Anda di halaman 1dari 8

Tugas psikologi

1. Apa yang dimaksud deteksi dini tumbuh kembang (DDTK)


2. Sebutkan beberapa jenis anak berkebutuhan khusus (ABK) yang kamu ketahui dan
jelaskan masing-masing secara singkat
3. Sebutkan tahapan-tahapan perkembangan pada massa bayi 0-24 bulan
4. Tuliskan nilai uas psikologi yang anda inginkan ! jelaskan alasannya (75-98)
5. Rangkum secara singkat dan jelaskan tentang hasil kunjungan ke yayasan Unique brain

Jawab
(1). Pengertian
 Deteksi dini tumbuh kembang anak / balita adalah kegiatan atau pemeriksaan untuk menemukan
secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak pra sekolah.
 Dengan ditemukan secara dini penyimpangan atau masalah tumbuh kembang anak, maka
intervensi akan lebih mudah dilakukan.
 Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik(anatomi) dan struktur tubuh dalam arti sebagian
atau seluruhnya karena adanya multiplikasi (bertambah banyak ) sel-sel tubuh dan juga karena bertambah
besarnya sel, jadi pertumbuhan lebih ditekankan pada pertambahan ukuran fisik seseorang yaitu menjadi
lebih besar atau lebih matang bentuknya, seperti pertambahan ukuran beratbadan, tinggi badan, dan
lingkar kepala.(IDAI, 2002)
 Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interseluler berarti
bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan sehingga dapat diukur dengan
satuan panjang dan berat (Depkes RI, 2005).
 Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dari struktur / fungsi tubuh yang lebih kompleks
dalam pola yang teratur, dapat diperkirkan, dan diramalkan sebagai hasil dari proses diferensiasi sel,
jaringan tubuh, organ – organ dan sistemnya yang terorganisasi (IDAI, 2002)
 Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam
kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialasi dan kemandirian (Depkes RI,
2005).

Cara deteksi tumbuh kembang anak


1.Mendeteksi tumbuh kembang pada anak diantaranya :
a. Pengukuran antropometri
 Pengukuran antropometri ini dapat meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan , lingkar kepala
dan lingkar lengan atas

b. Pengukuran berat badan


 Pengukuran berat badan ini bagian dari antropometri yang digunakan untuk menilai hasil
peningkatan atau penurunan semua jaringan yg ada pada tubuh

c. Pengukuran tinggi badan


 Pengukuran ini merupakan bagian dari pengukuran antropometrik yang digunakan untuk menilai
status perbaikan gizi di samping factor genetik

2. Pertumbuhan dan perkembangan anak :


 Anak pada usia 3-6 bulan mengangkat kepala dengan tegak pada posisi telungkup.
 Anak pada usia 9-12 bulan berjalan dengan berpegangan.
 Anak pada usia 12-18 bulan minum sendiri dari gelas tanpa tumpah.
 Anak pada usia 18-24 bulan mencorat-coret dengan alat tulis.
 Anak pada usia 2-3 tahun berdiri dengan satu kaki tanpa berpegangan, melepas pakaian sendiri.
 Anak pada usia 3-4 tahun mengenal dan menyebutkan paling sedikit 1 warna.
 Anak pada usia 4-5 tahun mencuci dan mengeringkan tangan tanpa bantuan (Depkes RI, 2005).

Tujuan ilmu tumbuh kembang


1. Sebagai upaya untuk menjaga dan mengoptimalkan tumbuh kembang anak baik fisik,
mental dan sosial
2. Menegakkan diagnosis dini setiap kelainan tumbuh kembang
3. Kemungkinan penanganan yang efektif
4. Mencari penyebab dan mencegahnya

Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang balita


1). Faktor Herediter
 Faktor herediter merupakan factor yang dapat diturunkan sebagai dasar dalam mencapai tumbuh
kembang anak, factor herditer meliputi factor bawaan, jenis kelamin, ras, dan suku bangsa. Pertumbuhan
dan perkembangan anak dengan jenis kelamin laki-laki setelah lahir akan cenderung cepat dibandingkan
dengan anak perempuan serta akan bertahan sampai usia tertentu. Baik anak laki-laki atau anak
perempuan akan mengalami pertumbuhan yang lebih cpat ketika mereka mencapai masa pubertas.
(Alimul, 2008 : 11)

