Anda di halaman 1dari 13

PERKEMBANGAN FISIK

MK. PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

Ditujukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Perkembangan Peserta Didik
Dosen pengampu : Khairul Usman, S Si , M.Pd

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
2023

Disusun Oleh
SAMUEL HIKMA SITORUS (5231122010)
DWI IRWANI BARUS (5232122004)
LORENSAITO SIMANJUNTAK (5231122026)
DAVID HUTABARAT (-)
AFRIJAL (5233322002)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat- Nya,
makalah yang berjudul "Perkembangan Fisik Peserta Didik" dapat diselesaikan
dengan lancar dan tepat waktu. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata
kuliah Perkembangan Peserta Didik. Tidak lupa kata terimakasih selalu diucapkan
kepada pihak yang terlibat dalam memberikan dukungan dan bantuan moril
maupun materil hingga berbagai kendala dapat diatasi dalam menyelesaikan
makalah ini.

Segala upaya telah dilakukan untuk menyusun makalah ini, namun tidak menutup
kemungkinan masih terdapat beberapa kekurangan dan kesalahan. Oleh karena
itu, saran dan masukan guna penyempurnaan makalah sangat diharapkan dari para
pembaca makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana
mestinya, serta dapat bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan
ilmu pengetahuan bagi kita semua
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan
gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perkembangan anak adalah sesuatu
yang kompleks. Artinya, banyak faktor yang turut berpengaruh dan saling
berkaitan dalam berlangsungnya proses perkembangan anak.
Perkembangan adalah salah satu proses yang harus dialami oleh setiap peserta
didik baik dalam naungan lembaga formal maupun non-formal. Tanpa sebuah
perkembangan dari peserta didik, maka perkembangan suatu Negara tidak akan
pernah berjalan dengan lancar. Untuk itu, sebagai tenaga pendidik, perlu untuk
mengetahui dan mengenali apa saja tahap-tahap, faktor-faktor hingga
permasalahan perkembangan fisik peserta didik untuk memudahkan proses belajar
mengajar

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan perkembangan fisik?
2. Bagaimana tahap-tahap perkembangan fisik?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian perkembangan fisik peserta didik
2. Untuk mengetahui tahap-tahap perkembangan fisik peserta didik
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik
peserta didik.
4. Untuk mengetahui permasalahan perkembangan fisik peserta didik.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perkembangan Fisik Peserta Didik


Menurut Pali, dkk, (2017:17) perkembangan dan pertumbuhan fisik adalah
perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam
pertumbuhan remaja. Perubahan-perubahan ini meliputi: munculnya kelamin yang
utama (primer), dan ciri kelamin kedua (sekunder). Pertumbuhan fisik manusia
dipengaruhi faktor internal dan eksternal. sehingga bayi kembar sekalipun tidak
memiliki irama perkembangan fisik yang sama, jika tumbuh dan berkembang
dalam lingkungan yang berbeda. Persamaan gen tidak menjamin seseorang secara
fisik akan tumbuh dan berkembang dengan pola yang sama dengan yang lainnya.
Demikian juga kesamaan lingkungan juga tidak menyebabkan seseorang akan
tumbuh dan berkembang secara fisik sama dengan teman sebayanya. Terjadi
interaksi yang cukup intens antara faktor internal dan eksternal dalam
pertumbuhan dan perkembangan fisik manusia. (Sit, 2012:67)

B. Tahap-tahap Perkembangan Fisik Peserta Didik Menurut Sit (2012:67-73)

tahap-tahap perkembangan peserta didik terdiri dari:

