pendidikan kesetaraan mengandungmuatan keterampilan yang bertujuan untuk Pengelola Pendidikan Program Pendidikan Kesetaraan Paket A, B, dan C.
memenuhi kebutuhan kehidupan masa kini dan masa datang, danbukan semata

2 PANDUAN PENYELENGGARAAN MUATAN KETERAMPILAN PENDIDIKAN KESETARAAN 3


g. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 43 Tahun 2009 tentang
Tenaga Administrasi Program Paket A, B, dan C.
h. Peratutan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 49 Tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Nonformal.
i. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun
2015, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan; Proses pengolahan
Proses produksi: adalah
j. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 17 Tahun 2014, Proses objek vikasi: data: adalah
kemampuan krea f
tentang Penyelenggaraan Pendidikan; adalah kemampuan kemampuan memahami,
mengubah, memodifikasi,
mengama , memilih mamadukan,memilih
merekayasa, mencipta
k. Permendikbud 90 Tahun 2014 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi dan menentukan sehingga menemukan
dan berdasarkan visi
Instruktur Kursus dan Keterampilan; masalah serta data yang sistem berpikir dan
yang diciptakan sehingga
dapat dikembangkan rencana ber ndak,
memperoleh hasil berupa:
l. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 dalam berkehidupan terdapat motorik halus dan
sistem, nilai dan produk.
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah; dan kasar

m. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun


2016Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. Gambar 1. Kedudukan Keterampilan
Pendidikan Keterampilan dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu(1) melalui belajar
3. Tujuan
dan (2) bakat atau talenta. Keduanya mempunyai kaitan erat dalam mengembangkan
Tujuan dari penyusunan panduan penyelenggaraan program keterampilan adalah: keterampilan lanjut. Keterampilan yang diperoleh melalui belajar dapat didukung
a. Memberikan panduan bagi satuan pendidikan nonformal yang dengan teori-teori sehingga menemukan sistem untuk mengembangkan metoda dan
menyelenggarakan pendidikan kesetaraan untuk penyelenggaraan muatan cara menciptakan suatu produk. Keterampilan juga dapat dikembangkan melalui
keterampilan; pendidikan habitus (pembiasaan); oleh Ki Hadjar Dewantoro dikatana melalui proses:
ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri andayani. Tiga strategi ini
b. Menjelaskan struktur kurikulum keterampilan pada kurikulum pendidikan merujuk pengertian: memulai dengan memberikan pengertian, contoh praktis dalam
kesetaraan; kehidupan, kemudian dalam proses mengembangkan gagasan diarahkan untuk
c. Menjelaskan strategi penyelenggaraan muatan keterampilan; dan menggugah pengetahuan lama, serta memadikan dan mengembangkan ide baru.
Jika seseorang telah menemukan pemahaman dan pengetahuan maka perlu untuk
d. Memberikan panduan, strategi pembelajaran, strategi kerjasama bersifat dilepaskan agar mandiri.Proses pembalajaran ini sangat penting kalam kehidupajn
kemitraan dan uji kompetensi. manusia, karena keterampilan adalah modal utama dalam berkehidupan. Namun
B. Pengertian Keterampilan demikian, keterampilan akan terwujud bergantung kepada minat. Selanjutnya
pendidikan keterampilan setidaknya memperhatikan cara memotivasi seseorang
Keterampilan merupakan suatu kemampuan dan kapasitas yang diperoleh melalui agar tumbuh minat. Minat ini berpengaruh kepada proses objektivikasi, proses
usaha yang disengaja, sistematis, dan berkelanjutan untuk secara lancar dan pengembangan diri (umum (generic skill)) serta rancangan produksi.
adaptif melaksanakan aktivitas-aktivitas yang kompleks atau fungsi pekerjaan yang
melibatkan ide-ide (keterampilan kognitif ), keterampilan teknikal, keterampilan Keterampilan dipengaruhi oleh habitus, yaitu pembiasaan berasal dari perilaku orang
interpersonal. Berdasarkan definisi tersebut keterampilanmengandung arti luas yang lain dapat berupa tekanan, pujian, maupun vibrasi dari perilaku yang tidak sengaja
meliputi proses, hasil dan nilai. Keterampilan proses adalah kapasitas seseorang mengenai seseorang. Perilaku positif maupun negatif namun dapat menyusun
(diri sendiri) secara umum (genericskills) mempunyai daya untuk menerima, sistematika berpikir dan bertindak seseorang. Habitus sebenarnya adalah daya tahan
memahami, mengubah, merekayasa (modifikasi) dan mencipta. Keterampilan hasil (resistensi) seseorang akibat tekanan positif maupun negatif yang dikembangkan
adalah kemampuan menciptakan produk dari hasil berpikir inovatif, kreatif; ujud seseorang menjadi pola strategi posisif. Berdasarkan uraian di atas, suatu keterampil-
keterampilan hasil bisa berupa karya (produk) maupun sistem yang dilaksanakan an menunjukkan kemampuan mengubah tekanan baik positif maupun negatif
dalam berkehidupan. Keterampilan nilai adalah sistem nilai, kepercayaan, kapasitas yang dapat menciptakan sistem kinerja seseorang menjadi posisif. Keterampilan
serta daya yang dapat digunakan untuk mengobjektifikasi, memverifikasi data serta tersebut berpengaruh pada pribadi atau diri seseorang berupa keterampilan umum
sistem yang ditemukan terkait dengan kehidupan seseorang. (generic skills) maupun keterampilan khas produksi (vokasional) dalam mendukung
pencapaian kecakapan hidup peserta didik.

4 PANDUAN PENYELENGGARAAN MUATAN KETERAMPILAN PENDIDIKAN KESETARAAN 5


Keterampilan umum terdiri dari 9 jenis yaitu sebagai berikut.
Struktur
1. Keterampilan komunikasi, yaitu keterampilan yang didasarkan atas Kurikulum Paket ABC
kemampuan berkomunikasi: akomunikasi, mengolah data komunikasi Kesetaraan

