Dalam bab ini penulis akan memaparkan teori-teori sejarah gereja dan ilmu sejarah
juga menjadi bagian yang akan ditulis dalam bab ini. Teori kajian sejarah gereja dan
pertumbuhan warga gereja menjadi motivasi GMI Bulu Duri membangun persekutuan
Kata sejarah atau history artinya adalah pencarian pengetahuan dan kebenaran.
Secara umum, sejarah meliputi pengalaman masa lampau untuk membantu mengetahui
apa yang harus dikerjakan sekarang dan apa yang akan dikerjakan pada masa yang akan
datang. Sejarah menggambarkan secara kritis seluruh kebenaran kejadian atau fakta di
masa lampau. Penulisan adalah puncak segalanya, sebab apa yang dituliskan itulah
Menurut asal katanya sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu syajara yang
berarti terjadi, sedangkan dalam bahasa Arab terdapat kata syajarah atau syajaratun
yang berarti pohon, syajarah an nasab yang artinya pohon silsilah. Pada waktu itu ada
kebiasaan menyusun daftar silsilah disusun secara sistematis, menyerupai pohon yang
sejarah berarti history yang berarti masa lampau umat manusia atau kejadian-kejadian
1
W. J. Van der Meulen, Ilmu Sejarah dan Filsafat, (Yogyakarta: Kanisius, 1987), xv.
1
yang dibuat oleh alam. Kamus Umum Bahasa Indonesia memberikan, selain arti silsilah
ada dua arti untuk kata sejarah. Pertama, sejarah adalah kejadian dan peristiwa yang
benar-benar terjadi pada masa yang lampau. Kedua, sejarah adalah pengetahuan atau
masa yang lampau. Ilmu sejarah harus memiliki fakta yang benar-benar terjadi di masa
lampau untuk tidak diulangi kesalahan di masa yang akan datang. Ilmu sejarah berguna
untuk mengerti masa silam dan menerangkannya, tidak untuk menciptakannya kembali
atau menghidupkannya kembali pada masa sekarang, sebab sejarah pun menghendaki
adanya kemajuan. Sehingga sebuah penulisan sejarah adalah usaha untuk membuat
suatu rekonstruksi peristiwa-peristiwa dan menempatkan itu dalam suatu konteks yang
kecenderungan dari masa lampau yang dapat membantu masa kini dan membantu
Menurut pendapat Eddy Kristiyanto, Ilmu sejarah berarti mengajak orang untuk
memahami kehidupan bertolak dari masa lampau dan melihat kaitannya dengan situasi
dan tuntutan aktual yang terarah pada masa depan yang menantang di dalam berbagai
ilmu sejarah ingin membantu memperluas pengalaman kita dan membuat kita untuk
lebih menghargai setiap peristiwa yang terjadi. Karena sejarah akan menjadi pelajaran
yang sangat baik di masa sekarang dan di masa yang akan datang. Sejarah tidak secara
memberikan catatan sejarah karena sejarawan bukanlah sekedar tukang tetapi ilmuan
yang sadar akan tanggungjawabnya sebagai cendikiawan. Sejarah harus relevan dan
diulang-ulang tentang beda “fakta” dan “interpretasi” yang akan menjadi nilai untuk
dikemudian waktu. Pada akhirnya sejarah menyadarkan para pembaca bahwa dunia
sebab Yesus memanggil orang menjadi pengiring-Nya. Lalu mereka dipanggil dalam
persekutuan dengan Dia, yaitu “Gereja”. Jadi wujud gereja ialah pertama-tama ialah:
persekutuan dengan Kristus. Hal ini menunjukan jika di dalam gereja itu tidak ada
persekutuan dengan Allah maka gereja tersebut tidak dapat disebut sebagai gereja.
