Anda di halaman 1dari 11

PERKEMBANGAN FISIK DAN KOGNITIF REMAJA

Makalah untuk melengkapi tugas mata kuliah Konseling Anak dan Remaja

Dosen Pengampu:

David Ilham Yusuf, S. Sos. I, M. Pd. I

Disusun Oleh:

Kelompok 6

Nalil Muna D20193054

Wardatul Haizatil Husna D20193064

Lailatul Humairoh D20193078

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER

April 2021
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL..............................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...............................................................................................1

B. Rumusan Masalah..........................................................................................1

C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Perkembangan Fisik Remaja.........................................................................3

B. Perkembangan Kognitif Remaja....................................................................4

BAB III PENUTUPAN

A. Kesimpulan..................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa anak-anak ke masa dewasa,
sehingga di dalamnya banyak terjadi perubahan baik secara psikologis, biologis maupun
fisiologis. Perubahan tersebut terjadi karena adanya proses perkembangan pada masa
remaja, seperti perkembangan fisik dan kognitif remaja.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan fisik pada masa remaja ?
2. Bagaimana perkembangan kognitif pada masa remaja ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui tentang perkembangan fisik pada masa remaja.
2. Untuk mengetahui tentang perkembangan kognitif pada masa remaja.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan Fisik Remaja
1. Pengertian Perkembangan Fisik
Perkembangan adalah suatu perubahan yang dialami individu (organisme)
menuju Tingkat kedewasaannya atau kematangannya berlangsung secara sistematis,
progresif dan berkesinambungan baik menyangkut fisik (jasmaniah) maupun psikis
(rohaniah).
Sedangkan pengertian remaja atau dikenal dengan istilah adolescence yang
berasal dari bahasa latin adolescere yang artinya remaja, yang berarti tumbuh dewasa
atau dalam perkembangan menjadi dewasa. Dalam pengertian lain masa remaja
adalah masa anak-anak menjadi dewasa yang mengalami perkembangan pada semua
aspek dan semua fungsi untuk memasuki masa dewasa. Masa remaja itu berlangsung
antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai
dengan 22 tahun bagi pria.1
Dapat disimpulkan bahwa perkembangan fisik adalah perubahan-perubahan
pada tubuh, otak, kapasitas sensorik dan keterampilan motorik yang terjadi pada
individu. Perubahan fisik ditandai dengan pertambahan tinggi dan berat badan,
pertumbuhan tulang dan otot, kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi.
2. Ciri-ciri Perkembangan Fisik
Menurut Santrock ada empat perubahan tubuh yang lebih menonjol pada
remaja perempuan, seperti pertumbuhan tinggi badan yang cepat, menstruasi,
pertumbuhan buah dada dan pertumbuhan rambut pada kemaluan. Sedangkan pada
remaja laki-laki juga ada empat perubahan yang lebih menonjol, seperti pertambahan
tinggi badan yang cepat, pertumbuhan penis, pertumbuhan testis dan pertumbuhan
rambut pada kemaluan.
Menurut elizabeth B Hurlock mengemukakan bahwa ada dua aspek perubahan
dan perkembangan fisik yang dialami remaja yakni:2

Perubahan Eksternal Perubahan Internal

 Tinggi, rata-rata remaja  Sistem Percernaan, perut


perempuan mencapai tinggi menjadi lebih panjang dan
yang matang antara usia 17 dan bertambah besar. Otot-otot di
18 tahun, sedangkan rata-rata perut dan dinding-dinding usus
remaja laki-laki setahun menjadi lebih tebal dan lebih
sesudahnya kuat, hati bertambah berat dan
 Berat, perubahan berat badan kerongkongan bertambah