dan memproduksi pengetahuan baru. Kemampuan komunikasi ini lebih


mengutamakan prinsip pengolahan informasi menjadi susunan pengetahuan
dan akhirnya menjadi ilmu yang dapat diterapkan dalam kehidupan, Khusus
Kelompok Kelompok Kelompok
2. Kepercayaan diri: Peserta didikperlu menunjukkan sikap yang percaya diri, tapi Umum Khusus Peminatan
Paket C
setara SMA
tidak arogan. Dan peserta didik juga harus memiliki kepercayaan diri terhadap
para kolega dan perusahaan tempat anda bekerja.
3. Negosiasi dan persuasi: Mampu untuk mensukseskan misi-misi perusahaan
• Dikembangkan oleh Dikembangkan daerah/
melalui teknik negosiasi dan persuasi yang handal. • Paket A: 6 mapel • Dikembangkan oleh pusat
pusat satuan pendidikan
• Paket B: 7mapel • Wajib diberikan sesuai
4. Pemecahan masalah: Peserta didik harus menunjukkan kemampuan untuk • Paket C: 6 mapel
• Wajib diberikan kepada mengacu pada pedoman
peminatan peserta didik
peserta didik yang disusun pusat
mengambil pendekatan yang logis dan analitis untuk memecahkan masalah dan
menangani berbagai macam isu.
5. Kerja tim: Peserta didik harus membuktikan bahwa iaadalah seorang pemain Peminatan Kelompok
• Program Peminatan Kelompok
matema ka
tim dan juga memiliki kemampuan untuk mengelola dan mendelegasikan Pengembangan diri Pemberdayaan Keterampilan ilmu ilmu sosial:
dan ilmu alam:
• Program 4 mata pelajaran
kepada orang lain serta untuk mengambil tanggung jawab. 4 mata pelajaran
pemberdayaan/
6. Kepemimpinan: Mungkin peserta didik tidak akan langsung memegang posisi pengembangan
kapasitas
tinggi, tapi iaharus menunjukkan potensi kemampuan untuk memotivasi tim.
Peminatan Kelompok
7. Organisasi: Ini adalah mengenai kemampuan bahwa peserta didik bisa Keterampilan Keterampilan ilmu bahasa
menentukan prioritas, bekerja secara efektif dan produktif, dan mengelola Wajib Pilihan dan budaya:
4 mata pelajaran
waktu anda dengan baik.
8. Ketekunan dan motivasi: Dunia kerja menyajikan banyak tantangan dan • Seni dan budaya • Keterampilan
peserta didik perlu menunjukkan kepada majikan bahwa iaadalah jenis orang • Pendidikan olahraga terser fikasi
dan rekreasi • Keterampilan non
yang akan menemukan jalan keluar saat situasi sedang sulit. • Prakarya ser fikasi
9. Manajemen diri terkait dengan keterampilan vokasional. Keterampilan
vokasional adalah keterampilan bersifat keahlian terkait dengan profesi, oleh
karenanya bersifat keahlian; keterampilan ini diperoleh dari belajar, pengalaman serta Gambar 2. Muatan Keterampilan pada Struktur Kurikulum Pendidikan Kesetaraan
habitus. Belajar dari teori atau tatap muka langsung akan menyusun pengetahuan
yang mendasari dan mengembangkan pengetahuan dan prinsip berpikir dan Keterampilan diberikan dengan memperhatikan variasi potensi sumber daya dae-
bekerja. Keterampilan vokasional berupa keterampilan kerja profesional. rah yang ada, kebutuhan peserta didik dan peluang kesempatan kerja yang tersedia,
sehingga peserta didik mampu melakukan aktualisasi kemandirian, otonomi,
Keterampilan khas produksi (vokasional), kejuruan atau keahlian diberikan
kebebasan dan kreativitas dalam berkarya untuk mengisi ruang-ruang publik secara
kepada agar memiliki kompetensi bekerja pada bidang tertentu dalam mendukung
produktif. Keterampilan terdiri atas keterampilan wajib dan keterampilan pilihan.
pencapaian kecakapan hidup peserta didik. Rumpun atau spektrum keterampilan
kejuruan meliputiteknologi dan rekayasa, teknologi informasi dan komunikasi, 1. Keterampilan wajib, berisi:
kesehatan, agribisnis dan agroteknologi, perikanan dan kelautan, bisnis dan a. Seni dan budaya untuk membentuk karakter peserta didik menjadi manusia
manajemen, pariwisata, seni rupa dan kriya, dan seni pertunjukan. yang memiliki rasa seni dan pemahaman budaya.
C. Muatan Keterampilan pada Pendidikan Kesetaraan? b. Pendidikan Olahraga dan Rekreasi untuk membentuk karakterpeserta didik
Muatan keterampilan pada pendidikan kesetaraan dituangkan dalam sruktur agar sehat jasmani dan rohani, dan menumbuhkan rasa sportivitas.
kurikulum berupa pola dan susunan mata pelajaran dan/atau program pendidikan c. Prakarya untuk membentuk peserta didik menjadimanusia yang memiliki
yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam proses pembelajaran. Pada struktur kecakapan okupasional dan vokasional.
kurikulum tersebut terdapat mata pelajaran dan/atau program pendidikan, derajat 2. Keterampilan pilihan berisi keterampilan keahlian yang dipilih peserta didik se-
kompetensi, dan beban kredit kompetensi seperti diagram berikut. suai potensi, kebutuhan, kearifan lokal dan karakteristik peserta didik.

6 PANDUAN PENYELENGGARAAN MUATAN KETERAMPILAN PENDIDIKAN KESETARAAN 7


Keterampilan wajib dikembangkan dari kompetensi dasar mata pelajaran didik sehari-hari. Sedangkan pada program Paket C, peserta didik dapat memilih
Seni dan Budaya, Pendidikan Olahraga dan Rekreasi serta Prakarya dengan jenis keterampilan pilihanyang diuji kompetensiataupun keterampilan yang tidak
disesuaikan dengan potensi dan karakteristik lokal. Penyajian keterampilan dilakukan uji kompetensi.
muata wajib dapat dilakukan dalam jadwal atau blok waktu, atau sebagian
Penyelenggaraan muatan keterampilan harus disesuaikan dengan minat dan bakat
dilakukan dengan pembelajaran mandiri.
serta potensi lingkungan dan kemampuan satuan pendidikan nonformal yang
Kompetensi keterampilan baik wajib maupun pilihan diharapkan pada setiap menyelenggarakan pendidikan kesetaraan tersebut. Berdasarkan kondisi tersebut
jenjang program pendidikan kesetaraan memiliki fokus berbeda. Adapun ada dua mekanisme penyelenggaraan yaitu diselenggarakan mandiri oleh satuan
kompetensi yang diharapkan dan ruang lingkup materi keterampilan dapat pendidikan nonformal penyelenggara kesetaraan atau bekerjasama dengan program
disajikan pada tabel 1 berikut. kemitraan dengan lembaga penyelenggara pendidikan atau dunia usaha dunia industri.
Tabel 1. Kompetensi dan Muatan Keterampilan pada Pendidikan Kesetaraan 1. Penyelenggaraan muatan keterampilan oleh satuan pendidikan nonformal
PROGRAM KOMPETENSI RUANG LINGKUP MATERI penyelenggara pendidikan kesetaraan.
Paket A Mampu mengembangkan keterampilan Materi-materi yang diberikan berupa jenis-
pada dirinya sesuai dengan kemampuan jenis keterampilan yang sesuai potensi dan Penyelenggaraan muatan keterampilan secara mandiri oleh satuan pendidikan
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari- karakteris k lokal. nonformal penyelenggara kesetaraan dapat dilakukan untuk program
hari.
keterampilan wajibdan keterampilan pilihanapabila satuan pendidikan
Paket B Mampu mengembangkan keterampilan Materi-materi yang diberikan berupa jenis-
pada dirinya sesuai dengan kemampuan jenis keterampilan yang sesuai potensi dan
nonformal tersebut mempunyai potensi sumber daya sarana prasarana dan
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari- karakteris k lokal. sumber daya pendidikyang mendukung penyelenggaraan keterampilan pilihan.
hari dan tuntutan dunia kerja.
Paket C Mampu mengembangkan keterampilan Materi-materi yang diberikan berupa jenis- 2. Penyelenggaraan muatan keterampilan dengan mekanisme kemitraan
pada dirinya sesuai dengan kemampuan jenis keterampilan yang sesuai potensi dan
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari- karakteris k lokal. Penyelenggaraan muatan keterampilan dapat dilakukan dengan kemitraan
hari, tuntutan dunia kerja dan berwirausaha. antara satuan pendidikan nonformal penyelenggara kesetaraan dengan lembaga
D. Penyelenggaraan Pendidikan Muatan Keterampilan pendidikan dan dunia usaha dunia industri untuk program keterampilan wajibdan
keterampilan pilihan. Kemitraan dilakukan apabila satuan pendidikan tersebut
Penyelenggaraan muatan keterampilan pada pendidikan kesetaraan sesuai dengan belum memiliki potensi sumber daya sarana prasarana dan sumber daya pengajar
struktur kurikulum terdiri dari pendidikan keterampilan wajib dan keterampilan pilihan. yang optimal untuk mendukung penyelenggaraan keterampilan wajibdan pilihan.
Tujuan pendidikan keterampilan wajibuntuk membentuk karakter peserta didik Kemitraan dapat dilakukan dengan program magang kerja di dunia industri dan
memiliki rasa seni dan budaya, sehat jasmani dan rohani, sportif, serta memiliki dunia usaha atau proses pembelajaran dilakukan di lembaga pendidikan lain (mitra).
kecakapan okupasional dan vokasional dalam memenuhi kebutuhan dan kemandirian 3. Uji Kompetensi
kehidupan peserta didik sehari-hari. Okupasi merupakan pekerjaan yang tidak
memerlukan keahlian dan pengetahuan khusus untuk memenuhi kebutuhan sehari- Uji kompetensi diperlukan agar peserta didik pendidikan kesetaraan setelah
hari, sedangkan vokasional merupakan pekerjaan yang membutuhkan keahlian lulus dapat ditampung di dunia kerja dan dunia industri sesuai dengan bidang
tertentu di masyarakat. Keterampilan wajibberisi program, muatan atau kompetensi kompetensinya. Ujikompetensi merupakan program yang sifatnya tidak wajib.
yang meliputi Pendidikan Olahraga dan Rekreasi, Seni Budaya, dan Prakarya. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan keterampilan pilihandapat dilaksanakan
di satuan pendidikan nonformal penyelenggara kesetaraanatau lembaga mitra.
Keterampilan pilihanmerupakan pendalaman kompetensi yang menuntut Peserta didik yang akan mengikuti uji kompetesi didaftarkan di Tempat Uji
kemampuan intelektual dan keahlian dengan persyaratan, prosedur, standar dan Kompetensi (TUK) sesuai dengan jenis keterampilannya.
kriteria tertentu atau spesifik dalam melaksanakan suatu tugas, pekerjaan, atau
profesi dalam kehidupan sehari-hari maupun di dunia usaha dan dunia industri. Jenis Muatan keterampilan wajib diselenggarakan oleh satuan pendidikan nonformal
keterampilan pilihan berupaditetapkan oleh satuan pendidikan atau penyelenggara peneyelenggara pendidikan kesetaraan. Keterampilan wajib berisi program,
berdasarkan kondisi, kebutuhan, minat dan bakat peserta didik serta kapasitas satuan muatan atau kompetensi yang meliputi mata pelajaran Pendidikan Olahraga dan
pendidikan atau penyelenggara. Rekreasi, Seni Budaya, dan Prakarya yang diadaptasi dan disesuaikan terhadap pola
pembelajaran di pendidikan kesetaraan. Masing-masing mata pelajaran yang masuk
Pada program Paket A dan Paket B, jenis keterampilan pilihanyang dipilih diutamakan kedalam kelompok keterampilan wajib mempunyai karakteristik, area dan target
yang non sertifikasi atau tidak harus dilakukan uji kompetensi, dan dilaksanakan pencapaiaanya seperti pada tabel dibawah ini.
oleh penyelenggara secara mandiri untuk mendukung pekerjaan atau profesi peserta