Permulaan sejarah gereja dapat dipelajari dari kitab Kisah Para Rasul yang melukiskan
hidup jemaat mula-mula, rukun, berbahagia dan penuh cinta kasih. Jemaat tetap
mempercayai bahwa Allah adalah satu-satunya yang dapat memberi keselamatan. Yesus
dianggap sebagai teladan dan pengajar yang sempurna sehingga jemaat diajar untuk
berbuat amal kepada sesama manusia. Sejarah gereja dapat membuka wawasan
pemikiran kita dengan menggunakan metode historisnya dapat melatih kita untuk
mampu berfikir secara tuntas, kritis dan objektif dan melalui penelitian sejarah gereja
akan didapati kegagalan-kegagalan yang dapat menolong kita untuk tidak mengulang
kegagalan tersebut di masa yang akan datang. Jika kita mengetahui kegagalan yang
terjadi di dalam perkembangan gereja serta sebabnya, maka kita dapat menghindarinya
3
Eddy Kristiyanto, Reformasi dari Dalam. Sejarah Gereja Zaman Modern, (Yogyakarta: Kanisius, 2004),5
3
contoh-contoh, teladan-teladan dan koreksi bagi gereja masa kini dan kehidupan
selanjutnya.4
segala peristiwa masa silam mengenai jemaat yang percaya telah dipanggil oleh Yesus
sebagai bentara dan yang mempunyai makna untuk perkembangan mitologi, liturgi
serta moral para pengikut Yesus.5 Ilmu sejarah gereja yaitu memeriksa apakah,
bagaimanakah, dan sampai di mana gereja sadar dan setia akan wujud dan amanatNya,
dan bagaimanakah gereja diberi kesempatan untuk hidup di dunia ini menurut wujud
dan amanatNya sepanjang sejarahnya dari dulu sampai sekarang. 6 Sejarah gereja dapat
melatih kita untuk mampu berfikir secara tuntas, kritis dan objektif 7 dan melalui
penelitian sejarah gereja akan didapati kegagalan-kegagalan yang dapat menolong kita
untuk tidak mengulang kegagalan tersebut di masa yang akan datang. Jika kita
gereja masa kini dan kehidupan selanjutnya.8 Menurut Berkhof & Enklaar, sejarah
gereja merupakan suatu ilmu untuk mendiskusikan sesuatu yang lampau menjadi
bahan pertimbangan kedepan untuk kehidupan jemaat yang lebih baik dari masa
lampau. Sejarah gereja harus bekerjasama dengan mempelajari secara benar sejarah
purbakala, dan keterangan-keterangan yang digali juga dari orang-orang yang masih
hidup.10
Menurut Thomas Van Den End, sejarah gereja adalah suatu kisah tentang
masa lampau yang benar-benar terjadi dan tetap didasari Alkitab sebagai landasan
theologis yang relevan untuk menentukan tata liturgi dan nilai-nilai gereja. 12
Menurut Anne Ruck, dengan memberi pernyataan bahwa inti pokok dari sejarah
gereja ialah bukan menghafal nama dan tahun, melainkan bertanya siapa penabur benih
dan penyiramnya, siapa penginjil, pendiri gereja, pastor, pendeta dan pemimpinnya,
latar belakang dan motivasinya, bagaimana injil dinyatakan dalam setiap konteks, dan
Menurut McGavran yang dikutip oleh C. Peter Wagner, bahwa Pertumbuhan Gereja
adalah suatu disiplin ilmu yang baru dikumandangkan sejak tahun 50-an, namun
pertumbuhan gereja itu sendiri sudah berlangsung sejak hari Pentakosta. Pertumbuhan
gereja berarti mampu membawa orang-orang yang tidak memiliki hubungan dengan
Yesus Kristus ke dalam persekutuan dengan Dia dan membawa mereka menjadi
Pertumbuhan gereja adalah kenaikan yang seimbang dalam kuantitas, kualiltas dan
kompleksitas organisasi sebuah gereja lokal. Ketiga komponen ini merupakan kunci
untuk memahami proses yang menyebabkan gereja bertumbuh. Jika ketiganya tidak
terjadi secara seimbang, maka sebuah gereja tidak akan mempertahankan kesehatan
yang baik. Pertumbuhan gereja dapat terjadi secara biologis, perpindahan anggota