1. Perkembangan fisik pada masa pertengahan dan akhir anak-anak


Sampai dengan usia sekitar 6 tahun terlihat bahwa badan anak bagian
atas berkembang lebih lambat daripada bagian bawah. Anggota-
anggota badan relatif masih pendek, kepala dan perut relatif masih
besar. Selama masa akhir anak-anak, tinggi pertumbuhan sekitar 5
hingga 6% dan berat bertambah sekitar 10% setiap tahun. Pada usia ini
juga tinggi rata-rata anak adalah 46 inci dengan berat 22,5 kg
kemudian pada usia 12 tahun tinggi anak menacapai 60 inci dan berat
40 hingga 42,5 kg (Mussen, Conger & Kagan, 1969) Peningkatan berat
badan anak lebih banyak daripada panjang badannya. Kaki dan tangan
menjadi lebih panjang, dada dan pinggul lebih besar.
Peningkatan berat badan pada masa ini terjadi karena bertambahnya ukuran
system rangka dan otot, serta ukuran beberapa organ tubuh. Pertambahan
kekuatan otot ini terjadi karena faktor keturunan dan latihan. Umumnya anak laki-
laki lebih kuat daripada anak perempuan karena jumlah perbedaan sel-sel otot.
Pada saat yang sama, gemuk bayi berkurang (Santrock, 1995).
Anak-anak terlihat lebih cepat berlari dan makin pandai meloncat. Anak juga
mampu menjaga keseimbangan badannya dan penguasaan badan, seperti
membungkuk, melakukan bermacam-macam latihan seperti olah raga. Hal
tersebut tidak terlepas karena perkembangan motorik anak yang terus berkembang
seiring dengan bertambahnya berat dan kekuatan badan

2. Perkembangan fisik pada remaja Masa ini adalah masa awal dimana
terjadinya pematangan seksual. Masa puber sering tidak mempunyai
tempat yang jelas karena sulit membedakan masa puber dengan masa
remaja karena masa puber sering dijadikan sebagai pertanda awal
seseorang memasuki masa remaja. Ketika seorang anak mengalami
pubertas, berarti dia dianggap sudah memasuki masa remaja, yakni
masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Pada masa
pubertas inilah dimana terjadi perubahan-perubahan besar dan
pertumbuhan/perkembangan fisik, kognitif, maupun dalam
perkembangan dramatis dalam perkembangan seorang anak, baik
dalam psikososial anak.

Urutan perubahan fisik pada anak perempuan adalah sebagai berikut.


a. Terjadi pertumbuhan tulang-tulang (badan menjadi tinggi,
anggota badan menjadi panjang).
b. Terjadi pertumbuhan payudara
c. Tumbuh bulu yang halus berwama gelap di tangan dan kakinya
d. Mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimal setia
tahunnya
e. Bulu kemaluan menjadi keriting
f. Terjadi peristiwa menstruasi atau haid
g. Tumbuh bulu-bulu pada ketiak
Adapun urutan perubahan fisik pada anak laki-laki adalah sebagai berikut.
a. Terjadi pertumbuhan tulang-tulang
b. Testis (buah pelir membesar)
c. Tumbuh bulu berwarna gelap pada kemaluan
d. Terjadi awal perubahan nada suara
e. Mengalami ejakulasi (keluarnya air mani)
f. Bulu kemaluan menjadi keriting
g. Pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimal setia tahunnya
h. Tumbuh rambut-rambut halus diwajah (kumis, jambang, dan jenggot)
i. Tumbuh bulu di ketiak
j. Terjadi akhir perubahan suara k. Rambut-rambut diwajah bertambah
tebal dan gelap

