Anda di halaman 1dari 19

Psikologi Umum

Perkembangan Psikologis dalam Perilaku


Individu

Disusun oleh: - Muhammad Hafizh F


- Nada Haifa
- Nadila Dwi SP
Poin-Poin Penting
dalam

Perkembangan Psikologis dalam Perilaku Individu

- Pertumbuhan & Perkembangan


- Aspek perkembangan & faktor yang mempengaruhinya
- Perkembangan pada Usia Dini
- Perkembangan Kognitif
- Perkembangan Sosial emosi
- Perkembangan Kepribadian
Pertumbuhan & Perkembangan

Pertumbuhan berasal dari kata "tumbuh". Menurut KBBI, tumbuh berarti timbul (hidup),
bertambah besar atau sempurna. Dan secara istilah, pertumbuhan yaitu perubahan secara
kuantitatif pada fisik manusia yang dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan
eksternal.

Perkembangan adalah proses seseorang menuju kedewasaan.Perkembangan dalam diri


seseorang berlangsung sejak seseorang itu mulai lahir ke dunia. Perkembangan juga
merupakan perubahan yang menyangkut aspek - aspek psikologis manusia, seperti
perubahan - perubahan yang berkaitan dengan aspek pengetahuan, sifat sosial, moral,
kecerdasan dan sebagainya. Perkembangan bersifat kualitatif yaitu hanya bisa diamati dan
dihitung dengan jelas.
Adapun persamaan dan perbedaan dari pertumbuhan dan perkembangan
antara lain :

No Perbedaan Pertumbuhan Perkembangan

1. Sifat Kuantitatif Kualitatif

2. Objek Fisik Fungsional fisik dan


psikologis

3. Waktu Sampai usia tertentu, Sampai akhir hayat


biasanya 20-22 tahun

4. Perubahan Bersifat Irreversible Bersifat Reversible


(tidak dapat kembali (dapat kembali ke
ke bentuk awal) bentuk awal)

5. Indikator Perubahan pada fisik (dapat Terlihat dari sifat dan


diamati dan dilihat dengan jelas kemampuan (melalui
serta dapat diukur akurat) pengamatan dan tidak dapat
diukur akurat)
Aspek Perkembangan Dan Faktor Yang Mempengaruhinya

Aspek perkembangan fisik


 
Perkembangan fisik adalah perubahan - perubahan pada tubuh, otak, kapasitas sensorik dan
keterampilan motorik. Perubahan pada tubuh/fisik seseorang ditandai dengan bertambahnya tinggi
dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot serta kematangan organ seksual dan fungsi
reproduksi. Menurut kuhlen dan Thompson (Hurlock, 1956) perkembangan fisik individu meliputi
empat aspek, yaitu :
1. Sistem syaraf yang mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi
2. Otot - otot yang mempengaruhi kekuatan dan kemampuan gerak motorik
3. Kelenjar Endokrin yang menyebabkan perubahan - perubahan pola tingkah laku baru
4. Struktur fisik/tubuh seperti perubahan tinggi, berat, dan proporsi tubuh
Aspek perkembangan moral
  Untuk menciptakan moral yang baik bagi inidividu khususnya dimulai dari anak-anak adalah menciptakan
komunikasi yang
harmonis antar individu seperti contohnya anak dan orang tua. titik terpenting dalam membentuk moral
seseorang yaitu pada lingkungan terkecil dalam kehidupan yang dimulai dari sekitar rumah, setelah itu
lingkungan sekolah dan terakhir adalah lingkungan masyarakat sekitar. Purwadarminto menyatakan moral
diartikan sebagai ajaran baik dan buruk perbuatan dan kelakuan, akhlak, kewajiban, dan sebagainya. Dalam
moral diatur segala perbuatan yang dinilai baik itu perlu dilakukan sedangkan perbuatan yang dinilai tidak baik
itu perlu dihindari.

Aspek perkembangan Bahasa


Bahasa adalah salah satu cara yang utama untuk mengeskpresikan pikiran. Bahasa dapat mengarahkan
perhatian seseorang pada benda benda baru atau hubungan baru yang ada dilingkungan, mengenalkan pada
pandangan yang berbeda dan memberikan informasi baru. Hal ini dapat dikatakan bahwa bahasa merupakan
sebagian komponen yang ada didalam sistem kognitif pada perkembangan manusia.