gereja dan juga karena pertobatan jiwa-jiwa baru. Pertumbuhan secara biologis terjadi
dari anak-anak keluarga Kristen yang bertumbuh menjadi dewasa, dan dilayani oleh
gereja. Pertumbuhan karena perpindahan anggota gereja terjadi ketika seorang Kristen
karena pertobatan jiwa-jiwa baru merupakan hasil pemberitaan Injil kepada orang-
orang yang belum mengenal Kristus dan menjadi anggota gereja. Pertumbuhan,
perkembangan, dan perubahan gereja juga dapat diakibatkan pengaruh dari luar, dari
dunia yang sedang berubah dan berkembang. Perkembangan pola pikir manusia, dari
dunia. Semua perkembangan tersebut turut mengakibatkan gereja yang esa itu tidak
lagi sama seperti gereja purba, gereja yang pada awal kelahirannya. Setiap perubahan
dan perkembangan tidak selalu berdampak positif, pasti ada negatifnya juga. 15
14
C. Peter Wagner, Strategi Perkembangan Gereja, (Malang: Gandum Mas, 1996), h. 100.
15
C. Peter Wagner, Strategi Perkembangan Gereja,..., H. 101.
6
Dalam Kamus Bahasa Indonesia, kuantitas berarti banyaknya atau merujuk jumlah
jumlah. Pertumbuhan kuantitas menunjuk pada jumlah murid yang dihasilkan gereja.
Berapa banyak orang yang sudah dibawa kepada Kristus, berkembang menjadi dewasa,
bertumbuh. Pertumbuhan gereja secara kualitas juga merujuk kepada murid yang
dihasilkan oleh sebuah gereja dalam arti apakah jemaat sebagai orang percaya benar
rapuh karena di dalam dirinya terdapat iri hati, kebencian, persaingan yang saling
Ada 3 bagian tugas panggilan gereja yang disebut Tridarma gereja yakni Marturia
dengan aspek ritual dan kesaksian terhadap dunia luar, koinonia yang menyangkut
16
Dendy Sugono (Red), Kamus Besar Bahasa Indonesia: Edisi Keempat, (Jakarta: Gramedia, 2008), 745.
17
Rick Warren, Pertumbuhan Warga Gereja Masa Kini, 57
18
O.E.Ch. Wuwungan, Pemahaman Alkitab dan Warha Gereja, (jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1997),
228.
7
aspek instusional dan pembinaan kehidupan bersama, sedangkan Diakonia menyangkut
aspek etis dan pelayanan sosial. Kehadiran gereja adalah tanda pengutusan Allah agar
gereja secara aktif dan kreatif mengambil bagian dalam usaha untuk menolong umat
manusia.
Jabatan ini menjurus pada jabatan seorang pelayan atau hamba yang ada dalam
hidupnya terus menerus menjadi hamba. Pada Zaman Helenisme, diakonia mendapat
arti sebagai tugas petugas ibadah atau petugas bait Allah yang bekerja untuk melayani
khusus di Bait Allah. Kata diakonia dipahami sebagai pelayanan kasih atau sering
disebut dengan pekerja sosial, secara khusus pelayanan orang-orang miskin dan orang-
orang yang menderita, Allah sangat mengasihi umat-Nya dan Allah menghendaki
supaya umat-Nya dapat mengasihi sesama dan mampu melakukan keadilan kepada
Menurut A. Noordegraf diakonia mencakup arti yang luas, yaitu semua pekerjaan
yang dilakukan dalam pelayanan bagi Kristus di jemaat, untuk membangun dan
memperluas jemaat. Dalam diakonia secara luas ini terdapat tempat untuk diakonia
dalam arti khusus, yaitu memberi bantuan kepada semua orang yang mengalami
kesulitan dalam kehidupan mmasyarakat arti khusus inilah yang dimaksudkan oleh
salah satu kegiatan pokok umat Kristen kristen sebab dengan kegiatan ini kasih itu akan
semakin jelas, dan tugas gereja adalah melayani semua umat termasuk orang-orang
yang terpingkirkan (pemulung, miskin, pengemis) dan gereja bukan saja untuk di layani
19
J.L.Ch. Abineno, Sekitar Diakonia Gereja (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1982), 12.
20
A. Noordegraaf, Orientasi Diakonia Gereja, (Jakrta: BPK Gunung Mulia, 2004), 5.
8
2.3.2. Marturia (Kesaksian)
Kata Marturia berasal dari kata Yunani yaitu: Martyria yang merupakan salah satu
istilah yang dipakai gereja dalam melakukan aktivitas imanNya, sebagai tugas panggilan
gereja, yaitu dalam hal kesaksian iman. Kesaksian iman yang dimaksud ialah pemberian
injil sebagai berita keselamatan bagi manusia. Memang banyak Kristen perdana yang
berlanjut sampai sekarang, yaitu orang-orang kristen yang disiksa sampai mati karena
Gereja sebagai umat yang dipanggil untuk bersaksi mengenai terang yanng telah
kerajaan Allah. Tugas gereja dipanggil untuk menyampaikan injil Yesus Kristus, yaitu
memperdamaikan segala sesuatu dengan Allah oleh karena itu gereja harus
Persekutuan adalah orang-orang yang memiliki hak milik bersama partikular atau
sekutu yang mempunyai andil dalam urusan umum dan sosial. Gereja adalah sebuah
gereja apabila ia merupakan kawanan atau persekutuaan. Anggota jemaat harus dapat
merasakan bahwa dia adalah anggota sebuah anggota keluarga orang percaya sehingga
ia merasakan bahwa saudaranya dalam Tuhan itu sama atau bahkan lebih erat dari
saudara sedarahnya, karena persekutuaan itu diikat oleh kasih. 23 Koinonia ini
21
Rijinardus A. Van Kooji, dkk, Menguak Fakta Menata Karya Nyat , (Jakrta: BPK Gunung Mulia,
2007) 83.
22
Jhon Stott, Satu Umat, (Malang: Saat, 1992), 95.
23
Sutarno, Mengupayakan misi Gereja yang kontekstual, (Jakarta: Persetia, 1995), 12.
9
merupakan salah satu persekutuaan manusia saling berbagi didalam Yesus Kristus yang
berjuang untuk keadilan, kedamaian, dan tanggung jawab. Arti kata yang mendasar
dalam koinonia adalah suatu partisipasi bersama didalam kasih karunia sekaranag ini
dalam didalam kemuliaan nanti, meskipun juga di dalam penderitaan yang sementara.
Persekutuaan kristen adalah bagiaan kita bersama didalam “Keselamatan yang besar
dari Allah .
Visi Misi Gereja akan kelihatan berhasil bila di dalam kelompok persekutuaan
Kristen ada sifat yang saling mendorong untuk memimikirkan hal-hal positif yang
mendorong dalam kasih dan perkerjaan baik. Maka ketika persekutuan yang ada
didalam gereja itu terpecah, tidak saling mendukung satu sama lainnya, dan hanya
mementingkan diri sendiri visi dan misi gereja tidak akan berhasil dan gereja akan sulit
bertumbuh24
Allah dalam kasih, yang di dalamnya terdapat persekutuan yang harmonis, saling
membantu, saling memperhatikan, dan saling mendorong antara sesama umat manusia.
Secara garis besar Buluduri termasuk dalam Kecamatan Lae Parira, Kabupaten
2.4.2. Ekonomi
24
Jhon Stott, Satu Umat, (Malang: Saat, 1992) 96.
10
gerejanya dalam hal memberi, guna untuk mendukung apa yang dibutuhkan oleh gereja
secara fisik.
yaitu pertanian, industry, perdagangan, jasa-jasa, PNS (Pegawai Negeri Sipil), dan
perdagangan, kemudian diikuti sektor jasa-jasa, industri dan PNS. GMI Buluduri
memiliki jemaat yang memiliki pekerjaan dan pendapatan yang berbeda satu dengan
yang lainnya. Namun yang menjadi dominan pekerjaan sesuai yang ada di atas
berdasarkan kriteria yang dibuat Badan Pusat Statistik (BPS) Buluduri, bahwa
a. Agama
Masyarakat di Desa Buluh Duri adalah masyarakat majemuk yang terdiri dari
Agama Kristen dan beberapa diantaranya dalam jumlah yang kecil yaitu Agama
Islam, Dan Agama Kristen menjadi satu-satunya agama yang dianut masyarakat
yang ada di Desa Pamurpuran.
b. Budaya
berasal dari istilah Sansekerta budhaya, bentuk jamak dari budhi yang berarti budi dan
akal. Sehingga kebudayaan akan selalu dikaitkan dengan hal-hal yang dihasilkan oleh
akal, biasanya hasil perundingan masyarakat. Budaya dapat juga dipahami dengan
penggunaan dua istilah penting ini “budi-daya” yang berarti “daya dari budi” yang
berupa cipta, karsa (daya untuk berkehendak) dan rasa. 25 James P. Stradley, seorang
25
M. Munandar Sulaeman, Ilmu Sosial Dasar, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2005), 21-22.
11
Harris, serta menganggap tesis Harris sebagai yang khas untuk mendeskripsikan
Namun, mengingat kembali kepada tujuan lahirnya budaya, maka yang menjadi
kebudayaan.26 Sikap dualistik, merupakan sikap tradisional. Dalam hal ini dunia
pertama adalah Kerajaan Allah, sedangkan dunia kedua adalah masyarakat. Manusia
adalah warga masyarakat dan sekaligus warga Kerajaan Allah. Sikap yang kritis dan
orang. Tetapi harus ada saling keterbukaan dan memberi ruang di antara iman dan
budaya, yaitu siap untuk dikritik dan prihal mana yang perlu atau dianggap tidak layak
Masyarakat Buluh Duri adalah masyarakat yang majemuk yang memiliki suku
dan budaya yang berbeda-beda, yakni suku Batak Toba, Karo dan Pakpak. Dan di
tengah-tengah kemajemukan itu, Suku Batak Toba adalah suku yang mendominasi
masyarakat Buluh Duri. Dengan demikian, jemaat GMI Buluh Duri adalah jemaat yang
tidak hanya terdiri dari satu suku saja melainkan ada beberapa suku yang terdapat di
gereja tersebut, yaitu suku Batak Toba, pakpak dan beberapa diantaranya dengan
jumlah yang kecil yaitu suku Karo. Dan suku yang mendominasi anggota jemaat GMI
26
James P. Stradley (Terj.), Metode Etnografi, (Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1997), 5.
27
E. Gerrit Singgih, Berteologi dalam Konteks, (Yogyakarta: Kanisius, 2000), 40.
12
Buluh Duri adalah suku batak Toba. Walaupun ada perbedaan suku dan budaya
a. Jemaat
orang-orang yang mengaku Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruslamat, serta telah
Kristus. Jemaat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Gereja Universal melalui
pengakuan Iman Rasuli sebagai Gereja yang Kudus dan Am. GMI Buluduri ini
gereja, juga di luar gereja, baik itu di Distrik, Wilayah dan Pusat. Jemaat ini juga berhasil
membuka peluang untuk lebih mendalami akan persekutuan dengan Tuhan, terlihat
pertemuan dan persekutuan dengan teman seiman tidak hanya di hari minggu saja
melainkan dapat juga dilakukan dalam pertemuan organisasi yang ada. Jemaat GMI
Buluduri memberikan tanggung jawabnya yaitu lewat perpuuhan setiap bulanya dapat
dikategorikan baik.
b. Kemajelisan
Majelis Gereja adalah orang-orang percaya yang sudah menjadi warga gereja
yang secara khusus, atas kehendak Allah dalam kebijaksanaan-Nya dengan perantaraan
gereja, dipilih, dipanggil dan ditahbiskan atau diteguhkan untuk menerima tanggung
jawab jabatan gerejawi sebagai pendeta, penatua, diaken, yang secara kolektif mereka
28
Disiplin Gereja Methodist Indonesia 2017, 35.
13
laksanakan dalam kepemimpinan gereja. Dalam Disiplin GMI tahun 2017 Bab III pasal
16, menyatakan bahwa Majelis Jemaat itu adalah badan pekerja, Majelis Jemaat
Majelis Jemaat dilantik oleh Distrik Superintendent (DS) atau Pendeta yang ditugaskan
oleh DS. GMI Buluduri sudah memiliki susunan Kemajelisan yang bertugas di bidangnya
masing-masing. 29
29
Disiplin Gereja Methodist Indonesia 2017 GMI, Bab III Pasal 16, 40.
14
3 Sekretaris Majelis D. br. Sihombing
Komisi-Komisi
Panitia-Panitia
Ketua Seksi-Seksi
Penulis menyoroti 2 komisi yang ada di GMI Buluduri ini, dikarenakan penulis
ingin melihat sejauh mana GMI Buluduri ini sudah menjalankan tugas dan panggilannya
a. Keuangan
Sesuai dengan Disiplin GMI 2017 Bab VII Pasal 12, memuat isi tentang Keuangan
Dari beberapa poin di atas, adapun keuangan Pos Pelayanan GMI Buluh Duri
diperoleh dari:
3. Ucapan syukur
Pada bagian ini penulis akan menyajikan kegiatan-kegiatan yang dilakukan di GMI
Ibadah atau kebaktian adalah perayaan tindakan Allah dalam sejarah, baik
dalam Yesus Kristus. Ibadah tidak terbatas pada tindakan devosional, ritual dan
upacara. Ibadah bersinonim dengan hidup. Ibadah berarti mengalami kehadiran Allah
dalam setiap pengalaman hidup, yaitu seluruh hidup yang dicurahkan bagi Allah. 31
Ibadah adalah sebuah dialog dengan Allah, sebuah penyataan dan respon. Allah
Ibadah lebih dari sekedar percakapan, ibadah adalah sebuah perjumpaan dengan Allah.
30
Disiplin Gereja Methodist Indonesia, GMI, 2017, Bab VII, pasal 12, h.30.
31
Rob C. Mclaren, A Wesleyan Theology of Worship and Its Develoopments in Free Methodist, (USA: Fuller
Theological Seminary, 2002), 31.
16
Ibadah yang benar membawa seseorang menikmati pengalaman dengan Allah. Tujuan
ibadah yang terutama bukan untuk menerima berkat dari Allah tetapi justru
memberikan persembahan kepada Allah melalui segenap pikiran, perasaan, sikap dan
milik kita.32 Adapun kebaktian umum di GMI Buluh Duri dilakukan setiap hari Minggu
pada pukul 10.00 dengan menggunakan menggunakan bahasa Batak setiap minggunya.
Pada masa kepemiminan Pdt.E. Sidabutar S. Th, beliau berhasil menjalankan salah
jemaat secara bergantian. Adapun petugas atau pelayan yang melayani dalam kebaktian
rumah tangga/evangelisasi yaitu pimpinan jemaat dan majelis yang sudah ditentukan.
Sekolah minggu adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah gereja.
Karena melalui sekolah minggu anak-anak jemaat dapat mengikuti kebaktian sesuai
dengan tingkatan usia mereka. Pengajar sekolah minggu telah dipanggil dan telah
menerima karunia mengajar dan merupakan alat Tuhan untuk membawa kabari baik
tentang perdamaian kepada anak sekolah minggu. 33 Pengajar Sekolah Minggu juga
harus memiliki pengetahuan tentang Alkitab, menguasai teori dan memiliki metode
dalam memaparkan pengajaran kepada anak sekolah minggu agar dapat dimengerti apa
yang diajarkan.