Dewasa merupakan istilah yang digunakan untuk merujuk masa transisi


dari remaja menuju dewasa. Adapun kisaran rentang usia pada masa ini adalah 18-
25 tahun yang ditandai dengan adanya sifat eksperimen dan eksplorasi. Di masa
inilah dua perubahan besar yang berkesinambungan akan terjadi yaitu
kemandirian ekonomi dan tanggung jawab atas konsekuensi perbuatan sendiri.
a. Perkembangan kekuatan fisik
Performa fisik biasanya diraih pada usia ini yang di dalam periode ini
terdapat bahaya yang tersembunyi hingga kebiasaan buruk sehingga dari
rutinitas inilah kekuatan fisik akan terlihat.
b. Kesehatan
Masa untuk beranjak dewasa pada era inilah dua kali lebih cepat dan
sebagian besar terjadi pada laki-laki dan realita besar menunjukkan
angka kematian yang tinggi akan tetapi meskipun angka kematian lebih tinggi
masalah kesehatan kronis lebih sedikit.
c. Pola makan dan berat tubuh
Kegemukan biasanya terjadi pada orang usia dewasa dikarenakan masa ini
biasanya kebanyakan orang akan seenaknya mengonsumsi makanan
apapun tanpa memikirkan kandungan zat di dalamnya.
d. Olah raga secara teratur
Olah raga yang dilakukan secara cukup memberikan keuntungan fisik dan
psikologis.
e. Penyalahgunaan obat
Mabuk-mabukan dan narkotika masih banyak terjadi pada masa ini dikarenakan
kontrol dari orang tua sudah tidak terlalu ketat lagi sehingga kebebasan dan
ingin mencoba hal yang baru tidak bisa dihalangi.
Banyak perubahan fungsi organ yang semakin menurun dalam masa tua ini,
seperti menurunnya beberapa sistem saraf, kemampuan berfikir otak
Penjelasan lebih lanjut seperti dibawah ini:

a. Daya Ingat (Memori)


Penurunan kemampuan mengingat pada lansia semakin lama akan semakin
menurun, kecepatan dalam mengingat suatu kejadian sangat lambat, hal demikian
setara dengan penyakit tua yang disebut "Pikun".

b. Indera Penglihatan (Mata)


Penurunan penglihatan akan semakin dirasakan pada masa lansia bahkan pada
masa sebelum lansia atau masa dewasa tidak sedikit dan seseorang mengalami
rabun jauh ataupun rabun dekat, Pada umumnya dimasa ini lansia akan menderita
presbyopi atau tidak bisa melihat objek dalam jarak jauh.

c. Indra Pendengaran (Telinga)


Dimasa ini seseorang akan kehilangan kemampuan mendengar suatu ucapan atau
bunyi dengan jelas, karena dimasa ini penurunan pertumbuhan saraf dan organ
basal, penurunan tersebut mengakibatkan matinya rumah siput yang terletak
didalam telinga.
d. Indra Peraba
Berkurangnya kepekaan yang diperoleh oleh kulit pada masa lansia, karena
perubahan yang dialami seorang lansia. Kulit menjadi semakin kasar dan
mengkerut, sehingga seorang lansia sulit membedakan benda yang ia pegang.
e. Daerah bagian kepala
Perubahan daerah kepala yang terlihat seperti rambut yang mulai memutih,
rambut mulai menipis, pipi yang hilang atau bisa disebut dengan kempong, gigi
mulai tanggal satu persatu, sehingga akan menjadi ompong, kerutan yang tak bisa
disembunyikan pada kulit wajah yang mengalami kekeringan, dan banyak tumbuh
tai lalat pada bagian kepala.

f. Daerah Tubuh
Perubahan pada bahu yang dulunya tegak, akan berubah menjadi membungkuk,
tubuh yang dulunya gagah, akan berubah menjadi lemas dan tidak bisa membawa
beban yang berat, berat badan bertambah.
g. Daerah Persendian
Menurunnya fungsi dari anggota gerak ini akan berakibat melemahnya seorang
lansia untuk melakukan banyak aktivitas dan kaki menjadi berat untuk berjalan.
Perubahan lain terjadi pada kuku tangan dan kuku kaki pada seorang lansia,
perubahan dari kedua kuku yang semakin menebal, mengeras dan mengkapur.
h. Perubahan pada kesehatan
Masalah kesehatan yang terjadi pada masa lansia diantaranya mudah lelah, telinga
berdengung, sakit pada otot,pusing pusing biasa, sakit pada lambung serta
insomnia.

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Fisik Peserta Didik

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik adalah sebagai berikut.