Faktor yang mempengaruhinya


Adapun faktor yang mempengaruhi aspek perkembangan antara lain faktor keturunan, faktor lingkungan,
dan faktor kematangan ( masa-masa pertumbuhan remaja ).
Perkembangan Anak Usia Dini
Untuk memahami anak- anak dalam semua dimensi, kita harus memulainya sebelum masa tersebut dimulai, yakni pada perkembangan
Pre-Natal
 
A. Perkembangan Prenatal
Perkembangan Prenatal merupakan masa perubahan yang menakjubkan dimulai dengan konsepsi. Konsepsi terjadi ketika satu sel
sperma dari pria bersatu dengan sel telur wanita (ovum) untuk melahirkan zigot, sel tunggal yang mengandung 23 kromosom dari Ibu
dan 23 kromosom dari ayah.
 
Proses Perkembangan Prenatal
Perkembangan dari zigot menjadi janin terbagi atas 3 periode.
- Periode Germinal minggu ke-1 dan 2
Periode Germinal ini dimulai dengan konsepsi, setelah 1 minggu dan banyak sel membelah, zigot dibentuk oleh 100-150 sel. Pada akhir
minggu kedua, massa dari sel tersebut telah melekat pada dinding uterus
- Periode Embrio minggu ke-3 hingga 8
Pada minggu ketiga tabung neutral yang pada akhirnya akan menjadi sumsum tulang belakang, mulai terbentuk dan setelah 28 hari
mulai menutup melindungi isi embrio.Pada akhir periode ini jantung mulai berdetak, lengan dan kaki semakin terdiferensisasi wajah
membentuk dan usus mulai muncul.
- Periode Fetal bulan ke-2 hingga 9
Pada bulan kedua janin yang berukuran sebesar kacang merah dan mulai bergerak, hingga 3 bulan terakhir masa kehamilan adalah saat
aktivitas organ meningkat, dan janin mencapai berat dan ukuran tertentu.
B. Perkembangan Fisik Anak Usia Dini
Pada bulan-bulan dan tahun pertama dalam kehidupan bayi memberikan kesempatan kepadanya untuk
menyelesaikan perkembangan organ yang penting ini.
Refleks
Bayi yang baru lahir ke dunia dibekali beberapa refleks genetika yang penting untuk ketahanan hidup. Bayi dilahirkan
dengan kemampuan menghisap dan menelan. Jika mereka terjatuh kedalam air, mereka akan secara alami menahan nafas.
Beberapa refleks bertahan sepanjang hidup seperti bersin, batuk, mengedip dan menguap. Seiring berjalannya waktu otak
bayi akan matang dan akan mengembangkan kontrol sadar atas berbagai prilaku.
Kecakapan Motorik dan Persepsi
Pengalaman memainkan peran dalam perkembangan motorik (Keen,2011). Dalam penelitian, bayi yang berusia 3 bulan
berpartisipasi dalam sebuah sesi bermain dengan menggunakan “Sarung Tangan Lengket” - sarung tangan dengan telapak
yang melekat pada mainan sehingga bisa mengangkat mainan tersebut ( Needham, Barrett, & Peterman, 2002 ). Bayi
yang berpartisipasi dalam sesi dengan sarung tangan ini meraih dan memanipulasi objek lebih awal dalam perkembangan
mereka dibandingkan kelompok kontrol yang terdiri atas bayi yang tidak memiliki pengalaman dengan sarung tangan
tersebut.
Otak
Otak bayi benar-benar siap untuk menunggu untuk menerima pengalaman-pengalaman yang akan menciptakan berbagai
koneksi ( Markant & Thomas,2013; Sharma, Claseen,& Cohen,2013 ).
Penelitian pencitraan otak menjelaskan bahwa otak anak-anak juga mengalami perubahan anatomi yang luar biasa
(Zelazo,2013). Pemindaian otak anak secara berulang kali hingga anak tersebut berusia 4 tahun menunjukan bahwa
jumlah materi otak pada beberapa area meningkat hampir 2x lipat dalam setahun, yang diikuti menghilangnya lapisan sel-
sel yang tidak diperlukan secara drastis sehingga otak dapat mengorganisasi dirinya.
Perkembangan Kognitif
 