2
Hartini, “Perkembangan Fisik dan Body Image Remaja” Islamic Counseling, no. 2 , 32. 27-54

2
mengikuti jadwal yang sama panjang.
dengan perubahan tinggi  Sistem Peredaran Darah,
badan. jantung tumbuh pesat selama
 Proporsi tubuh, berbagai masa remaja, pada usia tujuh
anggota tubuh semakin belas atau delapan belas.
mencapai perbandingan tubuh Beratnya dua belas kali berat
yang baik. Misalnya badan pada waktu lahir, . Panjang dan
melebar dan memanjang tebal dinding pembuluh darah
sehingga anggota badan tidak meningkat dan mencapai tingkat
lagi kelihatan terlalu panjang. kematangan ketika jantung
 Organ seks, baik organ seks sudah matang.
prima maupun organ seks  Sistem Pernapasan, kapasitas
wanita mencapai ukuran yang paru-paru anak perempuan
matang pada akhir masa remaja hampir matang pada usia tujuh
tetapi fungsinya belum matang belas tahun, sedangkan pada
sampai beberapa tahun anak laki-laki mencapai tingkat
kemudian. kematangan beberapa tahun
tahun kemudian.
 Sistem endokrin, kegiatan yang
meningkat pada masa puber
menyebabkan
ketidakseimbangan sementara
dari seluruh sistem endokrin
pada awal puber. Kelenjar sex
berkembang pesat dan berfungsi
meskipun belum mencapai
ukuran matang sampai akhir
masa remaja atau awal masa
dewasa.
 Jaringan tubuh, perkembangan
kerangka berhenti rata-rata pada
usia 18 tahun, jaringan selain
tulang berkembang sampai
tulang mencapai ukuran matang
khususnya bagi perkembangan
jaringan otot.

3. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Fisik


Adapun factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik remaja adalah
sebagai berikut.
a) Sistem Endoktrin, apabila sistem endoktrin berfungsi dengan normal maka anak
akan memperlihatkan ukuran tubuh yang normal pula dan sebaliknya ketika anak
mengalami kekurangan hormon pertumbuhan, maka akan menjadi kecil seperti
orang kerdil. Sedangkan anak yang kelebihan hormon pertumbuhan akan tumbuh
menjadi terlalu besar.

3
b) Faktor Keturunan, seorang anak dapat lebih tinggi dibandingkan dengan anak
lainnya ketika mempunyai ayah, ibu atau kakek yang tubuhnya tinggi.
c) Pengaruh Gizi, anak-anak yang memperoleh gizi yang cukup biasanya akan lebih
tinggi tubuhnya dibandingkan dengan mereka yang memperoleh gizi buruk.
d) Gangguan Emosional, anak yang sering mengalami gangguan emosional akan
mengalami terbentuknya steroid adrenal yang berlebihan sehingga berdampak
pada berkurangnya pembentukan hormon pertumbuhan di kelenjar pituitari dan
mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan di awal remaja serta tidak tercapainya
berat tubuh yang seharusnya.
e) Jenis Kelamin, anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat daripada anak
perempuan. Hal tersebut terjadi karena bentuk tulang dan otot antara laki-laki dan
perempuan berbeda.
f) Status Sosial Ekonomi, anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial
ekonomi rendah cenderung lebih kecil daripada anak yang berasal dari keluarga
dengan status sosial ekonomi tinggi. Hal tersebut terjadi karena keluarga yang
kaya akan dapat memenuhi kebutuhan primer anak-anaknya, sebaliknya keluarga
yang miskin tidak akan dapat memenuhi kebutuhan primer anak-anaknya secara
memadai.
g) Kesehatan, anak-anak yang sehat dan jarang sakit biasanya akan memiliki tubuh
yang lebih berat daripada anak yang sakit-sakitan. Anak yang sering mengalami
sakit bisa disebabkan karena kurangnya perawatan kesehatan dan cara makan yang
tidak memperhatikan keseimbangan gizi dan vitamin.
4. Dampak Perkembangan Fisik Remaja
Perkembangan fisik pada masa remaja dapat mempengaruhi keadaan fisik
maupun psikologisnya, sehingga menimbulkan permasalahan pada pola perilaku,
sikap dan kepribadian, yaitu:
a) Dampak terhadap Keadaan Fisik
Pada saat menstruasi remaja perempuan sering mengalami sakit kepala,
sakit pinggang dan sakit perut yang yang diiringi dengan mutah-muntah sehingga
dapat menimbulkan rasa lelah, mudah tertekan dan mudah marah. Selain itu
perkembangan fisik pada masa remaja juga dapat mengakibatkan gangguan
percernaan dan nafsu makan yang kurang baik sehingga merasa lesu dan lelah.
Ketika remaja mengalami dampak berikut, biasanya mereka ingin diperlakukan
dengan penuh pengertian dan simpati yang lebih besar daripada biasanya.

4
b) Dampak terhadap Sikap dan Perilaku
Perkembangan fisik pada masa remaja dapat menimbulkan sifat rendah diri
karena mereka mendapatkan kritik yang bertubi-tubi dari orang tuanya atau
lingkungan sekitar sehingga mereka tidak lagi memiliki rasa percaya diri dan lebih
senang menyendiri.
c) Dampak terhadap Jiwa
Perkembangan fisik pada masa remaja ditandai dengan pertumbuhan
tubuh, mulai berfungsi alat-alat reproduksi dan munculnya tanda-tanda pubertas,
hal tersebut menyebabkan gangguan dan kecanggungan bagi remaja sehingga
mereka harus menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada
diri mereka.
B. Perkembangan Kognitif Remaja
1. Pengertian
Perkembangan kognitif merupakan kemampuan seseorang untuk berfikir lebih
kompleks dalam melakukan penalaran dan pemecahan masalah. Menurut Jean Piaget,
pada tahap anak-anak usia sekolah dasar aktivitas mental anak terfokus pada objek-
objek yang nyata atau berbagai keadaan yang dialaminya 3. Sedangkan pada masa
remaja perkembangan kognitif sudah mencapai tahap puncak, yaitu tahap operasi
formal yaitu suatu kapasitas untuk berfikir abstrak, logis dan idealis.
2. Ciri-ciri Perkembangan Kognitif Remaja
Menurut Jean Piaget, perkembangan kognitif remaja memasuki tahap
operasional formal (anak usia 11 tahun ke atas) dimana mereka sudah mampu
mewujudkan suatu keseluruhan dalam pekerjaannya yang merupakan hasil dari
berpikir logis. Aspek perasaan dan moralnya juga sudah berkembang. Pada tahap ini
remaja mulai berinteraksi dengan teman sebayanya dan bahkan berusaha untuk
berinteraksi juga dengan orang dewasa, hal tersebut terjadi karena remaja sudah
mampu mengembangkan pikiran moralnya, mereka juga mampu mencapai logika dan
rasio serta dapat menggunakan abstraksi. Dengan begitu ketika melibatkan remaja
dalam suatu kegiatan akan lebih memberikan akibat positif pada perkembangan
kognitifnya.

3. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif Remaja

3
Jean Piaget dalam Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2012), hlm
104.

5
Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif pada
remaja adalah sebagai berikut.
a) Maturasi
Proses perkembangan sistem saraf dalam proses maturasi (tahap menjadi
matang atau dewasa) otak berperan dalam menentukan kemampuan kognitif. Fase
penting maturasi otak terjadi pada masa kanak-kanak sampai dengan sampai awal
kehidupan.
b) Pengalaman psikologis dan kontak dengan Lingkungan
Kontak dengan lingkungan akan mengakibatkan dua ciri pengalaman
mental yakni pengalaman fisik dan pengalaman logika matematik.
c) Transmisi Sosial dan Pembelajaran
Stimulasi sosial dari media massa, lingkungan pergaulan, lingkungan
keluarga, lembaga sekolah, dan klub sekolah yang menyediakan sebagai infirmasi
pembelajaran untuk mengembangkan kognitif remaja.
d) Ekuilibrasi
Ekuilibrasi merupakan kemampuan alamiah yang dimiliki setiap individu
sejak lahir untuk mengubah pemikiran dari satu kondisi ke kondisi yang lain.
Perubahan ini berlangsung ketika remaja mengalami konflik atau
ketidakseimbangnya saat mencoba memahami duniannya.
4. Pengaruh Perkembangan Kognitif Remaja
Perkembangan kognitif sangat berpengaruh terhadap remaja karena mereka
sudah bisa menunjukkan tingkat kesadaran yang tinggi, sehingga mereka beranggapan
bahwa apapun yang dilakukannya pasti mendapat penilaian dari orang lain dan merasa
bahwa lebih banyak yang mengawasi mereka. Dari perkembangan kognitif tersebut
akan diketahui seberapa dewasa remaja ketika berada di lingkungan sekolah maupun
di lingkungan masyarakat sekitar.
Remaja biasanya cenderung berpikir bahwa setiap manusia pasti memliki
perasaan dan emosi yang berbeda beda serta bisa berubah-ubah sewaktu-waktu.
Remaja juga bisa menjadi dramatis atau seperti berlebihan ketika mereka berada
diposisi yang sedang tidak bersahabat sehingga beranggapan bahwa orang lain tidak
akan pernah mengerti tentang apa yang sedang mereka rasakan.
Untuk menghadapi hal tersebut, remaja harus bisa memilih mana yang baik
dan mana yang buruk. Misalnya, ketika remaja berada di suatu kondisi yang sulit
mereka harus bisa mengendalikan emosi serta membawa ke dalam hal yang bisa

6
membuat mereka lupa dengan masalah tersebut seperti bermain dengan teman ataupun
keluarga, atau mungkin bisa dengan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
ketika sedang berada dalam keadaan yang tidak tahu harus bagaimana lagi.

7
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan

8
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai