HALAMAN JUDUL
SENTIRE CUM ECCLESIA:
Tesis
Oleh:
NIM: 146312023
FAKULTAS TEOLOGI
2018
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pembimbing Utama
(Dr. YB. Heru Prakosa, SJ.) …….....................
Pembimbing Pendamping
(Dr. Fl. Hasto Rosariyanto, SJ.) …….....................
Yogyakarta,
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
Fakultas Teologi
Dekan
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dengan ini, saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul
tidak memuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan
Penulis
NIM 146312023
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Santo Ignatius Loyola dikenal sebagai pendiri dan pemimpin umum Serikat
Yesus, penulis Latihan Rohani, dan tokoh Reformasi Gereja Katolik. Buah karya
Ignatius tersebut memberi kontribusi penting bagi sejarah Gereja. Selama hidupnya,
ia juga meninggalkan karya lain berupa surat-surat dan aneka instruksi. Salah satu
tema surat yang menarik perhatian penulis ialah mengenai kesepahaman dengan
Gereja. Reformasi Protestan dan Anglikan menimbulkan dampak besar bagi
kesatuan Gereja Katolik Roma. Pada konteks itu, Ignatius Loyola menuliskan tiga
surat kepada Yesuit yang diutus ke Irlandia, Konsili Trente, dan ke daerah misi.
Penulis hendak menganalisis pemikiran Ignatius mengenai kesepahaman dengan
Gereja berdasarkan surat-surat tersebut. Pemikiran tersebut berguna untuk
membantu menemukan visi menggereja sesuai karisma Ignatius di dunia masa kini.
Dua model yang muncul dalam penelitian tiga surat Ignatius Loyola adalah
model institusi dan pewarta. Dua model ini menunjukkan bahwa Gereja Ignatius
adalah Gereja yang mewartakan Kabar Gembira dalam kolaborasi dan kesatuan
dengan institusi Gereja. Salah satu tantangan utama Gereja Indonesia ialah
radikalisme agama. Model dari Gereja Ignatius diharapkan membantu memberikan
arah menggereja secara cerdas, tangguh, misioner, dan dialogis mewujudkan
peradaban kasih.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABTRACT
Saint Ignatius of Loyola, the founder and first Superior General of the Society
of Jesus, who was also the author of the Spiritual Exercises, played a crucial role as
a Reformator of the Church through his use of letters. An interesting theme within
his writings is how he “thinks with the Church” in a time where the Protestant and
Anglican Reformation greatly impacted unity of Catholics in Europe. In that
situation, Saint Ignatius of Loyola wrote three letters to the Jesuits missionaries in
Ireland, the Council of Trent, and those in foreign missions throughout the world.
In this paper, the writer will analyze Saint Ignatius’ thought processes with regards
to “thinking with the Church” that are found within his letters. By doing this, the
writer hopes to discover a vision for the present-day Church in accordance to the
charism of Saint Ignatius
In order to unveil Saint Ignatius’ thoughts with regards to the Church, the
writer will use the methodology of Gadamer’s hermeneutics combined with
theological perspectives of Avery Dulles. Gadamer pays special attention towards
the awareness of history and the role of application. The horizon of understanding
is deeply affected by the fusion of horizons from the author as well as the
interpreter. In order to achieve this goal, the writer will first elaborate the historical
context of Saint Ignatius’ letters. Then, the writer will analyze the findings using
theological perspective of Avery Dulles SJ, an American Jesuit theologian. Dulles
states that by using the analogy of models, we will be able to obtain a deeper
understanding of the Church.
Two models that were found in the analysis of the letters are the Church as
an Institution and the Church as a Herald. These two models show that the church
of Ignatius is the Church that preachers the Gospel through collaboration and unity
with institutions of the Church. One of the main challenges of the Indonesian
Roman Catholic Church is religious fundamentalism. By using models of the
Church of Saint Ignatius, we hope to enrich our approach towards an ecclesiology
based on the civilization of love that is open-minded, resilient, courageous, and
smart.
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Santo Ignatius Loyola ibarat kalimat yang belum mencapai titik. Selama
hidupnya, ia menulis berbagai buku dan hampir tujuh ribu surat. Pengalaman
keyakinan dan imajinasi bahwa ia belum paripurna. Cita rasa rohani, visi teologis,
dan cara Ignatius mencintai Gereja pada zamannya dapat digali dari tulisan-
tulisannya.
Sampai saat ini, cukup banyak studi mengenai pemikiran Ignatius dari buku-
Tesis ini dibuat sebagai syarat untuk memperoleh gelar Magister Teologi di
Universitas Sanata Dharma. Tesis ini berfokus pada gagasan Ignatius mengenai
membaca dan menerjemahkan ajaran Ignatius lebih dekat bagi Gereja masa kini.
Gagasan Ignatius yang luhur mengenai sentire cum Ecclesia perlu didekatkan untuk
membantu para tenaga pastoral dan umat beriman setempat mewujudkan peradaban
Tulisan ini tidak akan muncul tanpa dukungan banyak pihak. Oleh karena itu
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Provinsial Serikat Yesus, Rm.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dr. Petrus Sunu Hardiyanta, SJ, yang telah memberikan perutusan studi di
Universitas Sanata Dharma; Rm. Dr. JB. Heru Prakosa, SJ selaku pembimbing
pertama dan Rm. Dr. Fl. Hasto Rosariyanto, SJ selaku pembimbing kedua. Terima
kasih bagi Rm. Dr. Leo Agung Sardi, SJ yang dengan murah hati menjadi pakar
Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada orang tua penulis yang
tiga tahun dan Paroki. St. Yusup Ambarawa tempat penulis menyelesaikan tesis ini.
Penulis mengakui bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna namun penulis
yakin bahwa tulisan ini akan memperkaya dan meneguhkan para pecinta Gereja
Penulis dengan rendah hati memohon saran dan kritik yang membangun dan
Penulis
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II .................................................................................................................. 21
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Surat kepada Pater Alfonso Salmeron dan Paschase Broët di Irlandia ............... 194
Surat kepada Para Yesuit yang diutus ke Konsili Trente .................................... 210
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
Ignatius Loyola (1491-1556) lebih dikenal sebagai tokoh pendiri ordo daripada
penulis dan teolog. Seorang sahabat Ignatius, Hieronimus Nadal, ialah tokoh yang
pertama kali menyebut Ignatius sebagai teolog. Pada abad kini, Hugo Rahner dalam
iman itu memiliki kekayaan yang perlu digali agar bermanfaat bagi pembangunan
umat. Sudah cukup banyak usaha menerbitkan kumpulan karangan Ignatius Loyola.
sebagai berikut:
1
Nadal menyebut Ignatius sebagai “He aquì anuestro Padre teólogo” (FN II, p. 202; M. Nad.
V, p. 284f), Eccovi il nostro Padre teologo (FN II, p. 203), dikutip Hugo Rahner, Ignatius the
Theologian, (London: Geoffrey Chapman, 1968), 1.
2
Ignacio de Loyola, Obras de San Ignacio de Loyola, transcripción, introducciones y notas de
Ignacio Iparraguirre, Cándido de Dalmases, y Manuel Ruiz Jurado, (Madrid: BAC, 1997), vii-xiii.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Konstitusi (Constituciones)
8. Regula (yang paling tua, aturan umum, untuk imam dan petugas misa,
aturan rumah di Roma, untuk magister novis, untuk mereka yang sedang
warisan rohani tersaring dan dimaksudkan untuk diwariskan kepada para anggota
menjadi wasiat dan petuah dari Bapa Ignatius”3. Latihan Rohani merupakan manual
khusus bagi anggota Serikat Yesus. Terjemahan dan penelitian atas Latihan Rohani,
3
“Prakata dari P. Hieronimus Nadal” pada Luis Goncalves da Camara, Wasiat dan Petuah St.
Ignatius diterjemahkan oleh Tom Jacobs, (Yogyakarta: Kanisius, 1996), 152. Jerónimo Nadal lahir
di Palma, Mallorca, Spanyol pada 11 Agustus 1507. Ia menempuh studi di Alcala, Paris, dan
Avignon. Di Avignon ia ditahbiskan imam dan meraih gelar doktor teologi. Ia masuk Serikat Yesus
pada 29 November 1545 setelah menjalani retret agung. Ia menjalani formasi Yesuit langsung di
bawah Ignatius di Roma. Nadal berjasa membahasakan visi dan ideal hidup Ignatius. Ia disebut
sebagai penafsir sejati pemikiran Ignatius, khususnya mengenai ajaran “contemplativus in actione”
dan rahmat pendiri yaitu mobilitas rasuli. Ia wafat 3 April 1580 di Roma. Leo Agung Sardi, Jesuit
Magis: Pengalaman Formasi 6 Jesuit Awal, (Serikat Yesus Provinsi Indonesia: 2005), 124-131.
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ignatius di tataran teologi, secara khusus pada bidang eklesiologi. Hugo Rahner
pada 1956 menerbitkan koleksi surat Ignatius kepada perempuan dalam Ignatius
von Loyola: Briefweschel mit Frauen4. Hugo meneliti dan membagi surat-surat
donatur, murid rohani, ibu para Yesuit, dan sahabat perempuan. Di Perancis,
Ignatius dari sisi personal, relasi sosial, spiritualitas, dan politik. Ia kemudian
pada 1954 menyelesaikan disertasi Jesuit letters and Indian history: a study of the
nature and development of the Jesuit letters from India (1542–1773) and of their
India sebagaimana tertuang dalam korespondensi antar Yesuit pada kurun 1542-
historiografi India.6
4
Ignatius, dan Hugo Rahner, Letters to Women, (New York: Herder and Herder, Inc., 1960).
5
Carlos Coupeau, “Ignatian Spirituality Publications since 1999” Review of Ignatian
Spirituality Issues XL, (2009), 69.
6
John Correia-Afonso, Jesuit Letters and Indian History 1542-1773, (Bombay: Oxford
University Press), 1969.
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
“akan sangat bermanfaat bagi Gereja bila tarekat memiliki corak dan
perannya yang khas. Maka, hendaknya diakui dan dipelihara semangat para
pendiri serta maksud-maksudnya yang khas, begitu pula tradisi yang sehat,
yang kesemuanya merupakan pusaka warisan setiap tarekat” (PC 2).
yang secara etimologis berarti “membawa kepada zaman kini”. Dengan demikian,
surat-surat Ignatius merupakan bahan studi yang relevan bagi agenda pembaruan
Kumpulan surat Ignatius pertama pertama kali dicetak pada 1804 di Bologna,
Italia dan dicetak ulang pada 1837 dalam bahasa Latin. Pada 1848, Yesuit Jerman,
Christoph Genelli, menerbitkan Das leben des heiligen Ignatius von Loyola, Stifters
der Gesellschaft Jesu, yang berisi riwayat Ignatius disertai kumpulan surat dalam
bahasa Spanyol dan Latin. Pada 1870, Yesuit Prancis, Marcel Bouix, menerbitkan
terjemahan 145 surat Ignatius dalam bahasa Prancis. Selain itu, masih terdapat
aneka terjemahan dalam bahasa modern Jerman, Italia, Jepang, Polandia, Portugis,
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Inggris, dan Spanyol. Pada 1959, William Young menerjemahkan dan menerbitkan
volume dengan 842 surat. Inilah edisi yang akan menjadi dasar Monumenta
exemplis collecta yang diterbitkan oleh Institutum Historicum Societatis Iesu 1903-
1911 di Madrid berhasil memuat 12 volume surat dan instruksi Ignatius Loyola.
kembali volume tersebut dalam dua belas volume Monumenta Historica Societatis
Iesu.8 Perhatian bagi publikasi dan kajian akademis tentang tulisan Ignatius
Ignatius secara lebih dekat, menemukan masukan bagi hidup rohani dan cara
Pertanyaan utama yang hendak dijawab dalam tesis ini ialah: bagaimanakah
visi surat Ignatius Loyola mengenai sentire cum Ecclesia dapat hidup dan
terdiri dari dua pertanyaan pendukung yang digali dari tesis ini. Pertanyaan
7
Ignatius of Loyola, Letters of St. Ignatius Loyola, diterjemahkan oleh William J. Young
(Chicago: Loyola University Press, 1959).
8
Ignatius of Loyola, Ignatius of Loyola: Letters and Instructions, ix.
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ecclesia dibicarakan dalam tiga surat Ignatius Loyola di tengah situasi Reformasi?
Penelitian ini dibuat dalam rangka studi teologi. Penulis akan lebih
Loyola merupakan tokoh penting reformasi Gereja Katolik pada abad keenam belas
yang tidak dapat disangkal memiliki paradigma kuat mengenai Gereja. Teologi
kebinekaan Indonesia.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kesepahaman dengan Gereja sebagai bahan utama penelitian. Surat yang akan
dipergunakan dalam penelitian ini adalah surat kepada surat kepada Alfonso
Salmeron dan Paschase Broët di Irlandia (September 1541), surat kepada Yesuit
yang diutus ke daerah misi (8 Oktober 1552), dan surat kepada Diego Laínez,
Alfonso Salmeron, dan Claude le Jay di Konsili Trente (1546). Periode penulisan
tiga surat ini ialah setelah Serikat Yesus didirikan secara definitif dan menerima
berarti bahwa surat-surat lain tidak memuat aspek kesepahaman Gereja dan tidak
Formula Instituti, Konstitusi, dan surat lain) sejauh berguna untuk memahami teks.
Sampai dengan saat ini, belum ada penelitian khusus mengenai surat-surat
ini akan melibatkan studi teks-teks Ignatius dalam bahasa Inggris, hermeneutika
historis-kritis, sejarah Gereja abad keenam belas, dan eklesiologi abad keenam
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
teks surat Ignatius Loyola dari abad keenam belas akan memberikan
bagi Yesuit, rekan kerja awam, paroki, dan siapa saja yang berminat
ini membantu setiap Yesuit di satu sisi terus menyatu dengan sumber-
9
Penulis berusaha menanggapi tema Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma 2016-2017
yang bertajuk “Iman dalam Tantangan Radikalisme, Fundamentalisme, dan Konservatisme.”
Meskipun memakai istilah “kesepahaman dengan Gereja”, penulis hendak menunjukkan visi kontra
literalisme religius. Sementara, kaum fundamentalis memahami rumusan testual dari suatu teks
religius secara mentah-mentah tanpa menyadari bahwa suatu rumusan tak pernah bersifat a-historis
karena selalu terkait dengan konteks dan alam pikir tertentu. Buku Pedoman Studi Tahun Akademik
2016/2017, (Yogyakarta: Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma, 2016), 140.
10
Denis Janz (ed.), A Reformation Reader: Primary Texts with Introduction, (Minneapolis:
Fortress Press, 1999), 368-373; Lindberg, Carter, The European Reformation, (Oxford: Blackwell,
1996), 345-350.
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sumber kekayaan rohani dan rasuli masa lalu, dan di sisi lain tetap aktual
1.5 Hipotesa
Hidup dan pelayanan Ignatius Loyola tidak terpisah dari adanya Gereja.
Hugo Rahner menyebut Ignatius sebagai “a man of the Church” (sang manusia
dan Pedro de Leturia menyebutnya “romanita”. Roma tidak hanya mengacu kepada
wilayah geografis tetapi terutama otoritas gerejawi, yakni Takhta St. Petrus, Bapa
Suci, wakil Kristus di dunia.12 Demikian pula, Serikat Yesus ada di dalam Gereja
dan untuk Gereja. Sejak awal, Serikat Yesus didirikan untuk mengemban misi
Gereja: “...didirikan terutama untuk tujuan ini: berjuang khususnya bagi pembelaan
dan penyebaran iman dan kemajuan jiwa-jiwa dalam hidup dan ajaran kristiani...”13
11
“Kesetiaan” dalam dokumen Vita Consecrata tidak hanya menunjuk kualitas seseorang
untuk setia di dalam tugas-tugas dan tidak membiarkan diri dipecah perhatiaannya oleh hal-hal lain,
melainkan juga menunjuk ikatan dan kedekatan seorang religius terhadap tarekatnya. Karena itu
misalnya dalam dokumen tersebut disebut “kesetiaan terhadap karisma pendiri” (VC 36) dan
“kesetiaan kreatif” dalam arti seorang religius mampu menanggapi kebutuhan-kebutuhan zaman
tanpa meninggalkan inspirasi perdana tarekat (VC 37).
12
Cándido Dalmases, “The Church in the Personal Experience of St. Ignatius”, CIS Vol. XIV
No 43 (1983), 51
13
Formula Instituti 1550 [1].
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Untuk menjalankan misi Serikat, maka sebagai pimpinan tertinggi Serikat Yesus,
penyerahan kepada Uskup agung Toledo (63), izin ziarah dan pilihan ditahbiskan
sebagai imam Katolik (93) hingga akhirnya keputusan bulat untuk pergi ke Roma
dan mempersembahkan diri kepada Paus (96). Dari Autobiografi, mulai tampak
tegangan dan pilihan bebas Ignatius terhadap Gereja yang didasari oleh devosi dan
mendasarkan ajaran teologinya dari atas, yakni dari Roh Kudus, dan bukan terutama
dari traktat dan buku teologi. Ia dianggap berbahaya bagi kemurnian hidup dan
ajaran Gereja. Teolog Dominikan paling terkenal di Spanyol, Melchior Cano antara
1556 dan 1558 menulis surat- surat yang diberi judul Censura y parecer contra el
Instituto de los Padres Jesuitas. Ia menulis dan ingin menunjukkan kepada Paus
Paulus IV bahwa Serikat Yesus berbahaya bagi Gereja dan Negara. Menurut Cano,
Serikat Yesus, Ignatius, dan Latihan Rohani bersifat sesat dan harus diperiksa
secara saksama.14
14
Brian O’Leary, “The Mysticism of Ignatius of Loyola”, CIS, Vol. XXXVIII, No 3, (2007),
87.
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Frasa sentire cum Ecclesia sendiri diambil dari judul pedoman dalam buku
Gereja” tidak berasal dari Ignatius. Akan tetapi, judul ringkas ini dilestarikan
selama empat abad dan kemudian diterima secara luas untuk menjelaskan maksud
Ignatius sendiri.15 Dalam tulisan ini, penulis akan memakai frasa ini sebagai sikap
atau kerangka teologis yang paling kuat dan mewakili gagasan Ignatius terhadap
Gereja. Para ahli membandingkan teks-teks yang muncul dari masa ke masa.
Diperkirakan ada perbedaan terpendam antara kedua formula ini. Yves Congar
mengambil kesimpulan bahwa ada dua posisi berbeda yang ingin mencerminkan
maksud Ignatius, sebab, keduanya sama-sama diterima pada saat yang sama. Akan
tetapi, teks pertama, yang termuat dalam autograf Ignatius lebih kaya dan dalam
Di berbagai nomor Latihan Rohani, Sentire merupakan kata yang kaya akan
makna. Ignatius memakai kata benda sentido, dari kata kerja sentir (memiliki
tanggapan sepenuh hati). Dalam terjemahan Inggris, Ganss tidak mau memakai satu
kata untuk mengekspresikan kata sentido, alih-alih ia memakai tiga kata kerja
15
George E. Ganss, “St. Ignatius's Rules for Thinking with the Church”, STUDIES in the
Spirituality of Jesuits, Vol. VII, No. 1, (1975), 12.
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan gerak hati sebagai putra sejati dan anggota Gereja pejuang…” Sementara,
(Gereja) Roma.” Kata ‘Roma’ sangat tegas merujuk kepada Gereja Katolik yang
Dari analisis surat Ignatius mengenai sentire cum Ecclesia, penulis akan
menghormati diskursus dengan pihak musuh. Penulis merasa gagasan Ignatian yang
di satu sisi sangat eklesiosentris dan di lain sisi sangat dialogis ini tepat dijadikan
agama lain.
Zwingli, Calvinis, Anglikan dan pasca pengusiran orang Moor dari tanah Spanyol.
Reformasi Protestan merupakan salah satu peristiwa paling penting yang menandai
16
Hervé Coathalem, Ignatian Insights: A Guide to the Complete Spiritual Exercises,
diterjemahkan oleh Charles J. McCarthy, cetakan kedua, (Taichung, Taiwan: Kuangchi Press, 1971),
299.
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sejarah Gereja abad XVI. Kesulitan yang dialami Gereja Katolik Roma pada masa
itu di antaranya krisis kepemimpinan, korupsi para pejabat Gereja, dan rendahnya
kualitas klerus. Gereja dihujani kritik tajam atas kewibawaan otoritas, praksis
peribadatan dan sakramen, dan ajaran teologi.17 Serikat Yesus perdana menjadi
Suci.
Tiga konteks surat yang dibahas dalam penelitian ini meliputi situasi
menimbulkan persoalan yang tidak mudah, tidak hanya di Inggris tetapi juga
Salmeron dan Paschase Broët, diutus Paus ke Irlandia sebagai utusan kepausan
menjalankan tugas perutusan tersebut. Maksud isi surat adalah membawa kembali
umat ke pangkuan Gereja Katolik Roma. Yang menjadi perhatian utama surat ini
17
Mario Fois, “The Hierarchial Church in the Time of St. Ignatius”, CIS Vol. XIV, No 3,
(1983), 11-50.
18
Kata kontra-reformasi ditemukan oleh sejarawan Lutheran Jerman pada akhir abad kedelapan
belas untuk menggambarkan usaha politis, diplomatis, dan militer Gereja Katolik Roma pada abad
keenambelas dan ketujuhbelas dalam rangka memerangi Reformasi. Usaha ini berakhir dengan
perjanjian di Westphalia pada tahun 1648 pada saat akhir perang tiga puluh tahun. John O’Malley,
“The Jesuits, St. Ignatius, and The Counter Reformation: Some Recent Studies and Their
Implications for Today”, The Way, Vol. XIV, No 1, (1982), 3. Sementara kaum sejarawan memakai
istiah “Reformasi Katolik” daripada kontra-Reformasi untuk menunjukkan Katolik Roma yang
membarui diri dari dalam, guna menyingkirkan kritik kaum Protestan. Alister McGrath, Historical
Theology: An Introduction to the History of Christian Thought, (New Jersey: Wiley-Blackwell,
1998), 163.
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bukanlah bagaimana menjaga agar tidak terjadi situasi yang lebih buruk, melainkan
bagaimana lebih banyak manfaat rohani bisa diperoleh sebagai buah kerasulan.19
Kedua, Paus Paulus III meminta Ignatius mengirimkan tiga Yesuit sebagai
teolog Konsili Trente. Ignatius menunjuk Diego Laínez, Alfonso Salmeron, dan
Petrus Faber. Laínez dan Salmerón tiba di Trente pada 18 Mei 1546. Claude le Jay
sudah tiba di sana sejak Desember sebagai penasihat bagi Kardinal Otto Truchsess
von Waldburg dari Augsburg. Sebelum berangkat dari Roma menuju Trente,
Keduanya juga memberikan ceramah sebelum para bapa konsili bertemu. Sebelum
keduanya meninggalkan Roma pada awal 1546, Ignatius menulis petunjuk dan
Konsili, meneguhkan mereka untuk merasul di antara penduduk kota Trente, dan
Jerman ke pangkuan Gereja Katolik. Salah satu upaya yang perlu dibuat adalah
19
“To Paschase Broët and Alfonso Salmeron”, Ignatius of Loyola: Letters and Instructions, 58-
67.
20
William V. Bangert, A History of the Society of Jesus. (St. Louis: Institute of Jesuit
Resources, 1986), 24.
21
“To the Fathers of the Council of Trent”, Ignatius of Loyola: Letters and Instructions, 128-
131.
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Katolik. Ajaran Protestan, dalam kategori bahasa waktu itu, adalah ajaran heretik.
dengan kepausan baru merupakan bentuk luar eklesiologi dan struktur pastoral.
Rekonstruksi eklesiologi di balik realitas ini lebih sukar dipelajari sebab memang
tidak ada eklesiologi resmi dan utuh diajarkan. Usaha menemukan eklesiogi
Ignatius umumnya diambil dari “pedoman kesepahaman dengan Gereja” [LR 352-
370] dan teks yang ditulis oleh Yesuit lain, seperti Laínez, Nadal, Kanisius, dan
penyebaran bidah zaman itu sekaligus memperbaiki mutu internal kekatolikan. Dari
teks yang sama, Ignatius menaruh hormat kepada Gereja hierarkis tetapi tidak
22
“To Peter Canisius”, Ignatius of Loyola: Letters and Instructions, 499-508.
23
John W. O'Malley, The First Jesuits, (Cambridge: Harvard University Press, 1993), 297.
24
O'Malley, The First Jesuits, 298.
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sudah memiliki dan melibatkan sensus fidelium untuk mengajak umat menjadi –
dalam istilah Dulles – Gereja persekutuan murid-murid yang benar. Hipotesis inilah
Metode yang akan digunakan oleh penulis dalam melakukan penelitian ini
kedudukan surat sebagai locus theologicus studi mengenai Gereja. Menurut hemat
penulis, Paulus dan para Bapa Gereja mempergunakan surat untuk membangun
sentire cum Ecclesia di antara umat mereka. Sebab, beberapa jemaat Paulus dan
Penulis akan memberikan uraian singkat mengenai paham dan fungsi surat
yang ditulis pada zaman para rasul dan Bapa Gereja. Surat-surat tersebut
Penelitian akan dibatasi pada surat-surat Ignatius saja, mengingat teks klasik lain,
seperti Latihan Rohani [LR 352-370], juga merupakan sumber penting dan klasik
Ignatius memakai sarana yang sama untuk memelihara para Yesuit dalam
bagi Serikat Yesus zaman ini. Olah karena itu, penulis berpendapat bahwa surat
Ignatius merupakan sebagai sumber berteologi yang kredibel bagi penelitian ini.
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
utama Gadamer adalah untuk memahami teks di dalam kerangka berpikir yang
lebih komprehensif, dan bukan hanya terjebak pada yang tertulis saja.
Ignatius pada Era Reformasi di Eropa abad keenam belas dengan horizon zaman
ini.
satu teolog Katolik, Kardinal Avery Dulles mengenai “Model-model Gereja” untuk
penulis akan menunjukkan pula bahwa Ignatius menunjukkan pintu masuk bagi
hubungan antara agama dan kepercayaan. Dari penelitian ini tampak bahwa
pendekatan inklusif Ignatius dapat menjadi model ekumenisme dan dialog agama.
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kesejarahan, peranan aplikasi, horizon pengarang dan penafsir. Dalam rumpun ilmu
Tesis ini akan disusun menjadi lima bab. Bagian pertama ialah bagian
pendahuluan yang meliputi latar belakang persoalan penelitian ini dan kemudian
rumusan masalah yang akan diteliti dan dijawab, tujuan dan manfaat penelitian ini
bagi ilmu pengatahuan dan masyarakat, metode penelitian yang digunakan, dan
sistematika tulisan.
locus theologicus ilmu teologi mengenai Gereja.25 Menurut Cano, ada sepuluh loci
bobotnya, sumber-sumbernya adalah Kitab Suci, Tradisi Kristus dan para rasul,
otoritas Gereja Katolik, otoritas konsili-konsili, otoritas Gereja Roma, otoritas para
Bapa Gereja Roma, otoritas para teolog skolastik, nilai akal insani, otoritas para
filsuf, dan otoritas sejarah. Dalam hierarki locus theologicus tersebut, surat-surat
Ignatius Loyola bisa disejajarkan dengan dengan gugus “para teolog skolastik.”
25
Konsep locus theologicus pertama kali dikemukakan oleh Melchior Cano (1509-1560).
Karya monumentalnya De locis theologicis diterbitkan sesudah kematiannya. Locus theologicus
merupakan tempat atau wahana yang dikhususkan untuk pelbagai macam pokok persoalan yang
dapat diverifikasi. Eddy Kristiyanto, Sejarah sebagai Locus Philosopicus et Theologicus,
(Yogyakarta, Lamalera, 2008), 31-21.
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Untuk menjangkau locus theologicus yang lebih tinggi, yakni Kitab Suci,
penulis akan menelusuri surat-surat Perjanjian Baru. Pada Gereja abad pertama,
surat dipergunakan oleh St. Paulus untuk berkomunikasi dengan umat kristiani yang
tersebar di mana-mana.26 Isi surat mereka tidak hanya pewartaan iman akan Yesus
Kristus tetapi sudah menyangkut aneka perkara praktis dalam jemaat. Pada era
pascarasuli, surat kembali dipergunakan para uskup dan Bapa Gereja. Beberapa
surat karangan Ignatius dari Antiokhia (107) dan Siprianus dari Karthago (258)
Gadamer dan konteks umum tiga surat Ignatius Loyola mengenai sentire cum
hermeneutik dalam sejarah aktual dan perwujudan di masa kini. Bagi Gadamer,
situasi partikular yang terjadi pada saat itu. Surat yang akan dipergunakan dalam
26
Ada dua pendapat mengapa Paulus menulis surat. Asumsi pertama, surat menjadi sarana
kehadiran Paulus di kala ia tidak dapat mengunjungi secara pribadi umat kristiani di Mediterania.
Asumsi kedua, Paulus memang memilih surat daripada mengunjungi secara langsung jemaatnya.
Randolph Richardsa menunjukkan bahwa tidak ada hierarki prioritas (kunjungan, utusan, dan surat)
dalam memelihara jemaat Paulus. Paulus memilih cara dan sarana yang paling efektif sesuai kondisi
masing-masing. Randolp Richards, Paul and First-Century Letter Writing: Secretaries,
Composition and Collection, (Downers Grove: InterVarsity Press, 2004), 16.
27
Sebagai contoh, gagasan unitas dalam surat-surat Siprianus menyumbangkan dasar
pemersatu Gereja ketika menghadapi perpecahan Gereja di Afrika Utara, Kekaisaran Roma. Erik
Thaddeus Walters, “Unitas in Latin Antiquity: the Contribution of Cyprian” (Disertasi Doktoral
yang Tidak Dipublikasikan, Universität Wien, 2010), 3.
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penelitian ini adalah surat kepada surat kepada Alfonso Salmeron dan Paschase
Broët di Irlandia (September 1541), surat kepada surat kepada Yesuit yang diutus
ke daerah misi, (8Oktober 1552) dan surat kepada Diego Laínez, Alfonso Salmeron,
Menurut Avery Dulles, Gereja merupakan misteri seperti realitas teologis lainnya.
Jika hendak berbicara benar mengenai misteri, maka perlu mempergunakan analogi
Setiap pernyataan Ignatius yang ditemukan dalam teks surat berguna untuk
gagasan sentire cum Ecclesia menurut Ignatius Loyola berdasarkan tiga suratnya.
Ada dua model utama disajikan penulis, yakni model institusi dan pewarta.
Mempelajari surat-surat Ignatius menjadi salah satu sarana teologis yang inspiratif
yang pluralis.
28
Dulles, Models of the Church, 7.
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
EKLESIOLOGI
2.1 Pengantar
Untuk memenuhi tujuan dari penelitian yang telah disampaikan dalam bab
theologicus bagi eklesiologi. Pada bab ini, penulis akan membatasi sumber
dan surat-surat Bapa Gereja sebagai salah satu sumber teologi. Melchior Cano
sumber locus theologicus, yakni Kitab Suci, Tradisi Kristus dan para rasul, otoritas
Gereja Katolik, otoritas konsili-konsili, otoritas Gereja Roma, otoritas para Bapa
Gereja Roma, otoritas para teolog skolastik, nilai akal insani, otoritas para filsuf,
dan otoritas sejarah. Cano menerapkan kriteria tentang otoritas absolut locus
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
theologicus mengenai Kitab Suci dan Tradisi, Bapa Gereja, para teolog, dan para
tama menarik argumen dan bukti-bukti dari otoritas, dan hanya memakai akal budi
Suci dan Tradisi sebagai locus theologicus untuk studi mengenai Gereja. Penulis
Ignatius Loyola.
Pakar Perjanjian Baru, James D.G. Dunn menyebut Paulus sebagai teolog
kristiani yang pertama. Ada banyak umat kristiani perdana yang berperan sebagai
rasul, pewarta, dan pastor. Akan tetapi, dari generasi awal kekristenan, hanya ada
satu orang yang memberi kesaksian dan berteologi, yakni Paulus. Menurut Dunn,
bersifat internasional dan intelektual. Paulus kerap disebut sebagai pendiri kedua
kristianitas. Surat-surat Paulus meletakkan dasar bagi teologi kristiani yang tidak
dapat disamai oleh siapa pun. 30 Pakar lain, Joseph A. Fitzmeyer menyebut Paulus
29
Kristiyanto, Sejarah sebagai Locus Philosophicus et Theologicus, 36-37; Joseph Wilhelm,
"Loci Theologici" tersedia dari http://www.newadvent.org/cathen/09320a.htm; diakses 30 Maret
2017.
30
James D.G. Dunn, The Theology of Paul the Apostle, (Cambridge: William B. Eerdmans
Publishing Company, 1998), 3-4.
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
meneruskan iman akan Yesus Kristus seturut pengajaran para Rasul. Ungkapan-
ungkapan para Bapa Gereja memberikan kesaksian akan kehadiran Tradisi yang
menghidupkan. Berkat Tradisi itu Gereja mengenal kanon Kitab Suci dan dalam
Tradisi itu, Kitab Suci dimengerti secara lebih mendalam dan secara aktif (DV 8).