Perkembangan Kognitif merujuk pada perubahan proses pikiran, bahasa, kecerdasan seiring matangnya individu.
Kognisi merujuk pada cara individu berpikir serta kemampuan dan kecakapan kognitif mereka. Pada bagian ini kita
membahas salah satu teori terpenting dalam psikologi yang dikemukakan oleh Jean Piaget (1896-1980), Psikologi
perkembangan berkebangsaan swiss yang terkenal. Selain itu, kita juga membahas alternatif dan pandangan Piaget dan
pendekatan pemrosesan informasi yang terbaru atas perkembangan kognitif.
Piaget meyakini bahwa anak-anak secara aktif membangun dunia kognitifnya melalui beberapa tahap dalam pandangan
Piaget, anak-anak menggunakan skema untuk memahami pengalaman mereka.
Piaget (1952) menjelaskan 2 proses yang berperan dalam perkembangan skema :
- Asimilasi terjadi ketika individu menyatukan informasi baru kedalam pengalaman yang ada : Hadapan dengan
pengalaman baru individu menerapkan cara-cara lama untuk melakukan sesuatu. Bayi yang menghisap apapun yang ia
temui : Remaja yang menerapkan kecakapan dalam permainan menyetir mobil : Individu dewasa yang menggunakan
strategi yang sama untuk mengatasi konflik dengan pasangannya saat ini, yang pernah ia gunakan dengan kekasihnya
terdahulu : Semuanya menggunakan asimilasi.
- Akomodasi terjadi ketika individu menyesuaikan skema mereka dengan informasi baru : Dibandungkan menggunakan
metode lama untuk melakukan sesuatu, pengalaman baru, mendukung cara-cara baru untuk menghadapi berbagai
pengalaman. Skema yang ada dapat diubah, dan skema baru dapat dikembangkan. Bayi yang pernah menghisap semua
benda yang ia pegang dapat mulai mengakomodasi skema menghisap dengan cara yang lebih efektif guna memilih benda
untuk dihisap. Remaja yang biasanya mengikuti arus tekanan sosial dapat mengembangkan cara baru untuk mengatasi
tekanan tersebut dengan tetap berpegang teguh pada pendiriannya. Bagi individu dewasa, akomodasi dapat berarti
memikirkan kembali strategi-strategi lama untuk mengatasi masalah ketika menghadapi tantangan baru, seperti kehilangan
pekerjaan.
Tahapan Perkembangan Kognitif Anak
Kadang orang tua lebih banyak memperhatikan perkembangan fisik disbanding
perkembangan kognitif anak. Padahal, perkembangan kognitif juga tak kalah penting dari
perkembangan fisiknya.

Usia 0–3 bulan


Tiga bulan pertama kehidupan seorang anak merupakan tahapan yang sangat menakjubkan.
Tonggak perkembangan utama anak pada usia ini berpusat pada eksplorasi panca indera dan
lingkungan sekitarnya. Selama periode ini, sebagian besar bayi mulai menunjukkan
perkembangan seperti di bawah ini:
- Melihat benda dengan lebih jelas dalam jarak 30 cm.
- Mulai fokus pada objek bergerak.
- Mengenali rasa manis, asin, pahit, dan asam.
- Mendeteksi perbedaan nada dan volume berbicara.
- Melihat semua warna dalam spektrum visual manusia.

Usia 3–6 bulan


Mulai dari usia 3–6 bulan, persepsi seorang anak mulai berkembang. Selama periode ini,
sebagian besar bayi mulai menunjukkan perkembangan seperti di bawah ini:
- Mengenali wajah anggota keluarganya.
- Merespons ekspresi wajah orang lain.
- Mengenali dan merespons suara-suara di sekitarnya.
- Mulai menirukan ekspresi wajah orang lain.
Usia 6–9 bulan
Memasuki tahapan perkembangan di usia 6–9 bulan, biasanya bayi mulai menunjukkan
perkembangan di bawah ini:
- Memahami perbedaan antara benda hidup dan benda mati.
- Mengenali perbedaan gambar dengan jumlah objek berbeda.
- Mulai penasaran pada ‘hal-hal mustahil’, seperti bagaimana bisa sebuah benda
menggantung di udara.