2). Faktor Lingkungan


 Faktor lingkungan merupakan factor yang memegang peranan penting dalam menentukan tercapai
atau tidaknya potensi yang sudah dimiliki. Faktor lingkungan ini dapat meliputi lingkungan prenatal (yaitu
lingkungan dalam kandungan) dan lingkungan postnatal (yaitu lingkungan setelah bayi lahir)

Faktor lingkungan secara garis besar dibagi menjadi :


1). Faktor lingkungan prenatal
 Gizi pada waktu ibu hamil
 Zat kimia atau toksin
 Hormonal

2)Faktor lingkungan postnatal


a). Budaya lingkungan
 Dalam hal ini adalah budaya dalam masyrakat yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak, budaya lingkungan dapat menentukan bagaimana seseorang mempersepsikan pola
hidup sehat
b). Status sosial ekonomi
 Anak dengan keluaraga yang memiliki sosial ekonoi tinggi umumnya pemenuhan kebutuhan
gizinya cukup baik dibandingkan dengan anak dengan sosial ekonomi rendah
c). Nutrisi
 Nutrisi menjadi kebutuhan untuk tunbuh dan berkembang selama masa pertumbuhan, dalam
nutrisi terdapat kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan seperti protein,
karbohidrat, lemak, mineral, vitamin, dan air
d). Iklim dan cuaca
 Pada saat musim tertentu kebutuhan gizi dapat dengan mudah diperoleh namun pada saat musim
yang lain justru sebaliknya, sebagai contoh pada saat musim kemarau penyediaan air bersih atau sumber
makanan sangatlah sulit
e). Olahraga atau latihan fisik
 Dapat memacu perkembanagn anak karena dapat meningkatkan sirkulasi darah sehingga suplai
oksigen ke seluruh tubu dapat tertur serta dapatmeningkatkan stimulasi perkembangan tulang, otot, dan
pertumbuhan sel lainnya
f). Posisi anak dalam keluarga
 Secara umum anak pertama memiliki kemampuan intelektual lebih menonjol dan cepat
berkembang karena sering berinteraksi dengan orang dewasa namun dalam perkembangan motoriknya
kadang-kadang terlambat karena tidak ada stimulasi yang biasanya dilakukan saudara kandungnya,
sedangkan pada anak kedua atau tengah kecenderungan orang tua yang sudah biasa dalam merawat
anak lebih percaya diri sehingga kemamapuan anak untuk berdaptasi lebih cepat dan mudah meski dalm
perkembangan intelektual biasanya kurang dibandingkan dengan ank pertamanya
g). Status kesehatan
 Apabila anak berada dalam kondisi sehat dan sejahtera maka percepatan untuk tumbuh kembang
menjadi sangat mudah dan sebaliknya.contoh apabila anak mempunyai penyakit kronis yang ada pada diri
anak maka pencapaian kemampuan untuk maksimal dalam tumbuh kembang akan terhambat karena anak
memiliki masa kritis

3). Factor hormonal


 Factor hormonal yang berperan dalam tumbuh kembang anakantara lain hormone somatotropin,
tiroid dan glukokortikoid. Hormone somatotropin (growth hormone) berperan dalam mempengaruhi
pertumbuhan tinggi badan dengan menstimulasi terjadinya proliferasi sel kartilgo dan system skeletal,
hormone tiroid berperan menstimulasi metabolism tubuh. Hormone glukokortiroid mempunyai fungsi
menstimulasi pertumbuhan sel intertisial dari testis (untuk memproduksi testosteron) dan ovarium (untuk
memproduksi estrogen), selnjutnya hormone tesebut menstimulasi perkembangan seks, baik pada anak
laki-laki maupun perempua yang sesuai dengan peran hormonnya (wong 2000) (Alimul, 2008 : 13)

Tahap pencapaian tumbuh kembang anak


1. Masa prenatal
 Masa prenatal terdiri atas dua fase, yaitu fase embrio dan fase fetus, pada fase embrio
pertumbuhan mulai dari konsepsi hingga 8 minggu pertama ,pada minggu kedua terjadi pembelahan sel
dan terjadi pemisahan jaringan antara entoderm dan ectoderm pda minggu ketiga terbentuk lapisan
mesoderm
2. Masa postnatal
 Pertumbuhan atau perkembangan postnatal dikenal dengan pertumbuhan dan perkembangan
setelah lahir ini diawali dengan masa neonates (0-28hari) yang merupkan masa terjadi kehidupan yang
baru dalam ekstra uteri yaitu adanya proses adaptasi semua sistem organ tubuh. (Alimul, 2008 : 13)

Ciri-ciri tumbuh kembang anak / balita


1. Perkembangan menimbulkan perubahan
 Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan misal, perkembangan intelgensia pada
seorang anak akan menyertai pertumbuhan otak dan serabut saraf
2. Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan selanjutnya
 Setiap anak tidak akan bis melewati tahapan sebelumnya misal, seorang anak tidak bias berdiri
jika pertumbuhan kaki dan tubuh lain yang terkait dengan fungsi berdiri anak terhambat karena
perkembangan awal merupakn masa kritis untuk menentukan perkembangan selanjutnya
3. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda
 Sebagaimana pertumbuhan, perkembangan mempunyai kecepatn yng berbeda baik
perkembangan fisik maupun fungsi organ
4. Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan
 Anak sehat, bertambah umur, bertambah berat dan tinggi badannya serta bertambah
kepandaiannya.
5. Perkembangan mempunyai pola yang tetap
 Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut 2 hukum:
1. Perkembangan terjadi dahulu di daerah kepala kemudian menuju arah anggota tubuh
2. Perkembang antropometri terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerak kasar) lalu
berkembng ke bagin distal seperti jari-jari yang mempunyai kemampuan gerak halus (pola
proksimosdital)

6. Perkembangan memiliki tahap yan berurutan


 Misalnya anak terlebih dahulu mampu membuat lingkaran sebelum mampu membuat gambar
kotak anak mampu berdiri sebelum berjalan.(Depkes, 2005 : 4)

Aspek pertumbuhan dan perkembangan anak


Ada 4 aspek tumbuh kembang yang perlu dibina atau dipantau :
1. Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan
anak melakukan pergerakan dengan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar sperti duduk,
berdiri, dsb
2. Gerak halus atau motorik halus adala aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak
melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot
kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat sperti mengamati sesuatu, menjimpit, menulis,
dsb
3. Kemampuan bicara dan bahasa adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan
untuk memberikan respons terhadap suara, berbicara, berkomunikasi, mengikuti perintah dsb
4. Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri
anak (makan sendiri, membereskan mainan selesai bermain), berpisah dengan ibu/pengasuh
anak, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya, dsb (Depkes, 2005)

(2). ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS adalah anak yang memiliki perbedaan dengan anak-
anak secara umum atau rata-rata anak seusianya.

Anak berkebutuhan khusus menurut Heward adalah anak dengan karakteristik khusus yang
berbeda dengan anak pada umunya tanpa selalu menunjukkan pada ketidakmampuan
mental, emosi atau fisik. Karena karakteristik dan hambatan yang dimilki, ABK memerlukan
bentuk pelayanan pendidikan khusus yang disesuaikan dengan kemampuan dan potensi
mereka

JENIS-JENIS ABK DAN CIRI-CIRINYA

Tunanetra
Tunanetra adalah anak yang mengalami gangguan daya penglihatannya,
berupa kebutaan menyeluruh atau sebagian, dan walaupun telah diberi
pertolongan dengan alat-alat bantu khusus masih tetap memerlukan
pelayanan pendidikan khusus.

Tunarungu
Tunarungu adalah anak yang kehilangan seluruh atau sebagian daya
pendengarannya sehingga tidak atau kurang mampu berkomunikasi secara
verbal dan walaupun telah diberikan pertolongan dengan alat bantu dengar
masih tetap memerlukan pelayanan pendidikan khusus.
Tunalaras
Tunalaras adalah anak yang mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri dan
bertingkah laku tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam
lingkungan kelompok usia maupun masyarakat pada umumnya, sehingga
merugikan dirinya maupun orang lain.

Tunadaksa
Tunadaksa adalah anak yang mengalami kelainan atau cacat yang menetap
pada alat gerak (tulang, sendi, otot) sedemikian rupa sehingga memerlukan
pelayanan pendidikan khusus.

Tunagrahita atau down syndrome


Tunagrahita (retardasi mental) adalah anak yang secara nyata mengalami
hambatan dan keterbelakangan perkembangan mental jauh di bawah rata-
rata (IQ dibawah 70) sehingga mengalami kesulitan dalam tugas-tugas
akademik, komunikasi maupun sosial, dan karenanya memerlukan layanan
pendidikan khusus. Hambatan ini terjadi sebelum umur 18 tahun.

Tuna grahita ini masih dibagi menjadi dua, yakni tuna grahita biasa dan tuna
grahita down sindrom atau down syndrome.

Down syndrome pertama kali dikenal pada tahun 1866 oleh Dr.John Longdon
Down. Ciri-cirinya tinggi badan yang relatif pendek, kepala mengecil, hidung
yang datar menyerupai orang Mongoloid maka sering juga dikenal dengan
mongolisme. Pada tahun 1970an para ahli dari Amerika dan Eropa merevisi
nama dari kelainan yang terjadi pada anak tersebut dengan merujuk penemu
pertama kali sindrom ini dengan istilah sindrom Down dan hingga kini
penyakit ini dikenal dengan istilah yang sama.

Cerebral palsy
Gangguan / hambatan karena kerusakan otak (brain injury) sehingga
mempengaruhi pengendalian fungsi motorik

Gifted
Adalah anak yang memiliki potensi kecerdasan (intelegensi), kreativitas, dan
tanggung jawab terhadap tugas (task commitment) di atas anak-anak
seusianya (anak normal)

Autistis atau autisme


Autisme adalah gangguan perkembangan anak yang disebabkan oleh adanya
gangguan pada sistem syaraf pusat yang mengakibatkan gangguan dalam
interaksi sosial, komunikasi dan perilaku.
Asperger Disorder atau AD
Secara umum performa anak Asperger Disorder hampir sama dengan anak
autisme, yaitu memiliki gangguan pada kemampuan komunikasi, interaksi
sosial dan tingkah lakunya. Bedanya, gangguan pada anak Asperger lebih
ringan dibandingkan anak autisme dan sering disebut dengan istilah High-
fuctioning autism.

Adapun hal-hal yang paling membedakan antara anak Autisme dan Asperger
adalah pada kemampuan bahasa bicaranya. Kemampuan bahasa bicara
anak Asperger jauh lebih baik dibandingkan anak autisme. Intonasi bicara
anak asperger cendrung monoton, ekspresi muka kurang hidup cendrung
murung dan berbibicara hanya seputar pada minatnya saja. Bila anak autisme
tidak bisa berinteraksi dengan lingkungan sosialnya, anak asperger masih
bisa dan memiliki kemauan untuk berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.

Kecerdasan anak asperger biasanya ada pada great rata-rata keatas.


Memiliki minat yang sangat tinggi pada buku terutama yang bersifat
ingatan/memori pada satu kategori. Misalnya menghafal klasifikasi
hewan/tumbuhan yang menggunakan nama-nama latin.

Rett’s Disorder
Rett’s Disorder adalah jenis gangguan perkembangan yang masuk kategori
ASD. Aspek perkembangan pada anak Rett’s Disorder mengalami kemuduran
sejak menginjak usia 18 bulan yang ditandai hilangnya kemampuan bahasa
bicara secara tiba-tiba. Koordinasi motorinya semakin memburuk dan
dibarengi dengan kemunduran dalam kemampuan sosialnya. Rett’s
Disorder hampir keseluruhan penderitanya adalah perempuan.

Attention deficit disorder with hyperactive atau ADHD

ADHD terkadang lebih dikenal dengan istilah anak hiperaktif, oleh karena
mereka selalu bergerak dari satu tempat ketempat yang lain. Tidak dapat
duduk diam di satu tempat selama ± 5-10 menit untuk melakukan suatu
kegiatan yang diberikan kepadanya.

Rentang konsentrasinya sangat pendek, mudah bingung dan pikirannya


selalu kacau, sering mengabaikan perintah atau arahan, sering tidak berhasil
dalam menyelesaikan tugas-tugas di sekolah. Sering mengalami kesulitan
mengeja atau menirukan ejaan huruf.