Gereja menimba kepastian tentang segala sesuatu yang diwahyukan bukan hanya
melalui Kitab Suci. Maka, baik Tradisi maupun Kitab Suci harus diterima dan
dihormati dengan cita rasa kesalehan dan hormat yang sama (DV 9).
dan ditujukan bagi jemaat kristiani. Surat untuk kepentingan rohani dipopulerkan
31
Joseph A. Fitzmeyer, According to Paul: Studies in the Theology of The Apostle, (Mahwah,
NJ: Paulist Press, 1992), 11.
32
Joseph A. Fitzmeyer, “New Testament Epistles”, dalam Raymond E. Brown, dkk. (ed.). The
Jerome Biblical Commentary, Vol. II, (London: Geoffrey Chapman, 1970), 223.
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(ekklēsia) setempat dan Gereja yang lebih luas. Fokus eklesiologi surat-surat Paulus
adalah stabilitas dan integritas Gereja. Paulus mendirikan komunitas gereja (1Kor.
4: 15; Gal. 4: 13; 1Tes. 1: 5), dan setiap hari menuangkan tenaga bagi mereka (2Kor
11: 28). Paulus berusaha untuk mengunjungi Gereja (1Kor. 4: 18; 1Tes. 2: 17–18).
Apabila tidak bisa datang, Paulus akan menjaga kesepahaman dengan mengirimkan
utusan (1Tes. 3: 2) dan menulis surat.33 Batang tubuh surat Paulus berisikan ajaran
dan anjuran. Dengan dua hal itu, Paulus hendak mendiskusikan kebenaran pesan
yakni dari Galatia hingga ke Roma. Surat tersebut ditulis dalam kurun waktu antara
enam sampai delapan tahun. Seluruh surat Paulus dimaksudkan untuk dibaca di
seluruh gereja setempat (Flm. 1: 3). Surat 1Timotius dan Titus memiliki ciri semi
publik. Perhatian utama Paulus ialah kepada komunitas dan hidup bersama, bukan
hidup individu. Luke Timothy Johnson menyatakan bahwa bagi Paulus eklesiologi
33
Luke Timothy Johnson, “Paul's ecclesiology” dalam James D. G. Dunn, The Cambridge
Companion to St. Paul, (Cambridge, UK - New York: Cambridge University Press, 2003), 200.
34
Fitzmeyer, “New Testament Epistles”, 225.
35
Istilah ekklesia oleh Paulus untuk menunjuk sekelompok orang yang berhimpun dalam nama
Kristus. Gereja disebut oleh Paulus sebagai alamat tujuan surat-suratnya. Istilah ini akhirnya
dipahami sebagai identitas jemaat Paulus yang bertobat di luar Israel. Kata Yunani ekklesia berasal
dari akar kata ek-kaleō yang berarti memanggil keluar. Gereja bermakna sebagai himpunan orang
yang dipanggil keluar. Dalam Perjanjian Baru, kata ekklesia disebutkan sebanyak 62 kali dalam
tulisan Paulus, 23 kali dalam Kisah Para Rasul, 20 kali dalam kitab Wahyu. Dunn, The Theology of
Paul the Apostle, 537.
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
keselamatan (sōtēria) lebih bermakna komunal daripada individual (lih. Rm. 1: 16;
helenis. Gereja Paulus mengambil tempat di suatu rumah daripada sebuah kuil.
kesatuan nasihat dan teladan (1Tes. 5: 11; 1Kor. 8: 1; 14; Ef. 4: 12, 16). Bahkan,
untuk mengingatkan panggilan dan karya nabi-nabi Tuhan (Gal. 1: 15) yang
sebagai panggilan Tuhan (kalein, klēsis; Rm. 11: 29; 1Kor. 1: 26; 1Tes. 2: 12).
Paulus memaknai kata Yunani ekklēsia sebagai komunitas yang tidak memilih
anggotanya, melainkan Tuhan sendiri yang memanggil mereka keluar dari dunia.
Gereja harus ditandai dengan ciri kesucian (1Tes. 4: 3), sebagaimana Tuhan dulu
masuk menjadi anggota Gereja, tetapi tabiat moral lebih menjadi tekanan daripada
ketaatan ritual (Rm. 6: 1-11). Paulus membedakan anggota jemaat gereja dengan
36
Johnson, “Paul's ecclesiology”, 201.
37
Johnson, “Paul's ecclesiology”, 201.
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
orang kebanyakan dengan istilah “orang dunia” dan “orang-orang kudus” (hoi
dengan panggilan Tuhan” (Ef. 4:1). Mereka dituntut untuk hidup benar di hadapan
Tuhan (Rm. 6:13, 18) dan “sunat secara rohani, bukan secara harfiah” (Rm. 2: 25-
29; 1Kor. 7:19). Paulus menegaskan kasih kepada saudara sebagai puncak perintah
Allah, sebab “kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia” (Rm. 13:8-10).
Dalam 1Kor. 1:18-2:5, Paulus menunjukkan pentingnya misteri salib dan agar
mengenai Gereja memuat kombinasi antara struktur dan organisme yang hidup.
Ada tiga metafor utama yang dipakai oleh Paulus. Pertama, Gereja diibaratkan
sebagai ladang yang ditanam oleh Paulus, disirami oleh Apollos, dan ditumbuhkan
oleh Allah (1Kor. 3:6-9). Umat Allah diumpamakan sebagai pohon zaitun yang
meskipun dipatahkan, “akar dan cabangnya” tetaplah kudus (Rm. 11: 16-24).40
38
Johnson, “Paul's ecclesiology”, 201.
39
Johnson, “Paul's ecclesiology”, 204.
40
Johnson, “Paul's ecclesiology”, 204.
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Yahudi. Paulus menyebut Abraham sebagai “bapa leluhur kita” (Rm. 4:1) dan umat
kristiani disebut “anak-anak Abraham” dalam iman. Gereja dilihat sebagai keluarga
imajinatif yang tidak dibangun atas dasar pertalian darah melainkan kehadiran Roh
Kudus (Rm. 8:11). Kata ganti yang dipakai Paulus untuk menyapa pembacanya
ialah para saudara (adelphoi), rekan kerja sebagai saudara (adelphos) atau saudari
Ketiga, Paulus memakai Gereja sebagai Tubuh Kristus (1Kor. 12:22; Rm.
12:4–5; Kol.1:18; Ef. 4:12). Gambaran ini lebih dipengaruhi pemikiran politik
gambaran organisme hidup yang terdiri dari banyak anggota tubuh. Paulus
menekankan legitimasi dari banyak karunia dalam komunitas Gereja dan kebutuhan
agar karunia itu dipakai untuk membangun (oikodomē) seluruh komunitas (1Kor.
14:26).42 Dari ketiga gambaran tersebut, gambaran yang paling dominan dalam
anggur dan ranting-rantingnya (Yoh. 15:1-8). Konsep Tubuh Kristus berakar pada
kesatuan antara komunitas Gereja dengan Tubuh Kristus yang bangkit. Paulus
41
Johnson, “Paul's ecclesiology”, 205-206.
42
Johnson, “Paul's ecclesiology”, 206.
43
Dunn, The Theology of Paul the Apostle, 548.
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Korintus terbelah dan mengaku sebagai kelompok Paulus, Petrus, Apolos (murid
Yohanes Pembaptis), dan Kristus sendiri (1Kor. 1:12). Ada pula perpecahan dalam
(1Kor. 11:17-22). Paulus menyatakan bahwa ketika umat kristiani berbagi roti
Ekaristi, mereka berbagi satu Tubuh dengan Kristus (1Kor. 10:16-17). Barangsiapa
makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas
dirinya (1Kor. 11:29). Satu Tubuh Kristus mendamaikan manusia kepada Bapa
melalui wafat dan kebangkitan putra-Nya (Ef. 2:16-17; Kol. 1:22). Gereja menjadi
satu tubuh Kristus dalam Roh Kudus yang berdiam di antara mereka (Ef. 4:4). Dan
Gereja lokal melainkan universal. Kristus disebut sebagai kepala dari Tubuh-Nya,
yakni Gereja (Ef. 5:23; Kol. 1:18; 2:19). Sebagai kepala Gereja, ia merupakan dasar
pertumbuhan dan pembangunan (Ef. 4:16; Kol. 2:19). Tubuh Kristus ialah sesuatu
yang dibangun (Ef. 4:12; 16) dan karunia-karunia yang ada dipergunakan untuk
Tubuh Kristus:
44
Richard P. McBrien, The Church: The Evolution of Catholicism, (New York, NY:
HarperOne, 2008), 52.
45
McBrien, The Church, 53.
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan
di dalam semua.” (Ef. 4:1-6; juga Kol. 3:12-15).
Metafor yang masih dekat dengan gambaran ketiga ialah Gereja sebagai
bangunan Allah (oikodomē, 1Kor. 3:9). Gambaran ini mewujudkan kesatuan dan
yang menimbulkan aneka gambaran lain: Paul dan rekannya menyebut diri sebagai
pengurus rumah tangga (oikonomoi; 1Kor. 4:1-2) yang memelihara rahasia Tuhan;
Gereja (oikodomein, 1Kor. 8:1; 1Tes. 5:11). Gereja berasal dan dikehendaki oleh
Tuhan. Gereja disebut sebagai “bait Allah”. Dengan kehadiran Roh Kudus, anggota
komunitas juga disebut sebagai bait Allah (1Kor. 3:16-17). Gambaran ini hendak
dalam Gereja.47
Tubuh Kristus terlihat dengan jelas. Paulus menggeser gambaran ikatan komunitas
ditandai dengan ikatan suku bangsa dan tradisi kepada keanggotaan yang berasal
46
McBrien, The Church, 53.
47
Johnson, “Paul's ecclesiology”, 206.
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dari aneka suku bangsa dan lapisan sosial.48 Segala milik dan kepunyaan komunitas
ini tergantung dari kerjasama harmonis di antara mereka. Identitas jemaat kristiani
sebagai “tubuh” bukan ditentukan oleh batas wilayah atau hubungan politik
melainkan ikatan bersama jemaat dengan Kristus. Hal ini diwujudkan antara lain
melalui pembaptisan dan sakramen Ekaristi. Implikasi dari kesatuan atas dasar
komunitas, yakni dengan memandang faktor kuncinya yaitu ikatan kesatuan dengan
Kristus yang ditunjukkan dengan kerjasama satu sama lain untuk mewujudkan
rahmat Kristus.49
dan kesaksian akan Yesus, utusan ilahi, sebagai Kristus. Koleksi tulisan mengenai
mengomunikasikan ajaran Yesus. Bagi situasi Gereja di kala itu, amat tidak
kristiani.50
kreativitas, dan gairah dalam penggunaan surat-menyurat bagi eklesiologi. Ada tiga
pokok refleksi dari surat-surat Perjanjian Baru. Pertama, kristianitas masih bersifat
48
“Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak,
maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu
Roh” (1Kor. 12:13).
49
Dunn, The Theology of Paul the Apostle, 551-551.
50
William G. Doty, Letters in Primitive Christianity, (Philadelphia: Fortress Press, 1973), 77.
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tentatif, belum menjadi suatu institusi, dan sedang mencari bentuk dan makna
religius yang baru. Bagi ilmu eklesiologi, surat-surat tersebut menyediakan bahan
refleksi teologis mengenai dinamika asali Gereja yang berjumpa dengan tantangan
terpisah dari pemahaman profan. Isi surat banyak menyinggung etika, yakni
Rumusan ajaran dalam surat Perjanjian Baru diambil dari warisan teologi orang
Israel tetapi diadaptasi secara baru. Model berteologi Injil dan surat-surat Perjanjian
surat ini terbanyak cukup umum (katolik) isinya dan tidak dialamatkan seperti
51
Doty, 77-78.
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
surat-surat Paulus kepada jemaat atau menurut nama penerimanya, tetapi dengan
nama penulisnya, yakni Yakobus, Petrus (1, 2), Yohanes (1, 2, 3), dan Yudas.52
Meskipun dalam Tradisi, surat Petrus dan Yohanes dipandang lebih tinggi,
tetapi surat Yakobus diletakkan pada urutan pertama karena berkaitan dengan
di seluruh dunia. Surat Yudas menempati posisi terakhir karena tidak sepenting
ini. Penulis akan menunjukkan ikhtisar sumbangan surat-surat Katolik ini bagi
eklesiologi:
2.2.2.1 Yakobus
perantauan. Ia menyebut diri “Yakobus, Hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus”,
(Yak. 1:1). Sejak abad ke empat Tradisi menyatakan bahwa Yakobus itu ialah
Yakobus “saudara Tuhan Yesus”, (bdk. Mat. 13: 55). Yohanes merupakan
pimpinan Gereja di Yerusalem, (Gal. 1:19; 2:9-12; Kis. 12:17; 15:13; 21:18).
menegur mereka yang lalai dalam iman. Sesudah peristiwa penganiayaan Stefanus,
jemaat Yahudi tercerai berai di wilayah Yudea dan Samaria. Oleh karena itu dia
mengirim surat kepada mereka yang tersebar, yang menderita penganiayaan demi
52
Catholic University of America, The New Catholic Encyclopedia, Vol. III, 283.
53
Bede, Commentary on the Seven Catholic Epistles, diterjemahkan oleh David Hurst, OSB
dari Bedae Venerabilis Opera, pars II : Opera exegetica, (Kalamazoo, Mi: Cistercian Publication,
1985), 3
54
Bede, Commentary on the Seven Catholic Epistles, 7.
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pencobaan.
2.2.2.2 Petrus
Surat Petrus dialamatkan kepada sejumlah jemaat di Asia Kecil. Dalam 1Ptr.
tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia.” Mereka berpindah
dari paganisme dan menerima iman kristiani. Maksud utama surat Petrus ialah
mengajak sidang pembaca supaya tekun dalam imannya dan sabar serta berani
dalam penderitaan sesuai degan teladan Yesus, kalau tanpa kesalahannya sendiri
itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai
(1Ptr. 1: 6-7).
2.2.2.3 Yohanes
1Yoh. lebih mirip sebuah khotbah daripada surat. Ia hendak menentang ajaran
yang menyesatkan, tetapi biasanya secara positif, yakni menekankan bahwa orang
harus teguh kepada Tradisi. 2Yoh. ditujukan kepada “Ibu yang terpilih dan anak-
anaknya yang benar-benar aku kasihi”, yakni sebutan Yohanes bagi Gereja. 3Yoh.
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kesatuan Gereja yang sedang menghadapi ancaman ajaran sesat.55 Akan tetapi, pada
suratnya yang kedua dan ketiga, Yohanes tidak begitu menunjukkan traktat
2.2.2.4 Yudas
Surat yang terdiri dari 25 ayat ini ditulis oleh “Yudas saudara Yakobus”
(Yud. 1: 1). Alamat surat Yudas sama dangan yang dituju Yakobus, yakni orang-
orang Kristen keturunan Yahudi di perantauan. Yudas menulis surat ini dengan dua
tujuan. Pertama, mengingatkan umat beriman mengenai ancaman serius dari para
guru palsu dan pengaruh mereka yang merusak di dalam gereja. Kedua, mendorong
umat beriman supaya mereka bangkit dan “berjuang untuk mempertahankan iman
Yudas menulis peringatan keras terhadap para guru palsu yang terang-
melalui kasih karunia mengizinkan mereka untuk berdosa tanpa dijatuhi hukuman)
dan yang menghina pernyataan rasuli tentang pribadi dan tabiat Yesus Kristus.
55
Marcion dan Cerinthus menyangkal bahwa Yesus Krustus adalah Anak Allah sebab ia lahir
melalui proses kelahiran manusiawi dari Maria. Bede, Commentary on the Seven Catholic Epistles,
159.
56
Catholic University of America, The New Catholic Encyclopedia, Vol. VII, 900.
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dipercaya (Yud. 1: 19, 22) dan bagaimana harus berperilaku (Yud. 1: 4, 8, 16).57
Zaman sesudah Perjanjian Baru kerap disebut dengan zaman Patristik (the
Gereja58 bagi eklesiologi. Patrologi merupakan sumber penting bagi semua cabang
teologi, sebab hidup dan tulisan para Bapa Gereja menjadi rujukan hidup dan ajaran
kristiani. Para Bapa Gereja membela Kitab Suci ketika berhadapan dengan kaum
bidah dan gnostik, menafsirkan Kitab Suci dengan memperhatikan makna dan
sejarah pada masanya, sehingga umat kristiani zaman ini dapat menikmati Kitab
Masalah yang dihadapi oleh Bapa-bapa Gereja berkisar bidang pastoral, dan
doktrinal seperti kesatuan, otoritas, suksesi apostolik, peranan uskup, relasi Gereja
dengan Ekaristi, validitas Baptisan dan lapsi, Gereja dan roh Kudus, hakikat
57
Catholic University of America, The New Catholic Encyclopedia, Vol. VIII, 16-17.
58
Istilah “Bapa-bapa Gereja” (Fathers of the Church) belum dikenal pada masa awal
kekristenan. Istilah ini diperkenalkan oleh para cendekiawan abad ketujuh belas. Jean B. Cotelier
dari Prancis menerbitkan dua volume Patres aevi Apostolici pada 1672. Isi pokok buku patrologi ini
ialah surat Barnabas, buku Pastor Hermas, surat Klemens, surat Ignatius dari Antiokhia, surat
Polikarpus, surat Diognetus, karya Papias dan Quadratus, serta Didakhe. Sementara itu, ada pula
istilah Bapa-bapa Apostolik (The Apostolic Fathers), yakni nama kolektif yang dipergunakan sejak
abad ketujuh belas bagi para penulis kristiani yang dipercaya sebagai murid langsung dari para rasul.
Yang termasuk kategori naskah Bapa Apostolik ialah karangan Klemens dari Roma, Ignatius dari
Antiokhia, Polikarpus, kemartiran Polikarpus, Didakhe atau pengajaran dua belas rasul, surat
Barnabas, Pastor Hermas, Surat kepada Diognetus, dan fragmen Papias. Tadros Y. Malaty, Lectures
in Patrology, (Sydney: Coptic Theological College, 1993), 60; Roy Joseph Deferrari (ed.), The
Fathers of the Church Volume 1: The Apostolic Fathers, (Washington, D.C.: Catholic University of
America Press, 1969), ix.
59
Malaty, Lectures in Patrology, 23.
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hukuman bagi pendosa, predestinasi, relasi antara Gereja kelihatan dan tak
Pada masa itu, muncul individu atau kelompok yang membahayakan perihal
Romawi. Orang kristen disebut pengkhianat oleh otoritas Romawi sebab mereka
mengakibatkan perubahan struktur dan relasi Gereja dengan negara. Kaisar tidak
kehormatan khusus.63
Barat dan Timur. Secara umum, Klemens dari Roma, Ignatius dari Antiokhia dan
Irenaeus dari Lyon menjadi pijakan atas pemahaman tradisional tentang peranan
uskup dan sistem triparti tahbisan (uskup, imam/presbiter, diakon). Klemens dari
Roma dan Ignatius Antiokhia menekankan doktrin sukses apostolik dalam melawan
60
McBrien, The Church, 62.
61
McBrien, The Church, 64.
62
McBrien, The Church, 65
63
McBrien, The Church, 66.
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
primat Petrus, dan pentingnya kesatuan dengan uskup. Sirilus dari Yerusalem
Gereja dalam Kristus, sebagai Tubuh Kristus, melalui kuasa Roh Kudus dan
bahwa validitas sakramen diturunkan dari atas, bukan dari imam. Agustinus
menekankan kesatuan dan peran Roh Kudus dalam Gereja, kesatuan Gereja sebagai
sebagai nenek moyang mereka: tempat para cendekiawan memperoleh ilham akan
untuk mempelajari lebih lanjut tulisan penulis kristiani pasca Perjanjian Baru.
Kalangan Protestan menandaskan sola scriptura yang berarti hanya Kitab Suci saja
yang memiliki otoritas, bukan Tradisi Gereja. Akan tetapi, mulai abad ketujuh belas
64
McBrien, The Church, 63-64.
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ekumenisme abad kedua puluh merebak, teks-teks patristik semakin dipelajari guna
murid para rasul. Pada abad pertama dan kedua, para Bapa Gereja dipandang
sebagai guru pertama sesudah para rasul. Mereka membawa pengajaran para rasul,
pengajaran injil yang sederhana, dan Tradisi gerejawi pada masanya. Ada banyak
Gereja di Timur dan Barat tetapi semuanya dipandang sebagai satu Gereja
apostolik. Tulisan para Bapa Gereja mewujudkan roh dan konsep Gereja Katolik
yang satu.67
Sebagian besar bentuk tulisan para Bapa Gereja menyerupai surat. Akan
tetapi, jenis atau model sastranya sangat berbeda.68 Ada dua tokoh penulis surat
yang termasuk jajaran Bapa Gereja. Penulis memilih Ignatius dari Antiokhia karena
sebuah contoh awal teologi Kristen. Sebagai referensi berikutnya, penulis memilih
jemaat yang terbelah pada masa Donatisme. Mereka mempergunakan metode yang
sama dengan St. Paulus dalam mewartakan Kabar Sukacita. Penulis akan
Kartago menjadi locus theologicus, terutama mengenai tema sentire cum ecclesia.
65
Bart D. Ehrman (ed.), The Apostolic Fathers I, (London: Harvard University Press, 2003), 5-
6.
66
Gareth Jones, The Blackwell Companion to Modern Theology, (Oxford: Blackwell
Publishing Ltd., 2004), 125,
67
Malaty, Lectures in Patrology, 59.
68
Malaty, Lectures in Patrology, 60.
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ignatius Theoporus lahir sekitar tahun 30-35 di wilayah Suriah dengan latar
Roma. Ignatius menjabat uskup pada tahun 70-107. Dari Kisah Para Rasul,
Tradisi, uskup pertama mereka ialah Rasul Petrus dan kemudian Evodius dan
akhirnya Ignatius. Di kota ini “murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut
Kristen. (Kis. 11:26).”69 Eusebius dari Kesarea, seorang penulis sejarah dari abad
keempat, adalah tokoh yang pertama kali mendaftar dengan lengkap surat-surat
Ignatius. Dari tulisan Ignatius, ditemukan data bahwa ia masih mengenal para
Rasul.70 Ignatius ditangkap dan dihukum mati diterkam binatang buas di amfiteater
Flavianus di Roma pada tahun 108 pada masa pemerintahan Kaisar Trajanus.71
Ignatius ditangkap di Antiokhia dan dibawa ke Roma untuk dihukum mati. Dalam
kristiani. Ia berpesan untuk berhati-hati kepada bidah dan bersatu dengan pimpinan
gerejawi.72 Ignatius menulis surat kepada umat di Efesus, Magnesia, Tralli, dan
Roma. Setelah meninggalkan Smyrna, Ignatius sampai di Troas, dan menulis lagi
69
Benediktus XVI, Bapa-bapa Gereja: Hidup, ajaran, dan relevansi bagi manusia di zaman
ini, diterjemahkan oleh J. Waskito, (Malang: Dioma, 2009), 20.
70
Benediktus XVI, Bapa-bapa Gereja, 21.
71
Malaty, Lectures in Patrology, 88; Roy Joseph Deferrari (ed.), The Fathers of the Church
Volume 1, 85.
72
Malaty, 87.
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kepada Gereja di Filadelfia dan Smyrna, dan kepada uskup Polycarpus. Keaslian
Ignatius dari Antiokhia dapat dilihat semacam dialektika dari dua segi khas
kehidupan kristiani: di satu pihak struktur hierarkis komunitas Gereja, dan di pihak
lain kesatuan dasariah yang mengikat semua orang beriman satu sama lain dalam
Kristus. 73
surat pada masa yang singkat dan berbahaya, yakni ketika ia dalam tawanan para
serdadu. Ignatius tidak menulis surat sebagai teolog, melainkan gembala umat.
kepada Kristus.74 Ignatius mengenal dengan baik surat-surat Paulus dan kerap
supremasi takhta uskup Roma. Ignatius menulis kepada komunitas kristiani tertentu
persekutuan di antara umat beriman satu sama lain dan di antara umat beriman
73
Benediktus XVI, Bapa-bapa Gereja, 21; Malaty, Lectures in Patrology, 89.
74
Malaty, Lectures in Patrology, 90.
75
William G. Doty, Letters in Primitive Christianity, (Philadelphia: Fortress Press, 1973), 73;
Roy Joseph Deferrari (ed.), The Fathers of the Church Volume, 185.
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menegaskan tanggung jawab khusus para uskup, imam, dan diakon dalam
pembangunan komunitas.
umat di Magnesia (kini Turki), Ignatius menulis, “Jadilah satu” sambil menyerukan
doa Yesus dalam perjamuan terakhir, “satu permohonan, satu jiwa, satu harapan
dalam kasih. Karena itu, datanglah semua kepada Yesus Kristus seperti kepada
satu-satunya Bait Allah, seperti satu-satunya altar; Dialah satu-satunya, yang telah
datang dari Bapa yang satu dan tetap bersatu dengan-Nya dan Ia kembali kepada-
sebagai “Katolik”77 atau “universal”. Ia menyatakan, “Di mana Yesus Kristus ada,
di situ Gereja Katolik” (Smyrna, 8:2). Dan justru dalam pelayanan demi kesatuan
Gereja Katolik inilah komunitas kristiani di Roma menjalankan suatu primat dalam
kasih. Ignatius mengajarkan sintesis antara meneladan Kristus dan dedikasi kepada
dengan missio, pewartaan Injil, kepada orang lain, sampai masing-masing dimensi
tampak melalui dimensi yang lain dan umat beriman semakin “mempunyai
lain, seperti Irenaeus. Dalam aneka suratnya, Ignatius berusaha menjelaskan relasi
76
Benediktus XVI, Bapa-bapa Gereja, 24.
77
Dalam sejarah kekristenan, Ignatius disebut sebagai orang yang pertama kali
memperkenalkan nama Gereja “Katolik”. Kata Yunani ini diturunkan dari dua kata: καθ berarti
bersama-sama dalam kesatuan (together in unity) dan ολο yang berarti orang-orang (people) atau
umum (all). Malaty, Lectures in Patrology, 97.
78
Benediktus XVI, Bapa-bapa Gereja 25.
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
antara Roh Kudus dengan Gereja. Gerak roh yang benar selalu mendorong orang
kepada Gereja hierarkis. Tidak ada kesatuan dengan Bapa tanpa melalui Kristus;
tidak ada kesatuan Kristus kecuali melalui uskup. Ignatius menulis, “Aku berdiri di
antara himpunan umat beriman dan berseru dengan suara nyaring: ‘Berpegang
dengan perintah uskupmu. Tirulah Kristus sebagaimana Dia sendiri mengikuti apa
yang dilakukan Bapa” (Filadelfia, VII, 1-2). Dasar teologi Ignatius, yakni triad –
Bapa, Kristus, dan uskup – menjadi cara membaca rencana keselamatan Tuhan
dalam manusia baru, yakni Yesus Kristus (Efesus, XX, 1-2). Bagi Ignatius, Gereja
berdiri sebagai kubu pertahanan melawan Setan yang memecah belah dan
minyak wangi keabadian dan mengusir “bau tengik Setan” (Efesus, XVII, 1).79
ialah situasi penganiayaan kekaisaran Romawi dan aneka bidah. Jemaat Ignatius
79
Hugo Rahner menganalisis jejak-jejak ajaran Bapa Gereja dalam tulisan-tulisan Ignatius
Loyola. Hugo Rahner, The Spirituality of St. Ignatius Loyola: An Account of Its Historical
Development, (Westminster, Newman Press, 1953), 63.
80
“Hold fast to the Bishop, in order that God may hold fast to you. I will wager my soul on
those who are obedient to the bishop, the priests, and deacons. Toil with one another, fight, run,
suffer, rest, keep vigils with one another; and in this way gain the approval of the military leader
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kedudukan uskup tidak hanya dilihat sebagai urusan praktis, tetapi juga
masalah teologis yang penting. Posisi teologis uskup berasal dari pokok sejarah
keselamatan, yaitu hubungan paralel: antara Tuhan dengan Yesus, Yesus dengan
para rasul, uskup, dan presbiter. Ignatius menasihati umat di Magnesia, “Tunduklah
kepada uskupmu dan satu sama lain, bahkan Yesus Kristus pun tunduk kepada
Bapa, dan para rasul tunduk kepada Kristus dan kepada Bapa, dan dengan demikian
ada kesatuan daging dan roh” (Magnesia, 13,2). Ignatius tidak begitu membedakan
istilah uskup dan presbiter. Uskup, seperti Timotius atau Titus merupkan pemimpin
utama dalam suatu Gereja. Tanpa izin uskup, tidak boleh ada pelayanan (Smyrna,
“KarenaYesus Kristus, hidup kita yang tunggal, adalah kehendak Bapa, sama juga
para uskup yang dipilih di seluruh dunia merupakan kehendak Kristus (Efesus, 3,2).
Maka, umat harus “menghormati uskup sebagaimana Tuhan sendiri” (Efesus, 6,1)
dan relasi ini menghasilkan dasar pokok kesatuan dalam gereja Katolik (Smyrna,
8,2).81
(sekarang Tunisia). Siprianus lahir sekitar tahun 200 dalam keluarga terpandang.
Tahun 246 Siprianus dibaptis dan gemar membantu orang miskin. Siprianus
from whom you receive your pay. Let none of you turn deserter.” Hugo Rahner, The Spirituality of
St. Ignatius Loyola, 64.
81
Carl B. Smith, “Ministry, Martyrdom, and Other Mysteries: Pauline Influence on Ignatius of
Antioch” dalam Michael F. Bird dan Joseph R. Dodson, Paul and the Second Century, (London –
New York, T&T Clark International, 2011), 49.
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ditahbiskan sebagai imam dan pada tahun 248 dilantik sebagai uskup Kartago.
Gereja. Konteks tulisan ini ialah pada masa bidah Novatianisme83 yang menyerang
otoritas dalam Gereja. Pada tahun 251, Siprianus mengadakan sinode para uskup di
Gereja Katolik). Karya itu terkenal dan sangat berpengaruh dalam sejarah Gereja.
Gereja adalah lembaga ilahi, yaitu mempelai Kristus, dan hanya ada satu mempelai.
Hanya di dalam Gereja manusia akan mendapatkan keselamatan. Di luar itu yang
menjelaskan kasih yang harus dimiliki umat Kristiani bagi persatuan Gereja. Kasih
ini haruslah juga diperuntukkan bagi Paus, para uskup, serta para imam, baik di
Surat-surat Siprianus (Epistulae Cypriani) ditulis dalam kurun 249 hingga wafatnya
pada 258. Surat-surat Siprianus menunjukkan situasi dan inspirasi hidup Gereja
pada pertengahan abad ketiga. Surat tersebut mengungkapkan masalah dan doktrin
82
Cyprian, The Fathers of the Church Volume 51: Saint Cyprian: Letters (1-81), diterjemahkan
oleh Rose Bernard Donna, (Washington, DC: Catholic University of American Press, 1964), 2.
83
Bidah ini dipelopori oleh Novatus. Ia adalah seorang teolog dan anti-paus, yang hidup
sezaman dengan Siprianus dan Kornelius. Ia hendak merebut takhta uskup Roma ketika Uskup
Roma, Uskup Fabian meninggal (251) akibat penganiayaan oleh Kaisar Decian (249-251). Namun,
pada akhirnya Korneliuslah yang terpilih menjadi Uskup Roma mengantikan Uskup Fabian sebagai
paus. Namun beberapa hari kemudian Novatus mengumumkan bahwa dirinya adalah paus tandingan
atas Paus Kornelius yang terpilih. Hal ini terjadi karena Novatus merasa kecewa atas pengangkatan
Paus Kornelius. Sikapnya ini membuat ia dan para pengikutnya memisahkan diri dengan Gereja
Roma. Catholic University of America. The New Catholic Encyclopedia. Vol. 10, (Detroit:
Thomson/Gale, 2003), 464-465; Walters, Unitas in Latin Antiquity, 82.
84
Walters, Unitas in Latin Antiquity, 2.
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan pedoman hidup jemaat dalam masa krisis dan penganiayaan. Siprianus menulis
banyak surat kepada umatnya dari dalam tahanan untuk meneguhkan mereka di kala
tidak ada gembala umat. Ada 81 surat yang dianggap berasal dari Siprianus: 59
surat ditulis sendiri olehnya, 6 surat muncul pada saat sinode Kartago, 16 surat
ditulis orang lain untuk Siprianus, dan 7 surat lain hilang. Karena kiprah dan
jemaat kristiani dan tanggung jawab berat bagi pemimpin Gereja. Masalah pokok
lain yang dihadapi Gereja Roma dan Kartago ialah skisma yang menimbulkan
pertikaian antara jemaat. Para uskup di wilayah Afrika mengadakan sinode untuk
pengampunan bagi yang murtad, skisma, baptisan kaum heretik, dan penganiayaan
kaisar Valerianus. Siprianus tidak hanya menulis surat kepada jemaat dan
rohaniwan dan awam) dan sekaligus tetap menjaga kesatuan dengan Roma.87
Konsep kunci Siprianus, yakni unitas, menekankan Petrus sebagai kunci pemersatu
dan kepala bagi kolegialitas para uskup – pengganti para rasul. Uskup Roma ada
85
Cyprian, Saint Cyprian: Letters (1-81), ix.
86
Cyprian, Saint Cyprian: Letters (1-81), x.
87
Cyprian, Saint Cyprian: Letters (1-81), x.