8 PANDUAN PENYELENGGARAAN MUATAN KETERAMPILAN PENDIDIKAN KESETARAAN 9


Tabel 2. Target Pencapaian Mata Pelajaran Olah Raga dan Rekreasi Tabel 4. Area dan Target Pencapaian Kurikulum Pendidikan Kesetaraan Seni Budaya
AREA PAKET A PAKET B PAKET C AREA PAKET A PAKET B PAKET C
Kebugaran Mengenal tubuh Meningkatkan Meningkatkan Apresiasi 1. Pengakuan dan 1. Pengakuan dan 1. Memamerkan/
kita dan memelihara pertumbuhan fisik kemampuan dan penghargaan penghargaan secara mementaskan/
kebugaran dan pengembangan keterampilan gerak, terhadap potensi individu dan kolek f memproduksi/
Mengenal tubuh psikis dan meletakkan diri dalam berkarya terhadap potensi diri mempromosikan secara
2. Kejadian di dalam berkarya individu dan kolek f
kita dan fungsi- landasan karakter
lingkungan rumah, 2. Keragaman alam dan karya/produk krea f
fungsinya dan cara moral yang kuat sekolah, dan tempat budaya, nilai sosial, 2. Keragaman alam dan
pemeliharaannya melalui nilai-nilai bermain sebagai ide kemanfaatan ekonomi budaya, nilai sosial,
yang terkandung dasar berkarya sebagai ide dasar kemanfaatan ekonomi
dalam pendidikan 3. Kemampuan pikir berkarya sebagai ide dasar
olahraga dan dan ndak krea f 3. Kemampuan pikir dan berkarya
rekreasi (seper sesuai dengan ndak krea f sesuai 3. Kemampuan pikir,
spor f, jujur, disiplin yang ditugaskan dengan yang dipelajari mengkri si dan ndak
dan tanggungjawab kepadanya. disekolah dan sumber krea fsesuai dengan
kerjasama, percaya 4. Penyadaran lain sejenis. yang dipelajari disekolah
diri dan demokra s tentang potensi 4. Penguatan tentang dan sumber lain
seni budaya lokal potensi seni budaya sejenis, yang kemudian
Penanaman Nilai- Meletakkan nilai- Membiasakan Menerapkan lokal dan global melalui dikembangkan secara
nilai kehidupan nilai dasar kehidupan nilai-nilai yang nilai-nilai yang seni pertunjukan mandiri
melalui kegiatan terkandung dalam terkandung dalam danperancangan 4. Pemberdayaan potensi
olahraga dan pendidikan olahraga pendidikan olahraga produkseni budaya seni budaya lokal
rekreasi dalam kehidupan untuk pencapaian dan global melalui
sehari-hari prestasi (seper pertunjukkan/ pameran
spor f, jujur, disiplin sederhana/ produk
dan tanggungjawab kewirausahaan yang
kerjasama, percaya krea f dan inova f.
diri dan demokra s)
Ekspresi/kreasi Mencakup Mencakup kemampuan Mencakup kemampuan
POLA HIDUP SEHAT Membiasakan pola Penanaman pola Menerapkan pola pengetahuan dan untuk menguasai: untuk menghasilkan karya
hidup sehat dalam hidup sehat dalam hidup sehat sebagai ketrampilan dasar 1. Karya seni rupa murni dan apresiasi:
kehidupan sehari- lingkungannya bagian hidupnya tentang: dan terapan. 1. Karya seni rupa murni
hari bagi diri sendiri dan 1. Karya seni rupa 2. Olah vokal, memainkan dan terapan.
lingkungannya murni dan terapan alat musik, apresiasi 2. Seni musik baik vokal
(rupa) karya musik maupun instrumen.
2. Vokal, bermain alat 3. Gerak berdasarkan 3. Keterampilan gerak
Tabel 3. Target Pencapaian Mata Pelajaran Seni Budaya musik, apresiasi olah tubuh dengan berdasarkan eksplorasi
karya musik (musik) dan tanpa rangsangan gerak tubuh dengan dan
3. Gerak berdasarkan bunyi, apresiasi tanpa rangsangan bunyi,
Target Pencapaian: olah tubuh terhadap gerak tari berkarya dan apresiasi
Mata Pelajaran Seni Budaya bertujuan untuk menumbuh kembangkan kepekaan este k dan ar s k, dengan dan tanpa 4. Pementasan dengan terhadap gerak tari.
sikap kri s, apresia f, dan krea f pada diri se ap peserta didik secara menyeluruh. Sikap ini dapat rangsangan bunyi, memadukan seni 4. Keterampilan olah
tumbuh jika dilakukan dengan serangkaian proses ak vitas berkesenian pada peserta didik. dan apresiasi musik, seni tari dan tubuh, olah pikir,
terhadap gerak tari peran dan olah suara yang
(tari) pementasannya
Tujuan Khusus Seni Budaya 4. Pementasan dengan memadukan unsur seni
PAKET A PAKET B PAKET C memadukan seni musik, seni tari dan seni
musik, seni tari dan peran.
Penyadaran tentang potensi Penguatan tentang potensi Pemberdayaan potensi seni peran (teater)
seni budaya lokal seni budaya lokal dan global budaya lokal dan global
melalui seni pertunjukan dan melalui pertunjukkan/
perancangan produk seni pameran sederhana/produk-
budaya produk kewirausahaan yang
krea f dan inova f