Lamban belajar atau slow learner


Lamban belajar (slow learner) adalah anak yang memiliki potensi intelektual
sedikit di bawah normal tetapi belum termasuk tunagrahita. Dalam beberapa
hal mengalami hambatan atau keterlambatan berpikir, merespons
rangsangan dan adaptasi sosial, tetapi masih jauh lebih baik dibanding
dengan yang tunagrahita, lebih lamban dibanding dengan yang normal,
mereka butuh waktu yang lebih lama dan berulang-ulang untuk dapat
menyelesaikan tugas-tugas akademik maupun non akademik, dan karenanya
memerlukan pelayanan pendidikan khusus.

Anak yang mengalami kesulitan belajar spesifik


Anak yang berkesulitan belajar spesifik adalah anak yang secara nyata
mengalami kesulitan dalam tugas-tugas akademik khusus (terutama dalam
hal kemampuan membaca, menulis dan berhitung atau matematika), diduga
disebabkan karena faktor disfungsi neugologis, bukan disebabkan karena
factor inteligensi (inteligensinya normal bahkan ada yang di atas normal),
sehingga memerlukan pelayanan pendidikan khusus.

Anak berkesulitan belajar spesifik dapat berupa kesulitan belajar membaca


(disleksia), kesulitan belajar menulis (disgrafia), atau kesulitan belajar
berhitung (diskalkulia), sedangkan mata pelajaran lain mereka tidak
mengalami kesulitan yang signifikan (berarti).

(3). Perkembangan motorik halus berdasarkan tahapan usia (0-2 tahun), adalah:
a. Dari lahir sampai 3 bulan:
 Belajar mengangkat kepala
 Belajar mengikuti objek dengan matanya
 Melihat kemuka seseorang dan tersenyum
 Bereaksi terhadap suara/bunyi
 Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak
 Menahan barang yang dipegangnya
 Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
b. Dari 3 sampai 6 bulan:
 Mengangkat kepala sampai 90° dan mengangkat dada dengan bertopang tangan
 Mulai belajar meraih benda-benda yang ada dalam jangkauannya atau diluar
jangkauannya
 Menaruh benda-benda dimulutnya
 Berusaha memperluas lapangan pandangan
 Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain
 Mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang
c. Dari 6 sampai 9 bulan:
 Dapat duduk tanpa dibantu
 Dapat tengkurep dan berbalik sendiri
 Dapat merangkak meraih benda atau mendekati seseorang\
 Memindahkan benda dari 1 tangan ketangan yang lain
 Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
 Bergembembira dengan melempar benda-benda
 Mengeluarkan kata-kata yang tanpa arti
 Mengenal muka anggota-anggota keluarga dan takut kepada orang asing/lain
 Mulai berpartisipasi dalam permainan, tepuk tangan dan sembunyi-sembunyian
d. Dari 9 sampai 12 bulan:
 Dapat berdiri sendiri tanpa dibantu
 Dapat berjalan dengan dituntun
 Menirukan suara
 Mengulang bunyi yang didengarnya
 Belajar menyatakan satu atau dua kata
 Mengerti perintah sederhana atau larangan
 Memperlihatkan minat yang besar dalam mengeksplorasi sekitarnya, ingin melihat
semuanya, ingin menyentuh apa saja dan memasukkan benda-benda kemulutnya
 Berpartisipasi dalam permainan
e. Dari 12 sampai 18 bulan:
 Berjalan dan mengeksplorasi rumah serta sekeliling rumah
 Menyusun 2-1 kotak
 Dapat mengatakan 5-10 kata
 Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing
f. Dari 18 sampai 24 bulan:
 Naik turun tangga
 Menyusun 6 kotak
 Menunjuk mata dan hidungnya
 Menyusun 2 kata
 Belajar makan sendiri
 Menggambar garis di kertas atau pasir
 Mulai belajar mengontrol buang air besar dan buang air kecil
 Menaruh minat pada apa yang dikerjakan oleh orang-orang yang lebih besar
 Memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain-main dengan mereka.

(4). Nilai yang saya inginkan 90, alasan saya karna mungkinmasih banyak kekurangan dari
jawaban yang saya tulis, da nada beberapa saya mengambil kutipan di internet untuk melengkapi
kekurangan dari catatan saya. Saya lebih suka kalau ibu tiwi yang menilai langsung nilai saya agar
saya bias tau progres yang saya dapatkan dari materi yang ibu berikan. Terima kasih ibu.

Anda mungkin juga menyukai