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
untuk kolegialitas. Tanggungjawab dan kuasa para uskup dalam Gereja diturunkan
dari Petrus, “tempat berdirinya Gereja.” Maka, takhta St. Petrus bukan semata-mata
soal kuasa atau bukan juga hanya sekedar simbol, tetapi takhta St. Petrus adalah
dasar kesatuan itu sendiri. Paham kesatuan Gereja tidak -tama membicarakan tema
keselamatan.88
Tujuh belas dari lima puluh sembilan surat asli Siprianus secara eksplisit
“Orang yang membangkang dari uskup dan imam, yakni otoritas yang sah di
wilayahnya, berarti memotong diri dari Gereja, berperang melawan Damai Kristus
dan ketetapan ilahi serta kesatuan ilahi serta mendirikan altar profan di luar Gereja.
Siprianus menulis cukup banyak surat kepada uskup Roma, Paus Kornelius.
Kornelius menjabat sebagai paus 6 Maret 251 – 25 Juni 253.90 Bagi Siprianus,
mereka yang berada di luar Gereja dan tidak memeluk Injil Kristus tidak dapat
dipaksa bergabung kembali tetapi dengan kehendak bebasnya boleh tetap kembali
tinggalkan sebelumnya (Ep 45). Mereka yang kembali kepada rumah kebenaran
(veritas) dan kesatuan, misalnya Gereja, menyatukan diri dengan kebenaran Gereja
88
Walters, Unitas in Latin Antiquity, 5.
89
Walters, Unitas in Latin Antiquity, 124.
90
Epistula 44, 45, 47, 48, 51, 52, 59, 60. Walters, Unitas in Latin Antiquity, vi-vii.
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan kesatuan Injil dan sakramen, misalnya dalam kesatuan cinta kasih (caritas) dan
untuk melawan aliran Novatianisme. Menurut Siprianus, orang yang tidak berada
di dalam Gereja tidak bersama dengan Kristus dan kemudian tidak dapat dicalonkan
kesatuan tak terpisahkan antara Kristus dan Gereja. Dengan penafsiran akan ajaran
sakramen yang agung, sepadan dengan kesatuan Kristus yang dibentuk oleh relasi
yang tak terpecah belah. Kesatuan Gereja tidak terpisahkan dengan ikatan kesatuan
dengan Kristus.92
orang-orang Roma yang kembali ke Gereja dari skisma Novatianisme. Surat ini
menyatukan diri mereka sendiri dengan Gereja yang benar dan kesatuan Injil dan
Epistula 55, surat kepada Antonianus, uskup di Afrika Utara, berisi imbauan
untuk menjaga kesatuan dengan Gereja yang benar di bawah uskup Roma
Menurut Siprianus, mereka yang tidak berada di dalam Gereja Kristus bukanlah
91
Walters, Unitas in Latin Antiquity, 158.
92
Walters, Unitas in Latin Antiquity, 132.
93
Walters, Unitas in Latin Antiquity, 133.
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
orang kristiani. Yang terpisah dari kasih dan kesatuan tidak dapat memperoleh
teologis yang berguna untuk menunjukkan dinamika dan teologi mengenai Gereja
bagi eklesiologi terutama ialah gagasannya mengenai Gereja dan kehendak kuatnya
bagi kesatuan Gereja yang berpusat di Roma sebagai kepala takhta. 95 Demikianlah
contoh penggunaan surat sebagai sumber dan sarana berteologi mengenai Gereja.
Yves Congar menyatakan bahwa “sampai dengan tahun 1300 ... tidak ada traktat
potestate karangan Giles dari Roma serta De potestate regia et papali karangan
Yohanes dari Roma. Tulisan tersebut muncul akibat konflik antara Raja Prancis,
dipersiapkan secara sporadis sejak abad ke-14, eklesiologi belum menempati posisi
94
Walters, Unitas in Latin Antiquity, 137.
95
Cyprian, Saint Cyprian: Letters (1-81), xxiv.
96
McBrien, The Church, 62; Yves Congar, Lay People in the Church: A Study of the Laity,
(Westminster, MD: Newman, 1957), 37.
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sentral di dalam teologi Katolik hingga abad ke-20.97 Oleh karena itu, penulis akan
Penulis akan memulai dengan latar belakang penulisan surat-surat, teknik penulisan
karena surat-surat tersebut merangkum rentang waktu St. Ignatius dari tahun 1524-
korespondensinya ditujukan kepada para Yesuit. Pada saat itu, Serikat Yesus
memberikan pembelajaran dan pedoman bagi para Yesuit. Para Yesuit awal ingin
agar kisah keberhasilan misi di Eropa dan daerah lain dibagikan kepada sesama
mereka juga dibagikan kepada non-Yesuit, baik awam maupun imam, yang pada
97
McBrien, The Church, 386; Avery Dulles, “A half century of Ecclesiology”, Theological
Studies 50/3, (1989), 419.
98
Rahner, Letters to Women, 3.
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pengetahuan dan metodologi sejarah, kepentingan yang semula bersifat internal ini
dan kuat antara anggota dengan pimpinan. Bohmer menyatakan: “Sudah sejak
zaman Ignatius, komunikasi melalui surat dalam Serikat sudah memiliki peran
penting. Tidak ada orang di negara-negara lain di Eropa zaman itu yang
menyamainya.”100
penulisannya. Ada dua bagian surat: pertama, surat-surat yang ditulis sebelum
pendirian serikat Yesus (1524-1540). Ada tiga puluh surat yang ditulis Ignatius
pada masa ini. Kedua, surat-surat sejak berdirinya Serikat Yesus berdiri hingga
tokoh sezaman, Erasmus, Luther, dan Calvin, apabila digabungkan masih belum
Pada saat itu, Serikat Yesus berkembang dengan pesat dan membutuhkan
konsultasi dengan pusat pemerintahan di Roma. Lebih dari lima ribu surat Ignatius
99
Correia-Afonso, Jesuit Letters and Indian History 1542-1773, 2.
100
Correia-Afonso, 2.
101
Simon Decloux, Commentaries on the Letters and Spiritual Diary of St. Ignatius Loyola:
Plus the Autograph Text of the Spiritual Diary. Roma: Centrum Ignatianum Spiritualitatis, 1980.
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
orang mengenai berbagai tema. Berdasarkan tujuan penerima, surat Ignatius dapat
a. Surat ditujukan kepada orang yang kini bergelar kudus: Fransiskus Borgias,
Faber.
b. Kepada pemimpin Gereja: Paus Paulus III, Paus Julius III, Marcello Cervini
(Paus Marcellus II), Gian Pietro Carafa (Paus Paulus IV); Kardinal Reginald
Pole dari Inggris, Kardinal Charles de Guise dari Loraine, Kardinal Otto
Kardinal Henry dari Portugal; Uskup Pietro Contarini dari Paphos, Bernal
Díaz Luco dari Callahora, Jaime Cazada dari Barcelona, Urbanus Weber
Cologne.
Bavaria, Raja Yohanes III dari Portugal, wangsa Braganza, Raja Luis dari
Katarina dari Portugal, Putri Margaret dari Austria, Eleonora de’ Medici ;
para donatur: Inéz Pascual, Doña Maria, Maria Frassoni del Gesso, Aldonza
102
Simon Decloux, Commentaries on the Letters and Spiritual Diary of St. Ignatius Loyola,
(Roma: Centrum Ignatianum Spiritualitatis, 1980), 9-10.
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1556.104 Polanco masih menjadi menjadi sekretaris dan admonitor bagi Diego
menulis surat, Polanco juga berperan bagi penulisan Konstitusi. Polanco memberi
dan persetujuan. Polanco juga bertugas membuat terjemahan resmi dari bahasa
Spanyol ke bahasa Latin.106 Sejumlah besar surat Ignatius ditulis mulai tahun 1547
secara berkala akan menunjang kesatuan dan kekuatan, kasih dan dukungan sesama
anggota. Kedua, surat membantu pemerintahan yang baik dan efisiensi tugas misi.
103
Hugo Rahner, Letters to Women, vii-xiv.
104
Juan Alfonso de Polanco lahir dari kalangan keluarga terpandang dan berpengaruh di Burgos,
Spanyol. Pada usia 13 tahun, Polanco belajar humaniora dan filsafat di Universitas Paris. Pada 1541,
Polanco bekerja sebagai scriptor apostolicus di kuria kepausan di Roma. Sesudah menjalani latihan
rohani di bawah bimbingan Laínez, Polanco menjadi anggota Serikat Yesus. Sesudah menyelesaikan
studi teologi selama empat tahun di Universitas Padua, Polanco dipanggil Ignatius menjadi
sekretaris. O'Malley, The First Jesuits, 10.
105
Decloux, Commentaries …, 13.
106
O'Malley, The First Jesuits, 6.
107
Palmer, Ignatius of Loyola, x; Carl F. Starkloff, (ed.), The Road from La Storta: Peter-Hans
Kolvenbach, S.J., on Ignatian Spirituality, (St. Louis: The Institute of Jesuit Sources, 2000), 176.
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
meningkatnya nama baik dan jumlah panggilan. Para pembaca surat akan
kontribusi besar bagi sejarah misi Gereja dan bahkan sejarah umum. Korespondensi
metodologi penulisan sejarah dan informasi yang sangat penting di zaman itu.109
tertulis tidak hanya menjadi pengajaran tetapi juga kesaksian yang bertahan lama
menjadi locus theologicus karena surat tidak hanya menjadi sarana komunikasi atau
suatu pemikiran atau ajaran.111 Ada pelbagai tema lain dari surat-surat Ignatius
mendukung tema penelitian, penulis hanya akan berfokus pada tema eklesiologi.
pemerintahan bukanlah hal yang baru pada zaman Ignatius. Juan Polanco, saat
menjadi sekretaris Serikat Yesus, memberikan pengaruh kuat dalam hal surat-
108
Correia-Afonso, Jesuit Letters and Indian History 1542-1773, 4.
109
Correia-Afonso, Jesuit Letters…, 1.
110
Hugo Rahner, (1960), 1.
111
Joseph Munitiz, “Communicating Channels: Letters to Reveal and to Govern”, dalam The
Way Supplement 70, 1991, 64-75.
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menerapkan kebiasaan dan bahkan aturan korespondensi antara pusat dan para
tidak hanya berguna bagi kesatuan hati dan budi, tetapi juga membantu proses
diskresi, entah yang dibuat Pembesar maupun anggota. Dengan demikian, proses
pengambilan keputusan juga berlandaskan pada informasi yang masuk. Oleh karena
itu, dibutuhkan informasi mengenai apa yang dikerjakan para Yesuit serta situasi
“Saya membuat pokok surat lebih dahulu dan menuliskan hal-hal yang akan
membangun. Setelah membacanya dan mengoreksinya, saya
membayangkan bahwa surat ini akan dibaca oleh semua orang. Kemudian,
untuk kedua kalinya, saya menulis lagi atau menyuruh orang lain
menulisnya. Kita harus memberikan pemikiran lebih kepada apa yang kita
tulis dari pada apa yang kita katakan. Tulisan bertahan lama dan menjadi
kesaksian sepanjang masa yang tidak dapat diperbaiki atau ditafsirkan
kembali semudah seperti kita mengucapkannya. Dengan semua cara ini pun
saya yakin bahwa saya membuat banyak kesalahan dan takut melakukan
demikan itu di masa depan. Saya menempatkan detail lain yang kurang
pantas atau kurang membangun untuk ukuran surat resmi pada halaman-
halaman terpisah.113 Pada halaman-halaman ini, masing-masing dapat
menulis selekasnya apa yang keluar dari luapan hati, dengan atau tanpa
susunan yang cermat. Akan tetapi, harus ada satu hal ini dalam pokok surat:
surat harus disusun secara saksama dan membangun, sehingga dapat
ditunjukkan di mana pun dan bersifat membangun.”114
112
Markus Friedrich, “Governance in the Society of Jesus 1540-1773”, dalam Studies in the
Spirituality of Jesuits, 40/1, (2009), 3-8.
113
Istilah yang dipakai ialah hijuela. Ignatius memerintahkan untuk menuliskan informasi
pribadi yang bersifat rahasia dalam lembaran terpisah. Akan tetapi isinya masih terkait dengan tema
besar. Correia-Afonso, Jesuit Letters…, 3.
114
“I make a first draft of the mam letter, reporting things that will be edifying; then, after
reading it over and correcting it, keeping in mind that it is going to be read by everybody, I write or
have someone write it out a second time. For we must give even more thought to what we write than
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ignatius tidak hanya menjelaskan cara menulis surat tetapi juga ingin agar
dipandang sebagai sarana kerasulan, yakni cara Serikat Yesus menjaga kesatuan
dan terlibat dalam pelayanan jiwa-jiwa dan sarana memperoleh hiburan rohani.
Dalam surat yang sama, Ignatius memberikan gagasannya secara lebih mendetail:
to what we say. Writing is permanent and gives lasting witness; we cannot mend or reinterpret it as
easily as we can our speech. And even with all this I am sure I make many mistakes, and fear doing
so in the future. I leave for the separate pages. Other details that are inappropriate for the main letter
or lacking in edification. These pages each one can write hastily “out of the overflow of the heart,”
with or without careful organization. But this may not be tolerated in the main letter: it must be
composed carefully and edifyingly, so that it can be shown around and give edification.” “To Piere
Favre”, Martin E. Palmer, John W. Padberg, dan John L. McCarthy (eds.), Ignatius of Loyola:
Letters and Instructions, 91; Decloux, Commentaries…, 10-11.
115
I urge you, then, as I am obliged to do for the greater glory of God our Lord, and I beg you,
for his love and reverence alone, to correct your faults in writing, making it a point of pride and
having a real desire to edify your brethren and others through your letters. Let the time you waste
on this be upon my head; it will be time well wasted in the Lord. I make the effort to write two drafts
of any main letter so that it will have some order; I even do the same with many of the separate
pages. Even this one I have written out twice in my own hand. All the more reason why each member
of the Society should do the same… And I once more beg you to work at this for love and reference
of his Divine Majesty, and with a wholehearted and serious effort; it is of no little importance for
the spiritual progress and consolation of souls. “To Piere Favre”, Martin E. Palmer, John W.
Padberg, dan John L. McCarthy (eds.), Ignatius of Loyola: Letters and Instructions, 92; Decloux,
Commentaries…, 11;
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Yesuit yang tersebar di luar Roma”. Aturan tersebut meliputi apakah yang harus
ditulis, bagaimana surat ditulis, dan bagaimana cara pengirimannya. Polanco juga
menulis instruksi mengenai penyusunan surat dan distribusinya. Dua atau tiga
salinan surat harus dikirimkan ke Roma. Dalam surat kepda Pater Helmi, 10
November 1554, disebutkan bahwa surat yang ditulis harus singkat dan lugas. Surat
tidak boleh memuat awalan dan rincian yang tidak berguna serta gaya bahasa yang
(11 Agustus 1548). Bentuk lain penutup antara lain adalah “dalam hal ini saya
memercayakan diri saya pada kurban [ekaristi] dan doa-doamu.” Kategori kedua
mengandung harapan dan salam yang dipakai pengarang untuk menutup surat.
Harapan dan salam umumnya dipakai sebagai pembuka surat. Sebagai contoh, surat
Ignatius kepada Margareth dari Austria diawali dengan harapan: “semoga kuasa
rahmat dan kasih abadi Kristus Tuhan kita hadir bersamamu” ditutup dengan “saya
akan mengakhiri surat ini dengan rendah hati memohon kepada kebaikan Allah
Tuhan kita untuk melindungi dan membimbing Pater dalam segala hal melalui
kebaikan-Nya yang ilahi dan abadi” (13 Agustus 1543). Ada kalanya ia lebih
116
Correia-Afonso, Jesuit Letters…, 5.
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memilih harapan dengan bentuk pendek dan konvensional seperti: “semoga Tuhan
besertamu semua” atau kata-kata vale in Domino (semoga Anda baik-baik dalam
Tuhan).
bentuknya, kategori ketiga merupakan jenis lain kategori kedua (harapan) namun
berbeda dari segi frekuensi dan strukturnya. Surat perdana Ignatius diakhiri dengan
ucapan doa, “semoga Ratu kita menjadi pengantara kita dan memperolehkan rahmat
bagi kita” (12 Desember 1524). Empat tahun kemudian, Inigo pada waktu masih
menjadi peziarah miskin menulis kepada penderma Catalan, Inés Pascual dan
– selalu tinggal dalam jiwa kita, sehingga kehendak-Nya selalu terlaksana dalam
diri kita” (3 Maret 1528). Sejak menulis surat kepada saudaranya, Martin Garcia de
Onaz, struktur dari penutup surat Ignatius yang tidak berubah sampai dengan 22
rahmat untuk mengetahui dan merasakan secara penuh kehendak-Nya yang sangat
suci dan kekuatan untuk memenuhinya” (akhir Juni 1532). Struktur ini, dengan
beragam variasi sering digunakan Ignatius. Sebanyak 992 dari 6815 surat diakhiri
Elemen inti penutup surat yang selalu tertera ialah ‘kehendak-Nya yang
sangat suci’. Elemen inti ini tidak banyak diubah dan seluruh arah gerak penutup
117
Starkloff, (ed.), The Road from La Storta, 176-177.
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tuhan’ dipakai dalam lebih dari 90% (5.639 dari 6.815 surat) yang ditujukan bagi
surat penting biasa, tetapi tidak termasuk surat urusan keuangan dan kontrak
(142).118
melestarikan surat Ignatius baru dimulai pada abad ke delapan belas. Sebelumnya,
hanya surat-surat penting saja yang diterbitkan secara luas, misalnya surat Ignatius
menyimpan surat-surat apa pun dari Ignatius demi rasa bakti mereka. Beberapa
rumah Yesuit mengumpulkan surat Ignatius kepada komunitas mereka atau anggota
mereka. Kumpulan surat Yesuit yang pertama kali diterbitkan secara luas ialah
surat-surat dari Fransiskus Xaverius pada 1583.120 Masa pembubaran Serikat Yesus
surat tercerai-berai.121
Pada masa pembubaran itu pula muncul inisiatif untuk mencari surat yang
koleksi surat-surat Ignatius dan diterbitkan di Bologna pada 1804. Kumpulan surat
ini dicetak ulang pada 1837 dalam bahasa Latin. Pada 1848, Yesuit Jerman,
118
Starkloff, (ed.), The Road from La Storta, 179.
119
Starkloff, (ed.), The Road from La Storta, 176.
120
Kesuksesan misi Fransiskus Xaverius di India disambut baik oleh umat Katolik di Eropa.
Surat-surat Xaverius disalin dengan tangan dan diedarkan ke banyak kota. Correia-Afonso, Jesuit
Letters and Indian History 1542-1773, 6, 32.
121
Palmer, Ignatius of Loyola, ix.
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Christoph Genelli, menerbitkan Das leben des heiligen Ignatius von Loyola, Stifters
der Gesellschaft Jesu, yang berisi riwayat Ignatius disertai kumpulan surat dalam
bahasa Spanyol dan Latin. Pada 1870, Yesuit Prancis, Marcel Bouix, menerbitkan
terjemahan 145 surat Ignatius dalam bahasa Prancis. Selain itu, masih terdapat
aneka terjemahan dalam bahasa modern Jerman, Italia, Jepang, Polandia, Portugis,
Inggris, dan Spanyol. D.F. Leary menerjemahkan 24 surat Ignatius ke dalam bahasa
Inggris dan menerbitkan pada 1914.122 Edisi bahasa Inggris muncul kembali pada
1959, William Young menerjemahkan dan menerbitkan 222 surat.123 Pada 1963,
Obras de San Ignacio de Loyola menerbitkan 177 surat bersamaan dengan karangan
Ignatius lain.124 Terjemahan dan terbitan terbaru surat Ignatius dalam bahasa
Palmer dan kemudian dilanjutkan oleh John W. Padberg dan John L. McCarthy.
Karya yang berjudul Ignatius of Loyola: Letters and Instructions ini memuat 369
surat dan menjadi kompilasi surat Ignatius terbesar dalam bahasa Inggris sampai
saat ini.
enam volume dengan 842 surat. Inilah edisi yang akan menjadi dasar Monumenta
exemplis collecta yang diterbitkan oleh Institutum Historicum Societatis Iesu 1903-
122
Ignatius Loyola, Letters and Instructions of St. Ignatius Loyola, diterjemahkan oleh D.F.
O'Leary, St. Louis: B. Herder, 1914.
123
Ignatius of Loyola, Letters of St. Ignatius Loyola, diterjemahkan oleh William J. Young
Chicago: Loyola University Press, 1959.
124
Ignacio de Loyola, Obras de San Ignacio de Loyola, (transcripción, introducciones y notas
de Ignacio Iparraguirre, Cándido de Dalmases, y Manuel Ruiz Jurado,), BAC, Madrid, 1963.
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Historica Societatis Iesu (MHSI). Editor MHSI mengumpulkan 6.742 surat serta
73 teks terkait surat yang didiktekan atau ditulis secara pribadi oleh Ignatius
Loyola.125
Pada masa awal perkembangan Serikat Yesus, para anggota yang tersebar
diterbitkan oleh kuria generalat di Roma. Tugas ini dipercayakan kepada setiap
orang secara bergiliran. Fransiskus Xaverius (1506-1552) adalah salah satu Yesuit
perdana yang pada awalnya cukup lama memegang tugas ini. Pekerjaan ini menjadi
bagian VIII Konstitusi “mengenai hal-hal yang mendukung kesatuan mereka yang
jauh dengan kepala dan antara mereka sendiri”. Dokumen Konstitusi [673] yang
disahkan oleh Kongregasi Jenderal, dua tahun sesudah Ignatius wafat, menyatakan:
125
Palmer, Ignatius of Loyola, ix.
126
Correia-Afonso, Jesuit Letters and Indian History 1542-1773, 2.
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
peraturan supaya di mana saja orang dapat mengetahui, apa yang dilakukan
oleh orang lain, untuk saling mengbur dalam Tuhan.”127
surat-surat Ignatius adalah salah satu tradisi resmi Serikat Yesus, dengan mengutip
surat kepada Yesuit di Portugal (D. 4, n. 43) dan ketaatan harus dijalani dengan
gembira dan unggul (D. 17, n. 9-11). KJ 31 mengutip surat kepada Yesuit di Padua
Amigos en el Señor yang dikutip dari surat kepada Juan Verdolay (D. 19, n 1).
kerasulan dengan berkhotbah dalam kemiskinan (D. 12, n. 9). Amanat Paus Paulus
VI, yang termasuk dokumen terkait KJ 32, mengambil beberapa inspirasi dari surat
Ignatius kepada mereka yang diutus untuk berkarya. Seorang yang diutus harus
bagian mengenai kesiapsediaan dan ketaatan, Paus mengutip surat kepada Yesuit
di Portugal dengan mengatakan “yang melayani Tuhan kita dalam Serikat ditandai
127
Konstitusi [673], Ignatius Loyola, Konstitusi Serikat Yesus dan Norma Pelengkap,
diterjemahkan oleh Tom Jacobs, (Yogyakarta: Kanisius, 1998), 251.
128
John W. Padberg (ed), Jesuit Life & Mission Today: The Decrees & Accompanying
Documents of the 31st-35th General Congregations of the Society of Jesus, (St. Louis: The Institute
of Jesuit Sources, 2009), xi.
129
Address of Pope Paul VI to the Members of the 32 nd General Congregation, Padberg, Jesuit
Life & Mission Today, 385; MHSI XII (Appendix 1, no. 24): 251-53.
130
Padberg, Jesuit Life & Mission Today, 389; MHSI IV: 669-81.
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sahabat Raja Abadi” berdasarkan surat Ignatius kepada Yesuit di Padua (D.1, n.
yang sama dengan tambahan kutipan langsung yang lebih panjang (D. 2, n. 8).
Dekret 6 mengenai “Imamat Pelayanan dan Identitas Yesuit” mengulas secara rinci
tradisi imamat Yesuit. Salah satu referensi yang dikutip agak panjang ialah surat
instruksi bagi para teolog Yesuit yang diutus ke Trente untuk tetap memberikan diri
seperti Kristus kepada siapa saja yang membutuhkan, dengan berkhotbah, melayani
Instruksi ini juga dikutip kembali pada dekret mengenai “Cara Kita Bertindak” agar
para Yesuit bersolidaritas dengan umat manusia yang paling membutuhkan sesuai
dengan talenta yang diberikan Tuhan demi kemuliaan-Nya (D. 26, n. 12).
cuma-cuma dalam karya Yesuit (D. 8, n. 16). Surat mengenai kemiskinan diangkat
Etiopia mengenai discreta caritas dalam karya kerasulan. Surat ini dihubungkan
dengan Konstitusi bagian tujuh perihal perutusan Serikat (D. 4, n. 8). KJ juga
mengutip panjang lebar surat mengenai ketaatan kepada Yesuit di Portugal dengan
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.5 Rangkuman
surat Paulus dan para Bapa Gereja, penulis hendak merangkum poin-poin penting
dari bab dua ini. Sudah sejak zaman Paulus pada abad pertama, Gereja
Gereja. Istilah ekklēsia secara tegas digunakan beberapa kali dalam surat Paulus
dengan arti suatu perhimpunan orang-orang percaya. Sifat ini didukung dengan kuat
perempuan, bangunan, dan umat Allah yang sejati. Selain menerangkan pengertian
tentang Gereja, Paulus membahas antara lain: ibadah yang berupa nyanyian pujian,
pelayanan firman, pengakuan iman dan doa; baptis dan perjamuan. Paulus juga
Surat-surat awal para tokoh Gereja abad pertama dan kedua menunjukkan
pentingnya tema tentang Gereja dalam pemikiran teologi zaman itu dan hubungan
erat tokoh Gereja dengan konsep kunci teologi kristiani.131 Surat Ignatius dari
Antiokhia dan Klemens dari Aleksandria menggunakan model tulisan yang masih
131
Jeffrey Bingham, The Routledge Companion to Early Christian Thought, (London-New
York: Routledge, 2011), 314.
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dekat surat Paulus di waktu Gereja sudah semakin luas dan terorganisir. Dari
analisis surat-surat Paulus dan Bapa Gereja, ditemukan data bahwa komunitas awal
tersebut berakar pada Kitab Suci, dunia sosial politik Yahudi-Romawi, dan dunia
organisme. Sejak awal tidak ada gambaran tunggal mengenai Gereja. Hal ini
Gereja memiliki dasar pemersatu yang konstan, yakni Yesus Kristus. Tema
pemimpin atas dasar Yesus Kristus merupakan kesepahaman dengan dan di dalam
Gereja. Dari aneka data di atas, dapat disimpulkan bahwa surat-surat dari Perjanjian
Baru dan Bapa-bapa Gereja merupakan sumber yang otoritatif dan bernilai tinggi
bagi eklesiologi.
Kenyataan ini menunjukkan bahwa surat-surat Ignatius bernilai tinggi, aktual, dan
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
3.1 Pengantar
lain, yakni filsafat. Bidang filsafat yang penulis pergunakan dalam penelitian ini
merupakan salah satu filsuf Jerman terpenting abad kedua puluh satu. Karya
menaruh perhatian kepada kesadaran sejarah dan peranan aplikasi. Kesadaran yang
bahwa penafsir tidak dapat berdiri di luar kasadaran sejarah dan tidak bisa
132
Hans-Georg Gadamer, Truth and Method, edisi kedua, diterjemahkan oleh Joel Weinsheimer
dan Donald G. Marshall, (London–New York: Continuum, 2004).
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tertentu dan oleh karena itu ia terbatas (every finite present has its limitations)133.
Masalah pokok dalam filsafat Barat ialah hubungan antara subyek yang
berarti gagasan mengenai cara subyek menarik makna terhadap dunia obyek.
terhadap fenomena (dunia) yang dihadapi. Akan tetapi, Gadamer lebih lanjut
menyatakan bahwa pemahaman mengenai diri sendiri dan yang lain melampaui
memang memiliki keterbatasan dalam memahami yang lain. Gadamer lebih lanjut
mengemukakan bahwa Dasein harus belajar mengalami yang baru agar dapat
menjembatani jarak antara dunia penafsir dengan makna asing dari suatu teks.
historisme Dilthey.
133
Robert J. Dostal, The Cambridge Companion to Gadamer, (Cambridge: Cambridge
University Press, 2002), 43. Hans-Georg Gadamer, Truth and Method, 301.
134
Kurt Mueller-Vollmer, The Hermeneutics Reader, (New York: Continuum, 2006), 256.
135
Chris Lawn and Niall Keane, The Gadamer Dictionary, (London – New York: Continuum,
2011), 138.
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memahami tersebut disebut sebagai rekonstruksi atas produksi teks atau makna
yang bebas dari keterlibatan penafsir. Tujuan utama seorang penafsir adalah mampu
menguak kembali makna yang secara historis dimaksudkan oleh pengarang atau
makna objektif. Bagi Gadamer, mustahillah manusia dapat membersihkan diri dari
horizon kekiniannya.
pengarang, memahami ekspresi pengarang yang berkait dengan sejarah dan menilai
berdasarkan gagasan, waktu dan tempat saat pembaca hidup. Terhadap pemikiran
pada historisme. Sejarah hanyalah ungkapan zaman yang dapat diakses sebagai
fakta-fakta obyektif. Hal ini disebabkan karena Dilthey terlalu kuat dipengaruhi
oleh model ilmu-ilmu alam (natural sciences) yang berciri empiris.136 Kritik
Gadamer atas Dilthey ialah bahwa pembaca tidak dapat kembali ke masa silam
untuk menemukan makna asli yang dimaksud pengarang. Dengan demikian, tidak
mungkin ada reproduksi makna yang sempurna. Penafsiran pasti berada di dalam
horizon tertentu.
Artinya, pembaca tidak dapat kembali ke masa silam untuk menemukan kembali
136
Gadamer, Truth and Method, 6.
137
Hans-Georg Gadamer, Philosophical Hermeneutics, diterjemahkan oleh David E. Linge,
(Berkeley – Los Angeles: University of California Press, 1976), xii.
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menambahkan satu elemen penafsiran, yakni aplikasi. Aplikasi tak lain daripada
sebuah proses integral di dalam proyeksi makna teks di dalam horizon yang
dari suatu teks tidak pernah bersifat netral dan menampakkan bentuk perhatian si
pencari makna atau penafsir. Bagi Gadamer, aplikasi merupakan bagian tak
pemahaman teks Ignatius Loyola yang ditulis pada abad keenam belas tidak bersifat
Tiga surat Ignatius yang menjadi obyek penelitian ini akan ditinjau dengan
konteks dan maksud pengarang, isi pokok surat, dan memaparkan cakrawala
tidak berpaku pada satu pihak, yakni pihak penafsir atau teks sendiri, tetapi
horizon (Horizontverschmelzung).
138
Chris Lawn dan Niall Keane, 11; Gadamer, Truth and Method, 307.
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dilthey sehingga hermeneutik tidak lagi dimengerti entah sebagai seni (Kunst) atau
sini tidak diartikan secara kognitif belaka, melainkan secara eksistensial, yaitu
sebagai cara bereksistensi. Pra-pemahaman itu terbentuk dari apa yang disebut
praktik hidup yang dijalani, dan hal itu “bungkam”, yaitu non-tematis, pra-
predikatif, non-verbal. Kita terlibat begitu saja dalam praktik-praktik, dan dari
pemahaman hermeneutik yang berakar pada pemahaman sejarah. Ada dua buah
perhatian eksistensial, kultural, dan religius dari orang yang membaca teks. Penafsir
139
Hardiman, Seni Memahami, Hermeneutika dari Schleiermacher sampai Derrida,
(Yogyakarta: Kanisius, 2015), 160.
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kebudayaan.140
atau historis-eksistensial tertentu. Konsep ini disebut sebagai peleburan atau fusi
horizon. Penafsir mengatasi jarak yang memisahkan dia dari teks dan pengarang,
demikian, tidak ada pemahaman jika si penafsir tidak menjadi bagian dari
kelangsungan sejarah di mana dia dan fenomena yang dipelajarinya saling berbagi.
hermeneutik itu adalah Bildung. Kata Bildung berasal dari bahasa Jerman dan sukar
140
Mueller-Vollmer, The Hermeneutics Reader, 256; Lawn dan Niall Keane, The Gadamer
Dictionary, 78.
141
Lawn dan Niall Keane, The Gadamer Dictionary, 78.
142
Dalam terjemahan buku Gadamer, Bildung disejajarkan dengan kebudayaan dan
pengembangan pribadi. Makna kata ini ialah cara atau proses pembentukan diri sesuai dengan
gambaran ideal tentang manusia. “Bildung is translated by ‘culture’ and related forms such as
‘cultivation,’ ‘cultivated.’ Gadamer defines Bildung as "the properly human way of developing one's
natural talents and capacities… Cultivation is a process of forming the self in accordance with an
ideal "image" of the human.” Gadamer, Truth and Method, xii.
143 Menurut Gadamer, Bildung adalah “keeping oneself open to what is other – to other, more
universal points of view. It embraces a sense of proportion and distance in relation to itself, and
hence consists in rising above itself to universality. To distance oneself from oneself and from one’s
private purposes means to look at these in the way that others see them.” Gadamer, Truth and
Method, 15.