Seorang guru Sekolah Minggu memiliki tanggung jawab kepada anak-anak sekolah
minggu dan guru sekolah minggu harus menyadari bahwa mengajar sekolah minggu
merupakan suatu panggilan dan memiliki kedudukan yang penting di dalam gereja.
Oleh karena itu, guru sekolah minggu harus memiliki kedisiplinan agar menjadi teladan
32
Hoyt L. Hickman, Worshiping With United Methodist, (Nashville, Abingdon Press, 2007), 28-29.
33
Richard L. Dresselhaus, Penginjilan di Sekolah Minggu, (Malang: Gandum Mas, 1974), 60.
17
serta memiliki sikap dan tingkah laku yang baik sehingga menjadi contoh bagi anak
sekolah minggu dan jemaat34 dan guru sekolah minggu harus memiliki pengetahuan
tentang Alkitab, kreatif dan memiliki metode dalam memaparkan pengajaran agar anak
sekolah minggu mudah untuk memahaminya. Guru sekolah minggu perlu memahami
administrasi dan bentuk organisasinya.35 Sekolah Minggu GMI Buluh Duri dilakukan
setiap minggu pada pukul 08.00 WIB. Dan guru-guru sekolah minggu akan memimpin
ibadah dengan menempatkan diri mereka kepada anak sekolah minggu, agar anak-anak
Penyampaian juga dilakukan dengan berbagai metode baik itu renungan, permainan,
dalam Gereja Methodist Indonesia. Adapun tujuan organisasi ini dibentuk untuk
Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, serta menuntun pemuda-pemudi untuk
hidup dalam akhlak ke-Kristenan dan memberi bakti kepada sesama manusia. Adapun
hari Sabtu pukul 19.00 WIB di gedung gereja . Anggota P3MI nya adalah dari kalangan
anak-anak yang masih dalam jenjang pendidikan dan ada beberapa yang sudah bekerja
dan belum menikah. P3MI Bulu Duri juga aktif dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh P3MI Distrik dan juga aktif dalam memberikan persembahan pujian di
ibadah umum setiap minggunya. Sehingga P3MI ini bermanfaat untuk meminimalisir
34
Richer Osmer, Teaching For Faith, (Kentucky: Jhon Knox Press, 1992), 16.
35
Stenley S. Will, Teach, (Nashville Tennesse: Southern Publishing Associations, 1974), 78.
36
Disiplin Gereja Methodist Indonesia tahun 2017, (Jakarta: Badan Disiplin Gereja Methodist Indonesia, 2017),
160-161.
18
kejahatan anak jaman sekarang yang senang akan kehidupan kenakalan-kenakalan
Persekutuan Wanita Methodist Indonesia adalah bagian dari GMI yang bertujuan
Organisasi ini adalah organisasi wanita yang resmi dari GMI, organisasi yang
berlandaskan Alkitab sebagai Firman Allah. Adapun tujuan dari organisasi ini ialah,
bertumbuh dalam proses penyempurnaan Iman Kristen pada Yesus Kristus, dan
membangun dan mengembangkan talenta wanita untuk pelayanan keluarga, gereja dan
masyarakat. Organisasi PWMI ini memiliki motto yaitu; Mempercayai Kristus dan
Wanita Methodist Indonesia (PWMI) dilaksanakan setiap hari Sabtu pukul 16.00 – 18.00
Persekutuan Pria Methodist Indonesia (P2MI) adalah bagian dari organisasi GMI
yang sah yang bertujuan untuk memelihara, membangun, meningkatkan rasa tanggung
jawab Kristen pada kehidupan kaum pria, dan menjadikan kaum pria sebagai pemimpin
yang bijaksana dalam keluarga. Persekutuan Pria Methodist Indonesia (P2MI) GMI Bulu
Duri dilakukan pada hari Kamis pukul 20.00 WIB di rumah salah satu anggota P2M
37
Disiplin Gereja Methodist Indonesia,…, h. 176.
19