10 PANDUAN PENYELENGGARAAN MUATAN KETERAMPILAN PENDIDIKAN KESETARAAN 11


Tabel 5. Target Pencapaian Apresiasi Pelajaran Seni Budaya Tabel 7. Derajat Kompetensi, Area Pelajaran dan Target Pencapaian
PAKET A PAKET B PAKET C Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan
1. Memunculkan sikap/ 1. Memunculkan sikap/ 1. Memunculkan sikap/ DERAJAT KOMPETENSI AREA URAIAN TARGET PENCAPAIAN
karakter posi f dalam karakter posi f dalam karakter posi fdalamdalam Derajat 1 Kemampuan • Mengenal bahan- Paket A
berkarya rupa dan berkarya rupa dan berkarya rupadan 1. Kompetensi literasi berdikari/ bahan, keterampilan • Mengurus dirinya
berinteraksi secara efek f berinteraksi secara efek f berinteraksi secara efek f dan numerasi kecakapan hidup atau materi sendiri
dengan lingkungan sosial dengan lingkungan dengan lingkungan sosial 2. Mampu dan mengenal keterampilan • Memiliki kecakapan
dan alam di lingkungan sosial dan alam dalam dan alam serta dalam berkomunikasi nilai-nilai serta memberikan hidup sehari-hari
rumah, sekolah, dan tempat jangkauan pergaulan dan menempatkan diri sebagai dalam bahasa berkehidupan argumentasi untuk • Memiliki
bermain. keberadaannya. cerminan bangsa dalam Indonesia dalam life skill kemampuan
pergaulan dunia. bentuk teks tertulis memecahkan
2. Memahami fakta, konsep, 2. Memiliki pengetahuan 2. Memiliki pengetahuan dan lisan masalah
prinsip, prosedur, dan faktual, konseptual, faktual, konseptual, dikehidupan sehari-
pen ngnya mempelajari dan prosedural dalam prosedural, dan Derajat 2 hari
Seni Budaya, khususnya mempelajari seni metakogni f dalam 1. Kompetensi
Penciptaan karya • Mampu • Menggali bakat
budaya local dalam budaya dengan wawasan mempelajari Seni penguasaan fakta,
mengomunikasikan • Membuat karya
wawasan kemanusiaan, kemanusiaan, kebangsaan, Budaya dengan wawasan konsep dan data
bahan-bahan dan sederhana
kebangsaan, kenegaraan, kenegaraan, dan peradaban kemanusiaan, kebangsaan, secara bertahap
menunjukkan berkaitan
dan peradaban terkait terkait fenomena dan kenegaraan, dan peradaban 2. Mampu
keterampilan yg kebutuhan sehari-
fenomena dan kejadian di kejadian yang tampak mata. terkait penyebab serta berkomunikasi
dpt digunakan utk hari
lingkungan rumah, sekolah, dampak fenomena dan dalam bahasa
mencipta, berkarya
dan tempat bermain. kejadian. Indonesia melalui
dan praktek
teks secara
3. Memiliki kemampuan pikir 3. Memiliki kemampuan pikir 3. Memiliki kemampuan keterampilan
tertulis dengan
dan ndak yang produk f dan ndak yang efek f dan pikir dan ndak yang • Mampu membuat
menggunakan
dan krea f dalam ranah krea f dalam ranah abstrak efek f dan krea f dalam karya sederhana
fenomena alam
abstrak dan konkret sesuai dan konkret sesuai dengan ranah abstrak dan konkret yang merupakan
dan atau sosial
dengan yang ditugaskan yang dipelajari disekolah sebagai pengembangan dari pemenuhan
sederhana secara
kepadanya. dan sumber lain sejenis. yang dipelajari di sekolah kebutuhan dalam
e s untuk memiliki
secara mandiri terkait kehidupan sehari-hari
keterampilan dasar
pembelajaran seni budaya dalam memenuhi Kesejahteraan • Memahami • Mempersiapkan
4. Menampilkan sikap 4. Menampilkan sikap 4. Menampilkan sikap kebutuhan hidup ekonomi kegiatan-kegiatan dan mela h dak
apresiasia f dan apresiasia f dan apresiasia f dan sehari-hari dan untuk peningkatan konsum f
mengembangkan mengembangkan mengembangkan melanjutkan ke kesejahteraan
pengalaman este k pengalaman este k pengalaman este k jenjang pendidikan ekonomi
lebih nggi
Derajat 3 Kemampuan • Mengenal bahan- Paket B
Tabel 6. Aspek-aspek Target Pencapaian Ekspresi/Kreasi Mata Pelajaran Seni Budaya 1. Penguasaan berdikari/ bahan, jenis • Mengurus diri
PAKET A PAKET B PAKET C konsep-konsep kecakapan hidup keterampilan sendiri dan keluarga
abstrak lebih dan mengenal serta memberikan • Memiliki kecakapan
Kemampuan untuk Kemampuan untuk menguasai Kemampuan untuk meluas dan berla h nilai-nilai argumentasi hidup sesuai
mengetahui teknik dan teknik dan prosedur dalam menghasilkan karya seni meningkatkan kete- berkehidupan berdasarkan hasil dengan minat
prosedur dalam karya seni karya seni (rupa, musik, tari, (rupa, musik, tari, teater) yang rampilan berpikir kegiatan berpikir yang • Memiliki
(rupa, musik, tari, teater) teater) baik secara mandiri krea f dan produk f, dan bisa serta ber ndak logis menunjukkan cara kemampuan
baik secara mandiri ataupun ataupun kolaborasi dalam dipentaskan/dipamerkan/ dan e s berpikir sistema s berpikir sistema s
kolaborasi dalam kegiatan kegiatan pembelajarannya menjadi produk wirausaha di 2. Mampu berkomu- untuk memecahkan • Memiliki
pembelajarannya skala lokal, regional, maupun nikasi dalam bahasa permasalahan kemampuan
global, baik secara karya Indonesia melalui sederhana memecahkan
mandiri ataupun kolaborasi teks secara tertulis masalah sederhana
keempatnya. dan lisan, serta • Memiliki literasi
memecahkan teknologi sederhana
masalah dengan • Mengenal kegiatan
menggunakan kewirausahaan
fenomena alam dan
atau sosial yg lebih
luas

12 PANDUAN PENYELENGGARAAN MUATAN KETERAMPILAN PENDIDIKAN KESETARAAN 13


DERAJAT KOMPETENSI AREA URAIAN TARGET PENCAPAIAN DERAJAT KOMPETENSI AREA URAIAN TARGET PENCAPAIAN
Derajat 4 Penciptaan karya • Mampu menciptakan • Membuat Derajat 6 Penciptaan karya • Mampu menciptakan • Mencipta karya
1. Memiliki karya sederhana yang karya dengan 1. Memiliki karya krea f yang krea f sesuai
kompetensi merupakan solusidari keterampilan teknik kemampuan merupakan solusi dari dengan kebutuhan
peningkatan permasalahan sebagai bekal hidup akademik dan permasalahan melalui dilingkungan sekitar
keterampilan dalam kehidupan sehari-hari keterampilan kegiatan kolabora f • Mencipta karya
berpikir dan sehari hari melalui • Mencipta fungsional secara dan pemanfaatan krea f berbasis
mengolah kegiatan kolabora f karya berbasis e s teknologi dan keterampilan
informasi serta dan pemanfaatan pemecahan 2. Mampu bekerja keterampilan vokasional
menerapkannya teknologi dan masalah mandiri atau
Kesejahteraan • Mengenal • Memiliki keberanian
untuk keterampilan berwirausaha
ekonomi kegiatan-kegiatan berwirausaha
menghasilkan bersikap
Kesejahteraan • Mengenal kegiatan- • Menumbuhkan jiwa kewirausahaan • Mampu
karya sederhana profesional,
ekonomi kegiatan untuk kewirausahaan dan mampu merencanakan dan
bagi dirinya dan berpar sipasi
peningkatan • Memahami melaksanaan kegiatan mengelola suatu
masyarakat ak f dan produk f
kesejahteraan berkarya/bekerja kewirausahaan usaha
2. Mampu secara ak f dalam kehidupan
ekonomi dan mampu untuk mendapatkan sederhana • Memahami
mengekspresikan masyarakat serta
melaksanaan kegiatan ekonomi berkarya/bekerja
diri dan mengko- dpt melanjutkan
kesejahteraan untuk kesejahteraan
munikasikan pddkn lebih nggi
ekonomi sederhana ekonomi
karyanya melalui
teks secara lisan
dan tertulis
berdasarkan data E. Strategi Penyelenggaraan Pendidikan Muatan Keterampilan
dan informasi yang
akurat secara e s, Penyelenggaraan keterampilan pilihan terdapat dua bentuk (a) keterampilan
untuk memenuhi
tuntutan dunia
bersertifikasi, dan (2) keterampilan yang tidak bersertifikasi. Jenis keterampilan
kerja sederhana pilihan tidak bersertifikasi merupakan keterampilan yang dipilih oleh peserta
dan dapat didik berdasarkan minat dan dapat diberdayagunakan untuk berkehidupan.
melanjutkan
Tingkat kemampuan ini belum diakui berstandar, baik nasional, regional maupun
pendidikan ke
jenjang yang lebih internasional. Keterampilan pilihan bersertifikasi adalah keterampilan berdasarkan
nggi standar nasional,regional maupun internasional dengan pengujian khusus (sertifikasi)
Derajat 5 Kemampuan • Mengenal bahan- Paket C adapun secara rinci dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Dasar-dasar berdikari/ bahan, jenis • Mengurus diri
kompetensi kecakapan hidup keterampilan sendiri, keluarga 1. Keterampilan Pilihan Sertifikasi
akademik dan dan mengenal serta memberikan dan lingkungan
menerapkannya nilai-nilai argumentasi sekitarnya Keterampilan pilihan bersertifikasi adalah jenis keterampilan yang menyediakan
utk menghasilkan berkehidupan berdasarkan hasil • Memiliki kecakapan tahapan uji kompetensi bagi peserta didik oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi
karya kegiatan berpikir yang hidup yang mandiri (LSK) atau Lembaga Sertifikasi Profesi. Peserta didik yang lulus uji kompetensi
2. Mampu menunjukkan cara dan untuk studi
mengkomuni- berpikir sistema s lanjut diharapkan mampu masuk ke dunia kerja atau bekerja mandiri berdasarkan
kasikan konsep untuk memecahkan • Memiliki sertifikat kompetensi yang dimiliki.
secara lebih ilmiah permasalahan kemampuan
dan e s serta serta menunjukkan berpikir sistema s 2. Keterampilan Pilihan Non Sertifikasi
mempersiapkan kepribadian • Memiliki
diri untuk bekerja profesional kemampuan Keterampilan pilihan non sertifikasi adalah keterampilan yang diberikan
mandiri dan memecahkan dalam mendukung kemandirian hidup peserta didik sehari-hari yang bersifat
mengembangkan masalah okupasional dan tidak diperlukan tahapan uji kompetensi.Standar kompetensi
kepribadian • Memiliki literasi
profesional teknologi lulusan keterampilan jenis ini disusun oleh satuan pendidikan nonformal.
• Mempunyai Jenis keterampilan ini berkembang karena kebutuhan masyarakat, antara lain
kemampuan dasar keterampilan membuat telor asin, membuat keterampilan aneka bambu, aneka
wirausaha
kerajinan kain perca, membuat batako, mengolah sampah organik, membuat
pupuk organik dan berbagai keterampilan lainnya.

14 PANDUAN PENYELENGGARAAN MUATAN KETERAMPILAN PENDIDIKAN KESETARAAN 15


3. Strategi dan Prosedur Implementasi F. Strategi dan Prosedur Penilaian
Strategi dan prosedur penerapan program keterampilan dimulai dengan Proses penilaian dilaksanakan sebagai bagian yang terpadu, integral, atau bagian
melakukan analisis konteks untuk mengidentifikasi potensi, kebutuhan dan yang tidak dapat dipisahkan dari proses pembelajaran untuk memperoleh informasi
kapasitas peserta didik dan penyelenggara, melalui penelaahan berbagai konteks tentang sejauh mana hasil belajar atau capaian kompetensi peserta didik. Penilaian
yang ada pada suatu lembaga dalam rangka memperoleh pemahaman kondisi dilaksanakan dalam bentuk tes dan non tes melalui berbagai teknik untuk
dan profil lembaga secara objektif. Konteks dapat mencakup berbagai hal dan mengungkapkan, membuktikan, atau menunjukkan secara tepat bahwa tujuan
tidak terbatas pada sumber daya seperti pendidik, tenaga kependidikan, anak pembelajaran atau kompetensi telah dicapai.
didik, kurikulum, sarana prasarana, proses pembelajaran dan hasil kegiatan
Strategi dan prosedur penilaian dimulai dengan melakukan analisis kurikulum untuk
pembelajaran.
mengidentifikasi bentuk dan teknik penilaian sesuai dengan karakteristik kompetensi
Analisis konteks dimaksudkan agar suatu lembaga memperoleh gambaran dan penyelenggaraan pendidikan kesetaran. Tahapan untuk melaksanakan penilaian
secara objektif tentang status kondisi atau keadaannya dalam menyelenggarakan pendidikan keterampilan dasar/khusus maupun keterampilan keahlian adalah:
kegiatan pendidikan seperti peta kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
1. Merumuskan indikator pencapaian dari muatan, program dan/atau kompetensi
untuk bisa mempertahankan diri serta melakukan berbagai kegiatan ekspansi.
keterampilan sesuai dengan karakteristik dari setiap jenis dan program
Dari hasil analisis, dapat dirumuskan dan ditetapkan:
keterampilan, yaitu:
4. Pemilihan, pengelolaan dan jenis keterampilan keahlian yang ditetapkan oleh
a. Seni dan budaya untuk membentuk karakter peserta didik menjadi manusia
satuan pendidikan atau penyelenggara berdasarkan dengan memperhatikan:
yang memiliki rasa seni dan pemahaman budaya.
a. Kapasitas dan ketersediaan sumber daya manusia di satuan pendidikan
b. Pendidikan Olahraga dan Rekreasi untuk membentuk karakterpeserta didik
b. Kapasitas dan ketersediaan sarana, prasarana, media, alat dan sumber daya
agar sehat jasmani dan rohani, serta menumbuhkan rasa sportivitas.
lainnya di satuan pendidikan
c. Prakarya untuk membentuk peserta didik menjadimanusia yang memiliki
c. Kebutuhan, minat dan bakat peserta didik
kecakapan okupasional dan vokasional
d. Keunggulan program keterampilan keahlian yang dipilih
d. Keterampilan keahlian untuk membentuk peserta didik memiliki
e. Kapasitas, ketersediaan dan komitmen kerjasama lembaga sertifikasi profesi
kemampuan intelektual dan keahlian dengan persyaratan, prosedur,
(LSP) untuk program keterampilan keahlian yang bersertifikasi yang dipilih
standar dan kriteria tertentu atau spesifik dalam melaksanakan suatu tugas,
f. Daya dukung mitra kerja dan masyarakat dalam membantu penyelenggaraan
pekerjaan, atau profesi dalam kehidupan sehari-hari maupun di dunia usaha
program keterampilan keahlian yang dipilih
dan dunia industri. Pada keterampilan keahlian tersertifikasi, penentuan
5. Menyusun perencanaan pendidikan keterampilan dasar dan keterampilan persyaratan, prosedur, standar dan kriteria dan/atau indikator pencapaian
keahlian yaitu: dalam melaksanakan suatu tugas, pekerjaan, atau profesi ditetapkan oleh
a. Muatan atau kompetensi keterampilan untuk tiap jenjang pendidikan lembaga sertifikasi profesi yang relevan
b. Perencanaan pembelajaran yang meliputi silabus dan/atau rencana
2. Menyusun dan mengembangkan alat dan rubrik penilaian sesuai dengan
pelaksanaan pembelajaran (RPP)
kondisi, kebutuhan dan kapasitas satuan pendidikan; karakteristik muatan,
c. Buku pelajaran, bahan ajar, dan sumber belajar lainnya
program dan/atau kompetensi keterampilan; serta dengan memperhatikan
6. Pelaksanaan proses dan evaluasi pembelajaran/penyelenggaraan program prinsip-prinsip penilaian, yaitu:
pendidikan dengan memastikan bahwa:
a. Sahih (valid), berarti alat dan teknik penilaian harus sesuai dengan
a. Kegiatan/aktifitas pembelajaran atau program pendidikan sesuai dengan
karakteristik kompetensi atau mencerminkan kemampuan yang diukur
muatan atau kompetensi keterampilan dalam kurikulum
b. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria pencapaian
b. Kegiatan/aktifitas pembelajaran atau program pendidikan sesuai dengan
kompetensi yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.
perencanaan pembelajaran yang meliputi silabus dan/atau RPP
c. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik
c. Buku pelajaran, bahan ajar, dan sumber belajar lainnya dimanfaatkan dan
karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku,
digunakan secara efektif sesuai dengan kebutuhan pembelajaran
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
d. Peserta didik secara aktif dan efektif mengikuti proses pembelajaran dan/
d. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen
atau program pendidikan
yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.

16 PANDUAN PENYELENGGARAAN MUATAN KETERAMPILAN PENDIDIKAN KESETARAAN 17


e. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar penyediaan akses informasi, melakukan kerjasama dengan mitra untuk pe-
pengambilan keputusan dapat diketahui oleh warga belajar, pengawas, ningkatan mutu dan/atau mengefektifkan sistem peningkatan mutu tutor
maupun pihak lain yang berkepentingan sebaya, dan pemberian berbagai insentif dan reward.
f. Menyeluruh dan berkesinambungan c. Komitmen kerja. Program yang dapat dikembangkan adalah membuda-
g. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap de- yakan etos kerja, belajar, keteladanan, dan pembiasaan pengelolaan
ngan mengikuti langkah-langkah baku penilaian penyelenggaraan pendidikan yang adil, akuntabel, transparan, efekltif,
h. Beracuan patokan atau kriteria, berarti hasil atau capaian kompetensi efisien, dan ekonomis, serta penerapan sistem reward dan punishment yang
didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan sesuai de- mendidik, patut dan adil.
ngan kondisi dan kebutuhan. Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan
2. Sarana, prasarana, alat, media dan berbagai sumber belajar lainnya
terhadap kelompoknya, tetapi dibandingkan terhadap kriteria yang
ditetapkan, misalnya ketuntasan minimal, yang ditetapkan oleh elompok a. Ketersediaan. Program yang dapat dikembangkan adalah memastikan
belajar kecukupan sumber belajar, melakukan kerjasama dengan mitra untuk
i. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi penyediaan sumber belajar dan/atau mengefektifkan pemanfaatan sumber
teknik, prosedur, maupun hasilnya. belajar yang ada.
j. Edukatif, berarti penilaian dilakukan untuk kepentingan dan kemajuan b. Mutu. Program yang dapat dikembangkan adalah pengembangan sumber
pendidikan peserta didik. belajar secara mandiri, murah dan efektif, melakukan kerjasama dengan
mitra untuk penyediaan sumber belajar dan/atau mengefektifkan sistem
3. Pelaksanaan proses penilaian pembelajaran/penyelenggaraan program
pemeliharaan sumber belajar untuk meningkatkan masa pakai
pendidikan dengan memastikan bahwa
H. Penyelenggaraan Keterampilan Pilihan Tersertifikasi
a. Alat, rubrik penilaian dan pelaksanaan proses penilaian pembelajaran atau
program pendidikan sesuai dengan muatan atau kompetensi keterampilan Keterampilan Pilihan Tersertifikasi pada prinsipnya adalah keterampilan vokasional
dalam kurikulum; yang mengarah kepada pelatihan profesional atau latihan kerja. Pembelajaran
b. Proses penilaian sesuai dengan perencanaan pembelajaran yang meliputi yang dilaksanakan merupakan latihan bagi peserta didik yang akan maju atau
silabus dan/atau rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP); mengembangkan potensi yang sudah dipunyai dengan menyetarakan dengan
c. eserta didik secara aktif dan efektif mengikuti proses penilaian. kondisi dunia kerja dan dunia industri. Lulusan dari pendidikan Keterampilan
pilihan Tersertifikasi ini harus siap kerja maka pengakuan kemampuan diuji melalui
G. Sumber Daya
uji sertifikasi oleh lembaga sertifikasi (LSI). Kurikulum dan keluasannya fleksibel
Strategi, pengembangan dan pengelolaan sumber daya menentukan strategi, berdasarkan standar umum atau Standar Nasional Indonesia (SNI) sehingga dapat
efektifitas, efisisiensi dan pengelolaan pembelajaran. Sumber daya yang memadai dimanfaatkan dimanapun dia akan melakukan kerja profesionalnya.
akan mempercepat proses dan pencapaian hasil belajar. Pengelolaan sumber daya
Standar pendidikan yang digunakan adalah Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
program keterampilan dimulai dengan melakukan analisis kebutuhan dan konteks
(KKNI) sampai dengan level III (standar minimal) untuk standar akademik dan
untuk mengidentifikasi potensi, kebutuhan dan kapasitas peserta didik dan
kemungkinan kemampuan profesionalnya pada standar 6. Hal ini mengingat bahwa
penyelenggara dalam mengembangkan dan/atau menyediakan berbagai sumber
peserta didik Paket B dan C adalah para pekerja profesional. Dengan demikian
daya dan sumber belajar seperti pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik,
perkembangan mutu kemampuan profesional harus diuji sesuai dengan Standar
kurikulum, sarana, prasarana, alat, media, dan sumber belajar lainnya. Dari hasil
Nasional Indonesia (SNI) berdasarkan kemajuan/perkembangan keterampilan di
analisis sumber daya, dapat diterapkan berbagai strategi pengelolaan pembelajaran
dunia kerja dan industri, kemajuan teknologi sehingga keterampilan lama sudah
dan/atau penyelenggaraan program keterampilan yang efektif, yaitu:
dianggap usang, kemajuan ilmu dan perkembangan serta kebutuhan masyarakat.
1. Pendidik dan tenaga kependidikan: Dalam hal ini terdapat pengecualian pada peserta didik yang sudah profesional; uji
a. Ketersediaan. Program yang dapat dikembangkan adalah memastikan sertifikasi secara penuh dilakukan oleh LSI.
kecukupan tenaga, melakukan kerjasama dengan mitra untuk penyediaan
Lembaga Pendidikan Kesetaraan menyelenggarakan pendidikan profesional
tenaga dan/atau mengefektifkan pemanfaatan tenaga yang ada melalui
bekerjasama (bermitra) dengan Lembaga Pendidikan Kejuruan (LPK) bersifat:
berbagai insentif dan reward.
(1) konsultatif, (2) pengembangan, (3) penyerahan wewernang keterampilan
b. Kualifikasi dan kompetensi. Program yang dapat dikembangkan adalah
profesional. LPK menyelenggarakan dengan model pendidikan dan latihan (diklat),
memberikan akses peningkatan mutu tenaga melalui studi, diklat atau

18 PANDUAN PENYELENGGARAAN MUATAN KETERAMPILAN PENDIDIKAN KESETARAAN 19


maka peserta didik sebagai worker student. Jika sudah dinyatakan selesai Diklat Peserta didik disyaratkan dengan uji sertifikasi pendahuluan, jika telah mencapai
maka dinyatakan lulus akan mendapatkan ijasah kelulusan, namun jika akan posisi leveling KKNI dapat dikembangkan berdasarkan kebutuhan dunia kerja dan
memperoleh sertifikasi maka dilakukan uji sertifikasi oleh LSI dengan pengurusan dunia industri.
LP Kesetaraan dan LPK. Isi sertifikat profesional ini sesuai dengan kompetensi
Penyelenggaraan kompetensi kejuruan bisa bersandar kepada SPEKTRUM
yang diajukan oleh LSI, oleh karenanya sifatnya bisa per kompetensi khusus dan
Kompetensi SMK maupun khusus berdasarkan trend mode, seperti: ahli reparasi
kompetensi umum. Kompetensi khusus adalah kompetensi yang dipunyai oleh
Hand Phone, Mekatronik dst.
peserta dengan kekhusuhan bisa berupa: (1) keahlian khusus, (2) keahlian bagian
dari keterampilan kompetensi umumnya. Ujhi seertifikasi sepenunnya menjadi hak 1. Jenis Keterampilan Pilihan Tersertifikasi
dan tanggungjawab LSI, sehingga sertifikasi tersebut sah untuk digunakan sesuai Keterampilan pilihan yang memiliki uji kompetensi dan bisa mendapatkan ser-
dengan kompetensi. Sedangkan ijasah kelulusan merupakan kerjasama diklat antara tifikat kompetensi (tersertifikasi) adalah sebagai berikut:
lembaga pendidikan kesetaraan dengan Lembaga Pendidikan Kejuruan. Sebagai • Administrasi Perkantoran • Garment • Public Speaking/MC
catatan: LP Kejuruan dapat berupa sekolah (SMK) atau Lembaga kursus, oleh • Akuntansi • Hantaran • Refleksi
• Akupunktur • Jurnalis k • Sablon
karenanya penilaian dilakukan oleh dua lembaga: akademik dan kejuruan. • Anak Buah Kapal • Komputer • Security
• Asisten Perawat • Komputer Akuntansi • Sekretaris
Selanjutnya dapat dilihat pada skema di bawah ini dengan modifikasi keterampilan • Baby Si er • Las • Senam
berdasarkan KKNI. • Bahasa Belanda • Mengemudi • Seni Drama
• Bahasa Indonesia • Menjahit • Seni Musik
Lembaga Lembaga • Bahasa Inggris • Mental Aritma ka • Seni Rupa
Pendidikan Pendidikan • Bahasa Italia • Merangkai Bunga • Seni Tari
Kesetaraan Kejuruan • Bahasa Jawa • Meubeler • Spa
• Bahasa Jepang • Modeling • Tata Boga
• Bahasa Jerman • Otomo f • Tata Kecan kan Kulit
• Bahasa Korea • Pariwisata • Tata Kecan kan Rambut
• Bahasa Mandarin • Pasar Modal • Tata Rias Pengan n
• Bahasa Prancis • Pendidik PAUD • •Topografi
• Bahasa Rusia • Penerbang (Pilot) • Ba k
• Bahasa Spanyol • Perhotelan • Kerajinan Tangan
• Bimbingan Belajar • Perikanan • Pengobatan Tradisional
• Bordir dan Sulam • Perpajakan • Sinshe
Lembaga • Broadcas ng/Penyiaran • Pertamanan • Teknisi HP
Kemampuan • Care Giver • Pertanian • Bunga Kering dan Buatan
Ser fikasi
Profesional • Desain Grafis • Peternakan • Teknisi Komputer
Indonesia
• Desain Interior • Photografi • Marke ng online
• Ekspor Impor • Pramugari • Pa seri/pastry
Gambar 3. Penyelenggaraan Pendidikan Keterampilan Pilihan Tersertifikasi • Elektronika • Humas/Public Rela ons

Tabel 9. Fleksibiltas Pengembangan Kompetensi Kejuruan 2. Strategi dan Prosedur Implementasi


a. Strategi
KOMPETENSI AKADEMIK KOMPETENSI KEJURUAN
Implementasi program keterampilan pendidikan kesetaraan dapat dilakukan
Level Paket A Level Level I
KKNI KKNI
melalui:
Level II 1) Bimbingan langsung
Paket B Level III Penyelenggara program melakukan bimbingan secara teknis langsung
Level IV ke peserta didik program Paket A, B, dan C menyangkut hal-hal
Paket C Level V yang sifatnya spesifik bagi peserta didik program Paket A, B, dan C.
Level VI Bimbingan dapat dilakukan berdasarkan permintaan atau kebutuhan
peserta didik Program Paket A, B, dan C.
Peserta didik Paket A, Paket B, maupun Paket C harus sesuai dengan kompetensi
akademik I, II, III, sedangkan Kompetensi Profesional pada jenis tertentu dapat 2) Workshop
mencapai Level VI KKNI. Penyelenggara program mengadakan workshop bagi peserta didik
program Paket A, B, dan C dalam mengatasi hal-hal yang tidak

20 PANDUAN PENYELENGGARAAN MUATAN KETERAMPILAN PENDIDIKAN KESETARAAN 21


mungkin dilakukan sendiri oleh peserta didik program Paket A, B, dan Swadaya Masyarakat dan tokoh masyarakat yang lain;
C, seperti ketrampilan merancang media belajar dan sebagainya. Hasil b) Kabid PAUD dan Dikmas Kabupaten/Kota dan Penilik PNFI di
workshop dapat digunakan bersama dengan penyesuaian pada masing- kecamatan dengan para tokoh masyarakat mengadakan sosialisasi
masing kelompok belajar. program kepada masyarakat luas;
c) Kepala Seksi pada Kantor Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan
3) Studi Kasus
yang membidangi PAUD dan Dikmas dengan tokoh masyarakat
Penyelenggara program menyediakan studi kasus sebagai wadah saling
mengidentifikasi penyelenggara program, tempat belajar, calon
membelajarkan, juga dapat mengkaji bersama materi-materi pokok
peserta didik Program Paket A, B, dan C dan tenaga pendidik;
dalam pembelajaran untuk menemukan pola pembelajaran yang efektif,
d) Penyelenggara program membuat kesepakatan dengan mitra dan
efisien dan menyenangkan. Dan juga untuk membentuk komunitas
menandatangani MOU.
belajar bagi peserta didik program Paket A, B, dan C.
4) Ruang Publik 2) Tahap Pelaksanaan
Adanya ruang publik yang menjadi tempat berkumpul peserta didik a) Penyelenggara program membuat kesepakatan (kontrak belajar)
Program Paket A, B, dan C untuk tatap muka dan diskusi antar peserta dengan tenaga pendidik dan peserta didik Program Paket A, B, dan
didik program Paket A, B, dan C, maupun diskusi peserta didik C tentang tempat dan jadual kegiatan belajar;
program Paket A, B, dan C dengan tenaga pendidik. b) Penyelenggara program menyiapkan tempat kegiatan belajar,
5) Magang modul/bahan ajar, bahan dan peralatan praktek keterampilan, dan
Kerjasama dengan lembaga pendidikan formal, informal, perusahaan, perlengkapan lainnya.
dan industri baik dalam maupun luar negeri untuk meningkatkan c) Tenaga pendidik dan peserta didik Program Paket A, B, dan C
kompetensi peserta didik program Paket A, B, dan C melalui program memulai kegiatan belajar sesuai dengan jadual kegiatan belajar
magang. yang telah disepakati;
6) Sertifikasi d) Tenaga pendidik memberi bimbingan baik secara individu maupun
Kerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Kompetensi baik dalam maupun kelompok;
luar negeri untuk mengadakan ujian kompetensi bagi peserta didik e) Tenaga pendidik melaksanakan kegiatan evaluasi.
program Paket A, B, dan C PNF supaya lulusan memiliki sertifikat
3) Pasca Pembelajaran
kompetensi sesuai dengan bidang ilmunya.
a) Penyelenggara dan tenaga pendidik membantu memfasilitasi
b. Prosedur implementasi program keterampilan
peserta didik Program Paket A, B, dan C yang akan melanjutkan
PASCA pendidikan ke jenjang lebih tinggi ;
PERSIAPAN PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN b) Mendata peserta didik Program Paket A, B, dan C yang telah
melanjutkan pendidikannya;
c) Memfasilitasi lulusan untuk mendapatkan pekerjaan;
d) Melakukan pendampingan bagi lulusan yang berwirausaha
Mendata
Sosialisasi Kesepakatan Jadwal 3. Strategi dan Prosedur Penilaian
Peserta Didik
a. Strategi
Evaluasi program keterampilan pendidikan kesetaraan dapat dilakukan de
ngan cara:
Belajar Lanjut 1) Ujian teori
Kemitraan Evaluasi Bekerja 2) Peserta didik mengerjakan soal secara tertulis
Wiraswasta
3) Ujian Praktek
4) Peserta didik mempraktekkan keterampilan tertentu sesuai dengan
1) Tahap Persiapan instruksi tenaga pendidik
a) Kabid PAUD dan Dikmas Kabupaten/Kota dan Penilik di kecamatan 5) Presentasi
mengadakan komunikasi dengan tokoh-tokoh masyarakat, kepala 6) Peserta didik melakukan paparan atas hasil kerjanya secara lisan
desa/kelurahan, kyai, ulama,da’i, ketua orsosmas, ketua Lembaga

22 PANDUAN PENYELENGGARAAN MUATAN KETERAMPILAN PENDIDIKAN KESETARAAN 23


7) Penilaian magang masing SKL berbasis KKNI setiap program keterampilan, dengan proporsi
8) Peserta didik mendapatkan penilaian komprehensif dari perusahaan waktu 30%teori dan 70% praktik.
atau industri dimana peserta didik melakukan magang. Penilaian
Muatan keterampilan Paket A, B, dan C mengacu kepada metode
meliputi aspek: kecakapan kerja, sikap, penampilan diri, keselamatan
pelatihan berbasis kompetensi, yang memprasyaratkan peserta didik untuk
kerja, dan penguasaan keterampilan.
menyelesaikan semua tahapan pembelajaran.
b. Prosedur
Kelulusan peserta didik untuk program keterampilan didasarkan kepada
PERSIAPAN PELAKSANAAN uji kompetensi yang dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK)
PASCA EVALUASI
EVALUASI EVALUASI yang independen dan diakui oleh pemerintah.
Tempat adalaharea dimana pelaksanaan pelatihan dilakukan. Pelaksanaan
Pembelajaran Paket A, B, dan C dilakukan dengan jadwal dan waktu
KESESUAIAN yang telah ditetapkan. Pembelajaran keterampilan dilaksanakan di satuan
SOSIALISASI PENILAIAN
JADWAL pendidikan yang menyelenggarakan Pendidikan Kesetaraan, dan jika
lembaga penyelenggara memiliki keterbatasan terutama dalam ketersediaan
sarana dan prasarana, dapat bekerjasama dengan lembaga lain dalam pola
kemitraan.
KESIAPAN KESESUAIAN REMEDIAL DAN
PERANGKAT PROSEDUR b. Sarana dan Prasarana
PENDAMPINGAN
EVALUASI EVALUASI Sarana adalah perlengkapan yang digunakan dalam proses
pembelajaran,meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan,
1) Tahap Persiapan buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan
a) Penyelenggara menyusun jadwal evaluasi dan mensosialisasikan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur
kepada peserta didik dan berkelanjutan.
b) Tenaga pendidik menyusun instrument evaluasi dan mendapat va- Prasarana adalah perlengkapan yang menjadi wadah bagi semua pelaksanaan
lidasi penyelenggara proses pembelajaran, meliputi lahan, ruang kelas, ruang ketenagaan, ruang
c) Penyelenggara menyiapkan sarana dan prasarana ujian, seperti perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang kantin,
prosedur ujian, prosedur pengawasan, presensi ujian, berita acara instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, dan ruang/
ujian, ruang, penggandaan soal dan lembar jawab tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran
2) Tahap Pelaksanaan keterampilan yang teratur dan berkelanjutan
a) Penyelenggara/pengawas ujian melakukan sosialisasi prosedur ujian.
b) Peserta didik melaksanakan kegiatan evaluasi sesuai jadwal dan Sarana dan prasarana yang digunakan mengacu kepada Standar sarana dan
prosedur prasarana Lembaga Kursus dan Pelatihan sesuai bidang keterampilan yang
3) Pasca Evaluasi di ikuti.
a) Tenaga Pendidik melakukan koreksi dan finalisasi nilai c. Ketenagaan
b) Sosialisasi nilai
Ketenagaan adalah orang orang yang terlibat dalam proses pembelajaran
c) Remidial dan pendampingan khusus bagi peserta didik yang
yang meliputi pendidik dan tenaga kependidikan baik yang bertugas pada
membutuhkan
bidang pendidikan kesetaraan maupun pada lembaga mitra yang terlibat
4. Sumber Daya dalam mendukung proses pembelajaran Paket A, B, dan C
a. Waktu Dan Tempat Pendidik keterampilan memiliki kualifikasi atau kompetensi yang sesuai
Waktu adalah waktu pelaksanaan pembelajaran (durasi waktu yang dengan bidang keterampilan yang diampu, mengacu kepada standar
dibutuhkan untuk menyelesaikan serangkaian program pembelajaran pendidik kursus dan pelatihan (Permendikbud No.90 Tahun 2014)
muatan keterampilan).Lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
program ini mengacu kepada durasi waktu yang tercantum dalam masing-

24 PANDUAN PENYELENGGARAAN MUATAN KETERAMPILAN PENDIDIKAN KESETARAAN 25


d. Peserta 2) Akad Kerjasama
Peserta didik muatan keterampilan pada pendidikan kesetaraan Program Kemitraan bisa dilakukan dengan satuan pendidikan sejenis, atau sa-
Paket A, B, dan C adalah peserta didik yang terdaftar pada Dapodikmas, tuan pendidikan lain yang memiliki kriteria tertentu yang relevan se-
dan aktif mengikuti proses pembelajaran dengan rekam jejak yang dapat suai bidang keterampilan yang diminati, dengan akad kerjasama untuk
ditelusuri. Dengan tingkat usia minimal 6 Tahun. melaksanakan program keterampilan secara bersama sama.
e. Pembiayaan 3) Pola Kemitraan
Pembiayaan adalah sejumlah anggaran keuangan yang digunakan untuk
POLA KERJASAMA KEMITRAAN SATUAN PENYELENGGARA PAKET A, B,
mendukung proses pembelajaran muatan keterampilan yang diikuti oleh DAN C DENGAN LEMBAGA KURSUS LKP DAN MITRA SEJENIS
peserta didik kesetaraan Program Paket A, B, dan C.
Pembiayaan dimaksud terdiri atas biaya personal dan biaya operasional. LKP (SATUANKURSUS DAN
SATUAN PNF PELATIHAN) DAN MITRA
Biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh PENYELENGGARA SEJENIS
peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan PROGRAM 4. Nara Sumber Teknis
berkelanjutan. PAKET A,B DAN C 5. Konsultan/Asistensi
11. Peserta didik 6. Fasilitas & SDM
Biaya operasional satuan pendidikan sebagaimana dimaksud di atas 12. Fasilitas 7. Manajemen dan
13. Tutor Teknologi Pendidikan
meliputi: 14. Dana 8. TUK
1) Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan 15. Potensi lokal 9. Supervisi
10. Ser fikasi
2) Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa
telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur,
transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya. KESEPAKATAN KERJASAMA PENYELENGGARAAN PROGRAM
f. Kemitraan KETERAMPILAN BAGI PESERTA DIDIK PAKET A, B, C

Kemitraan adalah keterlibatan pihak lain dalam mendukung proses


pembelajaran muatan keterampilan peserta didik Kesetaraan Program Paket
PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN TERPADU
A, B dan C.
1) Kriteria Mitra
Kemitraan sebagai hubungan sukarela dan bersifat kerja sama antara
beberapa pihak, baik pemerintah maupun swasta, yang semua orang 5. Evaluasi dan Tindak Lanjut
didalamnya setuju untuk bekerja sama dalam meraih tujuan bersama Evaluasi dan tindak lanjut adalah, proses untuk mengukur penguasaan
dan menunaikan kewajiban tertentu serta menanggung resiko, tang- kompetensi peserta didik Program Paket A, B, dan C, dan perlakuan yang
gung jawab, sumber daya, kemampuan dan keuntungan secara bersama diberikan setelah tahapan evaluasi diselesaikan
sama.
a. Uji kompetensi
Kemitraan dengan lembaga lain dalam melaksanakan proses
pembelajaran muatan keterampilan harus memperhatikan beberapa hal Uji kompetensi dilaksanakan pada akhir setiap program pelatihan
berikut: Pelaksanaan uji kompetensi terdiri dari dua jenis tes, yaitu tes teori dan
praktik. Tes teori bertujuan untuk mengukur penguasaan pengetahuan,
a) Legalitas lembaga mitra dalam pengelolaan kelembagaan sesuai sikap, dan keterampilan berfikir peserta didik.
dengan ketentuan
b) Sarana dan prasarana yang dimiliki dalam proses pembelajaran Tes praktik bertujuan untuk mengukur pengetahuan, sikap, dan
c) Pengalaman lembaga mitra dalam menyelenggarakan program ke- keterampilan kerja peserta didik, Pengukuran sikap dilakukan melalui
terampilan pengamatan dengan menggunakan instrument pengamatan/observasi.

26 PANDUAN PENYELENGGARAAN MUATAN KETERAMPILAN PENDIDIKAN KESETARAAN 27


Pelaksanaan Uji Kompetensi mengacu kepada Prosedur Operasional
Standar (POS) Uji kompetensi yang diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi
Kompetensi (LSK) sesuai bidang keterampilan yang diselenggarakan.
b. Tindak Lanjut
Peserta didik yang dinyatakan lulus akan mendapatkan Sertifikat kelulusan
yang diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) independen
yang diakui oleh pemerintah, dunia usaha, dan dunia industri. Blangko
sertifikat dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan
disahkan oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi.

I. Penutup
Demikian panduan penyelenggaraan keterampilanpada pendidikan kesetaraan ini
dengan harapan dapat menjadi pedoman bagi penyelenggara pendidikan kesetaraan,
tutor, instruktur, narasumber teknis dan lembaga mitra.

28

Anda mungkin juga menyukai