Usia 9–12 bulan


Seiring dengan kematangan fisiknya, perkembangan kognitifnya pun semakin matang. Hal
ini disebabkan oleh perkembangan fisik yang semakin matang mendukungnya untuk
menjelajah dunia di sekitarnya secara lebih mendalam.
Selama periode ini, sebagian besar bayi sudah mulai mampu:
- Meniru gerakan dan beberapa tindakan, seperti bertepuk tangan.
- Menanggapi sesuatu dengan gestur dan suara.
- Gemar melihat buku-buku bergambar.
- Mulai mencoba menempatkan satu objek ke objek lain, misalnya memasukkan mainan ke
keranjang.
Usia 1–2 tahun
Perkembangan fisik, sosial, dan kognitif seorang anak berkembang dengan pesat pada usia 1–2 tahun.
Pada periode ini, anak-anak banyak menghabiskan waktu untuk mengamati tindakan orang dewasa.
Maka dari itu, sangat penting bagi orang tua dan pengasuh anak untuk memberikan contoh perilaku yang
baik.
Selama periode ini, anak mulai menunjukkan perkembangan:
- Memahami dan merespons kata-kata.
- Mengingat ciri sebuah benda dan mengidentifikasi persamaannya dengan benda lain yang mirip.
- Mengerti kapan harus menggunakan ‘aku’ atau ‘kamu’.
- Meniru tindakan dan ucapan orang dewasa.
- Mempelajari lingkungan sekitar dengan menjelajahinya.

Usia 2–3 tahun


Pada periode usia ini, anak-anak sudah semakin mandiri karena mereka sudah dapat menjelajahi
lingkungan sekitarnya dengan lebih baik.
Ini adalah usia yang tepat bagi anak untuk diperkenalkan ke tempat-tempat yang bisa ia jelajahi dan bisa
memberikannya ilmu pengetahuan, seperti museum dan kebun binatang, karena sebagian besar
pembelajaran anak selama tahap ini adalah hasil dari pengalamannya sendiri.
Berikut ini adalah perkembangan kognitif yang ditunjukan oleh anak-anak pada usia 2 tahun hingga 3
tahun:
- Menyebutkan objek berdasarkan kategori, misalnya hewan, bunga, dan benda-benda di sekitar.
- Meniru tindakan orang dewasa yang lebih rumit, seperti bermain rumah-rumahan, berpura-pura
mencuci, atau memasak.
- Menanggapi perintah sederhana dari orang tua.
- Mencocokkan benda dengan kegunaannya, misalnya sendok untuk makan dan gelas untuk minum.
Usia 3–4 tahun
Pada periode usia ini, anak-anak semakin mampu menganalisis dunia di sekitarnya dengan
cara yang lebih kompleks. Anak-anak juga menjadi lebih aktif dalam proses belajar. Selain
itu, mereka juga akan mulai mengajukan berbagai pertanyaan terkait hal-hal yang ada di
sekitarnya.
Perkembangan kognitif yang ditunjukkan oleh anak-anak usia 3–4 tahun di antaranya adalah:
- Mulai aktif mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya.
- Belajar dengan mengamati dan mendengarkan instruksi.
- Dapat mengatur benda berdasarkan ukuran dan bentuknya.
- Memahami cara mengelompokkan dan mencocokkan benda sesuai dengan warnanya.
- Sering mengajukan pertanyaan dengan kata tanya “mengapa” untuk mendapatkan
informasi.