1. Pengaruh keluarga Pengaruh keluarga meliputi faktor keturunan,
maupun faktor lingkungan. Karena faktor keturunan, seorang anak dapat
lebih tinggi daripada anak lainnya, jika ayah dan ibu atau kakeknya
tinggi. Faktor lingkungan akan membantu menentukan tercapai tidaknya
perwujudan potensi keturunan yang dibaw anak. Pada setiap tahapan
usia, lingkungan lebih banyak pengaruhnya terhadap berat tubuh
daripada tinggi tubuh.
2. Pengaruh gizi Anak-anak yang memperoleh gizi yang cukup, biasanya
akan lebih tinggi tubuhnya dan sedikit lebih cepat mencapai masa remaja
dibanding dengan mereka yang memperoleh gizi buruk.
3. Gangguan emosional Anak yang sering mengalami gangguan emosional,
akan mengalami terbentuknya steroid adrenal yang berlebihan, dan ini
akan membawa akibat berkurangnya pembentukan hormon,
pertumbuhan di kelenjar pituitari. Bila terjadi hal demikian,
pertumbuhan awal remajanya akan terhambat dan tidak tercapai berat
tubuh yang seharusnya.
4. Jenis kelamin Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat
daripada anak perempuan, kecuali pada usia antara 12 dan 15 tahun.
Anak perempuan biasanya akan sedikit lebih tinggi dan lebih berat
daripada anak laki-laki. Terjadinya perbedaan berat dan tinggi tubuh ini karena

bentuk tulang dan otot pada anak laki-laki memang berbeda dari anak
perempuan.
5. Status Sosial Ekonomi Anak-anak yang beraal dari keluarga dengan status
ekonomi rendah. cenderung lebih kecil daripada anak yang berasal dari
keluarga yang status sosial ekonominya tinggi. Keluarga yang kaya akan dapat
memenuhi kebutuhan primer anak-anaknya. Sebaliknya, keluarga miskin tidak
akan dapat memenuhi 9 kebutuhan primernya secara memadai
6. Kesehatan Anak-anak yang sehat dan jarang sakit biasanya akan memiliki
tubuh yang lebih berat daripada anak yangsering sakit-sakitan. Kurangnya
perawatan kesehatan akan menyebabkan anak mudah terserang penyakit. Cara
makan yang salah dalam arti makan tanpa aturan atau tanpa memperhatikan
keseimbangan gizi dan vitamin juga dapat menyebabkan tubuh menjadi mudah
sakit.
7. Pengaruh Bentuk Tubuh Bentuk tubuh mesamorf, ektamorf, atau endomorph
akan memengaruhi besar kecilnya tubuh anak. Misalnya, anak yang bentuk
tubuhnya mesomorph akan lebih besar daripada yang endomorf atau ektamorf,
karena memang mereka lebih gemuk dan berat.

Perubahan-perubahan fisik itu menyebabkan kecanggungan bagi para remaja


karena ia harus menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada
dirinya. Pertumbuhan badan yang mencolok misalnya, atau pembesaran payudara
yang terlalu cepat akan membuat remaja merasa malu atau kurang percaya diri.
Demikian pula dalam menghadapi haid dan "mimpi" yang pertama, anak-anak
remaja itu perlu mengadakan penyesuaian tingkah laku dan dukungan dari pihak
orang tua.

Karena sedang terjadi perubahan beberapa kelenjar pertumbuhan yang


menyebabkan terjadinya perubahan dalam bentuk dan ukuran tubuhnya, anak-
anak remaja ini secara fisik sering merasa sangat tidak nyaman, sering mengeluh,
gelisah, nafsu makan berkurang, mengalami gangguan pencernaan, sakit kepala.
sakit punggung, dan sebagainya karena tubuhnya bertambah besar dan panjang.
Gangguan ini lebih banyak menghinggapi anak perempuan daripada anak laki-
laki.
D. Permasalahan Perkembangan Fisik Peserta Didik