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menghubungkan kata ini dengan physis atau alam. Gadamer memakai kata ini untuk
manusia ialah yang terjadi di dalam proses Bildung. Penafsir melibatkan diri dalam
memahami, bukan sebagai proses kognitif belaka untuk menguasai suatu bahasan,
pengarang. Baik pembaca dan pengarang tidak harus mengetahui maksud sejati dari
dibangkitkan kembali oleh penafsir yang menjadikan teks tersebut masuk akal.
Penafsir harus sadar akan lingkaran hermeneutik, yakni tidak hanya apa makna
penafsir.145
144
Lawn dan Niall Keane, The Gadamer Dictionary, 17-18.
145
Gadamer, Truth and Method, 296.
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
total. Fusi horizon sebuah proses pemahaman tidak akan pernah diperoleh siapa pun
sebab horizon penafsiran selalu berubah. Horizon tidak bersifat tetap melainkan
berubah dan diperbarui sedikit demi sedikit oleh akumulasi dan perluasan
pengalaman.147
Peristiwa pemahaman merupakan negosiasi antara saat ini dan masa lalu.
Teks dari masa lalu memiliki suatu horizon, yaitu alam pikirnya. Alam pikir masa
lalu, melalui teks, mempengaruhi masa kini. Sebuah teks, meskipun sudah
berharga yang disampaikan kepada generasi masa kini. Teks menarik pembaca
146
“The horizon is the range of vision that includes everything that can be seen from a particular
vantage point. Applying this to the thinking mind, we speak of narrowness of horizon, of the possible
expansion of horizon, of the opening up of new horizons, and so forth… A person who has no horizon
does not see far enough and hence over-values what is nearest to him. On the other hand, "to have
a horizon" means not being limited to what is nearby but being able to see beyond it. A person who
has an horizon knows the relative significance of everything within this horizon, whether it is near
or far, great or small.” Gadamer, Truth and Method, 269.
147
Lawn dan Niall Keane, The Gadamer Dictionary, 51.
148
Lawn dan Niall Keane, The Gadamer Dictionary, 53.
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pemahaman atau cakrawala penafsir terdiri dari Vorhabe (apa yang kita miliki
kita lihat sebelumnya: sudut pandang, pendidikan, bacaan, idologi politik), dan
Vorgriff (apa yang kita petik sebelumnya: kedekatan dengan pengarang, pra-
semua unsur yang menentukan sebuah situasi akhirnya diuji. Prasangka bukan
pertimbangan palsu, tetapi bagian dari ide di mana ia mempunyai nilai positif dan
149
Mengutip pemikiran Heidegger, Gadamer menuliskan: "It is not to be reduced to the level of
a vicious circle, or even of a circle which is merely tolerated. In the circle is hidden a positive
possibility of the most primordial kind of knowing, and we genuinely grasp this possibility only when
we have understood that our first, last, and constant task in interpreting is never to allow our fore-
having, fore-sight, and fore-conception to be presented to us by fancies and popular conceptions,
but rather to make the scientific theme secure by working out these fore-structures in terms of the
things themselves", Gadamer, Truth and Method, 269.
150
Gadamer, Truth and Method, 272-273.
151
Gadamer, Truth and Method, 390.
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan dunia dengan diri sendiri. Dengan demikian si penafsir mengembangkan cara
dengan dunia.
melihat relasi antara masa lalu, masa kini, dan masa depan. Pemahaman di masa
kini selalu dipengaruhi oleh masa silam. Bahasa saat ini menggemakan makna dari
masa lalu supaya tepat dapat dipahami di masa kini. Hal ini disebut dengan
Gadamer menyadari bahwa upaya mencari makna sebuah teks tidak akan
pernah bersifat paripurna. Fusi horizon pun merupakan sebuah aspirasi; yang tidak
akan pernah mencapai titik akhir. Meskipun penafsir tidak akan pernah bisa
mengetahui sepenuhnya, penafsiran selalu ada dan masih terus dibutuhkan.153 Agar
dapat memenuhi tujuan penafsiran tiga surat Ignatius, akan dijabarkan dunia di
Penulis akan menjelaskan cakrawala teks surat Ignatius kepada para Yesuit
yakni situasi Anglikanisme; konteks penerima surat, yakni Salmeron dan Bröet; dan
152
Lawn dan Niall Keane, The Gadamer Dictionary, 53; Dostal, The Cambridge Companion to
Gadamer, 3.
153
Lawn dan Niall Keane, The Gadamer Dictionary, 51.
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.2.1 Konteks
Surat ini ditulis pada masa awal Anglikanisme Inggris. Secara singkat, latar
belakangnya disebabkan oleh Raja Henry VIII yang memisahkan diri dari Roma. Ia
memutuskan hubungan dengan Gereja Katolik Roma bukan karena urusan teologi
perkawinan dari Paus Klemens VII atas dasar Imamat 20:21. Atas pertimbangan
ajaran luhur mengenai perkawinan dan keputusan Paus sebelumnya, Roma tidak
mengabulkan permintaan tersebut. Selain itu, Paus sedang menjadi tahanan politik
VIII dengan Katarina pada 1533.156 Paus menyatakan pembatalan tersebut gugur
penggantinya merupakan “kepala tertinggi Gereja Inggris di muka bumi ... berkuasa
154
Henry VII ingin mengembangkan wangsa Tudor yang kokoh dan berwibawa. Ia menikahkan
putra sulungnya, Artur dengan Katarina dari Aragon, Spanyol. Karena Artur meninggal dunia lima
bulan sesudah pernikahan, maka adiknya, Henry dijodohkan dengan janda Katarina. Kitab Imamat
18:6-18 melarang pernikahan dalam hubungan keluarga dekat. Henry pun meminta dispensasi
khusus dari Paus Julius II untuk diperbolehkan menikah dengan kakak iparnya. Lindberg, The
European Reformations, 181.
155
Lindberg, The European Reformations, 317.
156
Lindberg, The European Reformations, 317.
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gereja Inggris dari Gereja Roma kemudian diikuti dengan kewajiban sumpah setia
kepada raja. Henry mulai membubarkan biara kecil dan besar di Inggris pada 1536
dan 1539. Harta benda dan tanah milik biara dijual kepada orang kaya untuk
Inggris dan Irlandia, Henry VIII memberlakukan kebijakan yang sama di seberang
laut Irlandia. Parlemen Irlandia wajib mengakui Henry VIII sebagai kepala Gereja
ini terhambat. Para rahib Observant Friars dari Greenwich masih dapat
melaksanakan karya mereka. Sebab, tidak seperti di Inggris, tidak ada kegusaran
yang setia menolak untuk setia kepada Raja. Sementara imam memilih mundur dari
jabatan mereka daripada mengikuti kebijakan Raja. Para pejabat dan pengacara
menarik anak-anak mereka dari universitas di Inggris, yang kini dikelola oleh dosen
Akan tetapi, pihak Skotlandia lebih memilih bersekutu dengan Prancis dan Mary
157
Lindberg, The European Reformations, 317.
158
Paul F. State, A Brief History of Ireland, (New York: Facts On File, Inc., 2009), 100.
159
State, A Brief History of Ireland, 100.
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menjadi permaisuri Raja Francis II dari Prancis.160 Setelah Henry VIII meninggal,
Kebijakan Henry VIII menimbulkan kerugian besar bagi hidup rohani dan
kebudayaan di Irlandia. Dari segi peribadatan, sebagian besar orang Irlandia masih
menerima sakramen dan mengikuti Misa Latin. Wilayah Leinster, di sisi Timur,
ialah yang paling banyak menerapkan peraturan reformasi Henry VIII. Para uskup
dan imam diwajibkan memakai bahasa Inggris untuk berkhotbah di Inggris. Umat
Irlandia merasa terguncang karena biara-biara dihancurkan padahal para rahib tidak
hospitalitas di kota, desa, dan rumah bangawan tetapi umat Irlandia tidak memiliki
umat yang begitu mengakar dalam tradisi iman dan kesalehan. Salah satu benda
paling berharga yang dihancurkan ialah Baculum Jesu yang dihormati bersasal dari
tongkat yang pernah dipakai Yesus Kristus dan dipakai sebagai tongkat uskup St.
Patrick. Tongkat ini dibakar di depan massa di Dublin atas perintah Uskup Agung
Browne.162
Paus menunjuk uskup baru untuk Irlandia dan meminta bantuan Yesuit untuk
mengunjungi Irlandia. Gagasan pokok Paus ialah Irlandia yang sudah terlahir
sebagai Katolik harus dibantu agar tetap setia dengan iman yang sama, dengan
risiko apa pun.163 Adapun tokoh di balik misi Yesuit ke Irlandia ini ialah Scot
160
Lindberg, The European Reformation, 320.
161
Lindberg, The European Reformation, 330.
162
Edmund Curtis, A History of Ireland: From Earliest Times To 1922, (London – New York:
Routledge, 2002), 144.
163
Curtis, A History of Ireland, 44.
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Robert Wauchope, salah satu pengajar para Yesuit di Universitas Paris. Meskipun
berstatus sebagai imam diosesan St. Andreas, Skotlandia, ia ditunjuk Paus Paulus
III sebagai administrator keuskupan agung Armagh di Irlandia pada 1539. Ia diberi
tugas tersebut karena Uskup Agung George Cromer disuspensi Takhta Suci karena
cemas akan iman umat Katolik di pulau-pulau sekitar Inggris. Inggris membuat
the Ten Articles (1536), Thomas Cromwell’s Injunctions to the Clergy (1536), dan
New Injunctions (1538). Pembubaran rumah religius di Irlandia dimulai pada 1535.
Takhta Suci menunjukkan perhatian khusus bagi Irlandia dengan mengirimkan para
Yesuit.165
Atas nasihat Kardinal Pole, Paus Paulus III pada awal 1540 meminta
Irlandia. Pada Maret 1540, Ignatius mengutus Jean Codure dan Francisco
Marsuppini, – imam diosesan Arezzo, doktor hukum kanonik dan sipil – ke Irlandia.
Marsupino ditarik kembali dari Irlandia dan pada 1 Februari 1541 Paus Paulus III
Codure mengalami sakit berat dan wafat pada 29 Agustus 1541 di Roma. Ignatius
164
Thomas M. McCoog, The Society of Jesus in Ireland, Scotland, and England, 1541-1588:
"our Way of Proceeding?" (Leiden: Brill, 1996), 14.
165
William V. Bangert, Claude Jay and Alfonso Salmeron: Two Early Jesuits, (Chicago: Loyola
University Press, 1985), 167.
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sepuluh dokumen resmi sehubungan misi Salmeron dan Bröet di Irlandia. Isi
dokumen ini di antaranya wewenang yang diberikan kepada dua Yesuit ini dan
surat-surat perkenalan atau rekomendasi (bagi Kardinal David Beaton, Raja James
V dari Skotlandia, King Con Bacach O’Neill dari Ultonia, para uskup dan putri
Irlandia, serta umat Irlandia). Pada musim gugur 1541, Salmeron dan Bröet
masih setia dalam iman sejati Kristus” Salmeron dan Bröet ditemani oleh Francesco
Kardinal, mereka tidak akan pergi menuju Skotlandia. Sebab, menurut Kardinal,
seluruh kota, benteng, dan kastil di Irlandia dikuasai Raja Inggris, tentara Inggris
tersebar di pelabuhan Irlandia, dan karakter orang Inggris amat beringas. Salmeron
dan Bröet tetap berangkat melalui perairan Prancis dari Dieppe menuju Pelabuhan
Flanders. Pada bulan Desember, keduanya menempuh perjalanan selama dua puluh
Raja James V dan Ratu Mary Guise menerima mereka dengan hormat.
166
Bangert, Claude Jay and Alfonso Salmeron, 167
167
Bangert, Claude Jay and Alfonso Salmeron , 168.
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mereka ke Irlandia. Banyak sekali tokoh Gereja, termasuk Uskup Agung Glasgow,
Gavinus Dunbar, duta besar Prancis, Jean de Morviller, membujuk Yesuit untuk
Pada 23 Februari 1542, kedua Yesuit tiba di Ulster dengan membawa surat
rekomendasi dari Raja James V kepada para kepala suku Irlandia. Mereka tinggal
di sana sekitar tiga puluh empat hari. Mereka mengalami masa yang suram, ditandai
dengan kekerasan, pengkhianatan, kebencian, dan desolasi rohani. Para kepala suku
Irlandia tidak berhasil dibujuk mengikuti titah Raja. Mereka mengakui raja Inggris
sebagai kepala tertinggi Gereja di dunia. Dua kepala suku terkemuka, bahkan
sebelum Salmeron dan Bröet datang, menolak otoritas Paus. Mereka adalah Manus
O’Donnel, pendiri rumah Fransiskan di Donegal dan Conn O’Neill, yang disanjung
uskup Metz sebagai pahlawan iman Irlandia.169 Semakin para Yesuit mempelajari
dan mengelilingi Irlandia, semakin mereka yakin bahwa keadaan Irlandia sama
buruk atau lebih buruk daripada yang mereka dengar sebelumnya di Skotlandia.170
wilayah gerejawi dan sipil, terutama dari ketidaksetiaan terhadap Bapa Suci.
Inggris, mulai dari yang halus sampai yang keras. Di wilayah perbatasan, Inggris
dihancurkan, imigran Inggris mengambil alih hak milik tanah, uskup yang setia
168
Bangert, Claude Jay and Alfonso Salmeron, 168.
169
Bangert, Claude Jay and Alfonso Salmeron, 169.
170
McCoog, The Society of Jesus in Ireland, Scotland, and England, 1541-1588, 20.
171
Bangert, Claude Jay and Alfonso Salmeron, 170.
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kepada Roma, seperti Tuam dan Kildare, bersembunyi di hutan sambil menunggu
keadaan lebih lanjut, keduanya memutuskan untuk berhenti dari misi Irlandia.
Salmeron menulis surat kepada Ignatius Loyola, tertanggal 9 April 1542, katanya:
“Sadar bahwa kami hanya mendapat sedikit sokongan dari para kepala suku
Irlandia, karena mereka bersekutu dan taat kepada raja Inggris, dan bahwa
tidak ada kota berpengaruh yang dimiliki oleh Irlandia, maka kecil harapan
untuk membangun kerukunan di antara kepala suku Irlandia. Pada waktu
yang sama, kami mendapat perintah dari para kardinal untuk meninggalkan
Irlandia karena situasinya tidak aman, maka kami pun kembali ke
Skotlandia…”173
Kedua utusan Paus ini akhirnya kembali ke daratan Eropa melalui Prancis.
François Tournon dan Nicolo Gaddi mendengar kabar itu dan membebaskan
mereka dari Prancis. Salmeron dan Bröet lantas diberi kuda dan segera menuju ke
Agar mendapatkan analisis yang lebih lengkap terhadap surat ini, berikut ini
a. Alfonso Salmeron
172
Bangert, Claude Jay and Alfonso Salmeron, 171.
173
MonSalm, 1:13. William V. Bangert, Claude Jay and Alfonso Salmeron, 171; McCoog, The
Society of Jesus in Ireland, Scotland, and England, 1541-1588, 21.
174
Bangert, Claude Jay and Alfonso Salmeron, 173.
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1515. Ayahnya, Alfonso, berasal dari Olias dan ibunya, Maria Diaz berasal dari
Toledo dan sekitar usia dua belas tahun ia berpindah ke Alcalá. Di Alcalá, ia pernah
minat besar pada Kitab Suci dan tradisi humanisme saat belajar di Alcalá dan Paris.
Salmeron mendaftar sebagai mahasiswa di Universitas Alcalá pada usia tiga belas
tahun, yakni pada 1528. Pada masa itu, Desiderius Erasmus175 sedang mencapai
Salmeron mulai bertemu dan bersahabat dengan Diego Laínez ketika studi
di Alcalá. Mereka berdua tiba di Paris pada 1532 dan kemudian bertemu dengan
175
Desiderius Erasmus (1466-1536) merupakan pemikir humanis, ahli filsafat klasik dan
patristik, yang berasal dari Rotterdam, Belanda. Ia pernah menjadi biarawan Agustinian di Steyn. Ia
mendapat izin tinggal di luar biara dan menempuh studi teologi di Paris atas sokongan Uskup
Cambrai. Prancis. Ia ditahbiskan imam pada 1492. Atas bantuan para rekannya, ia mengadakan
perjalanan ke Inggris, Prancis, dan Italia. Semula ia mendukung usaha Luther untuk mereformasi
Gereja tetapi sesudah Luther dikecam pada 1520 ia tidak menunjukkan keterlibatannya dengan
gerakan Luther. Ia wafat sebagai dalam iman Katolik dan dimakamkan di dalam Katedral Basel,
Swiss. Catholic University of America, The New Catholic Encyclopedia, Vol. V, (Detroit:
Thomson/Gale, 2003), 314-316.
176
Illuminati merupakan sekelompok orang yang mengaku memperoleh penerangan langsung
dari sumber yang lebih tinggi atau menerima pencerahan sebagai hasil akal budi yang ditinggikan.
Mereka mengaku menerima inspirasi langsung dari Roh Kudus dan terlepas dari sarana-sarana
rahmat yang dianjurkan oleh Gereja Katolik. Catholic University of America, The New Catholic
Encyclopedia, Vol. VII, 320.
177
Bangert, Claude Jay and Alfonso Salmeron, 153.
178
Bangert, Claude Jay and Alfonso Salmeron, 149-150.
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Rodrigues dan Ignatius menerima tahbisan imam pada 24 Juni 1537 dari Mgr.
khusus dari Paus, Salmeron menerima tahbisan imam pada Oktober 1537. Tugas
pengakuan dosa, dan mengajar agama kepada anak-anak di Siena, Italia. Pada 1539,
Paus Paulus III segera mengutusnya sebagai nuncius bagi Irlandia. Pada masa
ia menulis enam belas volume tafsir Kitab Suci Perjanjian Baru. Buku itu
Italia.181
b. Paschase Bröet
Bertrancourt. Tahun kelahirannya tidak diketahui dengan pasti tetapi mengacu pada
tahun 1500. Ia merupakan putra petani yang cukup kaya sehingga keluarganya
dapat membiayai tahbisan imamnya dan setiap tahun Bröet memperoleh dua puluh
179
Cándido Dalmases, Ignatius of Loyola, Founder of the Jesuits: His Life and Work,
diterjemahkan oleh Jerome Aixalá, (Anand: Gujarat Sahitya Prakash, 1985), 146.
180
Joseph F. Conwell, Impelling Spirit: Revisiting a Founding Experience 1539, Ignatius of
Loyola and His Companions, (Chicago, Ill: Loyola Press, 1997), 40.
181
O'Malley, The First Jesuits, 31; Bangert, Claude Jay and Alfonso Salmeron, 351.
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
empat bagian emas untuk menunjang hidupnya. Sesudah tahbisan imam, Bröet
Antara akhir 1532 hingga 1533, Bröet memulai studi filsafat di Universitas
Paris. Ia tinggal di Kolese de Calvi yang didirikan oleh Robertus Sorbonne seabad
sebelumnya. Pada 14 Maret 1536, Bröet – bersama dengan Simon Rodrigues dan
Ketika sedang menanti kapal yang akan membawa mereka Yerusalem, para
merawat pengemis, menata tempat tidur, menyapu gedung, menggali kubur, dan
menguburkan orang mati. Mereka tidak dapat melakukan kerasulan khotbah karena
mereka, sudah ada tiga imam, yakni Faber, Bröet, dan Le Jay. Salmeron belum
minimal.184 Mereka berjanji untuk mengadakan tiga bulan persiapan misa perdana
dengan laku hening dan pertobatan. Pada akhir Juli 1537, mereka pindah dari
182
John W Padberg, “The three forgotten founders of the Society of Jesus: Paschase Bröet
(1500-1562), Jean Codure (1508-1541), Claude Jay (1504-1552),”Studies in the Spirituality of
Jesuits, Vol. 29/2, 3.
183
Pada saat itu, jumlah sahabat perdana adalah sebelas orang. Sebab, ketika di Venesia, Ignatius
menerima Diego Hoces, imam dari Andalusia, Spanyol. Karena terlalu banyak bekerja, ia sakit dan
wafat hospital di Padua pada Mei 1538. Padberg, “The three forgotten founders of the Society of
Jesus …”, 7.
184
Bangert, Claude Jay and Alfonso Salmeron, 166.
185
Padberg, “The three forgotten founders of the Society of Jesus …”, 7.
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Siena. Uskup setempat menguji mereka dalam bidang teologi dan mengizinkan
mengajarkan agama. Bröet diminta bergabung dengan kelompok di Roma dan tiba
pada waktu Pekan Suci. Selama kurang lebih satu tahun, Bröet terlibat dalam aneka
Bröet adalah Yesuit yang pertama kali menerima misi dari Paus. Pada Maret
1539, Paus Paulus III (melalui Kardinal Carafa) mengutusnya ke Siena untuk
Patrum 1539, Bröet ikut memberikan tanda tangan untuk menyatakan diri
Pada Mei 1541, Bröet ditunjuk untuk menggantikan Codure pada misi di
Irlandia. Ia berangkat bersama Salmeron. Misi ini dihentikan pada akhir 1542.
Kardinal Pio di Carpi dan Ignatius. Selanjutnya, selama dua tahun Bröet
186
Padberg, “The three forgotten founders of the Society of Jesus …”, 8.
187
Padberg, “The three forgotten founders of the Society of Jesus …”, 11; Deliberatio Primorum
Patrum atau pembicaraan para imam pertama Serikat Yesus berlangsung antara Maret sampai 24
Juni 1539 di rumah Antonio Frangipani, Roma. Pertanyaan pokok yang dibahas dalam pertemuan
ini ialah: ketika Paus mengutus mereka, apakah sebagai pribadi atau satu kelompok dan apakah
mereka harus taat kepada salah satu dari antara mereka yang menjadi superior atau tidak? Dalmases,
Ignatius of Loyola, Founder of the Jesuits, 165.
188
Padberg, “The three forgotten founders of the Society of Jesus …”, 33.
189
Padberg, “The three forgotten founders of the Society of Jesus …”, 35.
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
melaksanakan karya amal kasih dan mengajar agama. Di luar kebiasaan yang umum
adalah tempat karya Bröet yang terakhir. Ia berkarya sejak 1552 hingga wafatnya
pada 1562. Ia menjabat superior bagi para Yesuit di Universitas Paris dan di seluruh
Paris. Pada 1554, ia diangkat Ignatius sebagai Provinsial Prancis.192 Bröet wafat
mengembalikan iman Katolik yang sejati di wilayah skismatik. Salmeron dan Broët
tiba di Irlandia pada 23 Februari 1542. Irlandia disebut menjadi misi perdana
Serikat Yesus karena meskipun Fransiskus Xaverius sudah berangkat sejak 7 April
1541, ia baru tiba di Goa, India pada 6 Mei 1542. Misi di Irlandia tidak dapat
berjalan dengan baik karena perencanaan yang kurang matang. Setelah tiga puluh
empat hari yang berat dan berbahaya, Broët dan Salmeron memutuskan
190
Padberg, “The three forgotten founders of the Society of Jesus …”, 36.
191
Padberg, “The three forgotten founders of the Society of Jesus …”,37.
192
Padberg, “The three forgotten founders of the Society of Jesus …”,39.
193
Padberg, “The three forgotten founders of the Society of Jesus …”,41.
194
McCoog, The Society of Jesus in Ireland, Scotland, and England, 1541-1588, 21.
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Irlandia, Sir Anthony St. Leger. Demi alasan keamanan, Salmeron dan Broët
menolak bertemu dengan para pemimpin Ulster, Irlandia. Dalam laporan mengenai
misi Irlandia, kedua Yesuit ini menyebut Ulster sebagai daerah yang ganas dan
memiliki banyak kasus-kasus perkawinan tidak sah. Mereka kerap kelaparan dan
kehausan di daerah ini. Kedua Yesuit tidak berhasil mendapatkan dukungan dari
kepala suku, kesepakatan damai dari para bangsawan, dan tidak ada kota yang aman
sebagai tempat tinggal. Selain itu, dari pihak Yesuit sendiri ada kendala
1560-1570 muncul larangan terhadap imam asing karena dicurigai terlibat dalam
anggota Serikat. Seorang Yesuit, Edmund Daniel, wafat sebagai martir pertama di
sana dan di seluruh Eropa pada 25 Oktober 1572.196 Menyikapi kegagalan misi
memberinya tugas lain dari Bapa Suci, yakni di kolese Gubbio, Italia.197
195
Bangert, Claude Jay and Alfonso Salmeron, 167-171.
196
Anne Dunan-Page, Debating the Faith: Religion and Letter Writing in Great Britain, 1550-
1800, (New York-London: Springer, 2013), 93.
197
André Ravier, Ignatius of Loyola and the Founding of the Society of Jesus, San Francisco:
Ignatius Press, 1987, 337.
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
skisma. Situasi partikular yang dialami ialah perpecahan agama dan tindakan
merupakan kerasulan pertama yang disebut dalam Formula Institusi 1540 dan 1550.
kebiasaan zaman itu, khotbah lebih banyak membahas keutamaan kristiani. Materi
iman Katolik secara sederhana berarti berisi penjelasan Syahadat Para Rasul. Di
membahas iman dan kesalehan Katolik. Ignatius melarang para Yesuit berkhotbah
dan meneguhkan. Ciri khotbah Lutheran lebih berupa pengajaran instruksi. Dalam
tradisi Yesuit, instruksi hanyalah bagian dari khotbah dan yang paling utama adalah
menggerakkan orang untuk berbuat baik. Sabda Allah tidak hanya dilihat sebagai
pengajaran bagi budi tetapi juga hati. Hati umat perlu dihangatkan, dipulihkan, dan
Asumsi teologis berikutnya dalam surat ini adalah tentang kesatuan Gereja.
Kesatuan Gereja ditampakkan melalui dua hal, yakni kesepahaman dengan Gereja
198
O’Malley, The First Jesuits, 92.
199
O’Malley, The First Jesuits, 96.
200
O’Malley, The First Jesuits, 96, 133.
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lokal dan tata tertib sakramen. Dalam rangka mencapai kesatuan Gereja, Ignatius
didorong untuk setia kepada iman Katolik. Ignatius memerintahkan agar para
Yesuit mendukung kesatuan Gereja Irlandia dengan Gereja universal dengan cara
menaruh perhatian pada tata tertib perayaan sakramen. Salah satu caranya ialah
Katolik. Sebagai duta paus, para Yesuit di Irlandia diberi kewenangan besar. Selain
mereka diperbolehkan memperingatkan para imam yang sembrono dan, bila perlu,
menulis bahwa Yesuit bukanlah pastor dalam arti kanonik. Para imam Yesuit hanya
memberikan sakramen di mana ada kebutuhan atau di wilayah mana pun di dunia
yang belum memiliki paroki. Ciri khusus Yesuit dalam konteks devosi Ekaristi dan
201
McCoog, The Society of Jesus in Ireland, Scotland, and England, 1541-1588, 16.
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
akhirnya mendorong semua Yesuit untuk mengikutinya. Pada saat itu, masih belum
menerima komuni satu atau dua kali setahun. Para suster di biara-biara lebih kerap
Para Yesuit yang diutus belum mengenal dengan pasti karakter wilayah
Irlandia. Misi ini tidak hanya berbahaya secara fisik tetapi juga menantang secara
persiapan, hanya sedikit pekerjaan yang dihasilkan oleh kedua Yesuit. Tidak ada
catatan apakah Salmeron dan Bröet mampu berbahasa Inggris atau Irlandia dengan
Mereka juga membagikan uang yang mereka terima bagi orang miskin dan karya
Dengan perpecahan antar pemimpin lokal dan risiko keamanan yang amat
Bröet merasa bahwa misi ini harus diakhiri segera. Mereka berketetapan
mereka di sana dan ingin agar mereka melakukan karya yang sama, keduanya sudah
202
Imitatio Christi adalah buku karya rohani populer yang diterbitkan pada abad pertengahan.
Buku ini berisi kesalehan-kesalehan dalam hidup kristiani untuk mengobarkan semangat melayani
dan mengikuti Kristus. Pengarang buku ini tidak begitu jelas, tetapi kerap dilekatkan dengan Thomas
à Kempis (1378-1471). Catholic University of America, The New Catholic Encyclopedia, Vol. VII,
328-329.
203
O’Malley, The First Jesuits, 135, 153.
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tidak berada lagi di Skotlandia.204 Serikat tidak dapat melakukan banyak hal di
bawah kontrol ketat pemerintah Inggris. Pembelajaran yang dipetik dari misi
teks surat Ignatius kepada para Yesuit di Konsili Trente. Penulis akan menganalisis
Katolik dan menentukan hukum bagi pembenahan Gereja; konteks penerima surat,
3.3.1 Konteks
Konsili Trente kerap disebut sebagai konsili terlama dan paling penting
sepanjang sejarah Gereja Katolik. Pelopor konsili ini ialah Paus Paulus III dan
Kaisar Charles V. Ada dua pokok pemikiran yang melatarbelakangi konsili. Paus
memerlukan konsili untuk menyediakan jawaban atas ajaran Luther, yang semula
hanya dilihat sebagai bidah lama dalam bentuk baru dan mudah diselesaikan. Ada
204
McCoog, The Society of Jesus in Ireland, Scotland, and England, 1541-1588, 20.
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memperbaiki situasi.205
Gerakan Reformasi. Persatuan kembali tidak bisa dicapai karena persoalan menjadi
lebih luas dari sekedar permasalahan gerejani; kepentingan politik sudah tercampur
di dalamnya. Konsili ini merupakan wujud pembaruan diri Gereja Katolik. Paus
juga memperbaharui diri, begitu pula pendidikan para calon imam diosesan
Konsili Trente dibuka pada 1545 dan ditutup pada 4 Desember 1563 dengan
25 sesi sidang. Konsili berlangsung selama 18 tahun, dengan lima paus berbeda,
yakni: Paulus III, Julius III, Marcellus II, Paulus IV, dan Pius IV. Konsili dibagi
konsili adalah meneguhkan doktrin Gereja Katolik dan menentukan hukum bagi
pembenahan Gereja. Masalah yang diangkat sebenarnya adalah dua hal: justifikasi
sebab alasan politik dan ketakutan akan penghapusan kekuasaan Paus. Luther
dan dibuka lebar untuk awam. Namun karena Paus mengulur waktu, juga karena
205
Thomas M. Lucas (ed.), Spirit, Style, Story: Essays Honoring John W. Padberg, S.J.,
(Chicago: Loyola Press, 2003), 208.
206
Fl. Hasto Rosariyanto, dkk. (ed.), Gereja-Teologi-Politik:…, 42
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terjadi peperangan antara Charles V dan Francis I maka konsili pun dilaksanakan
di Trente. Tak seorang Protestan pun hadir. Dengan demikian, konsili ini dinilai
(Minggu Laetare). Akan tetapi, Konsili baru bisa dilaksanakan pada 13 Desember
1545 (Minggu Gaudete). Pada hari pertama Konsili, pesertanya adalah empat
kardinal (tiga orang kardinal utusan paus, satu Uskup Trente, Cristoforo
Madruzzo); empat uskup agung dari Aix, Palermo, Upsala, dan Armagh; dua puluh
satu uskup (enam belas dari Italia, dua orang Spanyol, satu orang Prancis, satu orang
Inggris dan Jerman). Di samping itu, hadirlah lima pimpinan umum tarekat religius,
periode pertama konsili, 1545-1547, jumlahnya naik menjadi sekitar 70 uskup dan
serius. Jerman menghendaki reformasi tata tertib gerejawi dahulu sehingga tidak
Paus dengan berhati-hati memilih para pakar. Mereka ini adalah orang-orang yang
Maria Ciocchi del Monte (kemudian Paus Julius III); Marcello Crescenzi; Ercole
207
Fl. Hasto Rosariyanto, dkk. (ed.), Gereja-Teologi-Politik: Kontroversi Soal Pembubaran dan
Restorasi “Serikat Yesus”, (Yogyakarta: PT. Kanisius, 2014), 122.
208
Isi bulla ini berkenaan dengan tiga hal: menyelesaikan perpecahan, reformasi gereja, dan
menjalin perdamaian sehingga dapat melawan pengaruh kekaisaran Ottoman bersama-sama.
Catholic University of America, The New Catholic Encyclopedia, Vol. VIII, 168.
209
O’Malley, The First Jesuits, 74.
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gonzaga; Giovanni Morone; Marcello Cervini (kemudian Paus Marcellus II); imam
Yesuit Claude Le Jay, Diego Laínez, dan Alfonso Salmeron; imam Augustinian,
yang disebut sebagai salah satu dokumen paling luar biasa mengenai kedudukan
Gereja. Dokumen yang diajukan sebelum dimulainya Konsili Trente ini berjudul
etc. Isi dokumen ini adalah gagasan pembaruan yang perlu diterapkan di dalam
Kitab Suci dan tradisi, dosa asal dan justifikasi, sakramen-sakramen, komuni dua
dan 1 Desember, kurir membawa berita dari Roma bahwa Paus sakit berat. Sesi
lanjutan pun dilangsungkan selama dua hari karena keputusan dari semua sesi
adalah 6 kardinal, 3 patriakh, 25 uskup agung, 169 uskup, 19 utusan bagi uskup
yang hadir, dan 7 pimpinan umum tarekat religius. Di akhir Konsili, semua bapa
Konsili kemudian diwajibkan untuk mengakui iman dan ajaran yang terkandung
dalam keputusan dogmatis dan menaati keputusan pembaruan dari Konsili Trente.
Utusan memberikan laporan kepada Paus pada tanggal 26 Januari 1564 untuk
namun tidak dipublikasikan sampai 30 Juni 1564. Semua keputusan disetujui tanpa
perubahan apa pun. Paus menegaskan bahwa komentar resmi Konsili hanya berada
210
Catholic University of America, The New Catholic Encyclopedia, Vol. XI, 23.
211
Dalmases, Ignatius of Loyola, Founder of the Jesuits, 38-39.
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pada kuasa Takhta Suci dan melarang publikasi komentar tanpa persetujuannya.
Pada tanggal 2 Agustus 1564, tafsiran resmi atas keputusan Konsili dipercayakan
kepada sebuah komite para kardinal yang tergabung dalam Kongregasi Suci bagi
Konsili.
Pada awal tahun 1546, Ignatius menulis instruksi pastoral kepada para
Yesuit yang mengikuti Konsili Trente. Paulus III meminta Ignatius untuk mengutus
Yesuit hadir di Konsili Trente sebagai teolog kepausan. Ignatius menunjuk tiga
orang, yakni Faber, Laínez, dan Salmeron. Yesuit lain, Claude le Jay hadir di
Konsili sebagai teolog Kardinal Otto Truchsess von Waldburg, Uskup Augsburg.
Petrus Faber yang baru saja tiba dari Spanyol meninggal di Roma pada 1 Agustus
1546.212 Berikut ini disampaikan riwayat singkat tiga Yesuit yang diutus ke Konsili
Trente:
a. Diego Laínez
Diego Laínez lahir di Almazán, Provinsi Soria, Castilia, Spanyol pada tahun
1512 dari pasangan Juan Laínez dan Isabel Gómez de León. Pasangan ini dikaruniai
tujuh anak, empat putri dan tiga putra. Laínez memiliki garis keturunan Yahudi dari
pihak ayah. Pada zaman itu, orang Kristen keturunan Yahudi, conversos, dianggap
berbeda dengan kaum kristiani lama. Laínez dan Serikat Yesus menyimpan rapat
212
Decloux, Commentaries …, 69; Petrus Faber lahir di desa Villaret, Savoya pada 13 April
1506. Orangtuanya bernama Louis Faber dan Marie Périssin Faber. Faber menempuh pendidikan
dasar di La Roche di bawah bimbingan Peter Veillard. Pada usia 19 tahun, Faber belajar di
Universitas Paris. Faber ialah imam pertama dari kelompok sahabat Ignatius. Ia ditahbiskan 30 Mei
1534, kaul terakhir dalam Serikat Yesus 9 Juli 1541. Ignatius menugaskan Faber untuk berkarya
memulihkan iman umat di daerah yang dipengaruhi Protestanisme dan meletakkan dasar pendirian
Serikat Yesus di Spanyol, Portugal, bahkan Jerman. Ia terlibat dalam perdebatan dengan kaum
reformator di Worms (1540). Menurut Bangert, Faber merupakan Yesuit awal yang paling
berpengalaman dengan Protestan. Faber tiba di Roma pada 17 Juli dan meninggal dunia pada 1
Agustus 1546 karena sakit demam. Jenazahnya dimakamkan di Gereja Santa Maria della Strada.
William V. Bangert, To The Other Towns, Westminster, 1959.
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
asal-usul keyahudian Laínez sebab darah Yahudi dianggap memalukan dan dapat
merugikan. Asal usul keyahudian Laínez baru sedikit dibuka Pedro de Ribadeneira
filsafat dan teologi di Alcalá, menyelesaikan BA (14 Juni 1531) dan memperoleh
gelar MA (26 Oktober 1532).214 Pada akhir 1532, Laínez melanjutkan studi di
Universitas Paris. Ia berjumpa dengan Ignatius Loyola di kolese St. Barbara. Cerita
tentang keunikan hidup Ignatius sudah tersebar luas di kampus Alcalá. Kini, di
Paris, Laínez berjumpa sendiri dengan Ignatius dan ingin mengikuti cara hidupnya.
kaul di Kapel St. Denis di Montmartre pada 15 Agustus 1534. Tujuh sahabat ini
Kawanan sahabat ini menerima tahbisan imamat dari Uskup Vincenzo Nigusanti
dari Arbe di sebuah kapel di rumahnya pada 24 Juni 1537 dan menghabiskan
Dalam bidang akademik, Laínez adalah seorang yang tidak kenal puas akan
studi Kitab Suci dan Bapa Gereja. Reputasi intelektual Laínez sangat diakui oleh
213
Perlakuan diskriminatif kerap dikenakan kepada umat Yahudi yang bertobat menjadi
kristiani. Paus Nikolas III (1278) dan Yohanes XXII (1320) mengeluarkan ketentuan bahwa Yahudi
yang bertobat harus disita barang-barangnya, anak mereka tidak bisa memiliki hak warisan. Lih.
Dalmases, Ignatius of Loyola, Founder of the Jesuits, 180. Keterangan lengkap lih. James W. Reites,
“St. Ignatius of Loyola and the Jews”, dalam STUDIES in the Spirituality of Jesuits, Vol. XIII, No.
4, 1981.
214
Antonio Albuquerque, Diego Lainez SJ: First Biographer of Saint Ignatius of Loyola: His
Life, the Biography, and Polanco's Narrative, (Saint Louis: Institute of Jesuit Sources, 2010), 3.
215
Joseph Fichter, James Laynez: Jesuit, (St. Louis, Mo: B. Herder Book Co., 1944), 13.
216
Dokumen tertanggal 27 Juni 1537 menuliskan bahwa “Diego Laínez, master dalam bidang
humaniora, dari keuskupan Siguenza, memohon ditahbikan imam… Ia pantas ditahbiskan, dan telah
menerima tahbisan rendah pada 10 Juni; tahbisan subdiakon tanggal 15 Juni, tahbisan diakon tanggal
17 Juni; dan akhirnya menerima tahbisan imamat pada 24 Juni pada Pesta St. Yohanes Pembaptis.”
Albuquerque, Diego Lainez SJ, 25-26.
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
para koleganya.217 Kepada Laínez dan Faber, Paulus III menawarkan kedudukan
sebagai pengajar di sekolah teologi yang sudah ditutup Clemens VII sesudah
jatuhnya kota Roma oleh tentara Charles V dan baru dibuka kembali oleh Paulus
III. Laínez mengajar skolastisisme sementara Yesuit lain, Petrus Faber, mengajar
teologi positif. Keunggulan intelektual Laínez dikenal sejak awal oleh Ignatius
Para Paus, sejak Paulus III dan khususnya Paulus IV, sangat berkenan kepada
teolog Yesuit ini. Bahkan, ia diberi sebuah kamar khusus di wisma kepausan agar
keprihatinan mereka berdua. Karena kedekatan ini, banyak orang menduga bahwa
Paus akan mengangkat Laínez menjadi kardinal. Maka, pada 12 Desember 1555,
Ignatius mengirim pesan kepada semua Yesuit untuk berdoa agar Laínez tidak
diangkat menjadi kardinal. Laínez pun juga menulis surat pada 19 Desember bahwa
Serikat lebih baik melayani Paus dan Gereja sesuai dengan kaul mereka.220
Dalam Konsili Trente, peran Laínez ialah sebagai teolog kepausan (periode
I dan II) dan sebagai bapa Konsili (periode III). Ia bertugas menjadi pembicara
217
Catholic University of America, The New Catholic Encyclopedia, Vol. VIII, 287-288.
218
Teologi positif membahas Kitab Suci dan mencakup ajaran Bapa Gereja Barat dan Timur
pada abad-abad awal Kristianitas seperti St. Hieronimus, Augustinius, Ambrosius, Gregorius
Agung, Basilius, Gregorius dari Nissa, Gregorius dari Nazianze, dan Yohanes Krisostomus. Teolog
skolastik di Abad Pertengahan mencakup St. Thomas Aquinas, Bonaventura, Magister Petrus
Lombardus dan disusul para ahli teologi yang kemudian digelari “Pujangga Gereja” (Doctor
Ecclesiae). Ravier, Ignatius of Loyola…, 29.
219
Simoni mengacu kepada Simon Magus, orang yang berusaha menjual karunia Roh Kudus
dengan uang (Kis 8:18-24). Simoni menurut Thomas Aquinas merupakan praktik jual beli perkara
yang bersifat rohani. (Summa Theologiae, 2a2ae, 100 ad 1). Catholic University of America, The
New Catholic Encyclopedia, Vol. XIII, 135.
220
Ribadeneira mengutip perkataan Ignatius, “Jika Tuhan Allah kita tidak campur tangan, kita
akan menyaksikan Master Laínez menjadi kardinal. Namun, aku menjamin bahwa jika hal itu terjadi,
akan muncul kegegeran bahwa seluruh dunia melihat bagaimana Serikat menerima hal-hal semacam
itu.” Scripta de S. Ignatio, I, 373. Fichter, James Laynez: Jesuit, 145.
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terpilih menjadi jenderal Serikat Yesus pada 1558 melalui Kongregasi Jenderal I
(1558). Dari dua puluh pemilih, Laínez memperoleh 13 suara; Nadal 4 suara;
Borgias, Lanoy, dan Broët masing-masing memperoleh 1 suara. Laínez wafat pada
19 Januari 1565 dalam usia 53 tahun setelah beberapa waktu menderita sakit nafas.
b. Claude le Jay
di Jenewa, Swiss, pada 28 Maret 1528. Le Jay merupakan sahabat dekat dan
memperoleh gelar lisensiat filsafat pada 6 Maret 1535 dan gelar MA teologi pada
Oktober 1536. Pada 15 Agustus 1535, Le Jay mengucapkan kaul dan bergabung
Ignatius mengutus Le Jay dan Rodrigues ke Ferara pada musim gugur 1537.
Mereka tinggal di rumah perawatan orang miskin di kota itu. Pada musim semi
1538 Rodrigues pindah ke Padua untuk membantu Codure dan Bobadilla pindah
dari Bologna untuk membantu Jay. Tidak lama kemudian mereka kembali
221
“The three forgotten founders of the Society of Jesus …”, 4; Fichter, James Laynez: Jesuit,
263.
222
Padberg, “The three forgotten founders of the Society of Jesus …”, 5.
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dei Francesi, dan Sant’Angelo di Pescaria. Pada 1540, Paus menerima tugas dari
Paus untuk merasul di Bagnorea, Roma. Le Jay kemudian pindah ke Brescia untuk
menemani Francesco Strada. Kota ini merupakan kota pertama di Italia yang
Pada awal Mei 1541, Le Jay berkarya di keuskupan Fenza untuk membantu
Kardinal Pio di Carpi. Pada Desember 1541, Le Jay diutus ke Jerman untuk
sebagai nuncio ditemani Monseigneur Wauchope dan tiga yesuit, Bobadilla, Faber,
dan Le Jay. Mereka disebar di Bavaria, Hungaria, Speyer, Mainz, dan Rhineland.
kekatolikan. Ia turut mempersiapkan dan mengikuti Diet Worms pada Maret 1545
Konsili Trente dibuka pada 13 Desember 1545. Le Jay merupakan salah satu
Meskipun Le Jay hanya mengikuti Konsili selama dua tahun, ia memiliki jasa besar
pada periode pertama hingga Agustus 1547. Ia menjadi tokoh penting bagi debat
1547, Petrus Kanisius hadir di Trente sebagai teolog Kardinal Truchsess sementara
223
Padberg, “The three forgotten founders of the Society of Jesus …”, 10.
224
Padberg, “The three forgotten founders of the Society of Jesus …”, 12.
225
Padberg, “The three forgotten founders of the Society of Jesus …”, 18.
226
Padberg, “The three forgotten founders of the Society of Jesus …”, 21.
227
Padberg, “The three forgotten founders of the Society of Jesus …”, 26.
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Laibach (kini Slovenia) bagi Le Jay. Ignatius menulis surat kepada Kaisar
terompet kematian bagi Serikat yang masih baru ini.228 Le Jay berkarya di Augsburg
pada Juli 1550-April 1551 untuk membantu Sinode Augsburg dan mendirikan
Fakultas teologi yang hampir ditutup karena kekurangan murid dan pengajar. Pada
c. Alfonso Salmeron
karena itu, bagian ini tidak bermaksud mengulangi informasi pokok mengenai
Ignatius mengutus Salmeron bersama dengan Laínez dan Faber bagi Konsili
Trente. Pada 4 Mei 1546 Salmeron bergabung dengan Laínez dalam perjalanan ke
Trente. Pengalaman studi di Alcalá memberikan fondasi humanistik dan biblis yang
kuat bagi Salmeron untuk menjadi teolog di Konsili Trente. Tradisi studi teologi di
228
Padberg, “The three forgotten founders of the Society of Jesus …”, 24. Lihat juga Epp.Ign,
1:450-53. Ignatius of Loyola, Letters of St. Ignatius of Loyola, 111-113.
229
Padberg, “The three forgotten founders of the Society of Jesus …”, 29.
230
Padberg, “The three forgotten founders of the Society of Jesus …”, 32.
231
Bangert, Claude Jay and Alfonso Salmeron, 149.
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
enam belas volume tafsir Kitab Suci Perjanjian Baru. Buku tersebut diterbitkan
sesudah wafatnya.233
diutus ke Konsili Trente. Ada tiga pokok surat. Pertama, ia memberikan nasihat
petunjuk kepada para Yesuit untuk berhadapan dengan para Bapa Konsili, termasuk
di dalamnya para tamu undangan Protestan. Sayang, sepanjang Konsili tak seorang
protestan pun hadir. Dengan demikian konsili ini gagal mempertahankan kesatuan
agama di Eropa.234
memberikan beberapa saran untuk diri mereka sendiri. Pada instruksi ini, tampak
bahwa Ignatius tidak melihat posisi penasihat Konsili (peritus) sebagai pekerjaan
mengajar agama bagi anak-anak, dan memberikan latihan rohani kepada mereka
yang siap.
232
Bangert, Claude Jay and Alfonso Salmeron, 175-176.
233
O'Malley, The First Jesuits, 31; William V. Bangert, Claude Jay and Alfonso Salmeron, 351.
234
Fl. Hasto Rosariyanto, dkk. (ed.), Gereja-Teologi-Politik:…, 122,
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Di mata Martin Luther, Gereja Katolik tidak lagi bersifat apostolik, yakni
setia terhadap dasar Perjanjian Baru. Ia mengajukan tujuh kriteria yang menentukan
merupakan peristiwa daripada sebuah institusi atau organisasi. Gereja hanya timbul
ketika Sabda diwartakan. Gereja ialah himpunan yang kelihatan (terdiri dari orang
kudus dan pendosa, simul iustus et peccator) dan komunitas sejati kristiani. Gereja
harus menjadi perwujudan Injil. Sesuai dengan ajaran Luther, konfesi Augsburg
menetapkan Gereja sebagai “kumpulan para kudus di mana Injil diwartakan secara
dengan Protestan. Intensi pertama Ignatius ialah untuk tetap meneguhkan doktrin
Katolik dan memenangkan hati kaum Protestan. Ada dua jalur yang ditempuh oleh
Ignatius, yakni melalui sidang Konsili dan melalui karya amal kasih langsung di
tengah umat.
235
McBrien, The Church, 81.
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
rumusan tujuan Serikat “untuk membela dan merambatkan iman” dalam bulla
Exposcit debitum yang diteguhkan Paus Julius III. 236 Nadal sebagai Visitator
interpretasi berbeda. Ia tidak hanya menasihatkan agar Serikat menjadi lebih aktif
terlibat untuk membantu Jerman tetapi juga menafsirkan asal muasal Serikat
Nadal bahwa Serikat ibarat burung besar yang satu sayapnya ialah Jerman dan
sayap yang lain adalah India. Keduanya dianggap sebagai dua bagian dunia yang
Asumsi teologis kedua yang muncul ialah Ignatius membuka jalan bagi
dikecewakan.” Fakta yang ditemukan dalam bagian pertama surat Ignatius ialah
corak dialogis dan bukan konfrontatif. Tujuan Ignatius menawarkan pedoman ini
adalah membuk hati orang supaya terbuka dan siap sedia untuk setiap diskresi yang
berkaitan dengan Gereja. Ignatius berusaha mencari solusi konflik tanpa menutup
Secara konsisten, surat-surat Ignatius lain yang ditujukan kepada para Yesuit
di Jerman (24 September 1549) dan yang diutus ke Kolese Ingolstadt (9 Juni 1556)
236
McCoog, The Society of Jesus in Ireland, Scotland, and England, 1541-1588, 40.
237
McCoog, The Society of Jesus in Ireland, Scotland, and England, 1541-1588, 41.
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
persahabatan dengan Protestan. Mereka harus mengambil cara bertindak yang tidak
berpihak pada salah satu kelompok, akan tetapi senantiasa berusaha berada di
tengah. Walaupun demikian, mereka tetap harus memegang teguh ajaran yang
kokoh lagi benar. Sikap ini tidak hanya akan menjadikan banyak orang menghargai
mereka tetapi juga Serikat Yesus. Matang dan mendalamnya ajaran tersebut akan
mengharapkan para Yesuit memiliki sikap, tindakan, maupun perkataan yang tidak
bertindak, mengenali disposisi mereka yang dihadapi dan dilayani dengan baik.
Agar semuanya itu sunggguh mengarah kepada tujuan, maka para Yesuit harus
pimpinan Gereja sendiri. Menurut O’Malley, yang direformasi ialah yang dalam
istilah zaman ini disebut “Gereja institusional” yang berkonotasi pada para klerus.
238
Ignatius of Loyola, Letters of St. Ignatius Loyola, 212-214.
239
George B. Wilson menyatakan bahwa klerikalisme ialah istilah umum untuk menerangkan
prinsip atau kebijakan akan kontrol klerus dalam bidang pendidikan, hukum pernikahan, pelayanan
publik, dan sebagainya. Kerapuhan atau inferioritas diri kerap diselubungi dengan gelar yang
melampaui segala pertanyaan perihal kompetensi pribadi. Ia senang membuat orang di dekatnya
merasa tidak setara (unequal) untuk melancarkan misinya. Wilson menyebutkan beberapa bibit
masalah klerikalisme, yakni: klerikalisme lebih menjanjikan status, busana dan sebutan terhormat
bagi klerus, klerus sensitif terhadap kritik, klerus berfokus pada gambaran diri, kenikmatan
peningkatan ekonomi meneguhkan status klerus, klerus kehilangan keakraban dengan yang dilayani,
perbedaan pelatihan meningkatkan superioritas, klerikalisme menyuburkan kerahasiaan dan
kurangnya akuntabilitas, nama (tarekat, jabatan, dioses) mencitrakan kekuasaan. George B. Wilson,
Clericalism: the Death of Priesthood, (Collegeville, MN: Liturgical Press, 2008), 10.
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Konsili memiliki perhatian mengenai “reformasi orang Kristiani” tetapi yang paling
penting dibahas justru pedoman bagi para gembala umat.240 Konsili menegaskan
perlunya reformasi kepausan, jabatan uskup, dan para pastor (paroki). Reformasi
ini bertujuan bagi lebih efektifnya pelayanan. Konsili menegaskan tata tertib yang
perlu bagi fungsi pastoral uskup dan imam diosesan berkenaan dengan tanggung
kerap hidup dalam isolasi fisik, sosial, spiritual, dan psikologikal dari imam lain
dan dari umat paroki, bahkan isolasi dari kebudayaan dan masyarakat sekitarnya.242
disebut sebagai mekanisme pembelaan diri ketika orang merasa superior melawan
mempertahankan status quo dan ketakutan untuk membangun kerja sama / inovasi
guna menatap tantangan zaman yang baru. Klerikalisme menjadikan Gereja tidak
aktif dan dinamis lagi terjadi pemberangusan inisiatif umat Allah. Wilson
240
Lucas, Spirit, Style, Story, 210.
241
Lucas, Spirit, Style, Story, 216.
242
William C. Mills, “Cracking the Clerical Caste: Towards a Conciliar Church”, dalam Logos:
A Journal of Eastern Christian Studies, Vol. 50, 7.
243
Mills, “Cracking the Clerical Caste: Towards a Conciliar Church”, 6
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Surat ketiga yang dianalisis dalam penelitian ini ialah surat kepada Yesuit
yang diutus (to those sent on missions). Dengan pendekatan Gadamer mengenai
“dunia di balik teks”, penulis akan menjelaskan latar belakang surat Ignatius kepada
Yesuit yang diutus ke Jerman. Penulis akan menganalisis konteks misi Jerman,
3.4.1 Konteks
Luther terhadap Gereja Katolik meluas di negara itu. Dalam dua puluh tahun,
rohani dan moral sementara imam, uskup, dan pangeran juga mengalami
kemerosotan.245
244
Wilson, Clericalism, xvii.
245
Pere P. Dudon, Saint Ignatius of Loyola, (Milwaukee: Bruce Pub, 1949), 269.
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
profesor berdiskusi dan menolak ajaran Luther. Kaisar Charles V dan adiknya,
menemani Doktor Pedro Ortiz berdebat di Worms dan Regensburg. Mereka diminta
hadir sebagai wakil Kekaisaran Romawi Suci untuk berdebat dengan wakil
Protestan. Sebagai imam Yesuit pertama yang masuk ke Jerman, Faber mengambil
kesimpulan bahwa umat Katolik Jerman beralih menjadi Lutheran bukan karena
logika ajaran tetapi kebobrokan hidup Katolik, khususnya di kalangan imam. Faber
Regensburg dan hal ini memberikan sumbangan besar bagi Serikat Yesus bagi misi
Jerman.247
Serikat Yesus di Sisilia, Italia. Konstitusi belum tersedia dalam bentuk cetak, maka
yang tersedia ialah salinan tulisan tangan. Agar lebih efektif mengutus para anggota
246
Dudon, Saint Ignatius of Loyola, 270.
247
Bangert, A History of the Society of Jesus, 23.
248
Francis S. Betten, Blessed Peter Canisius, (St. Louis: Central Bureau of the Central Society,
1921), 13.
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menjadi unsur yang melekat pada Gereja, sebagaimana St. Paulus mengatakan,
10:15). Ignatius mengambil rumusan tersebut dan menegaskan misi bagi apa pun
yang dianggap penting oleh Paus atau digariskan oleh superior Serikat.
pedoman bagi para Yesuit di daerah misi. Dengan berkembangnya jumlah anggota
Serikat Yesus, Ignatius mengusahakan cara agar dapat mengutus anggota secara
lebih mudah, tidak hanya di negara-negara lain tetapi juga di kota-kota besar Eropa.
Surat yang aslinya ditulis dalam bahasa Italia ini terdiri dari tiga bagian,
yakni mengenai diri sendiri, sesama, dan Serikat Yesus. Pokok pertama, yakni
mengenai diri sendiri, Ignatius menasihatkan agar Yesuit menjaga disiplin rohani
agar tidak berbuat dosa sekecil apa pun agar memperoleh hasil kerasulan yang lebih
yang dipandang membahayakan. Jika terpaksa harus bergaul, maka harus dilakukan
sebagai citra Allah. Yesuit harus menjaga keutamaan dengan bantuan rohani seperti
249
Ignatius of Loyola, Letters of St. Ignatius of Loyola, 267.
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kesehatan badannya.250
menasihatkan agar dapat berelasi dengan orang yang berpengaruh agar dapat
mempengaruhi lebih banyak orang, demi kemuliaan Allah. Untuk memilih karya,
Ignatius menunjukkan prinsip pemilihan: yang rohani daripada yang jasmani, yang
mendesak daripada yang kurang mendesak, yang bertahan lama daripada yang lekas
berlalu. Ada pelbagai macam sarana rohani, seperti pengakuan dosa, bimbingan
rohani, latihan rohani, katekese, kuliah, khotbah, dan lain-lain. Ignatius menasihati
untuk memilih sarana rohani yang lebih efektif dan diakrabi. Yesuit harus berusaha
rendah hati dan dilarang melibatkan diri dalam perkara tinggi, kecuali ada
permintaan ke arah itu. Jika ada masalah menyangkut soal moral, Yesuit diminta
tidak memberi jawaban secara terburu-buru tetapi mempelajari dengan saksama dan
memberi instruksi kepada Yesuit agar mempercayakan diri kepada pembesar dan
Menurut Joseph N. Tylenda, surat ini merupakan ekstrak atau cikal bakal
Bagian VII Konstitusi Serikat Yesus mengenai perutusan.253 Pada saat itu,
250
Ignatius of Loyola, Letters of St. Ignatius of Loyola, 268.
251
Ignatius of Loyola, Letters of St. Ignatius of Loyola, 268-269.
252
Ignatius of Loyola, Letters of St. Ignatius of Loyola, 269.
253
Bagian VII Konstitusi Serikat Yesus berjudul “Bagaimana mereka yang telah diterima dalam
Serikat dibagikan dalam kebun anggur Tuhan demi pertolongan sesama.” Konstitusi Serikat Yesus
dan Norma Pelengkap, Yogyakarta: Kanisius, 1998, 223.
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dipergunakan bagi situasi setempat. Kunci yang diberikan Ignatius adalah adaptasi
“Pater harus berusaha untuk menjadi rendah hati dengan mulai dari bawah
dan tidak melibatkan diri dalam hal-hal yang tinggi-tinggi, kecuali kita
diminta dan ditanya atau jika diskresi mengarahkan kita ke hal tersebut.
Dengan demikian, kita harus mempertimbangkan waktu, tempat, dan
pribadi-pribadi. Diskresi tidak dapat dikurung dalam aturan yang keras dan
kaku.”255
Dari surat Ignatius bagi Yesuit yang menjalankan misi, penulis memperoleh
pemikiran misi menurut Ignatius Loyola. Surat ini merupakan ekstrak dari Bagian
VII Konstitusi. Bagian VII berkaitan dengan misi Serikat, terutama tubuh misioner
yang imami: menjadi pelayan sabda dan karya Kristus di dunia. André de Jaer
menyatakan bahwa inti dari Konstitusi ialah bagian VII mengenai misi. Bagian
persiapan; dan Bagian VIII sampai X adalah tanggapan bagi inti Konstitusi.
Permulaan dari bagian I sampai VI (3, 4, 147, 204, 307-308, 516, 547, 603) dan
kriteria diskresi. Bagian VIII sampai X diperlukan dan dicantumkan demi kerasulan
dan guna menjawab pertanyaan yang muncul dari kerasulan: bagaimana menjaga
254
To Those Sent to Minister to Others,
http://www.library.georgetown.edu/woodstock/ignatius-letters/letter21 (diakses 28 Juni 2017).
255
William J. Young (ed.), 267-268.
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang dibagikan dalam kebun anggur Tuhan? Ignatius ingin agar kelompoknya tidak
berpusat kepada diri sendiri melainkan diutus ke kebun anggur Tuhan. Hidup
kerasulan dipahami sebagai bagian integral hidup Yesuit. Maka, menjadi Yesuit
berarti manusia dalam perutusan (on mission), yakni dalam pelayanan Gereja dan
dunia. Orang yang diterima ke dalam Serikat (Bagian VI) menemukan maknanya
dokumen, seperti surat-surat, kronik Polanco, dan Konstitusi Bagian VII. O’Malley
menyatakan bahwa inilah visi dasar Ignatius mengenai Gereja. Gereja sebagai
“kebun anggur Tuhan” dipanggil untuk meneladan para rasul dan murid Yesus
Kerajaan Allah dibandingkan dengan kebun anggur (mis. Mat 21:43). Dengan
Gereja universal” dapat mengutus anggota Serikat ke mana saja Paus mengutus
demi kemuliaan Allah dan keselamatan jiwa, entah di antara orang beriman ataupun
tidak beriman. Ignatius berharap untuk memilih pengutusan yang paling baik dan
Kata “misi” kerap dipahami sebagai gagasan, proyek, tujuan yang akan
dilaksanakan. Namun, ketika Ignatius menyebut kata “misi”, yang dimaksud ialah
256
André de Jaer, Together for Mission: A Spiritual Commentary on the Constitutions of the
Society of Jesus, (St. Louis: Institute of Jesuit Resources, 2001), 136.
257
O’Malley, The First Jesuits, 300; lihat juga Konstitusi [603].
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
duta dan membuat duta keluar dari dirinya. Dalam teks-teks Ignatius, misi berarti
tindakan dan fakta perutusan bagi karya tertentu. Misi bukanlah proyek atau mimpi
pribadi melainkan karya yang dipercayakan kepada seorang Yesuit. Bagian VII
membantu diskresi pilihan misi.258 Kata “misi” tidak dipahami dalam arti
Surat bagi para Yesuit yang diutus merealisasikan ideal Ignatius untuk
“membantu jiwa-jiwa”. Hasrat ini sudah hadir pada saat pengalaman penyembuhan
di Loyola (Auto. 11). Akan tetapi, menurut Hieronimus Nadal, gagasan membantu
menyatakan:
258
de Jaer, Together for Mission, 137.
259
Pierre Jacob dan Maurice Dullard, The Inspirational Sources of Our Jesuit Charism, (Anand:
Gujarat Sahitya Prakash, 2003), 271.
260
“P. Hieronymi Nadal Exhortationes in Hispania, 1554” dalam Fontes narrative de S. Ignatio
de Loyola et de Societatis Iesu initis, Vol. 1, MHSI (Rome, 1943), 307, no. 6. de Jaer, Together for
Mission, 137.
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mereka dan mengirim mereka dalam misi. Pengalaman ini dimaknai sebagai salah
Kristus”, “ibu yang kudus” dalam Konstitusi, Latihan Rohani, atau dokumen lain
yang muncul di benak Ignatius pada saat berbicara mengenai Gereja ialah
komunitas umat beriman yang berkumpul di bawah panji Kristus dan terlibat dalam
3.5 Rangkuman
memahami teks di dalam kerangka berpikir yang lebih menyeluruh, dan bukan
hanya terjebak pada apa yang tertulis. Teks harus ditempatkan dalam konteks yang
261
Jacob dan Maurice Dullard, The Inspirational Sources of Our Jesuit Charism, 267.
262
WW. Meissner, To The Greater Glory: The Psychology Study of Ignatian Spirituality,
(Milwaukee: Marquette University Press, 1999), 295.
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lebih luas yang melibatkan teks-teks lainnya. Inilah salah satu prasyarat untuk
konteks dan maksud pengarang, isi pokok surat, dan memaparkan cakrawala
melihat relasi antara masa lalu, masa kini, dan masa depan. Pemahaman di masa
Penulis hendak menunjukkan latar belakang di balik teks tersebut agar dapat
memberikan horizon yang lebih baik untuk penafsiran. Ignatius pun menulis dengan
horizon pemikrian zaman itu. Oleh karena itu, dengan paparan pada bab III ini
penulis mendekatkan latar belakang penulisan tiga surat untuk memasuki analisis
263
Jean Grondin, “Gadamer’s Basic Understanding of understanding”, Dostal, 47.
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
4.1 Pengantar
zamannya. Sesudah memperoleh data umum dari tiga surat dan kisah hidup
Iñigo López de Loyola lahir dan dibesarkan dalam lingkungan yang erat
Keuskupan Pamplona, oleh Rama Juan de Zalaba. Nama Iñigo diambil dari nama
seorang abas dari biara Benediktin di Oña, Burgos pada abad keenam. Agama
memiliki peran penting bagi hidup wangsa Loyola, sebab mereka adalah pelindung
bagi gereja di Azpeitia. Secara umum hidup rohani keluarga Loyola erat terkait
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan gereja paroki.264 Tempat tinggal Ignatius tidak pernah tersentuh dengan
bidah. Saat masih muda, Ignatius hidup di dalam pengaruh Ratu Isabella dan
Spanyol.265
para kudus, terutama St. Fransiskus Asisi dan St. Dominikus Guzman. Ignatius
berpikir bahwa untuk meniru kemiskinan dan kesucian dengan ukuran lahiriah.
menjadi pelayanan membantu jiwa-jiwa. Kehendak Ignatius saat ini ialah melayani
Tuhan dan membantu jiwa-jiwa. Pengalaman doa dan visiun mengubah hidup
Ignatius. Pada fase ini sudah muncul benih buku Latihan Rohani.267 Menurut
Dalmases, pada fase ini Ignatius belum berpikir mengenai kesepahaman dengan
kata “Gereja” disebutkan sebanyak lima kali dalam Latihan Rohani [18, 42, 229d,
170, 177]. Ignatius tidak sekalipun menyebut kata “Paus” dalam Latihan Rohani.
Pada saat di Manresa ini Ignatius belum mengalami tekanan dari pihak inkwisisi
Gerejawi. Sentire cum Ecclesia pada fase ini dapat didefinisikan sebatas iman
sebagai orang kristiani yang sederhana dan setia dan tidak mengalami masalah
264
Dalmases, Ignatius of Loyola, Founder of the Jesuits, 3, 23.
265
Dalmases, ‘The Church in the Personal Experience of St. Ignatius’, dalam Review of Ignatian
Spirituality, Vol. 14/3 (1983), 52.
266
Dalmases ‘The Church in the Personal Experience of St. Ignatius’, 53.
267
Dalmases ‘The Church in the Personal Experience of St. Ignatius’, 53.
268
Dalmases ‘The Church in the Personal Experience of St. Ignatius’, 54.
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ignatius pertama kali bertemu dengan Paus, yakni Adrianus VI, ketika
memohon izin berziarah ke Yerusalem pada 31 Maret 1523. Bagi Ignatius, hal ini
waktu yang tidak ditentukan. Permohonan ini ditolak oleh Provinsial Fransiskan.