Usia 4–5 tahun


Ketika mendekati usia sekolah ini, kemampuan seorang anak dalam menggunakan kalimat,
meniru tindakan orang dewasa, berhitung, dan kegiatan dasar lainnya sudah semakin matang.
Berikut ini adalah perkembangan kognitif yang ditunjukkan oleh anak-anak usia 4–5 tahun:
- Mengidentifikasi warna-warna yang lebih kompleks, seperti biru donker dan merah muda.
- Menggambar bentuk orang.
- Menggambar benda yang sering mereka sebut dan deskripsikan.
- Berhitung dari 1 sampai 5.
- Mengetahui dan memberi tahu di mana tempat tinggalnya.
Perkembangan sosial emosional
Perkembangan sosial emosional adalah proses belajar menyesuaikan diri untuk memahami keadaan
serta perasaan ketika berinteraksi dengan orang-orang di lingkungannya baik orang tua, saudara, teman
sebaya dalam kehidupan sehari-hari.
Perkembangan sosial emosional erat kaitannya dengan interaksi, baik dengan sesama atau benda-benda
lainnya. Jika interaksinya tidak baik, maka pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi tidak optimal.
Namun kebanyakan orangtua kurang memerhatikan hal tersebut pada anak padahal perkembangan sosial
emosional setiap anak berbeda. Dalam hal ini peran pendidik sangat diperlukan untuk memahami
perkembangan sosial emosional pada anak agar mereka dapat mengembangkan kemampuannya dengan baik.
Teori Perkembangan Sosial Erik Erikson Erik Erikson lahir Frankfurt, Jerman pada tahun 1902. Ia adalah
seorang penganut aliran Psikoanalisis dari Sigmund Freud yang kemudian menjadi neofreudian (psikoanalisa
yang didasarkan pada hubungan sosial). Teorinya ini disebut dengan Teori Psikosoaial. Ia berpendapat bahwa
setiap individu berjuang melakukan pencarian identitas diridalam tiap tahap kehidupannya. Hal ini
dikarenakan identitas merupakan pengertian dan penerimaan, baik untuk diri sendiri maupun masyarakat
(Miller, 1983). Menurut Erikson, masyarakat memiliki peranan yang sangat penting dalam perkembangan
psikososial seorang individu. Peranan ini dimulai dari pola asuh orangtua hingga aturan atau budaya
masyarakat (Miller, 1983).
Perkembangan Kepribadian

Kepribadian adalah sebuah konsep yang sangat sukar dimengerti dalam psikologi,
meskipun istilah ini digunakan sehari-hari. Kepribadian yang sesungguhnya adalah abstrak (ma’nawiyah), sukar
dilihat atau diketahui secara nyata, yang dapat diketahui adalah penampilan atau bekasnya dalam segala segi dan
aspek kehidupan.Misalnya dalam menghadapi setiap persoalan atau masalah, baik yang ringan maupun yang kuat.

May berpendapat bahwa “Kepribadian adalah suatu aktualisasi dari proses hidup dalam
seorang individu yang bebas, terintegrasi dalam masyarakat dan memiliki satu perasaan
cemas dalam batin, yang berhubungan dengan religiusitas.

Withington berpendapat “Kepribadian adalah keseluruhan tingkah laku seseorang yang diintegrasikan,
sebagaimana yang nampak pada orang lain. Kepribadian ini bukan hanya yang melekat dalam diri seseorang tetapi
lebih merupakan hasil dari pada suatu pertumbuhan yang lama suatu kulturil.
Proses Perkembangan Kepribadian
a. Proses perkembangan kepribadian anak
1) Pendidikan langsung yaitu melalui penanaman pengertian tentang tingkah laku
sebagai pribadi yang sudah dan benar atau baik dan buruk oleh orang tua, guru atau
orang dewasa lainnya dan hal yang penting adalah keteladanan itu sendiri.
2) Identifikasi yaitu dengan cara mengidentifikasi atau meniru penampilan atau tingkah
laku seseorang yang menjadi idolanya.
3) Proses coba-coba (trial and error) yaitu dengan cara mengembangkan tingkah laku
moral semacam coba-coba. Tingkah laku yang mendatangkan pujian atau penghargaan
akan terus dikembangkan, sementara tingkah laku yang mendatangkan hukuman atau
celaan akan dihentikan.