Remaja selalu melihat ke kaca untuk memastikan dirinya sebaik yang


diimpikannya. Perkembangan fisik pada remaja selalu memiliki berbagai
permasalahan pada diri remaja, Gunarsa (dalam Sit.2012:75-76) merangkum
beberapa karakteristik remaja yang dapat menimbulkan berbagai permasalahan
pada diri remaja, yaitu:
1. Kecanggungan dalam pergaulan dan kekakuan dalam gerakan
2. Ketidakstabilan emosi.
3. Adanya perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan petunjuk
hidup.
4. Adanya sikap menentang dan menantang orang tua.
5. Pertentangan di dalam dirinya sering menjadi pangkal penyebab
pertentangan-pertentang dengan orang tu.
6. Kegelisahan karena banyak hal diinginkan tetapi remaja tidak sanggup
memenuhi semuanya.
7. Serang bereksperimentasi
8. Senang bereksplorasi
9. Mempunyai banyak fantasi, khayalan, dan bualan.
10. Kecenderungan membentuk kelompok dan kecenderungan kegiatan
berkelompok. Permasalahan akibat perubahan fisik ketika mereka
mengalami pubertas. Pada remaja yang sudah selesai masa pubertasnya
(remaja tengah dan akhir) permasalahan fisik yang terjadi banyak dirasakan
oleh remaja awal berhubungan dengan ketidakpuasan keprihatinan mereka
terhadap keadaan fisik yang dimiliki yang biasanya tidak sesuai dengan fisik

ideal yang diinginkan. Mereka juga sering membandingkan fisiknya dengan


fisik orang lain ataupun idola-idola mereka. Permasalahan fisik ini sering
mengakibatkan mereka kurang percaya din. (Sit, 2012:76)
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perkembangan dan pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang
terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Pertumbuhan
fisik manusia dipengaruhi faktor internal dan eksternal. Terjadi interaksi yang
cukup intens antara faktor internal dan eksternal dalam pertumbuhan dan
perkembangan fisik manusia.

Perkembangan fisik terjadi pada masa pertengahan dan akhir anak-anak serta
perkembangan fisik pada saat remaja. Setiap manusia pasti melewati tahap- tahap
dalam kehidupan. Yaitu tahap bayi, anak-anak, remaja, dewasa, dan tua. Masa
bayi adalah masa awal manusia ketika lahir ke dunia, fisiknya masih cenderung
lemah. Masa anak-anak adalah anggota-anggota badan relatif masih pendek,
kepala dan perut relatif masih besar. Masa remaja adalah masa awal dimana
terjadinya pematangan seksual yang merupakan masa transisi dari masa kanak-
kanak ke masa dewasa. Masa dewasa adalah masa dimana fisik manusia sudah
sampai batas perkembangannya. Sedangkan masa tua adalah masa akhir manusia
ketika fungsi organ mengalami penurunan.
DAFTAR RUJUKAN

Fatimah, E. Psikologi Perkembangan: Perkembangan Peserta Didik, Edist 3.

Bandung: CV Pustaka Setia. Khasanah, R., Navilatun, A., & Wahyudi, A.


2018. Periodesasi Perkembangan

Dewasa Akhir (Perkembangan Fisik. Psikis, Sosial, Keagamaan Dalam

Periode Kehidupannya). Jurnal Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, 1(6).


16. Dari http://eprints.umsida.ac.id/1270.

Pali, M., Suwandi, I., & Hidayah, N. 2017, Perkembangan Peserta Didik.
Malang: Laboratorium Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Malang.
Putri, A.A. 2015. Perkembangan Manusia: Perkembangan Fisik dan Kognitif

pada Dewasa Awal, (Online). (https://www.


Kompasiana.com/asriadila/54f8e906a333112d3c8b4641/perkembangan-

manusia-perkembangan-fisik-dan-kognitif-pada-dewasa-awal), diakses 22
Februari 2019. Rahayu, 1. 2012. Perkembangan Fisik Peserta Didik, (Online).

(http://www.academia.edu/26004096/Perkembangan fisik peserta didik).


diakses 10 Februari 2019. Sit, M. 2012. Perkembangan Peserta Didik. Medan:
Perdana Publishing.

Skor Nilai:

Anda mungkin juga menyukai