(Auto, 46). Pada akhirnya, Ignatius meyakini bahwa tinggal di Yerusalem memang
50).269
gerakan ini memiliki ciri menarik diri secara terbuka dari otoritas Gereja. Di tengah
suasana ini, otoritas Gereja memperketat diri dengan mencurigai siapa saja yang
Beberapa hari kemudian Figueroa memanggil mereka dan berkata bahwa telah
diadakan pemeriksaan dan dibuat perkara mengenai kehidupan mereka oleh para
petugas inkuisisi, dan tidak ditemukan kesalahan dalam ajaran atau kehidupan
269
Dalmases ‘The Church in the Personal Experience of St. Ignatius’, 54.
270
Dalmases ‘The Church in the Personal Experience of St. Ignatius’, 55.
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mereka. Karena itu mereka dapat meneruskan apa yang dilakukan sampai waktu itu
Ignatius tiba di Paris ketika masyarakat masih dilingkupi gerakan anti Gereja
Katolik. Tetapi, Gereja Prancis dengan Universitas Paris masih menjadi benteng
kekatolikan yang kuat. Ignatius mengalami dua peristiwa yang penting. Pertama,
kuliah pembukaan rektor Universitas Paris, Nicola Cop, yang menurut para
sejarawan dan pakar diinspirasikan atau bahkan ditulis oleh Yohanes Calvin.271
Kedua, muncul gerakan anti Katolik yang disebut affaire des placards. Pada 18
Oktober 1534, kota-kota besar seperti Paris Blois, Rouen, Tours dan Orléans
Spanyol, Juan de Castro, Pedro de Peralta, dan Amador. Inkuisitor Valentin Liévin
salinan buku dan inkuisitor memuji buku itu. Pada fase ini, Ignatius memiliki sentire
cum Ecclesia secara sangat positif. Ia taat kepada pemangku otoritas gerejawi. Ia
kesetiaannya dengan Gereja dan ajarannya. Ignatius tidak melihat oposisi antara
Roh dengan Gereja, Injil dan hierarki. Bagi Ignatius, Roh selalu hadir di dalam
271
Yohanes Calvin (1509-1564) merupakan tokoh reformasi kelahiran Prancis yang dipengaruhi
ajaran Martin Luther. Ia memisahkan diri dari Gereja Katolik Roma pada 1530. Calvin menjadi
pendeta di Jenewa, Swiss dan mendorong gerakan reformasi protestan yang dikenal dengan
Calvinisme di Prancis, Belanda, Skotlandia, Inggris, dan beberapa wilayah Jerman dan Eropa
Tengah. Karangan terpentingnya ialah Institutio religionis Christianae (Institusi Agama Kristen)
yang kemudian menjadi landasan doktrin banyak gereja-gereja Protestan non-Lutheran. Catholic
University of America, The New Catholic Encyclopedia, Vol. II, 890.
272
Dalmases ‘The Church in the Personal Experience of St. Ignatius’, 56.
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gereja. Pada masa inilah, Ignatius menulis “Pedoman kesepahaman dengan Gereja”
(LR 352-370).273
memandang Paus sebagai wakil Kristus di dunia. Apabila tidak ada kapal yang
keinginan Paus. Pada fase ini, idealisme mengikuti Yesus ditunjukkan dengan
“Yerusalem” yang baru. Roma dimaknai sebagai takhta wakil Kristus di dunia.
Inilah landasan dasar kaul ketaatan kepada Bapa Suci. Petrus Faber menyebutnya
teks pedoman kesepahaman dengan Gereja dalam Latihan Rohani. Pada fase
Prancis, salah satu teks penting yang ditulis Ignatius adalah “Pedoman
kesepahaman dengan Gereja”276. Pedoman ini dimuat dalam Latihan Rohani 352-
273
Dalmases ‘The Church in the Personal Experience of St. Ignatius’, 57.
274
Dalmases ‘The Church in the Personal Experience of St. Ignatius’, 58.
275
Dalmases ‘The Church in the Personal Experience of St. Ignatius’, 58.
276
Istilah “sentire cum Ecclesia” ini tidak berasal murni dari Ignatius. Pada naskah autograf, ia
memberi judul “Para el sentido verdadero que en la Yglesia militante debemos tener, se guarden
las reglas siguientes” yang berarti “untuk memperoleh kepekaan sejati yang harus kita
pegang/punya dalam Gereja yang berjuang, hendaknya kita menjaga aturan-aturan yang berikut.”
Untuk memperoleh pengesahan Paus Paulus III, teks ini diterjemahkan menjadi“Regulae aliquot
servandae, ut cum orthodoxa Ecclesiae vere sentiamus.” Sejak itu, dikenal istilah “Sentire cum
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
370. Latihan Rohani ditulis sebagai catatan perjalanan rohani Ignatius di Manresa
sejak 1521. Sebagian besar teks sudah ditulis pada saat Ignatius meninggalkan
Manresa. Namun, Ignatius belum menuliskan Pedoman ini hingga masa kuliahnya
di Paris.277
bukanlah traktat teologi dan hanya disarankan kepada retretan yang dirasa
pedoman ini dimaksudkan bagi retretan yang sesampainya tiga puluh hari merasa
tergugah akan kasih Kristus dan kerajaan-Nya dan mendengar panggilan untuk
mewartakannya, bahkan di kalangan tak beriman atau yang lemah iman Katoliknya.
Pedoman ini juga diperuntukkan bagi siapa saja yang bertugas sebagai pelayan
Sabda, karena pedoman ini secara langsung melawan gagasan heresi zaman itu.278
Paris pada 1528-1534 dan aturan 14 sampai 18 ditulis di Roma sebelum 1541.
Patokan ini lahir bukan hanya dari pelbagai kecurigaan atas Ignatius dan
Ecclesia.” Kieser, Berhard, “Sentire cum Ecclesia: bagaimana Menterjemahkan Suatu Semboyan”
dalam Hartono Budi dan M. Purwatma (ed.), Sentire cum Ecclesia: Bakti Membangun Gereja yang
Hidup, (Yogyakarta: Kanisius, 2005), 50; Ganss, “St. Ignatius’ Rules for Thinking with the Church”,
12.
277
Ganss “St. Ignatius’ Rules for Thinking with the Church”, 15
278
The Official Directory of 1599, Chapter 38, [271]. William J. Walsh, On Giving the Spiritual
Exercises: The Early Jesuit Manuscript Directories and the Official Directory of 1599, (St. Louis:
The Institue of Jesuit Sources, 1996), 346.
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kelompoknya sebagai bagian dari alumbrados279 tetapi juga karena nilai positif
pedoman rohani individu. Ignatius menyediakan anjuran praktis yang dapat ditarik
sebagai pedoman pribadi guna membantu orang menghidupi relasi dengan Kristus
melalui kepercayaan dan praktik hidup menggereja. Asumsi Ignatius ialah bahwa
orang yang sudah melakukan meditasi sebelumnya akan dipenuhi dengan rasa cinta
akan Kristus dan berniat melayani-Nya lebih baik. Maka, rasa cinta itu haruslah
menjadi satu dengan tindakan. Ignatius menyebut Gereja secara afektif sebagai
“mempelai sejati Kristus Tuhan kita” dan “bunda Gereja kita yang kudus”. Dengan
yang tampak secara institusional yang berpusat di Roma, yang tampak dalam
paroki-paroki, dan juga dalam pribadi uskup, imam, religius, dan para awam
anggotanya.281
Ignatius menyebutkan tentang ibadat harian, pengakuan dosa, hidup membiara dan
279
Alumbrados adalah sekelompok orang yang mengaku telah menerima pencerahan langsung
dari Roh Kudus dan tidak mengakui otoritas selain Roh Kudus. Atas ajarannya yang menjurus pada
kesesatan ini, mereka diburu oleh inkuisisi Gereja Katolik. Joseph F. Conwell, Impelling Spirit, 408.
280
Ganss, “St. Ignatius’ Rules for Thinking with the Church”, 16; Gerald O’Collins, “A
Contemporary Reading of the ‘Rules for Thinking with the Church’”, CIS, Vol. XIV, 1983, No. 44,
99.
281
Ganss, “St. Ignatius’ Rules for Thinking with the Church”, 14-15.
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kaul-kaulnya, memuji relikui, indulgensi, ziarah, aflat perang salib, puasa, vigili,
hiasan gereja, patung para kudus, dan perintah gereja. Semuanya dipandang sebagai
mengacu pada gereja dalam arti nyata, bukan gereja abstrak. Gereja mengandung
umat, struktur, bangunan, dan pemimpin. Ia melihat banyak waligereja yang tidak
teologi apa yang dapat membantu orang menjadi putra-putri sejati Gereja. Ia
diperdebatkan di kalangan para ahli. Bagian ini memuat cakupan perdebatan pada
predestinasi dengan usaha manusia, rahmat dan kebebasan, cinta dan rasa takut, dan
282
Coathalem, Ignatian Insights, 302.
283
Teologi positif bertujuan mencari dan menjelaskan hubungan antara konteks teologi
dogmatik kontemporer dengan sumber pewahyuan. Teologi positif meliputi bidang (1) eksegesis,
yakni ilmu yang menjelaskan kebenaran pewahyuan dalam konteks historis awalnya; (2) teologi
biblis, yakni ilmu yang menjelaskan perkembangan wahyu dalam keseluruhan konteks Kitab Suci;
(3) teologi dogmatik, yakni ilmu yang menjelaskan perkembangan wahyu dan memahaminya
dengan sejarah pewahyuan dan konteks dogmatik-teologi zaman ini. Catholic University of
America, The New Catholic Encyclopedia, Vol. XIII, 907.
284
Teologi skolastik menitikberatkan peranan metafisika daripada sejarah keselamatan manusia.
Metode teologinya menerapkan penggunaan akal budi untuk mengatasi persoalan filsafat, teologi,
dan hukum kanonik. Teologi ini berkembang pada abad kelima hingga awal zaman modern. Tokoh
yang berpengaruh ialah Agustinus, Anselmus Canterbury, Bonaventura, Albertus Magnus, Thomas
Aquinas, Petrus Abelardus, dan Petrus Lombardus. Catholic University of America, The New
Catholic Encyclopedia, Vol. XII, 747-748.
285
Coathalem, Ignatian Insights, 304.
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
masalah ini. Ia tidak meminta retretan membiarkan diri larut dalam arus zaman,
namun tetap waspada dan menyikapinya dengan kebijaksanaan dan diskresi. Sikap
ini berakar mendalam pada sikap kemuridan pada seluruh ajaran Gereja.286
Bagian ini akan membahas pemikiran teolog Katolik dari Amerika Serikat,
merupakan salah satu teolog Amerika paling berpengaruh sebelum, saat, dan
sesudah Konsili Vatikan II (1962-1965). Dulles menulis lebih dari 850 artikel dan
kehormatan. Di Amerika Serikat, tidak ada seorang teolog Kristen Protestan dan
Avery Robert Dulles dilahirkan pada 24 Agustus 1918 di Auburn, New York
dari pasangan John Foster Dulles (1888-1959) dan Janet Pomeroy Avery (1891-
286
Coathalem, Ignatian Insights, 307.
287
Carey, Avery Dulles, SJ, xi.
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1969). Dulles berasal dari latar belakang keluarga besar pendeta Presbiterian dan
(1924-1930). Pada usia dua belas tahun, Dulles dikirim belajar oleh keluarganya ke
Wallingford, Connecticut hingga lulus tahun 1936.290 Karena menaruh minat pada
sejarah dan kebudayaan abad pertengahan dan Renaisans, Dulles memilih kuliah di
Pada 1941-1946, Dulles masuk dinas tentara Angkatan Laut Amerika Serikat
Laut Tengah. Ia berhenti dari dinas militer dengan pangkat terakhir sebagai letnan.
Setelah keluar dari angkatan laut, Dulles memutuskan bergabung dengan Novisiat
Serikat Yesus St. Andrew, Poughkeepsie, Provinsi New York pada Agustus
1951) hingga meraih gelar lisensiat.294 Tiga tahun berikutnya, Dulles ditugaskan
288
Carey, Avery Cardinal Dulles, SJ, 1, 9.
289
Carey, Avery Cardinal Dulles, SJ, 14-15.
290
Carey, Avery Cardinal Dulles, SJ, 19.
291
Carey, Avery Cardinal Dulles, SJ, 35.
292
Carey, Avery Cardinal Dulles, SJ, 57.
293
Carey, Avery Cardinal Dulles, SJ, 96-97.
294
Carey, Avery Cardinal Dulles, SJ, 104.
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dulles di Woodstock College. Pada akhir tahun ketiga teologi, 16 Juni 1956, Dulles
menerima tahbisan imamat dari Kardinal Francis Spellman dari New York di
Office” yang mengkaji dasar dan peranan tugas kenabian dalam tradisi klasik
Maryland.296
bersama dengan keuskupan lain, para pendeta dan Dewan Gereja Kristen. Sesudah
Konsili Vatikan II, Dulles ditunjuk sebagai penasihat bagi Sekretariat Kepausan
bagi Umat Non-Kristiani (kini Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama) dari
1966-1973. Tugas sekretariat ini ialah mempelajari ateisme dan memajukan dialog
Society, dan menjadi dosen tamu di Boston College dan University of Notre Dame.
295
Carey, Avery Cardinal Dulles, SJ, 130.
296
Carey, Avery Cardinal Dulles, SJ, 145.
297
Carey, Avery Cardinal Dulles, SJ, 257.
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pada usia tujuh puluh tahun, Dulles memutuskan pensiun mengajar dari universitas
nasihat bagi prefek Kongregasi Ajaran Iman, Kardinal Joseph Ratzinger (kemudian
Paus Benediktus XVI). Selain itu, Dulles menjadi dosen tamu di Universitas
Pada usia delapan puluh dua tahun, Dulles diangkat oleh Paus Yohanes
Paulus II sebagai kardinal. Dulles pada saat itu berasal dari kalangan imam sehingga
membutuhkan dispensasi khusus agar tetap menjadi imam dan melanjutkan karya
antara empat puluh empat kardinal yang dilantik dalam konsistori tersebut.301
Katolik pasca Konsili Vatikan II, dan aneka konflik dengan otoritas Gereja, menjadi
Gereja, sejak 1964 Dulles sudah dikenal sebagai ahli penafsiran pembaruan Konsili
298
Carey, Avery Cardinal Dulles, SJ, 391.
299
Carey, Avery Cardinal Dulles, SJ, 445.
300
Carey, Avery Cardinal Dulles, SJ, 515.
301
Carey, Avery Cardinal Dulles, SJ, 518.
302
Carey, Avery Cardinal Dulles, SJ, 574.
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perkembangan dan perubahan paradigma yang terjadi dalam sejarah dan teologi.
Pendekatan ini juga berguna untuk memahami pluralisme dalam teologi. Pada
1971, Dulles diminta membuat tulisan teologi mengenai Gereja yang bermaksud
kerigmatik, dan pelayan yang nantinya menjadi cikal bakal Model-model Gereja.
Teologi Dulles tidak hanya memuat landasan biblis dan historis mengenai Gereja
model (tipe ideal Gereja) dan menempatkannya pada relasi dialektis untuk
Draf pertama Models of the Church ditulis pada 1972 dan kemudian
diterbitkan pada 1974. Buku ini menawarkan pluralisme teologi “yang bersifat
model atau gambaran atau teologi Gereja (Protestan, Katolik, dan sebagainya)
dalam dialog satu sama lain guna mengatasi pandangan sempit mengenai Gereja.304
Dengan pendekatan model, Dulles percaya bahwa umat beriman akan berlatih
mengenai toleransi dan hidup dalam situasi masa kini yang ditandai dengan
pluralisme, kebinekaan, polarisasi, dan konflik. Gereja tidak bisa dipahami dan
303
Carey, Avery Cardinal Dulles, SJ, 252.
304
Carey, Avery Cardinal Dulles, SJ, 253.
305
Di wilayah sains, “model” disebut Thomas Kuhn dengan (1922-1996) istilah “paradigma”.
Sebuah gambaran mengenai Gereja menjadi paradigma ketika berhasil dibenamkan dalam tradisi
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dari satu paradigma ke paradigma lain: dari societas perfecta di zaman pasca-
Reformasi, tubuh mistik pada era 1940-1950-an kepada umat Allah pada era
dalam Gereja. Gambaran atau model berguna secara reflektif dan kritis
memberikan kontribusi bagi kesatuan Gereja Katolik dan komunitas kristiani lain
“Saya ingin menjaga agar rupa-rupa pilihan eklesiologi tetap hadir di dalam
Gereja saat ini. Terlalu banyak umat beriman, bahkan para teolog,
menganggap bahwa Gereja identik dengan konsep mereka sendiri mengenai
Gereja, dan mereka menjadi imperialistik, intoleran, dan tidak bisa
mengapresiasi kebaikan pihak lain. Saya menawarkan keterbukaan dan
dialog, dan setia kepada tujuan Konsili Vatikan II dan cara saya
menafsirkannya.”307
Pada edisi pertama bukunya (1978), Dulles menulis lima model Gereja
Pada edisi yang diperluas, (1986) Dulles menambahkan satu model lagi, yakni
Gereja sebagai komunitas para murid. Model ini tidak menggantikan kelima model
biblis dan sejarah dan mengatasi aneka pertanyaan ideologis dan praktis. Carey, Avery Cardinal
Dulles, SJ, 254.
306
Carey, Avery Cardinal Dulles, SJ, 254.
307
Carey, Avery Cardinal Dulles, SJ, 620.
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Scientific Revolutions.309 Kuhn menyatakan bahwa tidak ada suatu paradigma yang
paradigma. Anomali yang muncul diselesaikan dengan paradigma yang baru, bukan
berubah karena revolusi sains. Jika referensi pada suatu istilah teoretis dibakukan
oleh gugusan besar teori, maka referensi istilah sebelumnya akan berubah.310
misteri yang melampaui gambaran manusiawi dan rumusan teologis tertentu. Pada
seminari dan perguruan tinggi Katolik dan Protestan.312 Buku ini juga menjadi salah
308
Buku yang dipergunakan dalam tesis ini ialah Model of the Church, expanded edition, (New
York: Image Books, 2014). Bab mengenai model keenam berjudul “The Church: Community of
Disciples” pertama kali diterbitkan sebagai artikel pada jurnal Philosophy and Theology Vol. 1, No.
2, Fall 1986 dengan judul “Community of Disciples as a Model of Church.”
309
Carey, Avery Cardinal Dulles, SJ, 254.
310
James A. Marcum, Thomas Kuhn’s revolutions: A historical and an evolutionary philosophy
of science? (London-New York: Bloomsbury Academic, 2015), 152.
311
Carey, Avery Cardinal Dulles, SJ, 254.
312
Carey, Avery Cardinal Dulles, SJ, 255.
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
satu buku eklesiologi yang diterima dengan baik dan dipakai secara luas di
Indonesia. Penulis berpendapat bahwa visi Dulles masih relevan dalam membangun
akhir Abad Pertengahan dan sekitar Kontra-Reformasi, ketika para teolog dan
313
Dulles, Models of the Church, 27.
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
“Gereja yang sempurna dalam dirinya sendiri sehingga ia berbeda dari dan
Kitab Suci, seperti Tubuh Kristus (Rm 12) dan Umat Allah (1Kor 12). Setelah
kepada penelusuran sumber Kitab Suci dan Bapa-bapa Gereja. Pada tahun
mendefinisikan Gereja sebagai Tubuh Mistik Kristus dan gereja itu identik
314
Dulles, Models of the Church, 29.
315
Dulles, Models of the Church, 42.
316
Dulles, Models of the Church, 44.
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menyatakan bahwa Gereja Kristus atau Tubuh Mistik adalah Gereja Katolik
Roma.317
Ada dua aspek dalam Gereja, yakni lahiriah dan batiniah. Antara unsur
ilahi dan manusiawi Gereja tidak bisa dipisahkan. Gagasan Gereja sebagai
sakramen diajukan sebagai sintesis untuk memahami ciri tersebut. Para teolog
pernyataan Gereja sebagai sakramen. Gagasan ini juga kerap muncul dalam
Teologi yang termuat dalam model ini adalah bahwa paham sakramen
317
Dulles, Models of the Church, 45.
318
Contohnya ditemukan dalam LG 9, 48; SC 26; AG 5; GS 42. Dulles, Models of the Church,
56.
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
akan hakikat dan makna sejati dari rahmat anugerah Allah dalam Yesus
Kristus.320
terbatas pada orang yang menyandang simbol Kristen atau biblis. Gereja
Gereja membenarkan bahwa orang lain di luar orang Kristen juga menerima
rahmat Allah melalui Kristus. Model ini memberikan jangkauan yang luas
kepada karya dan rahmat ilahi di luar batas Gereja institusional tanpa
mewartakannya. Model ini berpusat kepada Yesus Kristus dan Kitab Suci
mistik.322
319
Dulles, Models of the Church, 60.
320
Dulles, Models of the Church, 64.
321
Dulles, Models of the Church, 65.
322
Dulles, Models of the Church, 68-69.
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
jaminan atau syarat bagi keselamatan yang dijanjikan Allah dalam Yesus
pewartaan itu sendiri. Oleh karena itu, Gereja berfungsi mewartakan Kabar
didasarkan pada tradisi para nabi Perjanjian Lama dan surat-surat Paulus,
tanggung jawab umat beriman untuk membangun masyarakat yang lebih baik
di tengah dunia.324
323
Dulles, Models of the Church, 76.
324
Dulles, Models of the Church, 79.
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berbagai cara.325
spiritual dan material bagi orang yang membutuhkan. Kata diakonia, yakni
salah satu istilah yang penting dalam Perjanjian Baru, pada awalnya meliputi
bahwa Gereja akan mengubah institusi sosial seperti perbudakan, perang, atau
penjajahan Romawi.326
Dalam Kitab Suci, konsep kerajaan Allah sebagai damai dan keadilan
bagi semua tidak berkaitan langsung dengan keterlibatan Gereja bagi urusan
Kemajuan ini layak dipuji tetapi konsep pelayanan Gereja harus didefinisikan
secara hati-hati agar kekhasan identitas dan perutusan Gereja tetap hidup.327
325
Dulles, Models of the Church, 90.
326
Dulles, Models of the Church, 92.
327
Dulles, Models of the Church, 94.
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dapat dilihat sebagai varian dari model persekutuan. Meski gagasan ini tidak
mengandung relasi antara Gereja dan Kristus dan memuat jembatan bagi
Dasar-dasar model Gereja ini dapat ditelusuri dari Perjanjian Baru dan
lebih merupakan kumpulan orang yang dipilih dalam persekutuan umat lain
328
Dulles, Models of the Church, 198.
329
Dulles, Models of the Church, 199.
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
model Gereja Avery Dulles, pada bagian ini penulis hendak menganalisis tiga surat
mengarahkan penulis untuk mengangkat model institusi dan pewarta sebagai yang
relasi yang baik dengan para pemangku hierarki. Misi bagi umat Katolik di Irlandia,
permintaan menjadi teolog kepausan di Konsili Trente, dan pendirian misi Jerman
merupakan tugas langsung dari Bapa Suci kepada Serikat Yesus yang dipimpin
Ignatius.
Kardinal Inggris, Reginald Pole dan menjadi perantara dengan Takhta Suci
330
Dulles, Models of the Church, 212.
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
“Begitu Pater berdua pergi dari Roma dan segera menuju ke Irlandia,
Pater harus menemui Bapak Kardinal Inggris…Jika Kardinal menyuruh
Pater menghadap Bapa Suci, Pater mungkin diberi surat-surat dari
Kardinal untuk diserahkan kepada Paus dan Kardinal Santa Croce, atau
setidaknya kepada Kardinal Santa Croce. Saya mohon Pater
menyampaikan salam saya kepada beliau. Jika Kardinal Inggris tidak
menyuruh Pater menemui Paus, setidaknya Pater akan mendapatkan
mandat khusus dari Kardinal Inggris untuk Irlandia, yang menunjukkan
apa yang terjadi dan apa tujuan dari Bapa Suci, sehingga orang Irlandia
akan mengakui otoritasnya. Jika diputuskan bahwa Pater harus bertemu
Paus, bawalah pula surat dari Kardinal” (Irl 1:2).
Dalam setiap pemberhentian, Ignatius meminta Yesuit untuk tetap
peristiwa yang dialami para Yesuit dan tujuan penulisan surat ialah demi
kemajuan iman atau rohani. Surat yang ditulis hendaknya lebih mengandung
berikut:
uskup dan imam yang melanggar panggilan dan tugas mereka. Apabila
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pejabat Gereja berlaku sangat buruk dan tidak dapat diperingatkan, Yesuit
untuk bekerja sama atau melibatkan orang lain yang memiliki kecakapan
diharapkan menjadi penggerak umat yang sesuai dengan arah dasar uskup
berikut:
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Takhta Suci. Informasi tersebut berupa nama dan alasan pemilihan orang
pejabat Gereja (Irl 2:17) dan para pejabat negara yang hidup keagamaannya
tidak baik (Irl 2:18). Dalam gagasan Ignatius, reformasi pemimpin Gerejani
para uskup, teolog, dan pemimpin religius yang menghadiri Konsili Trente.
Laínez dan Salmeron bersama para ahli teologi lain diberi kepercayaan untuk
sejak 1 Mei 1551 Laínez dan Salmeron dipercaya sebagai ahli teologi Bapa
Suci. Selain Laínez dan Salmeron, Le Jay dan Petrus Canisius hadir di Trente
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
baik di Konsili Trente. Salah satu tindak lanjut sesudah konsili ini ialah para
uskup meminta Serikat Yesus mendirikan kolese di Jerman dan Austria. 331
Trente. Sepanjang waktu mereka berhadapan dengan para petinggi Gereja dan
berdialog yang lebih efektif agar para Yesuit sampai kepada tujuan utama
Konsili:
Konsili Trente bukan hanya sebuah strategi tetapi juga proses pemahaman
diri yang hakiki terhadap Gereja. Ignatius melihat Konsili bukan sebagai
komunikasi akbar dan intensif. Oleh karena itu, ia menasihati para rekannya
331
Dalmases, Ignatius of Loyola, Founder of the Jesuits, 204.
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
komunikasi yang hangat dan penuh perhatian dengan anggota Konsili sama
menyangkut tiga aspek perutusan: merawat diri sendiri, melayani sesama, dan
relasi dengan Serikat Yesus. Bagian kedua dari surat kepada mereka yang
pergaulan Yesuit ialah dengan orang yang memiliki pengaruh tinggi dalam
menyatakan:
“Mereka haruslah orang yang lebih butuh dibantu dan memiliki jabatan
tinggi sehingga dapat memengaruhi orang lain karena wawasan dan hal-
hal yang dimilikinya. Mereka adalah orang yang cocok menjadi rasul.
Umumnya, setelah orang usai dibantu, mereka dapat membantu
sesamanya bagi kemuliaan Allah.” (Mis 5)
Ignatius meyakini bahwa Roh Allah membimbing dan memimpin
pengkhotbah, bapa pengakuan, dan guru agama dalam gereja. Roh bekerja
332
Wili Lambert, Directions for Communication: Discoveries with Ignatius Loyola, New York:
The Crossroad Publishing Company, 1999.
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kristus dan Kitab Suci sebagai saksi utama tentang Kristus.334 Gambaran Yesus
perutusannya sendiri.335
Irlandia. Pada masa itu, khotbah masih diberikan dalam bahasa Latin.336 Salah satu
tugas pokok sebagai utusan Paus adalah mengamati praktik khotbah para imam di
Irlandia. Apabila pewartaan Sabda Allah dinilai heretik dan membahayakan iman
umat Katolik, maka para Yesuit harus mengambil tindakan saksama. Demi
333
Michael J. Buckley, “Ecclesial Mysticism in the Spiritual Exercises of Ignatius”, dalam
Theological Studies, Vol. 56, 1995, 459.
334
Dulles, Models of the Church, 69.
335
Buckley, “Ecclesial Mysticism in the Spiritual Exercises of Ignatius”, 451.
336
“Sambil menunggu balasan, Pater dapat serajin mungkin mendengarkan pengakuan dosa dan
memberi latihan rohani dan bimbingan rohani. Seyogianya Pater Salmeron lekas memberi khotbah
dalam bahasa Latin setelah melakukan persiapan yang saksama” (Irl 1:9).
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kesatuan umat, penanganan kasus imam yang heretik harus dilakukan secara
Pokok kedua surat kepada Yesuit yang diutus ke Konsili Trente secara khusus
pengenalan dan cinta kepada Tuhan. Aspek kesepahaman dengan Gereja tampak
pada anjuran untuk menyebut konsili dan mengakhiri khotbah dengan doa untuk
konsili. Ia menuliskan:
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ketika Pater mengajar, ikutilah aturan yang sama dengan aturan berkhotbah.
Berusahalah untuk mengobarkan jiwa murid-murid Pater rasa cinta kepada
Pencipta dan Tuhannya. Jelaskan maksud bacaan yang didiskusikan dan
mintalah murid-murid Pater untuk berdoa seperti yang disebutkan di atas”
(Tre 9-10)
Di tengah upaya mereformasi Gereja, Ignatius melarang pokok-pokok
umum. Khotbah berisi polemik iman yang dibawakan bagi orang banyak dapat
melukai tujuan Konsili Trente. Ignatius menilai bahwa materi perbedaan teologis
gerejawi, dan hal-hal yang mendukung bertambahnya cinta akan Tuhan. Ignatius
meminta agar katekismus juga diberikan kepada anak-anak pada waktu yang tepat.
Pater harus mengajar katekismus kepada anak-anak pada waktu yang tepat.
Waktu yang disepakati dan tempat yang dipakai mungkin akan saling
berlainan. Mulailah dengan mengajarkan hal-hal mendasar dan jelaskanlah
sesuai dengan kebutuhan murid-murid Pater. Pada setiap akhir pelajaran,
ajaklah mereka berdoa untuk konsili (Tre 13).
Dalam paham Ignatius, pewartaan tidak hanya terjadi di mimbar tetapi juga
di tengah umat secara langsung. Yesuit bukan hanya bertindak sebagai teolog
Konsili tetapi diminta menyediakan waktu untuk mengajar agama dan melayani
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kunjungilah rumah sakit pada waktu yang paling sesuai sehingga tidak
merugikan kesehatan jasmani. Layanilah pengakuan dosa bagi papa miskin
dan hiburlah mereka, bahkan jika mungkin bawalah serta hadiah kecil.
Ajaklah mereka berdoa seperti yang telah saya anjurkan pada waktu mereka
melakukan pengakuan dosa. Karena Pater semuanya berjumlah tiga orang,
setiap orang harus bergiliran mengunjungi kaum miskin dua kali seminggu.
Doronglah mereka yang Pater kunjungi untuk sering mengaku dosa,
menerima komuni, atau mengikuti ekaristi. Berikanlah latihan rohani dan
aneka kesalehan lain, termasuk anjurkanlah mereka untuk berdoa bagi
konsili (Tre 8, 14, 15).
Oleh karena itu, ia menaruh perhatian pada cara berkomunikasi dengan orang
“Cara bertindak kita harus memasukkan usaha menjaga kehendak baik orang
yang kita hadapi dengan kata-kata yang didasarkan pada kebenaran,
keutamaan, dan kehangatan berelasi serta menjaga kehendak baik orang yang
berpengaruh. Kita harus menggunakan kebijaksanaan suci dalam
menyesuaikan diri dengan semua orang. Kebijaksanaan macam ini benar-
benar akan diajarkan oleh Roh Kudus, tetapi kita sendiri dapat membantunya
dengan refleksi dan mencermatinya secara teliti (Mis 8).”
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
matang. Para Yesuit yang diutus Ignatius memiliki kualitas akademik dan rohani
yang matang. Namun, Ignatius tetap memberikan saran untuk merawat diri mereka
Model Gereja sebagai pewarta tidak pernah terpisahkan dari ciri mistik
keakraban jiwa dengan Tuhan. Hal ini salah satunya dapat ditemukan dalam kata
ganti yang dipilih untuk menerangkan Gereja dalam teks-teksnya, yakni mempelai
337
Buckley, “Ecclesial Mysticism in the Spiritual Exercises of Ignatius”, 453.
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam tiga surat Ignatius dalam konteks dan gerak Gereja masa kini. Dokumen-
dokumen Gereja membantu untuk memperteguh temuan data dari analisis teks
Ignatius dengan Gereja universal dari sisi Magisterium. Dengan langkah ini, penulis
berharap menemukan titik sambung antara kekayaan teks masa lalu dengan konteks
zaman ini.
Gereja memiliki ciri yang kelihatan dan sekaligus rohani. LG menyatakan: “Melalui
Gereja, Kristus melimpahkan kebenaran dan rahmat kepada semua orang. Adapun
serikat yang dilengkapi dengan jabatan hirarkis dan Tubuh mistik Kristus,
338
Istilah “mempelai Kristus” berasal dari eklesiologi St. Bernardus. Ia menemukan referensi
ini pada gagasan Paulus menganei hubungan Kristus dan jemaat dalam Ef. 5:32. Buckley, “Ecclesial
Mysticism in the Spiritual Exercises of Ignatius”, 455.
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kelompok yang nampak dan persekutuan rohani, Gereja di dunia dan Gereja yang
melainkan semua itu merupakan satu kenyataan yang kompleks, dan terwujudkan
karena perpaduan unsur manusiawi dan ilahi.” Gereja Katolik tidak memungkiri
itu pun terdapat banyak unsur pengudusan dan kebenaran, yang merupakan karunia-
karunia khas bagi Gereja Kristus dan mendorong ke arah kesatuan katolik” (LG 8).
seluruh Tubuh” (LG 18). Para pelayan Gereja, dengan martabat kristiani, berusaha
dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tersebut dan dengan demikian mencapai
keselamatan. Sebagaimana pernah diungkapkan pada bab dua, kata “tubuh” berakar
pada gagasan Paulus yang mengacu kesatuan yang kelihatan antara umat beriman
LG mengambil dasar lain dari karya Yesus bersama para rasul. Yesus
mengangkat dua belas orang, untuk ikut serta dengan-Nya dan mewartakan
Kerajaan Allah (lih. Mark 3:13-19; Mat 10:1-42). Para Rasul itu (lih. Luk 6:13) di
bentuk-Nya menjadi semacam dewan atau badan yang tetap. Sebagai ketua dewan
diangkat-Nya Petrus, yang dipilih dari antara mereka (lih. Yoh 21:15-17). Para rasul
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kemudian kepada semua bangsa (lih. Rom 1:16), supaya mereka, dengan
Nya, serta menguduskan dan memimpin mereka (lih. Mat 28:16-20; Mrk16:15; Luk
24:45-48; Yoh 20:21-23) (LG 19). Agar dapat menjalankan perutusan pewartaan
Injil Yesus Kristus kepada segala bangsa (Mat 28:20), disusunlah himpunan yang
disusun secara hierarkis (LG 20). Hierarki apostolik juga berfungsi sebagai
yang satu dan tunggal. Untuk membantu melaksanakan tugas Yesus Kristus
belas rasul. Di antara kedua belas rasul itu, Petrus diberi kedudukan istimewa.
pengakuan iman yang satu, dalam perayaan bersama ibadat ilahi, dan dalam
Ada dua jenis perpecahan yang terjadi dalam Gereja. Yang pertama yakni
339
Matthew L. Lamb dan Matthew Levering (ed.), Vatican II: Renewal within Tradition, (New
York: Oxford University Press, 2008), 38.
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
konfesional (menyangkut ikrar iman), terceraikan dari Takhta Suci di Roma (UR
13).
Secara umum, Gereja Katolik tidak meminta umat kristiani lain bersepakat
untuk bersatu dengan institusi Gereja pada masa lalu. UR lebih menekankan
sebagai “tujuan kudus” yang tidak dapat dicapai oleh “daya kekuatan manusiawi”
sehingga membutuhkan lebih banyak doa dan pertobatan. Oleh karena itu,
Ecclesia yang dikeluarkan oleh Kongregasi Iman (15 Mei 2016). Dokumen ini
tahbisan) dan karismatis (dilandasi gerakan Roh Kudus) dalam hidup dan perutusan
Gereja. Sebelum dan sesudah Konsili Vatikan II, muncullah aneka gerakan hidup
kristiani, baik yang berwujud gereja karismatis maupun perserikatan rohani. Dalam
mengenal dan menilai aneka karisma yang tumbuh di antara umat Allah tersebut
(IE 1). Untuk itu, Gereja bermaksud memberi pedoman teologis dan eklesiologis
340
Lamb, Vatican II, 328.
341
Lamb, Vatican II, 333.
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan gereja kasih (church of charity). Institusi juga pada dasarnya berlandaskan
dimensi ini menghadirkan misteri dan karya keselamatan Yesus Kristus di dunia
(IE 13).342
Paus Paulus VI tentang Pewartaan Injil dalam Dunia Modern (Evangelii Nuntiandi).
Vatikan II. Tujuan Konsili tersebut dirumuskan secara definitif untuk membuat
Gereja yang hidup pada abad kedua puluh menjadi semakin sesuai untuk
mewartakan Injil kepada umat manusia. Dokumen ini juga muncul sebagai imbauan
apostolik atas pasca sinode para uskup dengan tema “Pewartaan di dunia modern”
342
Agar dapat menjamin kesatuan gerakan dan kelompok yang dengan institusi Gereja, IE
memberikan delapan kriteria: a) memiliki panggilan pada kekudusan; b) berkomitmen menyebarkan
Injil; c) setia kepada syahadat iman; d) memiliki ikatan dengan Gereja semesta; e) mengakui bahwa
elemen dalam Gereja saling melengkapi; f) menerima pertimbangan diskresi dengan rendah hati; g)
adanya buah roh seperti kasih, sukacita, damai, dan kedewasaan manusiawi; h) memiliki dimensi
sosial dari pewartaan (IE 18).
343
EN 2-3. Evangelii Nuntiandi, Imbauan Apostolik Bapa Suci Paulus VI tentang karya
pewartaan Injil dalam zaman modern. Jakarta: Dokpen KWI, 1990.
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Nuntiandi merupakan dokumen pastoral paling penting yang terbit sesudah Konsili
Vatikan II.344
Dasar pemikiran model Gereja sebagai pewarta menurut dokumen ini adalah:
(1) Gereja lahir dari kegiatan Yesus dan dua belas rasul mewartakan Injil Gereja
adalah hasil yang wajar dan paling kelihatan dari kegiatan ini (Mat 28:19); (2)
Karena Gereja lahir sebagai konsekuensi perutusan, ia sendiri diutus oleh Yesus.
Gereja memperpanjang dan melanjutkan Yesus (LG 8, AG 5); (3) Gereja itu
pewarta Injil, tetapi mulai dengan mengalami pewartaan itu sendiri. Gereja terus
menerus perlu mengalami pewartaan kalau ingin tetap segar, teguh, dan kuat untuk
mewartakan Injil; (4) Gereja ialah perbendaharaan warta gembira yang harus
maupun para Rasul, dan jalan menuju keselamatan semuanya dipercayakan kepada
Gereja. Isi Injil sebagai warisan hidup yang amat berharga bukan untuk
disembunyikan saja melainkan untuk diwartakan; (5) Karena diutus dan mengalami
pewartaan, Gereja sendiri mengutus para pewarta Injil. Pewartaan bukan mengenai
diri mereka sendiri atau gagasan-gagasan pribadi mereka, melainkan Injil (2Kor
4:5). Gereja dan para pewarta bukanlah penguasa mutlak atau pemilik Injil,
sehingga tidak boleh menyampaikan sesuka hati mereka sendiri. Mereka harus
menegaskan sekali lagi bahwa tugas untuk mewartakan Injil kepada segala bangsa
344
“To Have Courage and Prophetic Audacity”, Dialogue of Pope Francis with the Jesuits
gathered in the 36th General Congregation, 24 Oktober 2016. Documents of General Congregation
36 of the Society of Jesus, (Rome: Society of Jesus, 2017), 51.
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
merupakan rahmat, panggilan, dan identitas yang khas dan terdalam bagi Gereja.
EN lebih lanjut menyatakan bahwa Gereja ada untuk mewartakan Injil, yakni untuk
berkhotbah dan mengajar, menjadi saluran kurnia rahmat, untuk mendamaikan para
pendosa dengan Allah dan mengabadikan kurban Kristus di dalam misa, yang
merupakan kenangan akan kematian dan kebangkitan-Nya yang mulia (EN 14).
Dokumen kedua yang dirujuk penulis ialah konstitusi pastoral tentang Gereja
di dunia dewasa ini (Gaudium et Spes). Dokumen ini disebut “konstitusi pastoral”
karena bermaksud menguraikan hubungan Gereja dengan dunia dan umat manusia
kekudusan.
zaman (signa temporum): “Gereja selalu wajib menyelidiki tanda-tanda zaman dan
menafsirkannya dalam cahaya Injil … Maka perlulah dikenal dan dipahami dunia
gembira tentang Kristus dan kebudayaan manusia. Dengan kata lain, pewartaan
Injil zaman ini harus berhubungan dengan dialog budaya atau berjalan dua arah.
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengenai tentang pewartaan Injil kepada dunia dewasa ini.345 Konteks terdekat
yang melatarbelakangi dokumen ini ialah sinode para uskup pada 7-28 Oktober
merupakan seruan yang ditujukan bagi semua, termasuk bagi yang menolak
Kristus. Setiap orang kristiani diminta menunjukkan sukacita hidupnya sebagai cara
pewartaan Injil. Gereja bertumbuh tidak melalui upaya penyebaran agama belaka
EG memberi rujukan mengenai seperti apa kualitas diri pewarta. Karena Injil
merupakan kabar gembira, maka Injil mengajak untuk bersukacita dan diwartakan
dengan sukacita. Para nabi Perjanjian Lama, Santa Perawan Maria, dan para rasul
menyerukan sukacita Injil dengan kesaksian hidup mereka (EG 4-5). Pemenuhan
hidup kristiani yang autentik terwujud dengan pemberian kabar baik (pewartaan)
kepada sesama. Kabar baik tersebut dibagikan bukan dari model pewarta yang
murung, putus asa, tidak sabar atau kuatir, tetapi dari pelayan Sabda yang hidupnya
345
Paus Fransiskus, Evangelii Gaudium, diterjemahkan oleh Dokpen KWI, (Jakarta: Dokpen
KWI, 2014).
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
semarak dengan semangat, yang telah menerima lebih dulu sukacita Kristus (EG
10).
Yesus (Mat 28:19-20). Salah satu hal yang lebih ditekankan EG dibandingkan EN
ialah ajakan Gereja untuk “bergerak keluar” menjangkau seluruh periferi yang
memerlukan terang Injil (EG 20, 24, 46, 49, 120). Untuk itu, pewarta Injil
mewartakan Injil dengan kata dan perbuatan dalam hidup orang sehari-hari. Ia harus
yang dipergunakan Paus Fransiskus ialah agar para pewarta Injil memiliki “bau
domba” dan domba pun mau mendengarkan suara mereka, khususnya kepada yang
Allah. Seluruh pewartaan didasarkan pada Sabda dan Kitab Suci merupakan sumber
membiarkan diberi warta Injil. Pewartaan Sabda Allah, terutama dalam perayaan
yang hidup dan efektif, mempersiapkan penerimaan sakramen, dan dalam sakramen
Paus mengingatkan bahwa pewartaan juga memiliki dimensi sosial. Untuk itu,
juga menyangkut jalan dialog: dialog dengan negara, dialog dengan masyarakat
(kebudayaan dan ilmu pengetahuan), dan dialog dengan umat beragama lain (EG
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
238). Secara khusus, mengenai hubungan dengan umat gereja lain, EG mendukung
dipandang sebagai rekan peziarah yang berjalan berampingan satu sama lain. Arah
4.5 Rangkuman
mengikuti Kristus di hadapan Gereja. Untuk mengabdi Kristus secara lebih baik
lewat Gereja-Nya, Ignatius berpaling kepada Bapa Suci, wakil Kristus di dunia.
Hugo Rahner menyatakan bahwa tiga serangkai nilai bagi Ignatius adalah Tuhan,
Gereja, dan ketaatan. Secara tegas, Hugo Rahner berpendapat bahwa transformasi
mistik Manresa telah mengubah Ignatius dari peziarah dan peniten menjadi manusia
Ignatius sebagai imam dan pimpinan umum Serikat Yesus. Elemen doktrinal
346
Rahner, The Spirituality of St. Ignatius Loyola, 55.
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam menganalisis tiga surat Ignatius. Ada rupa-rupa gambaran Gereja dalam
kekinian penafsir memberi makna pada peristiwa dalam teks itu. Berdasarkan
penulis menyimpulkan bahwa tiga teks surat Ignatius lebih condong kepada model
Model Gereja sebagai institusi sangat menonjol dalam tiga surat Ignatus.
Ignatius bermaksud menjaga kesatuan Gereja Katolik Roma yang terpecah belah
karena Reformasi Protestan dan Anglikan. Gereja Katolik Roma harus memiliki
karakter yang jelas sehingga tidak dikaburkan dengan gereja-gereja lain. Salah satu
Gereja setempat (Irl 1:2; 1:5; 2:3-5; Mis 5). Kesediaan Ignatius mendukung Konsili
Gereja hierarkis. Para Yesuit yang diutus ke Trente berperan sangat penting dalam
Model Gereja sebagai pewarta juga sangat tampak dalam tiga surat Ignatius.
dan meneguhkan umat Katolik di daerah rawan, Ignatius lebih bersifat inklusif
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
devosi daripada polemik perbedaan ajaran. Umat dikenalkan mengenai konsili dan
memutuskan sarana rohani lain yang lebih cocok digunakan di daerah misi. Ada
begitu banyak cara untuk mewartakan Yesus Kristus. Sesuai dengan situasi
setempat, Yesuit diminta memilih cara pewartaan yang lebih unggul dan sesuai.
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bisa menggunakan semua yang dirasa lebih efektif dan lebih kita akrabi” (Mis
7).
nyata dengan pewartaan. Gereja tidak mewartakan dirinya sendiri dan demi dirinya
sendiri tetapi demi Yesus Kristus, yang memberikan perutusan kepada mereka.
Antara model kelembagaan dan perutusan saling terkait secara mendalam. Dalam
diperlawankan dengan institusi. Yang rohani dilayani oleh yang institusional dan
Gereja dalam tiga surat Ignatius tampak dalam model institusi dan pewarta. Dengan
Institusi membantu pewartaan Yesus Kristus di dunia dan pewartaan Sabda harus
tiga suratnya tidak berlawanan dengan gerak model Gereja sebagai institusi dan
pewarta di zaman ini. Dalam perkembangan sejarah, ciri ini tampak dalam hidup
Ignatius dan mempengaruhi cara bertindak Serikat Yesus. Warisan teologis Ignatius
347
“The mystical is served by the institutional, and in turn the mystical must inform and
characterize the institutional.” Buckley, “Ecclesial Mysticism in the Spiritual Exercises of
Ignatius”, 462-463.
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tangguh, misioner di tengah masyarakat Indonesia yang pluralis. Hal ini akan
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
5.1 Pengantar
informasi tertulis dari satu pihak kepada pihak lain. Pada awal kekristenan, surat
sudah dipergunakan oleh beberapa penulis Perjanjian Baru untuk membimbing dan
Roma. Melalui kanonisasi, beberapa surat yang memiliki nilai pewartaan atau
teologi yang mendalam dimasukkan dalam Kitab Suci. Pada zaman pasca Rasuli,
surat juga menjadi salah satu medium penyampaian pesan bagi jemaat. Bapa Gereja
seperti Ignatius dari Antiokhia dan Siprianus menulis surat-surat yang sangat tinggi
hingga zaman ini. Gereja Katolik menimba inspirasi teologi dari tulisan-tulisan
kehadiran Tradisi yang menghidupkan. Berkat Tradisi itu Gereja mengenal kanon
Kitab Suci dan dalam Tradisi itu, Kitab Suci dimengerti secara lebih mendalam dan
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Salah satu tokoh kristiani yang intensif mempergunakan sarana surat ialah
Ignatius Loyola. Sepanjang hidupnya, Ignatius menulis hampir tujuh ribu surat.
Lebih dari lima ribu surat Ignatius dialamatkan kepada rekan Yesuit. Ignatius juga
internal Serikat Yesus, Kongregasi Jenderal masa kini pun masih mempergunakan
inspirasi dari surat-surat Ignatius. Mengingat bobot dan nilai strategis surat-surat
menerangkan suatu pemikiran atau ajaran. Penulis memilih tiga surat Ignatius
sebagai sumber penelitian teologis, yakni surat kepada Yesuit di Irlandia, Trente,
Situasi sosial-politik dan religius pada era Ignatius berbeda dengan masa kini.
kepada kesadaran sejarah dan peranan aplikasi. Gadamer berupaya memahami dan
masa kini.
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
akademisnya yang relevan dan erat dengan tema pluralisme Gereja dan agama.
Melalui penelitian terhadap tiga surat Ignatius bagi para Yesuit di Irlandia,
Konsili Trente, dan daerah misi, tampak kehendak Ignatius untuk mengusahakan
Lutheranisme dan berusaha ambil bagian dalam upaya membela Gereja. Olah
karena itu, Ignatius mengirim para Yesuit ke pelbagai tempat sebagai tanggapan
atas kebutuhan mendesak Paus untuk memelihara iman Katolik dan kesatuan
dengan Gereja.
menaruh perhatian bagi kualitas Gereja lokal dan kesepahaman dengan Gereja
Katolik Roma. Ignatius memprioritaskan reformasi klerus, tata tertib ibadat dan
sakramen, dan pendidikan Katolik. Meskipun misi Irlandia tidak berakhir dengan
dari para bangsawan dan petinggi Gereja, Serikat menyempurnakan strategi misi
dengan berfokus pada pendirian kolese yang tidak hanya berfungsi sebagai lembaga
348
McCoog, The Society of Jesus in Ireland, Scotland, and England, 1541-1588, 41.
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari surat kepada kepada Yesuit yang diutus ke Konsili Trente penulis
bersifat komprehensif, baik dari segi teoretis (doktrinal) maupun praktis, melayani
sudah terdapat dalam Gereja Katolik daripada menyerang pokok perbedaan, bahkan
Dari surat kepada kepada Yesuit yang diutus ke misi, diperoleh prinsip
melayani sesama, dan berelasi dengan Serikat. Yang paling menonjol dalam
instruksi ini ialah prinsip adaptasi yang digerakkan oleh kebijaksanan (discernment)
pemikiran Ignatius mengenai cara-cara pembaruan Gereja dari dalam. Hal ini
Dalam kapasitas sebagai orang yang diberi mandat Paus, Ignatius meminta Yesuit
tidak segan memberi teguran bagi pemimpin dan orang Katolik yang menyimpang
165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis berpendapat bahwa ada dua model Gereja yang dominan. Model
Ignatius kepada ibu Gereja di bawah wakil Kristus di dunia. Pada saat itu, yakni
masa Reformasi, model institusi ini sangat mendesak dan signifikan. Ignatius
mendorong umat beriman dan para pejabat Gereja untuk menjunjung kesepahaman
antaranya adalah memeriksa cara pewartaan (Irl 2:7-8) dan lebih mewartakan
perihal keutamaan dan devosi daripada polemik perbedaan ajaran (Tre 9). Dengan
Akhirnya, dari analisis terhadap ketiga surat, disimpulkan bahwa tiga surat
kesepahaman dengan Gereja pada konteks abad keenam belas berbeda dengan
349
Kata interculturalidad belakangan jamak dipakai menjadi dokumen Pater Jenderal Serikat
Yesus, Arturo Sosa, SJ. Dalam pelbagai kesempatan, ia memakai kata ini untuk menunjukkan tanda-
tanda zaman ini. Kepada para Yesuit yang mengikuti misa syukur atas KJ 36, ia juga
memperkenalkan hal ini: “The Society of Jesus can grow only in collaboration with others, only if it
becomes the least Society that collaborates…[we need] to continue the complex work of providing
formation that would make of them true Jesuits, members of this multicultural body that is called to
testify to the richness of interculturalism as the face of humanity, created in the image and likeness
of God.” Homily for the Closure of the General Congregation 36, Rome, 12 November 2016.
Documents of General Congregation 36 of the Society of Jesus, 64.
166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
untuk membantu menganalisis tiga surat Ignatius kepada Yesuit di Irlandia, Trente,
dan misi. Dari penelitian tekstual terhadap tiga surat, ada dua model utama Gereja
Ignatius Loyola, yaitu model institusi dan pewarta. Intisari kesepahaman dengan
Gereja (sentire cum ecclesia) terkandung dalam model institusi dan pewarta ini.
Paradigma ini tidak berhenti pada zaman Ignatius tetapi masih bergulir dalam aneka
bentuk dokumen resmi Serikat Yesus zaman ini. Untuk memperjelas gagasan
tersebut, penulis akan menujukkan titik sambung antara karisma Ignatius dengan
mengemukakan bahwa Ignatius sadar bahwa seluruh Serikat dan setiap Yesuit
“berada dalam pelayanan bagi Tuhan (Deo militare) di bawah kesetiaan kepada
350
Semua pelayanan kita haruslah mengusahakan dibangunnya jembatan untuk memperkuat
perdamaian. Untuk melakukan itu kita harus masuk ke pemahaman lebih dalam mengenai misteri
kejahatan di dunia dan mendayagunakan kekuatan pandangan Allah yang rahim yang bekerja untuk
menciptakan manusia yang didamaikan, keluarga yang damai. (KJ 36, D. 1, No. 31)
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bapa Suci dan para penggantinya.” Sebab, dengan menaati wakil Kristus, Ignatius
komitmen dan kasih kepada gereja dan dunia, umat beriman, dan orang tak beriman
membentuk suatu serikat adalah membawa umat kepada Bapa dan Putra di dalam
Pengesahan dan peneguhan teks Serikat Yesus oleh Bapa Suci memiliki
menunjukkan dua pokok penting. Pertama, dari sudut pandang yuridis, status
Sementara, karena bersifat definitif, dokumen Takhta Suci atas Formula Institusi
tidak dapat diubah. Kedua, dari sudut teologis, tanpa bermaksud menjadi dogmatik,
Magisterium Gereja. Artinya, pada beberapa pokok substansial dokumen ini bebas
dari kesesatan ajaran. Ketaatan kepada Konstitusi menjadi suatu jaminan untuk
melulu, dengan Gereja mempelai-Nya, di bawah Sri Paus di Roma.”354 Lebih lanjut
351
Conwell, 315.
352
Conwell, 385.
353
Antonio de Aldama, An Introduction Commentary on the Constitutions, (Anand: Gujarat
Sahitya Prakash, 1989), 19.
354
KJ 33, D. 1, No. 7.
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cara yang serasi bagi zaman kita, di bawah terang Konsili Vatikan II. Dengan giat
dan kreatif, seluruh Serikat hendaknya berusaha bersatu padu dengan Gereja,
hamba pembawa sukacita Tuhan bagi umat Allah.”355 Makna di balik ungkapan ini
ialah ketaatan religius hanya dapat dipahami sebagai ketaatan dalam cinta. Dalam
pemahaman Ignatian, hal ini berarti menangkupkan cinta kepada Allah dengan cinta
“Tentang Membina Sikap Pelayanan yang Tepat dalam Gereja.” Pada masa
Gereja bukanlah suatu pelajaran buku sejarah. Hal itu adalah ikatan mistik yang
keenambelas. Karena pelayanan ini berakar dalam iman akan bimbingan Roh
Pada akhir dekret ini disebutkan kesatuan dengan institusi bukan hanya
bersifat praktis tetapi mistik: “Pelayanan Serikat kepada Gereja hanya akan menjadi
Kristiani bila berakar pada kesetiaan pada Dia yang memperbarui segalanya.
Pelayanan akan menjadi Yesuit hanya bila ada dalam kesatuan dengan pengganti
355
KJ 33, D. 1, No.. 8.
356
KJ 34, D. 11, No. 16.
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Petrus. Karena kesatuan ini telah memberi kita jaminan – bahkan tanda yang
dimensi sakramentalitas Gereja, tanda yang kelihatan akan cinta kasih dan
memilih studi sebagai cara untuk semakin menolong jiwa-jiwa dan karena tuntutan
dari institusi Gereja. Akhirnya, ia merasa yakin bahwa sesudah masa studinya, apa
(predicar en pobreza).358
mereka ialah agar Ignatius menempuh studi agar dapat berbicara mengenai
otoritas, Ignatius tidak lagi menemui kendala mengenai ortodoksi. Sekitar tahun
1537, ada catatan bahwa ia berkhotbah dalam bahasa Itali, Latin, Spanyol, dan
Prancis. Pada hari Minggu, ia juga berkhotbah di gereja paroki. Sebagian besar
357
KJ 34, D. 11, No. 28.
358
MI EPP I 96, Antonio de Aldama, The Constitutions of the Society of Jesus, Part VII:
Missioning, Anand: Gujarat Sahitya Prakash, 1990, 157. Conwell, Impelling Spirit, 143.
359
Para Dominikan di Salamanca mewawancarai Ignatius perihal khotbahnya. "Kalau
berkhotbah apa yang kamu katakan?" "Kami, kata si peziarah, sebenarnya tidak berkhotbah; hanya
secara kekeluargaan, kami omong mengenai perkara Allah, misalnya sesudah makan dengan orang-
orang yang mengundang kami." "Akan tetapi", kata pater itu, "apa yang kalian bicarakan mengenai
perkara Allah. Itulah yang ingin kami ketahui." Autobiografi, 65.
170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
merupakan salah satu bagian penting pewartaan Sabda. Ignatius dikenal sebagai
di Gereja dan kebutuhan mutlak dan fungsinya dalam Serikat Yesus. Tujuan
ada sarana lebih efektif selain pewartaan.361 Cardinal Vincenzo Carafa sebagai
belahan dunia mana pun, di Roma, dan di sekitarnya” sepanjang hidup mereka.362
Permohonan dan pemberian fakultas berkhotbah ini menunjukkan relasi erat pula
Dari Formula Institusi Serikat Yesus yang disahkan Paus Paulus III (1540),
kata pewartaan menempati posisi lebih awal daripada karya lain yang dikerjakan
Serikat. Sarana yang disebutkan dalam gugus pewartaan yakni khotbah dan segala
bentuk pelayanan Sabda Allah seperti latihan rohani, mengajar agama, dan
memberikan penghiburan rohani. Formula Institusi yang diteguhkan Paus Julius III
bentuk khotbah, pelajaran, dan pelayanan Sabda Allah, memberikan latihan rohani,
mengajar agama kristiani, dan penghiburan rohani.363 Pernyataan dokumen ini bagi
360
Thomas H. Clancy, The Conversational Word of God: A Commentary on the Doctrine of St.
Ignatius of Loyola Concerning Spiritual Conversation with Four Jesuit Texts, (St. Louis: The
Institute of Jesuit Sources, 1978), 9.
361
de Aldama, The Constitutions of the Society of Jesus, Part VII: Missioning, 158.
362
Conwell, Impelling Spirit, 148.
363
FI 1; de Aldama, The Constitutions of the Society of Jesus, Part VII: Missioning, 159.
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dunia modern dan keadilan di dunia. Dalam relasi iman dan penegakan keadilan,
kita mewartakan Kristus kepada manusia atau mewartakan Injil-Nya secara efektif,
bila kita sendiri tidak berkemauan keras untuk terlibat ke dalam usaha menegakkan
keadilan.”365
Perutusan Kristus” kami telah mengatakan bahwa “perutusan kita untuk pelayanan
iman dan penegakan keadilan hendaknya terbuka untuk mencakup pula sebagai
dan kami telah berulang kali menegaskan tidak dapat dipisahkannya keadilan,
Baik. Pewartaan Kabar Baik pasti selalu berada pada situasi zamannya. KJ 36
berdiskresi bersama dan menentukan keikutsertaan kita yang lebih baik dalam
364
KJ 34, D. 4, No. 28.
365
KJ 34, D. 4, No. 27.
366
KJ 34, D. 4, No. 6.
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Life is Mission, Mission is our Life” menunjukkan peta situasi zaman ini yang
menyerukan:
adalah tiga masalah pokok yang tetap menjadi tantangan Provinsi Indonesia Serikat
367
KJ 36 D. 1, No. 39-40
368
“Surat Pater Jenderal Arturo Sosa S.J. untuk Seluruh Anggota Serikat”, Roma, 10 Juli 2017.
369
Pada perumusan tema “Budaya & Kehidupan Publik yang Beradab”, Tim Hari Studi Provinsi
memberi pesan akan (1) Urgensi bagi pergaulan luas di luar Gereja untuk mengembangkan sikap
pluralis dan (2) Kemampuan dan ketrampilan konkret menggalang solidaritas pada lingkup lebih
luas yang mengatasi perbedaan sektarian agama.
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tantangan hidup beragama pada masa Ignatius ialah Lutheran dan Anglikan.
hidup berbangsa dan bernegara juga sangat dipengaruhi oleh situasi agama.
Kaum fundamentalis memahami rumusan tekstual dari suatu teks religius secara
mentah-mentah tanpa menyadari bahwa suatu rumusan tak pernah a-historis karena
selalu terkait dengan konteks dan alam pikir tertentu. Sabda dipahami berasal dari
Allah sendiri dan tanggung jawab ada pada Allah. Seorang yang mengatasnamakan
Allah merasa apa yang dilakukannya itu benar. Seorang fundamentalis atau
radikalis memandang perkembangan pada masa kini selalu dengan penuh curiga
karena belum tentu sejalan dengan pesan asli dari agama atau kepercayaan yang
370
Road map selengkapnya berbunyi “Mewujudkan diri sebagai Gereja yang merengkuh dan
bekerjasama dengan semua orang (inklusif), terus menerus membarui diri (inovatif) dan berdaya
ubah (transformatif). Dewan Karya Pastoral Keuskupan Agung Semarang, Rencana Induk
Keuskupan Agung Semarang 2016-2033, (Muntilan: Dewan Karya Pastoral, 2015), 88.
371
Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma, Buku Pedoman Studi Tahun Akademik
2016/2017, (Yogyakarta: 2016), 143
174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Fundamentalisme dapat berdampak pada aneka bentuk kekerasan. Hal ini sudah
menjadi momok di benua Afrika, Eropa dan Timur Tengah, dan juga Indonesia.372
pada peristiwa dalam teks. Penafsir diharuskan memahami makna teks lewat
dalam konteks kekinian. Oleh karena itu, penulis hendak menarik relevansi visi
Gereja dari Dulles sudah berbeda dengan zaman ini. Jembatan yang
itu sendiri. Adagium Reformasi ialah “Gereja harus selalu berubah dan diubah”.
dengan zaman ini agar dapat mewujudkan Kerajaan Allah dengan signifikan dan
relevan.
372
Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma, Buku Pedoman Studi Tahun Akademik
2016/2017, 139-142.
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
orang sederhana. Konteks politis, geografis, keagamaan dari tiga surat Ignatius
Dulles, dialog bukanlah alternatif bagi pewartaan Injil tetapi merupakan salah satu
bentuk misi. Dengan kata lain dialog dengan pihak di luar Katolik menjadi salah
satu misi atau tugas perutusan Gereja. Dialog yang tulus menuntut pengertian satu
sama lain dan menjelaskannya dalam kategori yang dapat dipahami bersama.
banyak kerjasama pihak lain. Gereja tidak bisa bergerak sendiri menanggapi dan
Jenderal ke-36 Serikat Yesus, tiga kata kunci yang dapat dipakai institusi untuk
menjalankan dialog antargereja dan agama lain ialah diskresi, kolaborasi dan
373
Dulles, Models of the Church, 236
374
The document Renewed Governance for Renewed Mission emphasized the centrality of the
Society’s mission for any structure, procedure, or element of governance. Three key features of
governance in the Society today are discernment, collaboration, and networking. Documents of
General Congregation 36 of the Society of Jesus, 12.
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menyangkut mulai perkara rinci di level akar rumput dan memiliki paparan dampak
yang luas. Diskresi merupakan penegasan rohani untuk mengawali tindakan yang
tepat dan mendalam. Selain itu, institusi Gereja memerlukan kolaborasi dan jejaring
yang kuat dengan gereja-gereja lain dan agama lain. Hierarki Gereja diajak lebih
memperhatikan corak dialogis ini agar umat beriman juga semakin terdorong untuk
Gereja Katolik pada era kepausan Paus Fransiskus sangat jelas menunjukkan
model Gereja institusi yang berani berjejaring dan berdialog. Tidak jarang dalam
sambutan dan pidatonya, Paus Fransiskus memakai kategori bahasa agama lain.
agama dan kemanusiaan (Timur Tengah, 2014; Kuba dan Republik Afrika Tengah,
mencipatkan situasi sosial baru (EG 250). Sejalan dengan paus pendahulu, Paus
Fransiskus menegaskan:
375
Paus Fransiskus mengingatkan panggilan dan hakikat terdalam agama adalah untuk
perdamaian. Tugas peradaban adalah untuk melawan kekerasan berlandaskan agama. “Religion,
however, is not meant only to unmask evil; it has an intrinsic vocation to promote peace, today
perhaps more than ever.” Pope Francis, "No to hatred in the name of God", Holy Father’s address
to participants of the International Peace Conference; “No civilized society can be built without
repudiating every ideology of evil, violence and extremism that presumes to suppress others and to
annihilate diversity by manipulating and profaning the Sacred Name of God” Rejecting violence is
every civilization’s duty, An invitation to Egyptian authorities to work for justice and respect of
human rights dalam L'Osservatore Romano's, Friday, 5 May 2017.
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
“Pewartaan juga menyangkut jalan dialog. Bagi Gereja masa kini, ada tiga
bidang dialog yang menonjol di mana Gereja perlu hadir untuk memajukan
pengembangan manusia seutuhnya dan mengusahakan kesejahteraan umum:
dialog dengan negara, dialog dengan masyarakat, serta dialog dengan umat
beragama lain yang bukan bagian dari Gereja Katolik” (EG 238).
Gereja pada zaman ini.376 Mengajarkan diskresi merupakan salah satu sumbangan
terbaik Serikat Yesus untuk mewujudkan sentire cum Ecclesia pada zaman ini.
mewartakan kebenaran sejati akan Yesus Kristus di tengah kebenaran lain. Secara
sarana komunikasi yang dapat menjangkau seluas dunia. Oleh karena itu, tiga
376
Tentang Diskresi Bersama, “Surat Pater Jenderal Arturo Sosa S.J.untuk Seluruh Anggota
Serikat”, Roma, 27 September 2017
178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dasar di mana diajari membaca, menulis, pendidikan moral yang baik, dan belajar
matang. Para Yesuit yang diutus Ignatius memiliki kualitas akademik dan rohani
yang matang. Namun, Ignatius tetap memberikan saran untuk merawat diri mereka
sendiri sebagai rasul yang mendalam. Pada surat kepada Yesuit di Konsili Trente,
percakapan rohani, bercerita satu sama lain apa yang telah dilakukan sepanjang hari
dan apa yang harus dilakukan pada hari berikutnya; kedua, memberikan evaluasi
dan nasihat persaudaraan mengenai kesalahan yang diperbuat; ketiga, membuat niat
dan tekad setiap pagi dan pemeriksaan batin dua kali sehari (Tre 17-20).
Terhadap mereka yang diutus ke misi, orang tersebut harus berani menolak
berbuat dosa, bahkan yang paling kecil pun, menghindari orang yang dianggap
377
Kesadaran ini sudah tampak dalam “Serikat bekerja sama dengan orang atau kelompok lain
dalam mengemban perutusan rekonsiliasi yang ditugaskan oleh Gereja di dalam Kristus dan
menghadapi tantangan untuk berdiskresi bersama dalam mengambil keputusan-keputusan penting
dengan tetap memperhatikan partisipasi semua anggota yang dipanggil untuk memilih cara
berkontribusi yang terbaik bagi pewartaan Kabar Gembira dan bagi perubahan dunia di tengah
perkembangan yang serba cepat ini.” Tentang Diskresi Bersama, “Surat Pater Jenderal Arturo Sosa
S.J.untuk Seluruh Anggota Serikat”, Roma, 27 September 2017
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebagainya, dan tidak kalah pentingnya menjaga kesehatan badan (Mis 1-4).
pelbagai hal.
Perpecahan agama miliki dampak luas bagi hidup sosial. Disintegrasi sosial
politik dapat dipicu oleh isu-isu agama. Menanggapi situasi perpecahan agama yang
pokok perbedaan Protestan dan Katolik, namun berilah nasihat tentang keutamaan
hidup dan devosi-devosi yang disetujui oleh Gereja. Bangkitkanlah dalam jiwa-jiwa
mereka pengenalan diri dan cinta kepada Pencipta dan Tuhannya” (Tre 9). Yang
menjadi prioritas ialah keutamaan hidup dan devosi serta rasa cinta akan Tuhan.
Hal ini pula yang dikatakan Ignatius ketika memberikan nasihat dalam hal
untuk mengobarkan jiwa murid-murid Pater rasa cinta kepada Pencipta dan
pewarta juga harus memiliki kedalaman rohani dan intelektual.378 Konteks hidup
378
Kedalaman hidup rohani dan intelektualitas pewarta akan menghasilkan kualitas pewartaan
yang relevan dan signifikan. Pater Jenderal Serikat Yesus menunjukkan bahwa tantangan kerasulan
zaman ini mau tidak mau membutuhkan aspek kedalamanan: “Supaya dapat menanggapi tantangan-
tantangan apostolis seturut cara kita bertindak, kita memerlukan kedalaman rohani (profundidad
espiritual) sebagai buah dari pertobatan yang membuka kita terhadap rahmat Allah, dan kedalaman
intelektual (profundidad intelectual) yang membuat kita mampu melampaui hal-hal superfisial dan
membantu menemukan kemungkinan-kemungkinan lain kehidupan bermartabat bagi semua
manusia.” Hidup Kita adalah Perutusan, Perutusan adalah Hidup Kita, “Surat Pater Jenderal Arturo
Sosa S.J. untuk Seluruh Anggota Serikat”, Roma, 10 Juli 2017.
180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang acuh tak acuh dengan kehadiran liyan. Bentuk formasi iman para calon imam
pentingnya teologi untuk ikut serta memikirkan, memperdalam dan meninjau terus
informasi dan jalur kontak lewat “dunia virtual”. Yesuit diminta untuk
dunia, tetapi mengubah hasrat dan kebiasaan. Karena tidak ada otoritas/hierarki
pengetahuan, orang cenderung memberi komentar apa saja sejauh bisa ikut dalam
percakapan, khususnya di media sosial.380 Para pewarta zaman ini hendaknya dapat
mengembangkan sebuah teologi yang mendalam, tetapi dengan bahasa dunia yang
379
Congregatio Teologi Provindo, Ber-Teologi di Provindo (Mau) Berkiprah Di Mana?
(Dokumen Kongregasi Teologi Provindo, Yogyakarta, 31 Agustus - 1 September 2012), 15.
380
Di antaranya berita bohong (hoax), ujaran kebencian (hate speech), dan adu domba suku,
agama, ras, antargolongan (SARA).
181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mendalam agar dapat bermain di pelbagai platform masa kini. Dalam mewartakan
Yesus Kristus dan Kerajaan Allah, pewarta hendaknya juga unggul akan sarana-
sarana duniawi di berbagai bidang ilmu pengetahuan (alam, sosial, manusia) dan
spiritualitas dipahami sebagai laku relasional dengan Tuhan lewat pembedaan roh,
5.5 Penutup
Usaha menulis surat yang diterapkan oleh Ignatius Loyola bagi para
anggotanya tidak hanya memiliki fungsi gubernasi tetapi juga menunjukkan teologi
381
Dalam konteks Provinsi Indonesia Serikat Yesus, salah satu prioritas yang akan dikerjakan
tahun 2018-2024 ialah memeluk dunia digital untuk menawarkan kedalaman rohani dan intelektual.
Adapun langkah strategis yang ditempuh ialah a) mendayagunakan media baru dalam pelaksanaan
karya; b) mempelajari makna dan dampak dari pendayagunaan media baru secara proaktif dan kritis;
c) menemani proses discernment bagi pengguna dan dampingan pelayanan. “Prioritas Provinsi
Indonesia Serikat” dalam surat CP 2018/9, Semarang 9 Mei 2018.
382
Karlina Supelli, “Sains, Teknologi dan Dunia Dimensi Intelektual Kerasulan Jesuit”,
makalah pada hari studi Serikat Yesus, 19 Juni 2009.
182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dapat ditelusur dalam tiga suratnya. Gagasan utama suratnya berisi pesan untuk
menyebarkan dan menanamkan iman Kristiani yang sejati dalam kesatuan dengan
pentingnya misi ad intra umat beriman untuk menjaga kesepahaman dengan Gereja
Pada masa sekarang ini, apa yang tertanam pada pemahaman Ignatius telah
dijadikan sebuah refleksi yang lebih sistematis oleh Kongregasi Jenderal Serikat
Yesus. Refleksi itu memampukan Serikat Yesus untuk semakin mencintai institusi
Gereja dan menjadi manusia pewarta di tengah tradisi agama-agama dan budaya-
budaya yang majemuk. Pengakuan ini menantang Serikat Yesus untuk mewujudkan
dalam konteks kebinekaan Indonesia. Kerjasama ini dibangun bersama siapa saja
Gereja setempat dan berusaha gigih dan kreatif melaksanakan pewartaan melawan
pewartaan. Model Gereja sebagai Institusi pada zaman ini perlu semakin berjejaring
183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan berdialog dengan golongan Gereja lain dan umat beragama lain dalam
Gereja sebagai Pewarta di zaman ini perlu semakin memperkuat aspek kedalaman,
usulan praksis pastoral yang relevan dan signifikan untuk mendukung pemikiran
tersebut. Karena itu, diskusi yang disajikan dalam tesis ini masih terbuka untuk
dikembangkan.
Sebagai subjek sejarah, Gereja tidak pernah bersifat statis. Gereja mencapai
zaman tidak akan pernah berhenti karena Gereja terus menantikan penyempurnaan
184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Dokumen
----------
2004 Alkitab, Jakarta – Bogor: Lembaga Alkitab Indonesia.
----------
2008 Dokumen Konsili Vatikan II, diterjemahkan oleh Robertus
Hardawiryana, SJ, Jakarta: Dep Dokpen KWI – Obor.
----------
2017 Documents of General Congregation 36 of the Society of Jesus,
Rome: Society of Jesus.
Fransiskus, Paus.
2014 Evangelii Gaudium, diterjemahkan oleh Dokpen KWI, Jakarta:
Dokpen KWI.
Paulus VI, Paus.
1990 Evangelii Nuntiandi, Imbauan Apostolik Bapa Suci Paulus VI
tentang karya pewartaan Injil dalam zaman modern, Jakarta:
Dokpen KWI.
Buku
Albuquerque, Antonio.
2010 Diego Lainez SJ: First Biographer of Saint Ignatius of Loyola:
His Life, the Biography, and Polanco's Narrative, Saint Louis:
Institute of Jesuit Sources.
Bangert, William V.
1985 Claude Jay and Alfonso Salmeron: Two Early Jesuits, Chicago:
Loyola University Press.
Bangert, William V.
1986 A History of the Society of Jesus, St. Louis: Institute of Jesuit
Resources.
Bede.
1985 Commentary on the Seven Catholic Epistles, Kalamazoo, Mi:
Cistercian Publication.
185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Benediktus XVI.
2009 Bapa-bapa Gereja: Hidup, ajaran, dan relevansi bagi manusia di
zaman ini, (judul asli: The Fathers of the Church: From Clement
of Rome to Augustine of Hippo), diterjemahkan oleh J. Waskito,
Malang: Dioma.
Betten, Francis S.
1921 Blessed Peter Canisius, St. Louis: Central Bureau of the Central
Society.
Bingham, D. Jeffrey.
2011 The Routledge Companion to Early Christian Thought, London-
New York: Routledge.
Bird, Michael F. dan Joseph R. Dodson.
2011 Paul and the Second Century, London–New York: T&T Clark
International.
Budi, Hartono dan M. Purwatma (ed.).
2005 Sentire cum Ecclesia: Bakti Membangun Gereja yang Hidup,
Yogyakarta: Kanisius.
Carey, Patrick W.
2010 Avery Cardinal Dulles, SJ: A Model Theologian 1918-2008, New
York: Paulist Press.
Catholic University of America.
2003 The New Catholic Encyclopedia, Detroit: Thomson/Gale.
Clancy, Thomas H.
1978 The Conversational Word of God: A Commentary on the Doctrine
of St. Ignatius of Loyola Concerning Spiritual Conversation with
Four Jesuit Texts, St. Louis: The Institute of Jesuit Sources.
Coathalem, Hervé.
1971 Ignatian Insights: A Guide to the Complete Spiritual Exercises,
diterjemahkan oleh Charles J. McCarthy, cetakan kedua,
Taichung, Taiwan: Kuangchi Press.
Congar, Yves.
1957 Lay People in the Church: A Study of the Laity, Westminster,
MD: Newman.
Conwell, Joseph F.
1997 Impelling Spirit: Revisiting a Founding Experience 1539,
Ignatius of Loyola and His Companions, Chicago, Ill: Loyola
Press.
186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Correia-Afonso, John.
1969 Jesuit Letters and Indian History 1542-1773, Bombay: Oxford
University Press.
Curtis, Edmund.
2002 A History of Ireland: From Earliest Times To 1922, London –
New York: Routledge.
Cyprian.
1964 The Fathers of the Church Volume 51: Saint Cyprian: Letters (1-
81), diterjemahkan oleh Rose Bernard Donna, Washington, DC:
Catholic University of American Press.
da Camara, Luis Goncalves.
1996 Wasiat dan Petuah St. Ignatius, (judul asli: Acta Patris Ignatis
scripta a P. Lud. Gonzales de Camara 1553-1555),
diterjemahkan oleh Tom Jacobs, SJ, Yogyakarta, Kanisius, 1996.
Dalmases, Cándido.
1985 Ignatius of Loyola, Founder of the Jesuits: His Life and Work,
(judul asli: El Padre Maestro Ignacio: Breve Biografia
Ignaciana), diterjemahkan oleh Jerome Aixalá, Anand: Gujarat
Sahitya Prakash.
Deferrari, Roy Joseph (ed.)
1969 The Fathers of the Church Volume 1: The Apostolic Fathers,
Washington, D.C.: Catholic University of America Press.
Decloux, Simon.
1980 Commentaries on the Letters and Spiritual Diary of St. Ignatius
Loyola, Roma: Centrum Ignatianum Spiritualitatis.
de Aldama, Antonio.
1989 An Introduction Commentary on the Constitutions, Anand:
Gujarat Sahitya Prakash.
1990 The Constitutions of the Society of Jesus, Part VII: Missioning,
Anand: Gujarat Sahitya Prakash.
de Jaer, André.
2001 Together for Mission: A Spiritual Commentary on the
Constitutions of the Society of Jesus, St. Louis: Institute of Jesuit
Resources.
Dewan Karya Pastoral Keuskupan Agung Semarang
2015 Rencana Induk Keuskupan Agung Semarang, Muntilan: Dewan
Karya Pastoral.
187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dostal, Robert J.
2002 The Cambridge Companion to Gadamer, Cambridge: Cambridge
University Press.
Doty, William G.
1973 Letters in Primitive Christianity, Philadelphia: Fortress Press.
Dulles, Avery.
2014 Models of the Church, expanded edition, New York: Image
Books.
Dunan-Page, Anne.
2013 Debating the Faith: Religion and Letter Writing in Great Britain,
1550-1800, New York-London: Springer.
Dudon, Pere P.
1949 Saint Ignatius of Loyola, diterjemahkan oleh William J. Young,
Milwaukee: Bruce Pub.
Dunn, James D.G.
1998 The Theology of Paul the Apostle, Cambridge: William B.
Eerdmans Publishing Company.
Ehrman, Bart D. (ed.)
2003 The Apostolic Fathers I, London: Harvard University Press.
Fichter, Joseph.
1944 James Laynez: Jesuit, St. Louis, Mo: B. Herder Book Co.
Fitzmeyer, Joseph A.
1970 “New Testament Epistles”, dalam Raymond E. Brown, dkk. (ed.),
The Jerome Biblical Commentary, Vol II, London: Geoffrey
Chapman.
1992 According to Paul: Studies in the Theology of The Apostle,
Mahwah, NJ: Paulist Press.
Gadamer, Hans-Georg.
1976 Philosophical Hermeneutics, diterjemahkan oleh David E. Linge,
Berkeley – Los Angeles: University of California Press.
2004 Truth and Method, edisi kedua, diterjemahkan oleh Joel
Weinsheimer dan Donald G. Marshall, London–New York:
Continuum.
Hardiman, Budi.
2015 Seni Memahami: Hermeneutika dari Schleiermacher sampai
Derrida, Yogyakarta: Kanisius.
Lawn, Chris dan Niall Keane.
2011 The Gadamer Dictionary, London–New York: Continuum.
188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Marcum, James A.
2015 Thomas Kuhn’s revolutions: A historical and an evolutionary
philosophy of science? London-New York: Bloomsbury
Academic.
Meissner, WW.
1999 To The Greater Glory: The Psychology Study of Ignatian
Spirituality, Milwaukee: Marquette University Press.
Mueller-Vollmer, Kurt.
2006 The Hermeneutics Reader, New York: Continuum.
Ignacio de Loyola.
1997 Obras de San Ignacio de Loyola, (transcripción, introducciones y
notas de Ignacio Iparraguirre, Cándido de Dalmases, y Manuel
Ruiz Jurado,), Madrid: BAC, 1997.
Ignatius of Loyola.
1959 Letters of St. Ignatius Loyola, diterjemahkan oleh William J.
Young, Chicago: Loyola University Press, 1959.
1998 Konstitusi Serikat Yesus dan Norma Pelengkap, diterjemahkan
oleh Tom Jacobs, Yogyakarta: Kanisius.
Ignatius Loyola dan Hugo Rahner.
1960 Letters to Women, New York: Herder and Herder.
Jacob, Pierre dan Maurice Dullard,
2003 The Inspirational Sources of Our Jesuit Charism, Anand: Gujarat
Sahitya Prakash.
Janz, Denis (ed.)
1999 A Reformation Reader: Primary Texts with Introduction,
Minneapolis: Fortress Press.
Johnson, Luke Timothy.
2003 “Paul's ecclesiology” dalam James D. G. Dunn, The Cambridge
Companion to St. Paul, Cambridge, UK - New York: Cambridge
University Press.
Jones, Gareth.
2004 The Blackwell Companion to Modern Theology, Oxford:
Blackwell Publishing Ltd.
Kristiyanto, Eddy.
2008 Sejarah sebagai Locus Philosopicus et Theologicus, Yogyakarta:
Lamalera.
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Richards, Randolp.
2004 Paul and First-Century Letter Writing: Secretaries,
Composition and Collection, Downers Grove: InterVarsity
Press.
Rosariyanto, Fl. Hasto dkk. (ed.)
2014 Gereja-Teologi-Politik: Kontroversi Soal Pembubaran dan
Restorasi “Serikat Yesus”, Yogyakarta: Kanisius.
Sardi, Leo Agung.
2005 Jesuit Magis: Pengalaman Formasi 6 Jesuit Awal, Serikat Yesus
Provinsi Indonesia.
State, Paul F.
2009 A Brief History of Ireland, New York: Facts On File, Inc.
Starkloff, Carl F. (ed.),
2000 The Road from La Storta: Peter-Hans Kolvenbach, S.J., on
Ignatian Spirituality, St. Louis: The Institute of Jesuit Sources.
Walsh, William J.
1997. On Giving the Spiritual Exercises: The Early Jesuit Manuscript
Directories and the Official Directory of 1599, diterjemahkan dan
disunting oleh Martin E. Palmer, S.J., St. Louis: The Institute of
Jesuit Sources.
Wilson, George B.
2008 Clericalism: the Death of Priesthood, Collegeville, MN:
Liturgical Press.
Buckley, Michael J.
1995 “Ecclesial Mysticism in the Spiritual Exercises of Ignatius”,
dalam Theological Studies, Vol. 56.
Coupeau, Carlos.
2009 “Ignatian Spirituality Publications since 1999” Review of
Ignatian Spirituality Issues XL.
191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dalmases, Cándido.
1983 “The Church in the Personal Experience of St. Ignatius”, CIS,
Vol. XIV, No. 3.
Dulles, Avery.
1989 “A half century of Ecclesiology”, Theological Studies 50/3.
1994 “The Ignatian ‘Sentire cum Ecclesia’ Today” dalam CIS, Vol.
XXV – 2, No. 76.
Fois, Mario.
1983 “The Hierarchial Church in the Time of St. Ignatius”, CIS, Vol.
XIV, No 3.
Friedrich, Markus.
2009 “Governance in the Society of Jesus 1540-1773”, dalam
STUDIES in the Spirituality of Jesuits, 40/1.
Ganss, George E.
1975 “St. Ignatius's Rules for Thinking with the Church”, STUDIES in
the Spirituality of Jesuits, Vol. VII, No. 1.
Guillén, Antonio.
2013 “Praise: The Fundamental Attitude in the Church” dalam The
Way, Vol. 52, No. 2.
Mills, William C.
2009 “Cracking the Clerical Caste: Towards a Conciliar Church”,
dalam Logos: A Journal of Eastern Christian Studies, Vol. 50.
O’Collins, Gerald.
1983 “A Contemporary Reading of the ‘Rules for Thinking with the
Church’”, CIS, Vol. XIV, No. 44.
O’Leary, Brian.
2007 “The Mysticism of Ignatius of Loyola”, CIS, Vol. XXXVIII, No
3.
O’Malley, John.
1982 “The Jesuits, St. Ignatius, and The Counter Reformation: Some
Recent Studies and Their Implications for Today”, The Way, Vol.
XIV, No 1.
Padberg, John W.
1997 “The three forgotten founders of the Society of Jesus: Paschase
Bröet (1500-1562), Jean Codure (1508-1541), Claude Jay (1504-
1552),” STUDIES in the Spirituality of Jesuits, Vol. 29/2.
Reites, James W.
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arsip
----------
2009 Makalah-makalah hari studi Serikat Yesus.
Sumber Internet
193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
APPENDIKS:
[Surat I]
1. Begitu Pater berdua pergi dari Roma dan segera menuju ke Irlandia,
1
Pater harus menemui Bapak Kardinal Inggris untuk menjelaskan
Irlandia, yang menunjukkan apa yang terjadi dan apa tujuan dari Bapa
diputuskan bahwa Pater harus bertemu Paus, bawalah pula surat dari
Kardinal.
1
Kardinal Inggris adalah Reginald Pole, yang sepenuh hati mendukung perutusan ini.
2
Marcello Cervini, kelak akan menjadi Paus Marcellus II, adalah Kardinal dari Santa Croce
194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penuh percaya satu sama lain dan tidak akan menyingkapkan misi
Irlandia ini kepada siapa pun, kecuali dipaksa dengan keadilan atau
seluruh teman Pater atau yang Pater anggap cocok dan bercakap-
makan atau makan malam bagi mereka dan mintalah mereka untuk
3
Doktor Francis Picard, seorang sahabat Serikat dan Francis I dari Perancis.
195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Inggris. Namun selalu pilihlah yang risikonya paling sedikit jika ada
6. Pater berdua harus memakai pakaian yang sama; setidaknya dari luar
kelihatan sama.
Perancis atau Spanyol atau orang lain yang dapat dipercaya untuk
8. Ketika Pater tiba Skotlandia dan berbicara dengan Raja, akan sangat
perwira Raja supaya memiliki kuasa yang lebih dan terhubung dengan
4
James V (1512-1524) adalah raja pada masa itu.
196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
saksama.
Pater, khususnya bagaimana Pater tidak menerima apa pun untuk diri
pun yang Pater terima kepada pribadi yang dapat dipercaya untuk
amal kasih yang lain yang dirasa paling baik untuk pelayanan dan
11. Pada saat di Skotlandia, jika semua hal berjalan baik dalam Tuhan,
istana memperhatikan penerimaan surat apa pun yang Pater tulis dari
Irlandia untuk Paris dan Roma. Demikian pula surat yang dikirim dari
Paris dan Roma dan juga untuk membayar semua biaya kartu pos.
12. Apabila Pater pergi jauh atau tidak mendapat penginapan, makanan,
5
Fransisco Zapata, seorang imam Spanyol dan aspiran untuk Serikat, yang menemani mereka.
Dia masuk dan kelak meninggalkan Serikat, lalu menjadi seorang Fransiskan.
197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kardinal Inggris, dari tempat Sri Paus, dari Lyon di Perancis, dari
pada hari pertama setiap bulan atau dua atau tiga hari sebelumnya, di
mana pun Pater sedang tinggal, dengan penuh perhatian dan dalam
Santa Croce, dan Carpi. Setiap berita harus ditulis pada lembaran
mereka dan kepada orang lain yang kita pilih.6 Jika tidak ada banyak
yang Pater tulis kepada mereka dikirim terpisah dengan segel lilin
6
Kardinal Brindisi adalah Girolamo Aleandro de la Motta.
198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hieronimus boleh membaca isi berita saja dan membawa itu kepada
18. Jika saya memikul tanggung jawab yang Pater terima, maka melalui
kedatangan di kota tempat kita harus tinggal, saya akan makan dan
tidur tergantung waktu kedatangan kita. Pada hari itu atau setelah
7
Joáo Soares, O.S.A.
8
Kardinal yang bertanggung jawab untuk menguji Formula Institusi Serikat bernama Kardinal
Guidiccioni.
199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan sepatu yang tahan dingin dan tahan dari iklim setempat. Saya akan
meminta derma demi cinta Tuhan kita dari pintu ke pintu selama satu
19. Jika mereka memberi Pater sebuah gereja atau rumah, rawatlah sebaik
mungkin. Akan tetapi, wanita, baik muda maupun tua, tidak boleh
tinggal di sana.
yang paling dapat dipercaya atau saleh, untuk disalurkan kepada orang
miskin atau pekerjaan saleh yang mereka anggap paling baik demi
200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21. Orang yang sama harus dapat dipercaya untuk membantu Pater
dengan uang ini atau sebagian dari uang tersebut. Pastikanlah bahwa
saja mereka rela memberi derma atas dasar cinta dan hormat kepada
22. Jika mereka menolak keputusan Pater menerima derma dari orang lain
mengenai apa yang mereka habiskan dan Serikat tidak menerima dana
sedikit pun atau bahkan tidak diberi laporan mengenai itu, kecuali
cuma-cuma.”
[Surat II]
201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mereka beritahukan kepada kita mengenai ini, dan bantuan apa yang
4. Kunjungilah juga uskup Katolik dan lakukanlah hal yang sama. Jika
mereka, atau tidak mengunjungi umat mereka, atau tidak melihat apa
atau pilih kasih dan menarik keuntungan dari pelayanan, atau dengan
5. Hal yang sama juga berlaku bagi imam, terutama imam paroki.
Lakukanlah semua hal baik yang dapat Pater lakukan. Bantulah cara
202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jika mereka keras kepala dan butuh dibantu orang lain yang lebih
untuk mengaku dosa dalam kondisi apa pun dan dengan cara yang
10. Jika Pater mendengar orang yang mahir mengatur dan memerintah
203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11. Jika di beberapa tempat Pater dapat mendirikan sekolah dasar, carilah
sarana yang luar biasa untuk melawan kebodohan yang luas di negara
wanita.
sudah ada) rumah gadai demi bantuan kepada orang miskin, rumah
sakit, dan karya saleh lainnya seperti biasa dan tinggallah di sana.
14. Semua karya belas kasih dan pekerjaan lain yang disebutkan di atas
derma sebagai pengganti untuk apa pun yang Pater lakukan. Jika
204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15. Suatu saat, ketika kemuliaan Tuhan dan kebaikan bersama membawa
dengan beberapa umat Katolik supaya Pater dapat melihat betapa jauh
negara Katolik dan taat kepada Takhta Suci, pemimpin Gereja dan
17. Jika di sana ada pejabat Gereja yang tidak dapat diperingatkan dan
bersikap sangat buruk, tidak ada jalan lain kecuali Takhta Suci
9
Menyebutkan Ratu Elizabeth pada kerangka ini barangkali sebuah anakronisme (penempatan
pada waktu yang salah) si penyalin surat terakhir.
205
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18. Hal yang sama juga berlaku bagi pejabat negara, yaitu mereka yang
19. Kirimlah daftar orang yang Pater nilai sesuai untuk jabatan uskup.
20. Ketika Pater datang ke Roma untuk mengajukan daftar calon uskup
21. Pada umumnya, jika Pater berpikir bahwa ada penilaian penting yang
[Surat III]
206
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diri Pater sendiri. Jika mereka keras, cepat, dan suka bicara,
gunakanlah sedikit caranya untuk bicara hal yang baik dan yang suci
dan jangan terlalu serius, murung, dan pendiam. Jika mereka pemalu
yang penting dan serius dengan gaya yang sama, karena cara ini
akan dirinya dan menata diri untuk sabar dan tidak membuat masalah
dengannya; apalagi jika ia tahu bahwa yang lain sedang tidak baik
207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tampaknya baik, tetapi sebenarnya jahat. Dengan cara yang sama, kita
hal yang baik, melepaskan apa yang salah. Sekali kita telah
memenangkan cintanya, kita akan lebih baik mendapat apa yang kita
kita.
208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berada dalam posisi kita dan menganggap bahwa apa pun yang kita
atas masalah itu setelah pribadi yang meminta itu telah membayar
biaya kepada orang yang telah siap menerima uang tersebut dan
pun yang lebih resmi, selama Pater bertiga dapat mengatakan bahwa
Pater tidak pernah menyentuh uang apa pun dari misi ini.
209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kita. Demikian pula sebaliknya, jika kita tidak ditolong oleh rahmat Tuhan,
pergaulan pun dapat mencelakakan jiwa kita dan kadangkala bagi orang
lain. Panggilan kita tidak menghindarkan kita dari pergaulan dengan orang
lain. Semakin kita siap melangkah menurut rencana kita, semakin kita
dalam Konsili.
harapan orang yang sedang bicara. Dengan demikian, Pater akan lebih baik
memahami masalahnya ketika tiba saatnya untuk bicara atau ketika sedang
diam.
210
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Pater tidak boleh mengutip siapa pun, terutama pendapat orang penting,
6. Jika masalah yang didiskusikan sejak awal tidak dapat atau tidak seharusnya
didiamkan, berikanlah pendapat Pater dengan rendah hati dan tenang, dan
sedang didiskusikan dan Pater merasa ada yang ingin Pater katakan, akan
kenyamanan Pater sendiri. Pater lebih baik memilih menyesuaikan diri demi
211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
konsili agung ini. Demikianlah harapan kita sehingga Roh Kudus berkenan
10. Ketika Pater mengajar, ikutilah aturan yang sama dengan aturan berkhotbah.
mengatakan apa yang telah Pater ajarkan di depan umum. Sebagai penitensi,
12. Ketika memberikan Latihan Rohani dan percakapan rohani, ingatlah bahwa
Pater sama saja berbicara kepada khalayak ramai. Ingatlah bahwa hanya
latihan dari minggu pertama saja yang boleh Pater berikan kepada semua
212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sepanjang Latihan Rohani dan pada akhir latihan, orang itu tidak boleh
awal latihan. Jika waktu memungkinkan dan bila Latihan Rohani diberikan
13. Pater harus mengajar katekismus kepada anak-anak pada waktu yang tepat.
Waktu yang disepakati dan tempat yang dipakai mungkin akan saling
14. Kunjungilah rumah sakit pada waktu yang paling sesuai sehingga tidak
dan hiburlah mereka, bahkan jika mungkin bawalah serta hadiah kecil.
Ajaklah mereka berdoa seperti yang telah saya anjurkan pada waktu mereka
setiap orang harus bergiliran mengunjungi kaum miskin dua kali seminggu.
15. Doronglah mereka yang Pater kunjungi untuk sering mengaku dosa,
konsili.
213
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bicaralah sedikit saja. Namun di satu sisi, jika Pater ingin mendorong jiwa-
jiwa menuju kemajuan rohani, lebih baik berbicara panjang lebar, secara
17. Ambillah satu jam di waktu malam untuk bercerita satu sama lain apa yang
telah dilakukan sepanjang hari dan apa yang harus dilakukan pada hari
berikutnya.
18. Pater harus membuat kesepakatan, entah hal-hal yang lampau dan akan
19. Pada malam hari hendaklah orang minta kepada yang lain untuk
apa yang dikoreksi dan diperbaiki. Pada malam berikutnya, orang kedua
20. Buatlah niat dan tekad setiap pagi dan pemeriksaan batin dua kali sehari.
21. Perintah ini berlaku lima hari sejak kedatangan Pater di Trente. Amin.
214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dalam Serikat ini, Yesuit yang diutus untuk bekerja di kebun anggur Tuhan
harus mengingat tiga hal ini: yang pertama mengenai diri sendiri, yang kedua
mengenai sesama yang ia temui dan yang ketiga, mengenai pemimpin Serikat dan
paling kecil pun supaya bisa lebih jauh memperoleh hasil yang paling besar
di dunia ini dan bahkan tidak boleh menempatkan diri dalam bahaya berbuat
dari sisi menarik atau tidak, melainkan sebagai pribadi yang dibasuh dalam
darah Kristus, sebagai citra Allah, sebagai bait Roh Kudus, dan
semacamnya.
3. Ia harus melindungi diri mereka dari segala yang jahat dan memperoleh
215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Mengenai sesama, kita harus hati-hati dengan orang yang kita hadapi.
Mereka adalah pribadi-pribadi yang dapat kita harapkan memberi buah yang
lebih banyak, karena kita tidak bisa menemui semua orang. Mereka haruslah
orang yang lebih butuh dibantu dan memiliki jabatan tinggi sehingga dapat
Mereka adalah orang yang cocok menjadi rasul. Umumnya, setelah orang
hal yang dikhususkan bagi kita daripada semua hal lain. Di antara karya-
karya lain, kita harus memilih yang lebih baik; yaitu yang lebih rohani
mendesak, yang lebih umum daripada yang khusus, yang lebih tahan lama
memilih keduanya. Kita harus ingat bahwa kita tidak cukup hanya memulai,
216
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
latihan rohani, atau mengajar katekese, atau memberi kuliah, khotbah dan
yang lain. Kita harus memilih “senjata-senjata” yang kita gunakan, karena
kita tidak bisa menggunakan semua yang dirasa lebih efektif dan lebih kita
akrabi.
8. Mengenai sikap dan cara bertindak, kita harus berusaha untuk menjadi
rendah hati dengan mulai dari bawah dan tidak melibatkan diri dalam hal-
hal yang tinggi-tinggi, kecuali kita diminta dan ditanya atau jika diskresi
dapat dikurung dalam aturan yang keras dan kaku. Cara bertindak kita harus
memasukkan usaha menjaga kehendak baik orang yang kita hadapi dengan
berelasi serta menjaga kehendak baik orang yang berpengaruh. Kita harus
bisa diperluas dengan memasukkan hal ini dan harus dibuat secara teratur
217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
jelas, kita seharusnya tidak memberi jawaban atau solusi secara terburu-
9. Hal yang harus dimiliki pemimpin dan tubuh Serikat pertama-tama adalah
kepada Pembesar apa yang harus diketahuinya dan dengan taat menjalankan
10. Kita dapat mendukung reputasi dan nama baik Serikat dengan membantu di
mana saja Pater dapat melakukan bagi kemuliaan Allah. Hal ini hendaknya
bisa diterima untuk Serikat. Orang-orang yang dimaksud ini haruslah orang-
memiliki kepribadian baik, kesehatan baik, cerdas, siap untuk hal-hal yang
218