b. Proses perkembangan kepribadian


Dalam proses pembentukan kepribadian seorang remaja, hal yang paling mempengaruhi
adalah sekolah. Pentingnya sekolah dalam memainkan peranan pada diri siswa dapat dilihat
dari realita sekolah sebagai tempat yang harus dihadiri setiap hari. Sekolah memberi
pengaruh kepada anak secara dini seiring dengan masa perkembangan konsep diri, anak
anak menghabiskan waktu lebih banyak di sekolah dari pada di rumah.Di samping itu sekolah
memberi kesempatan siswa untuk meraih sukses serta memberi kesempatan pertama
kepada anak untuk menilai dirinya dan kemampuannya secara realistik.
Adapun proses perkembangan kepribadian sebagai runtutan atau tahapan awal dalam
pencapaian sempurnanya jiwa yang dilakukan dengan menilai dari pembentukan akhlak
terlebih dahulu yang mewujudkan ketaqwaan terhadap Tuhan.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERBENTUKNYA KEPRIBADIAN :
ANDI MAPPIARE MENGATAKAN BAHWA KEPRIBADIAN TERBENTUK DARI TIGA FAKTOR, YAITU:
1. PEMBAWAAN (HEREDITAS)
PEMBAWAAN IALAH SEGALA SESUATU YANG TELAH DIBAWA OLEH ANAK SEJAK LAHIR,
BAIK YANG BERSIFAT KEJIWAAN MAUPUN YANG BERSIFAT KETURUNAN. ANAK
MERUPAKAN WARISAN DARI SIFAT-SIFAT PEMBAWAAN ORANG TUANYA YANG MERUPAKAN
POTENSI TERTENTU.
2. LINGKUNGAN
FAKTOR LINGKUNGAN YANG IKUT MEMPENGARUHI TERBENTUKNYA KEPRIBADIAN
TERDIRI DARI LINGKUNGAN BERSIFAT SOSIAL DAN LINGKUNGAN FISIK.
YANG DIMAKSUD LINGKUNGAN SOSIAL IALAH LINGKUNGAN YANG TERDIRI DARI
SEKELOMPOK INDIVIDU (GROUP) INTERAKSI ANTARA INDIVIDU TERSEBUT MENIMBULKAN
PROSES SOSIAL DAN PROSES INI MEMPUNYAI PENGARUH YANG PENTING DALAM
PERKEMBANGAN PRIBADI SESEORANG DENGAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN
SOSIAL YANG DISEBUT PERGAULAN ERAT DENGAN SESEORANG BERUPA TINGKAH
LAKU, SIKAP, MODE PAKAIAN ATAU CARA BERPAKAIAN DAN SEBAGAINYA.
LINGKUNGAN FISIK (ALAM) MEMPUNYAI PENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN
PRIBADI SESEORANG. YANG DIMAKSUD LINGKUNGAN ALAM DISINI ADALAH SEGALA
SESUATU YANG ADA DI SEKITAR ANAK SELAIN INDIVIDU DAN BENDA-BENDA
KEBUDAYAAN ANTARA LAIN KEADAAN GEOGRAFIS DAN KLIMATOLOGIS. ANAK
YANG DIBESARKAN DI DAERAH PANTAI AKAN LAIN DENGAN ANAK YANG
DIBESARKAN DI DAERAH PEGUNUNGAN.
3. Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua Otoriter dengan Perkembangan Kepribadian Anak

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak, karena dari merekalah
anak mula-mula menerima pendidikan. Dengan demikian bentuk pertama dari pendidikan
terdapat dalam kehidupan keluarga.

Berdasarkan peneltiian yang dilakukan oleh Hirschi dan Selvin (1967) sebagaimana
dikutip oleh Dadang Hawari menujukkan bahwa kepribadian orang tua sangat
mempengaruhi perkembangan jiwa anak.bila salah seorang atau kedua oang tua
mempunyai kelainan kepribadian orang tua mempunyai kelainan kepribadian, maka
presentase kenakalan anak akan jauh lebih tinggi daripada kalau kedua orang tua tidak
mempunyai kelainan kepribadian.

Pola tingkah laku pikiran dan sugesti ayah ibu dapat mencetak pola yang hampir sama
pada anak-anak. Oleh karena itu, tradisi, kebiasan sehari-hari, sikap hidup, cara berfikir
dan filsafat hidup keluarga itu sangat besar sekali pengaruhnya dalam proses pembentuk
tingkah laku dan sikap anggota keluarga terutama anak-anak. Sebab tingkah laku orang
tua itu mudah sekali menular kepada anak-anak, khususnya mudah dioper oleh anak-anak
puber dan adolensens yang jiwanya belum stabil dan tengah mengalami banyak gejolak
batin.
Sekian dari kami
mohon maaf bila terdapat kesalahan

Terima kasih atas perhatiannya

Wassalamualaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai